Stakeholder [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN KONSTRUKSI ORGANISASI & STAKEHOLDER PROYEK KONSTRUKSI



Oleh Kelompok 6 : I Putu Andika Putra Gusyoga



1805511126



Ngurah Sedana Putra



1805514164



PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat–Nyalah penulis dapat menyelesaikan Laporan Manajemen Konstruksi. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Dr. A.A. Gde Agung Yana, ST., MT selaku Dosen Pengajar dan Pembimbing Mata Kuliah Manajemen Konstruksi yang telah membantu memberikan penjelasan mengenai tugas laporan makalah pada mata kuliah Manajemen Konstruksi ini. Tugas Makalah ini dibuat dengan harapan dapat membantu penulis maupun pembaca untuk lebih memahami lagi mengenai Organisasi & Stakeholder Proyek Konstruksi dalam manajemen konstruksi. Kami menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini.



Denpasar, 20 Februari 2021



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR............................................................................................................................i DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii BAB 1...................................................................................................................................................1 PENDAHULUAN.................................................................................................................................1 1.1



Latar Belakang.....................................................................................................................1



1.2



Rumusan Masalah...............................................................................................................1



1.3



Tujuan..................................................................................................................................1



BAB 2...................................................................................................................................................3 PEMBAHASAN...................................................................................................................................3 2.1



Pengertian Proyek Kontruksi.............................................................................................3



2.2



Organisasi pada proyek konstruksi....................................................................................4



2.2.1



Project Manager (Manajer Proyek)............................................................................5



2.2.2



Site Manager (Manajer Lapangan).............................................................................5



2.2.3



Administrasi Proyek....................................................................................................6



2.2.4



Pelaksana Struktur......................................................................................................7



2.2.5



Pelaksana Arsitek Drafter) .........................................................................................7



2.2.6



Quantity Surveyor.........................................................................................................7



2.2.7



Surveyor.......................................................................................................................8



2.2.8



Mekanik........................................................................................................................8



2.2.9



Logistik.........................................................................................................................8



2.3



Stakeholder...........................................................................................................................9



2.3.1



Manajemen Stakeholder Proyek (Project Stakeholder Management)......................10



2.3.1



Model Proses Manajemen Stakeholder.....................................................................10



2.3.3



Organisasi / Institusi Para Stakeholder.....................................................................10



2.34



Identifikasi Para Stakeholder....................................................................................12



ii



BAB 3..................................................................................................................................................15 PENUTUP...........................................................................................................................................15 3.1.



Kesimpulan.........................................................................................................................15



3.2.



Saran...................................................................................................................................15



DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................16



iii



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Suatu



perusahaan



berdiri



awalnya



bertujuan



untuk



meningkatkan



nilai



perusahaanyang pada akhirnya akan bermuara pada pemaksimalan return bagi pemegang saham.Namun pada perkembangannya saat ini, perusahaan sebagai suatu organisasi yang beradadi tengah-tengah masyarakat dituntut menjadi organisasi dengan sistem terbuka, yangberarti bahwa organisasi merupakan subsistem dari lingkungannya, sehingga organisasidapat dipengaruhi maupun mempengaruhi lingkungannya. Dengan sistem terbuka tersebuttuntutan dari para stakeholder terkait dengan kepedulian lingkungan perusahaan semakinbesar. Dalam hal ini pandangan pemegang saham dan pengguna laporan keuangan telahberubah. Mereka tidak hanya memfokuskan pada perolehan laba perusahaan tetapi juga memperhatikan tanggung jawab dan lingkungan perusahaan. Steakholders adalah seluruh pihak yang memiliki kepentingan secara langsung terhadap



kesinambungan



perusahaan,



termasuk



didalamnya



pemegang



saham,



karyawan,pemerintah, pelanggan, pemasok, kreditor, dan masyarakat. (Gareth R. Jones, 2007: 50) Stakeholders adalah orang – orang yang memiliki minat/tertarik ,klaim, atau memilikisaham dalam sebuah organisasi dalam menilai seberapa baik kinerja yang mereka lakukan. Dalam makalah ini akan dijelaskan hal-hal terkait dengan stakeholder, baik secara umum maupun mendetail, sesuai dengan materi yang telah kami dapatkan dari berbagai sumber. 1.2 Rumusan Masalah 1.



Apakah pengertian dari proyek konstruksi?



2.



Bagaimana susunan organisasi apa saja yang ada pada proyek konstruksi?



3.



Apakah yang dimaksud dengan stakeholder?



4.



Bagaimana manajemen stakeholder?



5.



Bagaimanakah susunan organisasi stakeholder?



1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui dari proyek konstruksi 1



2. Untuk mengetahui susunan organisasi apa saja yang ada pada proyek konstruksi 3. Untuk mengetahui pengertian dari stakeholder 4. Untuk mengetahui penerapan manajemen stakeholder 5. Untuk mengetahui susunan organisasi stakeholder



2



BAB 2 PEMBAHASAN 2.1



Pengertian Proyek Kontruksi Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu (bangunan/konstruksi) dalam Batasan waktu, biaya dan mutu tertentu. Ciri-ciri pokok proyek adalah: 1. Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. 2. Jumlah biaya, kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan di atas telah ditentukan. 3. Mempunyai awal kegiatan dan mempunyai akhir kegiatan yang telah ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu. 4. Rangkaian kegiatan hanya dilakukan sekali (nonrutin), tidak berulangulang, sehingga menghasilkan produk yang bersifat unik (tidak identik tapi sejenis) 5. Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung. Di atas telah disebutkan bahwa tiap proyek memiliki tujuan khusus, misalnya rumah tinggal, jembatan, atau instalasi pabrik. Dapat pula berupa produk hasil kerja penelitian dan pengembangan. Di dalam proses mencapaitujuan tersebut telah ditentukan batasan yaitu besar biaya (anggaran) yang dialokasikan, dan jadwal serta mutu yang harus dipenuhi. Ketiga batasan di atas disebut tiga kendala (triple constraint). Seperti diperlihatkan oleh gambar ini merupakan parameter penting



bagi



penyelenggara



proyek



yang



sering



diasoslasikan



sebagai sasaran proyek.



3



Gambar 1.1 Hubungan antara Mutu, Waktu, dan Biaya Ketiga



batasan



tersebut



bersifat



meningkatkan kinerja produk yang telah



tarik-menarik.



Artinya, jika



ingin



disepakati dalam kontrak, maka



umumnya harus diikuti dengan menaikkan mutu, yang selanjutnya berakibat pada naiknya biaya melebihi anggaran. Sebaliknya bila ingin menekan biaya, maka biasanya hams berkompromi dengan mutu atau jadwal. 2.2



Organisasi pada proyek konstruksi Pengertian organisasi yang paling sederhana adalah bersatunya kegiatan – kegiatan dari dua individu atau lebih dibawah satu koordinasi yang berfungsi untuk mempertemukan menjadi satu tujuan. Organisasi suatu proyek sangat diperlukan untuk terlaksananya suatu proyek kontruksi yang sesuai dengan rencana dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, dalam hal ini manajer proyek sangat berperan penting dalam pelaksanaan proyek kontruksi dimana manajer proyek merupakan kendali dari suatu organisasi proyek kontruksi.



4



Bentuk struktur organisasi proyek yang umum adalah :



Gambar 2.1 Struktur Organisasi Proyek 2.2.1



Project manager (manajer proyek) Manajer proyek adalah orang yang di beri wewenang dan tanggung jawab oleh kontraktor untuk memimpin, mengatur, mengawasi serta membuat keputusan yang terbaik dalam pelaksanaan proyek secara keseluruhan. Tugas project manager : a. Menguasai detail kontrak dan spesifikasi teknis kontrak b. Menyusun rencana mutu proyek termasuk jadwal serta metode kerja Bersama -sama dengan site manager pada awal proyek c. Menyusun rencana anggaran pelaksanaan (RAP) berdasarkan RAP awal dari estimasi manager yang mempresentasikan pada direksi sehingga di peroleh persetujuan d. Mengidentifikasi dan menyelesaikan maalah yang timbul selama proses kegiatan konstruksi di proyek



2.2.2



Site Manager (manajer lapangan) Manajer lapangan bertanggung jawab kepada manajer proyek untuk membantu kelancaran pekerjaan di lapangan, Tugas site manager : 5



a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan metode konstruksi untuk memenuhi persyaratan mutu, waktu dan biaya yang telah di sepakati b. Memberikan pengarahan dan bimbinfan staf yang ada di bawahnya c. Membuat keputusan dalam Batasan yang telah di gariskan oleh manajer proyek d. Mengarahkan, mengkoordinasi dan mengawasi tenaga kerja agar efisien terhadap pemakaian tenaga, alat dan material serta target kemajuan proyek agar terfapai sesuai dengan time schedule yang telah di tetapkan e. Memeriksa bobot pekerjaan setiap akhir bulan dan jika terjadi kemunduran dari time schedule maka site manager memutuskan untuk melaksanakan pekerjaan lembur f. Mempelajari kemungkinan – kemungkinan perubahan metode konstruksi yang menguntungkan g. Memeriksa laporan pemakaian alat dan membuat surat permohonan pemindahan alat dan bahan bila diperlukan h. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab atas segala sesuatu yang bersangkutan dengan masalah teknis atau pengelola proyek. i. Bertanggung jawab atas surat masuk dan surat keluar dari proyek tersebut j. Menjamin: a) Tersedianya tenaga kerja,material dan alat yang memadai b) Tersedianya gambar kerja untuk dilaksanakan oleh mandor/ sub kontraktor c) Tersedianya dan pembayaran upah/ opname mandor 2.2.3



Administrasi Proyek Adapun tugas dari administrasi proyek adalah : a. Menjalankan atau melaksanakan aplikasi program-program computer yang ada untuk memenuhi kebutuhan pelaporan sebagai operator computer merangkap administrasi b. Meng-input data yang diterima dari project engineer dan sumber lainnya, proyek, dan menyiapkan dalam bentuk laporan untuk manajemen tepat pada waktu yang di tentukan



6



c. Meng-administrasikan kegiatan keluar /masuknya surat dan barang untuk proyek, menyimpannya dengan teliti dan rapi, serta menjamin ketersedian bila di perlukan d. Menyiapkan bahan laporan, presentase dan rapat proyek 2.2.4



Pelaksana struktur Tugas dari pelaksana struktur adalah : a.



Membuat rencana dan perhitungan mengenai bahan-bahan dan alat yang digunakan dalam suatu proyek bersama dengan manager lapangan



b.



Membuat rencana dan perhitungan mengenai volume pekerjaan yang akan atau yang telah dikerjakan dalam suatu proyek Bersama dengan manajer lapangan



c. 2.2.5



Bertanggung jawab kepada project manager



Pelaksana arsitek (Drafter) Tugas dari Drafter adalah : a.



Memeriksa gambar agar sesuai dengan bill off quantity



b.



Mempelajari gambar terutama gambar detail



c.



Menyiapakan perubahan –perubahan pada gambar rencana yang akan di akibatkan oleh lingkungan namun tetap berdasarkan gambar dari konsultan perencana sebagai persetujuan



d. 2.2.6



Melakukan pengecekan gambar



Quantity Surveyor Tugas dari QS a.



Menghitung luas pekerjaan bangunan



b.



Menghitung volume pekerjaan



c.



Bekerja sama dengan logistik atau pengadaan barang untuk memberikan informasai kebutuhan material yang harus di datangkan kelokasi proyek



d.



Menghitung pekerjaan bangunan yang sudah dilaksanakan dan sisa pekerjaan untuk keperluan pembuatan opname mandor/pemborong dan untuk keperluan engineering dalam membuat schedule pekerjaan pelaksanaan pembangunan



e.



Menghitung kebutuhan material yang di butuhkan dalam setiap item pekerjaan bangunan 7



f.



Mengecek penggunaan material apakah sudah sesuai dengan apa yang di hitung estimator.



g.



Mengecek setiap gambar shop drawing baru apakah terjadi perubahan dari apa yang sudah dihitung sebelumnya, jika terjadi perubahan maka tugas quantity surveyor adalah menghitung ulang volume pekerjaan tersebut atau meghitung pada pada penambahan atau pengurangan item pekerjaan



2.2.7



Surveyor Tugas dari surveyor a.



Membuat rencana dan mgusulkan kepada site manager mengenai kebutuhan alat –alat ukur (theodolit, auto level, dan aksesorisnya ) sesuai dengan besarnya areal dan schedule master kerja



b.



Memastikan pengadaan alat –alat ukur yang telah di setujui site manager perihal jumlah, jenis dan kelayakan pakai



c.



Memastikan bahwa hasil survey di lapangan sesuai dengan persyaratan teknis yang di tentukan



d.



Melaporkan dan berkomunikasi langsung dengan site manager bila terjadi ketidak sesuaian gambar dengan keadaan di lapangan



2.2.8



Mekanik Tugas mekanik yaitu : a.



Mengatur dan mengontrol semua peralatan yang mendukung pelaksanaan pekerjaan



b.



Mengkoordinasikan dengan site manager dan supervisor untuk pembangunan peralatan dilapangan



c.



Memastikan semua peralatan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan dilapangan siap pakai



2.2.9



Logistic Tugas logistic antara lain : a.



Bertanggung jawab kepada project manager



b.



Bertanggung jawab terhadap pengadaan jumlah dan mutumaterial yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek tepat pada waktunya



c.



Menjaga keamanan material dan alat-alat yang di simpan di dalam gudang panyimpanan



d.



Mengurus dan bertanggung jawab terhadap semua surat-surat transaksi peralatan maupun material sebagai arsip 8



e.



Membuat laporan keuangan, absensi pegawai dan tenaga kerja



f.



Menawasi pengadaan, pemakaian dan penempatan material digudang



g.



Mengadakan pengecekan atas kebenaran barang yang datang dari rekanan harus sesuai dengan yang diminta



h. 2.3



Memerima dan mengeluarkan barang



Stakeholder Stakeholder adalah bentuk organisasi seperti kontraktor, subkontraktor, pengguna jasa, badan regulator, institusi keuangan, dan pihak pengklaim lainnya yang memiliki atau meyakini mereka memiliki hak yang telah ditanam pada proyek Stakeholder adalah individu atau organisasi yang aktif terlibat di dalam proyek, atau yang kepentingannya akan terpengaruhi sebagai akibat dari eksekusi proyek atau penyelesaian proyek Untuk lebih memahami apa arti Stakeholder, maka kita dapat merujuk beberapa pendapat para ahli berikut ini: 1. Menurut Freeman, pengertian Stakeholders adalah suatu kelompok masyarakatataupun individu yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pencapaian tujuantertentu dari organisasi. 2. Menurut Biset, pengertian stakeholder adalah orang/ individu atau kelompokmasyarakat yang memiliki kepentingan atau perhatian pada permasalahan tertentu. 3. Menurut Wibisono, pengertian stakeholder adalah seseorang maupun kelompokyang punya kepentingan secara langsung/ tidak langsung bisa mempengaruhi ataudipengaruhi atas aktivitas dan eksistensi perusahaan 4. Menurut ISO 26000 SR, pengertian stakeholder adalah individu atau kelompokyang memiliki kepentingan terhadap keputusan serta aktivitas organisasi. 5. Menurut AA1000 SES, definisi stakeholder adalah kelompok yang dapatmempengaruhi dan/atau terpengaruh oleh aktivitas, produk atau layanan, serta kinerjasuatu organisasi.



9



2.3.1



Manajemen Stakeholder Proyek (Project Stakeholder Management) Definisi Manajemen Stakeholder proyek adalah bahwa proyek secara eksplisit dideskripsikan dalam ketentuan terhadap individu dan institusi yang berbagi kepentingan atau keperluan pada proyek.



2.3.2



Model Proses Manajemen Stakeholder Proses PSM terdiri dari pelaksanaan fungsi manajemen yang adalah perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), memotivasi (motivating), mengarahkan (directing), dan pengendalian (controlling) sumberdaya yang digunakan untuk berkaitan dengan strategi eksternal stakeholder.



Gambar 2.2 Model Proses Manajemen Stakeholder Proyek 2.3.3



Organisasi / Institusi Para Stakeholder organisasi/institusi pengklaim (stakeholder) membutuhkan manajer kunci untuk mengembangkan strategi yang tepat dalam mengelola organisasi dengan cara 1. Mengidentifikasi para stakeholder secara tepat. 2. Menspesifikasikan kebiasaan dari kepentingan para stakeholder. 3. Mengukur kepentingan para stakeholder



10



4. Memprediksikan apa perilaku yang dapat memuaskan setiap stakeholder pada waktu yang akan datang. 5. Mengevaluasi akibat yang ditimbulkan oleh perilaku para stakeholder



Gambar 2.3 Susunan Organisasi Stakeholder Proyek Sususnan Organisasi pada stakeholder : 1. Pemegang saham : Partisipasi dan distribusi keuntungan, penawaran sham tambahan, aset yang memiliki likuidasi; pemilihan saham, dan beberapa hak tambahan yang terdapat dalam kontrak dengan perusahaan 2. Pengguna jasa



: Pelayanan tersedianya produk, data teknis untuk



menggunakan produk, garansi yang sesuai, suku cadang untuk mendukung produk selama masa penggunaan. 3. Suppliers : Sumber usaha berkelanjutan, secara berkala menggunakan obligasi kredit perdagangan, hubungan profesional dalam melakukan kontrak, pembelian, dan penerimaan barang serta service 4. Pemerintah



: Pajak (pendapatan, properti, dsb), persaingan adil,



pembuat kebijakan publikberkaitan dengan ketentuan kompetisi yang "adil dan bebas". Kewajiban hukum bagi dunia bisnis (dan organisasi bisnis) untuk mentaati antitrust law 5. Konsultan : seseroang atau perusahaan yang ditunjuk oleh memilik yang memiliki keahlian dan pengalaman merancang dan mengawasi proyek konstruksi a. Konsultan perencana : seseorang ataru perusahaan yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam merencanakan proyek konstruksi



11



seperti halnya Perencana Arsitektur, Perencana Struktur, Perencana Mekanikal dan Elektrikal dan lain sebagainya. b. Konsultan Pengawas : Perusahaan yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam pengawasan pelaksanaan proyek. c. Konsultan Manajemen Konstruksi: perusahaan yang mewakili pemilik dalam pengelolaan proyek, sejak awal hingga akhir proyek 6. Serikat



:



Dikenal



sebagai



lembaga



negosiasi



bagi



karyawan.



Kesempatan untuk meningkatkan serikat sebagai partisipan dalam organisasi bisnis. 7. Kompetitor



:Dikembangkan oleh masyarakat dan dunia industri



untuk tercapainya tingkat kompetitif. Pernyataan bisnis dalam bagian persaingan 8. Komunitas lokal : Tempat berproduktif dan pekerja yang sehat di dalam komunitas lokal. Keikutsertaaan perusahaan dalam hubungan dengan masyarakat, pekerja biasa, permainan yang adil, pembelian lokal dalam porsi yang masuk akal kepada komunitas lokal, ketertarikan dalam mendukung pemerintah daerah setempat, mendukung budaya dan proyek amal. 9. Masyarakat umum



: Partisipasi dan kontribusi secara konsisten



terhadap pemerintahan, komunikasi yang kreatif antara pemerintah dan unit bisnis untuk mencapai kesepahaman; memperoleh beban dalam porsi yang sesuai terhadap pemerintah dan masyarakat.Harga yang sesuai bagi produk dan peningkatan teknologi bagi produk yang ditawarkan. 2.3.4



Identifikasi Para Stakeholder



12



Gambar 2.4 Stakeholder Proyek Stakeholder primer (Primary stakeholder) adalah perseorangan dan kelompok yang memiliki hubungan kontrak hukum terhadap proyek. Seperti pemilik proyek (owner), penyedia barang (supplier), kelompok fungsional, investor, publik seperti masyarakat dan institusi-institusi yang menyediakan infrastruktur dan pangsa pasar, dimana hukum dan peraturan harus dipatuhi dan kepada siapa pajak dan kewajiban diberikan. Otoritas dan tanggung jawab dari stakeholder ini adalah: 1. Kepemimpinan terhadap tim proyek 2. Pengalokasian sumber daya yang digunakan dalam desain, pengembangan dan pelaksanaan konstruksi (produksi) proyek. 3. Membangun dan mempertahankan hubungan dengan semua stakeholder. 4. Mengatur keputusan dalam desain dan eksekusi dari strategi untuk berkomitmen terhadap sumber daya proyek. 5. Memimpin dengan contoh untuk menjadikan pengaruh kultural terhadap proyek,



yang



dapat



memunculkan



orang-orang



terbaik



dalam



penyediakansumber daya profesional berkualitas tinggi yang memberikan keuntungan bagi proyek 6. Mempertahankan pelaksanaan dan pandangan yang efektif pada kemajuan proyek terhadap jadwal, biaya, dan performa proyek yang dituju, dan dimana yang membutuhkan, pemrograman ulang secara institusi



13



danrealokasi dari sumberdaya yang dibutuhkan untuk mempertahankan proyek pada jalurnya. 7. Secara berkala melakukan penilaian terhadap efektifitas dan efisiensi timproyek dalam melakukan pekerjaannya sesuai dengan otoritas dan tanggung jawabnya. Stakeholder sekunder (secondary stakeholder) didefinisikan sebagai mereka yang mempengaruhi, atau mereka yang terpengaruhi oleh proyek tetapi tidak secara reguler melakukan transaksi dengan proyek dan mungkin tidak secara esensial terhadap keberlangsungan proyek. Karakteristik stakeholder sekunder : 1. Tidak ada batasan kemana mereka pergi dan kepada siapa mereka berbicara untuk mempengaruhi proyek. 2. Kepentingan mereka mungkin nyata-atau tidak terlihat nyata-karena proyek



dan



hasilnya



mungkin



berpengaruh



terhadap



daerah



kewenangan mereka. 3. Keanggotaan didalam tim proyek adalah ad-hoc – mereka didalamnya selama masih masuk akal untuk memperoleh keuntungan atau tujuan didalam proyek. 4. Mereka mungkin tim dengan stakeholder lainnya secara permanen atau tidak tetap dalam memperoleh kepentingan yang sama atau menghadapi tujuan-tujuan proyek. 5. Kekuatan yang mereka gunakan terhadap proyek dapat dalam berbagai bentuk, seperti pengaruh politik, upaya hukum (legal action), pengaruh emosional, dukungan media, tekanan sosial, perlawanan komunitas lokal, penggunaan saksi ahli, ataupun cara yang tidak baik. 6. Mereka memiliki pilihan menerima atau tidak tanggung jawab dari strategi dan aksi.



14



BAB 3 PENUTUP



3.1. Kesimpulan Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu (bangunan/konstruksi) dalam Batasan waktu, biaya dan mutu tertentu. Untuk meningkatkan kinerja produk yang telah disepakati dalam kontrak, maka



umumnya



harus



diikuti



dengan



menaikkan



mutu, yang



selanjutnya



berakibat pada naiknya biaya melebihi anggaran. Sebaliknya bila ingin menekan biaya, maka biasanya hams berkompromi dengan mutu atau jadwal. Ciri-ciri pokok proyek adalah: 1. Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir. 2. Jumlah biaya, kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan di atas telah ditentukan. 3. Mempunyai awal kegiatan dan mempunyai akhir kegiatan yang telah ditentukan atau mempunyai jangka waktu tertentu. 4. Rangkaian kegiatan hanya dilakukan sekali (nonrutin), tidak berulangulang, sehingga menghasilkan produk yang bersifat unik (tidak identik tapi sejenis) 5. Jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung.



15



Stakeholder adalah perseorangan maupun kelompok yang memiliki klaim, kepemilikan, hak, atau kepentingan pada suatu proyek dan aktifitasnya: masa lalu, masa kini, ataupun masa yang akan dating.



3.2. Saran Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam memahami teori pemangku kepentingan (stakeholder theory) dan mengetahui apa yang harusdilakukan pada tempat kita bekerja atau perusahaan untuk mencapai suatu tujuan.



DAFTAR PUSTAKA Ariani. Ni Putu Devi. 2015. Analisa Penerapan Green Construction Oleh Manajer Proyek Pada Proyek Konstruksi. http://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1104105115-2bab%201.pdf. Diakses pada tanggal 19 februari 2021 Lontah. Edward Nicodermus. 2015. Stakeholder Theory Dan Karya Keselamatan Schindler. https://www.researchgate.net/publication/318595506_STAKEHOLDER_THEORY_DAN _KARYA_KESELAMATAN_SCHINDLER . Diakses pada tanggal 19 februari 2021



Rani. Hafnidar A. . 2016. Manajemen Proyek Konstruksi. https://www.researchgate.net/publication/316081639_Manajemen_Proyek_Ko nstruksi . Diakses pada tanggal 19 februari 2021



16