Strategi Umum Organisasi Publik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



Latar Belakang Manajemen strategi telah menjadi isu penting bagi sektor publik dalam beberapa tahun terakhir. Manajemen Strategi pada organisasi sektor publik bukanlah merupakan adaptasi sederhana dari teori strategi sektor bisnis. Manajemen strategi pada kedua organisasi mungkin signifikan secara pararel, namun kedua organisasi juga memiliki perbedaan yang penting pula. Beberapa tahun terakhir, manajemen sektor publik mulai meningkat perhatiannya kepada isu-isu tentang pentingnya hasil dan memasukkan terminologi konsumen (constumer), hal ini mendorong para manager organisasi sektor publik memikirkan kembali fungsi,



peran dan



tanggungjawabnya kepada publik. Setiap organisasi harus mempunyai tujuan, sasaran dan strategis, demikian pula organisasi sektor publik harus mempunyai tujuan, sasaran dan strategis baik jangka panjang, jangka menengah maupun jangka pendek. Penetapan tujuan, sasaran dan strategis ini sangat penting, baik sebagai arahan jalannya organisasi maupun untuk mengukur keberhasilan organisasi. Sehingga hal tersebut merupakan unsur yang cukup dominan untuk diperhatikan didalam desain pekerjaan di organisasi publik, yang pada akhirnya diikuti oleh pengukuran hasil kerja sebagai perbandingan antara target dan hasil, produktifitas, dan keberlanjutan serta nilai (value) setiap program dan aktifitas organisasi di sektor publik. Pengambilan suatu keputusan strategis tidak semudah membuat keputusan biasa, tidak terkecuali apakah keputusan itu dibuat oleh pemerintah, swasta atau organisasi social politik. Betapa banyak faktor yang perlu diperhitungkan dalam



membuat keputusan-keputusan penting yang berdampak luas bagi organisasi dan masyarakat. Berbagai dimensi dan informasi perlu dipertimbangkan dalam mengambil sebuah keputusan penting atau stategis. Konsep-konsep strategis selalu memberi perhatian serius terhadap perumusan tujuan



dan



sasaran



organisasi,



factor-faktor



yang



menjadi



kekuatan



dan



kelemahannya, sert peluang-peluang dan tantangan yang senan tiasa dihadapi oleh setiap organisasi. Analisis mengenai factor-faktor ini sangat berguna dalam merumuskan alternatir-alterbatif yang akan memudahkan para pengambil keputusan tertinggi dalam setiap organisasi memilih alternative terbaik. Pilihan atas alternative terbaik ini biasanya dilakukan setelah mempertimbangkan konsekuensi-konsekuensi yang akan timbul apabila suatu alternatif dipilih dan dilaksanakan. Hampir seluruh organisasi mempunyai impian (dream) dan gambaran tentang masa depan dirinya untuk tahun berikutnya atau lima tahun, bahkan sepuluh tahun bahkan ada lagi dua puluh lima tahun yang akan dating atau mungkin sepanjang masa. Impian (dream) tersebut tidak dapat terealisasi apabila tidak melalui visi dan misinya. Visi (vision) merupakan gambaran atau kondisi masa depan yang lebih baik atau ideal. Bagi pemimpin organisasi, visi merupakan sebuah harapan dan tantangan untuk mengantisipasi dan mengkaji lingkungan strategis yang terus berubah dan penuh dengan ketidakpastian (uncertainty) dalam keunggulan bersaing (competitive advantage). Visi tersebut dapat dicapai harus dengan melalui misi-misinya dan visi pada hakikatnya adalah impian yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi dan misi telah menjadi trend menarik bagi organisasi baik perusahaan swasta maupun peerintah. Hal ini dapat dilihat dari perencanaan strategis dalam perencanaan strategis (renstra) yang disusun per tahun atau pada periode tertentu oleh organisasi. Penetapan visi, misi dan tujuan merupakan petunjuk arah ke mana organisasi tersebut bergerak. Penetapan arah tertentu merupakan bagian yang sangat penting dari proses atau langkah sebuah organisasi. Misi organisasi merupakan salah satu legitimasi eksistensi visi atau keberadaan organisasi yang di dalamnya terkandung sejumlah informasi tentang tipe produk atau jasa yang dihasilkan



organisasi serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Misi organisasi diringkas dalam bentuk satu pernyataan visi organisasi. Sedangkan tujuan adalah sasaran-saran yang menjadi pilihan organisasi itu sendiri. Misi organisasi menetapkan arah yang bersifat umum, sedangkan tujuan organisasi mempertajam focus terhadap targettarget yang lebih spesifik dan nyata Fungsi utama dari pemerintah adalah mengatur, memerintah, menyediakan fasilitas serta memberi pelayanan kepada masyarakat. Tidak ada organisasi lain dalam Negara yang lebih tinggi dari organisasi pemerintah. Sesungguhnya fungsi utamanya ialah memberi pelayanan dalam arti yang seluas-luasnya yaitu penyediaan sandang, pangan, perkawinan, transportasi, penerangan, ibadah, jaminan hari tua, asuransi ketentraman hidup, keamanan dan keselamatan, fasilitas perbankan dan tak terhitung jumlah kebutuhan yang perlu mendapat perhatian serius pemerintah. Keseriusan pemerintah Indonesia dalam menata kelola organisasi sektor publik sebagai langkah reformasi manajemen sector publik diwujudkan melalui ditetapkannya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), yang menyebutkan bahwa setiap instansi pemerintah wajib menyusun Rencana Startegis untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawabannya. Rencana Strategis yang disusun oleh organisasi pemerintah mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, program, dan kegiatan. Pernyataan tentang visi dan misi yang jelas harus sesuai dengan budaya dan kebutuhan organisasi dan kebutuhan masyarakat sehingga dapat menumbuhkan komitmen karyawan terhadap pekerjaan dan memupuk semangat kerja karyawan, menumbuhkan rasa keharmonisan di dalam kehidupan kerja karyawan, dan menumbuhkan standar kerja yang prima. Rumusan visi yang jelas akan mengantarkan organisasi dalam mencapai tujuannya. Namun, semua hal tersbut belum tentu dapat berfungsi dengan baik, jika tidak diimbangi dengan strategi yang tepat dan terarah dalam penerapannya. Dengan demikian, rumusan visi, misi dan tujuan organisasi sangat penting dan perlu ditetapkan dalam suatu strategi organisasi.



BAB II PEMBAHASAN



I.Konsep Strategi Organisasi I.1. Definisi Strategi Strategi organisasi adalah penetapan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran jangka panjang yang bersifat mendasar bagi sebuah organisasi, yang dilanjutkan dengan penetapan rencana aktivitas dan pengalokasian sumberdaya yang diperlukan guna mencapai sasaran-sasaran tersebut. Dalam artian sempit, menurut Matloff (1967), strategy berarti the art of the general (seni jenderal). Pada dekade-dekade sesudahnya, terutama pada abad ke-19 dan ke-20 istilah strategi muncul dengan nama baru grand strategy atau strategi tingkat tinggi, yang berarti seni memanfaatkan semua sumber daya suatu bangsa atau kelompok bangsa untuk mencapai sasaran perang dan damai (Matloff, 1967). Definisi strategi yang lebih sederhana dari Hax dan Majluf ialah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melalui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan. I.2. Elemen-Elemen Strategi Pilihan terhadap strategi organisasi dipengaruhi oleh beberapa factor. menurut Pearce dan Robinson (1997), sekurang-kurangnya ada enam hal yang



mempengaruhi pilihan strategi, yaitu : peranan strategi yang digunakan di masa lau, derajat ketergantungan organisasi terhadap pihak eksternal, sikap terhadap resiko, factor politis di dalam organisasi, pertimbangan waktu dan reaksi pesaing. Pengertian strategi organisasi setidaknya memiliki elemenelemen sebagai berikut : 1. Seni situasional Strategi dipandang sebagai suatu seni situasional, yaitu suatu ketrampilan bagaimana seorang pejabat eksekutif mendesain keputusan yang didasarkan pada sumber daya organisasi, nilai-nilai manajerial dan kemungkinan adanya peluang, tetapi juga tantangan darai lingkungan. 2. Tujuan dan sasaran Strategi adalah pola tujuan dan sasaran, yang dinyatakan sedemikian rupa, yaitu adanya cara bertindak dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan dan ke depannya akan seperti apa organisasi tersebut. 3. Pola keputusan Strategi sesungguhnya adalah pola keputusan di dalam suatu organisasi yang dan menampilkan tujuan dan sasaran organisasi, melahirkan kebijaksanaan dan rencana-rencana untuk mencapai tujuan 4. Kebijaksanaan dan program Strategi adalah pola tujuan, maksud, sasaran, dan kebijaksanaan umum serta metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi itu dilaksanakan untuk mencapai tujuan. 5. Destinasi Strategi organisasi adalah setiap langkah kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran utama organisasi. 6. Sumber daya dan Lingkungan Faktor sumber daya dan lingkungan dipandang sebagai factor yang memainkan peranan penting dalam menjalankan organisasi. 7.Pemimpin Peranan pemimpin sebagai pembuat keputusan adalah penting karena hanya merekalah sesungguhnya yang menetapkan sasaran organisasi, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Pembuat staregi pada umumnya dibuat oleh pejabat tertinggi dalam organisasi. I.3. Langkah-langkah dalam merumuskan strategi



Menurut Hariadi (2005), beberapa langkah yang perlu dilakukan organisasi pemerintah dalam merumuskan strategi, yaitu: 1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh organisasi pemerintah di masa depan dan menentukan misi organisasi pemerintah untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut. 2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh organisasi pemerintah dalam menjalankan misinya. 3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya. 4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi. 5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. II. Strategi Umum Organisasi Publik 2.1. Karakteristik Strategi Umum Organisasi Publik Banyak pakar perencana percaya



bahwa



filosofi



umum



penyelenggaraan bisnis yang dinyatakan suatu perusahaan dalam rumusan misinya harus diterjemahkan ke dalam suatu rumusan holistic tentang orientasi strategic perusahaan sebelum itu dapat didefinisikan lebih lanjut ke dalam bentuk strategi jangka panjang yang lebih spesifik. Dengan kata lain suatu strategic induk atau strategi jangka panjang haruslah dilandasi oleh suatu gagasan inti mengenai bagaimana perusahaan dapat bersaing sebaik-baiknya dipasar. Demikian juga dengan organisasi public, walaupun organisasi ini tidak berorientasi pada masalah untung rugi, akan tetapi pengelolaan organisasi juga dapat mengacu pada prinsip-prinsip bisnis terutama dalam hal profesionalisme, tarnfaransi dan efektivitas serta efisiensi. Filosofi dalam penyelenggaraan pelayanan public yang dilakukan oleh organisasi public juga diterjemahkan ke



dalam rumusan visi misi, suatu formulasi tinggi tentang orientasi organsasi atau kemana organisasi ini akan dibawa oleh pengelolanya. Selanjutnya rumusan visi misi ini didefinisikan lebih lanjut ke dalam bentuk rencana strategi, misalnya renstra pemerintah daerah. Istilah popular untuk gagasan ini adalah strategi generik yang dikembangkan Michael porter, banyak perencana percaya bahwa setiap strategi jangka panjang harus diturunkan dari upaya perusahaan memperoleh keunggulan bersaing berdasarkan salah satu dari tiga strategi generic berikut : 1. Mencapai keunggulan biaya menyeluruh dalam industri 2. Menciptakan dan memasarkan produk unik bagi berbagai kelompok pelanggan melalui diferensiasi. 3. Melayani kebutuhan khusus satu atau beberapa kelompok konsumen atau pembeli industrial dengan fokus pada segi biaya atau diferensiasi mereka. Penganut strategi generik percaya bahwa masing-masing pilihan ini dapat menghasilkan laba diatas rata-rata bagi suatu perusahaan dalam suatu industri. Analog



dengan



strategi



generik



atau



strategi



umum



yang



diimplementasikan oleh institusi bisnis, maka organisasi publik juga dapat mengadopsi strategi tersebut kedalam operasionalnya dengan melakukan berbagai improvisasi sesuai dengan karakteristik organisasi dan keunikan tujuannya. strategi umum yang dapat diaplikasikan oleh organisasi publik menghasilkan keunggulan bersaing bukan dalam konteks ekonomi atau bisnis akan tetapi keunggulan tersebut dalam pengertian kemampuan organisasi memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada para pihak yang berkepentingan dengan organisasi. jika tujuan akhir dari perusahaan bisnis adalah keuntungan finansial. maka organisasi publik berorientasi kepada kepuasan stakeholdernya. Secara yuridis tidak ada ketentuan tentang persaingan anatara organisasi publik akan tetapi dalam realitanya, organisasi publik sesungguhnya saling bersaing dalam memberikan pelayanan terbaik kepada konsumennya.



sebagai contoh, persaingan bagi pemerintah daerah adalah menjadi daerah yang mampu memfasilitasi dan menghasilkan regulasi yang memudahkan bagi masyarakat dan para pihak yang berkepntingan dengan pemerintah daerah baik dalam dunia politik, bisnis, investasi, pelayanan umum dan seterusnya. investor akan tertarik menanam modalnya didaerah yang mempunyai pengelola organisasi pemerintahan yang baik. demikian juga dengan pemerintah pusat, penilaian terus dilakukan terhadap pengelola pemerintah daerah dengan berbagai parameter dan indikator. penilaian tersebut akan sangat berpengaruh kepada perkembangan dan pengembangan daerah ke depan karena tindak lanjut dari penilaian tersebut tidak hanya diwujudkan dalam bentuk pemberian berbagai penghargaan akan tetapi juga dalam bentuk kompensasi dan fasilitas sesuai dengan kewenangan pemerintah pusat. demikian juga dengan masyarakat yang ada didalam dan diluar kerja pemda itu, mereka senantiasa mengamati dan menilai prestasi dari organisasi publik itu. Selain pemerintah daerah, jenis organisasi publik lain juga sesungguhnya berada dalam suatu konstelasi persaingan yang nyata baik antar sesama organisasi publik yang sejenis maupun persaingan secara tidak langsung dengan berbagai institusi lainnya sebagai contoh LSM, museum, rumah sakit dan sebagainya. LSM bersaing dalam mendapatkan pendanaan dari funding baik



dari



dalam



maupun



luar



negeri.



pendonor



mempertimbangkan



akuntabilitas, kapabilitas dan parameter sejenis lainnya dalam merealisasikan bantuannya. artinya kompetisi proposal belum cukup bagai organisasi publik semacam ini untuk memepertahankan eksistensi dan mengembangkan organisasi dan serta para pengelolanya. demikian juag dengan organisasi publik lainnya. implementasi strategi umum organisasi publik juga dapat mengadopsi strategi bersaing yang diaplikasikan institusi bisnis. strategi umum yang sering digunakan adalah : 1. Mencapai Keunggulan Biaya Menyeluruh (Overal Law Cost Leadership) dalam Industri



Masalah efisiensi tidak hanya urusan perusahaan atau lembaga bisnis saja, dewasa ini penggunaan anggaran berbasis kinerja juga diterapkan pada organisasi publik. lembaga pemerintah sebagai salah satu organisasi publik yang paling besar, pasca era reformasi organisasi publik dikelola dengan paradigma yang mengedepankan efektivitas, efisiensi dan transparansi serta akuntabilitas. nilai-nilai. sesuai dengan pardigma tersebut organisasi publik mengelola pemerintahan yang berbasis kinerja artinya penggunaan anggaran harus signifikan dalam mencapai tujuan organisasi. Organisasi publik selain birokrasi juga perlu mengembangkan strategi umum yang berorientasi kepada penggunaan anggaran organisasi seacra bijak. adapaun langkah-langkah efisiensi tersebut harus tetap mengedepankan sisi efektivitas. 2. Menciptakan dan Memasarkan Produk Unik (khas) bagi berbagai kelompok pelanggan melalui differensiasi. Bagi industri bisnis produk yang ditawarkan bisa beraneka ragam. berbagai kasus menunjukkan bahwa diferensiasi akan memperluas segmen pasar untuk selanjutnya menambah angka penjualan yang bermuara pada naiknya keuntungan perusahaan. Akan tetapi organisasi publik tidak berada dalam suatu konstelasi persaingan seketat dunia bisnis. produk yang dihasilkan pada umumnya sejenis. strategi differensiasi tetap bisa diaplikasikan oleh organisasi publik pada beberapa bidang yang sesuai dengan bidag kerja organisasi publik antara lain dalam hal pemberian pelayanan kepada masyarakat. 3. Melayani kebutuhan khusus satu atau beberapa kelompok konsumen atau pembeli industrial dengan fokus pada segi biaya atau differensiasi mereka. Organisasi public dapat pula menggunakan strategi focus untuk meningkatkan performance organisasi. Suatu organisasi dapat memproduksi satu jenis produk tertentu saja atau hanya melayani kelompok konsumen tertentu saja. Dengan program, kegiatan dan strategi yang focus suatu oragnisasi dapat memberikan kontribusi yang lebih signifikan. Para ahli yang merekomendasikan strategi ini meyakini bahwa strategi bersaing ini



akan membantu pengelola organisasi meningkatkan performance kea rah yang lebih baik. 2.2.



Rumusan Strategi Umum Organisasi Publik Disamping mengadopsi strategi yang biasa digunakan oleh institusi bisnis, organisasi public dapat pula mempedomani 11 macam strategi umum yang biasa dipakai dalam organisasi public. Kesebelas strategi umum tersebut merupakan bahan pertimbangan dari manager untuk memilih salah satunya sesuai kebutuhan, situasi dan keinginan dari para pihak yang berkepentingan. Kesebelas strategi umum tesebut antara lain :



1. Pertumbuhan terkonsentrasi (concentrated growth) Pertumbuhan terkonsentrasi adalah strategi yang mengarahkan sumber daya untuk mencapai pertumbuhan yang menguntungkan melalui pengembangan satu produk, pada satu pasar dan satu teknologi yang dominan.strategi ini sering disebut dengan strategi konsentrasi. Landasan utama dari strategi ini adalah perusahaan dapat mengembangkan dan memanfaatkan keahliannya dalam arena bersaing yang terbatas. a. Factor-faktor yang menyebabkan kinerja oragnisasi membaik Berbagai peneliatian yang dilakukan para ahli pada institusi bisnis untuk menyelidiki mengapa strategi pertumbuhan terkonsentrasi bias meningkatkan kinerja organisasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa factor-faktor yang paling mempengaruhi keberhasilan pasar adalah factor yang menjadi karakteristik dari perusahaan yang menerapkan strategi pertumbuhan terkonsentrasi. Intinya adalah kemampuan menilai kebutuhan pasar, pengetahuan tentang perilaku pembeli, kepekaan pelanggan terhadap harga serta aktivitas promosi. Pada organisasi public kemampuan menilai kebutuhan yang berarti kemampuan menyerap dan meresponaspirasi dari masyrakat sebagai pengguna jasa organisasi, pengetahuan tentang perilaku konsumen berarti mengerti masyarakat sebagai pihak yang berkepentingan dengan organisasi, kepekaan pelanggan terhadap harga dalam suatu organisasi public



bias berupa kepekaan masyarakat terhadap pengorbanan dan biaya yang harus dikeluarkan untuk berurusan dnegan oragnisasi public dan terakhir aktivitas promosi bias berupa dialog dengan pengguna jasa. b. Kondisi pendorong bagi pertumbuhan terkonsentrasi Strategi pertumbuhan terkonsentrasi juga dapat berhasil pada beberapa situasi dan kondisi yang berlaku didalam organisasi, misalnya : 1) Kondisi yang membuat perusahaan resisten terhadap kemajuan teknologi. Oragnisasi yang telah mempunyai system yang stabil akan tetap bias tumbuh dan terkonsentrasi sepanjang menjalankan system tersebut meskipun terjadi kemajuan teknologi yang pesat. 2) Bila sasaran pasar organisasibelum jenuh oleh produk yang saat ini tersedia di tengah masyarakat. Sepanjang masih ada kelompok konsumen yang membutuhkan program yang dilaksanakan oleh organisasi. 3) Bila kondisi pasar dari produk cukup berbeda Untuk mencegah masuknyapesaing-pesaing dengan produk yang sejenis. organisasi memiliki keunikan dan cirri Khas dengan masing-masing segenap pengelaman. 4) Bila pasokan kepada perusaaahaan tersedia dalam jumlah yang cukup dengan harga yang stabil dan tepat waktu. Organisasi public juga membutuhkan masu kintertentu untuk memasuki iramanya. 5) Bila adanya pasar ikut mendukung dengan tidak adanya kecendrungan musiman atau siklus musiman/tertentu yang akan memaksa organisasi 6) Jika perusahaan mempunyaoi keunggulanan bersaing dalam hal efisensi 7) Adanya kecndrungan tampilnya para mempunyai agartnaoa meningkatkan dan menyediankan barnag/jasa yang menjadi atrun. c. Sisi kuat dan lemah pertumbuhan terkonsentrasi Sebuah strategi pada umumnya juga mempunyai sisikuat dan lemah sebagaimana juga strategi pertumbuhan terkonsentrasi. Resiko yang dihadapi oragnisasi menerapkan startegi pertumbuhan terkonsentrasi pada kondisi stabil lebih kecil daripada situsai lingkungan tidak stabil. Sisi lemah lainnya strategi ini adalah ketika organisasi hanya mengenal satu segmen saja, maka ketika segmen ini lemah maka perusahaan juga akan melemah. d. Pertumbuhanterkonsentrasi sebagai pilihan yang tepat



Dalam konteks bisnis yang telah banyak oragnisasi memperoleh untung besar dengan menerapkan strategi pertumbuhan terkonsentrasi. Beberapa perusahaan seperti apple telah memanfaatkan pengetahuan tangan pertama dan keterlibatan yang mendalam dengan segmen produk yang spsifik untuk bersaing dengan sungguh-sungguh dipasar. Strategi ini banyak sukses diterapkan pada oleh perubahan besar dan sering pula berhasil mengangkat moral perusahaan. 2. Pengembangan Pasar.(Market development) Strategi pengembangan pasar biasanya adalah strategi yang kedua paling banyak diterapkan oleh lembaga bisnis karena strategi ini juga membutuhkansumber daya yang relative kecil dan resiko yang dihadapi juga kecil meskipun tetap lebih tinggi daripada



mengaplikasikan strategi



pertumbuhan terkonsentrasi 3. Pengembangan produk (development produk) Berbeda dengan strategi pengembangan pasar strategi ini menekankan perhatian



pada



upaya



mengubah



produk



yang



telah



dipasarkan.



pengembangan produk seringkali berupa modifikasi produk yang cukup besar atas produk lama atau melakukan inovasi atau juga menciptkan produk baru. Untuk kasus organisasi public, contoh aplikasi startegi pengembnagn produk antara lain adalah mengeluarkan revisi suatu buku pada penerbit. Pengembangan produk bagi organisasi public berarti mengembangkan pelayanan baik berupa pelayanan jasa walaupun beberapa kondisi organisasi public mengeluarkan produk berupa barang juga. 4. Inovasi (inovation) Dalam dunia industry melakukan inovasi terhadap barang/jasa yang telah ada selama ini sangat penting untuk diupayakan. Adalah resiko yang besar bagi perusahaan bila menjula suatu produk yang sama dari waktu ke waktu karena pesaing akan melakukan inovasi. Inovasi adalah kebutuhan dan keinginan besar dari masyarakat sebagai pengguna produk yang dihasilkan dalam industry baik produk berupa barang/jasa.



Pada organisasi public inovasi juga penting untuk dilakukan dengan alasan yang sama bahwa perubahan dari produk yang diberikan oleh organisasi public kepada masyarakat adalah sebuah kebutuhan. Dalam hal ini inovasi tidak hanya berarti memberikan suatu jenis pelayanan yang sama sekali baru, akan tetapi inovasi juga bias menyangkut pemberian jenis pelayanan yang sama dengan cara atau metode yang berbeda. Pelayanan satu pintu adalah salah satu contoh inovasi dibidang pelayanan umum yang dilakukan organisasi public. 5. Integrasi horizontal Integrasi horizontal adalah strategi umum jangka panjang suatu organisasi yang didasarkan pada pertumbuhan melalui akuisisi satu atau beberapa organisasi sejenis yang beroperasi pada tingkat rangkaian produksi dan pemasaran yang sama. Pada perusahaan bisnis terdapat bebrapa contoh kesuksesan perusahaan yang mengakuisisi perusahaan sejenis dalam industry misalnya akuisisi produsen hard disk quantum oleh perusahaan yang memproduksi hard disk Seagate. Dalam kasus organisasi public strategi ini tetap bias dipakai namun kurang tepat jika digunakan istilah akuisisi untuk menggambarkan pengambilalihan satu atau lebih organisasi public oleh organisasi sejenis. 6. Integrasi Vertikal Integrasi vertical adalah strategi umum jangka panjag perusahaan/organisasi



dengan



membeli



ataumengakuisisi



perusahaan-



perusahaan yang memasok masukan yang digunakan oleh perusahaan tersebut. Dalam kasus organisasi public jarang sekali ditemukan adanya integrasi vertical antara sesame organisasi public. Integrasi vertical seringkali terjadi dalam bentuk kerjasama atau kemitraan atau JO (joint operation) antar organisasi public. 7. Diversifikasi konsentrik Adalah suatu strategi jangka panjang suatu perusahaan/organisasi dengan mengakuisisi perusahaan yang terkait dengan bisnis inti, akuisisi ditekankan pada pasar, teknologi dan produk. Dengan strategi ini bisnis baru



yang dipilih mempunyai kesesuaian dengan bisnis lama yang telahdigeluti selama ini. Dalam organisasi public, kerjasama dilakukan oleh organisasi public dengan lembaga public/bisnis yang mempunyai hubungan dengan produk atau pelayanan yang diberikan oleh organisasi public. Tujuan strategi ini adalah sinergi bukan ketergantungan penuh. 8. Diversifikasi konglomerat Strategi ini adalah strategi yang dilakukan oleh perusahaan yang sangat besar dengan pertimbangan bisnis yang diakuisisi itu memberikan peluang investasi yang lebih menarik, meskipun bisnis itu tidak berhubungan sama sekali dengan bisnis inti atau bisnis yang selama ini dijalani. Bagi organisasi public tidak tepat diterapkan karena tujuan organisasi public pada umumnya bukan mencari laba. 9. Berbenah diri Dalam dunia bisnis sering kali terjadi keuntungan yang diperoleh perusahaan menurun yang disebabkan oleh banyak factor. Sebagian manager berkeyakinan bahwa organisasi masih bias bertahan dengan melakukan serangkaian pembenahan. Bagi organisasi public pembenahan adalah salah satu strategi yang sering dipakai untuk mengatasi krisis, caranya yaitu dengan mereduksi biaya dan mengurangi asset. 10. Divestasi (Divesture) Strategi ini merupakan langkah ekstrem bagi suatu perusahaan dalam dunia bisniskarena dalam strategi ini perusahaan akan menjual perusahaan tersebut secara keseluruhan atau menjual komponen utama dari perusahaan tersebut. Langkah ini biasanya ditempuh bila upaya pembenahan tidak berhasil. Bagi



organisasi



public



alasan



dilakukannya



divestasi



adalah



berkahirnya masa kerja suatu proyek atau kebuthan dana untuk menyelesaikan pekerjaan yang sudah disepakati. Sesungguhnya langkah divestasi ini sendiri juga jarangdilakukan karena organisasi public tidak berorientasi laba. 11. Likuidasi



Likuidasi adalah strategi yang paling tidak menarik untuk dipilih karena organisasi harus menjual sebagian atau bahkan seluruh asset. Walaupun tidak popular tapi juga penting dilakukan untuk mengantisipasi kerugian yang lebih besar bagi para pihak yang berkepentingan. III.



Sasaran Tahunan, Sasaran Operasional Dan Kebijakan Opersional



3.1. Sasaran Tahunan Orgnisasi Publik Sasaran tahunan memedomani implementasi dengan menterjemahkan atau menurunkan sasaran jangka panjang organisasi menjadi tujuan jangka pendek. Jika sasaran jangka panjang organisasi berdurasi lima tahun, maka tujuan jangka pendek mempunyai jangka waktu pencapaian satu tahun. Sasaran tahunan menterjemahkan aspirasi jangka panjang ke dalam target yang akan dicapai setiap tahun. Jika proses penterjemahan tujuan jangka panjang organisasi itu kedalam sasaaran tahunan berjalan dengan baik dalam artian sasaran tersebut dapat diukur dan melibatkan banyak anggota organisasi dalam perumusannya, maka sasaran-sasaran ini akan memberikan pedoman yang jelas dan memberikan kejelasan sebagai motivasi yang kuat dalam mengimplementasikan strategi secara efektif. 3.1.1.



Karakteristik Sasaran Tahunan Sasaran tahunan adalah rumusan spesifik dan terukur tentang yang akan diharapkan dan dicapai serta dikontribusikan oleh masing-masing unit atau bagian atau divisi dalam perusahaan/organisasi untuk mencapai strategi umum yang telah dipilih oleh pengelola organisasi. Sasaran tahunan ini harus disusun secara jelas dan terukur. Sasaran jangka panjang berbeda dengan sasaran tahunan dengan, paling tidak ada tiga perbedaan : 1. Cakupan waktu Sasaran jangka panjang berlaku untuk lima tahun sedangkan sasaran tahuan/jangka pendek berlaku untuk satu tahun. 2. Kespesifikasian



Sasaran jangka panjang dirumuskan secara luas dan menyeluruh untuk keseluruhan perusahaan/organisasi sedangkan sasaran tahunan langsung secara spesifik atau terkait suatuunit dalam organisasi. Bagi pemerintah daerah sasaran jangka panjang biasanya berupa sasaran peencapaian dalam jangka waktu periode kepemimpinan bupati/gubernur. 3. Keterukuran Sasaran jangka panjang dan sasaran jangka pendek sebenarnya sama-sama dapat diukur namun perumusan sasaran jangka panjang biasanya lebih bersifat umum dan relative sedangkan rumusan sasaran tahunan biasanya bersifat absolut 3.1.2. Rumusan sasaran Tahunan Secara umum rumusan sasaran sebaiknya bersifat spesifik dari pada tujuan, ada pembatasan waktu dan dapat diukur. Sasaran tahunan yang telah dirumuskan oleh pengelola organisasi perlu dievaluasi pencapaiannya setelah melewati batas waktu tertentu sebagaimana yang telah digasriskan dalam sasaran tersebut. 3.1.3. Tolak Ukur Pencapaian Sasaran Tahunan Sasaran tahunan yang telah dirumuskan oleh pengelola organisasi perlu dievaluasi pencapaiannya setelah melewati batas waktu tertentu sebagaimana yang digariskan dalam rumusan sasaran tahunan tersebut. Tercapai atau tidaknya sasaran tahunan dapat diukur dengan parameter berikut : 1. Dapat Diukur Sasaran tahunan akan lebih konsisten bila rumusan sasaran tersebut memberikan informasi dengan jelas apa yang akan dicapi, kapan akan dicapai dan dengan cara bagaimana akan dicapai. Pencapaian ini dapat diukur untuk masing-masing unit kerja yang ada dalam organisasi dan kemajuan secara kolektif. 2. Sesuai dengan prioritas Pada prinsipnya semua formulasi sasaran tahunan yang telah dirumuskan oleh pangambil keputusan itu sangat penting, namun demikian dalam pelasksanaannya pencapaian sasaran itu perlu disesuaikan dengan halhal yang dianggap prioritasoleh pengelola organisasi.



Penetapan prioritas sasaran tahunan dilakukan dengan cara diskusi dan negosiasi selama prosesperencanaan dengan tidak adanya perbedaan kepentingan riil atau dengan cara menentukan bobot untuk masing-masing sasaran. 3. Memberikan manfaat optimum Terdapat empat manfaat yang dapat diperoleh dengan menetapkan sasaran tahunan. 1. Para personil yang terlibat dalam operasionalisasi organisasi akan mempunyai pemahaman yang lebih baik tentang peran masing-masing mereka dalam upaya melaksanakan misi perusahaan/organisasi 2. Dapat mengantisipasi berbagai konflik yang mungkin timbul 3. Sebagai basis dalam pengendalian strategis 4. Dapat meningkatkan motivasi para pengelola organisasi



dalam



berpartisipasi terhadap pengembangan organisasi. 3.2. Sasaran Operasional Organisasi Publik Strategi fungsional menterjemahkan strategi umum perusahaan/ organisasi menjadi rencana tindakan untuk dilaksanakan oleh masing-masing unit yang ada dalam organisasi. Dengan kata lain dapat pula dikatakan bahwa strategi operasional mengkonversikan strategi umum ditingkat perusahaan secara keseluruhan menjadi kegiatan-kegiatan untuk unit perusasahaan/ oragnisasi. Sasaran orpersional merupakan kegiatan-kegiatan jangka pendek yang harus dilaksanakan oleh bidang fungsional pada perusahaan/organisasi untuk mengimplementasikan strategi. Sasaran operasional ini perlu dikembangkan pada berbagai aspek manajemen organisasi seperti keuangan, oeperasional, R&D serta sumber daya manusia. Pelaksanaannya harus konsisten dengan sasaran jangka panjang perusahaan/oragnisasi dan Strategi umum (grand strategy) yang telah dipilih oleh para pengambil keputusan dalam oragnisasi. 3.2.1.Karakteristik Sasaran Operasional



Untuk lebih mengenal sasaran operasional atau strategi fungisonal dan perannya dalam manajemen strategic, perlu dibedakan antara sasaran operasional dan strategi fungsional, terdapat tiga karakteristik dasar dari sasaran operasional yaitu : 1. Cakupan waktu Sasaran operasional atau strategi fungsional mengidentifikasi kegiatankegiatan yang akan dilakukan sekarang atau dalam waktu dekat sedangkan strategi umum difokuskan pada proses yang berlangsung untuk jangka waktu tiga sampai lima tahun mendatang. Cakupan waktu yang singkat sangat penting dalam implementasi strategi umum karena dengan adanya sasaran operasional para manajer operasional hanya perlu focus pada apa yang dikerjakan sekarang dan memungkinkan para manajer menyesuaikan diri dengan kondisi yang terjadi. 2. Kespesifikasian Sasaran operasional lebih spesifik dari sasarna umum karena sasaran operasional merupakan turunan dari sasaran umum. Sasaran operasional yang spesifik membantu keberhasilan implementasi strategi umum dengan alasan sebagai berikut : a. Sasaran operasional atau strategi fungsional akan dapat menambah substansi, kelengkapan, dan makna dari tindakan apa yang harus dilakukan oleh unit tertentu dalam organisasi. b. Sasaran operasional atau strategi fungsional dapat memabntu memberikan penjelasan kepada manajemen puncak bagaimana manajer-manajer fungsional akan dapat mencapai strategi umum. c. Sasaran operasional atau strategi fungsional yang sfesifik akan memudahkan jalannya diantara unit-unit operasional didalam organisasi dengan menjelaskan bidang-bidang atau unit-unit kerja yang saling ketergantungan dan saling terkait serta memberikan gambaran pula tentang kemungkinan terjadinya konflik yang ditimbulkan oleh bidangbidang atau unit-unit kerja tetentu dan atau bidang-bidang atau unit-unit kerja yang akan terlibat dalam konflik tersebut. 3. Peran serta dalam pengembangan strategi



Pengembangan strategi ditingkat fungsional melibatkan orang-orang yang berbeda



dengan pengembangan



strategi



umum. Pada



tahap



pengembangan sasaran operasional atau strategi fungsional relative banyak melibatkan orang-orang yang berada pada tingkat pelaksanaan dalam perusahaan/organisasi sedangkan pada perumusan strategi umum relative lebih banyak mengikutsertakan para individu pad tingkat manajemen puncak karena perumusannya juga menyangkut nilai-nilai yang diyakini oleh manajemen puncak dan mejadi dasar bagi pengelola organisasi. 3.2.2. Rumusan Sasaran Operasional Sasaran



operasional



dirumuskan



pada



berbagai



aspek



dalam



manajemen strategic untuk lembaga bisnis diantaranya aspek produksi, keuangan, dan pemasaran. Dalam konteks organisasi public berbagai aspek manajemen disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat organisasi. Beberapa rumusan sasaran operasional atau strategi fungsionaladalah: 1. Sasaran operasional atau strategi fungsional dalam produksi Fungsi Produksi/Operasi Manajemen (POM) ada pada semua organisasi baik bisnis maupun non bisnis walaupun pada kenyataannya fungsi ini lebih popular dan lebih sering dikaitkan dengan perusahaan manufaktur. POM merupakan fungsi inti dalam setiap organisasi. Fungsi ini merubah masukan berupa bahan baku, bahan pendukung, mesin dan sumber daya manusia menjadi bernilai. Sasaran operasional dibidang POM harus dikoordinasikan dengan strategi fungsional di bidang pemasaran. Bagi organisasi public, sasaran operasional dalam konteks produksi adalah kegiatan dari unit yang ada didalam organisasi dalam hal produksi barang/jasa yang dihasilkan oleh organisasi public tersebut. 2. Sasaran Operasional atau Strategi Fungsional dalam Pemasaran Lembaga bisnis seperti perussahaan yang mementingkan laba sangat memperhatikan masalah pemasaran karena sumber pendapatannya berasal dari hasil penjualan barang/jasa yang dihasilkan sedangkan bagi organisasi public masalah pemasaran relatif tidak sepenting aspek pemasaran bagi



perusahaan karena sumber pendapatan organisasi public sebagain besar bukan berasal dari penjualan barang/jasa yang dihasilkan. 3. Sasaran Operasional atau Strategi Fungsional dalam keuangan Sasaran operasional untuk aneka aspek dalam manajemen strategic pada umumnya mendominasi implementasi dalam waktu dekat. Namun untuk aspek keuangan cakupan waktu strategi fungsionalnya berbeda-beda karena masalah keuangan berada pada lintas periode dengan kata lain aplikasi strategi dalam aspek keuangan berarti mengarahkan pemanfaatan sumber



daya



keuangan



untuk



mendukung



strategi



umum



organisasi/perusahaan, tujuan jangka panjang dan sasaran tahunan. Bagi organisasi public seperti pemerintah baik ditingkat pusat maupun daerah sasaran operasionalnya berarti mengalokasikan sumber daya keuangan yang berasal dari PAD dan dana bantuan dari Pusat untuk biaya rutin dan pembangunan. 4. Sasaran operasional atau Strategi fungsional dalam Riset dan Pengembangan Dalam dunia bisnis yang penuh dengan persaingan dan terkadang sangat ketat, masalah perkembangan ilmu pengetahuan, seni dan teknologi akan sangat mempengaruhi posisi dan perkembangan bahkan keberadaan organisasi dalam industry. Oleh sebab itu aspek riset dan pengembangan mempunyai peranan yang strategis. Sesuai dengan sifat dan fungsi organisasi public yang mempunyai tugas melayani masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan, organisasi public juga perlu mengurus masalah riset dan pengembangan. Dengan adanya kegiatan tersebut organisasi public dapat mengetahui kelemahan dan masalah yang masih ada dalam memberikan pelayanan kepada pelanggannya karena tujuan akhir dari organisasi public adalah kepuasan dari pelanggannya bukan profit. 5. Sasaran Operasional atau Startegi fungsional dalam Manajemen SDM Aspek sumber daya manusia adalah aspek yang mendasar pada semua organisasi baik public maupun bisnis. Perumusan sasaran operasional dalam menunjang sasaran jangka panjangnya.



Penetapan sasaran operasional dibidang sumber daya manusia pada organisasi yang lebih besar membutuhkan startegi yang berpedoman kepada keputusan-keputusan yang mengenai hubungan karyawan, ketenagakerjaan, masalah kompensasi, disiplin dan pengawasan. Pada organisasi public sasaran operasional dalam bidang sumber daya manusia merupakan maslah yang krusial. Pada organisasi pemerintahan pengembangan SDM sebagai salah satu sumber daya oragnisasi, tindakan pada bidang ini dilaksanakan secara terus menerus. 3.2.3. Tolok Ukur Pencapaian Sasaran Operasional Tolak ukur dari pencapaian sasaran operasional adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan antara lain : 1. Masukan Adalah sesuatu yang harus ada sebelum melaksanakan kegiatan dan dapat berupa barang atau manusia. 2. Keluaran Merupakan seagla sesuatu yangberupa produk/jasa sebagai hasil langsung dan pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan yang digunakan 3. Hasil Hasil adalah sesuatu yang mencerminkan fungsi keluaran kegiatan jangka menengah. 4. Manfaat Manfaat merupakan kegunaan atau keluaranyang dirasakan langsung oleh masyarakat, dapat berupa tersedianya jasa, fasilitas yang dapat diakses public. 5. Dampak Dampak yaitu ukuran tingkat pengaruh social, ekonomi, lingkungan atau kepentingan umum lainnya yang dinilai oleh pencpaian kinerja setiap indicator dalam suatu kegiatan. 3.3. Kebijakan Operasional Organisasi Publik



Kebijakan adalah pedoman spesifik bagi manager operasional dalam perusahaan/organisasi



dan



para



bawahan



atau



karyawan



pada



perusahaan/oragnisasi public. Kebijakan operasional memberikan arah berupa pedoman spesifik kepada manager, pengelola oragnisasi dan para bawahan. Pedoman tersebut digunakan untuk melaksanakan strategi perusahaan/ organisasi. Kebijakan disusun sebagai arah untuk mempedomani pemikiran, keputusan



serta



tindakan



dari



manager



dan



para



karyawan



dalam



mengimplementasikan strategi umum perusahaan/organisasi. Dalam konteks organisasi public seperti pemerintahan daerah, masalah kebijakan seringkali dihubungkan dengan sikap dan keinginan pimpinan daerah 3.3.1.Kajian Kebijakan Operasional Organisasi Publik Melibatkan kerja intelektual dalam proses politik. Kerja intelektual ini melalui prinsip triangulasi bermain diantara perbedaan kepentingan berbagai pihak ditengah masyarakat. Ujungnya adalah sintesa substantive dari jenis kebijakan dan pelayanan itu sendiri. Kebijakan operasional organisasi public membutuhkan tiga hal yang saling mendukung : Pertama, legalitas yang secara substansi memihak kepada masyarakat luas. Kedua, komitmen pimpinan dan kapasitas pelaksana kebijakan. Ketiga, proses uji coba dan perbaikan pelaksanaan aturan 3.3.2.Karakteristik Kebijakan Operasional Kebijakan memeberikan pedoman kepada segenap unsure yang ada dalam organisasi untuk menetapkan dan mengendalikan operasionalisasi agar dapat berjalan konsisten sesuai dengan sasaran opersional. James E. Anderson mengelompokkan kebijakan operasional organisasi public menurut jenisnya : 1. Substantif dan Prosedural Politik Suatukebijakan dilihat dari substansi yang dihadapi dan dilihat dari pihak-pihak yang terlibat perumusannya 2. Distributive, redistributive and regulatory politic



Suatu kebijakan yang mengatur tentang pemberian pelayanan, pemindahan alokasi kekayaan dan kebijakan yang mengatur pembatasan atau pelarangan terhadap perbuatan atau tindakan. 3. Material Policy Kebijakan yang mengatur tentang pengalokasian penyediaan sumber-sumbermaterial yang nyata bagi penerimanya. 4. Public goods and private goods policies Kebijakan yang mengatur tentang penyediaan barang untuk pelayanan public dan pelayanan pihak swasta. Adapun elemen-elemen dalam system kebijakan organisasi public : 1. Input maslah kebijakan Kebijakan timbul karena adanya factor lingkungan kebijakan yaitu suatu keadaan yang melatarbelakangi timbulnya maslah kebijakan 2. Proses pembentukan kebijakan Proses pembuatan kebijakan ini bersifat politis, dalam porses tersebut terlibat berbagai kelompok kepentingan yang berbeda-beda bahkan ada yang saling bertentnagan. Sejalan dengan good governance maka dalam proses ini hendaknya bersifat partisipatif, akuntabel dan transparan. 3. Keluaran kebijakan public Berupa serangkaian tindakan yang dimaksudkan untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan tertentu. 3.3.3.Rumusan Kebijakan Operasional Dalam konteks manajemen strategic untuk organisasi public akan dipergunakan definisi kebijakan secara lebih sempit sebagai pedoman yang spesifik bagi tindakan dan keputusan manajerial dalam mengimplementasikan strategi. Dengan arti yang lebih sempit ini ada peluang untuk memberikan perbedaan antara formulasi dan implementasi strategi. Pendefinisian kebijakan secara lebih sempit sebagai pedoman yang spesifik bagi tindakan dan keputusan manajerial akan memberikan manfaat nyata dari konsep kebijakan itu sendiri yaitu sebagaia alat administrasi penting untuk memperkuat implementasi atau pelaksanaan dari strategi yang efektif.



Kebijakan operasional suatu organisasi/perusahaan seringkali disebut dengan prosedur operasi standar dengan SOP ini maka dapat diharapkan akan terjadi peningkatan efektivitas manajerial dengan melakukan banyak stnadrisasi keputusan dan control terhadap manager, pengelola administrasi maupun bawahan dalam mengimplementasikan sasaran operasional atau strategi fungsional.



BAB III PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya: Strategi organisasi adalah penetapan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran jangka panjang yang bersifat mendasar bagi sebuah organisasi, yang dilanjutkan dengan penetapan rencana aktivitas dan pengalokasian sumberdaya yang diperlukan guna mencapai sasaran-sasaran tersebut.



Menurut Hariadi (2005), beberapa langkah yang perlu dilakukan organisasi pemerintah dalam merumuskan strategi, yaitu: 1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh organisasi pemerintah di masa depan dan menentukan misi organisasi pemerintah untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.



2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh organisasi pemerintah dalam menjalankan misinya. 3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya. 4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi. 5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. 11 macam strategi umum yang biasa dipakai dalam organisasi public. Kesebelas strategi umum tersebut merupakan bahan pertimbangan dari manager untuk memilih salah satunya sesuai kebutuhan, situasi dan keinginan dari para pihak yang berkepentingan. Kesebelas strategi umum tesebut antara lain : 1. Pertumbuhan terkonsentrasi (concentrated growth) 2. Pengembangan Pasar.(Market development) 3. Pengembangan produk (development produk) 4. Inovasi (inovation) 5. Integrasi horizontal 6. Integrasi Vertikal 7. Diversifikasi konsentrik 8. Diversifikasi konglomerat 9. Berbenah diri 10. Divestasi (Divesture) 11. Likuidasi Sasaran Tahunan Sasaran tahunan adalah rumusan spesifik dan terukur tentang yang akan diharapkan dan dicapai serta dikontribusikan oleh masing-masing unit atau bagian atau divisi dalam perusahaan/organisasi untuk mencapai strategi umum yang telah dipilih oleh pengelola organisasi. Sasaran orpersional Sasaran orpersional merupakan kegiatan-kegiatan jangka pendek yang harus dilaksanakan



oleh



bidang



fungsional



pada



perusahaan/organisasi



untuk



mengimplementasikan strategi. Sasaran operasional ini perlu dikembangkan pada berbagai aspek manajemen organisasi seperti keuangan, oeperasional, R&D serta sumber daya manusia. Pelaksanaannya harus konsisten dengan sasaran jangka panjang perusahaan/oragnisasi dan Strategi umum (grand strategy) yang telah dipilih oleh para pengambil keputusan dalam oragnisasi. Kebijakan Operasional Organisasi Publik Kebijakan adalah pedoman spesifik bagi manager operasional dalam perusahaan/organisasi dan para bawahan atau karyawan pada perusahaan/oragnisasi public. Kebijakan operasional memberikan arah berupa pedoman spesifik kepada manager, pengelola oragnisasi dan para bawahan. Pedoman tersebut digunakan untuk melaksanakan strategi perusahaan/ organisasi.



DAFTAR PUSTAKA



Nugraha, Muhammad Qudrat., 2007. Manajemen Startegik Organisasi Publik. Modul 4. Jakarta: UT Press



Salusu, J., 2003. Pengambilan Keputusan Strategik Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non Profit. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia