Studi Kasus Farmasi Industri c2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STUDI KASUS FARMASI INDUSTRI TABLET SALUT ENTERIK NATRIUM DIKLOFENAK 50 mg



Dosen Pengampu apt. Dr. Iswandi, S.Si., M.Farm. apt. Dr.Ilham Kuncahyo, S.Si., M.Sc.



Disusun oleh: Kelas C1 Kelompok 3 Sinta Yuliana



(2120424774)



Tatiana Siska



(2120414655)



Yolanda Monica Kristi (2120424783) Andi Setiawan



(2120424787)



UNIVERSITAS SETIA BUDI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER-42 SURAKARTA 2021



KATA PENGANTAR Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah mencurahkan segenap rahmat dan karunia-Nya sehingga pemakalah diberikan kemudahan saat menyusun tugas studi kasus farmasi industri. Makalah ini disusun untuk memberi pemahaman dan bentuk tanggungjawab terhdap tugas yang diberikan oleh dosen pengampu terkait dengan pembuatan tablet salut enterik Natrium diklofenak 50 mg. Penyusunan makalah dapat berjalan lancar berkat adanya kerjasama, bantuan, dan bimbingan serta seluruh pihak yang bersangkutan. Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah masih terdapat banyakkekurangan. Maka dari itu dibutuhkan kritik dan saran yang membangun oleh pembaca demi kesempurnaan makalah yang telah kami susun. Sebagai pemakalah kami mengucapkan mohon maaf seikhlasnya bila terdapat kekurangan dan kesalahan yang kami lakukan. Kiranya makalah yang kami susun memberikan manfaat bagi kita semua khususnya oleh pembaca.



BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak dalam tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaanya rata dan cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok (Farmakope Indonesia edisi III, 1979). Beberapa



macam



tablet



konvensional



maupun



modifikasi



sering



diformulasikan sedemikian rupa untuk diperoleh suatu tablet dengan mutu fisik serta dapat memenuhi kriteria SAE (safety, acceptability, and efficacy). Metode cetak/kempa langsung biasanya digunakan untuk bahan–bahan yang mempunyai laju alir dan kompresibilitasnya baik. Prinsip pembuatan tablet dengan metode kempa langsung yaitu menambahkan bahan aktif dengan eksipien yang mempunyai sifat alir dan kompresibilitas tinggi, kemudiaan langsung dicetak. Metode ini ditujukan untuk zat aktif dengan dosis yang relatif kecil. Pada umumnya pembuatan tablet dengan metode cetak langsung digunakan untuk zat aktif yang berbentuk kristal terutama kristal bahan zat an-organik yang memiliki sifat mudah mengalir dalam keadaan kering, selain itu juga mempunyai sifat berubah bentuk yang irreversibel didalam saat pencetakan berlangsung (Kemenkes RI 2018). Umumnya



tablet



dikonsumsi



secara



peroral



yang



kemudian



akan



terdesintegrasi dalam cairan lambung, namun terdapat beberapa bahan obat yang kurang cocok untuk pelepasan di lambung seperti obat yang reaktif terhadap Ph asam lambung, dan berpengaruh terhadap metabolisme pada lambung sehingga obat menjadi tidak berefek. Salah satu obat yang reaktif terhadap asam lambung adalah Natrium diklofenak. Na diklofenak merupakan obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) yang banyak digunakan sebagai obat analgesikdan antiradang. Senyawa ini diabsorpsi melalui saluran cerna dengan cepat. Obat tersebut terikat 99% pada protein plasma dan mengalami efek metabolisme lintas pertama sebesar 40-50% dengan waktu paruh sekitar 1-3 jam. Pada kondisi tersebut obat dapat menyebabkan masalah gastrointestinal sekitar 20% pada pasien yang berupa nyeri epigastrik, mual, muntah



dan diare. Pada beberapa orang juga terjadi pengiritasian dinding lambung yang menyebabkan ulser pepti dan perdarahan pada saluran cerna (Winfield et al., 2009). Untuk mengatasi hal tersebut maka dapat dilakukan formulasi pembuatan tablet dengan penyalutan enterik. Tablet salut enterik merupakan salah satu sediaan yang digunakan untuk sebagai sistem pelepasan tertunda yaitu menahan pelepasan obat di lambung dan lepas dengan cepat ketika memasuki usus. Obat-obat ini perlu dilapisi dengan salut enterik dengan tujuan untuk melindungi inti tablet sehingga tidak hancur pada lingkungan asam lambung, mencegah kerusakan bahan aktif yang tidak stabil pada pH rendah, melindungi lambung dari efek iritasi dari obat tertentu dan untuk memfasilitasi penghantaran obat yang diabsorpsi di usus (Bauer et al., 1998) Dalam hal ini diperlukan penyalut yang dapat menyelubungi dan melindungi zat aktif sehingga tidak terion atau rusak oleh asam lambung. Beberapa formulasi salut enterik yang dikembangkan untuk menyalut na diklofenak salah satunya adalah polimer yang tidak larut dalam suasana lambung. Polimer turunan akrilat, beberapa diantaranya dapat menggunakan air sebagai pelarut dan pembawa. Kollicoat 30 D merupakan polimer dari asam metakrilat dan mempunyai kemampuan dan kestabilan tinggi dalam menahan masuknya cairan lambung, mulai larut pada pH 5.5 sampai dengan pH 7. Polimer ini dapat terdispersi dalam air dengan jumlah padatan 30% dari total cairan penyalutan serta tidak lengket pada mesin penyalut. Sehingga dimungkinkan optimum untuk menyalut natrium diklofenak yang diaborbsi baik pada usus (Kumar dan Pallavi 2013). 2. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana sifat, karakteristik, dan fungsi dari bahan eksipien yang digunakan untuk formulasi sediaan tablet salut enterik Natrium diklofenak 50 mg? 2. Bagaimana PPIC sediaan tablet salut enterik Natrium diklofenak 50 mg ? 3. Bagaimana evaluasi mutu fisik sediaan tablet salun enterik Natrium diklofenak 50 mg? 4. Bagaimana proses pemilihan vendor dan kemasan serta penentuan harga tablet salun enterik Natrium diklofenak 50 mg?



5. Bagaimana proses validasi sediaan Natrium diklofenak 50 mg? 3. Tujuan penelitian Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dibuat tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Mengetahui sifat, karakteristik, dan fungsi dari bahan eksipien yang digunakan untuk formulasi sediaan tablet salut enterik Natrium diklofenak 50 mg? 2. Mengetahui PPIC sediaan tablet salut enterik Natrium diklofenak 50 mg ? 3. Mengetahui evaluasi mutu fisik sediaan tablet salun enterik Natrium diklofenak 50 mg? 4. Mengetahui proses pemilihan vendor dan kemasan serta penentuan harga tablet salun enterik Natrium diklofenak 50 mg? 5. Mengetahui proses validasi sediaan Natrium diklofenak 50 mg 4. Manfaat Makalah ini diharapkan mampu memberikan informasi tentang formulasi dan validasi tablet salut enterik natrium dikofenak 50 mg.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sediaan tablet Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa-cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, serta mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang di gunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok. (FI III, 1979). Secara umum pembuatan tablet dapat dibagi menjadi tiga, yaitu metode granulasi basah, metode granulasi kering, dan metode kempa langsung. Metode pembuatan tablet yang sering digunakan adalah metode kempa langsung, karena paling efektif dan efisien bagi industri (Debjit et al., 2016). Prosesnya yang sederhana, mudah, peralatan dan tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit, serta waktu pengerjaannya yang cepat sehingga dapat meminimalkan biaya produksi (Chowdary dan Ramya, 2013). Hal kritis yang perlu diperhatikan dalam proses pembuatan tablet dengan metode kempa langsung adalah pemilihan eksipien, diperlukan eksipien dengan sifat alir dan kompresibilitas yang baik untuk pembuatan tablet dengan metode kempa langsung. Karena prosesnya akan sangat dipengaruhi oleh eksipien penyusun tablet yang digunakan (Bolhuis dan Armstrong, 2006). Macam-macam tablet antara lain (Kemenkes RI, 2014:57) : a. Tablet Kempa Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul menggunakan cetakan baja. Tablet dapat dibuat dalam berbagai ukuran, bentuk, dan penandaan permukaan tergantung pada desain cetakan. b. Tablet Cetak Tablet cetak dibuat dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah ke dalam lubang cetakan. Kepadatan tablet tergantung pada ikatan kristal yang terbentuk selama proses pengeringan selanjutnya dan tidak tergantung pada kekuatan tekanan yang diberikan.



c. Tablet salut enterik  Merupakan salah satu sediaan yang di- gunakan untuk sediaan obat dengan sistem pelepasan tertunda yaitu menahan pe- lepasan obat di lambung dan lepas dengan cepat ketika memasuki usus. e. Tablet Bukal Tablet bukal digunakan dengan cara meletakkan tablet diantara pipi dan gusi. f. Tablet Sublingual Tablet sublingual digunakan dengan cara meletakkan tablet dibawah lidah, sehingga zat aktif diserap secara langsung melalui mukosa mulut. Tablet nitrogliserin merupakan salah satu obat yang mudah diserap dengan cara ini. g. Tablet Efervesen Tablet efervesen yang larut, dibuat dengan cara dikempa. Selain zat aktif, tablet efervesen juga mengandung campuran asam (asam sitrat, asam tartrat) dan natrium bikarbonat, yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan karbon dioksida. Tablet harus disimpan dalam wadah tertutup rapat atau dalam kemasan tahan lembab, dan pada etiket tertera tablet tidak untuklangsung ditelan. h. Tablet Kunyah Tablet ini dimaksudkan untuk dikunyah, memberikan residu dengan rasa enak dalam rongga mulut. Jenis tablet ini digunakan dalam formulasi tablet untuk anak, terutama multivitamin, antasida dan antabiotik tertentu. Tablet ini dibuat dengan cara dikempa, pada umumnya menggunakan manitol, sorbitol atau sukrosa sebagai bahan pengikat dan bahan pengisi, serta mengandung bahan pewarna dan bahan pengaroma untuk meningkatkan penampilan dan rasa. i. Tablet Lepas-Lambat Tablet lepas-lambat atau tablet dengan efek diperpanjang. Tablet ini dibuat sedemikian rupa sehingga zat aktif akan tersedia selama jangka waktu tertentu setelah obat diberikan. j. Tablet Hisap (Lozenges) Tablet hisap adalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang membuat tablet melarut atau hancur perlahan dalam mulut.



Secara umum komposisi pembuatan tablet terdiri atas zat aktif dan eksipien ( filler, binder,desintergran, dan lubricant) dengan formulasi yang baik maka akan dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan memiliki mutuisik yang baik. Beberapa keuntungan dan kekurangan dari sediaan tablet seperti dibawah ini : Keuntungan -



Praktis dan efisien.



-



Mudah digunakan dan tidak memerlukan keahlian khusus.



-



Dosis mudah disesuaikan



-



Efek yang ingin dihasilkan dapat diatur, yaitu dapat lepas lambat, extended release, enteric tablet, orros, dan sebagainya.



-



Bentuk sediaan tablet lebih cocok dan ekonomis untuk produksi skala besar.



-



Dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak yaitu dengan penambahan salut selaput/salut gula.



-



Bentuk sediaan tablet memiliki sifat stabilitas gabungan kimia, mekanik, dan mikrobiologi yang cenderung lebih baik dibanding bentuk sediaan lain.



Kekurangan -



Dapat menimbulkan kesulitan dalam terapi individual.



-



Waktu hancur lebih lama dibanding bentuk sediaan lain,



-



Tidak dapat digunakan terhadap pasien yang dalam kondisi tidak sadar atau pingsan



-



Sasaran kadar obat dalam plasma lebih sulit tercapai



B. Tablet salut enterik Tablet salut enterik adalah suatu tablet yang diformulasikan dengan melakukan penyalutan terhadap bahan aktif dan umumnya tidak larut pada suasana lambung (Ph asam) namun akan terdispersi pada usus (pH basa). Adapun tujuan dilakukan penyautan tablet enterik antara lain: -



Melindungi bahan aktif yang reaktif terhadap ph asam



-



Meminimalisir efek samping yang parah pada GI



-



Mengoptimalkan absorbsi obat di usus



-



Meminimalisir first pass metabolism



Polimer enterik dirancang untuk menahan sifat asam dari isi lambung, namun mudah larut di usus. Mekanisme yang digunakan polimer pelapis enterik adalah denganprofil kelarutan pH variabel dimana polimer tetap utuh pada pH rendah tetapi pada pHyang lebih tinggi akan mengalami pelarutan untuk memungkinkan pelepasan isi bentuksediaan. Mekanisme pelepasan obat dari salut enterik adalah semua polimer enterik memiliki gugus asam yang dapat terionisasi, biasanya asam karboksilat bebas dari bagian ftalil. Kesetimbangan antara polimer tak larut dan polimer larut terionisasi akan ditentukan oleh pH medium dan pKa polimer. C. Uji Mutu Fisik Tablet 



UJI KESERAGAMAN BOBOT Keseragaman bobot merupakan parameter yang sangat penting dalam kualitas



tablet, karena mempengaruhi keseragaman kadar zat aktif. Tablet dengan rata-rata berat lebih dari 200 mg, tidak boleh ada 2 tablet yang menyimpang 5% dari bobot rata-rata. Prosedur uji keseragaman bobot adalah sebagai berikut: 1. Menimbang 10 tablet satu per satu. 2. Hitung bobot rata-rata 3. Hitung persentase penyimpangan bobot 4. Menghitung nilai simpangan baku relatif (SBR) Persyaratan dipenuhi jika jumlah zat aktif dari masing-masing dari 10 satuan terletak antara 85,0% hingga 115,0% dan simpangan baku relatif kurang atau sama dengan 6,0%. Jika 1 satuan terletak diluar rentang 85,0% hingga 115,0% dan tidak ada satuan terletak antara rentang 75,0% hingga 125,0% atau jika simpangan baku relatif lebih besar dari 6,0% atau jika kedua kondisi tidak dipenuhi, lakukan uji 20 satuan tambahan. Persyaratan dipenuhi jika tidak lebih dari 1 satuan dari 30 terletak diluar rentang 85,0% hingga 115,0% dan tidak



ada satuan yang terletak diluar rentang 75,0% hingga 125,0% dan simpangan baku relatif dari 30 satuan sediaan tidak lebih dari 7,8% (Anonim, 1995). 



UJI KESERAGAMAN UKURAN Sebanyak



10 tablet



diukur



diameter



dan



tebal masing-masing



dengan



menggunakan jangka sorong. Kemudian cari rata-rata keseluruhan tablet yang merupakan diameter tablet yang dimadsud. Menurut farmakope menetapkan bentuk tablet kecuali dinyatakan lain, diameter tidak boleh dari 1⅓ dan tidak lebih dari 3 kali tebal tablet (Anonim, 1979). 



UJI KEKERASAN TABLET Diambil 10 tablet secara acak, letakkan tablet pada diantara pengapit tetap



dengan plat datar yang diam, tablet dijepit dengan memutar alat penekan. Angka yang di tunjukkan oleh jarum pada skala dinyatakan sebagai titik nol kemudian alat penekan diputar kembali sampai tablet retak atau pecah. Catat skala yang terukur, kekerasan tablet adalah selisih skala terukur saat tablet pecah dengan skala yang dianggap sebagai titik nol, jadi persyaratan untuk kekerasan tablet lepas tunda yaitu antara 10-20 kg/cm2 (Hadisoewignyo dan Fudholi, 2016). 



UJI KERAPUHAN (FRIABILITAS) Dilakukan terhadap 20 tablet. Tablet dibersihkan terlebih dahulu kemudian



ditimbang (Wo), setelah itu dimasukkan kedalam alat (Friabilator Rosche) dan lakukan pemutaran sebanyak 100x putaran kecepatan 25 rpm selama 4 menit, kemudian tablet dikeluarkan, tablet dibersihkan dan ditimbang kembali (Wt) lalu dihitung % friabilitas (Kerapuhan) tablet dengan menggunakan rumus : % friabilitas =



W 0− Wt x 100% Wt



Persen Friabilitas yang baik tidak melebihi adalah 10 g / kg Aplikasi farmasi



: Magnesium stearat banyak digunakan dalam kosmetik, makanan, dan formulasi farmasi. Hal ini terutama digunakan sebagai pelumas dalam kapsul dan tablet diproduksi pada konsentrasi antara 0,25% dan 5,0% w/w. Hal ini juga digunakan dalam krim.







AEROSIL Sinonim



: Cab-O-Sil; Cab-O-Sil M-5P; colloidal silica; fumed silica; fumed silicon dioxide; hochdisperses silicum dioxid; SAS; silica colloidalis anhydrica; silica sol; silicic anhydride; silicon dioxide colloidal; silicon dioxide fumed; synthetic amorphous silica; Wacker HDK.



Rumus molekul



: SiO2



Nama kimia



: Colloidal Silicon Dioxide



Deskripsi



:



Silikon



dioksida



koloid



adalah



silika



fumed



submicroscopic dengan ukuran partikel sekitar 15 nm. Ini adalah cahaya, longgar, berwarna putih kebiruan, bubuk tidak berbau, hambar, amorf.



Kategori fungsional



: Adsorbent; agen anticaking; penstabil emulsi; glidant; suspend``ingt agen; tablet disintegrant; penstabil termal; viskositas-meningkat agen.



Stabilitas



: Silikon dioksida koloid bersifat higroskopis tetapi menyerap dalam jumlah besar air tanpa pencairan. Ketika digunakan dalam sistem berair pada pH 0–7.5, silikon dioksida koloid efektif dalam meningkatkan viskositas dari sebuah sistem. Namun, pada pH lebih besar dari 7,5 sifat peningkatan viskositas silikon dioksida koloid berkurang; dan di pH lebih besar dari 10,7 kemampuan ini hilang seluruhnya karena silicon dioksida larut membentuk silikat,



disimpan dalam



wadah tertutup baik. Inkompatibilitas



: Inkom dengan preparat dietilstilbestrol.



Keamanan



: Silikon dioksida koloid banyak digunakan dalam oral dan topical produk farmasi dan umumnya dianggap sebagai eksipien nontoksik dan noniritan. Namun, intraperitoneal dan injeksi subkutan dapat menghasilkan reaksi jaringan lokal dan/atau granuloma. Oleh karena itu, silikon dioksida koloid seharusnya tidak diberikan secara parenteral. LD50 (tikus, IV): 0,015 g/kg (16) LD50 (tikus, oral): 3,16 g/kg



Aplikasi farmasi



: Silikon dioksida koloid banyak digunakan dalam obatobatan, kosmetik, dan produk makanan; lihat Tabel I. Ukuran partikelnya kecil dan luas permukaan spesifik yang besar memberikan karakteristik aliran yang diinginkan yang dieksploitasi untuk meningkatkan sifat aliran serbuk kering dalam sejumlah proses seperti pembuatan tablet (2–4) dan pengisian kapsul. Silikon dioksida koloid juga digunakan untuk menstabilkan emulsi dan sebagai zat pengental dan



pensuspensi



tiksotropik



dalam



gel



dan



sediaan



semipadat.(5) Dengan bahan lain dengan indeks bias yang sama, gel transparan dapat dibentuk. Derajat kekentalan peningkatan tergantung pada polaritas cairan (cairan polar umumnya membutuhkan konsentrasi silikon dioksida koloid yang lebih besar daripada cairan nonpolar). Viskositas sebagian besar tidak tergantung pada suhu. Dalam aerosol, selain untuk inhalasi, silikon koloid dioksida digunakan untuk mempromosikan suspensi partikulat, menghilangkan hard mengendap, dan meminimalkan penyumbatan nozel semprot. Koloid silikon dioksida juga digunakan sebagai penghancur tablet dan sebagai agen pendispersi adsorben untuk cairan dalam bubuk. Koloid silikon dioksida sering ditambahkan ke formulasi supositoria mengandung eksipien lipofilik untuk meningkatkan viskositas, mencegah



sedimentasi



selama



pencetakan,



dan



menurunkan laju pelepasan. Koloid silikon dioksida juga digunakan sebagai adsorben selama persiapan mikrosfer lilin; sebagai bahan pengental untuk sediaan topikal;



dan telah digunakan untuk membantu



pengeringan beku nanokapsul dan suspensi nanosphere. 



KOLLICOAT 30 D Sinonim



: Acryl-EZE; acidi methacrylici et ethylis acrylatis polymerisatum;



acidi



methacrylici



et



methylis



methacrylatis polymerisatum; ammonio methacrylatis copolymerum; copolymerum methacrylatis butylati basicum;



Eastacryl;



Eudragit;



Kollicoat



MAE;



polyacrylatis dispersio 30 per centum; polymeric methacrylates.



Struktur



:



Nama kimia



: Polymethacrylates



Deskripsi



: Polimetakrilat adalah polimer kationik dan anionik sintetik



dari



dimetilaminoetil



metakrilat,



asam



metakrilat, dan ester asam metakrilat dalam berbagai rasio. Beberapa jenis yang berbeda tersedia secara komersial dan dapat diperoleh sebagai bubuk kering, sebagai dispersi berair, atau sebagai larutan organik. A (60 : 40) campuran aseton dan propan-2-ol paling sering digunakan sebagai pelarut organic. Kategori fungsional



: Agen pembentuk film; pengikat tablet; pengencer tablet



Stabilitas



: Bentuk polimer bubuk kering stabil pada suhu kurang dari 30°C. Di atas suhu ini, serbuk cenderung membentuk



gumpalan,



meskipun



ini



tidak



mempengaruhi kualitas zat dan gumpalan dapat dengan mudah dipecah. Bubuk kering stabil setidaknya selama 3 tahun jika disimpan dalam wadah tertutup rapat pada suhu kurang dari 30°C. Dispersi sensitif terhadap suhu dan fase ekstrim pemisahan terjadi di bawah 0°C. Dispersi karenanya harus disimpan pada suhu antara 5 dan 25°C dan stabil untuk suhu setidaknya 18 bulan setelah pengiriman dari gudang produsen jika disimpan dalam wadah tertutup rapat pada kondisi di atas. Inkompatibilitas



: Ketidakcocokan terjadi dengan dispersi polimetakrilat tertentu tergantung pada sifat ionik dan fisik polimer



dan pelarut. Misalnya, koagulasi dapat disebabkan oleh elektrolit, perubahan pH, beberapa pelarut organik, dan suhu; lihat Tabel II. Misalnya, dispersi Eudragit L 30 D, RL 30 D, L 100-55, dan RS 30 D tidak kompatibel dengan magnesium Stearate. Eastacryl 30 D, Kollicoat MAE 100 P, dan Kollicoat MAE 30 DP juga tidak kompatibel dengan magnesium stearate. Keamanan



: Kopolimer polimetakrilat banyak digunakan sebagai pelapis film bahan dalam formulasi farmasi oral. Mereka juga digunakan dalam formulasi topikal dan umumnya dianggap tidak beracun dan bahan yang tidak mengiritasi. Berdasarkan studi toksisitas oral kronis yang



relevan



pada



tikus



dan



dihitung



secara



konvensional dengan faktor keamanan 100, asupan harian 2–200 mg/kg berat badan tergantung pada tingkat Eudragit dapat dianggap sebagai dasarnya aman pada manusia. Aplikasi farmasi



: Spesifikasi untuk polymethacrylates dari PhEur 6.0, 6.2, dan 6.3 ditunjukkan pada Tabel IV, dan yang berasal dari USP32-NF27







TALK Sinonim



: Hydrous magnesium calcium silicate, Hydrous magnesium silicate, Magnesium hydrogen metasilicate, Powdered talc, Purified french talc, Talcum



Nama Kimia



: Talc



Rumus moleku



: Mg6(Si2O5)4(OH)4



Struktur



:



Kategori Fungsional



: Agen anticaking, glidan, diluen tablet dan kapsul, tablet dan lubrikan kapsul.



Pemerian



: Serbuk kristal yang sangat halus, putih ke abu – abu, tidak berbau, tidak beraturan. Mudah melekat pada kulit dan lembut saat disentuh dan bebas dari grittiness. pH : 7 – 10 (20% b/v dispersi air)



Moisture Content



: Menyerap air dalam jumlah yang tidak signifikan pada suhu 25ºC dan kelembaban relatif hingga sekitar 90%.



Kelarutan



: Praktis tidak larut dalam alkali dan asam encer, pelarut organik dan air.



Aplikasi Farmasi



: Banyak digunakan dalam formulasi sediaan padat oral sebagai lubrikan dan diluen.



Stabilitas



: Bahan yang stabil dan dapat disterilkan dengan pemanasan pada suhu 160ºC tidak kurang dari 1 jam. Harus disimpan dalam wadah tertutup baik di tempat yang sejuk dan kering







FD & C YELLOW No.6 Sinonim



:



E110;



FD&C



yellow



#6;



6-hydroxy-5-[(4-



sulfophenyl)azo]-2-naphthalenesulfonic acid disodium salt;



1-psulfophenylazo-2-naphthol-6-sulfonic



acid



disodium salt; yellow orange S Nama Kimia



:



Disodium



2-(1,3-dioxo-2-indanyl)-6,8-



quinolinesulfates, Disodium 2-(2- quinolyl)- indan-1,3dionedisulfonates Formula Empiris



: C16H10N2Na2O7S2



Pemerian



: Serbuk kuning atau granul di alam.



Kelarutan



: Larut dalam air dan sedikit larut dalam etanol.



Aplikasi Farmasi



: Sebagai zat pewarna dalam formulasi farmasi.



Penggunaan



: Pewarna 0,5%.



Penyimpanan



: Disimpan dalam wadah aslinya pada suhu kamar



D. METODE ANALISIS NATRIUM DIKLOFENAK DENGAN SPEKTRO UV



a. Spesifisitas Spesifisitas dapat dilakukan dengan cara mengukur panjang gelombang maksimum dari larutan baku natrium diklofenak yang diuji lalu dibandingkan dengan gelombang maksimum natrium diklofenak pada pustaka. b. Linearitas, batas deteksi (Limit of Detection, LOD) dan batas kuantitasi (Limit of Quantification, LOQ). Larutan baku natrium diklofenak dalam akuabides dengan konsentrasi 5; 7,5; 10; 12,5; 15; 20; dan 27,5 ppm dibaca absorbansinya pada λ maksimum. Dari data tersebut kemudian ditentukan linearitas, LOD, dan LOQ. c. Akurasi Akurasi dilakukan dengan larutan baku natrium diklofenak diambil 3 titik kosentrasi dari seri kurva kalibrasi (masing-masing dengan 3 replikasi ) dan dimasukkan ke dalam labu takar ditambahkan pelaruta sampai tanda batas. Larutan dibaca absorbansinya pada panjang gelombang maksimum natrium diklofenak. Nilai perolehan kembali yang diterima antara 85-115% dan nilai simpangan baku relatif tidak lebih dari 2 % ( USP, 2017). d. Presisi Larutan standar natrium diklofenak 12,5 µg/mL diukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimum. Percobaan diulangi sebanyak 6 kali. Koefisien variasi dihitung berdasarkan rumus berikut.



E. PROSEDUR PEMBUATAN TABLET NATRIUM DIKLOFENAK 1. Metode Pembuatan Kempa Langsung Pemilihan kempa langsung juga didasarkan pada penggunaan zat aktif yang sangat kecil serta sifat higroskopis dari zat aktif natrium diklofenak. Laktosa berguna sebagai bahan pengisi yang memiliki sifat kompresibilitas baik, Mikrokristalin selulosa PH 102 digunakan sebagai bahan pengisi dan pengikat dengan jumlah relatif besar. Hal ini ini bertujuan untuk meningkatkan kekompakan tablet sehingga



menghasilkan nilai friabilitas yang kecil. Natrium starch glycolate berfungsi sebagai disintegran agar tablet dapat hancur ketika kontak dengan cairan tubuh. Magnesium stearat digunakan sebagai pelincir dan aerosil sebagai anti higroskopis dan anti adherent. Metode kempa langsung yaitu pembuatan tablet dengan mengempa langsung campuran zat aktif dan eksipien kering tanpa melalui perlakuan awal terlebih dahulu. Metode ini merupakan metode yang paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya dapat digunakan pada kondisi dimana zat aktif maupun untuk eksipiennya memiliki aliran yang bagus, zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif tersebut tidak tahan terhadap panas dan lembab. Secara umum sifat zat aktif yang cocok untuk metode kempa langsung adalah alirannya baik, kompresibilitasnya baik, bentuknya kristal, dan mampu menciptakan adhesifitas dan kohesifitas dalam massa tablet. Skema pembuatan :



Penimbangan Bahan Baku



Pengayakan



Pencampuran



Granulasi



Pelumasan dan Pelicin



Pencetakan Tablet



Pencampuran bahan penyalut



Penyalutan



Pengemasan Primer lalu Sekunder



Penyimpanan



F.



Vendor



Bahan Baku Na diklofenak



Vendor Hubei Yyc



Harga/kg Rp. 210.000



Industrial Co., Ltd. Atom pharma



Rp. 209.000



Ltd, Gujarat MMC ph 102



Hangzhou Excelente Chemicals Co.,



Keterangan - Minimal order 1 kg



Vendor Pilihan Vendor pilihan: Atom



- Pengiriman 3-5 hari



pharma Ltd, Gujarat



- Minimal order 25 kg - Pengiriman 10-14



Rp. 70.000



hari - Minimal order 25 kg - Pengiriman 3-5 hari



Vendor pilihan: Agrosyn Impex Gujarat



Ltd. Agrosyn Impex



Rp. 23.000



Gujarat



- Minimal order 25 kg - Pengiriman 10



Laktosa 200



Duter Co., Ltd.



Zytex Biotech



Rp. 84.000



Rp. 37.000



Private Limited Sodium starch



Farmasino co.,ltd



Rp. 140.000 Rp. 7.900



International Mg sterate



Co.,Ltd. Huzhou City



Vendor pilihan: Zytex



- Pengiriman 5 hari



Biotech Private Limited



- Minimal order 25 kg - Pengiriman 7 hari



gkycolate Shreeji Pharma



hari - Minimal order 1 kg



- Minimal order 1 kg



Vendor pilihan: Shreeji



- Pengiriman 15 hari - Minimal order 25 kg



Pharma International



- Pengiriman 5 hari Rp. 21.000



Linghu Xinwang



- Minimal order 20kg



Vendor pilihan: Shreeji



- Pengiriman 3 hari



Pharma International



Chem Co., LTD Shreeji Pharma



Co.,Ltd. Rp. 18.500



International Aerosil 200



Co.,Ltd. Shanghai King



Rp. 101 000



Rp. 37.000



m Kollicoat 30



- Minimal order 1 kg



Vendor pilihan:



- Pengiriman 3 hari



Sventerpriseschem



- Minimal order 25 kg



Sigma tech



Rp.4.559.000



- Pengiriman 7 hari - Minimal order 1 kg



Sigma tech



Rp. 2.100.000



- Pengiriman 13 hari - Minimal order 1 kg



D



Talcum



- Minimal order 25 kg - Pengiriman 5-7 hari



Chemicals Co., Ltd. Sventerprisesche



Guangzhou Billion Peak



Co.,Ltd.



Rp. 5.600



Vendor pilihan: Sigma tech



- Pengiriman 13 hari -Minimal order 25 kg



Vendor pilihan: Shanghai



-Pengiriman 5-7 hari



Innovy Chemical New



Chemical



Material Co., Ltd



technology Co.,Ltd Shanghai Innovy



Rp. 2.800



Chemical New Titan dioksida



Material Co., Ltd Shandong Natural



-Pengiriman 10 hari Rp. 15.000



Micron Pharm Tech Co.,Ltd Hebei Minglu



PEG 6000



Rp. 24.000



Rp. 140.000



Ltd.  Hunan



Yellow No.6



- Pengiriman 3 hari



Shandong Natural Micron



- Minimal order 1 kg



- Minimal order 1 Kg



Vendor pilihan:



- Pengiriman 1 hari



Shanghai Jiujie Chemical Co., Ltd



Rp. 70.000



Chemical Co., FD & C



Vendor pilihan:



- Pengiriman 5 hari



(Jiangsu) Co., Ltd. Shanghai Jiujie



- Minimal order 1 kg



Pharm Tech Co.,Ltd



Import And Export Co., Ltd. Itrade Chemical



-Minimal order 10 kg



- Minimal order 1 Kg - Pengiriman 7 hari



Rp. 272.999



Jqmaterial



- Minimal order 1 Kg



Vendor pilihan:



- Pengiriman 7 hari



Hunan Jqmaterial Tech



Tech Co.,Ltd FD & C Blue



 Hunan



No.1



Co.,Ltd Rp 520.000



Jqmaterial



- Minimal order 1 Kg



Vendor pilihan:



Pengiriman 1 hari



Hunan Jqmaterial Tech



Tech Co.,Ltd 



Co.,Ltd



Shandong HRC Chemical



FD & C Red



Co., Ltd. Shandong HRC



No.3



Chemical Co., Ltd. EXIM INDIA CORPORATION



Rp. 528.000



- Minimal order 1 Kg



Vendor pilihan:



- Pengiriman 1 hari



Shandong HRC Chemical Co., Ltd.



Rp. 209.000



- Minimal order 1 Kg - Pengiriman 7 hari



G.



Perbandingan Dengan Produk Kompetitor Produk Kompetitor



H.



Produk Jual



Alat Produksi No Alat 1



Deskripsi Nama : Fitzmill Model : YC-FM-10 HP : 10 Power : 7,5 kW Kapasitas : 150 ~ 200 kg/jam Berat bersih : 320 kg Fitzmill berfungsi untuk menghaluskan bahan baku utama menjadi serbuk-serbuk halus untuk memudahkan



dilakukannya



pencampuran.



Fitzmill digunakan untuk menggiling campuran untuk pembuatan granulasi sehingga menjadi lebih halus dan ukurannya seragam. Di dalam alat



ini



terdapat



menghaluskan



pisau-pisau dan



menyeragamkan ukuran.



yang



ayakan



dapat untuk



2



- Konsumsi listrik 10 Kw - Perkiraan 1 batch 30 kWh - Kapasitas mesin: 40 kg /20 kg - Waktu mixing: 30 menit 100 kg 1,5 jam



3



Nama : Rotary wet granulation Model : XYZL - 350 Diameter of Plate : 350 mm Size of Sieve : Φ0,8 - Φ5 mm Roller Speed : 55 r/min Capacity : 100 - 300 kg/h Power : 5,5 kW Motor Speed : 1440 r/min Weight : 300 kg Size : 880x630x1230 Rotary wet granulation adalah mesin untuk pembuatan granul dari bahan obat khususnya pada pembuatan tablet yang sebelumnya semua bahan -bahan obat telah dicampur terlebih



4



dahulu di mesin mixer. Nama : Drying Oven Model no : kov-1500L Air supply mode : Forced air circulation Temp Range : RT+50 ℃ ~ +200 ℃ Temp fluctuation : ±1.0 ℃ Heat up time : +50 ℃ ~ +250 ℃ About 70min Control mode : PID+SSR output Door Seal : Single door with silica Interior dimension : W1000 × H1500 × D1000 mm Exterior dimension: W1300 × H2080 × D1150 mm Kapasitas : 150 kg/h Power : 7,5 kW



Drying Oven merupakan alat yang digunakan untuk mengeringkan produk pada suhu rendah secara



konstan.



Alat



ini



berguna



untuk



mengeringkan granul basah dengan temperatur terkontrol. Prinsip kerja mesin ini adalah memanaskan produk pada suhu yang bisa diatur, disertai dengan penyedotan (pemvakuman) uap 5



air dari produk yang dipanaskan tersebut Nama : Rotary tablet press Model : PG32 Number of Station : 32 Max. Output (tablets\h) : 211,000 Max. Tablet Diameter : 16 mm Max. Filling Depth : 16 mm Max. Tablet Thickness : 8 mm Max. Compression Force : 80 mm Max. Pre-compression Force : 16 kN Main Drive Power : 7 , 5 kW Weight (kg) : 2000 Kapasitas maksimal : 243000 pcs/h Rotary Tablet Press berguna untuk mencetak tablet. Mesin pencetak tablet ini merupakan mesin pencetak tablet double punch, yaitu terdiri dari dua punch. Cara kerja alat ini adalah dengan memasukkan granul ketempat pencetakkannya dan dikempa oleh gerakan punch atas dan bawah



6



Nama : Accelacota 48 Model : 48'' Capacity :150 kg Power : 7,5 kWh Pan Ø : 1219.2 mm L x W x H : 1550.0 × 1270.0 × 1920.0 Weight : 700 kg Alat ini berguna sebagai alat penyalutan tablet. Alat ini dilengkapi dengan penyemprot atau sprayer



yang



dapat



menyemprot



laruatn



penyalut kedalam coating pan.Pada alat juga terdapat saluran udara masuk dan saluran udara keluar agar tablet yang telah disemprot dengan larutan coating dialiri udara yang telah diatur suhu, tekanan dan alirannya sehingga tablet yang telah disalut menjadi kering.



I. 1.



Analisa Biaya Produksi



Biaya bahan baku



Komposisi (1 tablet) Formula



200mg Tablet



Suspensi



Enterik/(300 Na diklofenak MMC ph 102 Laktosa 200 natrium starch gkycolate Mg sterate



0 tab) 50 mg 114 mg 25 mg



Jumlah 1 Batch 10.000.00 0 tablet



penyalut



Pemesanan (Kg) Harga (Rp/kg)  



Total (Rp)



 



     



(g) 500 1.140.000 250.000



500 1140 250



209.000 23.000 37.000



104.500.000 26.220.000 9.250.000



8 mg



 



80.000



80



7.900



632.000



2 mg



 



20.000



20



18.500



370.000



Aerosil 200 1 mg Bahan yang ditimbang Bahan Penyalut /(3000 tab) Kollicoat 30 D 56 g Talk 16 g Titan dioksida 4,4 g PEG 6000 2,2 g FD & C Red 0,3 g No.3 FD & C Yellow 0,8 No.6 FD & C Blue 0,3 No.1 Total



 



10.000 1250,5



10



37.000



370.000



186.667  53.334   14.667  7.334



187 53 15 7



2.100.000 2.800 15.000 70.000



392.700.000 148.400 225.000 490.000



 1000



1



209.000



209.000



2.667



3



Rp. 272.999



818.997



1000



1



Rp 520.000



520.000



266,7 Total Biaya



2.



Rp.536.453.397



Biaya bahan kemasan dan biaya lain a.



Kemasan dan bahan lain



no.







Tablet dibuat dalam kemasan blister isi 10 tablet 1000.000







Dalam 1 box karton berisi 5 strip200.000 box







Dalam 1 kardus berisi 100 box2000 kardus Bahan



1



Kemasan Blister



2



Brosur



3



karton (kemasan sekunder)



jumlah 100000 0 200000 200000



4



Kardus (kemasan tersier)



2000



5



label



2000



6



seal tape kemasan sekunder



480



Satuan harga Pcs Lemba r Lemba r Lemba r Lemba r Rol



jumlah



7.5



7500000.00



150



30000000



600



120000000



5000



10000000



100



200000



5000



2400000



7



b.



seal tape khusus nama PT JUMLAH



20



Rol



10000



200000 Rp.170.300.000



Manhour Jumlah pekerja 30



Jam



Gaji/jam



kerja/hari 8 jam



15.000



Man hour



Lama hari



Labor cost



kerja 30 orang x 8 15 hari



240



jam



15.000/jam x 15



=



240



jam



jam



hari Rp.54.000.000



c.



Machine Hour & Machine Cost a.



Machine Hour 1) Pengayakan – Fitzmill 



Kapasitas 200kg/jam







Power 7,5 kWh







Machine = 1250,5 kg/200kg x 1 jam = 6,25 jam



2) Pencampuran – Reynold Mixer 



Kapasitas 200kg/jam







Power 7,5 kWh







Machine = 1250,5 kg/200kg x 1 jam = 6,25 jam



3) Granulasi – Rotary Wet Granulation 



Kapasitas 300kg/jam







Power 5,5 kWh







Machine =1250,5 kg/300kg x 1 jam = 4,17 jam



4) Pengeringan – Drying Oven 



Kapasitas 150 kg/jam







Power 7,5 kWh







Machine = 1250,5 kg/150kg x 1 jam = 8,34 jam



5) Pencetakan Tablet – Rotary Tablet Press  Kapasitas 243000 pcs/jam  Power 7,5 kWh



x =



 Machine = 10.000.000 tab/243.000 tab x 1 jam = 41, 15 jam 6) Penyalutan Tablet – Accelacota 48  Kapasitas 150 kg/jam  Power 7,5 kWh  Machine = 266,7 kg/150kg x 1 jam = 1,78 jam



b. Machine Cost Asumsi 1 kWh = Rp 1.000,1) Pengayakan – Fitzmill = 6,25 jam x 7,5 kWh x Rp 1.000,= Rp 46.875,2) Pencampuran – Reynold Mixer = 6,25 jam x 7,5 kWh x Rp 1.000,= Rp 46.875,3) Granulasi – Rotary Wet Granulation = 4,17 jam x 5,5 kWh x Rp 1.000,= Rp 22.935,4) Pengeringan – Drying Oven = 8,34 jam x 7,5 kWh x Rp 1.000,= Rp 62550,5) Pencetakan Tablet – Rotary Tablet Press = 41, 15 jam x 7,5 kWh x Rp 1.000,= Rp 308.625,6) Penyalutan Tablet – Accelacota 48 = 1,78 jam x 7,5 kWh x Rp 1.000,= Rp 13.350,-



d.



Total harga produk + biaya lain-lain







Biaya produksi 1 batch (10.000.000)







Biaya bahan = Rp..Rp.536.453.397







Biaya pengemasan = Rp.170.300.000



Biaya lain-lain : 



Manhour = Rp.54.000.000







Maschine cost : Rp 489.195-







Total semua biaya Rp 761.242.592,-



3.



Harga Jual Harga total produksi : Rp 761.242.592,Untung 10% = Rp 76.124.259 PPN 10% : Rp 76.124.259 Total : Rp. 913.491.110/10.000.000 tablet Harga jual : Rp. 913.491.110/200.000 box Harga jual : Rp. 4.567,-/box @5blister



Harga jual : 4.



Perbandingan dengan produk Kompetitor



5.



Metode analisa bahan



6.



Prosedur pembuatan tablet enterik



7.



Pengujian tablet



8.



Pengemasan



9.



Lampiran



10.



Daftar pustaka



Debjit, Bhowmik,. Amrendra Singh,, Darsh Gautam K.P,. Samapth Kumar. Immediate release drug delivery system-A novel drug delivery system. Journal of Pharmaceutical and Biological Sciences; 2016, 4 (6) : pp.197-202. Chowdary, K.P.R., and Ramya K. Recent research on co-processed excipient for direct compression – a riview. International Journal of Comprehensive Pharmacy; 2013, 4(2): pp. 1-5. 5. Bolhuis, G. K., and Armstrong, N. A. Excipients for direct compaction - an update. Pharmaceutical development and technology; 2006, 11(1): pp.111-124