Sumber Makalah Liberal Komunis Dan Pancasila [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Senin, 15 Desember 2014 Ideologi liberalisme, komunisme dan pancasila IDEOLOGI LIBERALISME, KOMUNISME DAN PANCASILA Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila Dosen : Drs. Heru Puji Winarso, M.Si



Disusun Oleh : FAJRIAH NIM : A1B214076 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat serta hidayahNya, sehingga kami dapat menyusun makalah tentang sistem pendidikan nasional. Sesuai dengan hasil yang diperoleh dari pemikiran dan pengolahan sumber informasi yang penulis dapat dari internet, akhirnya di tulis makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya makalah ini. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu bagi kita semua.



Banjarmasin, 27 November 2014 Penyusun DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar isi ii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Rumusan Masalah 2 1.3 Tujuan Penulisan 2 BAB II PEMBAHASAN 3 2.1 Kesesuaian dan Ketidaksesuaian Kebijakan dengan Pancasila 3 2.2 Faktor Penyebab Ketidaksesuaian Kebijakan dengan Pancasila 7 2.3 Cara Merumuskan Kebijakan Sesuai dengan Pancasila 8 BAB III PENUTUP 9 3.1 Kesimpulan 9 3.2 Saran 9 DAFTAR PUSTAKA 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit. Ideologi berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Pengertian ideologi secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti luas, ideologi adalah pedoman normatif yang dipakai oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nilai dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi. Masalah ideologi yang akan saya bahas disini adalah ideologi liberal, komunis dan pancasila. Di mana, setiap ideologi tersebut memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan masingmasing. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian ideologi? 2. Apa pengertian ideologi liberalisme, komunisme, dan pancasila? 3. Apa saja keunggulan dan kelemahan liberalisme, komunisme, dan pancasila? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian ideologi. 2. Untuk mengetahui pengertian ideologi liberalisme, komunisme, dan pancasila. 3. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan liberalisme, komunisme, dan pancasila.



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Ideologi Secara etimologis, istilah ideologi berasal dari kata “idea” yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, pemikiran, dan kata “logos” yang berarti ilmu. Kata “idea” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “edos” yang berarti bentuk. Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaankepercayaan yang menyeluruh dan sistematis yang menyangkut dan mengatur tingkah laku sekelompok manusia tertentu dalam berbagai bidang kehidupan. Pada dasarnya ideologi terbagi menjadi dua bagian, yaitu ideologi tertutup dan ideologi terbuka. Ideologi tertutup merupakan suatu pemikiran tertutup, sedangkan ideologi terbuka merupakan suatu sistem pemikiran terbuka. Ideologi tertutup dapat dikenali dari beberapa ciri khasnya. Ideologi itu bukan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat melainkan merupakan cita-cita suatu kelompok orang yang mendasari suatu program untuk mengubah dan memperbarui masyarakat. Sedangkan Ideologi Terbuka memiliki ciri khas yaitu nilainilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari harta kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat sendiri. Ideologi terbuka diciptakan oleh Negara melainkan digali dan ditemukan dalam masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, ideologi terbuka merupakan milik semua masyarakat dalam menemukan dirinya dan kepribadiannya dalam Ideologi tersebut. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Ideologi (mabda’) adalah pemikiran yang mencakup konsepsi mendasar tentang kehidupan dan memiliki metode untuk merasionalisasikan pemikiran tersebut berupa fakta, metode menjaga pemikiran tersebut agar tidak menjadi absurd dari pemikiran-pemikiran yang lain dan metode untuk menyebarkannya. B. Pengertian Ideologi Liberalisme, Komunisme dan Pancasila 1. Liberalisme Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas. Ada tiga hal yang mendasar dari Ideologi liberalisme yakni kehidupan, kebebasan dan hak milik (Life, Liberty and Property). Dibawah ini, adalah nilai-nilai pokok yang bersumber dari tiga nilai dasar liberalisme tadi: • Kesempatan yang sama. (Hold the Basic Equality of All Human Being). Bahwa manusia mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala bidang kehidupan baik politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Namun karena kualitas manusia yang berbeda-beda, sehingga dalam menggunakan persamaan kesempatan itu akan berlainan tergantung kepada kemampuannya masing-masing. Terlepas dari itu semua, hal ini (persamaan kesempatan) adalah suatu nilai yang mutlak dari demokrasi.



• Dengan adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap orang mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, maka dalam setiap penyelesaian masalahmasalah yang dihadapi baik dalam kehidupan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan kenegaraan dilakukan secara diskusi dan dilaksanakan dengan persetujuan – dimana hal ini sangat penting untuk menghilangkan egoisme individu ( Treat the Others Reason Equally). • Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah. Pemerintah tidak boleh bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak menurut kehendak rakyat (Government by the Consent of The People or The Governed). • Berjalannya hukum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah untuk membela dan mengabdi pada rakyat. Terhadap hak asasi manusia yang merupakan hukum abadi dimana seluruh peraturan atau hukum dibuat oleh pemerintah adalah untuk melindungi dan mempertahankannya. Maka untuk menciptakan rule of law, harus ada patokan terhadap hukum tertinggi (Undang-undang), persamaan dimuka umum, dan persamaan sosial. • Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu (The Emphasis of Individual). • Negara hanyalah alat (The State is Instrument). Negara itu sebagai suatu mekanisme yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang lebih besar dibandingkan negara itu sendiri. Di dalam ajaran Liberal Klasik, ditekankan bahwa masyarakat pada dasarnya dianggap, dapat memenuhi dirinya sendiri, dan negara hanyalah merupakan suatu langkah saja ketika usaha yang secara sukarela masyarakat telah mengalami kegagalan. • Dalam liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme (Refuse Dogatism). Hal ini disebabkan karena pandangan filsafat dari John Locke (1632 – 1704) yang menyatakan bahwa semua pengetahuan itu didasarkan pada pengalaman. Dalam pandangan ini, kebenaran itu adalah berubah. 2. Komunisme Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik. Komunisme pada awal kelahirannya adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di awal abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul beberapa fraksi internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dan komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangan yang berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat Utopia. Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan komunis internasional. Komunisme atau Marxisme adalah ideologi dasar yang umumnya digunakan oleh partai komunis di seluruh dunia, sedangkan komunis internasional merupakan racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut "Marxisme-Leninisme". Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari pengambil alihan alat-alat produksi melalui peran Partai Komunis. Secara ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih dikenal dengan proletar, namun pengorganisasian buruh hanya dapat berhasil dengan melalui perjuangan partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro. Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis sebagai alat pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan akumulasi modal pada individu. Pada prinsipnya semua adalah direpresentasikan sebagai milik rakyat dan oleh



karena itu, seluruh alat-alat produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme memperkenalkan penggunaan sistem demokrasi keterwakilan yang dilakukan oleh elit-elit partai komunis. Oleh karena itu, sangat membatasi langsung demokrasi pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai komunis karenanya dalam paham komunisme tidak dikenal hak perorangan sebagaimana terdapat pada paham liberalisme. Secara umum, komunisme berlandasan pada teori Materialisme Dialektika dan Materialisme Historis oleh karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan mitos, takhayul dan agama dengan demikian tidak ada pemberian doktrin pada rakyatnya, dengan prinsip bahwa "agama dianggap candu" yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran ideologi lain karena dianggap tidak rasional serta keluar dari hal yang nyata (kebenaran materi). 3. Pancasila Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945. Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu : • Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945. Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya meragukan pidato Yamin tersebut. • Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya Pancasila". Soekarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan, Internasionalisme, Mufakat, Kesejahteraan, dan Ketuhanan. Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, katanya: “Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.” Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah : • Rumusan Pertama : Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22 Juni 1945. • Rumusan Kedua : Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18 Agustus 1945. • Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - tanggal 27 Desember 1949. • Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara - tanggal 15 Agustus 1950.



• Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959). C. Kelebihan dan Kelemahan Liberalisme, Kominisme, dan Pancasila 1. Liberalisme a. Kelebihan Ideologi Liberalisme Ideologi liberalisme memiliki beberapa kelebihan, yaitu : • Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi. Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari pemerintah. • Setiap individu bebas untuk memiliki sumber daya produksi. Hal ini mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian. • Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat. • Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang bermutu tidak akan laku di pasar. • Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari keuntungan • Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-berita ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat mengandung kritik-kritik tajam, baik ditujukan kepada perseorangan lembaga atau pemerintah. • Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun. b. Kelemahan Ideologi Liberalisme Ideologi liberalisme memiliki beberapa kelemahan, antara lain : • Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan bersifat bebas, pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau majikan. Sedangkan golongan pekerja hanya menerima sebagian kecil dari pendapatan. • Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja, sehingga yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. • Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat. • Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi budaya oleh individu yang sering terjadi. • Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulit untuk mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga pers sebagai media komunikasi dan media masa sangat efektif menciptakan image dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka. 2. Komunisme a. Kelebihan Ideologi Komunisme Ideologi komunis memiliki beberapa kelebihan, yaitu : • Karena perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam hal perncanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan maka pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran atau berbagai keburukan ekonomi lainnya. • Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan sehingga pasar barang dalam negri berjalan dengan lancar. • Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan. • Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah. • Tidak ada pembagian kelas apapun ketimpangan yang ada b. Kelemahan Ideologi Komunis Ideologi komunis memiliki beberapa kelemahan antara lain : • Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai – nilai komunis. • Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat



• Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat. • Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya. 3. Pancasila a. Kelebihan Ideologi Pancasila Ideologi pancasila memiliki beberapa kelebihan, yaitu : • Mencakup nilai – nilai positif yang diambil dari berbagai ideologi. • Menutup kelemahan dari kedua ideologi yang bertentangan. • Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Pemerintah sehingga tidak mengorbankan rakyat. • Bersifat fleksibel yang artinya mengikuti perkembangan zaman. b. Kekurangan Ideologi Pancasila Ideologi pancasila mempunyai kekurangan, antara lain : • Dapat Menimbulkan tafsir yang berbeda – beda D. Posisi Pancasila di antara Ideologi Liberalisme dan Komunisme Liberalisme jika dibandingkan dengan ideologi Pancasila yang secara khusus normanormanya terdapat di dalam Undang-Undang Dasar 1945, maka dapat dikatakan bahwa halhal yang terdapat di dalam liberalisme terdapat di dalam pasal-pasal UUD 1945, tetapi Pancasila menolak liberalisme sebagai ideologi yang bersifat absolutisasi dan determinisme. Ideologi Komunis atau ideologi komunisme bersifat absolutisasi dan determinisme, karena memberi perhatian yang sangat besar kepada kolektivitas atau masyarakat, kebebasan individu, hak milik pribadi tidak diberi tempat dalam negara komunis. Manusia dianggap sebagai “sekrup” dalam sebuah kolektivitas. Ideologi Pancasila sebagai ideologi memberi kedudukan yang seimbang kepada manusia sebagai makhluk individu dan makhluk social. Pancasila bertitik tolak dari pandangan bahwa secara kodrati bersifat monopluralis, yaitu manusia yang satu tetapi dapat dilihat dari berbagai dimensi dalam aktualisasinya.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Ideologi dapat diartikan sebagai suatu gagasan dan buah pikiran yang dikembangkan secara keseluruhan yang tersusun secara sistematis untuk mewujudkan tujuan dan cita- cita suatu negara. Setiap ideologi yang ada sekarang seperti liberalisme, komunisme, dan pancasila pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pancasila sebagai Ideologi bangsa menunjukkan adanya keseimbangan ide dan gagasan serta tidak bersifat absolute dalam memandang manusia dan kehidupan bernegara, liberalisme lebih mengutamakan individualism, sedangkan komunisme lebih bersifat mutlak atau totaliter. Komunisme juga cenderung menutup mata akan adanya dampak individualisme. B. Saran Pancasila sebagaimana kita yakini merupakan jiwa, kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila sebagai suatu yang harus kita yakini karena cocok bagi bangsa Indonesia. Jadi, Indonesia saat ini sangat membutuhkan sebuah idiologi dalam menjalankan



pemerintahan ini ke depan. Tidak lain ideologi itu adalah Pancasila. Sebelum melangkah lebih jauh, sangat perlu kita memahami apa arti dari ideologi dan apa itu Pancasila sebenarnya. DAFTAR PUSTAKA Akane. 2012. Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing Ideologi. 27 November 2014. http://tugas-akane.blogspot.com/2012/08/kelemahan-dan-kelebihan-masing-masing.html. Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Pengertian-ideologi Diposkan oleh This is My World di 01.58 Sumber: http://fajriahedept.blogspot.co.id/2014/12/ideologi-liberalismekomunisme-dan.html Minggu, 19 Februari 2012 Home » Kumpulan Artikel » KELEBIHAN DAN KELEMAHAN IDEOLOGI LIBERALISME , KOMUNIS, DAN PANCASILA KELEBIHAN DAN KELEMAHAN IDEOLOGI LIBERALISME , KOMUNIS, DAN PANCASILA KELEBIHAN DAN KELEMAHAN IDEOLOGI LIBERALISME , KOMUNIS, DAN PANCASILA IDEOLOGI LIBERALISME keunggulan / kelebihan ideologi liberalisme : 1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur kegiatan ekonomi. Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari pemerintah. 2. Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal ini mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian. 3. Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat. 4. Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang bermutu tidak akan laku di pasar. 5. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari keuntungan 6. Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-berita ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat mengandung kritik-kritik tajam, baik ditujukan kepada perseorangan lembaga atau pemerintah. 7. Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun.



Kelemahan ideologi liberalisme : 1. Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan bersifat bebas, pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau majikan. Sedangkan golongan pekerja hanya menerima sebagian kecil dari pendapatan. 2. Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja, sehingga yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. 3. Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat. 4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi budaya oleh individu yang sering terjadi 5. Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulit untuk mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga pers sebagai media komunikasi dan media masa sangat efektif menciptakan image dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka.



IDEOLOGI KOMUNIS Keunggulan / Kelebihan ideologi Komunis : 1. Karena perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam hal perncanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan maka pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran atau berbagai keburukan ekonomi lainnya. 2. Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan sehingga pasar barang dalam negri berjalan dengan lancer. 3. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan. 4. Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah. 5. Tidak ada pembagian kelas apapun ketimpangan yang ada Kelemahan ideologi Komunis :



1. Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai – nilai komunis 2. Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat 3. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat 4. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.



IDEOLOGI PANCASILA kelebihan / keunggulan ideologi pancasila : 1. Mencakup nilai – nilai positif yang diambil dari berbagai ideology 2. Menutup kelemahan dari kedua ideology yang bertentangan. 3. Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Pemerintah sehingga tidak mengorbankan rakyat. 4. Bersifat fleksibel yang artinya mengikuti perkembangan Zaman Kekurangan ideologi pancasila: 1. Dapat Menimbulkan tafsir yang berbeda – beda Diposkan oleh nurma lovers di 05.38



Sabtu, 19 Januari 2013 Perbandingan Ideologi Liberalisme, Komunisme, dan Pancasila



1.



1. 2. 3. 4. 5.



1. Liberalisme Jhon Locke (1632-1704) merupakan orang pertama yang meletakan dasar-dasa ideologi liberal. Liberalisme muncul sebagai reaksi terhadap filsafat Filmer yang mengatakan bahwa setiap kekuasaan bersifat monarki mutlak dan tidak ada yang lahir bebas (Magnis suseno,1994). Dengan kata lain, ciri liberalisme adalah sebagai berikut[1] : Memiliki kecenderungan untuk mendukung perubahan Mempunyai kepercyaan terhadap nalar manusiawi Bersedia menggunakan pemerintah untuk meningkatkan kondisi manusiawi Mendukung kebebasan individu Bersikap ambivalen terhadap sifat manusia ( Lyman Tower sargent,1986:96) Walaupun di atas telah disebutkan ciri-ciri liberalisme, kecuali sifat ambivalennya terhadap sifat manusia, namun liberalisme mempunyai kelemahan-kelemahan yakni Liberalisme buta terhadap kenyataan, bahwa tidak semua orang kuat kedudukannya dan tidak semua orang sama cita-citanya. Oleh karena itu, kebebasan yang hampir tanpa batas itu dengan sendirinya dipergunakan oleh individu-individu dan kelompok-kelompok yang kuat untuk semakin memperluas pengaruhnya. Akibatnya tanggung jawab sosial seluruh masyarakat ditolak oleh liberalisme sehingga melahirkan istilah binatang ekonomis. Artinya manusia hanya mementingkan keuntungan ekonomisnya sendiri.



Maka dapat diartikan bahwa hal-hal yang terdapat dalam liberalisme terdapat dalam pasal-pasal UUD 1945, teetapi pancasila menolak liberalisme sebagai ideologi bersifat absolutisasi dan determinasi. Absolutisasi diartikan sebagai adanya proses pemutlakan hal-hal yang pada hakikatnya tidak mutlak. Sedangkan determinasi adalah ajaran bahwa sesuatu itu secara mutlak telah ditentukan dan dibatasi oleh faktor-faktor tertentu.[2] 2. Komunisme 3 ciri negara komunis adalah[3] : 1. 2. 3.



Berdasarkan ideologi Marxisme-Leninisme, artinya bersifat materialistis, atheis dan kolektivistik, Merupakan sistem kekuasaan satu partai seluruh masyarakat Ekonomi komunis bersifat etatisme[4] Ideologi komunisme bersifat absolutisasai dan determinis, karena memberi perhatian yang sangat besar kepada kolektivitas atau masyarakat, kebebasan individu , hak milik pribadi tidak diberi tempat dalam negara komunis. Manusia dianggap sebagai “sekrup” dalam sebuah kolektivitas.[5] Pancasila sebagai ideologi memberi kedudukan yang seimbang kepada manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Pancasila bertitik tolok dari pandangan bahwa manusia secara kodrati bersifat monopluralis[6], manusia secara kodrati terdiri dari susunan kodrat, sifat kodrat dan kedudukan kodrat yang harus diwujudkan secara seimbang 3.



Pancasila



Soeryanto poespo wardojo, mengemukakan bahwa pancasila sebagai orientasi kemanusiaaan , bila dirumuskan negatif antara lain: 1.



Pancasila bukan Materialisme Erik Fromm mengatakan bahwa dalam masyarakat modern, manusia telah teralienasi (terasing) dari diri sendiri dan lingkungannya. Manusia tidak bebas, karena harus tunduk pada irama kehidupan.[7]



1.



Pancasila bukan pragmatisme Pragmatisme merupakan faham yang menitikberatkan atau meletakan kriteria tindakan manusia pada pemanfaatan atau kegunaan. Pandangan ini jika ditarik lebih jauh akan bermuara pada tindakan yang inhuman. Pancasila mengakui manusia sebagai pribadi yang bernilai pada dirinya sendiri (intrinsik) dan tidak boleh direduksikan ke bawah kriteria manfaat atau kegunaan saja.



1.



Pancasila bukan spiritualisme[8] Faham ini ternyata dalam telah dipakai untuk untuk melegitimasi tindakan otoriter dan tidak demokratis dari penguasa. Sedangkan jika dirumuskan positif pancasila mempunyai ciri-ciri



1.



Integral Dalam arti Pancasila mengajarkan ajaran kemanusiaan yang integral. Manusia adalah individualitas dan sekaligus sosialitas yang dimana manusia itu memiliki masing-masing otonom dan korelatif.



1.



Religius Merupakan hal berkaitan dengan yang adikodrati[9], yang bersifat supranatural dan transendental. Dengan demikian faham kemanusiaan yang humanisme-religius. Mengingkari Tuhan sebagai pencipta berarti mengingkari eksistensi dirinya sendiri. Pancasila dengan sendirinya menolak ateisme dan buka pula negara agama (teotokrasi) sekaligus bukan pula negara sekuler.



1.



Etis Yaitu filsafat yang berkaitan dengan tindakan manusia yang dapat dikenal ukuran baik buruknya.



Diposkan oleh Annisa Reza di 23.35 Sumber : http://rezaannisa.blogspot.co.id/2013/01/perbandingan-ideologiliberalisme.html https://taniosutrisno.wordpress.com/2013/01/28/perbedaan-ideologi-komunisliberal-dan-pancasila/