SUNARYO - 022026683 - LUHT4312 - Laporan Praktikum - Aspek Non Finansial [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS(LUHT 4312) UNIT 1 STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS BERDASARKAN ANALISIS NON FINANSIAL DI UNIT PENGOLAHAN IKAN ( UPI ) KUBU MAKMUR DESA KUBU KECAMATAN KUMAI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PROPINSI KALIMANTAN TENGAH



Oleh :



Nama : SUNARYO NIM : 022026683 UPBJJ : Palangkaraya



PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TERBUKA INDONESIA 2018



LAPORAN PRAKTIKUM Aspek Non Finansial di Unit Pengolahan Ikan ( UPI ) Mutiara Gading Desa Kumai Kec.Kumai Kab.Kota Waringin Barat . Propinsi Kalimantan Tengah



PENDAHULUAN Usaha Agribisnis merupakan salah satu usaha yang masih potensial dan berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Salah satu usaha Agribisnis adalah usaha di sektor perikanan, Indonesia merupakan negara maritim dengan garis pantai dan wilayah laut yang luas mempunyai potensi yang sangat besar untuk usaha di bidang perikanan seperti usaha penangkapan, budidaya ikan maupun pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Untuk memulai suatu usaha diperlukan proses tahapan –tahapan yang dapat membantu kita untuk bisa mendirikan suatu usaha dengan benar. Tahapan tersebut adalah membuat ide bisnis, studi kelayakan bisnis, perencanaan, pelaksanaan, dan lain-lain. Untuk menjalankan usaha diperlukan sebuah studi kelayakan bisnis, apakah sebuah usaha layak dijalankan atau tidak layak dijalankan. Studi kelayakan bisnis bisa disimpulkan untuk menentukan seberapa besar pengembalian sebuah investasi atas suatu aktifitas usaha dan implikasi usaha tersebut dalam sebuah investasi. Dalam setiap usaha selalu ada nilai investasi awal atau disebut sumber daya yang akan di alokasikan. Pengembaliannya adalah perbandingan antara input investasi dibandingkan dengan output yang akan dihasilkan dengan mempertimbangkan seluruh aspek yang perlu dijalankan. Studi kelayakan dilakukan sebelum sebuah usaha benar-benar akan dijalankan, masih dalam tahap awal perencanaan dan sangat penting dalam pengambalian keputusan strategis. Studi kelayakan suatu usaha meliputi aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya. Aspek-aspek dalam studi kelayakan usaha terbagi menjadi enam, yaitu aspek hukum, aspek lingkungan, aspek pasar dan pemasaran, aspek sumber daya manusia dan manajamen, serta aspek teknis dan teknologi. Aspek hukum menkaji tentang legalitas usulan usaha yang akan dibangun dan dijalankan, ini berarti bahwa setiap usaha yang akan didirikan dan dibangun di wilayah tertentu haruslah



1



memenuhi hukum dan tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut. Sedangkan aspek pasar adalah inti dari penyusunan studi kelayakan usaha, karena permintan pasar terhadap produk merupakan dasar untuk menyediakan produk. Oleh karena itu studi mengenai aspek pasar bertujuan untuk mengetahui besarnya permintaan terhadap produk yang akan disediakan dan menempatkan produk yang akan dipasarkan pada posisi yang menguntungkan sehingga proyek bisa dijalankan. 1. Ruang Lingkup Ruang lingkup praktikum adalah analisis aspek non finansial yaitu aspek hukum, aspek pasar, aspek manajemen, aspek sosial dan lingkungan serta aspek teknis dan teknologi di Unit Pengolah Ikan ( UPI ) Mutiara Gading yang berlokasi di Desa Kumai Kecamatan Kumai , Kabupaten Kota Waringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah 2. Tujuan Tujuan dari pelaksanaan praktikum adalah agar mahasiswa dapat menganalisis aspek non finansial suatu unit/badan usaha agribisnis secara benar. 3. Manfaat Dari hasil analisis aspek non finansial di UPI Mutiara Gading dapat dijadikan acuan apakah dari sisi aspek yuridis dan aspek pasar kegiatan usaha agribisnis tersebut layak untuk dikembangkan. 4. Waktu dan Tempat Praktikum analisis aspek non finansial dilaksanakan di Unit Pengolah Ikan ( UPI ) Mutiara Gading yang berlokasi di Desa Kumai



Kecamatan Kumai



Kabupaten Kota waringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah pada tanggal 11 – 16 Maret 2018.



2



PELAKSANAAN 1. Jadwal Pelaksanaan Praktikum Jadwal praktikum terbagi dalam tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan. Tahap persiapan meliputi penyiapan form-form yang diperlukan. Tahap pelaksanaan meliputi koordinasi dengan Dinas Perikanan Kabupaten Brebes, Kepala Desa Pulogading



dan Penyuluh Perikanan Wilayah Kota



Waringin Barat , serta wawancara dan diskusi di UPI Mutiara Gading. Tahap pelaporan meliputi rekapitulasi data-data yang terkumpul dan pembuatan laporan praktikum.



Jadwal pelaksanaan praktikum dapat dilihat pada tabel di bawah ini : No. 1



Hari/Tanggal Minggu, 11 Maret 2018



Kegiatan Persiapan form-form ceklist yang berkaitan dengan aspek yuridis



2



dan aspek pasar Koordinasi dengan



Senin, 12 Maret 2018



Dinas



Perikanan Kab Kota Waringin 3



Selasa, 13 Maret 2018



Barat Koordinasi dengan Kepala Desa Kumai dan Penyuluh Perikanan



4 5



Wilayah Kota Waringin Barat. Rabu , 14 Maret 2018 Praktikum di UPI Mutiara Gading Kamis – Sabtu, 15 – 16 Pembuatan laporan Maret 2018



3



2. Metode Praktikum yang Digunakan Pada praktikum analisis aspek non finansial ini menggunakan metode wawancara dan diskusi. 3.



Hasil Praktikum A. Aspek Yuridis : Dari hasil wawancara dan diskusi selama kegiatan praktikum didapatkan data-data yang berkaitan dengan aspek yuridis sebagai berikut : No . A.



Parameter Aspek Yuridis



Ada







e. SNI Produk Aspek Yuridis Perusahaan



 Badan



Hukum 



a. Usaha perseorangan C.



Proses pengajuan



Aspek Yuridis Produk a. Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga ( P-IRT ) dari Dinas  Kesehatan b. Sertifikat Halal dari LPOM MUI  c. Sertifikat Kelayakan Pengolahan ( SKP ) dari Kementerian Kelautan  dan Perikanan d. Uji Nutrisi Produk



B.



Tidak Ada



Aspek Yuridis Kegiatan Usaha 



a. Akte Notaris b. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Surat Tanda Daftar Perusahaan c. (STDP) Surat Izin Tempat Usaha Undangd. Undang Gangguan ( HO ) Surat Izin Usaha Perdagangan e. (SUIP)







f.







Surat Izin Gangguan Lingkungan



  



g. Sertifikat Tanah







h. Bukti Pembayaran PBB







i.







KTP pendiri/pemilik perusahaan



4



B. Aspek Pasar : Sedangkan data-data yang berkaitan dengan aspek pasar adalah sebagai berikut : No. A.



B. C.



Parameter Aspek Keterangan Pasar Perkembangan  Permintaan pasar lokal maupun pesanan dari Pasar luar daerah  Harga Rp. 10.000-13.000,- per bungkus ukuran 1 ons  Volume pemasaran rata-rata 400-500 bungkus per bulan  Saluran pemasaran : Langsung dan melalui distributor



Pangsa Pasar Strategi Pemasaran



      



Pangsa pasar : cukup tinggi Pasar tujuan : Brebes, Tegal dan Semarang Bentuk produk : Olahan Ikan Teri Kemasan : Plastik dan Dus Pembayaran : tunai dan konsinyasi Tempat/distribusi : pengiriman langsung dan diambil oleh distributor Promosi : Pameran, Kerjasama dengan Dinas Terkait, Langsung dengan pembeli



5



C. Aspek Teknis : Hasil Pengamatan dan Diskusi & Wawancara NO.



ASPEK TEKNIS/FISIK



SESUAI/ ada



I  



LOKASI a Bebas banjir b Terpisah dari rumah tempat tinggal c Ketersediaan bahan baku d Letak pasar yang dituju e Pasokan tenaga listrik dan air f Pasokan tenaga kerja g Fasilitas jalan dan transportasi



  √ √ √ √ √ √ √



II



SARANA DAN PRASARANA



1  



Kantor Administrasi a Meja dan Kursi b Komputer dan printer c Lemari arsip Tempat usaha / proses produksi a Tempat cuci bahan baku b Tempat penyimpanan bahan baku c Ruang proses produksi d Ruang pengemasan e Ruang penyimpanan produk f Toilet dan kamar mandi g Gudang Peralatan dan mesin produksi Tempat penyimpanan bahan baku ( Freezer , Cool a Box dll. ) b Kapasitas mesin / alat produksi Peralatan / mesin produksi ( bersih, memakai b bahan stainless dan tidak berkarat ) Peralatan pengemasan produk ( handsealer, c vacum sealer dll. )







d Rak peralatan dan bahan tambahan







e Instalasi listrik dan air f Peralatan pendukung :







2  



3  



-



III



√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √



Tempat sampah Tempat cuci tangan Pakaian kerja (masker,sarung tangan ddl.) √ Alat perangkap serangga Skema alur kerja dan tanda-tanda peringatan



PROSES PRODUKSI



6



TIDAK SESUAI /tidak ada  



1  



Bahan Baku dan Bahan tambahan Proses pemilihan bahan baku utama dan bahan a √ tambahan Proses pembersihan/pencucian dan penyiangan b √ ikan c Penyimpanan bahan baku



2  







Alur Proses Produksi Alur proses produksi sesuai GMP dan SSOP a √ pengolahan ikan b Uji mutu produk dengan analisa proximat







IV



PENGEMASAN DAN DISTRIBUSI PRODUK



 



a Tersedia ruang dan peralatan pengemasan produk √ yang terpisah dari proses proses produksi agar tidak terjadi kontaminasi silang b Peralatan dan bahan pengemasan bersih dan √ sesuai kebutuhan produk c Tempat penyimpanan produk √ d Kendaraan distribusi ( kendaraan roda 3 atau roda √ 4) D. Aspek Sosial dan Lingkungan :



Hasil Survei dan Data Lapangan Batas-batas wilayah administrasi pemerintahan



Desa Kumai Kecamatan



Kumai adalah sebagai berikut :  Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa  Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Candi  Sebelah barat berbatasan dengan Desa Sungai Tendang  Sebelah timur berbatasan dengan Desa Sungai Gudang 1. Sumber Daya Alam (SDA) a. Karakteristik Tanah dan Iklim 1) Ketinggian tempat



: 10 – 17 meter dpl



2) Tingkat kesuburan tanah



: sedang



3) Keasaman (pH) tanah



: 4,5 – 7,0



4) Sumber air



: sungai dan muara sungai



5) Curah hujan (rataan 1 tahun)



: 12,1 mm



b. Potensi Lahan Perikanan 1) Sungai dan Muara



: 6 km



2) Lahan Pengairan teknis



: 74,30 Ha



3) Kolam/tambak



: 435,77 Ha



4) Sawah Tadah Hujan



: 108,2 Ha



7



2. . Sumber Daya Manusia (SDM) Potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh desa Kumai Kecamatan Kumai cukup besar untuk berperan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dalam meningkatkan produksi perikanan. Hal ini disebabkan karena sebagian masyarakat desa Pulogading tinggal di daerah pesisir pantai.



1. Tabel Jumlah penduduk Desa Pulogading berdasarkan jenis usia Usia (tahun) 0-5 5 - 10 11 – 20 21 – 30 31 – 50 >50



Jumlah (Jiwa) 539 583 1.273 1.270 1.411 1.042



2. Tabel Jumlah penduduk Desa Pulogading berdasarkan jenis pekerjaan Pekerjaan Petani/peternak Nelayan PNS/Polri/TNI Pedagang Pengusaha Buruh tani/bangunan



Jumlah (Jiwa) 1.706 1.841 27 208 15 1.259



. 3. Sumber Daya Pendukung (SDP) Sumber daya pendukung yang dimiliki desa Kumai kecamatan Kumai cukup baik. Di desa Kumai



ada satu buah Tempat Pendaratan Ikan (TPI)



sebagai tempat untuk transaksi jual-beli ikan dan terdapat sebuah pasar desa yang mempunyai prospek yang baik sebagai tempat pemasaran hasil perikanan. Ada lima buah kios pertanian/perikanan yang berpotensi untuk menyediakan akses sarana produksi perikanan dan pertanian. Di desa Kumai sudah terbentuk koperasi perikanan yaitu KUD Mina Sayasari yang dapat difungsikan sebagai badan penyedia modal untuk para nelayan/petani tambak. KUD Mina Sayasari juga mempunyai Ice Flake Machine yang menghasilkan



es untuk penyimpanan ikan bagi para nelayan dan



pedagang ikan.



8



E. Aspek Organisasi dan Manajemen : UPI Mutiara Gading adalah usaha pengolahan ikan yang masih



tergolong



skala kecil berdasarkan omzet dan aset usaha yang dimiliki, oleh karena itu struktur oragnisasinya pun masih sederhana, sebagai ketua organisasi adalah Ibu Murwati. Dalam menjalankan usaha, ketua dibantu oleh Sekretaris untuk pencatatan surat menyurat, notulensi pertemuan kelompok dan



pencatatan



produksi serta dibantu oleh seorang Bendahara yang tanggung jawab dalam mengatur arus pemasukan dan pengeluaran usaha tersebut. Kemudian untuk melaksanakan proses produksi mulai dari pengadaan bahan baku, proses pengolahan, proses pengemassan serta pemasaran dibantu oleh anggota sesuai dengan tanggungjawabnya masing-masing. UPI Mutiara Gading dalam menjalankan proses pengolahan sudah mempunyai alur proses pengolahan ikan yang jelas serta norma dan aturan yang ketat pada masingmasing anggotanya dalam bekerja. Kualifikasi sumber daya manusia yang di miliki oleh UPI Mutiara Gading memang tidak terlalu



tinggi, karena rata – rata pendidikan yang dimiliki oleh



anggotanya adalah mulai lulusan SMP sampai dengan SMA, mereka hanya mengandalkan pengalaman keterampilan yang sudah dimiliki dan pelatihan serta pembinaan oleh Dinas terkait.



9



PEMBAHASAN A. Aspek Yuridis Dari hasil praktikum di Unit Pengolah Ikan ( UPI ) Mutiara Gading yang berlokasi di Desa Kumai Kecamatan Kumai, Kabupaten Kumai, Provinsi Kalimantan Tengah ,UPI Mutiara Gading merupakan UMKM pengolahan ikan yang berdiri pada tahun 2012 memproduksi aneka olahan ikan seperti ikan crispy, teri crispy dan abon ikan. Semua jenis usaha memerlukan legalitas hukum dalam menjalankan usahanya karena status hukum suatu badan usaha sangat berguna untuk menjaga kelangsungan hidup badan usaha tersebut. Di sisi lain, aspek hukum juga dapat digunakan



untuk



meyakinkan



investor



dan



untuk



mengantisipasi



maupun



menyelesaikan permasalahan-permasalahan antar pihak yang berkepentingan baik yang berkepentingan langsung maupun tidak langsung (Musyadar, 2004). Pada tahun 2012 UPI Mutiara Gading sudah memperoleh Piagam Pengukuhan kelompok sebagai UMKM skala kecil dari Kepala Desa Kumai Kecamatan Kumai dan seiring dengan berkembangnya usaha, UPI Mutiara Gading sudah memperoleh berbagai macam bentuk perijinan usaha seperti SIUP, TDP ,HO .Pada tahun 2015, dalam rangka meningkatkan kualitas produk olahan ikan UPI Mutiara Gading sudah mempunyai Sertifikat Keamanan Pangan berupa P-IRT, Sertifikat Halal dan Sertifikat Kelayakan Usaha dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan dengan dukungan dari Dinas Perikanan Kabupaten Kota Waringin Barat serta instansi terkait UPI Mutiara Gading sedang mengajukan Sertifikat SNI dari Badan Sertifikasi Nasional ( BSN ) untuk produk olahan ikan kering. Dengan adanya sertifikat dan dokumen perijinan yang sudah dimiliki oleh UPI Mutiara Gading tentunya dari Aspek Yuridis UPI Mutiara Gading ini sudah mempunyai kelayakan usaha yang selanjutnya dapat digunakan untuk analisa suatu usaha. B. Aspek Pasar UPI Mutiara Gading yang bergerak dibidang pengolahan ikan kering sudah melakukan diversifikasi usaha produk olahannya dalam rangka menyerap keinginan pasar , waktu awal pendirian usaha ini UPI Mutiara Gading hanya memproduksi produk abon ikan, tetapi dengan mempertimbangkan pangsa pasar, akhirnya UPI Mutiara Gading memproduksi Ikan Crispy, Teri crispy dan olahan ikan kering dengan berbagai rasa.



10



Dalam satu bulan UPI Mutiara Gading mempunyai kapasitas produksi 100 Kg ikan kering atau 200 Kg dari bahan ikan segar atau mentah dengan rata-rata omset produksi sebesar Rp.14.000.000,- perbulan. Untuk wilayah pemasaran dari produk ikan crispy ini adalah lokal daerah Kumai dan Pangkalanbun serta pesanan rutin dari Kota Semarang. UPI Mutiara Gading memproduksi ikan crispy kering dengan kemasan aluminium foil sehingga produknya lebih awet dan aman untuk distribusi lokal maupun luar kota. C. Aspek Teknis Ada beberapa parameter aspek teknis yang dilihat dari UPI Mutiara Gading, diantara nya adalah lokasi usaha, bangunan fisik tempat usaha, tata ruang/layout rumah produksi, sarana dan prasarana, proses pengolahan, pengemasan dan distribusi .Lokasi usaha UPI Mutiara Gading terletak dipinggir jalan sehingga akses keluar masuk bahan baku maupun distribusi produk lebih mudah, tersedia jaringan listrik dan dekat dengan TPI (tempat Pendaratan Ikan ) , jaraknya sekitar 3 km sehingga memudahkan pengambilan bahan baku utama yaitu ikan. Untuk tata layout tempat usaha juga sudah sesuai dengan alur proses pengolahan ikan , mulai dari tempat cuci dan masuk bahan baku utama, proses produksi, tempat pengemasan dan penyimpanan produk. Peralatan dan mesin produksi serta peralatan pendukung lainnya juga sudah memenuhi standar. Proses pengolahan produk ikan juga perlu diperhatikan karena ikan adalah produk yang mudah busuk sehingga perlu adanya pemilihan bahan baku dan penanganan produk sesuai dengan GMP dan SSOP pengolahan ikan, mutu dan kualitas produk harus sesuai dengan prinsip keamanan pangan sehingga aman dikonsumsi oleh konsumen.



D. Aspek Sosial dan Lingkungan UPI Mutiara Gading bertempat di Desa Kumai Kecamatan Kumai Kabupaten Kota Waringin Barat. Desa Kumai terletak dipesisir Luat Kalimantan Tengah sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai nelayan, pembudidaya ikan dan pedagang serta bekerja di usaha pengolahan ikan. Usaha pengolahan ikan di desa Kumai adalah pengolahan ikan segar dan ikan kering, usaha ikan kering ini sudah berkembang turun temurun dan diolah secara tradisional dengan memanfaatkan sinar matahari. UPI Mutiara Gading adalah usaha pengolahan ikan yang mengolah ikan kering menjadi ikan krispy , teri krispy dan abon ikan. Dengan adanya



11



pengolahan lanjutan dari ikan kering ini tentunya akan meningkatkan nilai tambah produk, sehingga akan meningkatkan nilai penjualan produk itu sendiri. Oleh karena itu dengan adanya badan usaha UPI Mutiara Gading dapat meningkatkan nilai jual dan pendapatan serta menambah pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar. Analisis aspek lingkungan dari



kegiatan usaha pengolahan ikan di UPI



Mutiara Gading menunjukkan bahwa kegiatan usaha tersebut tidak berpengaruh terhadap kemunduran atau perusakan lingkungan hidup karena bahan baku utama adalah ikan kering dan ikan segar yang hanya melalui proses pencucian sehingga tidak berdampak bagi lingkungan sekitar E. Aspek Organisasi dan Manajemen Badan usaha agribisnis UPI Mutiara Gading masih sederhana sesuai dengan kapasitas usaha yang dimiliki, walaupun demikian mereka sudah menerapakan struktur organisasi yang efektif dan efisien dalam menjalankan usahanya, karena masing –masing anggota sudah mempunyai peran yang penting dalam suatu usaha pengolahan ikan. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pembahasan analisa aspek non finansial , UPI Mutiara Gading yang bergerak dibidang usaha pengolahan ikan crispy sudah dinilai layak dalam suatu usaha agribisnis. DAFTAR PUSTAKA Musyadar, Achmad, dkk. 2004. Materi Pokok Studi Kelayakan Agribisnis. Universitas Terbuka, Jakarta.



12