Susi Putri Wulandari-ASKEB MENOPAUSE [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEBIDANAN MENOPOUSE DI RS DJATIROTO LUMAJANG



Di Susun Oleh: Susi Putri Wulandari 15901.03.21038



PRODI PENDIDIKAN PROFESI KEBIDANAN STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO 2021/2022



LEMBAR PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. F DENGAN MENOPOUSE DI PMB SEPTIANI CITRA DEWI



Dipersiapkan dan Disusun Oleh : Susi Putri Wulandari NIM: 15901.03.21038



Telah diperiksa oleh : Hari/ Tanggal : Mahasiswa



Susi Putri Wulandari



Mengetahui, Pembimbing Akademik



Dr.Yessy Nur Endah Sary,S.SiT.,M.Kes



Pembimbing Lahan



LAPORAN PENDAHULUAN A. Konsep Dasar 1. Gangguan Reproduksi a. Pengertian Gangguan reproduksi adalah kegagalan wanita dalam Manajemen kesehatan reproduksi (Manuaba, 2010). Permasalahan dalam bidang kesehatan reproduksi salah satunya adalah masalah reproduksi yang berhubungan dengan gangguan sistem reproduksi. Hal ini mencakup infeksi, gangguan menstruasi, masalah struktur,keganasan pada alat reproduksi wanita, infertilitas, dan lain-lain (Baradero, dkk., 2010). b. Sebab-sebab gangguan reproduksi Gangguan reproduksi disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, cacat anatomi saiuran reproduksi (defek kongenital), gangguan fungsional, kesalahaan manajemen atau infeksi organ reproduksi. Gangguan reproduksi yang biasa terjadi, misai kista endometriosis yang banyak dialami wanita yang memiliki kadar follicle stimulating hormone (FSH) dan hormon luteinizing (LH) tinggi(Nugroho, 2012). 2. Menopause a. Pengertian Menopause berasal dari dua kata yunani yang berarti bulan, yang lebih tepat di sebut "menocease" yang berarti berhentinya masa menstruasi. Hal ini dikarenakan keluamya hormon dari ovarium (indung telur) sudah mulai berkurang, sehingga mengakibatkan haid tidak keluar (Lestary, 2010). Menopause adalah berhenti menstruasi secara permanen, pada umumnya menopause teladi pada usia sekitar 45-55 tahun. Kadar estrogen jenis estron adalah yang banyak berada - dafam sirkulasi dibandingkan estrogen lainnya (Smart,2010). b. Etiologi Sejak usia 40 tahun, ovarium menjadi kurang responsive terhadap hormone yang mengendalikannya. Efek keadaan ini membuat wanita kurang subur, mengurangi jumlah hormone ovarium yang dihasilkan, dan



mengubah jumlah relative dari estrogen dan progresterone yang dihasilkan. Sefain itu juga terjadi perubahan dalam perbandingan dari bermacam- macam estrogen yang di hasilkan (Purwoastuti, 2011). Penurunanan sekresi estrogen dan progesterone menyebabkan perubahan endokrin yang terjadi selama masa klimakterium dan pasca menopause. Kadar FSH dan LH yang bersikulasi (beredar melalui peredaran darah) mulai meningkat beberapa tahun sebelum penghentian produksi estrogen oleh ovariuim, kadar FSH dan LH meningkat terdapat pada wanita pramenopause, dengan FSH yang biasanya lebih tinggi dari pada LH (Purwoastuti, 2011). c. Fase - Fase Menopause Menurut Smart (2010), menopause terdiri dari beberapa fase,yaitu : 1) Klimakterium/pramenopause Adalah masa peralihan antara masa produksi dan masa senium, ketika wanita mulai merasakan gejala menopause (biasanya pada pertengahan atau akhir usia 40 tahun) dan pada masa siklus haid benar-benar terhenti (rata-rata 51 tahun). biasanya periode ini disebut dengan pramenopause. 2) Menopause Adalah saat haid terakhir, Penentuan masa menopause hanya bisa dilakukan setelah seorang wanita tidak haid lagi selama 1 tahun penuh. dan bila sesudah menopause disebut dengan pasca menopause. 3) Pasca-menopause Adalah suatu masa yang terjadi 3 hingga 5 tahun setelah menopause. 4) Senium Adalah periode sesudah pasca menopause, yaitu ketika individu telah mampu menyesuaikan dengan kondisinya sehingga tidak mengalami gangguan fisik. d. Tanda dan Gejala menopause Menurut Smart (2010), tanda dan Gejaia menopause dibedakan menjadi dua yaitu, secara fisiologis dan secara psikologis.



1) Secara fisiologis Gejala secara fisiologis akan dapat di amati berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi pada organ organ reproduksi, anggota tubuh lainnya, susunan ekstragenital, dan adanya gejala klinis. a) Perubahan pada organ reproduksi (1) Perdarahan Perdarahan yang terjadi pada saat menopause tidak seperti menstruasi, sikfus menstruasi yang keluar dari vagina tidak teratur. Pendarahan ini terjadi di awal menopause. (2) Vagina menjadi kering dan kurang efastis Gejala pada vagina muncui akibat perubahan yang terjadi pada lapisan dinding vagina. Vagina ini menjadi kering dan kurang elastis. Ini di sebabkan karena penurunan kadar estrogen. (3) Saluran uretra mengering, menipis, dan kurang elastis Uretra merupakan saluran yang menyalurkan air seni dari kandung kemih ke luar tubuh. Pada saat menopause saluran uretra



juga



akan



mongering,



menipis,



dan



kurang



keelastisannya akibat penurunan kadar estrogen. Perubahan ini akan menyebabkan wanita rentan terinfeksi saluran kencing. (4) Uterus atau Rahim Uterus mengecil, selain disebabkan oleh menciutnya selaput lendir rahim juga disebabkan oleh hilangnya cairan dan perubahan bentuk jaringan ikat antar sel. (5) Tuba falopi atau saluran telur Lipatan-lipatan tuba menjadi lebih pendek, menipis, dan mengerut, setra rambut getar dalam tuba menghilang. (6) Ovarium Perubahan dalam sistem peredaran darah indung telur sebagai akibat proses penuaan yang selektif dan terjadinya kekakuan dini pada system pembuluh darahindung telur diperkirakan sebagai penyebab utama gangguan peredaran darah ovarium.



(7) Cervix atau Leher Rahim Cervix akan mengerut sampai terselubung oleh dinding vagina, kripta servikal menjadi atropik, kanalis servikalis (lumen leher Rahim) memendek, sehingga menyenupai ukuran cervix fundus saat masa adolesen. (8) Vagina atau Liang Senggama Terjadi



penipisan



dinding



vagina



yang



menyebabkan



menghilangnya lipatan-lipatan vagina, berkurangnya pembuluh darah, menurunnya elastis, secret vagina menjadi encer. (9) Vulva atau Mulut Kemaluan Jaringan vulva menipis karena berkurangnya dan hilangnya jaringan lemak serta jaringan elastic. Kulit menipis dan pembuluh darah berkurang yang menyebabkan pengerutan lipatan vulva. Sering timbl, rasa gatal vulva yang disebabkan atrofi dan hilangnya sekret kulit. Hal ini berhubungan dengan nyeri wraktu senggama, mengerutnya introitus (lubang masuk kemaluan), serta rambut pubis berkurang ketebalanya. b) Perubahan pada susunan ekstragenital Terjadinya perubahan susunan ekstragenital dapat diamati pada beberapa hal berikut : (1) Penimbulan Lemak Penyebaran lemak ditentukan pada tungkai atas, pinggul, perut bawah dan tengan atas. ini disebabkan karena menurunya estrogen dan ganguan pertukaran zat dasar metabolisme lemak. (2) Hipertensi (darah tinggi) Menurunya fungsi hormone estrogen dan progesterone menyebabkan timbulnya panas, pada kondisi ini terjadi peningkatan darah balk systole maupun diastole. Diketahui bahwa 2/3 penderita hipertensi essential primer adalah wanita antara 4570 tahun yang diketahui peningkatan tensi paling banyak terjadi selama masa menopause. Peningkatan tekanan



darah pada usia menopause terjadi secara bertahap, kemudian menetap dan lebih tinggi dari tensi sebelumnya. (3) Kolestrol Tinggi Penurunan atau hilangnya kadar estrogen menyebabkan peningkatan koiestrol. Peningkatan kolestrol pada wanita terjadi 10-15 tahun lebih lambat pada laki-laki. Peningkatan kadar kolestrol yang merupakan faktor utama dalam penyebab pengapuran pada dinding pembuluh darah. (4) Perkapuran dinding pembuiuh darah Adanya



hipertensi



meningkatnya



dan



kadar



kolesterol



faktor resiko terhadap



menyebabkan



terjadinya



resiko



pengkapuran dinding pembuluh darah. (5) Pertumbuhan rambut-rambut halus Produksi hormone estrogen pada wanita pasca menopause berkurang, tetapi tidak hilang sama sekali. (6) Osteoporosis (keropos tulang) Penurunan pada kadar esterogen mengakibatkan proses osteoblast berfungsimembentuk tulang baru terlambat dan fungsi osteoblast merusak tulang meningkat. Akibat tulang tua diserap dan dirusak osteoblast tetapi tidak dibentuktulang baru oleh osteoblast, sehingga tulang menjadi osteoporosis. c) Gejala klinis Gejala fisiologis yang terjadi pada masa menopause sebagai akibat turunya fungsi ovatium, yaitu kurangnya kadar hormone estrogen dan progestoren dalam tubuhwanita. Kekurangan hormone estrogen ini menyebabkan keluhan-keluhan sebagai berikut: (1) Rasa panas (hot flush) dan kekeringan di malam hari Pada saat masa menopause wanita akan mengalami rasa panas yang menyebar dari wajah menyebar keseluruh tubuh, rasa panas ini terutama terjadi pada daria, wajah, dan kepala. Rasa panas ini sering diikuti dengan timbuinya wama kemerahan pada kulit dan berkeringat.



(2) Insomnia (sulit tidur) Insomnia merupakan hal yang wajar terjadi pada masa menopause, kemungkinan ini sejalan dengan rasa tegang yang di alami wanita akibat berkeringat di malam hari, rasa panas, wajah memerah. (3) Perubahan pada indra perasa Wanita menopause biasanya akan mengalami penurunan kepekaan pada indra pengecapannya. (4) Muncul gangguan vasomotorik yang berupa penyempitan atau pelebaran pembuluh-pembuluh darah. (5) Pusing dan sakit kepala terus-menerus. (6) Gangguan sembelit. (7) Neuralgia, yaitu gangguan atau sakit saraf. (8) Perubahan payudara, bentuknya dan mulai kendur, ini merupakan akibat kadar esterogen yang menurun. 2) Secara Psikologis Menurut Smart (2010), selain tanda- tanda fisik, menopause juga mempunyai berbagai macam gejala psikologis.sebagai berikut: a) Ingatan menurun Sebelum menopause seorang wanita akan mengingat dengan mudah,



tetapi



setelah



mengalami



menopause



kecepatan



mengingatnya menurun, sehingga sering lupa dalam hal- hal sederhana. b) Perubahan emosional Wanita menopause biasanya mengalami perubahan emosional, gejala ini bervariasi pada setiap individu diantaranya keleiahan mental, masafah daya ingat, lekas marah, dan perubahan mood yang beriangsung cepat. c) Depresi Beberapa wanita yang mengalami menopause tidak sekedar mengalami perubahan mood yang sangat drastic bahkan ada yang mengalami depresi.



3. Hot flush a. Definisi Not flush adalah rasa panas yang menyebar dari wajah menyebar ke seluruh tubuh. Rasa panas ini terutama terjadi pada wajah, daria, dan kepala. Rasa panas ini sering di ikuti dengan timbulnya wama kemerahan pada kulit dan berkeringat. Rasa ini sering terjadi se(ama 30 detik sampai dengan beberapa menit Rasa panas terkadang terjadi bahkan sebelum seseorang wanita memasuki masa menopause. Gejala ini biasanya akan menghilang dalam 5 tahun, tetapi di antaranya akan terus mengalami hingga 10 tahun. Panas yang di derita ini biasanya berhubungan dengan cuaca panas dan lembap (Smart, 2010). Rasa panas atau hot flush adalah perasaan panas secara tiba-tiba yang di rasakan pada leher, wajah dan bagian atas daria. Biasanya berlangsung selama 15 detik sampai 1 menit (Wirakusumah, 2010). b. Gejala Menurut Wirakusumah (2010), gejala hot flush adalah : 1) Rasa mengelitik pada jari - jari dan tangan yang merayap ke kepala. 2) Berkeringat begitu saja, tidak di iringi dengan wajah yang memerah. 3) Suhu tubuh meningkat begitu saja secara tiba-tiba dan menyebabkan tubuh kemerahan keringat mengucur di seluruh tubuh. 4) Ada kalanya di ikuti dengan kedinginan dan berkeringat pada waktu malam. c. Etiologi Arus panas terjadi karena berubahnya kadar hormone. Diduga, perubahan kadar estrogen menyebabkan pembuluh darah membesar secara mendariak sehingga terjadi arus dan hilang secara cepat sehingga tubuh merasakan panas. Selain itu dapat disebabkan oleh perubahan fungsi hipotalamus yang mengatur suhu tubuh kita(Wirakusumah, 2010). d. Penatalaksanaan 1) Penatalaksanaan Asuhan: Menurut Wirakusumah (2010), untuk mengatasi hot flush (rasa panas) pada diri pasien, dapat dilakukan beberapa cara antara lain :



a) Berfikir pasitif dan jangan panik, menerima menopause sebaga salah satu bagian dari perjalanan kehidupan normal seorang perempuan. b) Menerapkan pola hidup sehat sejak dini, Pala hidup sehat meliputi pola makan yang teratur dan mengandung gizi yang seimbang. Asupan vitamin dan mineral juga harus terjaga. c) Melakukan olah raga teratur, misalnya dengan jalan kaki rutin dan memanfaatkan sinar matahad untuk mencegah osteoporosis. d) Konsumsi makanan yang mengandung zat makanan yang bersifat menyerupai esterogen per had diperlukan sekitar 30-50 mg. e) Hindari konsumsi rokok dan alkohol. f) Membatasi konsumsi kopi karena dapat meningkatkan potensi hot flush. g) Menghindari mengonsumsi garam berlebihan, karena dapat mengakibatkan



sekresi



kalsium



dari



tulang



sehingga



mengakibatkan resiko osteoporosis. h) Jangan ragu konsukasi ke dokter atau tenaga kesehatan jika mengaiami gejala menopause. i) Pilih asupan makanan yang mengandung omega 3 tinggi yang terdapat pada ikan laut dalam serta Wan salem. j) Anjurkan pada ibu untuk mengunakan pakaian tipis dan penutup alas tidur dari bahan katun. 2) Penatalaksanaan medis : Menurut Purwoastuti (2011), obat-obat mengurangi hot flush (rasa panas) dan keringat pada malam hari : a) Clonidine (dixarit®, Catapres®) 2 x 1 perhari b) Selective Serotinin, Aceptor inhibitor (SSPI) 2 x 1 perhari Hormon terapi paling efektif untuk mengobati adanya hot flush (muka kemerahan), keringat pada maiam hari, atau kekeringan vagina. Tetapi ada beberapa resiko yang menyertaipengobatan HRT ini, apabila digunakan dalam jangka waktu yang lama (Purwoastuti, 2011).



Menurut penelitian Sawitri dkk., (2010) dalam jurnalnya gejala seperti hot flush menghilang pada beberapa wanita dengan supiemen yang mengandung phytoestrogen. Beberapa jenis bahan yang mengandung phyfoestragen antara lain kacang kedelai, tempe, tahu, susu kedelai, sawi putih, tomat, bengkoang, anggur merah, apel, green tea dan asparagus.



DAFTAR PUSTAKA Baradero,



dkk., (2016). Seri Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan SistemReproduksi & Seksualitas. Jakarta: EGC. Lestary, D. (2014). Seluk 8eluk Menopause.Yogyakarta : Garailmu. Manuaba IBG. (2013). Ilmu Kebidanan, penyakit Kandungan dan KB untukPendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta: EGC Nugroho, Taufan. (2012). Obsgyn : Obstetri dan Gynekologi. Yogyakarta: Nuha Medika. Purwoastuti Endang & Wafyani Elisabeth. (2011). Asuhan KebidananKegawatdaruratan Matemal dan Neonatal. Yogyakarta : Pustaka BaruPress. Sawitri dkk., (2013). Kulit dan Menopause Manifestasi dan Penatalaksanaan.Jurnal. [ntemet] tersedia datam http: Journal. unair. ac.id/ downloadfullpapers-Menopause°1o20Vol%2021 %20No %201.pdf. [diakses 15 Juni 2020]. Smart, A. (2012). Bahagia di Usia Menopause. Yogyakarta : A Plus Books.Wirakusumah. (2010). Menopause. Yogyakarta. Nuha Medika.



ASUHAN KEBIDANAN MENOPAUSE DI SR DJATIROTO LUMAJANG I.       PENGKAJIAN Tanggal          : 9 April 2022                                 Pukul              : 09:00 WIB Oleh                : Susi Putri Wulandari A.    Data Subjektif 1.      Biodata Nama               : Ny“R” Umur               : 50 tahun Agama             : Islam Suku/ Bangsa  : Jawa/ Indonesia Pendidikan      : SD Pekerjaan         : Ibu Rumah Tangga Alamat            : Perumnas Blok E12 rt 07 rw 04 jatiroto Suami              : Tn “M” Umur               : 54 tahun Agama             : Islam Suku/ Bangsa  : Jawa/ Indonesia Pendidikan      : SMA Pekerjaan         : Wiraswasta Alamat             : Perumnas Blok E12 rt 07 rw 04 jatiroto 2.      Alasan kunjungan Ibu datang karena ingin memeriksakan kesehatanya



3.      Keluhan utama



Ibu mengeluh sering merasakan sakit pada punggung dan pinggang, sulit menahan kencing dan sulit tidur. Ibu juga menyatakan bahwa sudah tidak mendapatkan haid sejak lima bulan yang lalu. 4. Riwayat kebidanan a. Riwayat haid Menarche



: 12 tahun



Siklus



: 27 hari/Teratur



Lama



: 7 hari



Banyak



: 3x ganti pembalut



Warnananya



:merah segar



Baunya



:Bau khas darah (amis)



Dismenorhoe



: ya



Flour albus



:tidak



b. Riwayat kehamilan,persalinan,dan nifas yang lalu Kehamilan Hamil U/K ke 1



Jenis Penlg persal



9 bln Norml Dukun



Persalinan Penyul L/P it Tidak L ada



2



9bln



Norml Bidan



Tidak L ada



3



9bln



norml



Tidak P ada



Bidan



BB/ PB



H



Nifas asi penyulit



Usia anak trakhr



lupa



H



Ya



31 thn



3000/ 48cm



Tidak Ada



H



Tida k



tidak ada



27 thn



H



Ya



tidak ada



25thn



2800/ 47cm



5.    Riwayat kesehatan a.       Riwayat kesehatan dahulu ibu mengatakan dahulu tidak pernah menderita penyakit menular (TBC,hepatitis), menurun (DM,Hipertensi), menahun (asma,jantung),dan tidak mempunyai riwayat operasi apapun. b.    Riwayat penyakit keluarga Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yg pernah atau sedang menderita penyakit menular (TBC,Hepatitis), menurun (DM,Hypertensi),



menahun (asma,jantung), tidak mempunyai riwayat keturunan kembar,dan cacat bawaan. 6.      Riwayat KB Ibu mengatakan dirinya pernah menggunakan KB implant 3th, suntik 3 bulan 2th. 7. Pola kebiasaan sehari-hari Pola



Jenis-jenis kebiasaan



kebiasaan Nutrisi



Eliminasi



Makan



: 3 x sehari



Porsi



: 1 piring



Menu



: nasi,sayur,lauk,pauk



Minum



: 7-8 gelas



BAB



: 1 x perhari.



Konsistensi : kuning,lembek,bau khas feses. Keluhan



:tidak ada keluhan.



BAK



: 5-6x perhari.



Konsistensui :cair,warna kuning jernih,bau khas urin. Keluhan Istirahat dan Siang tidur Aktivitas Personal hygine



Malam Setiap



:tidak ada keluhan. : 1 jam : 5-6 jam hari



bekerja



sebagai



ibu



rumah



tangga



(menyapu,mengepel,mencuci,dan memasak) Mandi



: 2 x sehari



Gosok gigi : 2 x sehari Keramas



: 2x /3 hari



Ganti baju : 2x/hari Ganti celana dalam 2x/hari Hub sexual



8. Data Psikososial



Frekuensi



: 2x/bulan



Keluhan



:terasa nyeri dan panas saat berhubungan seksual



ibu mengatakan hubungan sosialnya dengan suami ,keluarga dan tetangga baikbaik saja. B.     Data Objektif 1.      Status emosional



: Baik



2.      Keadaan umum



:Baik



a.       Tanda tanda vital -          Tekanan darah



: 140/91 mmHg



-          Suhu



: 36,40C



-          Nadi



: 84x/m



-          Respirasi



: 20x/m



b.      BB



: 64kg



c.       TB



: 158cm



3.      Pemeriksaan fisik a.       Inspeksi -          Kepala



: tidak nampak adanya benjolan abnormal, rambut hitam dan lurus tidak Nampak ada ketombe



-          Muka



: nampak kerut kerut tipis, tidak nampak odeme.



-          Leher



: tidak nampak adanya pembesaran tyroid,dan tidak nampak bendungan vena jugularis.



-          Mata



: skelera tidak nampak ikterus, konjungtiva tidak anemis.



-          Hidung



: tidak nampak pernafasan cuping hidug dan tidak terlihat adanya polif



-          Mulut



: tidak ada cariaes gigi, dan bagian gigi belakang berlubang



-          Bibir



: tidak nampak pucat,dan tidak ada kelainan.



-          Telinga



: nampak simetris, tidak nampak adanya keluar  cairan abnormal



-          Dada



: tidak nampak reteraksi interkosta



-



:tidak tampak bekas luka operasi



perut



-          Payudara



: tidak nampak adanya benjolan abnormal



-          Ekstremitas : tidak nampak adanya odeme dan varises



b.      Palpasi -          Leher               : tidak teraba adanya benjolan abnormal (pembesaran kelenjat



tyroid,kelenjar



limfe),dan



tidak



teraba



bendungan vena jugularis. -          Payudara         : tidak teraba adanya benjolan abnormal -          Ekstremitas     : tidak ada odeme c.       Auskultasi -          Jantung



: tidak ada bunyi mur mur



-          Paru- paru



: tidak ada bunyi ronki ataun wheezing



d.      Perkusi  perut



: tidak kembung



 reflek patella



:positif kanan/kiri



4.      Pemeriksaan penunjang   Hb



: 11 gr%



 PP test



: Negative



C.    Analisa data Ny”R”usia 50 tahun dengan menopause E.     Penatalaksanaan Tanggal : 9 april 2022



Jam : 09.00wib



1. Memeritahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa saat ini kesehatannya baik, namun ibu mengalami tanda dangejala memasuki masa menopause  yaitu berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi antara usia 40 – 50 tahun. e/ Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan 2.  Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup kurang lebih 8- 9 jam/ hari dan jangan terlalu banyak bekerja yang menyebabkan kelelahan. e/ Ibu bersedia untuk istirahat cukup 3.  Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang bergizi,berlemak rendah dan berkadar gula rendah, seperti: sayuran yang masak



dengan



cara



di



rebus,



perbanyak



makan



buah-



buahan,



dan  memberitahu kebutuhan nutrisi yang sesuai yaitu tidak mengkonsumsi



minuman beralkohol juga minuman berkafein seperti kopi, agar hati dan sistem kardiovaskularterpelihara kesihatannya dan membantu untuk mengurangi risiko kondisi seperti kanker dan diabetes. Ganti minuman  dengan pilihan yang lebih sehat seperti air mineral dan teh hijau tanpa kafein. e/ Ibu bersedia  untuk makan makanan yang bergizi, rendah lemak dan rendah gula. 4. Menganjurkan ibu untuk rajin menjaga kebersihan diri seperti menjaga kebersihan vulva dengan membersihkan saat mandi setelah BAK dan BAB, rajin mengganti pakaian dalam saat lembab agar kebersihan vulva selalu terjaga dari perkembangan bakteri yang merugikan yang bisa menyebabkan gangguan kewanitaan. e/ Ibu bersedia untuk menjaga kebersihan diri nya 5. Memberitahukan ibu tentang gejala menopause, yaitu : a.       Ketidakteraturan siklus haid, b.      Gejolak rasa panas c.       Perubahan kulit d.      Keringat dimalam hari e.       Sulit tidur f.       Perubahan pada mulut g.      Kerapuhan tulang h.      Penyakit e/ Ibu telah mengetahui dan mengerti  tentang gejala- gejala menopause 6. Memberitahukan penanganan yang dapat dilakukan, seperti: Melakukan kolaborasi dengan dr spesialis untuk melakukan Penanganan yang dapat dilakukan dengan beberapa usaha antara lain : 1.      Mengurangi gejala-gejala yang mengganggu ( pengobatan simptomatis). Pengobatan simptomatis diberikan misalnya untuk pengobatan sakit kepala, jantung berdebar, tekanan darah yang tinggi dan lain sebagainya. Setelah gejala-gejala berkurang dapat dilanjutkan dengan pengobatan spesifik yaitu pengobatan Estrogen. Perlu diketahui bahwa pengobatan untuk menghilangkan gejala sampingan hanya bersifat sementara dan akan dikeluhkan kembali bila obat yang diberikan habis.



2.      Penggantian hormon yang kurang atau hilang.( Hormon Replacement Terapi = HRT ). Pengobatan estrogen penting bagi para wanita yang mempunyai faktor-faktor risiko untuk penyakit jantung misalnya perokok, riwayat penyakit jantung dan stroke dalam keluarga, kegemukan, tekanan darah tinggi dan wanita dengan menopause yang terlalu cepat (dini). Ada keuntungan pemberian HRT antara lain: a.       Meningkatkan mutu hidup para wanita bila gejala-gejala menopause itu dapat hilang dengan pengobatan estrogen b.      Tanpa pengobatan gejala-gejala tersebut akan bertahan selama waktu 10 tahun atau kadang-kadang seumur hidup. c.       Pengobatan dengan estrogen jangka panjang akan melindungi kehilangan massa tulang dan osteoporosis. d.      Keluhan-keluhan saluran kencing dan kemaluan akan berkurang, misalnya infeksi saluran kemih, , vagina, juga prolapsus uteri. e.       Meningkatkan daya ingatan yang mulai berkurang. 3.      Pengobatan supportif (pengobatan tambahan) : misalnya Olah raga dan diet). Pengobatan supportif yang penting adalah mempertahankan hidup sehat.. Berhenti merokok akan sangat membantu, juga hindari minum alkohol dan kopi (caffein). Sering berolah raga untuk menurunkan berat badan, misalnya berjalan kaki. Makanan, sebaiknya yang cukup mengandung banyak kalsium. e/ kolaborasi dengan dr spesialis untuk menganggulagi/ mengobati menopause telah dilakukan. 7. Melakukan pendokumentasian e/mencatat hasil pendokumentasian



LEMBAR KONSULTASI AKADEMIK DAN RUANGAN



Nama : Susi Putri Wulandari



Ruangan



: poli kandungan RS Djatiroto



NIM



: 15901.03.21038



Kasus



: Askeb menopause



No



Hari / tanggal



Masukan



Paraf Ci lahan



Ci Akademik