T4 Makalah FinTech PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH SISTEM INFORMASI BISNIS “Financial Technology”



Disusun Oleh :



Nama



: Laela Qodar Dwi Jayanti



NIM



: 161057026



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA 2018



KATA PENGANTAR



Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini sesuai yang diharapkan. Makalah ditulis dengan judul “Financial Technology”. Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu pembaca memahami Financial Technology yang berkembang pada zaman ini. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Bisnis. Terimakasih kepada semua pihak yang telah bersedia membantu dalam penyusunan makalah ini. Khususnya kepada Bapak Catur Iswahyudi, S.Kom, S.E, M.Cs., MTA. sebagai dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi Bisnis, tanpa adanya bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak, mungkin makalah ini belum terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat berbagai kekurangan. Maka dari itulah, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang. Penulis juga berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya.



Yogyakarta, 3 Desember 2018



Penyusun



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ................................................................................................................i DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4 A. Latar Belakang.................................................................................................................. 4 B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4 C. Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 5 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6 A. Definisi Financial Technology ......................................................................................... 6 B. Technologi dalam Financial Technology ......................................................................... 7 C. Perkembangan Financial Technology Global................................................................... 8 D. Perkembangan Financial Technology di Indonesia .......................................................... 9 E. Proses Bisnis Financial Technology ............................................................................... 11 F.



Sistem Informasi yang Terkait Financial Technology ................................................... 13



BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 17 A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 17 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 18



ii



BAB 1 PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pada saat ini finansial merupakan salah satu bidang yang mendukung kekuatan perekonomian suatu negara. Sektor keuangan memegang peranan penting dalam memicu pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kreativitas dan inovasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi merambah ke berbagai bidang kehidupan manusia. Baru-baru ini telah muncul inovasi terbaru dalam bidang keuangan yang sering disebut financial technology (FinTech). Beberapa dampak positif pengembangan keuangan digital di Indonesia dengan cara penerapan Fintech antara lain: kemudahan pelayanan finansial, melengkapi rantai transaksi keuangan, meningkatkan taraf hidup, melawan lintah darat. Fintech juga mumpuni menerbitkan sistem pinjaman uang dengan cara transparan. Masyarakat bisa mengetahui berapa persen bunga yang harus dibayarkan, berapa cicilan per bulannya dan berapa lama tenor pinjaman yang tersedia. Fintech sebagai inovasi perkembangan keuangan digital sangat bermanfaat dan berdampak positif apabila diterapkan di Indonesia.



B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan untuk menjadi pedoman pembahasan dalam makalah ini. Adapun perumusan masalahnya adalah “Apa itu Financial Teknologi ? ” yang meliputi beberapa pokok masalah, beberapa pokok masalah tersebut yaitu : 1. Apa yang Dimaksud Financial Technology ? 2. Apa Saja Teknologi dalam Financial Technology? 3. Bagaimana Perkembangan Financial Technology Global? 4. Bagaimana Pekembangan Financial Technology di Indonesia ? 5. Bagaimana Proses Bisnis Financial Technology ? 6. Sistem Informasi Apa yang Berkaitan dengan Financial Technology ?



4



C. Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan yang dapat diambil yaitu: 1. Mengetahui definisi Financial Technology 2. Mengetahui teknologi dalam Financial Technology 3. Mengetahui bagaimana perkembangan Financial Technology Global 4. Mengetahui bagaimana perkembangan Financial Technology di Indonesia 5. Mengetahui Proses Bisnis dari Financial Technology 6. Mengetahui Sistem Informasi yang terkait dengan Financial Technology



5



BAB II PEMBAHASAN



A. Definisi Financial Technology Financial Technology (FinTech) adalah salah satu bentuk penerapan teknologi informasi di bidang keuangan. Selain itu, National Digital Research Centre atau NDRC mendefinisikan Fintech sebagai istilah yang dapat digunakan untuk menyebut inovasi baru dalam bidang jasa keuangan atau finansial . Bisa juga dengan inovasi finansial yang diberi sentuhan teknologi modern. Bisa juga dengan arti segmen di dunia start up yang membantu untuk memaksimalkan dalam penggunaan teknologi untuk mengubah, mempertajam atau mempercepat berbagai aspek pelayanan keuangan. Jadi, dari mulai metode pembayaran hingga transfer dana, pengumpulan dana, pinjaman bahkan sampai pada pengelolaan aset bisa kemudian dipercepat dan dipersingkat dengan menggunakan teknologi. Berdasarkan hal ini, maka wajar jika fintech kemudian secara cepat menjadi kebutuhan yang akhirnya mengubah gaya hidup orang banyak khususnya mereka yang bergelut di bidang teknologi dan keuangan. Alhasil, munculah berbagai model keuangan baru yang dimulai pertama kali pada tahun 2004 oleh Zopa, yaitu institusi keuangan di Inggris yang menjalankan jasa peminjaman uang. Kemudian model keuangan baru melalui perangkat lunak Bitcoin yang digagas oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008. Dalam perspektif sejarah, konsep inti dari pengembangan FinTech sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari aplikasi konsep peer-topeer (P2P) yang digunakan oleh Napster pada tahun 1999 untuk music sharing. Inovasi yang berkembang di FINTECH adalah pengadaptasian prinsip jaringan komputer yang diterapkan pada bidang keuangan. Meski pada mulanya konsep finansial P2P ini diperuntukkan bagi para start-up (wirausaha baru) dalam mencari investor untuk membiayai bisnisnya. Tetapi dalam perkembangannya finansial P2P ini memiliki partisipan yang lebih luas tidak hanya para pemodal untuk menginvestasikan uangnya kepada startup baru. Dengan banyaknya partisipan yang berkontribusi memasukkan uang maka kemudian menjadi crowdfunding, sehingga pemanfaatan finansial P2P tidak terbatas bagi para start-up saja seperti yang dilakukan oleh perusahaan Zopa di Inggris.



6



B. Technologi dalam Financial Technology



1. Crowdfunding dan Peer to Peer (P2P) Lending Merupakan marketplace yang menjadi sarana pertemuan pencari modal dan investor di bidang pinjaman. Dengan adanya portal pinjaman yang mudah diakses kapan saja dan dimana saja, Fintech bisa menjangkau peminjam dan investor di seluruh Indonesia. Crowdfunding dan Peer to Peer (P2P) Lending adalah konsep finansial yang menggunakan bantuan teknologi informasi untuk menghadirkan layanan pinjam meminjam uang dengan mudah, dimana penyedia hanya menyediakan sarana yang memungkinkan pendana dan peminjam untuk melakukan proses pinjam meminjam secara online. Disebut Peer to Peer (P2P) karena sarana pinjam meminjam uang ini disediakan bagi sesama pengguna awam. Dengan demikian jelas bahwa disini Fintech membantu menjangkau masyarakat yang belum terjangkau oleh produk pinjaman dari bank. Oleh karena itulah, ini bisa disebut sebagai solusi dari permasalahan keuangan konvensional. Kini industri Fintech yang satu ini sudah berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga aman dan nyaman untuk digunakan. 2. Market Aggregator Market aggregator merupakan portal yang mengumpulkan dan mengoleksi data finansial untuk disajikan kepada pengguna. Berbagai data finansial tersebut dapat Anda bandingkan untuk memilih produk keuangan terbaik. Sebagai contoh, saat Anda ingin mencari produk KTA, Anda bisa membandingkan beberapa produk KTA untuk melihat kelebihan dan kekurangannya. Dengan memanfaatkan jasa pembanding produk keuangan ini, Anda bisa mengambil keputusan finansial dengan lebih baik. 3. Risk and Investment Management Kalau yang satu ini adalah perencana keuangan dalam bentuk digital. Dengan kata lain, Anda akan dibantu untuk mengetahui kondisi keuangan Anda serta melakukan perencanaan keuangan secara mudah dan cepat. Disini Anda tidak perlu lagi menghubungi perencana keuangan, namun hanya perlu membuka aplikasi di smartphone Anda dan mengisi data-data terkait untuk mengetahui rencana keuangan yang tepat sesuai kebutuhan Anda. 7



4. Payment, Settlement, and Clearing Payment, settlement, dan clearing berada dalam ranah Bank Indonesia, dimana contohnya adalah e-wallet dan payment getaway. Portal pembayaran ini bertujuan untuk memudahkan dan mempercepat proses pembayaran atau transaksi via online. Dengan demikian, masyarakat dalam melakukan pembayaran melalui satu portal saja, misalnya via smartphone.



C. Perkembangan Financial Technology Global Wajah dunia keuangan di dunia perlahan namun pasti mulai berubah seiring dengan perkembangan teknologi di mana saat ini masyarakat lebih mudah untuk mendapatkan akses internet ketimbang akses jasa keuangan seperti bank. Diperkirakan hingga sekarang masih ada sekitar 2 milyar orang yang sudah dewasa namun belum punya akses ke bank, sedangkan pengguna aktif internet di dunia ada sekitar 3.038 milyar orang. Hal ini dimanfaatkan para pegiat dunia digital untuk mengembangkan inovasi teknologi di bidang keuangan yang kini akrab disebut dengan financial technology atau fintech. Ada banyak bentuk inovasi teknologi ini yang mulai dinikmati oleh masyarakat seperti misalnya manajemen portofolio investasi, kredit, ataupun pembayaran dari orang ke orang yang disebut dengan peer to peer lending. Fintech jadi ladang investasi yang menarik bagi para investor. Sejak beberapa tahun belakangan, keberadaan fintech sebagai solusi inklusi keuangan dunia semakin dilirik oleh para investor. Sejak tahun 2011 hingga 2016, nilai investasi yang mengalir pada sektor fintech diperkirakan naik hingga 8 kali lipat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Lihat saja beberapa perusahaan fintech yang bergerak di bidang P2P Lending terbesar di dunia seperti Lending Club dan Lufax misalnya yang mengantongi nilai investasi hingga milyaran dollar AS pada tahun 2016 yang menunjukkan bahwa fintech bisa punya dampak yang signifikan dalam mengangkat peran jasa keuangan di masyarakat. Berdasarkan data yang diperoleh SAGE Business Researcher, perkembangan fintech yang paling cepat terjadi di negara-negara berkembang. Hal ini berkaitan dengan masyakarat negara berkembang yang masih belum punya akses jasa keuangan tradisional seperti bank. Namun teknologi digital yang sudah banyak digunakan kalangan masyarakat kecil memudahkan jasa keuangan via teknologi bisa masuk dengan mudah. Para pengusaha 8



bisa melakukan pembayaran hanya dengan menggunakan ponsel mereka, bisa membayar gaji para karyawan tanpa harus ke bank, bisa membeli bahan baku produk, dan juga bisa mengajukan pinjaman tunai secara online tanpa harus meninggalkan tempat.



Perkembangan FinTech Global Fintech secara Global menunjukkan secara pesat Fintech berkembang di berbagai sektor, mulai dari startup pembayaran, peminjaman (lending), perencanaan keuangan (personal finance), investasi ritel, pembiayaan (crowdfunding), remitansi, riset keuangan, dan lainlain.



D. Perkembangan Financial Technology di Indonesia Terjadinya evolusi global dalam inovasi teknologi keuangan juga turut mempengaruhi perkembangan FinTech di Indonesia. Hanya saja indikator yang tersedia dan dapat digunakan untuk melihat konfigurasi FinTech di Indonesia saat ini masih sangat terbatas. Berdasarkan data yang tersedia, hanya jumlah perusahaan dan market size yang dapat dijadikan sebagai referensi untuk menjelaskan konfigurasi tersebut.



Jumlah Perusahaan FinTech di Indonesia, 2006 – 2016 9



Dari sisi jumlah perusahaan, dalam periode sebelum tahun 2006 jumlah perusahaan FinTech yang berpartisipasi baru 4 perusahaan dan kemudian bertambah menjadi 16 perusahaan pada tahun 2006- 2007. Dalam kurun waktu empat tahun setelah itu hanya terjadi penambahan sebanyak 9 perusahaan yang melakukan aktivitas FinTech, sehingga menjadi 25 perusahaan dalam tahun 2011-2012. Secara relatif, jumlah perusahaan FinTech dalam tahun tersebut hanya tumbuh sekitar 177,78%, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun 2006-2007 yang mencapai sekitar 300%. Dalam tahun 2013-2014 jumlah perusahaan FinTech bertambah sebanyak 15 perusahaan hingga menjadi 40 perusahaan, atau tumbuh sekitar 60%. Perkembangan yang spektakuler terjadi dalam tahun 2014-2016, dimana jumlah perusahaan FinTech bertambah sebanyak 125 perusahaan hingga menjadi 165 perusahaan. Artinya terjadi peningkatan jumlah perusahaan FinTech sekitar 312,5% dibandingkan tahun sebelumnya.



Profil FinTech di Indonesia



Pertambahan jumlah pelaku (perusahaan) dalam aktivitas FinTech ini telah mempengaruhi perkembangan jenis model FinTech di Indonesia. 43% bermain pada sector pembayaran, seperti mobile payment seperti halnya payment gateaway startups. Pinjaman (17%), dan sisanya berbentuk agregator, crowdfunding dan lain-lain.



10



Market Size FinTech di Indonesia, 2013 - 2016 Dengan bertambahnya jumlah perusahaan dan jenis model FinTech yang tersedia, tahun 2016 merupakan tahun yang istimewa bagi aktivitas FinTech di Indonesia dengan focal point terjadinyanya ekspansi yang pesat di pasar pembiayaan online. Bahkan, Indonesia dikatakan sebagai salah satu negara di kawasan Asia Pasifik dengan laju pertumbuhan pasar (market size) tertinggi dalam layanan FinTech (CCAF, 2017). Meskipun dalam periode 2013 – 2015, market size jasa layanan FinTech tumbuh modest sekitar 24,2% rata-rata per tahun, dalam tahun 2016 menjadi titik balik bagi kegiatan pembiayaan alternatif dengan total nilai pembiayaan mencapai US$35.35 juta atau setara dengan Rp470,6 miliar. Artinya terjadi kenaikan yang sangat substansial dibandingkan tahun 2015 yang hanya mencapai US$2.26 juta (setara dengan Rp30,3 miliar) atau tumbuh dengan laju lebih dari 1.464%.



E. Proses Bisnis Financial Technology Perkembangan FinTech. Fintech memanfaatkan teknologi internet dan software yang terkini. Proses bisnis yang dapat diselesaikan dengan fintech meliputi pembayaran, investasi, pembiayaan, asuransi, lintas-proses dan infrastruktur.



Proses Bisnis FinTech 11



1. Pembayaran (digital wallets, P2P payments) Merupakan poses bisnis yang bergerak dalam layanan pembayaran dan transaksi secara online. Contoh : OVO 2. Investasi (equity crowdfunding, P2P lending) Merupakan proses bisnis yang memberikan kemudahan askes di bidang investasi. Contoh startup seperti Bareksa (Marketplace Reksa Dana) dan IpotFund (Supermarket Reksa Dana). Xdana.com. 3. Pembiayaan (crowdfunding, micro-loans, credit facilities) Merupakan proses bisnis yang bergerak dalam pembiayaan. Pembiayaan yang dimaksud adalah pembiayaan dalam a. Pembiayan berbentuk utang Contoh : UangTeman.com, TemanUsaha.com, Terhubung.com, BosTunai.com, Mekar.id, Tanihub.com, Taralite.com, Pinjam.co.id, Eragano.com, DrRupiah.com b. Pembiayaan berbasis patungan atau pembiayaan masal (crowdfunding) Contoh : Wujudkan.com, Kitabisa.com, Ayopeduli.com dan GandengTangan.org. WeCare.id, Indves.com, GandengTangan.org, LimaKilo.id, iGrow.asia, Iwak.me, KapitalBoost.com c. Pembiayaan berbasis Peer to Peer Lending (P2P) Contoh



:



Koinworks.com,



Amartha.com,



DanaDidik.com,



Crowdo.com,



Investree.com. d. Cicilan Tanpa Kartu Kredit Contoh : Kredivo.com, ShootYourDream.com, Cicil.co.id. 4. Asuransi (risk management) Merupakan proses bisnis Perusahaan FinTech yang berpartisipasi di sektor asuransi (InsurTech) berpotensi mempengaruhi tidak hanya pemasaran dan distribusi asuransi, melainkan juga underwriting, penetapan harga risiko dan klaim penyelesaian. Manajemen risiko juga memperhatikan komitmen dan registrasi jaminan dan penjaminan dalam operasi kredit. 5. Lintas-proses (big data analysis, predictive modeling) 6. Infrastruktur (security)



12



F. Sistem Informasi yang Terkait Financial Technology 1. Contoh Sistem Informasi Fintech dalam bidang ini antara lain adalah: a. Pinjam.co Dilansir dari situs resminya, Pinjam.co merupakan perusahaan teknologi yang menyediakan jasa layanan keuangan dengan mengembangkan platform digital untuk membantu pelanggan dalam mengatasi kebutuhan dana cepat mereka. Terbentuk pada Desember 2014, dan mulai beroperasi pada 14 April 2015 untuk area Jabodetabek. Setelah beroperasi selama 8 bulan dan mendapat tanggapan yang baik dari para pelanggan, Pinjam Indonesia secara resmi diluncurkan kepada publik pada 15 Desember 2015. Pinjam.co menyediakan berbagai produk perbankan misalnya gadai dan kredit. b. Kredivo Kredivo adalah sebuah perusahaan pembiayaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan diawasi oleh OJK. Menawarkan layanan kredit dana cepat untuk kebutuhan belanja onlinetanpa kartu kredit. Cicilan tersedia dalam periode 20 hari hingga 1 tahun dan tersedia di 100 lebih merchant. 2. Contoh situs yang mengutamakan jasa pembanding produk keuangan antara lain adalah: a. CekAja Berdiri sejak 2013, CekAja merupakan sebuah portal keuangan yang memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi yang dibutuhkan dalam mengambil keputusan finansial. Dengan mengusung prinsip kesederhanaan, keamanan, dan akurasi, Fintech Indonesia yang satu ini menawarkan jasa pembanding produk keuangan seperti contohnya investasi, asuransi, serta produk pinjaman (kredit). CekAja tidak mengenakan biaya alias gratis bagi konsumennya. Misalnya saja jasa konsultasi gratis via live chat atau call centre. b. Cermati Perusahaan Fintech Indonesia yang menyediakan teknologi finansial di Indonesia berupa informasi lengkap dari produk perbankan yang dapat langsung dibandingkan. Misalnya saja, Anda bisa membandingkan beberapa produk kredit, deposito, hingga produk tabungan. Dengan visinya yaitu menggunakan teknologi 13



untuk menyediakan informasi keuangan yang dapat digunakan oleh siapa saja, perusahaan ini menjadi pilihan bagi Anda yang ingin mengambil keputusan keuangan yang bijak. 3. Beberapa contoh perusahaan Fintech yang bergerak dalam bidang risk and investment management adalah: a. Jojonomic Ditemukan oleh Indrasto Budisantoso pada tahun 2015, Jojonomic telah menjadi salah satu penyedia aplikasi pengaturan keuangan pribadi ternama. Aplikasi yang user-friendly memungkinkan penggunanya untuk mengatur keuangan dengan mudah, yaitu dengan mencatat pengeluaran dan pemasukannya secara praktis. b. Finansialku Tentunya jika membahas perusahaan Fintech di Indonesia, Finansialku juga termasuk di dalamnya. Finansialku sendiri merupakan sebuah portal perencana keuangan untuk individu dan keluarga di Indonesia. Di Finansialku.com, Anda bisa mewujudkan tujuan keuangan Anda dengan perencanaan keuangan yang tepat. Para perencana keuangan di Finansialku adalah pemegang lisensi CFP® aktif dan bekerja sesuai dengan kode etik profesi perencana keuangan yang telah ditetapkan oleh Financial Planning Standards Board Indonesia. Dengan demikian, Anda juga bisa dengan mudah mengatur keuangan hanya dengan menggunakan jasa Finansialku. c. NgaturDuit NgaturDuit menawarkan jasa untuk membantu pengguna dalam mengatur keuangannya, mencakup expense reporting, investment portfolio monitoring, hinggabudgeting. Seluruh jasa ini diberikan gratis, sehingga menjangkau target masyarakat menengah ke bawah yang memiliki bisnis kecil-kecilan hingga pasangan baru menikah 4. Contoh dari situs yang bergerak di bidang yang satu ini adalah: a. Veritrans Merupakan perusahaan yang menyediakan jasa payment gateway setup. Veritrans memudahkan konsumen dalam metode pembayaran. Veritrans menyederhanakan 14



proses pembayaran dengan adanya integrasi antara seluruh cara pembayaran, misalnya T-cash, XL Tunai, BCA KlikPay, Mandiri ClickPay, dan pembayaran kartu kredit lainnya. Dengan kerja sama luar biasa bersama bank-bank ternama di dunia, seperti BCA, BNI, Mandiri, dan lainnya, Veritrans terus menunjukkan eksistensinya di bisnis Fintech ini. b. Kartuku Berdiri sejak 2011, Kartuku merupakan salah satu perusahaan pembayaran elektronik tertua di Indonesia. Kartuku menawarkan hardware products dan solusi software yang akan memudahkan proses pembayaran Anda. c. OVO OVO adalah sebuah aplikasi smart yang memberikan layanan pembayaran dan transaksi secara online (OVO Cash). Anda juga bisa berkesempatan untuk mengumpulkan poin setiap kali Anda melakukan transaksi pembayaran melalui OVO. Secara umum, OVO Cash dapat digunakan untuk berbagai macam pembayaran seperti alat pembayaran di bidang transportasi, parkir, maupun tol, alat pembayaran perdagangan secara elektronik (e-commerce) maupun asuransi OVO menawarkan kemudahan transaksi tanpa mengharuskan nasabahnya membawa cash terlalu banyak. Salah satunya cukup dengan menunjukkan aplikasi OVO yang didalamnya terdapat saldo cash maupun point. OVO baru resmi diperkenalkan pada Maret 2017. Meski demikian, hingga saat ini, OVO sudah memiliki 9,5 juta pengguna (member). Tidak hanya itu, setiap bulan, jumlah aktivitas di aplikasi OVO mencapai 4 juta transaksi dengan nilai perputaran uang Rp 1 triliun. d. Uang Elektronik UE sebagai salah satu bentuk FinTech menjadi popular akhir-akhir ini karena kontroversi aturan biaya top-up-nya. Di satu sisi masyarakat menolak karena merasa dipaksa menggunakan di semua gerbang tol, namun Otoritas Sistem Pembayaran dalam hal ini Bank Indonesia berpendapat biaya harus ada untuk memastikan berjalannya interkoneksi dan interoperabilitas dalam ekosistem GPN (Gerbang Pembayaran Nasional) yang lancar, aman, efisien, dan andal.



15



UE berbasis server/peladen diterbitkan oleh FinTech Company seperti Go-Pay dan FastPay, oleh operator telekomunikasi seperti TCash dan XL Tunai, dan oleh bank seperti Mandiri e-Cash dan Rekening Ponsel CIMB Niaga. Untuk UE jenis ini, saldo



tersimpan



di



peladen,



dan



bisa



diakses



melalui



smartphone.



Setiap kali bertransaksi, pengirim dan penerima harus terhubung ke internet untuk menanyakan kecukupan saldo sebelum bertransaksi. Itu sebabnya transaksi UE berbasis peladen membutuhkan waktu proses lebih lama dibandingkan dengan transaksi menggunakan UE berbasis kartu. Dapat dibayangkan betapa panjang antrian gerbang tol jika UE yang digunakan adalah UE berbasis server, bukan UE berbasis kartu. e. Kartu UE Uang Elektronik berbasis chip atau sering disebut Kartu Uang Elektronik seperti namanya adalah uang tunai yang nilainya disimpan ke dalam kartu dan atau aplikasi. UE dalam bentuk kartu seperti uang tunai di dalam dompet kita, apabila hilang tidak akan mendapatkan penggantian oleh penerbit UE. Penerbit Kartu UE umumnya Bank karena besarnya investasi kartu dan kanal distribusi, misal: Mandiri e-Money, BCA Flazz, BNI TapCash dan BRIZZI . Info saldo tersimpan di kartu, sementara Bank tidak menyimpan informasi tersebut. Hanya saja, Bank dapat melakukan rekonsiliasi dengan membandingkan dana yang pernah disetorkan ke kartu UE dan total pemakaiannya. Itu sebabnya, Kartu UE yang teregistrasi (registered) dapat dikembalikan pada posisi saldo terakhir jika kartu tersebut hilang. Dana UE bukan pula dikategorikan sebagai dana pihak ketiga (DPK) yang bisa dikelola Bank. Bank tidak dapat memperoleh benefit dari menahan uang mengambang (floating fund) tersebut. Proses pengisian dana awal juga harus dilakukan oleh vendor isi ulang sebagai nasabah, bukan bank.



16



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Financial adalah kebutuhan utama seseorang dalam menjalankan kehidupannya. Adanya inovasi terbaru dalam bidang keuangan yang sering disebut financial technology (FinTech) dianggap menguntungkan bagi masyarakat. Perkembangan FinTech di dunia maupun di Indonesia sangat pesat. Fintech sebagai inovasi perkembangan keuangan digital sangat bermanfaat dan berdampak positif dan kini sudah diterapkan di Indonesia. Ada 4 teknologi Fintech yang diterapkan di Indonesia antara lain Crowdfunding dan Peer to Peer (P2P) Lending; Market Aggregator; Risk and Investment Management; Payment, Settlement, and Clearing. Teknologi ini telah terbukti memberi manfaat masyarakat Indonesia. Beberapa dampak positif pengembangan keuangan digital di Indonesia dengan cara penerapan Fintech antara lain: kemudahan pelayanan finansial, melengkapi rantai transaksi keuangan, meningkatkan taraf hidup, melawan lintah darat, dan lain-lain.



17



DAFTAR PUSTAKA



Abyan, Muhammad. Konsep Penggunaan Financial Technology dalam Membantu Masyarakat Sub Urban di Indonesia dalam Melakukan Transaksi Finansial, 2018. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.36402.30404 Nizar, Muhammad. Teknologi Keuangan (Fintech) : Konsep dan Implementasinya di Indonesia. Vol. 5, 2017. Dipetik 30 November 2018, http://business-law.binus.ac.id/2016/05/31/mengenal-lebihdekat-financial-technology/ Dipetik 30 November 2018, %20FinTech%20IBS%20June%202017.pdf



http://www.ibs.ac.id/img/doc/MDH%20-



Dipetik 2 Desember 2018, https://koinworks.com/blog/definisi-fintech-dan-manfaatnya/ Dipetik 2 Desember 2018, https://www.finansialku.com/klasifikasi-fintech-menurutbank-indonesia/ Dipetik 2 Desember 2018, https://sofis.id/perkembangan-fintech-di-dunia/ Dipetik 3 Desember 2018, https://www.cekindo.com/id/group1-id/perkembanganteknologi-finansial-fintech-di-indonesia Dipetik 3 Desember 2018, http://id.beritasatu.com/home/fintech-nomor-satu/173849 Dipetik 3 Desember 2018, https://inet.detik.com/cyberlife/d-3744103/mengenal-fintechdan-cara-pengawasannya



18