Tak Gangguan Kognitif Tebak Gambar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK TERAPI GANGGUAN KOGNITIF : TEBAK GAMBAR DI PADANG SAMBIAN KAJA



OLEH: Nama Kelompok 2 Anak Agung Ayu Intan Darmayani



C1118071



Ni Putu Dewi Putri Wiardani



C1118077



Ni Made Fitri Laksmini



C1118078



Ni Luh Putu Sri Trisna Dewi



C1118086



Yulianingsih



C1118088



Luh Ayu Yesika Darmayanti



C1118104



PROGRAM STUDI PROFESI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA USADA BALI 2021 STIKES BINA USADA BALI | Sub Departemen Keperawatan Gerontik



Terapi Aktivitas Kelompok TERAPI GANGGUAN KOGNITIF : TEBAK GAMBAR di Banjar Padang Sambian Kaja



Tema Kegiatan Sasaran Waktu Hari/Tanggal Tempat Observer



: Terapi Kognitif : Tebak Gambar : Lansia : 08.00 - selesai : Senin, 07 Juni 2021 : Padang Sambian Kaja :



1. Latar Belakang Keperawatan gerontik adalah suatu pelayanan professional yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang berbentuk bio-psiko-sosial-spiritual & cultural yang holistic ditujukan pada klien lanjut usia baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Terapi aktivitas kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu fokus terapi adalah membuat sadar diri (self-awareness). Peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan, atau ketiganya. TAK stimulasi adalah TAK dengan fokus memberikan stimulasi kepada pasien agar mampu memberikan respon yang adekuat. (Keliat & Akemat, 2010). Lansia atau lanjut usia adalah tahap akhir dari proses penuaan. Pada tahap ini biasanya individu tersebut sudah mengalami kemunduran fungsi fisiologis organ tubuhnya (Wahyunita dan Fitrah 2010). Menjadi tua (Menua) adalah suatu keadaan yang terjadi didalam kehidupan manusia yang merupakan tahap akhir dari kehidupan dan merupakan proses alami yang tidak dapa t dihindarkan oleh setiap individu. Proses



menua



merupakan proses sepanjang hidup yang tidak hanya dimulai dari



suatu waktu tertentu, tetapi dimulai



sejak



permulaan



kehidupan (Padila, 2013).



Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk, gerakan lambat, dan figur tubuh yang tidak proporsional (Nugroho, 2008). Pada lansia terjadi penurunan fungsi tubuh, baik itu kognitif, persepsi, sensori dan



motoric. Kondisi gangguan kognitif pada lanjut usia seperti mudah lupa, disorientasi terutama dalam hal waktu, gangguan pada kemampuan pendapat dan pemecahan masalah, gangguan dalam berinteraksi antar lansia, gangguan aktivitas di rumah dan minat intelektual serta gangguan dalam pemeliharaan diri semua terjadi sebagai proses penuaan. Proses penuaan menyebabkan kemunduran kemampuan otak. Diantaranya kemampuan yang menurun secara liner atau seiring proses penuaan adalah daya ingat. Salah satu terapi yang dilakukan untuk daya ingat lansia adalah terapi kognitif. Terapi kognitif berfokus pada masalah, orientasi pada tujuan, kondisi dan waktu saat itu. Terapi ini memandang individu sebagai pembuat keputusan. Tebak gambar adalah permainan asah otak ringan , menguji imajinasi, logika dan nalar. Tebak gambar adalah permainan dimana dari hasil permainan ini peserta dapat menikmati kegiatan yang dilakukannya sehingga permaianan dapat menguragi kejenuhan dan dapat menilai kemampuan motoric kasar, motoric halus, bahasa, kognitif serta sosialisasi sesuai tingkat usiannya. Ttebak gambar adalah suatu kegiatan diaman seseorang atau individu diminta untuk menebak atau menyebutkan apa yang nama benda yang telah Digambar oleh orang lain (Supartini,2010). Berdasarkan latar belakang diatas, mahasiswa tertarik untuk mengambil dan melakukan terapi bermain tebak gambar pada lanjut usia (lansia) dengan masalah keperawatan gangguan daya ingat. 2. Analisis Situasi



3. Pengertian Tebak gambar adalah permainan asah otak ringan, menguji imajinasi, logika dan nalar. Tebak gambar adalah salah satu bentuk permainan dimana dari hasil permainan ini peserta dapat menikmati kegiatan yang dilakukannya sehingga permainan dapat mengurangi kejenuhan dan dapat menilai kemampuan motorik kasar, motorik halus, bahasa, kognitif serta sosialisasi sesuai dengan tingkat usianya. Tebak gambar adalah suatu kegiatan dimana seseorang atau individu diminta untuk menebak atau menyebutkan apa yang nama benda yang telah digambar oleh orang lain (Supartini, 2010). 4. Tujuan -



Tujuan Umum



Diharakan lansia dapat melatih sensorik, motorik dan kognitifnya dengan terapi kognitif berupa tebak gambar. -



Tujuan Khusus Setelah mengikuti kegiatan terapi kognitif lansia mampu: a.



Mengingat bentuk dan mendeskripsikan objek yang telah ditunjukkan



b.



Melatih konsentrasi untuk memusatkan perhatian sesuai petunjuk yang diberikan.



5. Karakteristik Klien -



Lansia di desa padang sambian kaja



-



Lansia yang mampu melakukan aktifitas fisik



-



Lansia yang kooperatif 6. Masalah Keperawatan Gangguan daya ingat / dimensia 7. Metode dan Media Kertas HVS, pulpen dan gambar, Papan nama peserta TAK 8. Kriteria Evaluasi 1. Evaluasi struktur a.



Diharapkan Kelompok dan lansia duduk sesuai dengan posisi



b.



Media dan alat tersedia sesuai dengan perencanaan



c.



Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan



2. Evaluasi proses a.



Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan



b.



Leader menjelaskan aturan jalannya kegiatan dengan jelas



c.



Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien



d.



Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat mengawasi jalannnya kegiatan



e.



Audiens dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai.



3. Evaluasi hasil Setelah mengikuti terapi aktivitas kelompok diharapkan: 1. Jika semua anggota kelompok lansia (100% dari anggota) menebak dan medeskripsikan seluruh gambar dengan benar, kelompok tersebut diberi nilai 100.



2. Jika semua anggota kelompok lansia dapat menebak dan mendeskripsikan lebih dari 5 gambar, kelompok tersebut diberi nilai 80.



9. Pengorganisasian TAK •



Leader



: nama



Tugas a. Menyusun rencana TAK b. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan c. Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan dan memberikan umpan balik d. Sebagai role model e. Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu • Co leader : nama Tugas a.



Membantu leader dalam mengorganisasikan kelompok •



Fasilitator



: nama



Tugas a. Membantu leader dalam memfasilitasi anggota kelompok untuk berperan aktif dan memotivasi anggota b. Memfokuskankegiatan c. Membantu mengkoordinir anggota kelompok d. Duduk di sela-sela pasien •



Observer



: nama



Tugas a. Mengobservasi semua respon klien b. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan prilaku klien c. Memberikan umpan balik pada klien pada kelompok d. Duduk tidak dilingkungan permainan/diluar e. Mengevaluasi setiap keaktifan kelompok f. Mengevaluasi tugas leader, co leader dan fasilitator 10. Rencana Pelaksanaan 1. Topik



Terapi kognitif : tebak gambar 2. Sasaran Lansia di desa Padang sambian Kaja 3. Metode Ceramah dan bermain Media & alat Kertas HVS, pulpen dan gambar, Papan nama peserta TAK 4. Waktu dan tempat Hari / tanggal



:



Senin , 07 Juni 2021



Waktu



:



08.00 – selesai wita



Tempat



:



Padang Sambian Kaja



11. Proses TAK SUSUNAN ACARA NO



TAHAP/



KEGIATAN



TEKNIK



WAKTU 1.



5 menit



Pembukaan oleh Leader:



-



PESERTA Menjawab salam



-



Mendengarkan



-



Mengucapkan salam



-



Memperkenalkan diri, anggota kelompok,



dan



dan pembimbing



memperhatikan



-



Evaluasi validasi



-



Memberikan reinforcement (+)



evaluasi



-



Menjelaskan tujuan kegiatan terapi kognitif : -



Mendengarkan



tebak gambar



dan meperhatikan



-



Menjelaskan kontrak waktu -



-



-



Menjawab



Mendengarkan



Menjelaskan peraturan-peraturan kegiatan



dan



dalam kelompok antara lain : jika klien



memperhatikan



ingin ke kamar mandi atau toilet harus -



Mendengarkan



minta ijin kepada leader, bila ingin



dan menyepakati



menjawab pertanyaan klien diminta untuk -



Mendengarkan



mengacungkan tangan dan diharapkan



dan menyepakati



klien mengikuti kegiatan dari awal sampai



akhir 2.



20 menit Pelaksanaan permainan oleh Leader:



-



Mendengarkan



-



Menjelaskan cara bermain



dan



-



Mendemonstrasikan cara bermain



memperhatian



-



Mengatur posisi lansia yang bermain menjadi -



Lansia



3 grup (grup A, grup B, dan grup C)



menggambarnya



Leader dan Co Leader memperlihatkan -



Mengatur barisan



gambar kepada lansia



sesuai kelompok



Leader dan Co Leader menginstruksikan



yang di peroleh



-



lansia



menebak



gambar



tersebut



dapat



dan - Mendengarkan dan



menyebutkan lima hal yang berkaitan dengan memperhatikan gambar tesebut. -



-



5 menit



dapat



Memberi reinforcement kepada lansia yang



menggambarkan



bisa menyebutkan



Memberi



dan mendeskripsikan -



gambar yang diberikan 3.



Lansia



tepuk



tangan



Penutup : -



Melakukan evaluasi validasi



-



Memperhatikan



-



Menyimpulkan materi dan menutup



-



Mendengarkan



-



Memberikan salam



dan memperhatikan -



Menjawab salam



LAYOUT



Keterangan : = Leader = Co Leader = Lansia = Fasilitator = Observer



12. Antisipasi Masalah 1. Jika saat permainan berlangsung kakek/nenek diam saja maka fasilitator memberikan motivasi 2. Bila kakek/nenek meninggalkan permainan tanpa pamit : a



Panggil nama kakek/nenek



b



Tanya alasan kakek/nenek meninggalkan permainan



c



Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada kakek/nenek bahwa klien dapat melaksanakan keperluan setelah itu kakek/nenek boleh kembali lagi DAFTAR PUSTAKA



Keliat, B. A. & Akemat. 2014. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktifitas kelompok Edisi 2. Jakarta: EGC Prasetya, A. S., Hamid, A. Y. S., & Susanti, H. (2010). Penurunan Tingkat Depresi Klien Lansia Dengan Terapi Kognitif dan Senam Latihan Otak di Panti Wredha. Jurnal Keperawatan Indonesia, 13(1), 42–48. Panti, D., & Hargo, W. (2020). Peningkatan Lansia Sehat Dan Bahagia.



LAMPIRAN MATERI (sertakan pula daftar pustaka) Keperawatan gerontik adalah suatu pelayanan professional yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang berbentuk bio-psiko-sosial-spiritual & cultural yang holistic ditujukan pada klien lanjut usia baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Terapi aktivitas kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu fokus terapi adalah membuat sadar diri (self-awareness). Peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan, atau ketiganya. TAK stimulasi adalah TAK dengan fokus memberikan stimulasi kepada pasien agar mampu memberikan respon yang adekuat. (Keliat & Akemat, 2010). Lansia atau lanjut usia adalah tahap akhir dari proses penuaan. Pada tahap ini biasanya individu tersebut sudah mengalami kemunduran fungsi fisiologis organ tubuhnya (Wahyunita dan Fitrah 2010). Menjadi tua (Menua) adalah suatu keadaan yang terjadi didalam kehidupan manusia yang merupakan tahap akhir dari kehidupan dan merupakan proses alami yang tidak dapa t dihindarkan oleh setiap individu. Proses



menua



merupakan proses sepanjang hidup yang tidak hanya dimulai dari



suatu waktu tertentu, tetapi dimulai



sejak



permulaan



kehidupan (Padila, 2013).



Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk, gerakan lambat, dan figur tubuh yang tidak proporsional (Nugroho, 2008). Pada lansia terjadi penurunan fungsi tubuh, baik itu kognitif, persepsi, sensori dan motoric. Kondisi gangguan kognitif pada lanjut usia seperti mudah lupa, disorientasi terutama dalam hal waktu, gangguan pada kemampuan pendapat dan pemecahan masalah, gangguan dalam berinteraksi antar lansia, gangguan aktivitas di rumah dan minat intelektual serta gangguan dalam pemeliharaan diri semua terjadi sebagai proses penuaan. Proses penuaan menyebabkan kemunduran kemampuan otak. Diantaranya kemampuan yang menurun secara liner atau seiring proses penuaan adalah daya ingat.



Salah satu terapi yang dilakukan untuk daya ingat lansia adalah terapi kognitif. Terapi kognitif berfokus pada masalah, orientasi pada tujuan, kondisi dan waktu saat itu. Terapi ini memandang individu sebagai pembuat keputusan. Tebak gambar adalah permainan asah otak ringan , menguji imajinasi, logika dan nalar. Tebak gambar adalah permainan dimana dari hasil permainan ini peserta dapat menikmati kegiatan yang dilakukannya sehingga permaianan dapat menguragi kejenuhan dan dapat menilai kemampuan motoric kasar, motoric halus, bahasa, kognitif serta sosialisasi sesuai tingkat usiannya. Ttebak gambar adalah suatu kegiatan diaman seseorang atau individu diminta untuk menebak atau menyebutkan apa yang nama benda yang telah Digambar oleh orang lain (Supartini,2010). Berdasarkan latar belakang diatas, mahasiswa tertarik untuk mengambil dan melakukan terapi bermain tebak gambar pada lanjut usia (lansia) dengan masalah keperawatan gangguan daya ingat.



LAMPIRAN DOKUMENTASI