Tarjamah Kelompok 9 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STRATEGI DAN KIAT PRAKTIS PENERJEMAHAN BAHASA ARAB KE DALAM BAHASA INDONESIA



Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tarjamah



Dosen Pembimbing: Syahabuddin Nur, M.Pd.I



DisusunOleh: Kelompok 9



Oleh: Kelompok 9 Aprida Mawaddah Farida Iriani Siti Maryam Siti Norkhafifah



(19.11.20.0109.01658) (19.11.20.0109.01669) (19.11.20.0109.01782) (19.11.20.0109.01786)



Lokal: PBA 4 A



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QUR’AN AMUNTAI TAHUN 2021



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT. Shalawat dan salam yang selalu tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad Saw. Beserta seluruh keuarga, sahabat, dan para pegikut beliau hingga akhir zaman. Alhamdulillah, dengan segala rahmat dan inayah-Nya makalah yang berjudul “Strategi dan Kiat Praktis Penerjemahan Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia” ini dapat terselesaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tarjamah I. Dalam menyusun makalah ini kami menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik. Demikian makalah ini kami buat. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan para pembaca, kami ucapkan terimakasih.



Amuntai, 16 Mei 2021



Kelompok 9



ii



DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii BAB I ........................................................................................................................................ ii PENDAHULUAN .................................................................................................................... ii A.



Latar Belakang .............................................................................................................. ii



B.



Rumusan Masalah .........................................................................................................iii



C.



Tujuan Masalah .............................................................................................................iii



BAB II....................................................................................................................................... 1 PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 1 A.



Pengertian Strategi dan Kiat Praktis Penerjemahan ...................................................... 1



B.



Strategi dan Kiat Penerjemahan .................................................................................... 4



Kiat-kiat Menerjemah ........................................................................................................... 8 BAB III ..................................................................................................................................... 9 PENUTUP ................................................................................................................................ 9 A.



Kesimpulan ................................................................................................................... 9



B.



Saran ........................................................................................................................... 10



DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11



iii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Penerjemahan adalah kegiatan memahami teks dalam suatu bahasa, yang disebut sebagai bahasa sumber (BSu) dan mengungkapkan pemahaman tentang bacaan tersebut kedalam bahasa lain yang disebut sebagai bahasa sasaran (BSa). Hasil dari penerjemahan adalah terjemah teks sasaran (TSa) yang sepadan dengan teks sumber (TSa). Bahasa Arab berkembang di Indonesia seiring dengan berkembangnya agama islam di bumi nusantara ini. Banyak dari masyarakat Indonesia kala itu belajar bahasa Arab dengan tujuan memahami agama islam. Dengan masuknya islam di Indonesia tentu mempunyai peranan dalam dunia terjemahan bahasa Arab ke Indonesia maupun sebaliknya. Banyak kita dapati kata-kata serapan Bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa Arab. Setelah islam berkembang pesat di Indonesia bisa dilihat dari banyak berdirinya pesantern yang mengajarkan agama islam kepada santrinya. Istilahistilah bahasa Arab mulai banyak dipakai di pesntern, baik dalam hal penamaan suatu lembaga, organisasi, nama orang bahkan nama ruang atau bangunan. Dari banyaknya istilah Arab yang dipakai masyarakat Indonseia di beberapa lembaga tersebut tentu mereka sudah melalui proses pengalihan atau transfer bahasa, dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia atau yang bisa disebut dengan penerjemahan. Namun faktanya, ada banyak penerjemahan bahasa Indonesia ke bahasa Arab yang masih terasa kaku atau asing bagi penutur bahasa asli yaitu masyrakat Arab. Karena sebenarnya setiap bahasa itu unik, bahasa Arab tentu ada perbedaan mendasar jika dibandingkan dengan bahasa Indonesia. Itu semua terjadi karena penerjemahan dari bahasa Arab ke Indonesia seringkali



ii



masih belum melepas zauq (rasa) bahasa Indonesia itu snediri. Begitu pun sebaliknya. Maka dari itu penerjemahan dalam melakukan pemindahan bahasa sumber ke bahasa sasaran, adakalanya akan menjadi lebih tepat jika mengacu kepada sudut pandang al-mutakallim al-asli. Dengan begitu rasa (sense) hasil terjemahannya tidak kaku, luwes dan mengalir ,juga enak dibaca. Salah satu hal yang dapat berkontribusi pada hasil terjemahan yang tidak kaku dan luwes yaitu dengan menggunakan pendekatan makna kata baik secara formal maupun secara kontekstual. Pendekatan tersebut, selain menggunakan teknik dan strategi penerjemahan yang tepat, juga bisa diimplementasikan dengan cara mengenali kolokasi pada bahasa sumber. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian strategi dan kiat penerjemahan? 2. Apa saja strategi dan kiat praktis penerjemahan? C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui pengertian strategi dan kiat penerjemah 2. Untuk mengethui strategi dan kiat penerjemahan



iii



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Strategi dan Kiat Praktis Penerjemahan



1. Pengertian strategi penerjemahan Strategi secara umum adalah siasat atau cara yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok tertentu untuk mencapai tujuan dengan berbagai macam tindakan dan pikiran. Namun dalam konteks penerjemahan, strategi



penerjemahan



adalah cara penerjemah dalam mengatasi



permasalahan yang timbul pada saat menerjemahkan teks bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran.1 Menurut Zunchiridin dan Sugeng, ada dua jenis strategi penerjemahan: strategi struktural dan strategi semantis. a. Strategi Struktural Yang dimaksud strategi structural adalah strategi yang berkenaan dengan struktur kalimat. Strategi ini harus diikuti oleh penerjemah jika ingin teks terjemahnya dapat diterima secara struktural di dalam bahasa sasaran atau jika ingin teks terejemahnya memiliki kewajaran dalam bahasa sasaran. Ada tiga strategi dasar yang berkenaan dengan masalah struktur ini, yaitu: a) Penambahan (addition) Yakni penambahan kata-kata di dalam bahasa sasaran, karenas truktur bahasa sasaran menghendaki demikian. Penambahan ini bukanlah suatu pilihan melainkan keharusan.



1Aris



Wuryantoro, Pengantar Penerjemahan (Yogyakarta: DeepublishPublisher, 2019), hal.



47



1



b) Pengurangan (subtraction) Yakni pengurangan elemen struktur di dalam bahasa sasaran, karena struktur bahasa sasaran menghendaki demikian.



Pengurangan



ini



bukanlah



suatu



pilihan



melainkan keharusan. c) Transportasi Dipakai untuk merjemahkan klausa atau kalimat. Dengan strategi ini, penerjemah mengubah struktur asli bahasa



sumber



di



dalam



kalimat



bahasa



sasaran.



Pengubahan ini bias berupa pengubahan bentuk jamak ke tunggal, penggabungan atau pemenggalan kalimat dan lainlain.2 b. Strategi Semantik Adalah



strategi



penerjemahan



yang



dilakukan



dengan



pertimbangan makna. Strategi ini ada yang dioperasikan pada tataran kata, farse, klausa dan kalimat. Strategi ini antara lain terdiri dari: a) Pungutan( borrowing) Adalah



strategi



penerjemahan



yang



membawa



(memungut) kata bahasa sumber ke dalam teks bahasa sasaran. Alasannya adalah untuk menghargai kata tersebut atau belum adanya padanan dalam bahasa sasaran. b) Padanan Budaya Penerjemah menggunakan kata khas dalam bahasa sasaran untuk mengganti kata khas di dalam bahasa sumber. “Strategi Penerjemahan” , https://septiannhw.blogspot.com/2013/05/strategipenerjemahan.html?=1 (diakses pada tanggal 17 Mei 2021 pukul 17.39) 2



2



c) Padanan Deskriptif (descriptive equivalent) dan Analisis Komponensial (compenential analysis) Berusaha mendeskripsikan makna atau fungsi dari kata bahasa sumber. Dalam analisis komponensial, sebuah kata bahasa sumber diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran dengan merinci komponen-komponen makna kata bahasa sumber tersebut, hal ini disebabkan karena tidak adanya padanan



satu-satu



dalam



ahasa



sasaran,



sementara



penerjemah menganggap pembaca perlu mengetahui arti yang sebenarnya. Bila



padanan



deskriptif



digunakan



untuk



menerjemahkan kata yang terkait dengan budaya, maka ananlisis komponensial digunakan untuk menenrjemahkan kata-kata umum. d) Sinonim Penerjemah juga bias menggunakan kata bahasa sasaran yang kurang lebih sama untuk kata-kata ahasa sumber



yang



bersifat



umum



kalau



enggan



untuk



menggunakan analisis komponensial. Strategi ini diambil karena analisis komponensial dirasa bias mengganggu alaur kalimat bahasa sasaran, demikian menurut Newmark. e) Penambahan Dilakukan untuk memperjelas makna. Penerjemah memasukkan



informasi



tambahan



di



dalam



teks



terjemahannya karena ia berpendapat bahwa pembaca memerlukannya. Info tambahan ini bisa diletakkan di dalam teks atau catatan kaki.



3



f) Penghapusan (omission atau deletion) Adanya beberapa kata dalam bahasa sumber yang tidak diterjemahkan. Pertimbangannya adalah kata atau bagian teks bahasa sumber tersebut tidak begitu penting bagi keseluruhan



teks



dan



biasanya



agak



sulit



untuk



diterjemahkan. g) Modulasi Adalah strategi unutk menjelaskan frase, klausa atau kalimat. Penerjemah memandang pesan dalam kalimat bahasa sumber dari sudut yang berbeda atau cara berpikir yang berbeda. Strategi ini digunakan jika penerjemahan dengan makna literal tidak menghasilkan terjemahan yang wajar dan luwes. 3 2. Pengertian kiat penerjemahan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kiat adalah akal (seni atau cara) melakukan, bisa disebut juga dengan taktik.4 Pebedaan strategi dengan taktik terletak pada cakupan ruang lingkup dan juga waktu pelaksanaannya. Sebuah strategi biasanya memiliki cakupan yang sangat luas dan dijalankan dalan kurun waktu yang panjang, sedangkan sebuah taktik biasanya memiliki cakupan yang lebih sempit dan dijalankan dalam kurun waktu yang sedikit lebih pendek.5



B. Strategi dan Kiat Penerjemahan Ada beberapa kiat dan petunjuk praktis yang bisa menjadi ramburambu dalam kegiatan penerjemahan buku berbahasa Arab ke dalam bahasa



3



Abdul Munip, Strategi dan Kiat Menerjemahkan Teks Bahasa Arab Ke Dalam Bahasa Indonesia, (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Bidang Akademik, 2008) hal. 25 4https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Kiat 5“Pengertian Strategi dan Perbedaannya dengan Taktik”, https://pengertiandefinisi.com/pengertian-strategi-dan-perbedaannya-dengan-taktik/ (diakses pada tanggal 18 Mei 2021 pukul 23:29)



4



Indonesia. Kiat-kiat itu ada yang diperoleh berdasarkan pengalaman penulis sendiri, dan juga berdasarkan aplikasi dari teori-teori penerjemahan. Beberapa kiat itu antara lain: 1. Pemenggalan paragraf dan kalimat Naskah buku berbahasa Arab seringkali berupa kumpulan paragraf atau alenia yang sangat panjang, dan tidak disertai tanda baca yang memadai. Oleh karena itu, sebagai penerjemah, kita perlu melakukan pemenggalan paragraf dan menambahi tanda baca agar terjemahan kita nantinya bias mudah dipahami oleh pembaca. 2. Pengurangan (subtraction) Pengurangan atau subtraction merupakan salah satu strategi struktural yang berupa pengurangan elemen struktural di dalam bahasa sumber, karena struktur bahasa sasaran menghendaki demikian. Pengurangan ini bukanlah masalah pilihan tetapi suatu keharusan. Ada beberapa kata dalam bahasa Arab yang tidak perlu diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, antara lain: huruf ziyadah, huruf athaf, huruf istifnaf, huruf taukid, dhamir yang berlebihan, Kana waakhawatuha, dan af’alasy-syuru’. Contoh kata dalam bahasa Arab yang tidak perlu diterjemahkan pada kata sambung (‘athaf) ‫ بل هو‬،‫ مشتغلً بحاله‬،‫ منصرفًا عن غيره‬،‫فاألمة المسلمة ال يكون المرء فيها صال ًحا في نفسه‬ ‫ انسانا و كونا‬: ‫ و مصلح لما حوله ثانيا‬،‫صالح في نفسه‬ Di dalam (komunitas) umat islam seseorang yang shaleh bukanlah dia yang baik bagi dirinya sendiri (tetapi) bersikap acuh dengan orang lain dan sibuk mengurusi dirinya sendiri. Sebaliknya, orang yang shaleh adalah orang yang baik bagi dirinya sendiri dan kemudian menjadikan sekitarnya menjadi baik pula, baik terhadap manusia maupun alam semesta.



5



3. Penambahan (addition) Salah satu strategi penerjemahan yang berupa penambahan kata-kata tertentu di dalam bahasa sasaran, karena struktur bahasa sasaran menghendaki demikian. Penambahan ini bukanlah masalah pilihan tetapi suatu keharusan. Dalam beberapa kasus, penerjemahan teks bahasa Arab secara harfiah menyebabkan hasil terjemahan kurang enak untuk dibaca, atau bahkan bisa membuat bingung pembaca. Beberapa teks berbahasa Arab menghendaki penambahan satu atau dua kata ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Contoh: ‫اما من وسيلة إلى تحطيم هذه القيود؟ أال سبيل إلى فرار ونجاة ؟‬ Tidak adakah cara lain untuk menghancurkan belenggu-belenggu ini? Tidak adakh jalan untuk lari dan menyelamatkan diri ? Perhatikanlah kata diri yang tidak ada dalam teks aslinya tetapi kata diri tersebut perlu dicantumkan dalam kalimat bahasa Indonesia agar kalimat di atas menjadi mudah dipahamai, enak dibaca dan didengar. Akan lebih jelek jika diterjemahkan : adakah jalan untuk lari dan selamat 4. Penerjemahan Huruf-Huruf Jar Preposisi Arab yang berupa huruf jar pada dasarnya memiliki makna aslinya sendiri, namun huruf jar juga harus diterjemahkan dengan makna yang lain dari makna aslinya, karena konteks kalimatnya memang menghendaki demikian. Dalam beberapa hal, huruf jar juga berfungsi untuk mengubah al-fi'lual-lazim menjadial-fi'lual-muta'adi, sehingga huruf jar tersebut tidak perlu diterjemahkan. Berikut ini, dipaparkan tentang bagaimana huruf-huruf jar itu sebaiknya diterjemahkan. a. Huruf jar ‫ِمن‬ Huruf jar ‫ِمن‬



sering diterjemahkan dengan kata dari atau sejak.



Namun, dalam beberapa konteks kalimat, huruf jar tersebut perlu diterjemahkan dengan kata lain, seperti, salah satu, diantara, sebagian, termasuk, yaitu, seperti, ada, baik, untuk dan karena. Contoh: 6



(musafir itu berhenti karena kecapekan) ‫وقف المسافر ِمن شدة التعب‬ b. Huruf jar ‫َعن‬ Huruf jar ‫ َعن‬diterjemahkan dengan dari, tetapi dalam banyak kasus ‫ َعن‬lebih tepat jika diterjemahkan dengan kata tentang. Contoh: ‫ويبحث الباحث عن عملية تدريس اللغة العربية لطلب المدرسة الثانوية‬ Peneliti itu membahas tentang proses pengajaran bahasa Arab bagi siswa SMA. c. Huruf jar ‫في‬ ‫ في‬sering diterjemahkan dengan kata di atau di dalam, namun dalam beberapa konteks kalimat, huruf jar ini tidak tepat jika diterjemahkan dengan kata di atau di dalam. Contoh: ‫يا ابا بكر إن هللا أذن لي في الخروج والهجرة‬ Wahai Abu Bakar, sesungguhnya Allah telah mengizinkanku untuk keluar (kota) dan berhijrah. d. Huruf jar ‫ب‬ ‫ ب‬sering diterjemahkan dengan kata dengan, dalam beberapa hal huruf jar perlu diterjemahkan dengan ungkapan lain seperti karena, di, untuk, dan yaitu. Contoh: ‫امر رسول هللا المؤمنين باإلمتثال األوامر هللا واجتناب نواهه‬ Rasulullah memerintahkan orang-orang mukmin agar menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. e. Huruf jar‫مع‬ ‫ مع‬sering diterjemahkan dengan kata bersama atau beserta, namun dalam beberapa kasus, huruf jar ini perlu diterjemahkan dengan ‫ومع ذلك فقلوبهم قاسية‬



ungkapan lain. Contoh: Meskipun begitu, hati mereka keras6



6



Abdul Munip, Strategi dan Kiat Menerjemahkan Teks Bahasa Arab Ke Dalam Bahasa Indonesia, (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Bidang Akademik, 2008) hal. 135



7



Kiat-kiat Menerjemah Seorang penerjemah harus harus menguasai hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika menerjemah: 1. Mengetahui lambang dari kosa kata 2. Mengetahui arti kosa kata 3. Mengetahui tata bahasa atau gramatika bahasa 4. Memahami isi kandungan teks dan struktur kalimat 5. Mengetahui kaidah-kaidah redaksi kebahasaan 6. Memiliki spesialisasi 7. Mengetahui biografi dan latar-latar pengarang buku 8. Komitmen untuk jujur dan amanah dalam menerjemah7



7



M. Daud, Sekilas Tentang Kiat-kiat Menerjemah, https://bdkpalembang.kemenag.go.id/upload/files/sekilas%20TENTANG%20KIATKIAT%20MENERJEMAH%20WEBSET%202020.pdf (diakses pada tanggal 18 Mei 2021 pukul 23.39)



8



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan strategi penerjemahan adalah cara penerjemah dalam mengatasi permasalahan yang timbul pada saat menerjemahkan teks bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kiat adalah akal (seni atau cara) melakukan, bisa disebut juga dengan taktik. Pebedaan strategi dengan taktik terletak pada cakupan ruang lingkup dan juga waktu pelaksanaannya. Sebuah strategi biasanya memiliki cakupan yang sangat luas dan dijalankan dalan kurun waktu yang panjang, sedangkan sebuah taktik biasanya memiliki cakupan yang lebih sempit dan dijalankan dalam kurun waktu yang sedikit lebih pendek. Strategi dan kiat penerjemahan: 1. Pemenggalan paragraf dan kalimat 2. Pengurangan (subtraction) 3. Penambahan (auditiion) 4. Penerjemahan huruf-huruf jar Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menerjemah: 1. Mengetahui lambang dari kosa kata 2. Mengetahui arti kosa kata 3. Mengetahui tata bahasa atau gramatika bahasa 4. Memahami isi kandungan teks dan struktur kalimat 5. Mengetahui kaidah-kaidah redaksi kebahasaan 6. Memiliki spesialisasi 7. Mengetahui biografi dan latar-latar pengarang buku 8. Komitmen untuk jujur dan amanah dalam menerjemah



9



B. Saran Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya sehingga sedikitnya dapat menambah pengetahuan dalam bidang Tarjamah 1. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, sangat diharapkan saran dan kritik yang membangun dalam penulisan makalah ini supaya dapat membantu pengkajian makalah berikutnya.



10



DAFTAR PUSTAKA Daud, M. Sekilas tentang Kiat-kiat Menerjemah [diakses pada tanggal 18 Mei 2021, pukul 23.33] https://bdkpalembang.kemenag.go.id/upload/files/SEKILAS%20TENTANG %20KAT-KIAT%20MENERJEMAH%20WEBSET%202020.pdf https://kbbi.kemedikbud.go.id/entri/Kiat Munip, Abdul. Strategi dan Kiat menerjemahkan Teks Bahasa arab Ke Dalam Bahasa Indonesia. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Bidang Akademik, 2008 Pengertian Strategi dan Perbedaannya dengan Taktik [diakses pada tanggal 18 Mei 2021 pukul 23.39] https://pengertiandefinisi.com/pengertian-strategi-danperbedaannya-dengan-taktik Strategi



penerjemahan



[diakses



pada



tanggal



17



Mei



2021



pukul17.39]



https://septiannhw.blogspot.com/2013/05/strategipenerjemahan.html?=1 Wuryanto, Aris. Pengantar Penerjemahan Yogyakarta:Deepulishpublisher, 2019



11