Teori Healt Belief Model [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEORI HEALTH BELIEF MODEL



Dosen Pengampu Mertisa Dwi Klevina,S.ST.,M.Kes KELOMPOK 1 Disusun oleh: 1. AMALUL AHLI



(201802046)



2. ANGGUN TIAS



(201802048)



3. ANNISA HASNA



(201802050)



4. ANNISA NUR



(201802051)



5. BELLA ARBA



(201802055)



6. FILWA DWI



(201802063)



7. IDA SETIYA



(201802065)



8. MELINDA S.D.



(201802072)



9. ROSYIDAN K.



(201802080)



10.YUNIAR RATNA



(201802088)



PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2018/2019



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Model Kepercayaan Kesehatan (Health Belief Model)”.Penulisan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas kuliah Promosi Kesehatan.Makalah ini disusun sesuai dengan pengetahuan yang kami miliki saat ini. Tujuan penulisan ini adalah untuk melengkapi syarat kelulusan mata pelajaran Promosi Kesehatan. Penulis sangat berterima kasih kepada Mertisa Dwi Klevina,S.ST.,M.Kes selaku dosen pembimbing makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang tidak bias disebutkan satu persatu. Kami berharap makalah ini dapat memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah Promosi Kesehatan. Meskipun makalah ini masih jauh dari kesan sempurna karena keterbatasan pengetahuan kami, mengenai Model Kepercayaan Kesehatan (Health Belief Model).Dengan segenap kesadaran diri, kami sangat mengharapkan saran dan kritik untuk membangun dan menyempurnakan makalah yang kami tulis.



Madiun, Mei 2019



Penulis



i



DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ............................................................................................i DAFTAR ISI .........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah........................................................................1 B. Rumusan Masalah..................................................................................1 C. Tujuan....................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Heath Belief Model..............................................................



2



B. Komponen Dasar Heath Belief Model...................................................6 C. Kekurangan dan kelebihan Heath Belief Model....................................9 D. Contoh penerapan Heath Belief Model................................................11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan..........................................................................................14 B. Saran....................................................................................................15 DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku kesehatan masyarakat merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat.kualitas kesehatan masyarakat di Indonesiamengalami penurunan akibat perilaku kesehatan masyarakat yangburuk.Penurunan kualitas kesehatan masyarakat akibat perilaku kesehatan masyarakat yang buruk. Kemudian menjadi suatu hal yang sangat krusial bagi petugas kesehatan. Peri lakuyang buruk, rusaknya lingkungan, dan penurunan kualitas kesehatan menjadi siklus yangharus diputus untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang sehat.Melalui teori  Health Belief Model , kita mampu mempelajari perilaku kesehatanmasyarakat yang akan mempermudah pemahaman tehadap perubahan kualitas kesehatanmasyarakat saat ini. Melalui pemahaman dan pengaplikasian teori Health Belief Model yang baik maka akan tercipta kualitas kesehatan masyarakat indonesia yang baik. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1.



Bagaimana konsep dari Health Belief Model?



2.



Sebukant dan jelaskan komponen Health Belief Model?



3.



Apa saja kekurangan dan kelebihan dari Health Belief Model?



4.



Bagaimana contoh penerapan Health Belief Model?



C. Tujuan Sejalan dengan rumusan maslah diatas, maka tujuan dari penulisan masalah ini adalah: 1.



Mengetahui konsep dari Health Belief Model.



2.



Mengetahui komponen Health Belief Model.



3.



Mengetahui kekurangan dan kelebihan dari Health Belief Model.



4.



Mengetahui contoh penerapan Health Belief Model.



1



BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Health Belief Modal a.Sejarah Health Belief Modal Health Belief Model atau model kepercayaan adalah suatu bentuk penjabaran



dari



model



sosiopsikologis



(Notoatmodjo,



2010:



115).Didalam model sosiopsikologis ini terdapat 4 variabel yang menjadi ukuran dari sikap dan keyakinan individu (Notoatmodjo, 2010: 113). Variabel-variabel sosiopsikologis pada umumnya terdiri dari 4 kategori: (1) pengertian kerentanan terhadap penyakit, (2) pengertian keseluruhan dari penyakit, (3) keuntungan dari pengambilan tindakan, dalam menghadapi penyakit, dan (4) kesiapan tindakan individu, akan tetapi masalah utama dari model ini adalah rantai penyebab langsung antara sikap dan perilaku belum dapat dijelaskan sehingga akan dijabarkan dalam model kepercayaan kesehatan (Notoatmodjo, 2010: 113). Munculnya model ini didasaarkan pada kenyataan bahwa problemproblem kesehatan ditandai oleh kegagalan-kegagalan orang atau masyarakat untuk menerima usaha pencegahan dan penyembuhan penyakit yang diselenggarakan oleh provider(Notoatmodjo, 2010: 115). Kegagalan ini akhirnya memunculkan teori yang menjelaskan perilaku pencegahan penyakit (preventive health behavior), yang oleh Becker (1974) dikembangkan dari teori lapangan (Field theory, Lewin, 1954) menjadi



model



kepercayaan



kesehatan



(Health



Belief



Model)



(Notoatmodjo, 2010: 115). HBM awalnya dikembangkan pada tahun 1950 oleh psikolog sosial di A.S.Dinas Kesehatan menjelaskan bahwa terjadi meluasnya kegagalan orang berpartisipasiuntuk mencegah dan mendeteksi penyakit (Hochbaum, 1958; Rosenstock, 1960, 1974).Kemudian, model itu diperluas untuk mempelajari juga mengenai respons orang terhadap gejala (Kirscht,1974) dan perilaku mereka sebagai respons terhadap



2



penyakit yang telah didiagnosis, terutama kepatuhan untuk regimen medis (Becker, 1974). Meski modelnya berevolusi secara bertahap sebagai tanggapan permasalahan masalah kesehatan masyarakat, dasar teori psikologi ditinjau di sini untuk membantu pembaca memahami alasannya konsep ini bisa terbentuk, serta kekuatan dan kelemahannya. Selama



awal



1950an,



psikolog



sosial



akademis



sedang



mengembangkan sebuah pendekatan untuk memahami perilaku yang berkembang dari teori belajar yang berasal dari dua jurusansumber: Teori Respon Stimulus (S-R) (Watson, 1925) dan Teori Kognitif (Lewin,1951; Tolman, 1932). Para ilmuwan teori S-R percaya bahwa hasil belajar dari pengalamanitu mampu mengurangi dorongan fisiologis untuk mengaktifkan perilaku. Skinner (1938)merumuskan hipotesis yang diterima secara luas bahwa frekuensi perilaku ditentukandengan konsekuensi atau penguatannya. Bagi Skinner, asosiasi temporalantara perilaku dan timbal baliksecara langsungtelah dianggap cukupuntuk meningkatkan probabilitas bahwa perilaku akan diulang. Dalam pandangan ini, konsepseperti penalaran atau pemikiran tidak diwajibkan untuk menjelaskan perilaku (Glanz, 2008). Teori kognitif menekankan peran hipotesis subyektif dan harapandipegang oleh individu, percaya bahwa perilaku adalah fungsi subjektifnilai hasil dan probabilitas subyektif, atau harapan, bahwa tindakan tertentuakan mencapai hasil itu. Formulasi semacam itu umumnya disebut teori nilai harapan. Proses mental seperti berpikir, beralasan, berhipotesis, ataumengharapkan adalah komponen penting dari semua teori kognitif. Ahli teori kognitif percayabahwa hasil belajar dari pengalamanitu mempengaruhi harapan mengenai situasidaripada mempengaruhi perilaku secara langsung (Glanzz dkk, 2008). b.Definisi Health Belief Model Secara bahasa, Health Belief Model (HBM) memilki tiga kata utama sebagai sebuah konsep, yakni health, believe,dan model. Health diartikan sebagai keadaan sempurna baik fisik, mental, maupun social,



3



dan tidak hanya bebas dari penyakit dan catat (World Health Organization (WHO),2017). Belief dalam bahasa inggris memiliki arti percaya atau keyakinan. Sehingga belief yaitu keyakinan terhadap sesuatu yang menimbulkan tindakan atau perilaku tertentu, misalnya seseorang percaya bahwa mandi akan membuat tubuh bersih dari kotoran (Putri, 2016). Sedangkan Hayden (2017: 67) mengatakan bahwasanya keyakinan sangat erat dengan budaya yang merupakan presepsi seseorang tentang suatu benar meskipun itu tidak suatu kebenaran. Sehingga dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belief merupakan suatu keyakinan terhadap sesuatu baik benar atau salah yang dipengaruhi oleh budaya sehingga dari keyakinan tersebut akan menimbulkan suatu tidakan atau perilaku. Model adalah representasi dari suatu objek, benda, atau ide-ide dalam bentuk yang disederhanakan dari kondisi atau fenomena alam (Mahmud, 2008: 1). Sedangkan pengertian model yang mengacu pada Health Belief Model ini adalah suatu representasi dari suatu ide dalam suatu kondisi. S Health Belief Model sejauh ini adalah teori yang paling umum digunakan dalam pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan (Glanz & Lewis, 2002; Nationan Cancer Institute (NCI), 2003).Health Belief Model ini juga menjadi salah satu dari teori perilaku kesehatan (Maulana, 2009: 51). Dimana teori kesehatan perilaku adalah kombinasi antara pengetahuan, pendapat, dan tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang mengacu pada kesehatan mereka (Kennedy, 2009). Model ini digunakan sebagai upaya menjelaskan secara luas bagaimana kegagalan partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan deteksi dini penyakit (Glanzz dkk, 1997) dan sering dipertimbangkan sebagai kerangka yang utama dalam perilaku yang berkaitan dengan kesehatan manusia (Schmidt dkk, 1990). HBM juga dapat dikatakan sebagai formulasi konseptual untuk mengetahui persepsi individu



4



apakah mereka menerima atau tidak tentang kesehatan mereka, sehingga untuk mengetahui tentang presepsi individu, dapat dinilai dari variabel yang meliputi keinginan individu untuk menghindari kesakitan, kepercayaan mereka bahwa terdapat usaha agar menghindari penyakit tersebut (Putri, 2016). Health belief model merupakan suatu konsep yang mengungkapkan alasandari individu untuk mau atau tidak mau melakukan perilaku sehat (Becker,1984). Health belief model juga dapat diartikan sebagai sebuah konstruk teoretismengenai kepercayaan individu dalam berperilaku sehat (Conner dan Norman, 2005). HBM



merupakan



model



kognitif,



yang



digunakan



untuk



meramalkan perilaku peningkatan kesehatan (Putri, 2016). Menurut teori HBM, kemungkinan seseorang melakukan tindakan pencegahan dipengaruhi secara langsung dari hasil tiga keyakinan atau penilaian kesehatan (helath beliefs), antara lain sebagai berikut (Maulana, 2009: 53): 1. Ancaman yang dirasakan dari sakit atau luka (perceived threat of



injury or illness) Hal ini mengacu pada sejauh mana seorang berpikir bahwa penyakit atau kesakitan betul-betul merupakan ancaman bagi dirinya. Oleh karena itu, jika ancaman yang dirasakan meningkat, perilaku pencegahan juga akan meningkat(Maulana, 2009: 53). 2. Keuntungan dan kerugian (benefit and costs)



Pertimbangan antara keuntungan dan kerugian perilaku untuk memutuskan melakukan tindakan pencegahan atau tidak(Maulana, 2009: 53). 3. Petunjuk berperilaku juga diduga tepat untuk memulai proses perilaku, yang disebut sebagai keyakinan terhadap posisi yang menonjol (salient position). Hal ini berupa berbagai informasi dari luar atau nasihat mengenai permasalahan kesehatan (misalnya media massa, kampanye, nasihat orang lain, penyakit dari anggota keluarga yang lain atau teman)(Maulana, 2009: 54).



5



B. Komponen Dasar Health Belief Model Komponen dasar HBM, dibagi menjadi 6 teori, dimana empat presepsi berikut berfungsi sebagai konstruksi utama model HBM ini, yakni: (1) perceived seriousness, (2) perceived susceptibility, (3) perceived benefits, dan (4) perceived barriers. Masing-masing presepsi ini, baik secara individu maupun berkombinasi, dapat digunakan untuk menjelaskan perilaku kesehatan. Baru-baru ini komponen lain telah ditambahkan ke HBM, yakni: (1) cues to action, (2) self-efficacy(Hayden, 2009). 1. Perceived seriousness/severity Perceived seriousness disebut juga sebagai keparahan yang dirasakan. Keparahan yang dirasakan bermaksud sebagai presepsi seseorang terhadap tingkat keparahan penyakit yang diderita individu (Anies, 2006). Sehingga perceived seriousness juga memiliki hubungan dengan perilaku sehat, jika presepsi keparahan individu tinggi maka ia akan berperilaku sehat (Conner, dkk, 2003). Perceived seriousness ini juga mengacu pada tingkat keparahan kondisi (konsekuensi medis yang meliputi kecacatan, rasa sakit, atau kematian) dan dampaknya terhadap gaya hidup (konsekuensi social yang meliputi kemampuan kerja, hubungan social, dan lain-lain) (Hochbaum, 1958). Contohnya individu percaya bahwa merokok dapat menyebabkan kanker (Subagiyo, 2014). 2. Perceived susceptibility Perceived susceptibilitydisebut juga sebagai kerentanan yang dirasakan atau sebagai presepsi subyektif seseorang tentang risiko terkena penyakit (Anies, 2006).Perceived susceptibilityini juga mengacu pada keyakinan tentang kemungkinan mendapatkan suatu penyakit, misalnya, seorang wanita pasti percaya ada kemungkinan mendapatkan penyakit kanker payudara sebelum dia mendapatkan mammogram (Hayden, 2009). 3. Perceived benefits Perceived benefits disebut juga sebagai manfaat yang dirasakan. Ini mengacu pada persepsi seseorang tentang efektivitas berbagai



6



tindakan yang tersedia untuk mengurangi ancaman penyakit atau penyakit (atau untuk menyembuhkan penyakit) (Lamorte, 2016). Jalannya tindakan yang dilakukan seseorang untuk mencegah (atau menyembuhkan)



penyakit



atau



penyakit



bergantung



pada



pertimbangan dan evaluasi dari yang dirasakan dan manfaat yang dirasakan, sehingga orang tersebut akan menerima tindakan kesehatan yang disarankan jika dianggap bermanfaat(Hochbaum, 1958). Ketika seseorang yakin bahwa ia rentan terhadap sesuatu penyakit dan juga sudah mengetahui bahaya penyakit tersebut, ia tidak akan begitu saja menerima tindakan kesehatan yang dianjurkan kepadanya, kecuali bila ia yakin bahwa tindakan tersebut dapat mengurangi ancaman penyakit dan ia sanggup melakukannya (Anies, 2006). Contohnya individu yang sadar akan keuntungan deteksi dinipenyakit akan terus melakukan perilaku sehat seperti medical check up rutin. Contoh lain adalah kalau terdapat seseorang tidak merokok, maka dia tidak akan terkena kanker (Subagiyo, 2014). 4. Perceived barriers Perceived barriers disebut juga sebagai rintangan yang dirasakan. Ini mengacu pada perasaan seseorang terhadap hambatan untuk melakukan tindakan kesehatan yang disarankan(Lamorte, 2016). Ada variasi yang luas dalam perasaan penghalang, atau hambatan, yang menghasilkan



analisis



biaya/manfaat.



Orang



tersebutmempertimbangkan keefektifan tindakan terhadap persepsi bahwa halitu mungkin mahal, berbahaya (misalnya, efek samping), tidak menyenangkan (misalnya menyakitkan), menyita waktu, atau merepotkan (Glanz, 2008). Contoh dari komponen ini adalah jika terdapat seseorang yang terbiasa merokok, kemudian tidak merokok, maka pasti merasakan mulut terasa masam. Contoh lain yakni SADARI (periksa payudara sendiri) untuk permpuan dirasa susah dalam menghitung masa subur,



7



sehingga membuat perempuan enggan untuk melakukan SADARI (Subagiyo, 2014). 5. Cues to action Cues



to



action



disebut



juga



sebagai



strategi



untuk



mengaktifkankesiapan. Inilah rangsangan yang dibutuhkan untuk memicu proses pengambilan keputusan untuk menerima tindakan kesehatan yang direkomendasikan(Lamorte, 2016). Isyarat inibisa bersifat internal (misalnya nyeri dada, mengi, dan lain-lain) atau eksternal (misalnyapesan-pesan kesehatan melalui media massa, nasihat atau anjuran teman atau konsultasi dengan petugas kesehatan) (Anies, 2006). Bila seseorang termotivasi dan dapat merasakan tindakan yang menguntungkan untuk diambil, perubahan aktual sering terjadi bila ada isyarat eksternal atau internal untukmemicu tindakan. Besarnya isyarat yang dibutuhkan untuk memicu tindakan akan bergantung pada



motivasi



untuk



berubah



dan



keuntungan



yang



dirasakan(Hochbaum, 1958). Contoh dari komponen ini salah satunya, saat ini, banyak dokter atau media massa merekomendasikan bertindak dalam konteks berhenti merokok (Subagiyo, 2014) . 6. Self-efficacy Self-efficacy disebut sebagai keyakinan dalam kemampuan seseorang untukmengambil tindakan (Anies, 2006). Ini mengacu pada tingkat kepercayaan seseorang terhadap kemampuannya untuk berhasil melakukan perilaku. Self-efficacy adalah konstruksi dalam banyak teori perilaku karena berhubungan langsung dengan apakah seseorang melakukan perilaku yang diinginkan(Lamorte, 2016). Hubungan



antar



komponen



Health



Belief



Modal



dapat



digambarkan sebagai berikut:



8



Bagan 1. Model Kepercayaan Kesehatan Sumber: Notoatmodjo, 2010. C. Kekurangan dan Kelebihan Health Belief Model Gottwald&Brown(2012)



memaparkan



beberapa



kelebihan



dan



kekurangan dari Health Belief Model, yang akan dipaparkan dalam bentuk table dibawah ini. Kelebihan



Kekurangan



HBM memrpediksi seseorang apakah mungkin melakukan tindakan pencegahan



HBM mengasumsikan keputusan kesehatan dibuat secara rasional



HBM membantu untuk memprediksi apakah seseorang dapat mengubah perilaku mereka



Dibutuhkan pandangan bio-medis tentang kesehatan



9



HBM menggambarkan pentingnya kepercayaan individu dan memeriksa bagaimana perubahan dalam kepercayaan dapat menyebabkan perubahan perilaku



Bukti bahwa model ini efektif dalam kaitannya dengan perilaku kesehatan seperti penyalahgunaan alkohol atau merokok yang terbatas



HBM membantu seseorang untuk memeriksa biaya dan manfaat dari tindakan apa pun



HBM tidak mengakui faktor penentu kesehatan yang lebih luas



HBM menggambarkan sifat kompleks pengambilan keputusan dan berbagai faktor yang mempengaruhi perubahan



HBM tidak mengenal peran keluarga, kehidupan sosial, lingkungan budaya sebagai faktor politik



Hambatan yang dirasakan diikuti oleh kerentanan yaitu dua dimensi terpenting dalam memprediksi perubahan



HBM tidak menyadari bahwa tidak semua isyarat untuk bertindak memiliki bobot yang sama, misalnya sebuah poster tidak akan memiliki dampak yang sama seperti keluarga yang tidak sehat.



Sumber: green & tones (2010); Naidoo & wills (2009); pender et al. (2010) dalam Gottwald & Brown (2012) sedangakan secara teoritis, menurut Mulana (2009: 58) terdapat empat kelemahan HBM, diantaranya: 1.



HBM lebih didasarkan penelitian terapan dalam permasalahana perndidikan kesehatan daripada penelitian akademis (Mulana, 2009: 58).



2.



HBM didasarkan pada beberapa asumsi yang dapat diragukan, seperti pemikiran bahwa setiap pilihan perilaku selalu berdasarkan pertimbangan rasional. Selain rasionalisasinya diragukan, HBM juga tidak memberikan spesifikasi yang tepat terhadap kondisi ketika individu membuat pertimbangan tertentu (Mulana, 2009: 58).



3.



HBM hanya memerhatikan keyakinan kesehatan. Kenyantaannya orang dapat membuat banyak pertimbangan tentang perilaku yang tidak berhubungan dengan kesehatan, tetapi masih memengaruhi kesehatan. Sebagai contohnya, seseorang dapat bergabung dengan kelompok olahraga karena kontak sosial atau ketertarikan pada seseorang dalam kelompok tersebut. Keputusan yang diambil tidak ada kaitannya dengan kesehatan, tetapi memengaruhi kondisi kesehatannya (Mulana, 2009: 58).



10



p d m n h t u b lie f r s a P R K 4.



Berkaitan dengan ukuran komponen-komponen HBM, banyak studi



menggunakan konsep operasional dan pengenalan yang berbeda sehingga sulit dibandingkan. Hal ini menunjukkan hasil yang tercampur dan prediksi yang tidak konsisten. Analisis model ini menunjukkan bahwa berbagai prediktor dapat berubah sewaktu-waktu (Mulana, 2009: 58).



Gambar .Health Belief Model (Sumber: Sarafino, 1990 dalam Bart Smet, 1994: 160)



D. Contoh Penerapan Health Belief Model



Tarkang& Zotor (2015), memaparkan enam kunci komponen HBM, yang



disertai dengan aplikasi dan penerapannya di permasalahan saat ini. Konsep Perceived susceptibility



Perceived seriousness/severity Perceived benefits



Aplikasi Menentukan populasi beresiko dan tingkat risikonya. Mengukur risiko berdasarkan sifat atau perilaku seseorang, ketinggiannya dirasakan rentan jika rendah Menentukan dan menjelaskan konsekuensi dari risiko dan kondisinya Menentukan tindakan untuk memperjelas efek positif yang diharapkan dan menjelaskan bukti



Penerapan Kesempatan seseorang merasa terinfeksi HIV/AIDS



Keseriusan yang dirasakan dengan terjangkitnya HIV/ AIDS Manfaat penggunaan kondom yang dirasakan



11



Perceived barriers Cues to action



Self efficacy



efektivitas Mengidentifikasi dan mengurangi hambatan melalui kepastian Memberikan informasi bagaimana caranya? dengan promosikan kesadaran Memberikan pelatihan, bimbingan dan penguatan positif



Hambatan yang dirasakan untuk penggunaan kondom Peristiwa pribadi dan lingkungan yang memotivasi seseorang untuk menggunakan kondom Keyakinan akan kemampuan seseorang untuk berhasil menggunakan kondom



Selain penerapan HBM diatas, Subagiyo (2014), juga menjelaskan contoh penerapan. Dapat dilihat dalam table berikut. Konsep Perceived susceptibility



Penerapan Perempuan memiliki bahwa mereka



Perceived seriousness/severity



presepsi



dapat



menderita



kanker payudara Perempuan percaya bahwa kanker payudara



adalah



penyakit



yang



membahayakan dan menyakitkan sehingga Perceived benefits



diperlukan



langkah



pencegahan Perempuan



percaya



dengan



melakukan



SADARI



(periksa



payudara Perceived barriers



adalah



upaya



preventif yang menguntungkan Perempuan harus menghitung masa subur



terlebih



melaukan muncul Cues to action



sendiri)



dahulu



SADARI



sebelum sehingga



keengganan



dalam



melakukanya Melakukan tindakan nyata SADARI dan



membuat



menstruasi



jadwal



sehingga



masa



mengetahui



12



masa subur Merasa percaya



Self efficacy



diri



setelah



melakukan SADARI. Salah



satu



contoh



kegiatanimunisasisehingga



kegunaan



HBM



yakni



dalam



memberi kesan bahwa orang yang mengikuti



program imunisasi akan menjadikan percaya akan hal-hal berikut (Maulana, 2009: 54): 1. Kemungkinan terkena penyakit tinggi (ketidakkebalan) 2. Jika tercangit, penyakit tersebut membawa akibat serius 3. Imunisasi merupkan cara paling efektif untuk pencegahan penyakit 4. Tidak ada hambatan serius untuk imunisasi, tetapi hasil beberapa penelitian HBM mennjukkan kebalikanya.



BAB III PENUTUP



13



A.Kesimpulan a.Health belief model merupakan suatu konsep yang mengungkapkan alas an dari individu untuk mau atau tidak mau melakukan perilaku sehat (Becker,1984). Health belief model juga dapat diartikan sebagai sebuah konstruk teoretismengenai kepercayaan individu dalam berperilaku sehat (Conner dan Norman, 2005). b.Komponen dasar HBM, dibagi menjadi 6 teori, dimana empat presepsi berikut berfungsi sebagai konstruksi utama model HBM ini, yakni: (1) perceived seriousness, (2) perceived susceptibility, (3) perceived benefits, dan (4) perceived barriers, (5)cues to action, (6)self-efficacy c. Kelebihan Teori Health Belief Model yaitu memrpediksi seseorang apakah mungkin melakukan tindakan pencegahan,membantu untuk memprediksi apakah seseorang dapat mengubah perilaku mereka, menggambarkan pentingnya kepercayaan individu dan memeriksa bagaimana perubahan dalam kepercayaan dapat menyebabkan perubahan perilaku, membantu seseorang untuk memeriksa biaya dan manfaat dari tindakan apa pun, menggambarkan sifat kompleks pengambilan keputusan dan berbagai faktor yang mempengaruhi perubahan, hamabatan yang dirasakan diikuti oleh kerentanan yaitu dua dimensi terpenting dalam memprediksi perubahan. KekuranganTeori Health Belief Model yaitumengasumsikan keputusan kesehatan dibuat secara rasional, Dibutuhkan pandangan bio-medis tentang kesehatan,Bukti bahwa model ini efektif dalam kaitannya dengan perilaku kesehatan



seperti



penyalahgunaan



alkohol



atau



merokok



yang



terbatasalkohol atau merokok yang terbatas, tidak mengakui faktor penentu kesehatan yang lebih luas ,HBM tidak mengenal peran keluarga, kehidupan sosial, lingkungan budaya sebagai faktor politik.HBM tidak menyadari bahwa tidak semua isyarat untuk bertindak memiliki bobot yang sama, misalnya sebuah poster tidak akan memiliki dampak yang sama seperti keluarga yang tidak sehat. d.6 konsep serta penerapannya untuk melindungi kesehatan



14



Percaived susceptibility



:seseorang mempunyai rasa pesimis bahwa dirinya



dapat



mengalami



gangguan



kesehatan Persaived seriousness severity :



percaya bahwa penyakit yang di deritanya



membahayakan



dan



menyakitkan Perceived benevits



:menentukan tindakan apa yang akan di lakukan pada penyakit yang di deritanya



Persaived Barriers



:mengidentivikasi



hambatan



sebelum



melakukan tindakan Cues to actions



:melakukan tindakan nyata



Selft efficacy



:memberikan



pelatihan



bimbingan



dan



pengguatan positif B. SARAN. Peran Tenaga kesehatan sangat penting dalam mengetahui health belief model untuk



memberikan



promosi



informasi



mengenai



kesehatan



bagi



masyarakat,individu dan keluarga agar mau atau pun tidak mau supaya perilaku masyarakat mau untuk berubah melakukan pola hidup yang baik menjadi lebih baik lagi dan sadar akan hidup sehat.salah satunya yaitu jika individu di berikan pemahaman tentang hasil yang akan di dapatkan



DAFTAR PUSTAKA



15



https://www.academia.edu/34711807/teori_health_belief_model https://www.academia.edu/35000975/The_Health_Belief_Model_HBM



SOAL Health Belief Model kelpmpok 1



16



1. Health belief model adalah a. Keyakinan terhadap sesuatu yang menimbulkan tindakan atau perilaku tertentu b. Suatu konsep yang mengungkapkan alas an dari individu untuk mau atau tidak merubah melakukan perilaku hidup sehat c. Repensentasi dari suatu objek benda atau ide – ide dalam bentuk yang di sederhanakan dari kondisi atau fenomena alam d. Kombinasi antara pengetahuan ,pendapat atau tindakan yang di lakukan oleh individu atau kelompok yang mengacu pada kesehatan e. Suatu keyakinan terhadap sesuatu baik benar atau salah yang di pengaruhi oleh udaya sehingga dari keyakinan tersebut akan menimbulakan suatau tindakan atau perilaku 2. Keyakinan dalam kemampuan seseorang untuk menggambil tindakan tersebut merupakan pengertian dari a. Cues to action b. Perceivied barriers c. Percevtied benefits d. Self –efficacy e. Percivied seriousness 3. Dibawah ini yang termasuk dalam variable sosiopsikologis menurut notoatmodjo, kecuali a. Pengertian kerentanaan terhadap penyakit b. Pengertian keseluruhan dari penyakit c. Keuntungan dari pengambilan tindakan d. Persiapan tindakan individu e. Kerugian dari pengambilan tindakan 4. Menurut teori Health Belief Model kemungkinan seseorang melakukan tindakan pencegahan dipengaruhi secara langsung. Keyakinan atau penilaian kesehatan dibawah ini adalah a. Kemungkinan terkena penyakit b. Imunisasi merupakan cara paling efektif c. Ancaman yang dirasakan dari sakit atau luka



17



d. Tidak ada hambatan serius untuk imunisasi e. Penyakit tersebut membawa akibat serius 5. Keparahan yang dirasakan bermaksud sebagai presepsi seseorang terhadap tingkat keparahan penyakit yang diderita individu disebut a. Perceived Susceptibility b. Perceived Benefits c. Perceived Barriers d. Cues to action e. Perceived Seriousness 6. Contoh internal dari cues to action adalah a. Nyeri dada b. Nyeri sendi c. Pusing d. Mual e. Diare 7. Berikut ini yang termasuk komponen Health Belief Model yakni, kecuali a. Perceived Susceptibility b. Perceived Benefits c. Perceived Barriers d. Variabel Demografi e. Perceived Seriousness 8. Pada tahun kapan awal Health Belief Model dikembangkan a. 1960 b. 1950 c. 1957 d. 1961 e. 1953 9. Yang termasuk kelebihan dari health belief model adalah a. Membantu untuk memprediksi apakah seseorang tersebut dapat mengubah perilaku mereka b. HBM memprediksi seseorang tidak bisa melakukan tindakan pencegahan



18



c. HBM tidak memprediksi semua factor-faktor penentu kesahatan yang lebih luas d. HBM mengansumsikan bahwa keseahatan seseorang secara rasional e. Dalam HBM dibutuhkan pandangan bio-medis tentang kesehatan 10. Yang termasuk kekurangan dari health belief model adalah a. HBM menggambarkan pentingnya kepercayaan individu dan bagaimana perubahan dalam kepercayaan dapat menyebabkan perubahan perilaku b. HBM membantu seseorang untuk memeriksa biaya dan manfaat dari tindakan apa pun c. Hambatan yang di rasakan diikuti oleh kerentanan yaitu dimensi terpenting dalam memprediksi perubahan d. HBM tidak mengenal peran keluarga,kehidupan sosial ,lingkungan budaya sebagai factor politik e. HBM menggambarkan sifat kompleks pengambilan keputusan dan berbagi factor perubahan



19