Sejarah Health Belief Model [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Health Belief Model



Sejarah health belief model Pada tahun 1950 an peneliti kesehatan publik amerika serikat mulai mengembangkan suatu model yang memiliki target indikasi untuk pogram edukasi kesehatan. ( Hochbaum 1958 : Rosenstok 1966 ). Tapi, psikolog sosial di amerika serikat ini mendapati masalah dengan sedikitnya orang yang berpartisipasi dalam program pencegahan dan deteksi penyakit. Penelitian yang terus berkembang melahirkan model kepercayaan sehat atau health belief model. Irwin rosenstok (1974) adalah tokoh yang mencetuskan health belief model untuk pertama kali bersama godrey hochbaum (1958). Mereka mengembangkannya dengan mengemukakan kerentanan yang dirasakan untuk penyakit TBC. Stephen kegels (1963) menunjukkan hal yang serupa mengenai kerentanan yang dirasakan untuk masalah gigi yang parah dan perhatian untuk mengunjungi dokter gigi menjadi tindakan prefentif sebagai salah satu solusi masalah gigi. Teori health belief model ini didasari oleh teori kurt lewin. Corner :2003 dalam bukunya menuliskan bahwa hubungan antara prinsip hidup sehat yang benar dengan perilaku sehat ini mengikuti terminologi konsep lewin (1951) mengenai valensi yang menyumbangkan bahwa perilaku dapat berubah lebih atraktif atau kurang atraktif.



Definisi health belif model Health belief model disingkat HBM serig kali dipertimbangkan sebagai kerangka utama dalam perilaku yang berkaitan dengan kesehatan manusia dan telah mendorong penelitian perilkau kesehatan sejak tahun 1950an (kirscht 1988, Schidt dkk 1990 ). Hal ini HBM sebagai model yng menjelaskan pertimbangan seseorang sebelum mereka berperilaku sehat. Oleh karena itu, HBM memiliki fungsi sebagai model pencegahan atau preventif (stanley & maddux 1986 ) HBM ini merupakan model kognitif yang artinya perilaku individu diperngaruhi proses kognitif dalam dirinya.proses kognitif dipnaruhi oleh beberapa faktor seperti penelitian sebelumnya yaitu variabel demografi, karakteristik sosiopsikologi, variabel struktural. Variabel demografi meliputi kelas, usia, jenis kelamin. Karakteristik sosiopsikologis meliptui, kepribadian, teman sebaya,dan tekanan kelompok. Variabel struktural yaitu pengetahuan dan pengalaman tentang masalah. Berikut adalah ilustrasi yang mempengaruhi HBM dan komponen HBM.



Komponen health belief model



Health belief model memiliki enam komponen yaitu : 1. Perceived susceptibility Adalahkepercayaan seseorang dengan menganngap menderita penyakit adalah hasil melakukan perilaku tertentu. Perceived susceptibity juga diartikan sebagai kerentanan yang dirasakan yang merujuk pada kemungkinan seseorang dapat terkena suatu penyakit. Serta memiliki hubungan positif dengan perilaku sehat. Jika persepsi kerentanan terhadap penyakit tinggi maka perilaku sehat yang dilakukan juga tinggi. Contohnya seseorang percaya kalau orang berpotensi terkena kanker. 2. Perceived severity Adalah kepercayaan subjektif individu dalam menyebarkan penyakit disebabkan oleh perilaku seberapa berbahayanya penyakit sehingga menghindari perilaku tidak sehat agar tidak sakit. Hal ini berarti berprinsip pada persepsi keparahan yang akan diterima oleh individu. Serta memiliki hubungan yg positif dengan perilaku sehat. Jika perspsi keparahan individu tinggi makan ia akan berperilaku sehat. Contohnya individu percaya kalau merokok dapat menyebabkan kanker. 3. Perceived benefits Adalah kepercayaan terhadap keuntunagn dari metode yang disarankan untuk mengurangi resiko penyakit. Secara ringkas berarti persepsi keuntunagn yang memiliki hubanganpositif dengan perilaku sehat. Individu yang sadar akan sadar akan keuntungan deteksi dini penyakit akan terus melakukan perilkau sehat. Individu yang sadar akan keuntunagn deteksi dini penyakit akan terus melakukan perilaku sehat seperti medical check up rutin. Contohnya kalau tidak merokok, dia tidak akan terkena kanker. 4. Perceived barriers Adalah kepercayan mengenai harga diri perilkau yagng dilakukan. Artinya persepsi hambatan atau persepsi menurunya kenyamana saat meninggalkan perilaku tidak sehat. Hubungan perceived barrier dengan perilaku sehat adlah negatif. Jika persepsi hambatan terhadap perilkau sehat tinggi mak aperilaku sehat tidak akan dilakukan. Contoh kalau tidak merokok tidak enak, mlulut terasa asam.contoh lain periksa payudar sendiri untuk perempuanyang dirasa agak susah dlam menghitung masa subur membuat perempuan enggan sadari. 5. Cues to action Adlah mempercepat tindakan membuat seseorang merasa butuh mengambil tindlkan melakukan tindkan nyata untuk melakukan perilak sehat. Artinya beri dukunagn dari lingkunagn terhadap individu yang melakukan perilaku sehat. Saran dokter ditemukan untuk menjadi cues to action untuk bertindak dalam konteks berhenti meroko (weinberger et al 1981, stacy dan liyod 1990 dan vaksinasi flu clumming et al 1979 ) 6. Self efficacy Hal yang berguna dalam memproteksi kesehatan adlah self efficacy. Hal ini senada denga pendapat rotter 1966 dan waltson mengenai teori self efficacy oleh bandura yang penting sebagai kontrol dari faktor2 perilaku



sehat. Istilah umum adlah kepercayaan diri seseorang dalam menjalankan tugas tertentu.self efficacy adlah kepercayaan seseorang mengenai kemampuan untuk mempersuasi keadaan atau merasa percaya diri dengan perilaku sehat yang dilakukan. Self efficacy dibagi menjaidi dua yaitu outcome expentacy seperti menerima respon yang baik dan outcome value seperti menerima nilai sosial.



Aplikasi penerapan komponen health belief model Penelitian sebelumnya menghasilkan area luas yang bisa diidentifikasikan dari aplikasi HBM : 1. Preventive health behavior yang termasuk promosi kesehatan seprti olahrga dan perilaku mengurangi resiko kesehatan seperti pemberian vaksinasi dan penggunaan lat kontrasepsi.. 2. Sick role behavior yang artinya menuruti rekomendasi dari medis, biasanya diikitu oleh dari profesinal tentang penyaki. 3. Clinic use, termasuk kunjunagn dengan alasan yang bervariasi. Aplikasi HBm untuk pencegahan HIV 1. Perceived suspectibility Remaja memilki persepsi bahwa mereka dapat menderita HIV 2. Perceived severity Percaya bahwa HIV adalah penyakit nular senhingga menghindari aktifitas yang dapat menyebabkan HIV 3. Perceived benefits Remaja percaya tentang penggunaan kondom dapat melindungi diri HIV. Mereka akan mendapat keuntungan karena menggunakan kondom mencegah penularan HIV. 4. Perceived barriers Persepsi menggunakan kondom menurunkan kenyaman saat berhubungan seks. Mengidentifiksi bagaimana dapat berhubungan seks denga n seks nyaman walaupun menggunakan kondom 5. Cues to action Nelakukan tindakan nyata untuk menggunakan kondom saat berhubungan seksual. Menerima isyarat atau pesan pengingat misalnya 25 % remaja aktif seksual tertular HIV. Apakah anda slaah satunya ? 6. Self efficacy Merasa percaya diri dalam menggunakan kondom Aplikasi HBM untuk pencegahan kanker peyudara 1. Perceived suspectibility Perempuan memliki persepsi bahwa mereka dapat menderita kanker payudara 2. Perceived severity Perempuan percaya bahwa kanker payudara adlah penyakit yang membahayakan dan menyakitkan sehingga diperllukan langkah pencegahan. 3. Perceived benefit



Perempuan percaya dengan melakukan sadari perikasa payudara sendiri adalah upaya preventif yang menguntungkan. 4. Perceived barriers Permpuan harus menghitung masa subur terlebih dahulu sebelum melakukan sadari sehingga muncul keengganan dalam melakukannya. 5. Cues to action Melakukan tindakan nyata sadari dan membuat jadwal masa mentruasi sehingga mengetahui masa subur. 6. Self efficacy Merasa percaya diri setelah melakukan SADARI.



Kelebihan HBM a. HBM mudah dan murah b. HBM adlah bentuk intervensi praktis untuk peneliti dan perawat kesehatan khususnya yang berhubungan dengan perilaku pencegahan penyakit misal screening, imunsasi, vaksinasi) c. HBM adalah analisator perilaku yang beresiko terhadap kesehatan. Kelemahan 1. Rosenstock berpendapat bahwa model HBM mungkin lebih berlaku untuk masyarakat kelaas menengah saja 2. Sheran dan orbel (1996) menyatakan dalam penelitian sebelumnya, item kuesioner HBM tidak random dan dapat dengan mudah dibaca oleh responden sehuingga validasi diragukan. 3. Penelitian cross sectional untuk memperjelas hubungan perilaku dan keyakinan seseorang.



Daftar pustaka Conner, m and norman, P (20030.predictiong health behavior, reseach dan practice with social cognition model. Buckingham: open university press Taylor, S.e (2012) Health psychology (8th edition) new york;Mc graw-hill higher educatin Smet, bart.(1994).psikologi kesehatan. Jakarta:grasindo Stanley, M.Amaddux, J.E.1986. cognitive processes in health enhancement:investigation of acombined protection motivation and self efficacy model, basic and applied sosial psychology. 7(2).