5 0 1 MB
TEORI
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage Theory) oleh Adam Smith Suatu negara dikatakan memiliki keunggulan mutlak apabila negara tersebut mampu memproduksi lebih banyak barang dari negara lain, dengan menggunakan sumber daya produksi yang sama. Dengan keunggulan itu mereka akan memperoleh keuntungan dalam perdagangan internasional.
Tabel Keunggulan Mutlak Negara
Hasil barang Kursi Rotan Kalkulator
Dasar Tukar
Indonesia
40 80
8-
1kal = 5kursi
Jepang
20
40 20
1kal = 1kursi
60
28
Indonesia melakukan Spesialisasi pada kursi, 8 Kal = 40 kursi Sehingga 40 + 40 = 80
Jepang melakukan Spesialisasi pada kalkulator, 20 kursi = 20 kalkulator Sehingga 20 + 20 = 40
Tabel Keunggulan Mutlak Negara
Hasil barang Kursi Rotan Kalkulator
Dasar Tukar
Indonesia
80
-
1kal = 5kursi
Jepang
-
40
1kal = 1kursi
80
40
Faktor pendukung terjadinya keunggulan MUTLAK :
Perbedaan Perbedaan Perbedaan Perbedaan
Sumber Daya Alam Kualitas Kerja Penguasaan IPTEK Jumlah Penduduk
Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantedge Theory) David Ricardo Suatu negara dapat melakukan perdagangan internasional meskipun tidak memiliki keunggulan mutlak, yakni dengan berspesialisasi pada barang yang memiliki kekurangan yang kecil dibandingkan dengan produksi barang lain.
SPESIALISASI PRODUKS
Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi dan timah.
Indonesia mampu memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah secara efisien dan murah.
Malaysia mampu dalam memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah.
EKSPORT
IMPORT Indonesia memiliki Keunggulan Komparatif Pada pengelolaan KOPI
Malaysia memiliki Keunggulan Komparatif Pada pengelolaan TIMAH