Topik 5 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TOPIK 5 : MENUJU SEKOLAH DAMAI “SEKOLAHKU YANG DURASI: 60 MENIT DAMAI” PESAN KUNCI : “Komunikasi positif adalah kunci terwujudnya budaya damai di sekolah. ”



Rombel WKG : Nama Mahasiswa: 1. Andy Widdaya Sofyana 2. Ari Nur Cahyanti 3. Bryan Rex Angelo Mamahit 4. Dessy Dina Hanggara 5. Diana Tampomuri 6. Eddris Ulul Nurdianto 7. Evi Safitri 8. Fajar Akbar Gemilang 9. Kisworo 10.Tatik Ningtias Perangkat Pembelajaran: ● ● ● ● ● ● ● ● ●



Slide deck: Topik 5 Menuju Sekolah Damai Link permainan Sekolahku: https:/ games.peacegen.id/ Video Perundungan : https:/ www.youtube.com/watch?v=Z0sgNh7w0bc Video Kekerasan Seksual : https:/ www.youtube.com/watch?v=OQU48FWHlkM&t=127s Kertas plano Metaplan Stick keynote HVS Spidol



Panduan Fasilitator : 1. CAPAIAN PEMBELAJARAN (1 Menit ): Fasilitator menjelaskan apa capaian pembelajaran dari topik 5, apa yang diharapkan meningkat dari peserta dari aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Penyampaian oleh fasilitator : Kita akan melanjutkan penjelajahan kebhinekaan kita ke topik 5 : Menuju Sekolah Damai dengan judul Sekolahku yang Damai. . Tujuan yang ingin dicapai dari topik 5 ini diantaranya: 1. Mampu menganalisa apa saja ancaman dan kerentanan yang terjadi di sekolah. 2. Mampu menganalisa apa saja kapasitas yang dimiliki sekolah.



2. MULAI DARI DIRI (5 Menit ): Fasilitator membuka dengan pertanyaan pemantik membaca di layar dan boleh improvisasi. Penyampaian oleh fasilitator : ● Bagaimana sekolah yang anda dambakan? ● Apa saja langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai impian sekolah tersebut? ● Apa saja tantangan yang ditemui untuk mewujudkan sekolah yang didambakan tersebut? 3. AKTIVITAS ( 12 Menit): Fasilitator memberikan petunjuk dengan jelas game sekolahku damai. Penyampaian oleh fasilitator : Game ini merupakan facilitated game, dimana permainan ditampilkan pada satu layar dengan ada fasilitator pendamping. Fasilitator bertugas untuk memindahkan objek sesuai dengan aksi yang dipilih oleh pemain. Persiapan 1. Buka link games.peacegen.id untuk mengakses game Kebhinekaan Global 2. Share screen game pada peserta agar mereka bisa melihat 3. Bacakan narasi awal sebelum bermain 4. Pilih jumlah pemain yang hendak bermain, dari 2-5 pemain. Pemain bisa berupa individu atau kelompok. 5. Isikan nama pada setiap sekolah, urutan bisa dipilih sesuai dengan absen, bulan lahir atau dengan metode lain 6. Kocok kartu yang ada di deck 7. Fasilitator bertugas untuk memindahkan apa yang dipilih, pemain cukup memberikan instruksi Komponen 1. Sekolah, ada 2-5 sekolah yang bisa dimainkan 2. Kartu hijau, yaitu kapasitas yang bisa meningkatkan sekolah. Kartu kuning, berupa tantangan kerentanan. Kartu merah, yaitu kartu ancaman yang berasal dari luar sekolah. Objective Permainan Berlomba untuk mengurus sekolah dengan tingkat risiko yang kecil. Cara bermain 1. Pada setiap giliran, pemain memilih aksi yang tertulis di layar. a.



Ambil 3 lihat 1: Dengan aksi ini, fasilitator bisa membantu untuk memilih kartu di deck, baik kiri atau kanan sesuai dengan permintaan. 3 kartu yang



diambil boleh disimpan oleh pemain atau diberikan ke pemain lain. Setelah dibagikan, buka kartu yang ingin dilihat dengan di klik, lalu klik lagi untuk menutup. b.



Lihat 2 ambil 1: Aksi ini memungkinkan pemain untuk membuka dua kartu di kiri dan di kanan, lalu memilih untuk mengambil salah satunya. Kartu yang diambil boleh disimpan, atau diberikan pada pemain lain.



c.



Buang 1 lihat 1: Dengan aksi ini, pemain bisa membuang 1 kartu yang ada pada sekolahnya, atau kartu yang ada di deck. Lalu setelah itu, boleh melihat 1 kartu.



2. Setelah melakukan aksi, berlanjut ke pemain selanjutnya untuk melakukan hal serupa. 3. Permainan berakhir bila kartu di deck sudah habis. 4. Pemenang adalah yang paling kecil poinnya.



4.



REFLEKSI (5 Menit): Fasilitator memandu peserta untuk melakukan refleksi setelah bermain game. Penyampaian oleh fasilitator : Selanjutnya, kita akan berefleksi bersama dari kegiatan game sekolahku damai. Saya akan memberikan pertanyaan: 1. Mengapa permainan tadi menemui kegagalan? 2. Apa yang harus dikuatkan untuk mengurangi resiko? 3. Jika diperbolehkan menambah kartu kapasitas,apa yang akan anda tambahkan?



5.



KONSEP (25 menit)



Konsep 1: Menjaga Sekolah Damai ● Fasilitator memberikan penjelasan tentang rumus menjaga sekolah tetap damai.



Penyampaian oleh fasilitator :



Untuk menjaga kedamaian sekolah, kita harus meningkatkan kapasitas (K), dan mengurangi kerentanan (R ) juga Ancaman (A) , dengan demikian resiko menjadi kecil. ➢ Ancaman : eksternal dan tidak bisa dikendalikan. ➢ Kerentanan : Internal, bisa dikendalikan, kurangnya wawasan kesadaran dan keterampilan, titik-titik lemah yang perlu diperbaiki di sekolah. ➢ Kapasitas : kesadaran, kebijakan, fasilitas dan praktik baik di sekolah. Konsep 2 : Membangun Sistem Meningkatkan Kapasitas ● Fasilitator memberikan penjelasan tentang sekolah damai, komponen dan dasar sekolah damai. Penyampaian oleh Fasilitator : ● Apa itu Sekolah damai? sekolah damai adalah sekolah yang aman, nyaman dan menciptakan budaya damai.



● Komponen sekolah Damai? kebijakan, interaksi, promosi, sarana dan partisipasi.



● Dimensi budaya damai di sekolah



Dimensi-dimensi yang dikembangkan pada program tersebut antara lain kedamaian dan anti kekerasan (peace and non-violence), hak asasi manusia (human rights), demokrasi (democracy), toleransi (tolerance), pemahaman antar bangsa dan antar budaya (international and intercultural understanding), serta pemahaman perbedaan budaya dan bahasa (cultural and linguistic diversity). ● Dasar sekolah damai Sekolah ramah anak (Children Friendly School model) merupakan model sekolah yang di kembangkan oleh UNICEF yang menjadikan konsep ramah anak sebagai dasar dengan menyediakan sekolah yang nyaman, aman dan terlindungi, pendidik yang terlatih, sumber daya dan lingkungan yang memadai. Prinsip utama sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan adalah non diskriminasi kepentingan, hak hidup serta penghargaan terhadap anak. Sebagaimana dalam bunyi pasal 4 UU No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, yang menyebutkan bahwa anak mempunyai hak untuk dapat hidup tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.



Konsep 3 : Kerentanan Perundungan ● Fasilitator memandu peserta untuk memahami kerentanan perundungan. Penyampaian oleh fasilitator : Salah satu bentuk kekerasan yang harus hilang dari dunia pendidikan adalah perundungan. Apa yang terbersit di benak bapak ibu ketika mendengar kata perundungan? Pernahkah bapak ibu melihat atau mendengar adanya tindakan perundungan? Apakah bapak ibu tahu apa dampak jangka panjang dari perundungan ini? ● Fasilitator mengajak peserta untuk menonton video https:/ www.youtube.com/watch?v=Z0sgNh7w0bc Penyampaian oleh fasilitator : Untuk lebih jelasnya mari kita saksikan video perundungan berikut ini.



perundungan.



● Fasilitator memandu peserta untuk berefleksi dari video tersebut. Penyampaian oleh fasilitator : Kira-kira pesan apa yang bisa kita ambil dari video tersebut? Perundungan atau bullying adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, maupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan baik dilakukan oleh perorangan maupun kelompok. Perundungan dianggap telah terjadi bila seseorang merasa tidak nyaman dan sakit hati atas perbuatan orang lain padanya. Perundungan bisa diibaratkan sebagai benih dari banyak kekerasan lain, misalnya: tawuran, intimidasi, pengeroyokan, pembunuhan, dll. (Kemendikbud, 2018)



Konsep 4: Kerentanan kekerasan seksual ● Fasilitator memandu peserta untuk menonton video tentang kerentanan kekerasan seksual. ● https:/ www.youtube.com/watch?v=OQU48FWHlkM&t=127s ● Home - Merdeka Dari Kekerasan (kemdikbud.go.id) Penyampaian oleh fasilitator : Adapun kerentanan dalam hal kekerasan seksual yang kiranya menjadi bagian yang harus diperhatikan oleh dunia pendidikan, karena anak anak gemilang adalah anak anak yang dibesarkan dengan penuh rasa sayang bukan dengan kekerasan apalagi kekerasan seksual Konsep 5 : Kerentanan Diskriminasi dan Intoleransi ● Fasilitator memberikan penjelasan mengenai kerentanan diskriminasi dan intoleransi. Penyampaian oleh fasilitator : Kerentanan yang lain adalah diskriminasi yaitu pengucilan baik secara langsung atau tidak langsung terhadap perbedaan suku, ras, budaya atau agama, etnis, golongan, status ekonomi dll. dan adanya pemaksaan memaksa pihak lain untuk berperilaku secara spontan dengan menggunakan ancaman, imbalan, intimidasi atau bentuk lainnya. 6.



APLIKASI (5 Menit) : ● Fasilitator mengajak peserta untuk mencoba mengaplikasikan topik 5. (jika daring peserta diajak untuk menuliskan ancaman, kerentanan dan kapasitas di kolom chat) Penyampaian oleh fasilitator : ● Menulis apa saja Ancaman, kerentanan dan resiko yang ada di sekolah bapa dan ibu? ● Program apa yang sudah ada di sekolah ibu bapak untuk menumbuhkan sekolah damai ? ● Program apa yang ingin ibu bapak harapkan di sekolah untuk menciptakan sekolah damai ?



7.



EVALUASI DAN PENUTUP (1 Menit ): ➢ Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengambil intisari atau pesan baik dari topik 5 Sekolah Damai. ➢ Fasilitator membuat media jamboard / padlet menuliskan pesan baik pada stick keynote dan menempelkannya pada kertas plano. ➢ Fasilitator memberikan kata-kata semangat untuk peserta Penyampaian oleh fasilitator : Silahkan tulis dalam media jamboard/ padlet baik apa yang didapatkan di topik 5. Memberikan kata2 sip deh kepada peserta / fasilitator. (Jika daring diharapkan peserta open mic ) Kutipan: “Kekerasan dan kebencian dengan mengatasnamakan Tuhan adalah suatu tindakan yang sama sekali tidak bisa dibenarkan” (Paus Fransiskus) Disampaikan ketika berkunjung ke Benua Afrika untuk membantu mencari penyelesaian konflik antara Muslim-Kristen di benua tersebut. Kompas, 27/11/2015.