TOR Villa Cottage [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG MASALAH 1. POTENSI KEBUTUHAN Perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini sangat mengalami terjang kemajuan terhadap bidang usaha. Terutama di kotakota yang sedang dalam perkembangan layaknya ibu kota. Sektor utama yang menjadi pusat perhatian adalah usaha, yang kian menjulang tinggi dalam persaingan dunia. Baik dari usaha industry, perdangan dan pembangunan. Kemajuan sistem perekonomian setiap daerah dan kota di Indonesia ditinjau oleh sumber daya dari daerah itu sendiri, baik itu sumber daya manusia ataupun sumber daya alamnya. Kedua sumber daya tersebut merupakan factor yang perpengaruh pada perekonomian, karena sumber daya manusia yang kreatif dan prodiktif dapat memanfaatkan sumber daya alamnya, seperti hasil hutan, laut, pertambangan dan objek wisata. Kota Makassar kini bisa dibilang sebagai pusat pengembangan di Indonesia wilaya bagian timur. Yang sering dengan waktu kian disorot oleh dunia luas. Hal ini dapat kita lihat buktinya dari, semakin banyaknya objek wisata yang bisa menarik perhatian para turisem tuk berkunjung ke Makassar. Terlihat jelas pada persinggahan melalui udara maupun laut. Kini tujuan kunjungan ke Makassar bukan hanya itu, mereka juga berkunjung antara lain : Bisnis, Dinas, Kunjungan Wisata, Pendidikan, Tamu Pemerinta dan sebagainya. Oleh sebab itu Makassar kian meningkatkan arus pengunjungan asing ataupun local dalam fasilitas akomonasi yang memadahi dan memenuhi persyaratan. Perkembangan perekonomian kota Makassar dari tahun ke tahun mengalami fase ekonomi primer ( pertanian ) ke fase perekonomian sekunder ( industry ) serta ke fase perekonomian tersier ( pelayanan jasa ). Sector usaha dan jasa tersebut cenderung mengadakan hubungan relasi dengan daerah – daerah lain yang ada disekitarnya, sehingga mengakibatkan suatu pergerakan perpindahan manusia dan barang. Hal ini tidak terlepas dari sarana akomodasi, dalam bentuk penyajian sarana atau wadah akomodasi berupah tempat penginapan, baik yang dinamakan motel,hotel,villa ataupun pondokan. Sarana ini merupakan suatu wadah yang digunakan tuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kota Makassar sebagai ibu kota Sulawesi Selatan ditetapkan sebagai pusat pengembagan wilayah utama ‘ D ‘ dalam kawasan Indonesia bagian Timur, untuk daerah tujuan wisata nasional yang menjadi andalan ke dua setelah Jawa. Oleh sebab itu banyak



pembangunan yang kini kian diperluas hingga daerah-daerah wilayah Makassar, seperti daerah Pangkep. Didaerah pangkep, kita masi dimanjakan oleh situasi alam yang sangat natural dan asri, pembanguna sebuah villa adalah hal yang paling tepat. Untuk memberi wadah para wisatawan. Untuk penginapan jenis villa sendiri yang dikenal dengan rumah Cantik, memiliki daya tarik yang cukup menjanjikan. Sekalipun daya tampaung untuk penginapan ini sendiri tidak sebanyak penginapan laennya seperti Hotel. Namun perlu dipahami penginapan jenis ini sendiri telah mendapatkan perhatian lebih dari 70% peminat pengunjung. Walaupun jenis penginapan ini sendiri tidak atau belum cukup popular didaerah Makassar ini. Tapi, perkembangan kota Makassar bukan tidak mungkin bisa menjadi asset dari Negara. Sebagi wadah didaerah pinggiran yang cukup menjanjikan dalam hal pemandangan dan lingkungan yang asri, sebagai daya tarik dari kota Makassar yang daerah pedesaannya cukup dibudidayakan.



2. KETERBATASAN SARANA YANG ADA Keterbatasan sarana villa (corttege) terkadang berdampak pada situasi dan komersial isai villa. Karena keberhasilan dari daya tarik sebuah villa adalah sisem manjamen yang baik, dengan cara tunjang fasilitas-fasilitas pengunjung dan tidak lepas dari perhatian para pengunjung yang datang. Untuk menarik perhatian para tamu perlu ada interen seperti sarana-sarana diatas. Sarana dari kebutuhan dasar adalah bagaimana kita bisa memberikan kenyaman dalam setiap ruang,sudut dan lingkungan tempat villa (corttge ) tersebut didirikan. Terkadang kita perlu melakukan sebuah aktifitas tambahan sebagi lingkup studi yang mungkin cukup menarik perhatian pengunjung. Yang dimaksud dengan aktifitas tambahannya adalah : Kebutuhan dasar untuk aktifitas tambahan,yaitu bagaimana mengelola dan menjalankan admistrasi penginapan villa Kebutuhan untuk aktifitas penunjang,yaitu kebutuhan dasar yang terbagi atas :  Kebutuhan pendukung umum o Loading Fasilities adalah tempat pengunjung turun dari kendaraan o Green Garden adalah asset utama pelestarin yang menjadi tempat refresing. o Parkir o Teras bersantai



 Kebutuhan penunjang khusus Manajemen office yaitu ruang yang digunakan pengelola atau investor sebagi ruang admistrasi secara umum dari sarana yang ada.



B. RUMUSAN MASALAH 1. Makro Secara makro rumusan masalah dapat diuraikan sebagai berikut :  Pertumbuhan penduduk yang tak perna bisa di atasi,terutama penduduk perantau yang membuka usaha ditempat-tempat yang tidak permanen sehingga menimbulkan suatu yang tidak layak dan tidak bisa dimanfaatkan.  Tingginya kebutuhan yang menyangkut aktivitas yang secara otomatis memiliki ruang gerak yang cukup banyak.  Penggusuran, pengambilan lahan usaha berakibat pasti kurangnya lahan usaha dan pekerjaan. 2. Mikro Secara mikro rumusan masalah dapat dirumusakan sebagai berikut :  Bagaimana merencanakan sirkulasi yang maksimal sesuai kebutuhan ruang dan lahan yang tersediah.  Bagaimana meletakan bangunan atau ruang agar sesuai dengan kepercayaaan yang ada.  Penyedian akomodasi ringgan, seperti sepeda.  Pengelolahan, pembiayaan dan pelaksanaan.  Optimalisai ruang, ungkapan ruang, persyaratan ruang, besaran ruang, utilitas dan perlengkapan bangunan sistim struktur dan materialnya.



C. TUJUAN DAN SASARAN PEMBAHASAN 1. IDE / FILOSOFI Menyediakan sarana sebagai ruang usaha yang reprentatif dan akan memancing laju perkembangan perekonomian dan parawisata, khususnya pada kawasan pengunungan, yang mungkin bisa diharapkan mampu tuk menarik dan membangkitka minat bagi para wisatawan nusantara maupun manca Negara yang berpartisipasi dalaam kegiatan pembangunan di daerah pangkep. Yang juga bisa menunjang perekonomian dari kota Makassar dan Indonesia wilayah timur.



2. KONSEP DASAR RANCANGAN Menyusun suatu acuan perencanaaan yang akan ditransformasikan dalam wujud desain fisik, dan memperhatikan factor-faktor penentu, pada perencanaan kawasaan pengunungan daerah pangkep, Balocci.



D. LINGKUP DAN BATAS PEMBAHASAN 1. LINGKUP PEMBAHASAN Menyusun proses perencanaan dan konsep direalisasikan ke dalam desai gambar villa



perencanaan



yang



2. BATASAN PEMBAHASAN Pembahasan dibatasi pada perencanaan dan perencanaan villa bintang 3.



E. METODE PEMBAHASAN Dalam proses perencanaan ini, metode yang diterapkan adalah studi literature dan studi komperatif, yang kemudian dilanjutkan kedalam suatu perencanaan bangunan fisik.



BAB II LANDASAN TEORI ( KAJIAN STUDI PUSTAKA ) A. PENGERTIAN VILLA Villa adalah bangunan yang dilengkapi rumah, halaman dan bangunanbangunan pelengkap yang didirikan di pedesaan. Istilah ini digunakan untuk menyebut kediaman atau rumah musim panas orang Romawi kuno dan kemudian orang Italia. Villa zaman Roma umumnya berbentuk asimetris dan dibangun dengan teras besar di sisi perbukitan dan memiliki bangunan menara, taman, kolam dan air mancur serta penampungan air yang besar. Vila merupakan tempat tinggal segakligus tempat liburan, biasanya terletak diluar daerah keramaian seperti dipinggiran kota, gunung dan pantai dsb. Vila merupakan sejenis rumah indah yang terletak diluar kota.



B. MACAM – MACAM VILLA  Macam – macam villa Arsitektur Modern. 1) Villa Madama, Roma



Villa Madama, Roma. Villa Madama adalah villa dan taman yang didirikan dari tahun 15161520 di Roma Pada awal abad ke-16 di Roma, gereja mulai mengalami kebangkitan dan Vatikan mengumpulkan seniman-seniman ternama untuk merencanakan pembangunan monumen besar. Villa Madama dirancang sebagai simbol keseluruhan masa keemasan periode Renaissance. Perencananya adalah Antonio San Gallo dan Raphael San Gallo mendesain komposisi secara keseluruhan, sementara Raphael memberikan dekorasi dan pemolesan. Taman ini terdiri dari teras besar sepanjang bukit, ruang resepsi yang terbentang dari bagian tengah bangunan sampai teater dan loggias. Villa Madama tidak pernah diselesaikan, dan bila dibandingkan dengan citarasa pedesaan yang tercermin dari villa di Florence, villa ini mencerminkan skala dan kebesaran Kekaisaran Romawi.



2) Villa Celsa, Siena



Villa Celsa, Siena. Villa Celsa terletak dekat Siena dan direnovasi pertama kali oleh Baldassarre Peruzzi pada awal abad ke-16.Villa ini awalnya dikonstruksikan sebagai kastil pertahanan Republik Sienna dan dijadikan rumah kediaman oleh pemiliknya, Mino Celsi pada tahun 1500-an Perruzi merenovasi kastil ini dengan menambahkan kapel berbentuk bulat dan dinding berteras di bagian luarnya. Pada Mei 1554 komplek ini dihancurkan oleh pasukan Austro-Spanyol di bawah Charles V. Pada abad ke-17 bangunan dan taman ditambahkan dengan desain Barok Pada tahun 1802, properti ini jatuh ke tangan keluarga Chigi yang kemudian mentransformasikan lagi bentuk bangunan ini, kali ini dengan gaya neo-Gothik Villa ini kemudian jatuh ke tangan Aldobrandini dan ia pun kembali merestorasi bangunan serta taman di awal abad ke-20 3) Villa d’Este, Tivoli



Villa d'Este, Tivoli. Villa d’Este di Tivoli dibangun sebagai rumah besar demi kesenanangan Kardinal Hippolito d’Este. Villa d'Este beserta taman dan villanya yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO yang dikenal akan pengaruh Renaissance pada desain bangunan istana dan tamannya Villa d'Este menjadi model bagi perkembangan banyak taman lain di Eropa.Komponen villa ini dilengkapi dengan desain air mancur, patung peri-peri, grotto (gua), serta permainan air. Saat



Perang Dunia I pecah, villa ini menjadi properti negara dan selama berkecamuknya perang direstorasi dan dibuka untuk umum Setelah Perang Dunia II, restorasi kembali dilakukan untuk memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan akibat pengeboman tahun 1944. 3. Villa Pia, Vatikan



Villa Pia, Vatikan. Villa Pia atau Casina Pio IV adalah villa yang dibangun pada tahun 1569 oleh arsitek Pirro Ligorio di Vatikan. Villa Pia dibangun untuk Paus Pius IV sebagai tempat peristirahatan musim panas yang berdekatan dengan Basilika Santo Petrus Villa Pia saat ini merupakan bangunan Pontifical Academy of Sciences, Pontifical Academy of Social Sciences serta Pontifical Academy of St. Thomas Aquinas Villa Pia merupakan bagian dari komplek taman Vatikan yang memiliki luas 40 are dan terdapat berbagai koleksi tanaman dan palem langka dari seluruh dunia, juga dilengkapi dengan benteng, monumen, patung, grotto dan lapangan berumput. 4. Pallazo Farnase, Caprarola



Pallazo Farnase, Caprarola Pallazo Farnase atau Villa Farnase adalah villa yang dibangun untuk Kardinal Alexander Farnese, keponakan Paus Paul III atas rancangan Jacopo Barozzi da Vignola Bangunan ini terletak di 40 mil utara Roma dan berbentuk pentagonal besar, terdiri dari istana yang dibangun tahun 1547 dan sebuah taman kasino yang ditambahkan tahun 1587. Bangunan ini dibangun dalam jangka waktu 27 tahun yang dikerjakan oleh gabungan seniman-seniman ternama pada masa itu seperti San



Gallo, Taddeo, Federico Zuccari, Giovanni de Vecchi, Giacomo Bertoja, Raffaellino da Reggio dan sebagainya. Villa Farnase disebut juga Casino del Piacere (Rumah Kesenangan) dan tamannya dilengkapi dengan kolam air bertangga, air mancur, kasino dan loggia 5. Villa Lancellotti, Frascati



Villa Lancelloti, Frascati. Villa Lancellotti atau Villa Piccolomini dibangun sekitar tahun 1550 sampai tahun 1620 di Frascati, kemudian mengalami beberapa kali restorasi. Villa ini dianggap lebih memberikan kesan sebagai rumah daripada tempat pertunjukkan karena menyatukan bangunan rumah dan taman sehingga menciptakan sebuah harmoni yang damai. Bagian depan (façade) Villa ini memiliki desain Renaissance yang sederhana sementara bagian tengahnya dimodifikasi pada abad ke-17 Walau tidak seperti villa lain yang dikelilingi taman yang besar, taman Villa Lancelloti berukuran kecil namun elegan. Villa ini awalnya merupakan tempat kediaman Raja Sardinia, Carlo Emanuele IV. Struktur bangunan saat ini merupakan hasil daripada restorasi tahun abad ke18 oleh Elisabetta Borghese Aldobrandini dan Filippo Massimo Lancellotti 6. Villa Lante, Bagnaia



Villa Lante, Bagnaia. Villa Lante adalah sebuah villa di Bagnaia yang dibangun pada tahun 1564 dan diselesaikan oleh arsitek Vignola. Nama Villa ini didasarkan pada keluarga Lante della Rovere, yang memiliki bangunan tersebut selama 3 abad sampai tahun 1933.Basis rancangan taman ini adalah taman Italia dalam gaya formal, yang ditempatkan di sekitar Fontana



del Quadrato atau Fontana dei Quattro Mori, kolam-kolam air mancur indah yang dilengkapi perahu-perahu dari batu.Di atas tamannya, bangunan villa terbentang sepanjang 16 meter yang didekorasi secara berupa-rupa. Bangunan kembar, pallazine, masing-masing berdiri di sisi taman Bangunan ini memiliki interior dengan lukisan fresco yang telah direstorasi. 7. Taman Boboli, Florence



Taman Boboli, Florence Taman Boboli di Florence adalah sebuah taman yang dibuat pada tahun 1549-1550 atas rancangan arsitek dan pengukir Tribolo dan Buontalenti. Pemilik awal taman ini adalah Duke Cosimo I dan istrinya, Eleonora dari Toledo.Tribolo merancang taman ini dengan gaya Renaissance Setelah beberapa abad, taman ini dipoles dan dikembangkan oleh banyak perancang terkenal Italia, sehingga menjadi taman terbesar di Florence Grotto (gua) ditambahkan oleh Buontalenti, yang diiisi dengan patung-patung.Bangunan amphiteater yang terletak di sebelah belakang Istana Pitti ditambahkan setelah tahun 1600 Selanjutnya, taman Boboli diperluas ke sebelah barat (sekitar tahun 1620).Kolam Taman Boboli sangat dikenal akan Isoletto, pulau buatan yang diletakkan dengan sebuah patung Oceanus karya Giovanni da Bologna







Macam – macam villa (cortege ) Arsitektur Tradisonal 1) Villa Lombok



Di kawasan pariwisata seperti di kawasan wisata Bali & Lombok pada umumnya memiliki karakteristik tempat menginap yang sama. Dapat diambil contoh jenis-jenis bangunan villa, mulai dari karakter memilih material yang mengandung kesan natural. Memilih material dalam hunian untuk bangunan penginapan sangatlah penting, karena tujuan khusus dari bangunan inapan adalah untuk memberi kesan santai ataupun rileks. Seperti menampilkan kesan alam yang bersifat lebih natural, agar tamu yang menginap di pondokan ataupun villa merasakan kenyamanan dan bisa memberikan suasana seperti menyatu dengan alam yang ada di sekitar.



DENAH Banyak diantara para pengelola yang menggeluti bisnis pariwisata sangat eksis memadukan tampilan alam dalam desain penataan villanya. Nilai estetika dalam bentuk natural yang alamiah sangatlah memberi kenyamanan dan tamu tentunya akana betah, karena mereka jarang mendapatkan suasana yang alamiah dalam lingkungan yang penat dalam perkotaan. Dalam pemilihan material seperti menampilkan alang-alang pada atap bangunan, menambahkan nuansa bambu pada dinding atau plafound pada bangunan dan memberikan material kayu pada semua bangunan, sangatlah penting untuk mempertegas karakter natural yang alami.



TAMPAK DEPAN



TAMPAK SAMPING KIRI Sebagai contoh bentuk villa menggunakan material yang memberikan nuansa alam seperti pada villa diatas yang menggunakan material kayu untuk mempertegas nuansa naturalnya C. KLASIFIKASI VILLA Klasifikasi villa dapat digolongkan sesuai jenis dan fungsinya. Secara garis besar dapat dijelaskan dengan pengertian dari jenis villa tersebut. 1. Cortege 2. Resort 3. Homesty 4. Dll



D. AKTIFITAS KEGIATAN DALAM VILLA Aktifitas kegiatan dalam villa bisanya terbagi atas 3 bagian : 1) Kegiatan Privasi yaitu, kegiatan tamu yang bersifat pribadi dan tidak boleh dicampuri oleh orang lain seperti contoh ruangan kamar tidur. 2) Kegiatan Public yaitu, tempat ( spece) dimana bertemuanya pelayan dan tamu. 3) Kegiatan Servise yaitu, kegiatan untuk staf dan karyawan unuk pengelolahan dalam hal penyedian kebutuhan bagi para tamu. SKEMA POLA KEGIATAN



TAMU



RUANG PUBLIK



STAF / KARYAWAN



GUEST ROOM



PELAYAN



SERVICE



Aktifitas dalam villa ersebut adalah unsusr- unsure yang memberi gambaran tentang pelaku kegiatan, jenis kegiatan dan wadah kegiatan dalam villa. 1. PELAKU KEGIATAN Unsur atau kelompok yang melakukan kegiatan dalam villa dibedakan dalam beberapa kelompok yakni : o Tamu Ditinjau dari maksud dan tujuannya, tamu villa dibedakan menjadi kelompok yaitu :  Tamu yang menginap Adalah tamu yang datng untuk menggunakan fasilitas villa yang tersedia , dengan harapan dapat memperoleh pelayanan penginapan , makanan dan minuman , serta pelayanan lainnya yang disediakan untuk menunjang maksud kunjungan.  Tamu yang tidak menginap Adalah tamu atau pengunjung yang datang untuk menggunakan jasa villa diluar pelayanan untuk penginapan misalnya : resepsi, pameran,rapat kerja, pesta dan lain sebagainya. o Pelayan Pelayan adalah yang langsung berhubnagan dengan tamu misalnya dalm kegiatan- kegiatan from office, restoran, coffe shop dan sebagainya.



o Staf dan karyawan Yaitu staf administrasi manejer yang ada dalam villa, baik interen maupun eksteren. Yang maksud dalam katagori ini adalah :  Manager  Asisten manager  Staf depertemen akuntansi dan transportasi  Staf depertemen teknik dan transportasi  Staf depertemen makanan dan minuman  Staf depertemen kerumah tanggaan  Dan lain-lain. Yang dimaksud karyawan dalam hal ini adalah para pekerja yang tidak langsung berhubungan dengan pengunjung, seperti :   



Karyawan bagian dapur Karyawan bagian lundry Karyawan bagian kimia



2. JENIS KEGIATAN o Kegiatan tamu Kegiatan tamu yang pokok adalah :  Kegiatan makan dan minum Suatu kegiatan untuk memulihkan fisik tubuh dimana pelaku yang terlibat selain tamu memberikan service.  Kegiatan tidur Kegiatan untuk fisik dan non-fisik dimana pelaku yang terlibat adalah tamu sendiri.  Kegiatan tambahan sebagai sutau kegiatan manusia diuar kerja yang bertujuan untuk melepaskan semua ketegangan yang diderita oleh otak, baik secara aktif maupun pasif. Untuk kegiatan dibagi dalam 2 macam : Kegiatan aktif :  Aktifitas : berlari, berjalan dan duduk.  Sifat aktifitas Dilakukan dalam waktu dan suasana yang santai dan bergembira. Cenderung banyak kerja fisik, aktif,santai dan bebas. Kegiatan pasif  Aktifitas : melihat, menonton dengan penuh perhatian.  Sifat aktifitas



Dilakukan dalam suasana gembira atau sentai, bnyak kerja pikiran (penuh perhatian). Hubungan tamu dengan objek Tamu pasif, objek bergerak atau sebaliknya Objek sebagai pendukung kegiatan rekreasi. o Kegiatan pelayanan tamu Hubungan kegiatan antara pelayan dan tamu bersifat formal , fungsional serta dapat sebaik mungkin menyenangkan tamu.  Aktivitas Melayani secara aktif permintaan tamu, bersifat formal serta dapat sebaik mungkin menyengkan tamu. Melayani secara aktif permintaan tamu, menyugukan makan serta mempersilakan menikmatinya.  Sifat aktivitas : Tertib, terampil, disiplin, dan lancer. o Kegiatan staf dan karyawan Sifat aktivitas :  Tertib, terampil, disiplin serta butuh busana yang menggairakan untuk kerja.  Hubungan staf dengan staf lainnya harus intim dan formal, dan dapat bekerja sama dengan baik.  Karyawan harus terampil dan tertib serta bekerja secara berkelompok.



3. WADAH KEGIATAN o Wadah untuk kegiatan tamu  Ruang tidur , kamar mandi / WC  Ruang duduk , ruang ganti pakaian  Ruang makan dan coffé shop o Wadah tambahan  Kegiatan aktif Ruang untuk belajar / souvenir Rekreasi danau atau sungai Alun – alun Taman  Kegiatan pasif



Suasana lingkungan yang tradisonal , jauh dari kebisingan kota dan berbedah dengan tempat wisata, pemandangan yang asri dan indah. o Wadah untuk kegiatan pengelola  Kegiatan administrasi Ruang menajer / ruan pemimpin staf pengelola Ruang karyawan , kamar mandi / WC Ruang front office  Kegiatan pelayanan / urusan rumah tangga : Ruang karyawan, kamar mandi / WC Ruang ganti pakaian Ruang dapur Ruang cuci Ruang staf main tanance Ruang mesin Ruang jaga Gudang



Daftar Perlengkapan Villa Kamar Tidur II Kamar Tidur Kamar Mandi  AC  Bathtub  TV  Air panas  Program TV  Handuk dunia mandi  VCD/DVD  Sabun,  Telephone shampoo  Akses internet  Hair dryer  Safety box  Shower indoor  Gantungan baju



Ruang Keluarga  Sofa  Fan  VCD/DVD



Ruang Makan  Meja makan  Gelas, piring  Sendok, garpu  Fan



Dapur



Fasilitas pribadi lainnya  Balkon  Kursi kolam



Fasilitas Umum  Taman  Spa  Lobby/Reception  Galeri lukisan



     



Kompor Panci, wajan Microwave Kulkas Dispenser Pemanas air



Staff & Layanan Meliputi Staff & Layanan (Extra Charge)  Reception 24 jam  Extra bed  Keamanan 24 jam  Laundry  Welcome drink & cold towel saat  Spa  Cook/chef check-in  Sarapan pagi setiap hari  Buah segar setiap hari  Air mineral setiap hari  Pembersihan villa setiap hari  Layanan tiket pesawat  Akses internet  Fax



BAB III ANALISA DAN PENDEKATAN PENGADAAN VILLA DI KOTA MAKASSAR DAERAH PANGKEP



A. ANALISA DAN PENDEKATAN NON ARSITEKTUR 1) ASPEK GEOLOGI DAN GEOGRAFI di kota Makassar daerah Pangkep Pada umumnya daerah pengunungan dan bebatuan. Aspek Geografis : o Suhu : rata – rata 22 – 23 oc o Kelembaban 76 – 83 Hg o Kecepatan angin : 0,5 – 0,8 m/det o Arah angin bebas terhadap site sesuai pergantian arah dan bulan – bulan :  January : Barat laut ke Tenggara  Juli – Mei : Tenggara ke Barat Laut  November : Barat daya ke Barat laut 2) RENCANA TATA GUNA LAHAN Daerah Pangkep kabupaten Balocci merupaka daerah pedesaan yang sangat murni dan sangat cocok untuk pembangunan sebuah villa ( cortege ). Daerah ini sesuai dengan peruntukan tata guna lahan daerah Pangkep. Disamping sebagai kawasan ekspor batu gunung daerah ini juga tak kalah dengan daerah rekreasi laennya. Selain sungai dan gunung yang menjadi viewnya, disini juga terdapat satwa alam.



3) ANALISA PENGADAAN VILLA DI DAERAH PANGKEP. o Motivasi pengadaan Semakin berkembangan bidang pariwisata di Indnesia bagia timur khususnya Makassar sendiri , sehingga kebutuhan akomodasi akan wisatawan nusantara maupun manca negara semakin bertamba pula. o Tujuan pengadaan villa di Pangkep Untuk menguatkan dan meninggkat kualitas kota Makassar dengan memanfaatkan asset alam dari daerah pangkep. o Factor penunjang keberhasilan Pemanfaatan panorama alam berupa sungai dan gunung, mengagkat keindahan daerah Pangkep bahwa dimakassar bukannya ada pantai tapi,jika berjalan menuju daerah sekitarnya



kita bisa mendapatkan keindahan lain khususnya daerah Pangkep,Balocci. o Factor pengarug dalam pengadaan.  Tata guna lahan ( sesuai dengan rencana induk kota dan daerah)  Modal yang cukup.



B. ANALISA DAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ( ACUAN PERENCANAAN ) 1) PENDEKATAAN PERENCANAAN MAKRO o Penentuan Lokasi Lokasi villa (cortege) yang dipilih adalah terketak di daerah Pangkep kabubaten Balocci Tonasa 2, pemilihan lokasi didasarkan atas pemikiran :  Rencana asset alam Asset alam yang dimiliki daerah ini sangat bagus untuk kawasan villa yang membutuhkan daerah yang tenag,indah,asri dan natural.  Tuntutan fungsi dan persyaratan Suasana yang tenang, aman dan bebas dari kebisingan dan polusi. Tersedia fasilitas penuh dan utilitas daerah,antara lain : Jaringan listrik dan telekomunikasi Jaringan air bersih Fasilitas rekreasi dan kebudayaan  Pencapaian Mudah dijalani baik menggunakan motor ataupun mobil. Untuk transport ke jalan utama di siapkan kendaraan tradisional seperti bendi dan kendaraan bentor. Fasilitas transportasinya memadahi.  Aspek – aspek teknik bangunan Geogarafi : Iklim, cuaca, arah angin, dan orientasi matahari Topografi : Daya dukung tanah, kontur tanah, banjir dan gempa o Penentuan Site Berdasarkan analisa existing condition pada lokasi terpilih maka lingkungan site villa ditempatkan pada daerah Pangkep,Balocci dengan pertimbangan :







Kondisi Lingkungan Pencapaian mudah walaupun cukup jauh. Suasana tenang, aman, bebas dari penggaru polusi. Keadaan jalan yang tidak juram dan baik2 saja. Orientasi matahari dan angin yang bagus Arah pandang dan view yang sangat indah







Kondisi Fisik Tanah Luas tanah memenuhi tuntutan wadah Bebas banjir Daya dukung tanah







Fasilitas Penunjang Jaringan listrik Jaringan telekomunikasi Jaringan air bersih Fasilitas rekreasi dan kebudayaan



o Penempatan Etrance Pembukaan entrance diletakkan sejauh persimpangan, sekitar 30 m dari persimpangan.



mungkin



dari



o Sistem Sirkulasi pada site Sirkulasi dalam site dipertimbangkan terhadap kemudahan pencapaian dan kelancaran sirkulasi itu sendiri. Sirkulasi dalam site terbagi : Areal gerbang masuk Areal pejalan kaki Open space sebagai pengara, pembatas serta daerah hijau. o Penentuan Zoning Pada site terbentuk zoning – zoning dengan maksud agar zoan sesuai dengan kegiatan tidak saling mengganggu. Dasar pertimbangan nya adalah : Kegiatan yang diwadahi Pengelompokan sifat berdasarkan karakter dengan kegiatan. Tinggkat kebisingan dan orientasi. Berdasarkan pertimbangan diatas, maka site dibagi dalam zone, yaitu :



a) Zona Public : Untuk kegiatan umum dan parkir dilahan kosong. b) Zona Semi public : Untuk kegiatan tamu, seperti kegiatan administarasi dan coffe shop. c) Zona Private : Untuk kegiatan tamu yang sifatnya tertutup / interen seperti : kamar tidur. 2) PENDEKATAN PERENCANAAN MIKRO o Pendekatan Kebutuhan Ruang Kebutuhan ruang dari villa yang akan direncanakan akan disesuaikan dengan persyaratan dan klasifikasi dari villa berjenis Cortege dengan fasilitas yang memadahi sebagai berikut : Public space ( ruang umum ) Ruang umum merupakan bagian terpenting dari villa, karena pada daerah ini terjadi interaksi antara staf villa, tamu yang menginap dan tamu yang tidak menginap sehingga sering terjadi komunikasi. Sifat ruang ini adalah bebas,terbuka dan memberikan suasana gembira, ramah tama dan dinamis. Ruang – ruang yang terdapat pada daerah public space, terdiri dari :  Main Enterance Merupaka gerbang utama untuk mencapai bagian – bagian dalam villa.  Hall / Lobby Merupakan runag penghubung antara ruang utama dan ruang umum.  Reception Area Ruang ini berbatasan lagsung dengan hall sehingga memudahkan dicapai oleh umum, area ruang ini terbagi menjadi :  Ruang Reception Ruang penerimaan tamu, dimana tamu yang datang didata untuk mendapat memperoleh kamar.  Runag Informasi Tempat memperoleh informasi yang ada hubungannya dengan tamu hotel.  Kasir Bagian keuangan dimana tamu dapat membayar biaya sewa kamar.  Ruang penitipan barang



























Ruang Operator Telepone ( Ruang PABX) Merupakan ruang untuk staff villa yang mengelola penerimaan/pengiriman telepon baik antaruang dalam villa ataupun keluar dari area villa. Rental Space Merupakan sewaan untuk melayani keperluankeperluan tamu yang terdiri dari :  Mini Bank dan ATM Room  Travel Biro  Beauty Salon  Toko Souenir Public Toilet / Rest Room Merupakan ruang yang disediakan bagi tamu yang inginkan beristirahat setelah makan, membaca, menermah tamu dan sebagainya. Function Room Ruang besar yang digunakan untuk suatu keperluan khusus, misalanya : seminar, pesta dan sebagainya. Ruang Rekreasi dan Hiburan Merupakan fasilitas Villa yang tersedia,terdiri dari :  Coffe Shop  Restauran  Taman – taman terbuka. Sarana Olah Raga terdiri Dari :  Pacuan Kuda  Mini Golf  Kolam renang



Food And Beverage Service Space Ruang-ruang untuk aktifitas untuk makan dan minum serta persiapan dan pengelolahan terdiri dari :  Restorant Untuk memberi fasilitas makan dari berbagai jenis makanan.  Dinding Room Melayani berbagai jenis makanan dan minuman dengan cepat dan diperuntukan bagi pamakai jasa fasilitas vila dan terbuka selama 24 jam.  Kitchen Area ( Dapur ) Tempat mengelola makanan dan minuman, sampai pada makanan dan minuman ersebut siap untuk dihidangkan.



Guest Room Space Guest Room adalah ruang-ruang tidur yang dilengkapi dengan kamar mandi/wc, teras dan selasar. Dimana tamu dapat memperoleh suasana yang nyaman dan ketenangan pribadi, sehingga setiap ruangan ini merupakan satu kamar tersendiri yang terpisah agar tidak tejadi gangguan antara satu orang dengan ruang lainnya. Ruang-ruang tersebut terdiri dari :  Privasi House  Family House  Executive House Genaral Service Space Bagian peayanan dalam villa baik yang bersifat langsung dengan tamu, seperti terdirinya dari fasilitas yang saling menunjang.



o Organisai Ruang Berdasarkan pertimbangan pada pola kegiatan, penentuan macam ruang denfikasi kegiatannya, maka penenoganisasian ruang dapat dikemukaan sebagai berikut : Organisasi Ruang Makro  Interaction matrix ( Hubungan Ruang ) No 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Jenis Ruang Ruang Privasi Ruang Umum Ruang Service Ruang General Office Ruang Unit Tenaga Parkir Keteragan : Hubungan Erat Hubungan Kurang Erat Tidak ada Hubungan



o Pendekataan Besaran Ruang Standar Besaran Ruang Penentuan besara ruang untuk villa kelas bintang tiga (***) adalah bertitik tolak pada fasilitas dan pelayanan dari villa tersebut. Untuk mendapatkan tiap-tiap fasilitas ruang lainnya berdasarkan standar. Diketahui : X = Besaran Ruang A = Ratio Besaran Ruang P = Jumlah Corttrge Besaran Ruang (X) 







=



A



x



P



Ruang Privasi ( kamar tidur) Tergantung besaran dari seberapa banyak ruang yang terdapat pada satu bangunan villa. Ruang Kantor / Asministrasi Untuk mendapatkan besaran ruang kantor / administrasi adalah dengan mencari ruang kerja program.  Ruang Kerja Minimal adalah : Luas = 1,80 x 1,80 = 3,24 m2  Ruang Kerja Maksimal adalah : Luas = 6,60 x 4,50 = 30 m2  Menurut L.Manash,Ruang kerja seorang pekerja dapat diperkirakan, sebagai berikut 30+3,24 2



= 16,62 m2



Jadi kebutuhan ruang yang ideal adalah : 16,62+6 2







= 11,31 m2



Ruang Makan dan Dapur  Luas area makan dan lay out meja da empat kursi ( termaksud gang ways ) adalah : 2,20 x 2,24 m2 = 5,32 m2 Rata-rata area perempatan duduk = 1,33 m2 Jika diprerhitungkan keselurhan area sirkulasi, maka dapat diambil ± 1,50 m2 . Area tempat duduk Coffee shop = 1,7 m2  Luas area dapur adalah 50% dari dinding area



Luas area dapur dengan kegiatan-kegiatan terbagi dalam area :  Pengelolaan danging 10% dari area dapur  Pengelolohan sayur 7% dari area dapur  Memasak 12% dari area dapur  Cold food 7% dari area dapur  Pembuatan kue 10% dari area dapur  Serving Pantry 14% dari area dapaur  Cuci alat-alat masak 10% dari area dapur  Flow sirkulasi 30% dari area dapur Total 100 % dari area dapur 



Luas Area Service Dapur  Gudang penyimpanan bahan kering 15%  Gudang penyimpanan bahan daging 14%  Penerimaan bahan 10%  Tempat sampa 10%  Kantor bagian service dapur 7%  Fasilitas – fasilitas bagi pembantu 10% Luas area = 60 % dari area dapur.



o Sirkulasi Dalam Ruang Sistem Sirkulasi Horisontal Sisem sirkulasi horizontal dalam bangunan adalah selasar . selasar merupakan fasilitas service dalam bangunan yang terbentk dari beberapa factor :  Lay out bangunan  Factor efesiensi ruang  Flow pemakaian dan aktifitas  Factor kebakaran  Factor struktur  Kekuatan konstruksi  Peletakan kolom  Model struktur  Ketinggian langit-langit Sistem Sirkulasi Vertikal Sisitem sirkulasi vetikal dalam bangunan bertingkat biasanya menggunakan lift dan tangga pada bangunan bertingkat dibedakan atas fungsi dan gunanya, yaitu :  Lift penumpang dan tangga normal Merupakan suatu flow sirkulasi yang menghubungkan antara lantai dengan lantai.



 Lift barang Adalah merupakan salah satu jalur sirkulasi pengangkutan barang antar lantai ke lantai.  Tangga darurat Hanya sebagai perlengkapan keluar,yang digunakan khusus pada keadaan darurat. Tangga ini harus aman terhadap,api, dan gempa. o Parkir Parkir kendaraan diluar bangunan o Tata Massa dan Lansekep Untuk mendapatkan tata massa , ada beberapa komposisi massa, ada beberapa pertimbangan yaitu : Zoning yang sudah ditentukan,untuk bangunan umum, privasi, pelayanan unit tenaga dan parkir. Efisiensi ruang dan tanah, hal ini menguntungkan bila dapat menggabungkan beberapa bangunan sesuai dengan fungsi dalam satu bangunan. Pembentukan ruang di ruang luar menjadi taman yang indah. Berdasarkan pertimbangan diatas maka bentuk penampilan harus mempunyai karakter sebagai berikut : Sebagai wadah akomodasi villa, karakteristik bangunan mengekspresikan sifat keterbukaan yang didekati dengan menggunakan elemen-elemen transparan dan eteramce yang lebar dan terbuka. Sebagai wadah akomodasi villa, karakteristik bangunan mengekspresikan sifat keterbukaan yang menyatu dengan lingkungan yang didekati dengan penataan lanskep yang mendukung terciptanya suasana rekreatif. Karakteristik kendaraan yang berciri tradisional digabungkan dengan arsitektur modern yang kemdian diterapkan pada bentuk bangunan dan penataan interior. o Sistem Struktur dan Material Dalam menetukan sistem struktur , perlu dipertimbangkan kebutuhan tidak langsung dari segi manusia yang terlibat. Pemakai : Fungsional dan Estetis Pemilik : Ekonomi dan mudah Pemliharaan Buruh : Mudah dipahami dan Dikuasai secara teknis.



Hal-hal yang perlu diperhitungkan adalah : Fungsi dari bangunan tersebut Flasibilitasi ruang Tuntutan bentuk ruang Factor-faktor setempat Factor yang berpengaruh terhadap penentuan penggunaan sistem struktur : Pencapaian ruang yang luas Fleksibelitas tata ruang Kekuatan dalam jangka panjang Ekonomis dan efiensen o Struktur dan konstruksi Sistem struktur Sistem struktur yang akan digunakan berdasarkan fungsi, karakter,kedudukan serta keadaan tanah yang ada. Berdasarkan criteria dan factor tersebut di atas, maka dilihat struktur yang ada dan yang umum digunakan yaitu :  Struktur Rangka  Struktur Bidang o Pengkondisian Ruang Pencahayaan Pencahayaan dilakukan gabungan dari penerangan alami dan buatan dimana diolah kedalam nilai-nilai arsitektur dalam arti mempunyai nilai :  Kesejukan penglihatan  Kenikmatan  Kepuasan Berdasarkan hal tersebut sistem pencahayaan yang digunakan adalah :  Pencahayaan yang alami  Pencahayaan buatan Penghawaan Berdasarkan pertimbangan kebutuhan suhu dan udara, untuk udara ruang yang nyaman adalah 20-24 dengan udara bersih sebesar 8 liter perdetik/orang atau 29 m3/ jam.



Untuk itu harus menggunakaan penghawaan alami atau buatan. Penghawaan alami didapatkan dengan pengelolahan ruag yang memungkinkan pengaliran udara luar masuk ke dalam ruang. Akustik Penyelesaian akustik pada bangunan villa dipertimbangkan terhadap :  Fungsinya sebagai tempa untuk istirahat dalam waktu yang terbatas.  Tingkat kebutuhan,yang mana kebutuhan akan ketenangan tingkat pivasi yang tinggi.  Sumber-sumber yang dapat menibulkan bunyi yaitu : langka-langka gesekan kaki dan lantai, percakapan biasa melalui telpondan lalu lintas kendaraan diluar bangunan. Upaya pengendalian suara pada sistem akustik pada villa adalah :  Pensoningan yang tepat dengan mempertimbangkan :  Jarak perjalanan suara  Jarak sumber bising dengan lingkungan setempat.  Dibuat batasan berupa dinding atau elemen (material) pembatas lainnya dan penataan lansekep.  Penggunaan material akustik yang dapat meredam suara:  Dinding menggunakan akiui stikpanil  Plafon menggunakan aukistik tiles  Lantai menggunakan karpet  Jendela menggunakan jendela kaca. o Sistem Utilitasa dan Perlengkapan Bangunan Sistem Sanitasi  Sistem penyedian Air Bersih Untuk menyediakan keperluan air secara kontinyu maka persedian air harus tersimpan dalam reservoir yang cukup menampung kebutuhan air PDAM kota atau dari sumur artesis, yang kemudian tersimpan dalam ground water reservoir.



Ingan Pengendalian air bersi pada villa berdasarkan  Kebutuhan air bersih perorangan / hari  Biaya pengadaan air bersih  Pemeliharaan / control pengadaan air bersih 



Sistem Pembuangan Air Kotor Air kotor berasal dari dua sumber yaitu air limba yang berasal dari unit-unit ke butuhan dan air hujan. Sistem pembunagan air kotor dan air hujan didasarkan atas pertimbangan :  Sistem penjaringan dan penimbaan  Mudah dikontrol  Tidak menimbulkan polusi  Air limba dan air hujan Air yang berasal dari fiture dialirkan pada suatu pipa kemudian ke bak control. Di bak control dilakukan proses untuk menghilangkan zat-zat, kemudian kembali untuk digunakan pada kolam atau penyiramaan tanaman. Untuk air hujan digunakan pipa vetikal yang langsung berhubungan pada bak control yang terletak di bawah , selanjutnya dialirkan ke riol kota.



Sistem Pembuangan Sampah Maksud dan tujuan pembuangan sampah pada bangunan adalah:  Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.  Menjaga dan memperbaiki lingkungan sekitar  Memberikan kenikmatan bagi pemakai bangunan Sistem Elektrikal Sistem Telekomunikasi Untuk sistem komunikasi dibedakan :  Pencapaian keluar bangunan digunakan PABE. Yakni pesawat telepon yang dihubungkan dengan sentral difront office. Percakapan dari dalam dan luar dilayani oleh operator yang menghubungkan dengan telepon yang diinginkan oleh sipembaca.  Percakapan didalam bangunan Digunakan sistem inter Communikation ( Intercom ) yang khusus melayani dalam Lingkup kawasan Villa.



Sistem Keamana Bangunan  Pencegahan terhadap bahaya kebakaran Pengamanan terhadao kemungkinan terjadinya bahaya kebekaran diusahakan dalam bentuk :  Penggunaan bahan bangunan yang tahan panas api sampai suhu tertentu.  Penyelesaian fisik bangunan  Penyedian alat pencegah/pengamanan terhadap bahaya kebakaran.  Pencegahan terhadap petir Dalam pengamanan banunan hotel akibat sambaran petir digunakan penagkal petir dengan tujuan melindungi bangunan dari kehancuran ,ledakan dan kebakaran . sistem pengamanan terhadap petir digunakan penangkal pentir antara sistem tongkat Franklin dan sangkar Faraday adapun persyaratan instansinya adalah : Merupakan bahan metal yang runcing dan ditempatkan pada bagian yang paling tinggi dengan syarat-syarat sebagian berikut :  Tinggi antena di atas permukaan yang runcing 25 – 25 cm dan di atas datar adalah 50 – 90 cm  Sudut perlindungan untuk bangunan biasa 45o dan untuk bangnan yang mudah terbakar 30o dan jarak antenna masing-masing 6 meter.



BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ACUAN PERANCANGAN A. KESIMPULAN NON ARSITEKTUR 1. BERSFAT MAKRO Kawasan pariwisata di daerah pangkep kian menarik perhatian rencana Tata Ruang Kota, terletak di wilayah yang sedang masa perkembangan kebupaten. Yang kian mempusatkan perekonomian dan pembangunan. o Site Dengan memperlihatkan site maka pola kecenderungan perkembangan fisik yang Nampak jelas kemudahan dalam memperolehpelayanan social ekonomi, baik dilihat dari segi kepentingan pengembangan aktivitas maupun jasa bagi masayarakat sekitar. Dengan adanya pengembangan kawasan rekreasi di harapakan adanya perubahan social ekonomi masyarakat. Penentuan lokasi dan site dipertimbangkan atas dasar fungsi,nilai humanistis,filosofi,dan pembiyaan bangunan : Dekat dekat sarana hiburan Pada jalur transfortasi daerah Sesuai dengan kebijakaam pembanunan daerah Pangkep. Mempunyai view yang baik Dekat dengan fasilitas pusat daerah Pangkep Bebas dari kebisingan puast kota o Lokasi Berada pada permukaan tanah yang baik serta mendukung suasana di dalamnya. Memungkinkan pandangan yang menyenagkan , daerah yang menyegarkan untuk beristirhat. Lokasi villa diencanakan berada diantara jalan sekitar jalan utama. Dimana pembangunan fasilitas dan sarana villa menunjang aktivitas pada setiap kegiatan di kawasaam wisata air terjun Ma’tampa. o Bersifat Mikro Fasilitas dan sarana villa diharapkan memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar maupun pendantang/tamu yang membutuhkan sarana akomodasi jika singga di kawasaan wisata air terjun Ma’tampa. Sarana villa dimaksud merupakan konsep



baru,untuk memenuhi perkembangan perwadahan aktivitas penginapan. Jadi sarana ini lebih besifat komersial. Karakter villa Melihat tujuan daripada villa adalah untuk menarik wisatawan/tamu dan keuntungan sebaik-baiknya pada tamu. Aktivitas yang ada dapat d golongkan dalam dua kelompok yaitu : Aktivitas tamu Menurut adanya ruang-ruang : restoran,guest,house,coffee shop serta fasilitas-fasilitas untuk rekreasi,pacuan kuda dan sebagainya. Aktivitas pelayan Menurut adanya ruang,front office, ruangan staf administrasi,ruang service.