Tugas 2 Komunikasi Bisnis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS 2 KOMUNIKASI BISNIS 1. Identifikasi Stakeholder Pemangku kepentingan (stakeholders) adalah kelompok individu yang dapat mempengaruhi  dan/atau dipengaruhi oleh tindakan dari bisnis secara keseluruhan. Sedangkan identifikasi, berkaitan dengan siapa yang terpengaruh, siapa yang mempengaruhi, siapa yang harus dilibatkan, dan kapasitas siapa yang harus ditingkatkan. Identifikasi stakeholder penting dilakukan oleh perusahaan untuk:  Memperoleh informasi mengenai latar belakang masalah, kinerja organisasi, reputasi, sumber daya, mengidentifikasi serta menganalisis stakeholder utama. Stakeholder utama adalah yang memiliki power, urgency dan legitimacy. Power  berkaitan dengan kekuatannya memengaruhi perusahaan. Urgency, yakni seberapa besar dampak yang akan diperoleh atas kebijakan perusahaan. Legitimacy, terkait seberapa jauh stakeholder mau menerima dan mengakui kebijakan perusahaan.  Mengetahui gambaran yang jelas mengenai kepentingan stakeholder dalam implentasi kebijakan. Apabila perusahaan memetakan stakeholder terlalu luas, maka semua orang bisa menjadi stakeholder. Begitu pula sebaliknya, jika terlalu sempit, dapat menghasilkan stakeholder yang memiliki kelangsungan hidup berkelanjutan.  Mengidentifikasi potensi konflik dalam penentuan kebijakan. Dengan pemetaan, dapat dibedakan antara mereka yang mendukung pekerjaan, mereka yang menolaknya dan mereka yang netral/ tidak terlalu terganggu.  Merumuskan bentuk partisipasi seperti apa yang dapat diberikan oleh stakeholder yang berbeda-beda. Tidak semua pemangku kepentingan sama, mereka akan memiliki tingkat minat dan kemampuan yang berbeda dalam pekerjaan. 2.



Khalayak dalam Komunikasi Bisnis



Khalayak biasa disebut dengan istilah penerima, sasaran, pembaca, pendengar, pemirsa, audience, decoder, atau komunikan. McQuail (1987) menyebutkan beberapa konsep alternatif tentang khalayak sebagai berikut: 











Khalayak sebagai kumpulan penonton, pembaca, pendengar, pemirsa. Konsep khalayak diartikan sebagai penerima pesan-pesan dalam komunikasi massa, yang keberadaannya tersebar, heterogen, dan berjumlah banyak. Pendekatan sosial budaya sangat menonjol untuk mengkaji konsep ini. Khalayak sebagai massa. Konsep khalayak diartikan sebagai suatu kumpulan orang yang berukuran besar, heterogen, menyebar, komposisinya yang berubah dengan cepat dan tidak konsisten. Massa tidak memiliki keberadaan (eksistensi) yang berlanjut kecuali dalam pikiran mereka yang ingin memperoleh perhatian dari dan memanipulasi orang-orang sebanyak mungkin. McQuail menyatakan bahwa konsep ini sudah tidak layak lagi dipakai. Khalayak sebagai kelompok sosial atau publik. Konsep khalayak diartikan sebagai suatu kumpulan orang yang terbentuk atas dasar suatu isu, minat, atau bidang







keahlian. Khalayak ini aktif untuk memperoleh informasi dan mendiskusikannya dengan sesama anggota khalayak. Pendekatan sosial politik sangat menonjol untuk mengkaji konsep ini. Khalayak sebagai pasar. Konsep khalayak diartikan sebagai konsumen media dan sebagai khalayak (penonton, pembaca, pendengar, atau pemirsa) iklan tertentu. Pendekatan sosial ekonomi sangat menonjol untuk mengkaji konsep ini.



Pentingnya mengetahui kebutuhan khalayak adalah agar perusahaan bisa menentukan strategi komunikasi, isi pesan dan taktik yang tepat dengan khalayak yang sudah diidentifikasi. Semakin kompleksnya komunikasi bisnis akibat semakin kompleksnya kondisi masyarakat tentu saja memaksa kita untuk cermat dalam melakukan komunikasi. Bagi komunikator, komunikasi dikatakan berhasil apabila pesan yang disampaikan melalui suatu saluran atau media dapat diterima, dipahami, dan ditanggapi secara positif oleh khalayak sasaran, dalam arti sesuai dengan harapan yang diinginkan komunikator (Sendjaja, 2005: 24).  Dalam komunikasi bisnis, publik yang menjadi khalayak tentu sangat beragam. Sebagai contoh, bisnis mainan anak-anak. Walaupun tujuan dari pemasaran produk adalah para orang tua, konten promosi yang dibuat akan mencerminkan dunia anak, baik dari sisi desain, pemilihan warna, jenis huruf yang digunakan dan cara penyampaiannya.  Analisis khalayak dapat dirumuskan dengan berbagai beberapa pendekatan, diantaranya: i.



ii.



iii.



iv.



Pendekatan psikografis Identifikasi khalayak dengan pendekatan psikografis berkaitan dengan persepsi, disonansi kognitif, proses belajar, kebiasaan, motivasi dan kebutuhan. Pendekatan demografis Identifikasi khalayak berdasarkan factor demografis mencakup usia, jenis kelamin, status keluarga, tingkat Pendidikan, pekerjaan/jabatan, tingkat pendapatan, agama, ras dan etnis. Pendekatan geografis Identifikasi khalayak berdasarkan factor geografis berkaitan dengan budaya, tempat tinggal (kota besar, kota kecil, desa/kota, pantai/pegunungan). Pendekatan kebutuhan khalayak, mengacu pada teori hierarki kebutuhan Maslow, yang meliputi;  Kebutuhan biologis,  Kebutuhan akan rasa aman,  Kebutuhan akan keterikatan dan cinta kasih,  Kebutuhan akan penghargaan,  Kebutuhan akan aktualisasi diri.



Pada saat melakukan analisis khalayak, pembicara harus mengamati, mengajukan pertanyaan, melakukan survey khalayak dan mempertimbangkan karakter insani.



3. Kaitan stakeholders dengan khalayak Stakeholders adalah kelompok individu yang dapat mempengaruhi  dan/atau dipengaruhi oleh tindakan dari bisnis secara keseluruhan. Ada banyak stakeholder yang berbeda, seperti karyawan, manajer, pemegang saham, distributor, mitra bisnis, pemasok, konsumen, serikat pekerja, dan pemerintah. Sedangkan khalayak dapat dipahami sebagai kelompok masyarakat yang dijadikan sasaran komunikasi yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah ditentukan. Berdasarkan pengertian dua unsur tersebut, menurut saya keterkaitan antara khalayak dengan stakeholder adalah, khalayak atau audiens dapat menjadi sasaran kepentingan dari stakeholder. Lalu, apabila khalayak tersebut terpengaruh oleh suatu strategi bisnis, khalayak tersebut juga dapat berperan menjadi stakeholder karena telah memiliki kepentingan terhadap perusahaan, serta dapat memberikan umpan balik kepada perusahaan tentang bentuk komunikasi yang dilakukannya, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi jalannya bisnis perusahaan, Contoh: Brand kecantikan Wardah meluncurkan produk skincare baru yang mengusung konsep mencegah penuaan dan peremajaan kulit. Produk tersebut mengandung bahan aktif yaitu retinol yang dikenal efektif dalam meregenerasi sel-sel kulit. Khalayak atau audience yang menjadi target marketnya adalah wanita usia 30 (tiga puluh) tahun ke atas yang mulai concern terhadap produk anti penuaan. Dengan promosi yang intensif melalui media cetak dan elektronik, perusahaan akhirnya mendapatkan atensi dari masyarakat, yaitu lakunya produk tersebut dibeli oleh masyarakat yang kebanyakan wanita usia 30 tahun keatas. Dengan membeli produk tersebut, konsumen yang awalnya hanya sebagai khalayak (audiens/sasaran), bertambah perannya menjadi stakeholder juga, sebab konsumen tersebut telah terpengaruh oleh promosi/komunikasi bisnis yang dilakukan oleh brand Wardah dan memiliki kepentingan terhadapnya. Konsumen tersebut juga dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan apabila mereka memberikan feedback mengenai produk yang dibeli, bisa berupa pujian, kritik atau review produk kepada perusahaan. Sehingga perusahaan, yakni brand Wardah dapat mengevaluasi dan mengembangkan produknya menjadi lebih baik. Perusahaan menjadi stakeholder yang memiliki kepentingan profit, sementara konsumen (khalayak) menjadi stakeholder (eksternal) yang memiliki kepentingan terhadap efektivitas produk yang dibeli.



Sumber: Sumartias,Suwandi. 2019. Komunikasi Bisnis, Edisi 3. Banten: Universitas Terbuka McQuail’s Mass Communication Theory  (2010) https://www.prindonesia.co/