Tugas 4 PPT Soal Dan Jawaban Tentang Tumpuan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA NIM KELAS



: Anugrah Afandi : 141710036 : TS 11 B



MATA KULIAH : Perencanaan Bangunan Gedung TUGAS : Tugas 3



1.



P1 = 12 T P2 = 16 T q = 13 T/m α = 14 ΣMA=0 (RAH x 0) + (RAV x 0) + (P1 sin α) (3) + ((6.5+2.5)/2) x q x 7.25 +(P2) (11.5) – (13.5) (RBV) =0 (12 sin 14)(3)+ (4.5 x 13 x 7.25) +(16 x 11.5) = 13.5 RBV 8.71



+ 424.125



+ 184



= 13.5 RBV



RBV= 45,69 T ΣMB=0 (RBV x 0) – (P2 x2) – ((6.5+2.5)/2) x q x 6.25 – (P1 sin α) (10.5) + (13.5) (RAV) = 0 – (16 x 2) – (4.5 x 13 x 6.25) – (12 sin 14) (10.5) = – 13.5 RAV – 32



– 365.25



– 30.4821



= – 13.5 RAV



RAV = 31.71 T ΣH = 0 RAH + P1 cos α = 0 12 cos 14 = -RAH RAH = -11.64 T



Check ΣV = 0 P1 sin α + ((6.5+2.5)/2) x q + P2 – RAV – RBV = 0 12 sin 14 + (4.5 x 13) + 16 – 31.71 – 45.69 = 0 2.9 0=0



+



58.5 ok!



+ 16 – 31.71 – 45.69 = 0



2.



Jawab : 



∑MB = 0 VA.L-R. 1/2 L -P . 2 = 0 VA.8 – 24 . 1/2 . 8 -10.2=0 8VA -24.4 -20 = 0 8VA – 96 -20 = 0 8VA = 116 VA= 116/8 = 14.5 T







∑MB = 0 VB.L -R. 1/2L – P.6 = 0 8VB – 24. 4 – 10.6 = 0 8VB – 96 – 60 = 0 8VB = 156 VB=156/8 = 19.5 T







CEK R + P = VA + VB 24 + 10 = 14.5 + 19.5 34 = 34 → LOLOS



3.



Jawab : 



∑MB = 0 VA.12-6.8-8.4 = 0 12VA – 48 – 32 = 0 12VA = 80 VA = 80 / 12 = 6.67 T







∑MA = 0 VB.12 – 8.8 -6.4 = 0 12VB -64 – 24 = 0 12VB = 88 VB = 88/12 = 7.33 T







CEK VA + VB = P1 + P2 6.67 + 7.33 = 6 + 8 14 = 14 → LOLOS



4.



∑MB = 0 → Dari kiri ke kanan searah jarum jam + , berlawanan arah jarum jam –



∑MA = 0 → Dari kanan ke kiri searah jarum jam – , berlawanan arah jarum jam +



CEK VA+VB=P 1/2 P + 1/2 P = P P=P → LOLOS



5.



Penyelesaian Komponen gaya Horizontal Sigma H = 0 HA = 0 Reaksi perletakan Sigma MA = 0 -RB.4 + P3.5 + P2.3 + q.L2m ( L2m/2) – P1.1 = 0 RB.4 = 2.5 + 3.3 + 1.2(1) – 1.1 RB = 10 + 9 +2 -1 /4 = 5 T Komponen Gaya Vertikal Sigma V = 0 (RA + RB)-( P1+q .L2m + P2 + P3) RA + 5 – 1 -2 – 3 -2 = 0 RA = 3 T Untuk Momen Mc = 0 Mf = 0 Ma = -P1.1 = - 1Tm Balok Berlebih C – A jadi mirip dengan Balok MD = -P.3 +RA . 2 – q.2(1/2.2) Contilever = -3 + 6 – 2 = 1 Tm MG = - P1.4 + RA.3 – q.2 (1/2.2+1)



= -4 + 9 – 4 = 1 Tm MB = -P3.1 = -2.1 = -2 Tm



6. Sebut jenis jenis perlatakan 1. Perletakan sendi Tumpuan yang berpasak mampu melawan gaya yang bekerja dalam setiap arah dari bidang. Jadi pada umumnya reaksi pada suatu tumpuan seperti ini mempunyai dua komponen yang satu dalam arah horizontal dan yang lainnya dalam arah vertical. Tidak seperti pada perbandingan tumpuan rol atau penghubung,maka perbandingan antara komponen-komponen reaksi pada tumpuan yang terpasak tidaklah tetap. Untuk menentukan kedua komponen ini, dua buah komponen statika harus digunakan.



2. Perletakan Rol Alat ini mampu melawan gaya-gaya dalam suatu garis aksi yang spesifik. Tumpuan Rol merupakan tumpuan yang mampu menahan gaya dalam arah Vertikal. Penghubung yang terlihat pada gambar dibawah ini dapat melawan gaya hanya dalam arah AB rol. Pada gambar dibawah hanya dapat



melawan beban vertical. Sedang rol-rol hanya dapat melawan suatu tegak lurus pada bidang cp.



3. Perletakan Jepit Tumpuan jepit ini mampu melawan gaya dalam setiap arah,baik arah vertikan dan horizontal dan juga mampu melawan suaut kopel atau momen. Secara fisik,tumpuan ini diperoleh dengan membangun sebuah balok ke dalam suatu dinding batu bata. Mengecornya ke dalam beton atau mengelas ke dalam bangunan utama. Suatu komponen gaya dan sebuah momen.



7. Apa yang dimaksud dengan sendi ? yaitu perletakan terdiri dari poros dan lubang sendi. Pada perletakan demikian dianggap sendinya licin sempurna, sehingga gaya singgung antara poros dan sendi tetap normal terhadap bidang singgung, dan arah gaya ini akan melalui pusat poros.



8. Apa yang dimaksud dengan tumpuan ? Tumpuan merupakan tempat perletakan konstruksi untuk dukungan bagi konstruksi dalam meneruskan gaya-gaya yang bekerja menuju pondasi



9. Apa yang dimaksude dengan perletakan ?



Suatu struktur mencapai keseimbangan karena timbul gaya-gaya reaksi pada titik-titik perletakan/penopang struktur untuk mengimbangi gayagaya luar yang bekerja. Banyak kemungkinan sistem yang dipilih sebagai penopang atau perletakan suatu struktur. Untuk keperluan analisis, kondisi-kondisi perletakan dapat diidealisasikan menjadi titik yang secara sempurna menahan translasi/rotasi atau melepaskan translasi/rotasi, juga secara sempurna, pada arah-arah tertentu.



10. Faktor apa saja yang menjadi kesetabilan struktur / Banyaknya reaksi yang dapat ditimbulkan oleh suatu struktur tergantung jenis perletakan yang dipakai. Jumlah total reaksi perletakan, ra , yang diperoleh dari jumlah banyaknya reaksi yang dapat dikerahkan dari semua perletakan, dan cara penyusunan perletakan menentukan klasifikasi statis suatu struktur.



Besarnya reaksi perletakan dapat dicari dengan menggunakan persamaan keseimbangan. Untuk struktur 2-D, karena kita memiliki 3 persamaan keseimbangan, kita dapat menentukan besarnya 3 reaksi perletakan. Jadi, apabila ra = 3, struktur diklasifikasikan sebagai struktur statis tertentu eksternal. Apabila ra > 3, kita memiliki lebih banyak reaksi perletakan yang tidak diketahui dibandingkan persamaan dan struktur ini dikasifikasikan sebagai struktur statis tak tentu eksternal. Untuk kasus ra < 3, banyaknya reaksi perletakan tidak cukup untuk dapat memenuhi persamaan keseimbangan, atau tidak ada solusi. Struktur seperti ini diklasifikasikan sebagai struktur tidak stabil