Tugas Demonstrasi Kontekstual Topik 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL TOPIK 3 PENDIDIKAN BERDIFERENSIASI PROGRAM STUDI PPG - PGPAUD



Choiruddin Yasir



2217263181



Desi Rahmawati



2217263182



Novi Aisah



2217263189



Nur Azziatun Shalehah



2217263191



Sekar Wiyarti



2217263202



Strategi Inkuiri Learning Strategi Inkuiri Learning didefinisikan oleh Piaget (Sund dan Trowbridge, 1973) sebagai: pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri; dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan simbul-simbul dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri, menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukan dengan yang ditemukan orang lain. Pendekatan inkuiri pada dasarnya adalah menggunakan pendekatan kontruktivistik, dimana setiap mahasiswa sebagai subjek belajar dibebaskan untuk menciptakan makna dan pengertian baru berdasarkan interaksi antara apa yang telah dimiliki, diketahui, dipercayai, dengan fenomena, ide, atau informasi baru yang dipelajari.



Penerapan Strategi Inkuiri Learning dalam Pembelajaran Berdiferensiasi Penerapan Strategi Inkuiri Learning dengan prinsip diferensiasi disini dilakukan dengan mempersilahkan anak untuk mengeksplorasi kegiatan main menggunakan loosepart menjadi berbagai kegiatan main. Pada dasarnya, pembelajaran ini merupakan langkah pertama dalam pembalajaran berbasis inquiri-discoveri, yaitu memancing anak untuk menemukan cara dan hasil dalam membuat proyek menggunakan loosepart. Dengan penerapan strategi ini, semua peserta didik dilibatkan



dan semua peserta didik akan memiliki rasa senang dalam melakukan eksplorasi dan eskperimen dengan bahan loosepart yang ada untuk dijadikan sebuah proyek. Belajar yang menyenangkan menjadi penting bagi anak usia dini karena dapat meningkatkan rasa percaya diri anak dalam belajar.



Langkah-langkah Strategi Inkuiri Learning Pada awal pembelajaran, pendidik memulai pembelajaran dengan berdoa bersama dan presensi peserta didik melalui kegiatan bernyanyi. Kemudian pada pembelajaran inti, pendidik mengenalkan topik pada hari tersebut, yaitu Pengenalan Kentang dan Brokoli, pendidik menceritakan buku cerita berbasis STEAM berjudul Tatang dan Broki. Setelah selesai pendidik melakukan tanya jawab terkait cerita yang dibacakan, pendidik meminta peserta didik mengutarakan pemahamannya tentang buku yang dibacakan dengan menggambar bebas. Pembelajaran inti diakhiri dengan menawarkan peserta didik untuk menentukan dan memilih sendiri kegiatan main menggunakan loosepart, seperti membuat papan seluncuran tokoh Tatang dan Broki, membuat kebun sayur, membuat alat pemanen kentang, dan membuat kendaraan pengangkut kentang dan brokoli. Kemudian pendidik mempersilakan peserta didik untuk berkelompok atau secara mandiri mengerjakan proyek. Pada kegiatan akhir pendidik mempersilahkan peserta didik mempresentasikan hasil proyeknya. Pada dasarnya, pembelajaran ini merupakan langkah pertama dalam pembalajaran berbasis inquiri-discoveri, yaitu memancing anak untuk menemukan cara dan hasil dalam membuat proyek berdasarkan topik yang dibahas.



Hasil pengamatan menunjukkan bahwa strategi inquiri-discoveri dapat meningkatkan semangat dan rasa antusias anak dalam kegiatan membangun proyek. Anak memiliki rasa senang dalam melakukan eksplorasi dan eskperimen dengan bahan-bahan loosepart yang ada untuk dijadikan sebuah proyek. Belajar yang menyenangkan menjadi penting bagi anak usia dini karena dapat meningkatkan rasa percaya diri anak dalam belajar.



Hasil pengamatan menunjukkan bahwa anak dapat lebih mandiri dalam melakukan kegiatan. Anak mencoba merangkai berbagai macam kegiatan main proyek menggunakan loosepart. Anak menemukan balok yang sudutnya kecil, tidak bisa ditumpuk dengan balok yang besar. Anak lebih memilih bentuk kotak persegi untuk menumpuk dengan balok yang lain. Anak juga mencari dan memadupadankan sendiri bahan-bahan loosepart menjadi bentuk yang bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa anak menemukan pengetahuan dengan pengalaman belajar mandiri yang tentu memiliki makna mendalam pada diri anak.