Tugas Isu Aktual Terkait Manajemen ASN DAN Video Learning Journal Manajemen ASN (YANO) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS INDIVIDU  Yano Armando Mone 1. VIDEO LEARNING JOURNAL https://drive.google.com/file/d/1GlNWbpV-7uHfcbRagTn5RG3RGk6Fwf6q/view?usp=drivesdk



2. ANALISIS ISU TERKAIT MANAJEMEN ASN



A. Isu Aktual yang terjadi terkait Manajemen ASN : 1. Kurang optimalnya pelayanan kesehatan 2. Ketidakefektifan pegawai dalam mengisi jurnal harian 3. Kurangnya pengetahuan pegawai tentang teknologi informasi 4. Belum optimalnya pemberian reward dan punishment 5. Ketidakdisiplinan pegawai dalam mengikuti aturan jam masuk dan pulang kantor 6. Penempatan petugas yang tidak sesuai dengan standar kompetensinya 7. Masih banyak pegawai yang belum mengikuti Pendidikan Kesamaptaan B. Deskripsi data dan fakta serta dampak jika isu tidak segera diselesaikan : 1. Kurang optimalnya pelayanan kesehatan Berdasarkan Undang-Undang Pemasyarakatan no 12 tahun 1995 menyatakan WBP berhak mendapat pelayanan kesehatan. Ini menunjukan bahwa seharusnya di dalam Lapas memiliki tenaga medis seperti perawat maupun dokter. Namun kenyataanya di tempat tugas saya belum memiliki tenaga medis perawat maupun dokter, dan bagian klinik ditugaskan pegawai yang bukan merupakan tenaga medis, selama ini petugas klinik hanya berkonsultasi dengan pihak puskesmas melalui telepon atau whatsapp jika ada warga binaan yang sakit. Selain itu tidak tersedianya kotak p3k didalam lapas, tidak tersedianya transportasi seperti Ambulance Lapas. Ini mengakibatkan pelayanan kesehatan warga binaan tidak terlaksana dengan baik, seperti pelayanan kesehatan akan lambat karena membutuhkan waktu untuk mendapatkan balasan dari pihak puskesmas, tidak adanya tindakan pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan di dalam lapas. (Pihak yang terkena dampak : Warga binaan maupun Petugas) 2. Ketidakefektifan pegawai dalam mengisi jurnal harian Diera globalisasi saat ini menuntut kita sebagai ASN agar dapat memanfaatkan teknologi informasi dengan optimal, salah satunya adalah dengan kewajiban kita untuk mengisi jurnal harian sebagai salah satu syarat perhitungan tunjangan kinerja ASN. Namun pada kenyataanya masih ditemukan pegawai yang tidak tertib dalam mengisi jurnal harian. Dan tentu saja akan dilakukan pemotongan



tunjangan kinerja ASN, ini akan berdampak pada perekonomian pegawai tersebut. (Pihak yang terkena dampak : Pegawai yang bersengkutan) 3. Kurangnya pengetahuan pegawai tentang teknologi informasi Diera globalisasi dan dimasa pandemic covid-19 saat ini kita dituntut untuk bisa beinovasi melakukan pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Namun ditempat tugas saya masih ditemukan pegawai yang belum paham tentang teknologi informasi, seperti masih banyak pegawai yang belum memahami cara penggunaan sisumaker dll aolikasi online lainnya. Hal ini disebabkan karena tidak adanya sosialisasi ataupun pelatihan bimbingan teknologi (bimtek) kepada pegawai terkait penggunaan aplikasi tersebut. Ini akan berdampak buruk pada kinerja ASN, ketidakefektifan dalam bekerja, dan terlambatnya pemberian laporan. (pihak yang terkena dampak : pegawai dan instansi) 4. Belum optimalnya pemberian reward dan punishment Didalam sebuah instansi sebagai salah satu bentuk akuntablitas dalah memberikan reward dan punishment kepada asn yang melakukan pelanggaran, hal ini tentu saja merupakan salah satu cara pendisiplinan pegawai. Namun pada fakta yang saya temukan tidak adanya sanksi tegas yang di berikan kepada petugas yang sering datang terlambat dan belum adanya pemberian reward kepada petugas teladan. Ini tentu saja akan berdampak menurunnya kedisiplinan pegawai, seperti ketika pegawai yang sering datang terlambat tidak mendapatkan sanksi, ini akan mempengaruhi pegawai lain untuk datang terlambat juga karena terlambatpun tidak mendapat hukuman apa-apa. (pihak yang terkena dampak : pegawai dan instansi) 5. Ketidakdisiplinan pegawai dalam mengikuti aturan jam masuk dan pulang kantor Ditempat tugas saya semua pegawai diwajibkan mengikuti apel pagi dan apel pulang setiap harinya. Namun dalam laporan apel setiap harinya masih ditemukan banyaknya nama yang tercantum dan jumlah petugas yang tidak mengikuti apel pagi dan apel pulang. Ini mencerminkan bahwa masih banyak petugas yang tidak disiplin. Jika dibiarkan hal Ini akan berdampak pada kualitas pelayanan yang buruk, mengakibatkan pekerjaan menjadi terhambat dan pelayanan dilakukan tidak sesuai jadwal dan menyebabkan ketidakpuasan



masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, misalnya jika petugas dapur datang terlambat maka pelayanan/pemberian makan untuk warga binaan akan terlambat juga, yang tentu saja akan berdampak buruk dari sisi kesehatan maupun keamanan. (pihak yang terkena dampak : pegawai dan warga binaan) 6. Penempatan petugas yang tidak sesuai dengan standar kompetensinya Berdasarkan system merit ASN, idealnya pegawai ditempatkan harus berdasarkan kompetensi yang dimilikinya agar pekerjaan dapat dilakukan dengan maksimal. Namun pada kenyataan di tempat tugas saya masih ditemukan penempatan pegawai yang tidak sesuai dengan kompetensi, seperti petugas klinik bukan merupakan tenaga medis. Ini akan berdampak kepada kualitas pelayanan kesehatan dalam Lapas. ((pihak yang terkena dampak : pegawai dan instansi) 7. Masih banyak pegawai yang belum mengikuti Pendidikan Kesamaptaan Sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015 Tentang Pengamanan Pada Lembaga Pemasyarakatan Dan Rumah Tahanan Negara. Salah satu syarat petugas Pengamanan adalah telah mengikuti pendidikan kesamaptaan seperti Penggeledahan, Menembak, Bela diri dan Pengendalian Hura-hara. Tetapi pada kenyataanya masih banyak petugas yang belum melakukan Pendidikan Kesamaptaan. Hal ini akan berdampak buruk jika terjadi keributan didalam LAPAS seperti lambatnya pengamanan yang akan berdampak banyak pelaku keributan yang cedera. (pihak yang terkena dampak : pegawai dan warga binaan) C. Menganalisis ISU 1. Teknik Tapisan Isu APKL



NO



ISU



ANALISIS AKPK A



P



K



L



PERINGKAT



1



Kurang Optimalnya Pelayanan Kesehatan



5



5



5



4



19



2



Ketidakefektifan pegawai dalam mengisi jurnal harian



5



4



2



4



15



3



Kurangnya pengetahuan pegawai tentang teknologi informasi



5



5



3



3



16



4



Belum Optimalnya pemberian Reward dan Punishment



5



4



3



4



16



5



Ketidakdisiplinan pegawai dalam mengikuti aturan jam masuk dan pulang kantor



5



4



4



5



18



6



Penempatan petugas yang tidak sesuai dengan standar kompetensinya



5



5



3



4



17



7



Masih banyak pegawai yang belum mengikuti Pendidikan Kesamaptaan



5



4



4



3



16



Catatan : APKL Aktual Problem Kekhalayakan Kelayakan



: artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat : artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks : artinya menyangkut hajat hidup orang banyak : artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan



solusinya. Dari teknik tapisan isu diatas ditemukan bahwa ada tiga isu yang memiliki peringkat teratas yaitu isu tentang Kurang Optimalnya Pelayanan Kesehatan, Ketidakdisiplinan pegawai dalam mengikuti aturan jam masuk dan pulang kantor dan Penempatan petugas yang tidak sesuai dengan standar kompetensinya. Dari ketiga isu diatas saya selanjutnya akan menggunakan teknik tapisan isu USG untuk mencari isu yanglebih diprioritaskan dan harus segera diselesaikan. 2. Teknik analisis isu USG



NO



1



ISU Kurang Optimalnya Pelayanan Kesehatan



KONDISI USG U



S



G



JUMLAH



4



5



4



13



3



5



4



12



3



5



4



12



Ketidakdisiplinan pegawai 2



dalam mengikuti aturan jam masuk dan pulang kantor Penempatan petugas yang tidak



3



sesuai dengan standar kompetensinya



Catatan : 



USG 1. Urgency: Berarti seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk diselesaikan berkaitan dengan dimensi waktu 2. Seriousness: Mengacu pada penyelesaian masalah dikaitkan dengan akibat, bisa menimbulkan masalah baru 3. Penempatan petugas yang tidak sesuai dengan standar kompetensinya







Interval penentuan prioritas: 1. Angka 1: sangat tidak mendesak/gawat dan dampak; 2. Angka 2: tidak mendesak/gawat dan dampak; 3. Angka 3: cukup mendesak/gawat dan dampak; 4. Angka 4: mendesak/gawat dan dampak; 5. Angka 5: sangat mendesak/gawat dan dampak. Dari teknik analisis isu diatas, isu tentang Kurang Optimalnya Pelayanan Kesehatan yang menjadi urutan pertama yang menjadi prioritas utama untuk dicarikan solusinya.



3. Teknik analisis isu Fishbone Dari teknik analisis isu diatas saya akan menggunakan teknik analisi isu fishbone untuk mencari tahu penyebab dan akibat dari Kurang Optimalnya Pelayanan Kesehatan



D. Langkah-langkah alternative untuk mengatasi isu Kurang Optimalnya Pelayanan Kesehatan Untuk mengatasi isu ini tentu saja perlunya kehadiran tenaga kesehatan seperti dokter maupun perawat yang bertugas didalam LAPAS, menyediakan fasilitas kesehatan seperti perlatan kesehatan, ambulance, maupun kotak p3k dan tentu saja mengadakan kerja sama dengan dinas kesehatan untuk melakukan sosialisasi atau pelatihan terkait dengan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) agar petugas penjagaan juga bisa segera melakukan pertolongan pertama ketika terjadi sesuatu yang emergency.