Tugas Metode Diklat  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI “ METODE PENDIDIKAN DAN PELATIHAN”



Disusun oleh : ELFA MIRANTI NIM. 202230829



PRODI ALIH JENJANG SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN PADANG TAHUN 2020



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR…………………………………………………………….......... DAFTAR ISI………………………………………………………………..………….… BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG………………………….....…………………...….......... B. RUMUSAN MASALAH....................……………………………………......... C. TUJUAN………………………………………………………………….......... D. MANFAAT............................................................................................................ BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN METODE DIKLAT...............……………...............................……….... B. JENIS-JENIS METODE DIKLAT..................................................................................... BAB III PEMBAHASAN 1. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI METODE DIKLAT............................ 2. MENYUSUN METODE DIKLAT.............................................................................



BAB III PENUTUP KESIMPULAN……………………....................…………………………….....



15



SARAN…………………………………………......................………………...



15



DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..………………...



KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subnahu Taala, atas rahmat dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Pendidikan dan Pelatihan Gizi tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta beserta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang menjadi panutan dan tauladan bagi kita semua. Penulis berharap makalah ini dapat menjadi referensi bagi pembelajaran mata kuliah Studi Prilaku Konsumen ini.Selain itu, penulis juga berharap makalah ini dapat memberi mafaat bagi penulis sendiri dan bagi pembaca dapat memahami isi dari makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan penulis menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah.Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis memohon maaf. Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Pengertian Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) adalah suatu program yang dirancang untuk dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan pemahaman pekerja (pegawai) terhadap keseluruhan lingkungan kerjanya .Diklat mencakup 2 aspek yaitu pendidikan dan pelatihan yang masing-masing memiliki makna berbeda namun memiliki tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan kompetensi seseorang dalam melakukan pekerjaannya.Dengan mengikuti diklat diharapkan dapat memberikan rangsangan atau stimulus terhadap sumber daya manusia (SDM) dalam meningkatkan kecakapan dan keterampilan yang diperlukan dalam pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan penyelenggara diklat biasanya adalah pusat pendidikan dan latihan (pusdiklat). Metode yang digunakan dalam diklat adalah memadukan pendidikan dan latihan secara efisien dan efektif dalam waktu yang relatif singkat. Untuk perlu diketahui dan memahami tentang metode diklat sehingga kita dapat menerapkan dengan tepat sesuai tujuan pendidikan dan pelatihan dilaksanakan. B. Masalah Dari penjelasan diatas maka apakah itu metode, jenis metode, faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode diklat dan cara menyusun metode diklat ? C. Tujuan Umum Untuk mengetahui lebih mendalam dan memahami tentang metode diklat Tujuan Khusus 1. Mengetahui pengertian metode diklat 2. Mengetahui jenis-jenis metode diklat



3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi metode diklat 4. Mengetahui cara menyusun metode diklat. D. Manfaat Dapat menerapkan metode diklat yang tepat sesuai dengan topik masalah, sasaran dan tujuan diadakannya pendidikan dan pelatihan serta metode diterapkan dengan sistematis yang baik dan benar.



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Metode Pendidikan Dan Pelatihan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) sebagai upaya dalam mengembangkan sumberdaya manusia (SDM) terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dankepribadian manusia.



Oleh



karena



itu



untuk



memperoleh



hasil



yang



maksimal



dalam pengembangan pegawai diperlukan program pendidikan dan pelatihan yang sesuaiden gan analisa jabatan agar pegawai mengetahui tujuan pendidikan dan pelatihan yangdijalankannya.Diklat



merupakan



serangkaian



kegiatan



yang



mengutamakan pengetahuan, keterampilan dan peningkatan sikap seseorang pegawai dalamm elaksanakan tugasnya dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang efektif danefisien. Perbedaan antara latihan dan pendidikan dikemukakan dengan baik sekali OlehJ.C. Denyer dalam bukunya Moekijat (1991) bahwa “Pendidikan berhubungan denganmengetahui “Bagaimana?” dan “Mengapa?” dan lebih banyak berhubungan dengan teori pekerjaan, sedangkan latihan adalah lebih banyak bersifat praktis”. Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) adalah suatu program dengan metode terpadu untuk meningkatkan



pengetahuan,



pemahaman



serta



kompetensi



pesertanya. Metode yang



digunakan dalam diklat adalah memadukan pendidikan dan latihan secara efisien dan efektif dalam waktu yang relatif singkat



B.



Jenis-Jenis Metode Pendidikan Dan Pelatihan Ada banyak metode pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan. Adapunmetode



yang dapat digunakan dalam pelaksanaan program pelatihan menurut Dessler(2000) yaitu,On the



job



training(pelatihan



di



tempat



kerja),



merupakan



pelatihan



kepada pegawai untuk mempelajari suatu pekerjaan sambil mengerjakannya.Job instruction training (pelatihan instruksi jabatan), merupakan pendaftaran masing-masing tugas



dasar jabatan, serta untuk memberikan pelatihan langkah demi langkah kepada pegawai. (Cherrington) Lectures (pembelajaran),



pelatihan



dengan



cara



yang



cepat



dan



sederhanadalam menyajikan pengetahuan kepada para peserta pelatihan.  Audio visual training(pelatihan audio visual) Pelatihan pegawai dengan menggunakan teknik audio visualseperti film, televisi, audio tape dan video tape, cara ini dapat menjadi sangat efektif dandigunakan secara meluas. Programmed learning (pembelajaran terprogram) Suatu metode sistematik untuk mengajarkan keterampilan yang mencakup penyajian pertanyaan atau fakta, memungkinkan pegawai untuk memberikan tanggapan danm emberikan peserta belajar umpan balik segera tentang kecermatan jawabannya. Vestibule or simulatedTraining (pelatihan serambi atau simulasi) Pelatihan



pegawai



pada peralatan khusus diluar tempat kerja, seperti pelatihan pilot dalam



pesawat, sehingga biaya dan bahaya dapat dikurangi. Training computer assisted instruction (pelatihan berdasarkan komputer) Merupakan



pelatihan pegawai



dengan menggunakan



komputer, pelatihan



ini



menggunakan sistem berdasarkan komputer secara interaktif meningkatkan pengetahuan atau keterampilan peserta pelatihan.Metode yang dipilih hendak disesuaikan dengan jenis pelatihan yang akandilaksanakan. Materi disusun dari estimasi kebutuhan tujuan latihan, kebutuhan dalam bentuk pengajaran keahlian khusus, menyajikan pengetahuan yang dibutuhkan. Penyelenggara diklat harus terlebih dahulu menetapkan secara jelas sasaran yang ingin dicapai agar pelaksanaan program diklat dapat diarahkan ke pencapaian tujuan organisasi C. Faktor-faktor yang mempengaruhi metode pendidikan dan pelatihan Menurut Hasibuan 2005 faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan dan pelatihan karyawan yaitu : A. Peserta Peserta pendidikan dan pelatihan mempunyai latar belakang yang tidak sama atau heterogen seperti pendidikan dasarnya, pengalaman kerjanya, usianya dan lain sebagainya.



Hal ini akan menyulitkan dan menghambat kelancaran pelaksanaan latihan dan pendidikan karena daya tangkap, persepsi dan daya nalar mereka terhadap pelajaran yang diberikan berbeda. B. Pelatih Instruktur Pelatih atau instruktur yang ahli dan cakap mentransfer pengetahuannya kepada para peserta latihan dan pendidikan sulit didapat. Akibatnya sasaran yang diinginkan tidak tercapai. Misalnya, ada pelatih yang ahli dan pintar tetapi tidak dapat mengajar dan berkomunikasi secara efektif atau teaching skillnya tidak efektif, jadi dia hanya pintar serta ahli untuk dirinya sendiri C. Fasilitas Pendidikan dan pelatihan Fasilitas sarana dan prasarana dibutuhkan untuk pendidikan dan pelatihan itu sangat kurang atau tidak baik. Misalnya, buku-buku, alat-alat, mesin-mesin yang akan dipergunakan untuk praktek kurang atau tidak ada. Hal ini akan menyulitkan dan menghambat lancarnya pendidikan dan pelatihan D. Kurikulum Kurikulum yang ditetapkan dan diajarkan kurang serasi atau menyimpang serta tidak sistematis untuk mendukung sasaran yang diinginkan oleh pekerjaan atau jabatan peserta bersangkutan. Untuk menetapkan kurikulum dan waktu mengajarkannya yang tepat sangat sulit E. Dana Pendidikan dan pelatihan Dana yang tersedia untuk pendidikan dan pelatihan sangat terbatas, sehingga sering dilakukan secara terpaksa, bahkan pelatih maupun sarananya kurang memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. D. Menyusun Metode Pendidikan Dan Pelatihan Menyusun sebuah program pelatihan memang tidak semudah yang dibayangkan. Ada berbagai macam pertimbangan yang sering dilakukan sebelum memutuskan semua jenis kebutuhan ini. Pada dasarnya perusahaan bisa bekerja sama dengan pihak dari luar perusahaan atau menetapkan semua cara menyususn rencana pelatihan secara mandiri. Rencana pelatihan biasanya meliputi pengembangan program, cara penerapapan program dan



hasil akhir yang harus dicapai dalam sebuah program pelatihan. Berikut ini adalah beberapa pedoman cara menyusun rencana pelatihan untuk sebuah organisasi atau perusahaan : 1. Metode Kelas atau Classroom Methods Metode Kelas atau Classroom Methods, yang terdiri dari: 1) Ceramah, metode ini banyak diberikan dalam kelas. Pelatih memberikan teori-teori yang diperlukan sementara yang dilatih mencatat dan mempersiapkannya, 2) Rapat, pelatih memberikan suatu makalah tertentu dan peserta ikut berpartisipasi memecahkan masalah tersebut. Peserta juga harus menggunakan gagasan-gagasannya, saran-sarannya berdiskusi dan memberikan kesimpulannya, 3) Program instruksi, di mana peserta dapat belajar sendiri karena langkah-langkah pengerjaannya sudah di program melalui komputer, buku-buku petunjuk. Program instruksi melalui pemecahan informasi kedalam beberapa bagian kecil sehingga dapat dibentuk program pengajaran yang mudah dipahami dan saling berhubungan, 4) Studi Kasus, dalam metode ini dimana pelatih memberikan suatu kasus kepada peserta. Kasus tidak dilengkapi dengan data yang lengkap karena sengaja disembunyikan. Tujuannya agar peserta terbiasa mencari data dari pihak eksternal dalam memutuskan suatu kasus yang dihadapinya, 5) Rol Playing, metode ini dilakukan dengan menunjuk beberapa orang untuk memainkan suatu peranan di dalam sebuah organisasi tiruan. Misalnya hubungan antara atasan dengan bawahan dalam situasi tertentu, 6) Diskusi, melalui metode ini peserta dilatih untuk erani memberikan pendapat dan rumusannya serta cara-cara meyakinkan orang lain agar percaya terhadap pendapat itu, selain itu peserta juga dilatih untuk menyadari bahwa tidak ada rumusan mutlak benar, sehingga dengan demikian ada kesediaan untuk menerima penyempurnaan dari orang lain, menerima informasi dan memberi informasi, 7) Seminar, cara ini bertujuan untuk mengembangkan kecakapan dan keahlian peserta dalam menilai dan memberikan saran-saran yang konstruktif mengenai pendapat orang lain. Peserta dilatih mempersepsi dan mengevaluasi, menerima atau menolak pendapat orang lain.



2. Metode Pelatihan atau Training  Pelatihan merupakan bagian dari pendidikan. Pelatihan bersifat spesifik, praktis dan segera. Spesifik berarti pelatihan berhubungan dengan bidang pekerjaan yang dilakukan. Praktis dan segera berarti yang sudah dilatihkan dapat dipraktikkan. Umumnya



pelatihan



dimaksudkan



untuk



memperbaiki



penguasaan



berbagai



keterampilan kerja dalam waktu relatif singkat. Metode latihan atau training terdiri dari lima cara yaitu:  1) Dalam Pekerjaan, pada metode ini peserta pelatihan langsung bekerja di tempat untuk belajar dan meniru suatu pekerjaan dibawah bimbingan seorang pengawas. Kelebihan metode ini terletak pada pemberian inovasi yang besar kepada peserta untuk belajar. Keberhasilan metode ini sepenuhnya tergantung pada penatar, 2) Dalam Ruangan, metode pelatihan dilakukan di dalam kelas yang biasanya dilakukan oleh perusahaan industri untuk memperkenalkan pekerjaan kepada pegawai baru dan melatih mereka memperkenalkan pekerjaan tersebut. Disini biasanya diberikan latihan jenis pekerjaan, 3) Bermain peran dan Demonstrasi, metode pelatihan dengan cara peragaan dan penjelasan bagaimana cara-cara melakukan suatu pekerjaan melalui contoh atau percobaan yang didemontarsikan. Biasanya dilengkapi dengan kuliah, gambar-gambar, video dsb, 4) Simulasi, suatu teknik untuk mencontoh se mirip mungkin terhadap konsep sebenarnya dari pekerjaan yang akan dijumpai. Melalui simulasi dilakukan penampilan situasi atau kejadian se mirip mungkin dengan situasi yang sebenarnya, walaupun itu hanya merupakan tiruan saja, 5) Magang adalah suatu cara untuk mengembangkan keahlian sehingga para pegawai dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaan. Sedangkan Menurut Endah (2018) jenis-jenis metode pelatihan yaitu ceramah, diskusi, peragaan, latihan / praktek, studi kasus, permainan, bermain peran, in-tray, simulasi dan pembelajaran online .



 Jenis-jenis metode pelatihan tersebut diuraikan sebagai berikut:  Kuliah / ceramah. Suatu pembicaraan oleh satu orang tanpa ada orang lain atau sedikit sekali orang yang terlibat. Metode pelatihan jenis ini merupakan metode pelatihan yang dilakukan di dalam ruang kelas. Kekuatannya adalah jumlah pesertanya, materi yang disampaikan berdasarkan konsep / teori, dan memberikan pengetahuan pada tingkat tertentu. Sedangkan kelemahan peserta menjadi bosan, materi dapat hilang bila tidak kuliah, dan pengajar harus memberikan yang relevan. Pertukaran pengetahuan, ide dan pendapat mengenai suatu pokok tertentu dengan antara peserta dan pengajar. Kekuatannya yang peserta mudah berubah pendirian, ingin memperkaya ide / wawasan, ingin memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman orang lain, pengajar ingin mendapat umpan balik, dan jumlah peserta tidak banyak. Sementara kelemahan adalah pembicaraan dapat menyimpang, peserta, peserta pasif / dominan, sehingga pengajar harus bertindak sebagai penengah.  Peragaan Memberikan informasi / peragaan tentang cara kerja suatu alat. Kekuatan metode pelatihan ini adalah jika peserta sulit untuk memahami teori / konsep tanpa melihat sendiri, dengan kelemahan pengajar perlu memberikan penjelasan yang cukup.  Latihan / praktek, Peserta melaksanakan untuk melaksanakan tugas tertentu menurut cara yang ditentukan oleh pengajar dan jawaban / hasil yang diperoleh sudah tertentu. Kekuatan ingin mempraktikkan atau melatih pengetahuan yang telah diberikan sebelumnya, dan ingin melatih keterampilan keterampilan. Kelemahan metode ini peserta frustasi kalau bentuknya sulit, latihan harus realistis dan hasilnya dapat dicapai secara wajar, pengajar harus memberikan petunjuk dan bimbingan yang cukup, dan peserta / pengajar harus dapat menyediakan sarana yang diperlukan.  Latihan Instruksi Kerja, Peserta melaksanakan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu yang ditentukan oleh alat / proses menurut cara yang ditentukan oleh pengajar. Kekuatan



metode ini ingin melatih keterampilan tertentu dalam waktu singkat. Sedangkan kelemahan peserta mungkin akan mencoba-coba sendiri, sehingga dapat menimbulkan risiko, pengajar harus memberikan petunjuk yang terinci, pengajar harus melakukan peringatan secara tetap, dan jangan dilakukan untuk tugas-tugas yang berisiko besar bila terjadi kesalahan.  Studi Kasus, Peserta yang melakukan analisis dari informasi yang disediakan untuk menentukan sebab dari masalah tertentu dan mengambil keputusan mengenai masalah. Pelatihan yang digunakan dalam kelas bisnis, dimana peserta dituntut untuk menemukan prinsip-prinsip dasar dengan analisis masalah yang ada. Kekuatan metode ini ingin melatih keterampilan menganalisis masalah, dan ingin menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam situasi yang nyata. Sementara kelemahannya yaitu kadang-kadang kadang tidak dapat melihat hubungan-hubungan antara informasi yang ada, dan pengajar yang perlu memberikan petunjuk yang cukup mengenai arah analisis.  Permainan, Pada metode permainan peserta bersama untuk mengerjakan suatu permainan tertentu, biasanya dilakukan secara berkelompok. Metode ini mempunyai kekuatan ingin menggambarkan / menggambarkan konsep secara tidak langsung. Sedangkan kelemahannya peserta mengerjakan tidak serius, permainan harus relevan dengan situasi yang dibicarakan, lebih tepatnya jika dilakukan mendahului konsep.  Bermain Peran ( Role Playing ). Peserta yang memainkan untuk memainkan peran tertentu dalam suatu situasi. Misalnya peserta dikondisikan pada suatu permasalahan tertentu, peserta harus dapat



menyelesaikan



permasalahan



dimana



peserta



seolah-olah



terlibat



langsung. Kekuatan metode bermain peran yaitu ingin memberikan gambaran tentang tingkah laku manusia, dan ingin melatih hubungan yang berhubungan dengan tingkah laku manusia. Kelemahan metode ini yaitu peserta dapat menjadi malu, dan peserta menghadapinya dengan tidak serius.



 In-Tray. Peserta yang diberikan sejumlah berkas, kertas kerja dan surat seperti yang terdapat di tempat pekerjaan. Berdasarkan Informasi tersebut peserta ini untuk mengambil keputusan-keputusan. Metode in-tray adalah cocok bagi peserta yang biasa / akan bekerja secara manajerial, ingin mengetahui gambaran yang jelas tentang masalah-masalah dan penyelesaiannya dalam situasi yang sebenarnya, dan ingin melatih peserta dalam menentukan prioritas, menghadapi masalah-masalah dan sebagainya. Kelemahan metode in-tray adalah bahan-bahan yang diberikan harus realistis dan sesuai dengan yang sebenarnya terjadi. Peserta menjalankan peran sebagai pengelola organisasi / perusahaan dan harus mengambil keputusan dalam situasi yang nyata, permainan dilakukan secara berkelompok dan bersaing seperti hal-hal yang terjadi dalam situasi nyata. Pelatihan yang menciptakan kondisi belajar yang mirip dengan kondisi pekerjaan, pelatihan ini digunakan untuk belajar secara teknikal dan motor skill. Metode ini merupakan suatu situasi atau peristiwa yang mana telah menciptakan bentuk realita atau imitasi dari realitas kerja yang sebenarnya. Simulasi ini merupakan pelengkap dan sebagai teknik duplikat yang lebih mendukung dengan kondisi nyata pada pekerjaan. Metode Simulasi Yang memucat Adalah populer Permainan Bisnis ( permainan bisnis). Metode jenis ini merupakan metode pelatihan yang sangat mahal, tetapi juga sangat bermanfaat dan banyak yang diperlukan dalam dunia kerja yang sebenarnya. Kekuatan metode ini cocok untuk melatih melatih dan mengambil keputusan yang bersifat multi aspek. Dan kelemahannya adalah peserta donya dengan tidak serius, peserta dapat menolak semua yang dipelajarinya jika hasilnya tidak realistis, serta memerlukan waktu yang cukup lama.    Pembelajaran Online . Pembelajaran online merupakan metode pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi, internet, atau intranet, dengan kekuatan tidak terkendala waktu dan lokasi, metode penyelesaian kreatif, dan lebih bersifat trainee-centered. Kelemahannya



keterbatasan akses, penguasaan komputer dan teknologi, serta minimnya handsonlearning . BAB III PENUTUP



A.    KESIMPULAN Dalam pelaksanaan kegiatan Diklat, banyak unsur yang terlibat, ada panitia penyelenggaran, kurikulum, widyaiswara, metode pembelajaran, media, sarana dan prasarana, serta peserta diklat sendiri. Banyak teori yang telah disampaikan oleh para ahli tentang bagaimana seharusnya proses belajar dalam sebuah kediklatan. Proses belajar dalam sebuah diklat berbeda dengan proses belajar di sekolah atau perguruan tinggi. Untuk itu perlu metode pembelajaran yang tepat. Ada banyak metode pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan. Adapunmetode yang dapat digunakan dalam pelaksanaan program pelatihan menurut Dessler(2000) yaitu On the



job



training



(pelatihan



di



tempat



kerja),



merupakan



pelatihan



kepada pegawai untuk mempelajari suatu pekerjaan sambil mengerjakannya. Job instruction training (pelatihan instruksi jabatan), merupakan pendaftaran masing-masing tugas dasar jabatan, serta untuk memberikan pelatihan langkah demi langkah kepada pegawai. (Cherrington) Lectures (pembelajaran),



pelatihan



dengan



cara



yang



cepat



dan



sederhanadalam menyajikan pengetahuan kepada para peserta pelatihan. B.     SARAN Metode pembelajaran dalam diklat harus di perhatikan khusus agar kegiatan diklat tersebut tidak sia-sia. Untuk itu sebagai yang mengadakan pelatihan harus dapat merencanakan metode yang dengan baik dan terencana. Sedangkan untuk peserta yang mengikuti harus dapat benar-benar mengaplikasikan semua yang didapatnya selama mengikuti pelatiahan. 



DAFTAR PUSTAKA Basri, hasan & Rusdiana. 2015. Manajemen Pendidikan & Pelatihan. Bandung: CV Pustaka Setia. Riadi, Muchlisin. 2012. “Jenis dan metode pendidikan”. (Online). (http://www.kajianpustaka.com/2012/11/jenis-dan-metode-pendidikan-dan.html). Pada tanggal 05 september 2015. Sulastri. 2012. “On The Job Training”. (Online). (http://allamandakathriya.blogspot.co.id/2012/04/on-job-off-job-training.html). Pada tanggal 05 September 2015.



DAFTAR PUSTAKA https://kkp.go.id/brsdm/bdasukamandi/artikel/8635-jenis-jenis-metode-pelatihan-yanginteraktif#:~:text=Faktor%2Dfaktor%20yang%20mempengaruhi%20pemilihan,%2C %20dan%20prinsip%2Dprinsip%20belajar. https://www.padamu.net/tujuan-dan-metode-pelaksanaan-diklat#:~:text=Metode %20Pendidikan%20dan%20Pelatihan%20(Diklat)%20merupakan%20suatu%20cara %20sistematis%20yang,kerja%20terhadap%20tugas%20dan%20pekerjaannya.