Tumbuh Kembang Bayi&balita [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS



Disusun Oleh: Eiyanni Pramusdiantika



19.307010.02



Miftahul Jannah



19.307010.10



Nurdiana



19.307010.24



Ainul Latifa F



19.307010.26



Aisyah



19.307010.30



Grasylia Stephanie



19.307010.32



Nirmala Nurvivian N



19.307010.34



Anggi Wira Saputri



19.307010.48



Devi Ayu Aprilia



19.307010.50



Aisyah Febrianti



19.307010.58



JURUSAN KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN 2020



1



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini,semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai petunjuk atau pedoman bagi pembaca Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca walaupun masih terdapat banyak kekurangan oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangatlah diperlukan penulis untuk kedepannya Sebagai penutup, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penulisan makalah ini.



Tarakan 29 April 2020



Kelompok 1



2



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. 1 KATA PENGANTAR …………………………………………………………... 2 DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...................................................................................................



5



B. Rumusan masalah….….…………………….……………………………........ 5 C. Tujuan………………….…………………………….…………………........... 6 BAB II . PEMBAHASAN II.I Konsep tumbuh kembang bayi dan balita A. Defenisi pertumbuhan dan perkembangan ………………………………. 7 B. Definisi bayi dan balita ………………………………………………….. 7 C. Ciri-ciri tumbuh kembang ……………………………………………….. 8 D. Prinsip tumbuh kembang ………………………………………………… 10 E. Factor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak …………………….. 10 II.II Tahap-tahap tumbuh kembang A. Pertumbuhan fisik meliputi BB,TB,LK dan organ tubuh lainnya ……….. 14 B. Perkembangan kognittif, motoric, social, dan bahasa ……………………. 17 II.III Pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita A. Mengukur TB dan BB………………….…..…………………………….. 21 B. Mengisi KMS…………………………………………………………….. 26 C. Menggunakan Denver Development Screening Test (DDST) …………. 28 D. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) …………………..……. 29 E. Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) ………… 29 F. Menjelaskan hasil pemantauan pada ibu/keluarga anak …….………….



33



G. Mempraktikkan stimulasi untuk tumbuh kembang anak sesuai usia …..



36



3



BAB III . PENUTUP A. Kesimpulan......................................................................................................



39



B. Saran................................................................................................................



40



DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................



41



4



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar belakang Perkembangan anak adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari pematangan. Di sini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem yang berkembang sedemikian rupa perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Biasanya perkembangan anak diikuti pertumbuhan sehingga lebih optimal dan tergantung pada potensi biologik seseorang. Potensi tersebut merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan, psikologi, sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberikan ciri tersendiri pada setiap anak. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, kesadaran emosional dan inteligensia berjalan sangat cepat. Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan. B. Rumusan masalah 1. Apa defenisi pertumbuhan dan perkembangan 2. Apa defenisi bayi dan balita? 3. Apa saja ciri-ciri tumbuh kembang? 5



4. Apa saja prinsip tumbuh kembang? 5. Apa saja factor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak ? 6. Bagaimana tahap-tahap tumbuh kembang ? 7. Bagaimana pemantauan tumbuh kembang bayi dan anak balita ? C. Tujuan 1. Agar mahasiswa mengetahui defenisi pertumbuhan dan perkembangan 2. Agar mahasiswa mengetahui defenisi bayi dan balita 3. Agar mahasiswa mengetahui ciri-ciri tumbuh kembang 4. Agar mahasiswa mengetahui prinsip tumbuh kembang 5. Agar mahasiswa mengetahui factor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak 6. Agar mahasiswa mengetahui tahap-tahap tumbuh kembang 7. Agar mahasiswa mengetahui pemantauan tumbuh kembang bayi dan anak balita



6



BAB II PEMBAHASAN II.I Konsep Tumbuh Kembang Bayi Balita A. Definisi pertumbuhan dan perkembangan Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran Fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan



saraf



pusat



dengan



organ



yang



dipengaruhinya



misalnya



perkembangan sistem kardiovaskuler kemampuan berbicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh. B. Definisi Bayi dan Balita Bayi merupakan individu yang berusia 0-12 bulan yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang cepat disertai dengan perubahan dalam kebutuhan zat gizi (Wong, 2003). Balita adalah masa anak mulai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang, yaitu pada usia 1 sampai 5 tahun. Masa ini merupakan masa yang penting terhadap perkembangan kepandaian dan pertumbuhan intelektual. (Mitayani, 2010).



7



C. Ciri-ciri Tumbuh Kembang 1. Ciri-ciri pertumbuhan, antara lain: a. Perubahan ukuran Perubahan ini terlihat jelas pada pertumbuhan fisik yang dengan bertambahnya umur anak terjadi pula penambahan berat badan tinggi badan dan lingkar kepala, dll. b. Perubahan proporsi Tubuh anak memperlihatkan perbedaan proporsi bila dibandingkan dengan tubuh orang dewasa pada bayi baru lahir titik pusat terdapat kurang lebih setinggi umbilikus, sedangkan pada orang dewasa titik pusat tubuh terdapat kurang lebih setinggi symphysis pubis. Perubahan proporsi tubuh mulai Usia kehamilan 2 bulan sampai dewasa. c. Hilangnya ciri-ciri lama Selama proses pertumbuhan terdapat hal-hal yang terjadi perlahanlahan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu dengan hilangnya refleks primitif. d. Munculnya ciri-ciri baru Timbulnya ciri-ciri baru ini adalah akibat pematangan fungsi fungsi organ. Pertumbuhan fisik yang penting selama pertumbuhan adalah munculnya gigi tetap dan munculnya tanda-tanda seks sekunder seperti rambut pubis dan axilla tumbuhnya buah dada pada wanita dll. 2. Ciri-ciri perkembangan, antara lain: a. Perkembangan melibatkan perubahan Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi titik perkembangan sistem reproduksi misalnya, disertai dengan perubahan pada organ kelamin. Perubahan-perubahan ini meliputi perubahan ukuran tubuh secara umum perubahan proporsi tubuh, berubahnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru sebagai tanda pematangan.



8



b. Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya Seseorang tidak akan bisa melewati suatu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahap sebelumnya. Misalnya seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia berdiri karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya. c. Perkembangan dengan pola yang tetap Perkembangan fungsi organ tubuh menurut dua hukum yang tetap, yaitu: 1) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah caudal. Pola ini disebut pola sefalokaudal. 2) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerakan kasar ) lalu berkembang di daerah distal seperti jarijari yang mempunyai kemampuan dalam gerakan halus. Pola ini disebut proximal distal. d. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan Tahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang teratur berurutan, tahap-tahap tersebut tidak akan bisa terjadi terbalik misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, berdiri sebelum berjalan dll. e. Perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda Perkembangan berlangsung dalam kecepatan yang berbeda-beda titik kaki dan tangan berkembang pesat pada awal masa remaja titik sedangkan bagian tubuh yang lain mungkin berkembang pesat pada masa lainnya. f. Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat perkembangan pun demikian terjadi peningkatan mental, ingatan, daya nalar, asosiasi dan lain-lain.



9



D. Prinsip Tumbuh Kembang 1. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya, sesuai dengan potensi yang ada pada individu titik belajar merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dan potensi yang dimiliki anak. 2. Pola perkembangan dapat diramalkan. Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak itik dengan demikian perkembangan seorang anak dapat diramalkan titik perkembangan berlangsung



dari



tahapan



umum



ke



tahapan



spesifik



dan



terjadi



berkesinambungan. E. Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak 1. Faktor hereditas Faktor hereditas ( genetik) adalah bawahan anak dari orang tuanya yaitu potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil dan warna kulit. 2. Faktor internal 



Ras/etnik atau bangsa Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki faktor hereditas ras atau bangsa Indonesia atau sebaliknya.







Keluarga Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi pendek gemuk atau kurus.







Umur Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama kehidupan dan masa remaja.



10







Jenis kelamin Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki titik Tetapi setelah melewati masa pubertas pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.







Kelainan kromosom Kelainan



kromosom



umumnya



disertai



dengan



kegagalan



pertumbuhan seperti pada Sindrom Down dan sindrom Turner. 3. Faktor eksternal a. Faktor prenatal  Gizi Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan janin.  Mekanis 



Toksin/zat kimia Beberapa obat-obatan seperti aminopterin, thalidomide dapat



menyebabkan



kelainan



kongenital



seperti



palatoskisis. 



Endokrin Diabetes mellitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali hiperplasia adrenal.







Radiasi Paparan radium dan sinar rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota gerak kelainan kongenital mata kelainan jantung.







Infeksi Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (toksoplasma rubella cytomegalovirus dan Herpes Simplex) dapat menyebabkan kelainan pada janin:



11



katarak, bisa tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan jantung kongenital. 



Kelainan imunologi Eritroblastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan ibu sehingga Ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan kern Ikterus yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.







Anoksia embrio Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta menyebabkan pertumbuhan terganggu.







Psikologi ibu Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah atau kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain.



b. Faktor postnatal  Gizi Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.  Penyakit kronis/kelainan kongenital Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani.  Lingkungan fisis dan kimia Lingkungan sering disebut adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak atau provider. Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan Sinar radioaktif, zat kimia tertentu



12



( Pb, merkuri, rokok dll) mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.  Psikologis Hubungan anak dengan orang disekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan menghambat akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya.  Endokrin Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.  Sosio-ekonomi Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan akan menghambat pertumbuhan anak.  Lingkungan pengasuhan Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak.  Stimulasi Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan alat makan, sosialisasi anak keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.  Obat-obatan Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan.



13



II.II . Tahap-Tahap Tumbuh Kembang a. Pertumbuhan meliputi berat badan,tinggi badan, LK dan organ tubuh lainnya  Usia 1 bulan



 Panjang badan 50.0 - 57.4 cm  Berat badan 3.2 – 4.3 kg  Lingkar kepala 34.3 - 38.8 cm  Pigmen mata belum berkembang secara sempurna, sehingga warna mereka akan berubah pada mingu-minggu mendatang.  Usia 2 bulan 



Panjang badan : 53.2 - 60.9 cm







Berat badan : 3.6 – 5.2 kg







Lingkar kepala: 36.0 - 40.5 cm



 Usia 3 bulan 



Panjang badan : 55.8 - 63.8 cm







Berat baddan : 4.2 – 6.0 kg







Lingkar kepala: 37.2 - 41.9 cm



 Usia 4 bulan 



Panjang badan : 60.0 - 67.8 cm







Berat badan : 4.7 – 6.7 kg







Lingkar kepala: 39.4 - 43.9 cm



 Usia 5 bulan 



Panjang badan : 59.9 - 68.2 cm







Berat badan : 5.3 – 7.3 kg







Lingkar kepala: 39.0 - 43.9 cm







Memulai tanda pertumbuhan gigi



 Usia 6 bulan



 Panjang badan : 61.5 - 70.0 cm  Berat badan: 5.8 – 7.8 kg



14



 Lingkar kepala: 39.7 - 44.6 cm 



Pertumbuhan gigi insisi tengah atas



 Usia 7 bulan 



Panjang badan : 62.9 – 71.6 cm







Berat badan : 6.2 – 8.3 kg







Lingkar kepala: 40.4 – 45.3 cm



 Usia 8 bulan 



Panjang badan : 64.3 – 73.2 cm







Berat badan : 6.6 – 8.8 kg







Lingkar kepala: 40.9 – 45.9 cm







Mulai menunjukkan pola yang teratur dalam eliminasi kandung kemih dan defekasi



 Usia 9 bulan 



Panjang badan : 65.6- 74.7 cm







Berat badan : 7.0 – 9.2 kg







Lingkar kepala: 41.3- 46.3 cm







Pertumbuhan gigi lateral atas



 Usia 10 bulan 



Panjang badan : 66.8 – 76.1 cm







Berat badan : 7.3 – 9.5 kg







Lingkar kepala: 41.7 – 46.8 cm



 Usia 11 bulan 



Panjang badan : 68.0 – 77.5 cm







Berat badan : 7.6 – 9.9 kg







Lingkar kepala: 42.0 – 47.1 cm







Muncul gigi lateral bawah



 Usia 12 bulan 



Panjang badan : 69.2 – 78.9cm







Berat badan : 7.8 – 10.2 kg







Lingkar kepala: 42.3 – 47.5 cm 15



 Usia 15 bulan 



Tinggi badan : 72.9 – 79.4 cm







Berat badan : 8.4 – 10.9 kg







Lingkar kepala: 44 – 50 cm



 Usia 1,5 tahun 



tinggi badan : 75.9 – 82.4 cm







Berat badan : 8.9 – 11.5 kg







Lingkar kepala: 44.5 – 50.5 cm







Secara fisiologis mampu mengendalikan sfingter



 Usia 2 tahun 



Tinggi badan : 79.2 – 85.6 cm







Berat badan : 10.0 – 12.3 kg







Lingkar kepala: 45 – 51 cm







Gigi geligi utama 16 gigi



 Usia 2,5 tahun 



Tinggi badan : 83.7– 90.4 cm







Berat badan : 10.8 – 13.5 kg







Lingkar kepala: 45.5 – 52.5 cm







Gigi utama lengkap (20 gigi)



 Usia 3 tahun 



Tinggi badan : 87.8 – 94.9 cm







Berat badan : 11.7 – 14.6 kg







Lingkar kepala: 46 – 53 cm



 Usia 4 tahun 



Tinggi badan : 96.4 – 102.9 cm







Berat badan : 13.2 – 16.7 kg







Lingkar kepala: 4 7– 53.8 cm



 Usia 5 tahun 



Tinggi badan : 102.7 – 109.9 cm



16







Berat badan : 14.5 – 18.7 kg







Lingkar kepala: 47.8– 54 cm







Pemunculan gigi permanen



b. Perkembangan kognitif,motoric, social dan bahasa sesuai tahap perkembangan a. Milestone motorik kasar  Lahir- 3bulan : 



Belajar mengangkat kepala







Kepala bergerak dari kiri ke kanan atau sebaliknya tergantung stimulasi



 3-4 bulan :  Menegakkan kepala 900 dan mengangkat dada  Menoleh ke arah suara  6-9 bulan : 



Duduk tanpa dibantu







Dapat tengkurap dan berbalik sendiri







Merangkak meraih benda atau mendekati seseorang



 9-12 bulan : 



Merangkak







Berdiri sendiri tanpa dibantu







Dapat berjalan dengan dituntun



 12-13 bulan : 



Berjalan tanpa bantuan



 12-18 bulan : 



Berjalan mengeksplorasi rumah dan sekelilingnya



 18-24 bulan: 



Naik turun tangga



 2-3 tahun : 



belajar melompat, memanjat, dan melompat dengan satu kaki



17







mengayuh sepeda roda tiga



 3-4 tahun: 



berjalan dengan jari-jari kaki



 4-5 tahun: 



melompat dan menari



b. Milstone motorik halus  Lahir- 3 bulan: 



mengikuti obyek dengan matanya







menahan barang yang dipegangnya



 3-6 bulan: 



menyentuhkan tangan satu ke tangan lainnya







belajar meraih benda dalam dan di luar jangkauannya







menaruh benda di mulut



 6-9 bulan: 



memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya







memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk







bergembira dengan melempar benda-benda



 9- 12 bulan: 



ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda ke mulut



 12-18 bulan: 



menyusun 2-3 balok/kubus



 18-24 bulan: 



menyusun 6 kubus







menunjuk mata dan hidung







belajar makan sendiri







menggambar garis dikertas atau pasir



 2-3 tahun: 



menggambar lingkaran







membuat jembatan dengan 3 balok



 3-4 tahun:



18







belajar berpakaian dan membuka pakaiannya sendiri







menggambar orang hanya kepala dan badan



 4-5 tahun: 



menggambar orang terdiri dari kepala,badan, dan lengan







mampu menggambar segiempat dan segitiga



c. Milestone bahasa atau kognitif  Lahir-3bulan: 



mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh(cooing)



 3-6 bulan: 



tertawa dan menjerit gembira bila diajak bermain



 6-9 bulan: 



mengeluarkan kata-kata tanpa arti (bubbling), da-da, ta-ta



 9- 12 bulan: 



menirukan suara







dapat mengulang bunyi yang didengarnya







belajar menyatakan satu atau dua kata



 12-18 bulan: 



mengatakan 5-10 kata



 18-24 bulan: 



menyusun dua kata mebentuk kalimat







menguasai sekitar 50-200 kata



 2-3 tahun: 



mampu menyusun kalimat lengkap







menggunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya



 3-4 tahun: 



mampu berbicara dengan baik







mampu menyebut namanya,jenis kelamin, dan umur







banyak bertanya



19



 4-5 tahun: 



pandai bicara







mampu menyebut hari-hari dalam seminggu







berminat/ tertarik pada kata baru dan artinya







mampu menghitung jari







memprotes bila dilarang apa yang diinginkan







mendengar dan mengulang hal penting dan cerita



d. Milestone sosial  3-4 bulan: 



mampu menatap mata







tersenyum bila diajak bicara/senyum







tertawa dan menjerit gembira bila diajak bermain



 6-9 bulan: 



mulai berpartisipasi dalam tepuk tangan



 9-12 bulan: 



berpartisipasi dalam permainan



 18-24 bulan: 



memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain dengan mereka



 2-3 tahun: 



bermain bersama anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain diluar keluarganya



 4-5 tahun: 



bermain bersama anak lain dan dapat mengikuti aturan permainan



e. Milestone Emosi  Lahir-3bulan: 



bereaksi terhadap suara atau bunyi



 3-6 bulan: 



tersenyum melihat gambar atau mainan lucu



20







tertawa dan menjerit gembira bila diajak bermain



 6-9 bulan: 



mengenal anggota keluarga dan takut terhadap orang asing



 9-12 bulan: 



memperlihatkan minat yang besar terhadap sekitarnya



 12-18 bulan: 



memperlihatkan rasa cemburu dan bersaing



 18-24 bulan: 



memperlihatkan minat yang besar terhadap apa yang dikerjakan orang dewasa



 3-4 tahun : 



menunjukkan rasa sayang terhadap saudaranya



II.III Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi Dan Balita A. Mengukur BB dan TB 1. Berat badan Untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh (tulang, otot, lemak, cairan tubuh) sehingga akan diketahui status gizi anak atau tumbuh kembang anak. Berat Badan (BB) dapat juga dipakai dalam perhitungan dosis obat. Penilaian berat badan berdasarkan umur menurut World Health Organitation (WHO) dengan baku National Centers For Health Statistics (NCHS) yaitu menggunakan persentil sebagai berikut : persentil ke SD – 3 dikatakan normal, sedangkan persentil ≤ 3 termasuk kategori malnutrisi. Penilaian berat badan berdasarkan tinggi badan menurut WHO yaitu menggunakan persentase dari median sebagai berikut : 80 – 100% dikatakan normal, sedangkan < 80% dikatakan malnutrisi akut (tresting). Penilaian berat badan berdasarkan tinggi badan menurut NCHS yaitu menggunakan persentil sebagai berikut : persentil ke 75 – 25 dikatakan normal, persentil 10 - 5 malnutrisi sedang dan persentil
2 tahun setiap 6 bulan) baik di Puskesmas, Poli Tumbuh Kembang maupun di Rumah. Adapun perkembangan yang dipantau seperti: Umur (9-12 bulan), balita seharusnya bisa: a. Mengangkat benda ke posisi berdiri. b. Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi. c. Dapat berjalan dengan dituntun. d. Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan. e. Mengenggam erat pensil. f. Memasukkan benda ke mulut. g. Mengulang menirukan bunyi yang didengarkan.



32



h. Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti. i. Mengeksplorasi sekitar, ingin tau, ingin menyentuh apa saja. j. Beraksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan. k. Senang diajak bermain “CILUK BAA”. Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenali. Umur (18-24 bulan), balita seharusnya bisa: a. Berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik. b. Berjalan tanpa terhuyung-huyung. c. Bertepuk tangan, melambai-lambai. d. Menumpuk 4 buah kubus. e. Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk. f. Menggelindingkan bola kearah sasaran. g. Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti. h. Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga. i. Memegang cangkir sendiri, belajar makan - minum sendiri. F. Menjelaskan hasil pemantauan pada ibu / keluarga anak Ada beberapa hal yang perlu diketahui orangtua untuk mengamati perkembangan bayi yakni dengan : 1. Teratur membawa anak ke Posyandu atau klinik KIA. Posyandu atau klinik KIA bukan hanya bertugas untuk pemberian imunisasi saja tetapi juga pemantauan tumbuh kembang anak. Untuk anak usia 0 - 12 bulan diperlukan 4 kali stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembangnya. Lalu untuk anak umur satu tahun dilalukan setiap 6 bulan sekali. 2. Memperhatikan petunjuk dan panduan tahapan perkembangan anak yang ada di buku KIA. Contoh :



33







Usia 0-1 bulan. Pada masa ini bayi belum begitu banyak beraktifitas, namun refleks-refleks tubuhnya berfungsi baik, seperti menghisap, menggenggam,menyukai sentuhan dan pelukan, terkejut, mendengar suara ayah bunda, belajar kontak mata, menangis bila lapar, berusaha memiringkan badan dan menggerakkan kepala ke salah satu sisi ketika ditengkurapkan. Yang dibutuhkan bayi pada usia ini : bayi sering dipeluk, menimang, mengajak bicara, menyanyikan lagu-lagu dan memperdengarkan musik.







Usia 2 bulan. Bayi sudah mulai belajar mengangkat kepala saat ditengkurapkan, menggerakkan kepala ke kanan dan kiri, membalas senyuman , berceloteh spontan, membuka jari jari tangan,memperhatikan obyek bergerak dan berwarna, senang diajak berkomunikasi, menunjukkan minat dan kontak visual terhadap wajah wajah yang sering berada di dekatnya. Pada usia ini, bayi membutuhkan tatapan kontak visual kasih sayang dari ayah bunda, ingin diajak bercerita dan mendengarkan suara suara, bila ibu ingin melakukan kontak visual dan berkomunikasi bisa dilakukan misalnya pada saat menyusui, memandikan, dan setiap saat bila ada kesempatan. Mengisi memori kata kata sebanyak banyaknya agar kelak si kecil lancar bicara. Bayi bisa juga dilatih untuk tengkurap dalam pengawasan orangtua.







Usia 3 bulan. Pada usia ini bayi mulai belajar mengontrol setiap gerakn yang dilakukan. Ia sedang berusaha mengkoordinasikan seluruh tubuhnya, dan belajar merekam wajah, suara dan lingkungan sekitarnya. Bayi mulai bisa menatap wajah ayah bundanya lebih jelas. Kemampuan paling menakjubkan adalah bayi mampu membalas senyuman kita. Pada masa ini bayi mulai bisa memberi isyarat dengan ketertarikan dengan benda-benda dengan gerakan mata, tangan, kaki. Bila bayi ditengkurapkan ia bisa mengangkat kepala. Orangtua sebaiknya terus menerus mengisi ruang ruang kosong dalam memori si kecil dengan bercerita, berkomunikasi, menyanyikan lagu,melatih ketertarikan bayi 34



untuk meraih benda benda berwarna yang kita perlihatkan, beri kesempatan bayi belajar menggenggam mainan tersebut walau belum maksimal. 



Usia 4- 6 Bulan. Bayi sudah mampu berbalik sendiri dari telungkup ke telentang, mempertahankan kepala tetap tegak, meraih benda, dan menirukan suara di sekitarnya, tersenyum spontan bila ada hal yang menarik perhatiannya, meraih benda di sekitarnya, menggenggam benda, melempar,menggoyangkan mainan yang berbunyi, menangis bila ditingggalkan ibu. Menuju







usia 7 -9 bulan : Pada usia ini sebaiknya orang tua merangsang bayi untuk bermain ciluk ba, belajar duduk, memegang benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk, misalnya memberikan taburan kismis di depan bayi lalu bayi mampu menjumputnya dengan jari telunjuk dan ibu jari, bukan dengan menggenggamnya. Menimbulkan suara bunyi bunyian dari mainan dengan memukul atau membenturkan dua benda. Bertepuk tangan, memegang biskuit di tangannya dan mampu memasukkan dengan tepat ke mulutnya.







Memasuki usia 12 bulan. Pada usia ini, bayi diharapkan lancar mengucap kata sederhana 4 atau 6 kata lebih, bayi juga mulai senang bercermin, mengenali wajah orang terdekat dan bisa menyebutnya contoh mama, papa, maem, mengungkapkan keinginan misalnyan maem, pipis dan sebagainya. mengosongkan laci dan mengeluarkan isinya, memasukkan tangan ke saku ayah. Meniru suara binatang dan sebagainya. Hal yang perlu diperhatikan selama pemantau masa pertumbuhan dan perkembangan ini: Bila mendapatkan anak yang terlambat dalam pencapaian kemajuan motorik dan mentalnya selama masa balita sebaiknya segera dikonsultasikan dengan tenaga kesehatan, jangan dibiarkan hingga terlambat. Meskipun masa pencapaian tahapan ini tidak sama setiap anak tetapi ada pola tahapan yang menjadi acuan dalam screening deteksi dini tumbuh kembang yang harus mampu 35



diikuti sesuai tahapan usia anak. Lalu bila anak sudah mulai aktif belajar merangkak, kemudian berdiri dan merambat bantu anak untuk belajar berjalan. Secara bertahap mengurangi kebiasaan menggendong maupun membiarkan terlalu lama anak berada dalam kereta bayi . Berikan latihan fisik sebagai tanda kasih sayang sekaligus olahraga agar bayi mampu menggerakkan syaraf juga otot-otot kaki dan latihan keseimbangan tubuhnya. G. Mempraktikkan stimulasi untuk tumbuh kembang anak sesuai usia bayi Adapun stimulasi dini adalah rangsangan yang diberikan kepada bayi sejak dalam kandungan hingga tahun-tahun awal kelahiran, untuk mengaktifkan semua indera dan gerak hingga kemampuan berpikir mereka. Jadi, stimulasi dilakukan dengan memberikan rangsangan secara teratur setiap hari terhadap semua sistem indera bayi, mulai dari pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan dan pengecapan. Stimulasi juga perlu dilakukan untuk mengaktifkan gerak kasar dan halus kaki, tangan beserta jari-jari, kemampuan berkomunikasi hingga daya analitik dan empati pada balita. Berikut adalah sejumlah cara melakukan stimulasi pada bayi yang tepat, sesuai dengan usia mereka : 1. Usia 0-3 bulan Stimulasi yang perlu dilakukan kepada bayi usia 0 sampai 3 bulan adalah dengan rutin memeluk secara lembut, menggendongnya, menatapnya, mengajaknya tersenyum atau berbicara, membunyikan suara dan musik secara bergantian, menggantung atau menggerakan benda berwarna terang, hingga melatih tangan mereka memegang. 2. Usia 3-6 bulan Stimulasi dapat dilakukan dengan mengajak bayi bermain cilukba, lalu berkaca bersama di depan cermin yang memperlihatkan wajahnya dan sang



36



Ibu, dan merangsangnya untuk telungkup dan terlentang bolak-balik hingga duduk 3. Usia 6-9 bulan Stimulasi bisa berupa mulai sering memanggil nama bayi, mengajaknya bersalaman, bertepuk tangan ketika ada hal yang membahagiakan, membacakannya dongeng, merangsangnya untuk duduk, dan melatihnya berdiri sambil berpegangan. 4. Usia 9-12 bulan Stimulasi bisa berupa memperkenalkan nama ibu, ayah dan kakak berulangulang kepada bayi, melatihnya berdiri dan berjalan sambil berpegangan, hingga menuntunnya untuk memasukkan mainan ke wadah, minum dari gelas, serta menggelindingkan bola. 5. Usia 12-18 bulan Stimulasi selanjutnya ialah dengan melatih bayi mencoret-coret kertas memakai pensil warna, menyusun kubus dan balok-balok puzzle, melepas celana,



mengajarkan



perintah-perintah



sederhana,



melatih



mereka



menyebutkan namanya sendiri atau nama-nama benda, melatih mereka berjalan tanpa berpegangan, menendang bola, hingga memasukkan dan mengeluarkan benda kecil dari wadahnya. 6. Usia 18 - 24 bulan Pada usia ini, stimulasi bisa dilakukan dengan memperkenalkan bayi pada fungsi bagian-bagian tubuhnya secara sederhana, menuntunnya menghafal nama-nama binatang dan benda-benda di sekitarnya, mengajak berbicara soal apa saja yang sudah ia lakukan seharian, mengajarkan sebelum atau sehabis makan selalu mencuci tangan, belajar untuk memakai baju dan celana secara mandiri, serta mengajaknya bermain bola dan melompat.



37



7. Usia 2-3 tahun Stimulasi di fase usia ini dapat dilakukan dengan mengenalkan beragam warna-warna,



melatih



mereka



berbicara



menggunakan



kata



sifat,



menyebutkan dan menghafal nama teman-teman, menghitung, menyikat gigi, bermain kartu, boneka maupun masak-masakan, menggambar, dan biasakan balita buang air besar maupun kecil di toilet. 8. Usia 3 tahun ke atas Stimulasi pada usia ini bisa dengan mengembangkan kemampuan di usia sebelumnya, mengarahkan anak bersiap masuk ke sekolah seperti cara memegang pensil, menulis, mengenal huruf-huruf dan angka, memahami perintah, mengajarkan konsep berbagi kepada sesama dan kemandirian. Tips Stimulasi Dini yang Tepat Para orang tua dianjurkan untuk melakukan stimulasi dini secara rutin serta terus-menerus di setiap kesempatan berinteraksi dengan si kecil, dengan cara bervariasi dan menyenangkan. Stimulasi pun seharusnya tidak dilakukan dengan terburu-buru maupun secara paksa kepada anak. Perlu di ingat, sikap marah, kesal, bosan dan sejenisnya yang ditunjukkan orang tua dapat memberikan pengaruh negatif terhadap emosi anak. Sebab, semua ucapan dan tindakan orang di sekelilingnya, mudah terekam dalam ingatan bayi dan bisa mendorong mereka untuk menirunya. Di sisi lain, kreativitas anak dapat berkembang dengan maksimal apabila orang tua terbiasa menunjukkan sikap demokratis, seperti mendengarkan dan menghargai pendapat mereka. Mendorong anak menyampaikan pendapat secara terbuka juga penting. Sikap keterbukaan bisa memancing anak tertarik untuk mengamati dan menganalisis segala hal di sekelilingnya. Hal terakhir tentunya juga memerlukan dorongan dari orang tua.



38



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Bayi merupakan individu yang berusia 0-12 bulan yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang cepat disertai dengan perubahan dalam kebutuhan zat gizi (Wong, 2003). Balita adalah masa anak mulai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam tumbuh kembang, yaitu pada usia 1 sampai 5 tahun. Masa ini merupakan masa yang penting terhadap perkembangan kepandaian dan pertumbuhan intelektual. (Mitayani, 2010). Ciri-ciri pertumbuhan, antara lain: a. Perubahan ukuran b. Perubahan proporsi c. Hilangnya ciri-ciri lama d. Munculnya ciri-ciri baru Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak a. Faktor hereditas (genetic) b.



Faktor internal, meliputi ras/etnik,umur, keluarga, jenis kelamin, kelainan kromosom



c. Faktor eksternal terdiri dari 2 faktor yaitu : 1.



Faktor prenatal, meliputi gizi, mekanis, endokrin, radiasi, infeksi,kelainan imunologi, anoksia embrio, psikologi ibu



2.



Faktor postnatal meliputi gizi, penyakit kronis, lingkuungan fisis dan kimia, psikologis, sosioo ekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi



39



Tahap tumbuh kembang anak meliputi Pertumbuhan berat badan,tinggi badan, LK, organ tubuh lainnya serta perkembangan kognitif,motoric, social dan bahasa sesuai tahap perkembangaN



B. Saran Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi kami khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.



40



DAFTAR PUSTAKA



https://www.academia.edu/34507388/MAKALAH_TUMBUH_KEMBANG_NORM AL https://www.academia.edu/37653822/MAKALAH_KONSEP_TUMBUH_KEMBAN G_BALITA http://repository.unimus.ac.id/1787/3/BAB%20II.pdf https://id.scribd.com/document/225237745/Makalah-Tumbuh-Kembang-Bayi-Dan-Balita



41