Tyas Noor Rachma - ARTIKEL SKRIPSI PDF [PDF]

  • Author / Uploaded
  • tyas
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS NEGOSIASI MENGGUNAKAN METODE PQRST PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 SEMARANG



Artikel Skripsi Oleh Nama



: Tyas Noor Rachma



NIM



: 2101415073



Program Studi



: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia



Jurusan



: Bahasa dan Sastra Indonesia



FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019



KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS NEGOSIASI MENGGUNAKAN METODE PQRST PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 SEMARANG Tyas Noor Rachma1 Haryadi2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Sermarang [email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan keefektifan pembelajaran membaca pemahaman teks negosiasi menggunakan metode PQRST pada peserta didik kelas X. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Sampel penelitian yaitu peserta didik kelas peserta didik kelas X IPS 3 SMA N 12 Semarang. Data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pretest dan posttest pada kelas sampel. Hasil penelitian menunjukan metode PQRST efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman teks negosiasi, karena sig. (2tailed) adalah 0,000 sehingga < 0,05. Metode PQRST efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman teks negosiasi karena pemerolehan ratarata tes akhir pada kelompok metode PQRST adalah 81,3. Hal tersebut juga diperkuat dengan rata-rata nilai proses pembelajaran metode PQRST 92% dan nilai rata-rata sikap metode PQRST yaitu 89%. Kata kunci: keterampilan membaca pemahaman, teks negosiasi, dan metode PQRST.



ABSTRACT The purpose of this research is to describe the effectiveness of negotiation text reading comprehension using PQRST method for tenth grader students. This is a quasi-experimental research. The research samples are the students of X IPS 3 in SMA N 12 Semarang. The research data used are pretest and posttest of the sample class. The result shows that PQRST method is effective to be used in negotiation text reading comprehension learning, because sig. (2 tailed) is 0,000 that is < 0,05. PQRST method is effectively used in negotiation text reading comprehension learning because the final test average score of the PQRST method group is 81,3. The fact is also strengthen by the learning process average score of PQRST method that is 92% and the attitude average score of PQRST method that is 89%. Keywords : reading comprehension ability, negotiation text, and PQRST method.



PENDAHULUAN Membaca merupakan suatu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki dan dikuasai oleh setiap orang. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar aktivitas belajar manusia adalah dengan membaca untuk menambah wawasan maupun ilmu pengetahuan. Kegiatan membaca merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam suatu kelompok manusia atau masyarakat untuk menambah informasi dan wawasan di sekitar. Pendapat tersebut sesuai dengan pendapat Burns dkk (dalam Rahim 2007:1) yang menyatakan bahwa kemampuan membaca merupakan sesuatu yang vital dalam suatu masyarakat terpelajar. Pada era masyarakat modern membaca merupakan sesuatu yang sangat penting. Hal tersebut dikarenakan informasi yang sangat cepat dan mudah diakses dalam berbagai media baik media cetak maupun elektronik Hal tersebut sejalan dengan pendapat Pusat Bahasa Depdiknas (2008:143) yang menyatakan bahwa salah satu tuntutan dalam kehidupan masyarakat modern karena dengan membaca kita dapat mengetahui dan menguasai berbagai hal. Pusat Bahasa Depdiknas (2008:143) menyatakan bahwa membaca adalah salah satu tuntutan dalam kehidupan masyarakat modern karena dengan membaca kita dapat mengetahui dan meguasai berbagai macam hal. Kompetensi membaca merupakan salah satu standar kompetensi berbahasa dan sastra Indonesia yang harus dicapai oleh peserta didik dalam berbagai jenjang Pendidikan begitupun pada jenang SMA. Namun, ironisnya tingkat minat baca negara Indonesia sangatlah memprihatinkan. Berdasarkan studi “Most Littered Nation in the Wordl” yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada tahun 2016, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke- 60 dari 61 negara soal minat membaca. Indonesia persis berada di bawah Thailand (peringkat 59) dan di atas Bostwana ( peringkat 61). Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa minat baca warga Indonesia masih sangatlah rendah.



Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan pada siswa kelas X IPS 3 SMA N 12 Semarang, kemampuan membaca pemahaman teks negosiasi pada pembelajaran bahasa Indonesia cukup rendah. Ada beberapa kendala selama proses belajar mengajar yang mempengaruhi pemahaman siswa terhadap suatu teks khususnya untuk membaca pemahaman teks negosiasi yaitu metode yang digunakan guru dalam pembelajaran masih konvensional, dalam pembelajaran guru memberikan teks negosiasi kepada siswa, kemudian siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Bentuk nyata keteramplan membaca pada pembelajaran salah satunya yang tertuangdalam kurikulim 2013 revisi kelas X pada kompetensi dasar 3.11 yaitu menganalisis isi, struktur (orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup) dan kebahasaan teks negosiasi. Tergambar jelas dalam kurikulum tersebut bahwa dalam menganalisis isi dari teks negosiasi harus dapat membaca secara intensif. Kompetensi Dasar (KD) disebutkan bahwa siswa diharapkan dapat membaca pemahaman teks eksposisi sehingga dapat menganalis teks dengan baik. Pada kenyataannya, untuk dapat membaca pemahaman sebuah bacaan yang baik dan benar masih sulit dilakukan oleh siswa. Berdasarkan uraian di atas, peneliti menggunakan penelitian eksperimen untuk mengetahui metode yang efektif dalam pembelajaran membaca pemahaman. Metode yang digunakan yaitu metode PQRST. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana keefektifan metode PQRST dalam pembelajaran membaca pemahaman teks negosiasi pada siswa kelas X SMA. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana keefektifan metode PQRST dalam pembelajaran membaca pemahaman teks negosiasi pada siswa kelas X SMA. Keterampilan membaca pemahaman telah diteliti oleh peneliti terdahulu dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran dan jenis penelitian yang berbeda. Berikut merupakan beberapa penelitian terdahulu yang relevan dan dapat



dijadikan kajian pustaka dalam penelitian ini, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas XII SMA di Surabaya”, hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kemampuan membaca pemahaman peserta didik kelas XII SMA di kota Surabaya mencapai 117,85 Kpm dan pemahaman bacaan sebesar 51%, dari hasil tersebut termasuk dalam kriteria kurang baik, karena kurang dari 70% pemahaman dengan minimum kelulusan SMA 250 Kpm. Hidayah dkk (2014) Penelitian tersebut berjudul “Penerapan Metode PQRST untuk Meningkatkan Minat dan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa”, hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa terdapat meningkatkan minat baca dan kemampuan membaca pemahaman yang ditandai dengan kurangnya jumlah siswa yang memiliki minat membaca pemahaman kurang dan cukup, serta bertambahnya jumlah siswa yang memiliki minat baca tinggi dan sangat tinggi dalam proses pembelajaran Somadayo (2015) dengan judul penelitian “Pengaruh Model Pembelajaran PQRST terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Ditinjau dari Minat Baca, hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara kemampuan membaca pemahaman siswa yang memiliki minat baca tinggi, minat baca sedang, dan minat baca rendah. Masadeh (2015) dalam jurnal internasional Sage Open yang berjudul “Performance of Saudi English Language Teachers in Reading Comprehension Classes”, Hasil penelitian menunjukan bahwa respon dari responden menunjukkan bahwa kesadaran mereka yang buruk terhadap kebanyakan aktivitas- aktivitas penting yang memfasilitasi atau menghalangi pemahaman. Milantini (2016) dengan judul penelitian “Perbedaan Pengaruh Penerapan Metode Membaca PQRST dan SQ3R terhadap Kemampuan Membaca Teks Cerpen di Kelas XI SMK Negeri 3 Singaraja”, Penerapan metode PQRST lebih baik terhadap siswa kelas XI SMK Negeri 3 Singaraja dari pada metode PQRST. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil pascates kelompok PQRST lebih besar daripada hasil pascates kelompok SQ3R (65,3 > 58,3).



Untari (2016) melakukan penelitian mengenai membaca pemahaman dengan judul “Keefektifan Media Komik terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas IV SD”, Diperoleh 22 siswa mencapai nilai dengan kriteria cukup tinggi dan 8 siswa yang masih berkriteria rendah. Rata–rata nilainya naik menjadi 66,67. Persentase kenaikannya adalah 2.037%. Haliza dkk (2017) juga melakukan penelitian dengan judul “Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Eksposisi Siswa Kelas V SD Negeri Banda Aceh”, berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca pemahaman teks eksposisi siswa kelas V SD Negeri 5 Banda Aceh



berada



pada



berjudul“Penerapan



kategori



baik.



Pendekatan



Elvianto



Saintifik



dkk



pada



(2018) Aspek



penelitian Penilaian



yang dalam



Pembelajaran Teks Negosiasi di Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Padang”, alat penilaian untuk menilai pada aspek keterampilan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas X SMK Muhammadiyah adalah menggunakan jenis penilaian produk dan portofolio. Subawa (2016) “Pengaruh Metode Pembelajaran Preview, Question, Read, Summerize, and Test (PQRST) dan Mtotivasi Berprestasi terhadap Hasil Belajar IPA Kelas V SD Gugus VI Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2015/2016” Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa yang mendapatkan metode PQRST dengan siswa yang tidak mendapatkan metode PQRST. Tidak terdapat pengaruh interaksi antara metode PQRST dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar IPA. Syafah dan Haryadi (2016)“Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman untuk Menemukan Gagasan Utama dengan Metode P2R dengan Teknik Diskusi pada Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatulathifal Wadung Demak” Hasil penelitian yang dilakukan oleh Syafah dan Haryadi (2016) adalah adanya peningkatan rata-rata siswa dalam menemukan gagasan utama dari 44,50 pada saat prasiklus menjadi 65,50 pada saat siklus 1 meningkat 21, 00 dan 78,50 pada siklus II.



Penelitian mengenai keefektifan metode juga diteliti oleh Rachmawati dan Haryadi (2018) dengan judul penelitian ”Keefektifan Pembelajaran Mengidentifikasi Teks Eksplanasi Menggunakan Metode SQ3R pada Siswa Kelas VII”. Hasil penelitian tersebut adalah metode SQ3R efektif digunakan dalam pembelajaran mengidentifikasi informasi teks eksplanasi yang dibuktikan dengan signifikasi (sig. 2tailed) 0.000 < 0.005. Hasil uji tersebut menyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada metode SQ3R sehingga dapat disimpulkan bahwa metode SQ3R efektif digunakan dalam pembelajaran mengidentifikasi informasi teks eksplanasi. Hamzah (2018) dalam penelitian yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman dengan Teknik Skrambel pada Siswa Kelas VI SDN Pangolangan 2 Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan Tahun Pelajaran 2016/2017”, adanya peningkatan keterampilan membaca pemahaman menggunakan teknik skembel yang ditandai dengan perubahan tingkah laku pada siswa.Talan (2018) dengan penelitian yang berjudul “Pengembangan Buku Suplemen Teks Negosiasi Bermuatan Kearifan Lokal Timor dengan Pendekatan Content Language Intergrative Learning” pengembangan buku suplemen teks negosiasi ini menunjukan kualitas buku sumplemen pada aspek kevalidan berkatagori sangat layak, aspek kepraktisan buku suplemen berkategori sangat praktis, dan aspek keefektifan buku suplemen berkategori sangat efektif. Menurut Haryadi (2006:6) metode merupakan tingkat penerapan teori-teori yang ada pada tingkat pendekatan. Penerapan dilakukan dengan cara melakukan pemilihan keterampilan khusus yang akan dibelajarkan, materi yang harus diajarkan, dan sistematika urutannya. Metode mengacu pada pengertian tahap-tahap secara procedural dalam mengolah kegiatan belajar mengajar bahasa yang dimulai dari merencanakan, melaksanakan, sampai mengevaluasi. Penerapan metode harus sesuai atau relevan dengan pendekatan yang dipilih karena metode merupakan penerapan dari pendekatan.



Metode PQRST diperkenalkan oleh El Thomas dan Ha Robinson dalam buku mereka yang bertajuk Improving Reading in Every Class. Menurut Widyamartaya (dalam Haryadi 2006:109) metode PQRST merupakan metode membaca buku untuk keperluan studi meliputi lima tahap yaitu preview, question, read, summarize, dan test. Tahap preview, question, read bersinonim dengan tahap survai question, read pada tahap metode SQ3R, yang tidak bersinonim adalah tahap summerizedan tes (Haryadi 2006:109). Sumarwati (2010) menjelaskan langkah-langkah penerapan metode PQRST adalah sebagai berikut : (1) siswa dipandu dengan guru melakukan peninjauan; (2) siswa dipandu guru merumuskan pertanyaan dengan cara mengubah judul/sub judul dan bagian-bagian penting yang ditemukan saat peninjauan menjadi kalimat pertanyaan; (3) siswa diminta membaca secara aktif dan saksama dengan cara memperhatikan pertanyaan yang telah dirumuskan, gambar, rangkuman sebagai panduan dalam mengatur fokus perhatian, menandai ide pokok tiap paragraf, menagkap ide bacaan, dan menghentikan gerakan mata sesaat hanya pada bagian penting dalam bacaan; (4) siswa diminta menyatakan secara ringkas isi bacaan dengan kata-kata sendiri, baik dalam hati maupun dengan bersuara dengan cara menjawab pertanyaan yang dirumuskan pada awal kegiatan atau menjelaskan topik utama dan gambar yang ada; dan



(5) siswa merespons soal-soal bacaan yang



disediakan guru, baik secara lisan, tulis, maupun praktik untuk mengukur tingkat pemahamannya. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen semu, dengan menggunakan desain penelitian nonequivalent control group design. Populasi kelas yang digunakan adalah kelas X SMA, yang kemudian diambil satu kelas untuk dijadikan sampel untuk kelas eksperimen. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X IPS 3 di SMA Negeri Semarang. Sebelum diberikan perlakuan, kelas



eksperimen tersebut diberikan pretest untuk mengukur kemampuan awal peserta didik dalam membaca pemahaman teks negosiasi. Kemudian diberi perlakuan dengan menggunakan metode PQRST. Selanjutnya kelas eksperimen tersebut diberi posttest untuk mengetahui hasil akhir peserta didik dalam membaca pemahaman teks negosiasi. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen test dan instrumen nontes. Instrumen tes yang diberikan dalam penelitian ini berisi perintah kepada peserta didik untuk membaca pemahaman teks negosiasi dengan menganalisis struktur, isi, dan ciri kebahasaan. Hal-hal tersebut juga menjadi hal penting dalam penilaian. Instrumen nontes dilakukan dalam dua kegiatan, yaitu observasi dan dokumentasi yang digunakan untuk menilai proses dan sikap peserta didik dalam pembelajaran. Teknik pengolahan dan analisis data melalui uji sampel dan uji hipotesis. Pengolahan data hasil tes menggunakan aplikasi SPSS. Pengujian sampel berupa uji normalitas dan uji homogenitas sampel dengan sumber data nilai awal dan data nilai akhir pada kelas eksperimen, yang kemudian dilakukan uji hipotesis. Tujuan pengujian tersebut untuk mencari perbedaan dua rata-rata pembelajaran membaca pemahaman negosasi menggunakan metode PQRST, sehingga dapat diketahui metode pembelajaran menggunakan metode PQRST efektif diterapkan pada pembelajaran membaca pemahaman teks negosiasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil observasi pada kelas eksperimen II menggunakan metode PQRST selama pembelajaran membaca teks negosiasi disajikan pada tabel berikut. Tabel 1.1 Hasil Penilaian Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen II No



1. 2. 3.



Aspek



Siswa memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran berlangsung. Siswa berkelompok sesuai dengan pembagian guru dengan tertib. Siswa aktif berdiskusi dalam kelompok masingmasing dengan tertib.



Frekuensi Siswa Presentase (%) 37 100% 35



95%



34



92%



4.



Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan tertib. Siswa menjawab pertanyaan dengan baik dan benar. Siswa bersikap antusias dalam pembelajaran. Rata-Rata



5. 6.



37



100%



30



81%



31



84% 92%



Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa pada aspek satu semua peserta didik memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran sehingga masuk dalam katagori sangat efektif . Pada aspek dua yaitu siswa berkelompok sesuai dengan pembegian guru terdapat 35 siswa dan mendapat presentase 95% masuk dalam katagori sangat efektif. Pada katagori ketiga terdapat 34 siswa yang aktif berdiskusi memperoleh presentase 92% sehingga masuk dalam katagori sangat efektif. Pada aspek keempat terdapat 37 siswa yang melakukan mendapatkan presentase 100% sehingga masuk dalam katagori sangat efektif. Pada aspek kelima terdapat 30 siswa yang melakukan dengan jumlah presentase 81% sehingga masuk dalam katagori efektif. Pada aspek yang terakhir terdapat 31 siswa yang melakukan dengan jumlah presentase 84% sehingga masuk dalam katagori sangat efektif. Berdasarkan rata-rata penilaian proses pembelajaran pada kelas eksperimen II yang mendapatkan presentase 92%, maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada kelas eksperimen II sangat efektif. Berikut ini adalah hasil penilaian aspek observasi sikap pada kelas yang diberi perlakuan metode PQRST. Tabel 1.2 Hasil Penilaian Sikap No 1. 2. 3. 4. 5.



Aspek Observasi Religius Jujur Percaya Diri Bertanggung Jawab Toleransi Jumlah Rata-Rata



Siswa 37 30 29 35 34



Frekuensi Presentase (%) 100% 81% 78% 95% 92% 89%



Presentase yang didapatkan pada aspek religius adalah 100% yaitu 37 peserta didik melaksanakan doa dengan khidmat. Aspek tersebut termasuk dalam katagori sangat efektif. Aspek kedua yaitu jujur. Pada aspek yang kedua mendapat presentase 81% dengan jumlah 30 peserta didik tersebut maka dikatagorikan sangat efektif. Aspek ketiga yaitu percaya diri. Aspek percaya diri ini mendapat presentase 78% dengan jumlah 29 peserta didik. Aspek keempat adalah bertanggung jawab. Aspek keempat ini memiliki presentase 95% aspek ini dikatagorikan sangat efektif. Aspek terakhir adalah toleran. Pada aspek toleran ini mendapatka presentase 92% dengan jumlah 34 dari 37 peserta didik kelas eksperimen II. Dari presentase tersebut maka dapat dikatagorikan sangat efektif. Berdasarkan data tes awal kelompok eksperimen dengan perlakuan metode PQRST pada siswa kelas X IPS 3 diperoleh nilai terendah = 53, nilai tertinggi = 80 , dan nilai rata-rata 65,2. Nilai rata-rata yang dicapai dalam kegiatan pretest belum mencapai nilai KKM yaitu 75. Berdasarkan data tes akhir kelompok eksperimen dengan perlakuan metode PQRST pada siswa kelas X IPS 2 diperoleh nilai terendah = 60, nilai tertinggi = 93 , dan nilai rata-rata 81,3. Nilai rata-rata yang dicapai dalam kegiatan pretest belum mencapai nilai KKM yaitu 75. Paired Samples Test Paired Differences



Mean Pair Pretest_eks 2 1.61622E1 1 Posttest_eks 2



Std. Std. Error Deviation Mean



t



Sig. (2df tailed)



95% Confidence Interval of the Difference Lower



8.67472 1.42612 -19.05446



Upper -13.26987 -11.333



36



Pada hasil penghitungan uji-t terlihat sig. (2tailed) = 0,000 < 0,05 maka, H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan menerima Ha maka rataan nilai pretest dan posttest berbeda. Hasil analisis data rata-rata nilai pretest, rata-rata nilai posttest, dan hasil uji



.000



paired sampel t-test signifikansi teknik PQRST adalah 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa signifikansi metode PQRST < 0,05, dengan kriteria jika nilai sig. < 0,05 pada output uji sampel t-test menggunakan signifikansi 5%. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode PQRST efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman teks negosiasi untuk siswa SMA kelas X. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi penilaian proses, penilaian sikap, dan uji rata-rata terdapat peningkatan dari kelas yang menerapkan metode PQRST. Hasil observasi penilaian proses menunjukan bahwa rata-ratanya adalah 92% sehingga masuk dalam katagori sangat efektif. Hasil penilaian sikap presentase yang didapatkan adalah 89%, sehingga masuk dalam katagori sangat efektif. Perhitungan menggunakan uji Paired Samples Test menunjukan bahwa pada hasil penghitungan uji-t terlihat sig. (2tailed) = 0,000 < 0,05 maka, H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan menerima Ha maka rataan nilai pretest dan posttest berbeda. Hasil analisis data rata-rata nilai pretest, rata-rata nilai posttest, dan hasil uji paired sampel t-test signifikansi teknik PQRST adalah 0,000. Metode PQRST efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman teks negosiasi pada peserta didik kelas X. Berdasarkan data tes awal kelompok eksperimen dengan perlakuan metode PQRST pada siswa kelas X IPS 3 diperoleh nilai terendah = 53, nilai tertinggi = 80 , dan nilai rata-rata 65,2. Nilai rata-rata yang dicapai dalam kegiatan pretest belum mencapai nilai KKM yaitu 75. Berdasarkan data tes akhir kelompok eksperimen dengan perlakuan metode PQRST pada siswa kelas X IPS 2 diperoleh nilai terendah = 60, nilai tertinggi = 93, dan nilai rata-rata 81,3. Jadi diperoleh simpulan bahwa kelompok pembelajaran metode PQRST efektif diterapkan dalam pembelajaran membaca pemahaman teks negosiasi. Penerapan metode PQRST yang dianggap efektif selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sukaesih (2014) dengan judul penelitian



“Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Wacana Nonsastra Berbahasa Jawa dengan Metode PQRST”. Hasil penelitian Sukaesih (2014) menunjukan bahwa penggunakan



metode



PQRST



dapat



meningkatkan



kemampuan



membaca



pemahaman pada kelas X Ak 1 SMK N 1 Karanganyar Kebumen tahun ajaran 2013/2014. Hasil penelitian milik Rukaesih (2014) menunjukan bahwa kemampuan membaca siswa mengalami peningkatan. Nilai rata-rata kelas pada prasiklus adalah 64,66 dan pada siklus I meningkat sebesar 10,34 menjadi 75. Pada skilus II, nilai ratarata siswa meningkat sebesar 10,26 menjadi 85,26 dengan tingkat ketuntasan 89,47%. Menurut Haryadi (2012) keberhasilan menggunaan metode PQRST dapat dilihat dari hasil tesnya, penerapan metode ini dikatakan berhasil jika pembaca dapat menceritakan kembali isi bacaan, dapat menjawab pertanyaan, dan atau membuat rangkuman sesuai denga isi bacaan yang dibaca. Kelas eksperimen yang menerapkan metode PQRST mengerjakan soal tes dengan baik karena sebelum mengerjakan soal tes peserta didik sudah diminta untuk merangkum bacaan sesuai dengan pemahaman mereka masing-masing. Maka dari itu, peserta didik sudah pahami teks yang dibaca dan mampu menjawab soal tes dengan baik. Kekurangan saat penerapan metode PQRST adalah peserta didik yang tidak mengikuti atau kesulitan dalam menerapkan metode PQRST dari tahap awal yaitu preview, question, read, summarize, test akan kesulitan dalam satiap tahap karena tahapan tersebut saling berhubungan. Siswa yang kesulitan dalam satu tahap maka akan mengalami kesulitan pada tahap berikutnya sehingga hasil nilainya tidak mampu maksimal.



SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut. Dilihat dari hasil perhitungan uji-t nilai pretest dan posttest metode PQRST yang menunjukkan nilai hasil penghitungan uji-t terlihat sig. (2tailed) = 0,000 < 0,05 maka, H0 ditolak dan Ha diterima. Keefektifan metode PQRST juga dibuktikan dengan adanya perubahan pada kelompok eksperimen (metode PQRST) dari 65,2 menjadi 81,3 dengan selisih nilai rata-rata pretest dan posttest sebesar 16,1. Penilaian proses metode PQRST memperoleh skor rata-rata 92% dan pemerolehan nilai sikap metode PQRST memperoleh skor 89%. Dari hasil perhitungan penilaian proses, penilaian sikap, dan uji t maka dapat disimpulkan bahwa metode PQRST efektif diterapkan dalam pembelajaran membaca pemahaman teks negosiasi kelas X. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menyampaikan terima kasih kepada 1) Dekan Fakultas Bahasa dan Seni yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian; 2) Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah menyediakan segala hal yang dibutuhkan selama penulisan skripsi; 3) Dr. Haryadi, M.Pd., yang telah membimbing penulis dalam menyusun skripsi; 4) Kepala SMA Negeri 12 Semarang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut; 5) Keluarga besar dan teman-teman yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi.



DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas. Elvianto Suci, dkk. 2018. Penerapan Pendekatan Saintifik pada Aspek Penilaian dalam Pembelajaran Teks Negosiasi di Kelas X SMK Muhammadiyah 1 Padang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol. 1 No. 7. hal 230-238. Haryadi. 2006. Retorika Membaca Model, Metode, dan Teknik. Semarang: Rumah Indonesia. Hamzah, Raden Sayiful. 2018. Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman dengan Teknik Skrambel pada Siswa Kelas VI SDN Pangolangan 2 Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan Tahun Peljaran 2016/2017. Jurnal Pendidikan. Volume 9, Edisi 2, Halaman 473-161. Haliza Nur, dkk. 2017. Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Eksposisi Siswa Kelas V SD Negeri 5 Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Unsyiah.Volume 2. Nomor 3. hal 24- 31. Hidayah Nurul, dkk.2014. Penerapan Metode PQRST untuk Meningkatkan Minat dan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa. BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Pengajarannya. Volume 2. Nomor 3. Kompas. 2018. Per Hari, Rata-rata Orang Indonesia Hanya Baca Kurang dari Sejam.https://nasional.kompas.com/read/2018/03/26/14432641/per-hari-ratarata-orang-indonesia-hanya-baca-buku-kurang-dari-sejam. Diakses tanggal 12 April 2019. Kurniawati, Rikke. 2012. Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas XII SMA di Surabaya. Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia. Volume 01.Nomor 01. Milantini Made Wik, dkk. 2016. Perbedaan Pengaruh Penerapan Metode Membaca PQRST dan SQ3R terhadap Kemampuan Membaca Teks Cerpen di Kelas XI SMK Negeri 3 Singaraja. e-Journal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.Vol: 5. No: 3.



Masadeh, Thouqan Saleem Yakoub. 2015. Sage Open. Performance of Saudi English Language Teachers in Reading Comprehension Classes. (https://us.sagepub.com/en-us/nam/open-access-at-sage). Rahim, Farida. 2007. Pengajaran Membaca. Jakarta: Bumi Akasara. Rachmawati, Anita dan Haryadi. 2018. Keefektifan Pembelajaran Mengidentifikasi Teks Eksplanasi Menggunakan Metode SQ3R pada Siswa Kelas VII. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Vol 7. No 2. Sari Dedi Sandriana. 2013. A Comperative Study of PQRST and SQ3R Strategies Based on the Text Types Upon the Eighth Grade Students Reading Competency at SMPN 4 Singaraja. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.Volume 1 tahun 2013. Somadayo, Samsu. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran PQRST terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Ditinjau dari Minat Baca. EDUKASI Jurnal Pendidikan. Vol 13.No 1. Soedarso. 1988. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka. Sumadayo, Samsu, dkk. 2015. The Effect of Learning Model DRTA (Directed Reading Thingking Activity) Toward Students’ Reading Comprehension Ability Seeing From Their Reading. Interest.Journal of Education and Practice. Vol. 4. No 8, 2013.www.iiste.org. Sumarwati & Purwadi. (2010). Pembuatan Pertanyaan Awal pada Kegiatan Prabaca untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Intensif. Diksi, 17(1), 2-6. Sukaesih, Sri. 2014. Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Wacana Nonsastra Berbahasa Jawa dengan Metode PQRST. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol. 0 4.No. 02 /Mei 2014. Subawa Gede Agus, dkk. 2016. Pengaruh Metode Pembelajaran Preview, Question, Read, Summerize, and Test (PQRST) dan Mtotivasi Berprestasi terhadap Hasil Belajar IPA Kelas V SD Gugus VI Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2015/2016. Jurusan PGSD.Vol 4. No 1.



Syafah, Nawalis & Haryadi. 2016. Peningkatan Membaca Pemahaman untuk Menemukan Gagasan Utama dengan Metode P2R dengan Teknik Diskusi pada Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatulathfal Wedung Demak. Saloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpbsi. Talan, Maria Rosalinda. 2018. Pengembangkan Buku Suplemen Teks Negosiasi Bermuatan Kearifan Lokal Timor dengan Pendekatan Content Language Integrative Learning. Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik). Volume 3. Nomor 1 Tahun 2018. http://dx.doi.org/10.26740/jp.v3n1.p24-33. Untari Mei Fita Asri, Aprilianta Adi Saputra.2016. Keefektifan Media Komik terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas IV SD. Mimbar Sekolah Dasar, Volume 3 Nomor 1.