Widya Putri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LEMBAR KERJA MAHASISWA, LATIHAN, DAN TES FORMATIF (Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah Sistematika Invetebrata) Dosen Pengampu: Dra. Elya Febrita, M.Si



Disusun oleh : Nama : Widya Putri Nim



: 2005113177



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU 2020



LEMBAR KERJA MAHASISWA PRATIKUM I



A. Mata Kuliah



: Sistematika Invertebrata



B. Pokok Bahasan



: Hewan-hewan protozoa yang termasuk Super Kelas Mastigophora dan Super kelas Sarcodina



C. Tujuan •



:



Mengenal dan mengklasifikasikan contoh spesies dari super kelas Mastigophora dan Sarcodina







Untuk mengamati hewan-hewan protozoa, anda tidak dapat dilihat secara kasat mata tetapi harus menggunakan mikroskop Binokuler maupun mikroskop Streo







Mikroskop Binokuler digunakan untuk melihat hewan-hewan yang kecil dan transparan, sedangkan mikroskop streo digunakan untuk mengamati objek yang tidak terlalu kecil atau dapat pula digunakan untuk melakukan pembedahan dan penyediaan preparat.



D. Cara Kerja 1. Air sampel yang sudah didapat dari beberapa lokasi, diambil dengan menggunakan pipet tetes sebanyak satu tetes lalu diletakkan diatas objek glass ditutup dengan cover glass 2. Amati air sampel tersebut dibawah mikroskop dan perhatikan hewan-hewan protozoa yang ditemekan 3. Spesies yang terlihat, pastikan dahulu bahwa hewan tersebut adalah spesies protozoa,dengan cirri utama terdiri dari satu sel (bersel satu), perhatikan alat pergerakannya, apakah dengan menggunakan flagell, pseudopodia maupun silia. 4. Jika ditemukan spesies-spesies dari super kelas Mastigophora dan Sarcodina, identifikasi dengan menggunakan buku referensi. Petunjuk Mengerjakan Soal! Menjawab LKM Pratikum di isi pada buku folio atau buku akutansi. 1. Buat deskripsi, gambar dan klasifikasi dari spesies dibawah ini: a. Euglena sp Deskripsi



:



-



Merupakan hewan holofitik



-



Memiliki satu flagel



-



Berbentuk oval



-



Habitat di fresh water



-



Memiliki 1 stigma



-



Memiliki sitostoma (mulut euglena)



-



Reproduksinya aseksual yaitu binary fission longitudinal



-



Hidupnya soliter



Klasifikasi



:



-



Filum



: Protozoa



-



Super kelas



: Mastigofora



-



Kelas



: Phytomastigophorea



-



Ordo



: Volfoxyda



-



Family



:-



-



Genus



: Euglena



-



Spesies



: Euglena sp



Sumber : (Hegner, R. W, 1968)



b. Chamidomonas sp ➢ Deskripsi : -



Memiliki 2 flagel



-



Soliter



-



Holofitik (autotroph)



-



Habitat di fresh water



-



Memiliki stigma berjumlah 2



➢ Gambar :



➢ Klasifikasi - Filum



: : Protozoa



-



Super kelas : Mastigofora



-



Kelas



: Phytomastigophorea



-



Ordo



: Volfocida



-



Family



:-



-



Genus



: Chamidomonas



-



Spesies



: Chamidomonas sp



Sumber : (Hegner, R. W, 1968)



c. Volvox sp ➢ Deskripsi



:



-



Berflagel 2



-



Holofitik (autotroph)



-



Habitat di fresh water



-



Berkoloni



➢ Gambar



:



➢ Klasifikasi



:



-



Filum



: Protozoa



-



Super kelas



: Mastigofora



-



Kelas



: Phytomastigophorea



-



Ordo



: Volvocida



-



Family



:-



-



Genus



: Volvox



-



Spesies



: Volvox sp



Sumber : (Hegner, 1968)



d. Amoeba proteus ➢ Deskripsi



:



-



Bentuk tubuh a simetris



-



Memiliki pseudopodia tumpul



-



Memiliki vakuola makanan dan vakuola kontraktil



-



Hidup soliter



-



Habitat di fresh water



➢ Gambar



:



➢ Klasifikasi



:



-



Filum



: Protozoa



-



Super kelas



: Mastigofora



-



Kelas



: Sarcodina



-



Ordo



: Amoebida



-



Family



: Amoebidae



-



Genus



: Amoeba



-



Spesies



: Amoeba Proteus



Sumber : (Hegner, R. W, 1968)



e. Didinum sp ➢ Deskripsi



:



-



Habitat air tawar



-



Memiliki cilia sebagai alat gerak



-



Organisme kosmopolit



-



Merupakan organisme holozoic (tidak dapat membuat makanan sendiri)



➢ Gambar



:



➢ Klasifikasi



:



-



Filum



: Protozoa



-



Superkelas



: Ciliata



-



Kelas



: Holotricea



-



Ordo



: Haptorida



-



Family



:-



-



Genus



: Didinum



-



Spesies



: Didinum sp



Sumber : (Hegner, 1968)



2. Beberapa spesies dari ordo Kineloplastida dapat menimbulkan penyakit pada manusia dan hewan. Penyebab penyakit dibawah ini adalah: a. Penyakit sura pada ternak



Penyakit sura adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh agen trypanosoma evansi yang ditularkan melalui gigitan lalat penghisap darah (haematopagus flies). Parasite ini hidup didalam darah inang dan menyebabkan demam, lemas, anemia, dan penurunan berat badan. b. Penyakit tidur -



Trypanosoma gambiense



-



Trypanosoma rhodhesience



c. Penyakit cagas -



Trypanosoma cruzi. Berasal dari genus triatoma antara lain triatoma infestans, rhodnius prolixius, dan panstronyius megistus.



d. Penyakit kaalazar/leishmanisis -



Leishmaniasis kutaneous



-



Leishmaniasis mukokuntaneus



-



Leishmaniasis visceral



e. Penyakit kulit -



Scabies atau kudis parasite sarcoptes scabiei



3. Jelaskan pengertian dari kata-kata dibawah ini: a. Spesies adalah kelompok individu yang memiliki sifat dan bentuk yang sama dan dapat kawin sesamanya dan menghasilkan keturunan yang vertil. b. Klasifikasi adalah pengelompokan hewan-hewan berdasarkan kepada sifat, stuktur, ukuran, jumlah, dan lain-lain. c. Taxon adalah tingkat organisme yang disusun dari tingkat tertinggi hingga tingkat terendah. Urutan takson yaitu : Kingdom-> Fillum->Superkelas->Kelas>Familly ->Genus->Spesies. d. Sebutkan dan jelaskan tahapan klasifikasi -



Identifikasi adalah Langkah awal tahap klasifikasi yang dilakukan dengan cara mencari persamaan dan perbedaan dari ciri organisme Pengelompokan adalah mengelompokkan organisme tersebut ke dalam kelompok yang sesuai Pemberian nama makhluk hidup. Bertujuan untuk mempermudah untuk mengenali makhluk hidup dan membedakannya dengan makhluk lainnya.



4. Apakah tujuan dari klasifikasi?



Tujuan dilakukannya pengklasifikasian makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Tujuan khusus dari klasifikasi makhluk hidup adalah: • Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciriciri yang dimiliki; • Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain; • Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup; • Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya



5. Amoeba proteus berkembang biak secara aseksual, jelaskan! Amoeba dikatakan berkembang biak secara asexsual karena perkembang biakan tanpa terjadinya fertilisasi atau peleburan antara gamet jantan dan gamet betina. Dimana amoeba berkembang biak dengan cara pembelahan diri atau pembelahan binner. Berikut tahapan lengkap pembelahan diri amoeba: a. Ketika siap membelah diri, amoeba menjadi bulat dan inti selnya memanjang. b. Sel induk mereplikasi materi genetis yang terkandung di dalam inti sel melalui pembelahan mitosis, sel tersebut terbagi menjadi dua sel anak berukuran sama. c. Materi genetik pada sel anak tersebut juga terbagi sama, oleh karena itu sel anakanak secara genetik identik satu sama lain dengan sel induknya. d. Dalam proses ini, inti amoeba terbagi menjadi dua inti sel anak melalui proses karyokinesis. e. Setelah inti sel terbagi menjadi dua, proses sitokinesis terjadi dimana sitoplasma pada sel induk terbagi menjadi dua sel anak. f. Masing-masing sel anakan kemudian saling memisahkan diri sehingga terbentuk dua individu amoeba baru.



LEMBAR KERJA MAHASISWA PRATIKUM II A. Mata Kuliah



: Sistematika Invertebrata



B. Pokok Bahasan



: Hewan-hewan protozoa yang termasuk Super Kelas Sporozoa dan Super kelas Ciliata



C. Tujuan i.



:



Mengenal dan mengklasifikasikan contoh spesies dari super kelas Sporozoa dan Ciliata



ii.



Untuk mengamati hewan-hewan protozoa, anda tidak dapat dilihat secara kasat mata tetapi harus menggunakan mikroskop Binokuler maupun mikroskop Streo



iii.



Mikroskop Binokuler digunakan untuk melihat hewan-hewan yang kecil dan transparan, sedangkan mikroskop streo digunakan untuk mengamati objek yang tidak terlalu kecil atau dapat pula digunakan untuk melakukan pembedahan dan penyediaan preparat



D. Cara Kerja 1. Air sampel yang sudah didapat dari beberapa lokasi, diambil dengan menggunakan pipet tetes sebanyak satu tetes lalu diletakkan diatas objek glass ditutup dengan cover glass 2. Amati air sampel tersebut dibawah mikroskop dan perhatikan hewan-hewan protozoa yang ditemekan 3. Spesies yang terlihat, pastikan dahulu bahwa hewan tersebut adalah spesies protozoa,dengan cirri utama terdiri dari satu sel (bersel satu), perhatikan alat pergerakannya, apakah dengan menggunakan flagell, pseudopodia maupun silia. 4. Jika ditemukan spesies-spesies dari super kelas Sporozoa dan Ciliata, identifikasi dengan menggunakan buku referensi. Petunjuk Mengerjakan Soal! Menjawab LKM Pratikum di isi pada buku folio atau buku akutansi. E. Tugas 1. Buatlah deskripsi, gambar dan klasifikasi dari spesies dibawah ini: a. Stentor sp •



Deskripsi -



Bentuk seperti terompet



-



Dapat berubah bentuk ketika ada predator/merasa terancam



-



Memiliki vakuola kontraktil dan vakuola makanan



-



Menempel pada substrat (sesil)



-



Habitat di fresh water



-



Memiliki dua nucleus, yaitu makronucleus dan micronucleus



-



Memiliki otot dan mitokondria







Gambar







Klasifikasi Filum



: Protozoa



Superkelas



: Cilliata



Kelas



: Spirotrichea



Ordo



: Heterotrichida



Genus



: Stentor



Spesies



: Stentor sp



(Hegner, 1968)



b. Vorticella sp •



Deskripsi -



Memiliki tangkai yang pipih dan silindris



-



Bentuk seperti lonceng dan berwarna transparan



-



Hidup berkoloni



-



Melekat pada substrat



-



Habitat di fresh water dan perairan laut, dan dapat menempel pada tumbuhan atau hewan



-



Memiliki vakuola kontraktil dan vakuola makanan



-



Vakuola kontraktil fungsinya sebagai alat ekresi dan osmoregulasi



-



Reproduksi dengan binary fission tranversal



-



Pada tangkai mengandung mionema atau berkas oto dalam sel sehingga dapat berkontraksi dan berelaksasi







Gambar







Klasifikasi Filum



: Protozoa



Superkelas



: Cilliata



Kelas



: Peritrichea



Ordo



: Sessilida



Genus



: Vorticella



Spesies



: Vorticella sp



(Hegner, 1968)



c. Arcella sp •







Deskripsi -



Berbentuk seperti piring



-



Hidup secara soliter



-



Holozoic dengan memakan hewan yang lebih kecil



-



Bergerak dengan pseudopodia/labopodia



-



Reproduksi aseksual dengan membelah diri



-



Cangkangnya mengandung zat kitin



Gambar







Klasifikasi Filum



: Protozoa



Superkelas



: Sarcodina



Kelas



: Hydraulea



Ordo



: Arcellanida



Genus



: Arcella



Spesies



: Arcella sp.



(Hegner, 1968)



d. Ichtyophthirius multifiliis •



Deskripsi -



Parasite pada ikan (ektoparasit) pada ikan air taawar (kulit ikan akan berbintik bintik



-



Habitat di fresh water



-



Berbentuk bulat atau oval dan makronukleus berbentuk tapal kuda



-



Hidup sebagai parasite dan menimbulkan penyakit bitnik putih



-



Menginfeksi kulit, insang, dan mata pada ikan di air tawar.







Gambar







Klasifikasi Filum



: Protozoa



Superkelas



: Cilliata



Kelas



: Holotrichea



Ordo



: Himenostomatida



Genus



: Ichthyophthirius



Spesies



: Ichtyophthirius multifiliis



(Hegner, 1968)



e. Spirostomum sp •



Deskripsi -



Tubuh selnya Panjang dan seperti cacing



-



Memiliki ukuran yang besar



-



Habitat di fresh water



-



Reproduksi dengan pembelahan binner tranversal



-



Sitostoma terletak pada bagian ventral tubuh, mempunyai selaput undulasi (selaput bergelembung)







Seluruh tubuh diselubungi oleh sillia



Gambar







Klasifikasi Filum



: Protozoa



Superkelas



: Cilliata



Kelas



: Spirotricea



Ordo



: Hymenostomatida



Genus



: Spirostomum



Spesies



: Spirostomum sp



(Hegner, 1968)



2. Jelaskan perbedaan antara ordo Coccida dan Ordo Haemosporida a. Ordo Coccida -



Siklus hidupnya secara seksual dan aseksual



-



Hidupnya pada satu inang



-



Parasite pada vetebrata (sel epitel), Mollusca, insecta, annelida, lipan, dan cacing pipih



-



Parasite intraseuler obligat, yang artinya organisme parasite ini harus tinggal dan bereproduksi dalam sel hewan.



b. Ordo Haemosporida -



Sporozoan yang hidup dalam sel darah merah (eritrosit)



-



Spesies yang dapat menyerang ungags



-



Bereproduksi secara aseksual



-



Fase schizogony Ketika berpenetrasi dalam sel darah vetebrata



-



Fase sporogony terjadi di dalam tubuh inang invetebrata



3. Jelaskan siklus hidup Plasmodium falciparum dan reproduksi seksual pada Paramecium caudatum. •



Siklus hidup Plasmodium falciparum



Siklus hidup Plasmodium terdiri dari 2, yaitu siklus sporogoni (siklus seksual) yang terjadi pada nyamuk dan siklus skizogoni (siklus aseksual) yang terdapat pada manusia. 1. Siklus sporogoni : -



nyamuk mengisap darah manusia yang terinfeksi malaria yang mengandung plasmodium pada stadium gametosit.



-



Setelah itu gametosit akan membelah menjadi mikrogametosit (jantan) dan makrogametosit (betina), Keduanya mengadakan fertilisasi menghasilkan ookinete.



-



Ookinet masuk ke lambung nyamuk membentuk ookista. Ookista ini akan membentuk ribuan sprozoit yang nantinya akan pecah dan sprozoit keluar dari ookista.



-



Sporozoit ini akan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk, salah satunya di kelenjar ludah nyamuk. Dengan ini siklus sporogoni telah selesai.



2. Siklus skizogoni terdiri dari 2 siklus, yaitu siklus eksoeritrositik dan siklus eritrositik.



➢ Siklus eksoeritrositik -



Dimulai ketika nyamuk menggigit manusia sehat. Sporozoit akan masuk kedalam tubuh manusia melewati luka tusuk nyamuk.



-



Sporozoit akan mengikuti aliran darah menuju ke hati, sehingga menginfeksi sel hati dan akan matang menjadi skizon.



➢ siklus eritrositik -



Selanjutnya, skizon akan pecah, mengeluarkan merozoit yang akan masuk ke aliran darah sehingga menginfeksi eritrosit.



-



Merozoit tersebut akan berubah morfologi menjadi tropozoit belum matang lalu matang dan membentuk skizon lagi yang pecah dan menjadi merozoit lagi.



-



Diantara bentuk tropozoit tersebut ada yang menjadi gametosit dan gametosit inilah yang nantinya akan dihisap lagi oleh nyamuk. Begitu seterusnya akan berulang-ulang terus.







Reproduksi seksual pada Paramaecium sp. dilakukan secara konjugasi (2 individu



-



:



Dua sel berdekatan lalu saling menempel kemudian membentuk jembatan sitoplasma



-



meiosis menghasilkan 4 mikronukleus yang haploid.



-



Masing-masing mikronukleus membelah secara mitosis menjadi 8 mikronukleus(n)



-



8 mikronukleus yang terbentuk, 7 mikronukleus hancur, sehingga sel hanya memiliki 1 mikronukleus



-



Pasangan konjugasi saling bertukar mikronukleus. mikronukleus yang tidak pindah melebur dengan mikronukleus yang saling tukar menukar



-



Mikronukleus haploid menyatu membentuk mikronukleus diploid



-



Setiap sel yang telah memiliki mikronukleus diploid(2n), selnya pisah dan konjugasi berkahir. Kemudian 1 mikronukleus membelah secara mitosis menghasilkan 2 mikronukleus.



-



Salh satu dari mikronukleus itu , tumbuh menjadi makronukleus sehingga setiap satu sel memiliki 1 mikronuklus dan 1 makronuleus



4. Tuliskan klasifikasi dari hewan dibawah ini a. Isospora felis Filum



: Protozoa



Superkelas



: Sporozoa



Kelas



: Teleosporea



Ordo



: Coccida



Genus



: Isospora



Spesies



: Isospora felis



(Hegner, 1968)



b. Nosema apis Filum



: Protozoa



Superkelas



: Sporozoa



Kelas



: Cnidosporea



Ordo



: Microsporida



Genus



: Nosema



Spesies



: Nosema apis



(Hegner, 1968)



c. Epidinium ecaudatum



Filum



: Protozoa



Superkelas



: Cilliata



Kelas



: Spirotrichea



Ordo



: Oligotricha



Genus



: Epidinium



Spesies



: Epidinium ecaudatum



(Hegner, 1968)



d. Dileptus anser Filum



: Protozoa



Superkelas



: Cilliata



Kelas



: Holotrichea



Ordo



: Dileptida



Genus



: Dileptus



Spesies



: Dileptus anser



(Hegner, 1968)



A. Mata Kuliah B. Pokok Bahasan C. Tujuan



LEMBAR KERJA MAHASISWA PRATIKUM III : Sistematika Invertebrata : Hewan-hewan Porifera : Mengenal dan mengklasifikasian contoh spesies dari porifera



Filum porifera lebih dikenal sebagai spons. Spons adalah hewan multiseluler (bersel banyak) yang primitive, karena tidak memiliki jaringan yang terorganisasi, sebagian besar hidup dilaut dan hanya beberapa hidup di air tawar. Kelompok hewan ini mempunyai banyak pori-pori dan saluran-saluran yang merupakan hewan sesil bagi yang dewasa. Banyak spons juga terdiri dari segumpal jaringan yang tak tentu bentuknya, membuat kerak pada batu,cangkang,tonggak atau tumbuhan-tumbuhan dan pada benda-benda inilah mereka menempel. Kelompok spons mempunyai bentuk lebih teratur dan melekat pada dasar perairan melalui spikula. Bentuk-bentuk yang dimiliki oleh spons dapat beragam, maupun tetap. Beberapa jenis ada yang bercabang seperti pohon, dan lainnya berbentuk sperti sarung tinju,cawan atau seperti kubah. Jenis-jenis spons tertentu tampak berbulu getar karena spikulanya menyembul keluar dari badannya. Banyak spons berwarna putih atau abu-abu, tetapi lainnya berwarna kuning,orange,merah,atau hijau. Spons berwarna hijau biasanya disebabkan oleh alga simbiotik yang disebut ZOOCHLORELLAE yang terdapat didalamnya. D. Cara kerja



: Pelajari beberapa referensi dan kerjakan tugas dibawah ini.



Petunjuk Mengerjakan Soal! Menjawab LKM Pratikum di isi pada buku folio atau buku akutansi. E. Tugas : 1. Sebutkan minimal 4 ciri-ciri umum porifera! • Hewan sesil dan memiliki tubuh ostium (berpori) serta koanosit • Hewan multiseluler (bersel banyak) yang primitive, karena memiliki organ dan jaringan yang terspesialisasi • Bentuk silindris atau bentuk pohon atau vas bunga • Tubuhnya asimetri (tidak beraturan) dan beberapa simetri radial • Heterotroph maksudnya adalah tidak dapat membuat makanan sendiri, makanannya adalah plankton dan bakteri • Sebagian besar hidup dilaut & beberapa hidup di air tawar. Hidup berkoloni • Tubuh porifera terdiri dari 2 lapisan sel-sel yang dipisahkan oleh suatu daerah yang disebut mesohil atau mesenchym • Banyak porifera berwarna putih atau abu-abu, tetapi lainnya berwarna kuning,orange,merah,atau hijau. 2. Jelaskan 3 struktur tubuh hewan porifera! • Osculum : Bagian puncak anterior tubuh yang menghubungkan bagian luar dan dalam tubuh, ruangan ini berhubungan dengan spongoceol terletak ditengan-tengah yang merupakan ruang yang lebih besar.



• •



Epidermis : Dinding tubuh sebelah luar Gastrodermis : Dinding tubuh sebelah dalam yang terdiri atas sel-sel choanosyt yang berflagel. Diantar 2 lapisan Epidermis & Gastrodermis adalah lapisan mesenchyum yang mengandung sel-sel bebas atau amoebosyt. Ameobosyt berfungsi mengambil (transportasi) makanan dari air dan dari choanosyt, mencerna dan membawa nutrient ke sel lain. Sel ini juga berfungsi dalam regenerasi atau pembiakan, misalnya pembentukkan gemmula, selain itu juga berperan membentuk serat rangka yang keras di dalam mesenchym.



3. Jelaskan perkembangbiakan dari hewan porifera baik secara seksual ataupun aseksual! Perkembangbiakan porifera dapat terjadi secara vegetatif (aseksual) maupun generatif (seksual). • Perkembangbiakan secara vegetative (aseksual) dibagi menjadi 2, yaitu: 1). Pembentukan tunas, tunas yang terbentuk memisahkan diri dari induknya kemudian terbentuk individu baru 2). Gemmulae (butir benih): Gemmulae adalah sejumlah sel mescenchim (mesoglea) yang berkelompok dan berbentuk seperti bola yang dilapisi kitin serta diperkuat oleh spikula. Gemmulae terbentuk jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan. Ketika keadaan lingkungan membaik, Gemmulae akan terbentuk menjadi individu baru. Proses pembentukan Gemmulae adalah sebagai berikut : Pertama-tama sel arkeosit mengumpulkan nutrient dengan memfagosit sel lain untuk dikumpulkan dalam rongga tubuh. Sel tertentu kemudian mengelilingi kumpulan tersebut dan membungkusnya. Terbentuklah kumpulan/cluster dan kapsul yang mengelilingi. Pada kondisi yang tepat gemmulae menetas dan selsel di dalamnya keluar dan berdiferensiasi membentuk spons baru. Gemulla hanya terdapat pada porifera yang hidup di air tawar. • Perkembangbiakkan secara generative (seksual) Sebagian besar porifera bersifat hermaprodit (memiliki dua alat kelamin dalam satu individu). sel-sel kelamin dihasilkan oleh sel amoeboid yaitu sel kelamin jantan dan betina. Pada porifera, ovum dan sperma dihasilkan oleh induk yang sama (hermafrodit) tetapi sel telur tidak dibuahi oleh sperma dari induk yang sama, melainkan dibuahi oleh sperma dari induk yang berbeda. Pembuahan silang terjadi antara spesies yang berdekatan. Pembuahan menghasilkan zigot dan zigot berkembang menjadi larva berflagel (larva Amphiblastula). Kemudian keluar dari mesohil bersama aliran air dari tubuh induk melalui osculum. Larva Amphiblastula berenang bebas beberapa saat kemudian menempel pada substrat dan berkembang menjadi spons muda yang sesil dan akhirnya tumbuh menjadi besar dan dewasa.



4. Tuliskan klasifikasi,deskripsi dan gambar dari hewan porifera dibawah ini: a. Leucosolenia sp • Klasifikasi Filum : Porifera Kelas : Calcarea Ordo : Homocoela Genus : Leucosolenia Spesies : Leucosolenia sp (Hegner, 1968) •



Deskripsi - Tumbuh didaerah batu-sepanjang pantai - Mempunyai spikula dengan 3 cabang - Mempunyai tubulus horizontal dan lubang yang dinamakan osculum - Kloni berwarna keputih-ptihan ataupun kekuning-kuningan - Bentuk tubuh radial simetris - Melekat pada substrat dengan lempengan yang berfungsi sebagai perekat - Tipe saluran air adalah ascon







Gambar



b. Scypha sp • Klasifikasi Filum : Porifera Kelas : Calcarea Ordo : Heterocoela Genus : Scypha Spesies : Scypha sp (Hegner, 1968) •



Deskripsi - Hidup melekat pada batu-batuan - Panjang tubuh 0,1-1 m - Makanan mikroorganisme







Reproduksi secara seksual & aseksual Type atau bentuk tubuh silicon



Gambar



c. Euspongia officinalis • Klasifikasi Filum : Porifera Kelas : Demospogia Ordo : Keratosa Genus : Euspongia Spesies : Euspongia officinalis (Hegner, 1968) •



Deskripsi - Mempunyai sebuah leukonoid - Dapat ditemukan pada semua kedalaman laut - Tubuh terdiri daari serat halus - Biasa digunakan untuk karet busa untuk mandi



-







Kebanyakan berwarna hitam dan ada pula yang berwarna cokelat kehitaman Pada permukaan tubuhnya terdapat tonjolan-tonjolan yang tersusun pada serat spons



Gambar



d. Euplectella sp • Klasifikasi Filum : Porifera Kelas : Hexactinellida Ordo : Hexastropha Genus : Euplectella Spesies : Euplectella sp (Hegner, 1968) •



Deskripsi - Tubuh berbentuk tabung silindris dengan panjang antara 15-30 cm - Spikula berbentuk batang tersusun atas silica yang dikenal sebagai kuarsa - Dapat ditemukan pada kedalaman kurang dari 200 m - Tubuh diselubungi oleh lempengan berlubang yang berguna memperkat rangka - Diameter tubuh 2-3 cm







Gambar



5. Sebutkan minimal 5 manfaat porifera dalam kehidupan manusia. • Spongia sp. dan Hippospongia sp. digunakan sebagai spons mandi karena rangkanya yang lunak dan berongga. • Orang Eropa zaman dahulu menggunakan spons untuk berbagai hal seperti bagian dalam pelindung kepala, penyaring air, dan alat pembersih. • Zat kimia yang dikeluarkan porifera memiliki potensi obat penyakit kanker. Contohnya zat plakoridin A yang ditemukan pada spons plakortis di Jepang, dapat berguna sebagai sitotoksin bagi sel limfoma (kanker limpa). • Sebagai hiasan akuarium misalnya, Axinella cannabina (berwarna oranye). • Porifera juga dijadikan obat kontrasepsi (KB) • Sebagai campuran bahan industri (kosmetik) • Beberapa spesies memiliki sifat antiradang, antitumor, dan antibiotik.



LEMBAR KERJA MAHASISWA PRATIKUM IV A. Mata Kuliah



: Sistematika Invertebrata



B. Pokok Bahasan



: Hewan-hewan Filum Coelenterata



C. Tujuan



: Mengenal dan mengklasifikasian contoh spesies dari hewan Coelenterata



Coelenterata berasal dari bahasa Yunani, yaitu Coelos yang berarti rongga dan Enteron yang berarti usus, sehingga Coelenterata berarti hewan yang memiliki rongga. Rongga pada coelenterate tersebut digunakan usus nya dan mulutnya sebagai alat untuk menelan mangsanya serta tentakel sebagai alat penangkap mangsa. Coelenterata merupakan golongan hewan Diploblastik yaitu mempunyai jaringan ectoderm dan endoderm serta mempunyai tubuh radial simetri. Kebanyakan coelenterate hidup diair laut, tetapi ada juga yang hidup diair tawar. Coelenterate hidupnya bisa secara berkoloni ataupun soliter. Tubuh coelenterate umunya melekat pada dasar perairan (sesil) D. Cara kerja



: Pelajari beberapa referensi dan kerjakan tugas dibawah ini.



E. Tugas



:



Petunjuk Mengerjakan Soal! Menjawab LKM Pratikum di isi pada buku folio atau buku akutansi. 1. Tuliskan deskripsi spesies-spesies yang sudah tersedia dihadapan anda, buat gambar dan keterangan serta klasifikasinya! a. Astrea sp. Deskripsi



:



-



Memiliki bagian tubuh polip



-



Terdiri dari rongga tubuh epidermis dan skeleton



-



Hidup berkoloni di air laut



-



Tubuhnya simetris radial



-



Tentakel berjumlah 6



-



Tubuhnya berbentuk bulat dengan rongga yang besar yang berbentuk seperti bunga



Klasifikasi : Filum



: Coelenterata



Kelas



: Anthozoa



Ordo



: Madroporaria



Genus



: Astrea



Spesies



: Astrea sp.



(Sumber: Hegner, 1968)



b. Acropora sp.



Deskripsi



:



-



Permukaan kasar



-



Koral-koral membangun batu (reef building coral)



-



Kebanyakan terdiri dari koral tanduk rusa



-



Habitat di laut dangkal



-



Hidup berkoloni



-



Mempunyai bentuk percabangan aborsen dengan percabagan rampai sampai gemuk



Klasifikasi



:



Filum



: Coelenterata



Kelas



: Anthozoa



Ordo



: Mandreporaria



Genus



: Acropora



Spesies



: Acropora sp.



(Sumber: Hegner 1968)



c. Gorgonia flagellum



Deskripsi



:



-



Habitat di air laut



-



Memiliki tinggi lebih dari 50 cm



-



Bentuk tubuh lebar



-



Berwarna kuning atau merah



-



Hidup soliter



Klasifikasi



:



Filum



: Coelenterata



Kelas



: Anthozoa



Ordo



: Gorgonacea



Genus



: Gorgonia



Spesies



: Gorgonia flagellum



(Sumber: Hegner, 1968)



d. Fungia sp.



Deskripsi



:



-



Tidak berspora



-



Hidup di dasar perairan (bentos)



-



Permukaan atasnya yang cembung (konveks) dan permukaan bawahnya yang cekung (konkaf).



-



Berbentuk seperti jamur



-



Bentuk tubuh radial simetris



-



Hidup berkoloni



-



Habitat di air laut.



Klasifikasi



:



Filum



: Coelenterata



Kelas



: Anthozoa



Ordo



: Mandreporaria



Genus



: Fungia



Spesies



: Fungia sp.



(Sumber: Hegner, 1968)



e. Aurelia Aurita



Deskripsi



:



-



Bentuk medusa seperti payung atau loncong, ukuran relative besar



-



Diameter medusa berkisar antara 7,5-30 cm



-



Saluran pencernaan makanan yaitu gastovaskuler



-



Habitat di laut dangkal



-



Memiliki mulut di tengah dikelilingi oleh 4 pals



-



Hanya mampu bergerak terbatas,



Klasifikasi



:



Filum



: Coelenterata



Kelas



: Scypozoa



Ordo



: Seameostomae



Genus



: Aurelia



Spesies



: Aurelia aurita



(Sumber: Hegner, 1968)



2. Jelaskan perkembangan biakan seksual dan aseksual pada Hydra sp. Jawab : Hydra berkembang biak secara aseksual (dengan pertunas) jika kondisi lingkungan mendukung untuk berkembangbiak. Sedangkan jika kondisi lingkungan tidak memungkinkan untuk berkembangbiak maka hydra akan melakukan



perkembang biakan seksual (membentuk zigot resisten yang tetap dorman sampai keadaan membaik). •



Perkembangbiakan aseksual Pada



saat



sumber



makanan



melimpah, hydra cenderung



memilih



perkembangbiakan secara tunas. Perkembangbiakan vegetatif hydra dimulai dengan munculnya tunas kecil (kuncup) pada hydra dewasa. Tunas kecil tersebut akan bertumbuh dan berkembang menjadi organisme baru yang melekat pada hydra dewasa sebagai induknya (ditandai munculnya tentakel dan mulut). Setelah tunas yang menempel pada induknya tersebut dianggap sudah dewasa dan mampu menangkap makanannya sendiri, maka tunas akan melepaskan diri untuk menjadi organisme baru. •



Perkembangbiakan Seksual Perkembangbiakan seksual pada hydra biasanya dilakukan jika hydra dalam kondisi kekurangan makanan di sekitar tempat hidupnya. Tahap reproduksi seksual hydra diawali dengan pelepasan sel sperma oleh hydra jantan melalui gonad jantan. Sel sperma selanjutnya diterima oleh ovarium hydra betina. Hydra betina kemudian melakukan pelepasan sel telur. Biasanya proses pelepasan sel telur ini bersamaan dengan kematian hydra tersebut. Tahap terakhir adalah pembuahan (fertilisasi) yang akan menghasilkan zigot. Zigot selanjutnya berkembang menjadi larva yang dapat berenang bebas (medusa). Berdasarkan kedua sistem reproduksi hydra tersebut, dapat diketahui bahwa hydra mampu beradaptasi pada berbagai kondisi lingkungan, baik pada saat tersedia makanan maupun tidak ada makanan.



3. Jelaskan siklus hidup Obelia sp. dan Aurelia aurita! Jawab : ❖ Siklus hidup obelia



:



-



Tunas Medusa lepas dari polip dan tumbuh menjadi Medusa Dewasa.



-



Medusa Dewasa itu ada yang menghasilkan Sel telur (Ovum) dan Sel sperma (Spermatozoid).



-



Ovum dan Sperma yang dilepaskan di air



-



Di dalam air terjadilah fertilisasi. Fertilisasi yang terjadi di air akan menghasilkan Zigot.



-



Zigot berkembang menjadi larva Planula.



-



Pada larva planula terdapat silia yang digunakan untuk bergerak didalam air dan jika telah menemukan tempat yang tepat planula akan menempel pada substrat.



-



Setelah itu planula akan tumbuh menjadi polip muda, kemudian tumbuh menjadi hydrula, dan kemudian tumbuh menjadi koloni dewasa (polip obelia dewasa).



-



Pada Polip obelia dewasa yang bersifat diploid (2n) terdapat dua jenis polip. Yang pertama Polip Dengan Tentakel yang berfungsi untuk hal nutrisi (makanan) dan yang kedua Polip Tanpa Tentakel yang berfungsi sebagai reproduksi aseksual. Polip tanpa tentakel yang melakukan reproduksi secara aseksual itu menghasilkan Tunas Medusa



❖ Siklus Hidup Aurelia aurita -



Medusa dewasa jantan dan betina akan menghasilkan gamet (sel telur dan sperma) yang haploid.



-



Fertilisasi sel telur oleh spermatozoid akan menghasilkan zigot yang diploid, Fertilisasi terjadi secara eksternal di air.



-



Zigot akan mengalami pembelahan mitosis dan berkembang menjadi blastula, gastrula, yang kemudian berkembang menjadi planula bersilia yang berenang bebas.



-



Planula akan menetap pada substart tertentu dan tumbuh menjadi polip baru yang berukuran kecil dan bertentakel yang disebut dengan skifistoma, Skifistoma dapat membentuk tunas-tunas baru.



-



Skifistoma dapat melakukan strobilasi atau pembelahan secara melintang pada ujung oral untuk menghasilkan setumpuk bakal medusa atau efira.



-



Efira akan lepas satu persatu menjadi medusa dewasa, setelah efira lepas skifistoma kembali menjadi polip.



4. Jelaskan peranan coelenterata bagi kehidupan manusia! -



Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu karang merupakan tempat hidup beragam jenis hewan dan ganggang.



-



Melindungi pantai dari hantaman gelombang, tempat berkembangbiak berbagai jenis ikan



-



Dapat digunakan sebagai perhiasan, misalnya akar bahar dan koral



-



Dapat digunakan sebagai bahan kapur misalnya batu karang, dan sebagai taman laut untuk rekreasi.



-



Selain itu Coelenterata dari kelas Scypozoa seperti Aurelia digunakan sebagai bahan baku makanan di negara Jepang



LEMBAR KERJA MAHASISWA PRATIKUM V A. Mata Kuliah



: Sistematika Invertebrata



B. Pokok Bahasan



: Hewan-hewan Platyhelminthes



C. Tujuan



: Mengenal dan mengklasifikasian contoh spesies dari hewan Platyhelminthes



Hewan platyhelmintes termasuk cacing pipih merupakan aselomata yang pipih dorsoventral dan memiliki lapisan germinal yang triploblastik. Pada umunya cacing pipih adalah monoceus dan sebagian besar hidupnya adalah endoparasit pada intestinum,hepar dan lainlain pada hewan vertebrata. Cacing Fasicola hepatica merupakan anggota khas trematoda yang parasit, hidupnya didalam kantong empedu sapi,babi,atau domba bahkan kadang-kadang dapat ditemukan pada manusia. Bentuk tubuh seperti daun, panjangnya dapat mencapai 30 mm. Tubuhnya tidak dikelilingi dengan epidermis maupun silia (kecuali pada vase larvanya) dan pada keadaan dewasa epidermisnya mengalami modifikasi menjadi kutikula, bersifat hermaprodit. Mulut dikelilingi batil penghisap (oral sucker) dan diantara oral sucker dan ventral sucker terdapat porus genitalia sedangkan pada ujung posterior tubuh terdapat poros excretoris. D. Cara kerja



:







Pelajari beberapa referensi dan kerjakan tugas dibawah ini.







Dengan menggunakan dissecting set, lakukan pembedahan usus Gallus domesticus yang sudah anda bawa







Hati-hati dalam berkerja, usahakan agar cacing-cacing yang ditemukan dalam keadaan utuh.







Identifikasi cacing-cacing yang anda temukan.



Petunjuk Mengerjakan Soal! Menjawab LKM Pratikum di isi pada buku folio atau buku akutansi.



E. Tugas



:



1. . a. Sebutkan minimal 5 ciri-ciri umum platyhelminthes! -



Tubuh terdiri dari 3 lapisan sel: ektodermis, mesodermis, dan endodermis (triploblastik)



-



Hidup bebas atau parasit



-



Alat eksresi berupa sel api



-



Alat pencernaan tidak lengkap atau tidak ada



-



Respirasi melalui permukaan tubuh



-



System saraf dengan ganglion anterior sebagi pusat system saraf



-



Reproduksi umumnya secara generatif



b. Jelaskan karakteristik dari kelas Termatoda dan Cestoda! KELAS TREMATODA Karakteristik •



Hewan parasit (parasit pada hati, usus, paru-paru, ginjal dan pembuluh darah)







Tidak mempunyai mata kecuali pada larvanya







Mempunyai sucker yang berguna untuk menempel dan mengambil zat makanan inang







Tidak bersilia kecuali pada larvanya







Mempunyai kutikula, mulut sebelah anteriornya







Hermafrodit kecuali schistosoma







Dewasa dalam hospes tetap vertebrata







Fase seksual dalam tubuh inang utama (hospes)







Fase aseksual dalam tubuh inang perantara (vektor),



KELAS CESTODA Karakteristik •



Berbentuk pipih seperti pita biasa dikenal sebagai cacing pita, merupakan endoparasit







Cacing dewasa hidup dalam usus vertebrata dan larvanya hidup di jaringan vertebrata dan invetebrata







Cestoda (cacing pita) secara morfologi kepala (scolex), badan (strobilla), segmen (proglottids)







Kepala disebut scolex dan memiliki alat isap (sucker) yang memiliki kait (rostelum) terbuat dari kitin







Pembentukan segmen (segmentasi) pada cacing pita disebut strobilisasi







Panjang tubuh mulai dari ukuran kecil hingga mencapai beberapa meter







Setiap segmen yang menyusun strobila mengandung alat perkembangbiakan. Makin ke posterior segmen makin melebar dan setiap segmen (progiottids) merupakan satu individu dan bersifat hermafrodit







Cacing ini biasanya hidup sebagai parasit dalam usus vertebrata dan tanpa alat pencernaan







Sistem eksresi terdiri dari saluran pengeluaran yang berakhir dengan sel api







Cestoda bersifat parasit karena menyerap sari makanan melalui permukaan tubuhnya secara osmosis



2. Jelaskan siklus hidup dari cacing-cacing dibawah ini: a. Opistorchis sinensis Dimulai dari telur yang keluar bersama dengan feses akan menjadi larva miracidium, larva kemudian akan berenangmencari hospes perantara pertama berupa siput air. Dalam tubuh siput, larva akan berkembang menjadi sporocyt, redia I, redia II, dan serkaria. Selanjutnya serkaria akan keluar dari tubuh siput dan mencari hospes perantara II yaitu rumput (Family Cyprinidae). Serkaria menempel pada hospes dan melepaskan ekornya, sehingga serkaria membentuk kista yang disebut metaserkaria (bentuk infektif). Dalam duodenum, metaserkaria pecah dan kemudian terbentuk larva baru yang kemudian masuk ke saluran empedu dan berkembang menjadi dewasa



b. Schistosoma haematobium Dimuai dari telur cacing yang keluar bersama feses ditempat berair dan berkembang menjadi larva miracidium. Miracidium berbentuk segitiga dengan bagian anterior melebar dan biasanya ditutupi oleh cilia yang mempunyai duri untuk dapat menembus masuk kedalam tubuh hospes perantara I yaitu siput. Didalam tubuh siput akan berkembang menjadi sporocyt dan membentuk serkaria. Serkaria masuk kedalam tubuh manusia melewati kulit selanjutnya menembus jaringan bawah kulit dan memasuki pembuluh darah, jantung, paruparu, dan hati, didalam hati berkembang menjadi dewasa jantan dan cacing dewasa betina, cacing betina memasuki celah tubuh cacing jantan dan tinggal di dalam hati untuk selamanya.



c. Taenia ovis Dimuai dari cacing dewasa yang tinggal dalam usus kecil hospes tetap (anjing). Proglotid yang matang akan melepaskan telur dan dikeluarkan Bersama feses. Telur akan termakan oleh hospes perantara dan di usus kecil telur akan pecah sehingga melepaskan onkosfer yang berpenetrasi ke dinding usus dan bermigrasi mengikuti system sirkulasi ke organ, terutama hati dan paru. Pada hati dan paru, onkosfer akan berkembang menjadi kista, perlahanlahan membesar dan menghasilkan protoskoleks dan kista anak, yang kemudian mengisi ruang kista. Hospes tetap akan terinfeksi bila memakan organ hospes perantara yang terinfeksi kista. Di usus, protoskoleks mengalami evaginasi dengan menempel pada dinding usus menjadi cacing dewasa.



3. Tuliskan deskripsi, klasifikasi, dan gambar cacing dibawah ini: a. Railietina tetragona



Deskripsi:







Hospes tetapnya unggas domestic, misalnya ayam kampung







Raiilietina tetragona merupakan cacing pita ayam yang terpanjang, mencapai 25 cm dan lebar proglottid nya 1 - 4 mm. Lebar skoleksnya 175 - 350 mikron memiliki rostellum yang diameternya 200 - 300 mikron.







Memiliki 4 succer



Klasifikasi: Filum Kelas Sub kelas Ordo Genus Spesies



: Platyhelmintes : Cestoda : Eucestoda : Cyclophyllidea : Railietina : Raiilietina tetragona



(Sumber: Haegner, 1968) b. Planaria sp



Deskripsi: •



Hermaprodit







Terdapat stigma







Mulutnya terletak di pertengahan ventral tubuh







Memiliki rongga gastrovaskuler







Faring dapat dijulurkan ketika mengambil makanan







Memiliki daya regenerasi yang tinggi, yaitu ketika bagian tubuhnya dipotong menjadi beberapa bagian maka setiap bagian akan membentuk individu baru







Habitat di air bersih yang tidak tercemar



Klasifikasi: Filum Kelas Ordo Sub ordo Genus Spesies



: Platyhelmintes : Turbellaria : Tricladida : Paludicola : Planaria : Planariasp



(Sumber: Hegner, 1968) c. Fasciola hepatica



Deskripsi: •



Hermaprodit







Hospes prantara pertama siput dan hospes prantara kedua pada tumbuhan air (rumput)







Parasit di hati ternak (sapi)







Terdapat 2 succer di bagian anterior (mulut) dan dibagian bawahnya yaitu untuk menempel pada hospes







Diantara succer terdapat lubang kelamin



Klasifikasi: Filum Kelas Ordo Genus Spesies



: Platyhelmintes : Trematoda : Digenea : Fasciola : Fasciola hepatica



(Sumber: Hegner, 1968) 4. Jelaskan perkembangbiakan seksual dan aseksual pada Planaria sp!



Perkembangbiakan atau reproduksi Planaria sp secara seksual yakni dengan pembentukan gamet dan secara aseksual dengan fragmentasi. a. Secara seksual



Reproduksi secara seksualnya yakni dengan pembentukan gamet, planaria yang sudah dewasa mempunyai sistem reproduksi jantan dan betina (yang menghasilkan sperma dan sel telur), jadi bersifat monoceus (hermafrodit). Reproduksi seksualnya dilakukan dengan cara dua planaria saling menempelkan bagian ujung posteriornya di bagian ventral tubuhnya dan terjadi kopulasi (cross fertilisasi), saling pertukaran produk seks (sperma) antara dua planaria yang berbeda. Penis masing-masing planaria akan masuk kedalam genital atrium masing-masing planaria. Sperma dari vesikula seminalis pada alat reproduksi jantan akan ditransfer kedalam reseptakula seminalis pada reproduksi betina. Dengan demikian terjadilah pembuahan internal secara silang. Setelah terjadinya pertukaran sperma, planaria akan memisah dan sperma yang telah masuk ke reseptakula seminalis akan bergerak ke oviduk untuk membuahi sel telur.



b.



Aseksual



Perkembangbiakan aseksualnya secara fragmentasi, yakni dengan memutuskan bagian tubuhnya dan membentuk individu yang baru (meregenerasi dengan cepat).



LEMBAR KERJA MAHASISWA PRATIKUM VI



A. Mata Kuliah



: Sistematika Invertebrata



B. Pokok Bahasan



: Hewan-hewan Aschelminthes



C. Tujuan



: Mengenal dan mengklasifikasian contoh spesies dari hewan Aschelminthes



Cacing-cacinng termasuk kedalam filum Aschelminthes, tubuh bilateral simetris dengan pseudocoelom. Cacing ini sudah memiliki saluran pencernaan yang sempurna,mulut terletak anterior dan anus atau kloaka pada bagian posterior dan tubuh diseliputi kutikula,kebanyakan cacing unisexual,dan sebagian kecil adalah hermafrodit. Cacing Ascaris lumbricoides jantan memiliki tubuh lebih kecil dan pada bagian ujungnya melengkung kearah ventral, anus didekat ujung posterior,bersatu dengan lubang genital,pada bagian ini terdapat sepasang spikula yang digunakan untuk kopulasi. D. Cara kerja : •



Pelajari beberapa referensi dan kerjakan tugas dibawah ini.







Dengan menggunakan dissecting set, lakukan pembedahan usus Gallus domesticus yang sudah anda bawa







Hati-hati dalam berkerja, usahakan agar cacing-cacing yang ditemukan dalam keadaan utuh.







Identifikasi cacing-cacing yang anda temukan.



Petunjuk Mengerjakan Soal! Menjawab LKM Pratikum di isi pada buku folio atau buku akutansi.



E. Tugas



:



1. Jelaskan siklus hidup dari cacing-cacing dibawah ini: a. Ascaris lumbricoides



Dimulai dari telur yang keluar bersama tinja, telur stadium 1 sel berkembang di tanah lembab membutuhkan waktu ± 15 hari, berubah menjadi telur yang berembrio (infektif) dan termakan oleh manusia. Manusia terinfeksi melalu sayuran (lalapan) yang tidak bersih mencucinya. Mula-mula sampai hati (vena hepatica) dibawa darah sampai ke paru-paru terus ke laring, faring dan setelah tertelan sampai usus. Mulai dari tertelan hingga menajadi cacing dewasa membutuhkan waktu ± 2 bulan. Di usus halus larva berkembang menjadi cacing dewasa. b. Aucylostoma deodeal



Telur keluar bersama feses ditempat lembab dan becek. Telur menets menjadi larva rhabditiform, kemudian larva menjadi filiformyang dapat menembus kulit kaki dan masuk ke dalam tubuh manusia mengikuti aliran darah menuju jantung, paru-paru, faring, trakea, kemudia tertelan dan masuk kedalam usus. Didalam usus larva menajadi cacing dewasa. c. Necator americanus



Telur-telur tersebut berasal dari kotoran inang yang terinfeksi. Jika kondisi lingkungan cahaya, suhu, kelembaban dan nutrisi menguntungkan, telur akan menetas. •



Kira-kira dalam dua hari larva rhabditiform, yang panjangnya sekitar 275 milimeter, matang. Ini memakan bakteri dan bahan organik tanah dan menggandakan ukurannya dalam lima hari.







Setelah dua mol, ia menjadi larva filariform, yang memiliki kutikula pelindung dan infeksius. Dalam keadaan ini, larva dapat bertahan hingga enam minggu.







Infeksi terjadi melalui kontak langsung dengan kulit inang, biasanya melalui folikel rambut kaki atau tungkai.







Larva berjalan melalui aliran darah ke paru-paru, di mana ia menembus alveoli, naik ke faring dan ditelan oleh inang. Periode migrasi dari pintu masuk parasit ini berlangsung sekitar 1 minggu.







Setelah ditelan, larva mencapai dinding usus kecil, di mana mereka melekat dan menjadi dewasa cacing. Ini dapat hidup selama bertahuntahun di usus inang, di mana setiap betina dapat menghasilkan ribuan telur setiap hari, yang akan masuk ke tinja dan mengulangi siklusnya.



2. Tulis deskripsi,klasifikasi dan gambar cacing dibawah ini: a. Loa-loa Gambar



:



Deskripsi



:







Cacing dewasa di bawah kulit







Yang betina berukuran sampai beberapa cm







Selalu bergerak jika sampai ke mata akan bengkak.



Klasifikasi



:



Filum : Aschelminthes Kelas : Nematoda Ordo : Spirurida Famili : Filariidae Genus : Loa Spesies: Loa loa b. Enterobius vermicularis Gambar



:



Deskripsi



:







Cacing jantan lebih kecil dari cacing betina







Cacing jantan posteriornya kloaka dan pada cacing betina yaitu anus.



Klasifikasi



:



Filum



: Aschelminthes



Kelas



: Nematoda



Ordo



: Rhabditida



Genus



: Enterobius



Spesies



: Enterobius vermicularis



c. Wuchereria bancrofti Gambar



:



Deskripsi



:







Ujung anterior tumpul dan bulat.







Tempat hidup didalam pembuluh limfa







Bentuk tubuh seperti benang







Ukuran tubuh 2-70 cm







Infeksi perantara gigitan nyamuk culex fatigans



Klasifikasi



:



Filum



: Aschelminthes



Kelas



: Nematoda



Ordo



: Spirurida



Genus



: Wuchereria



Spesies



: Wuchereria bancrofti



3. Tuliskan 5 penyakit yang ditimbulkan oleh cacing Nematode dan jenis cacing yang menyebabkannya! Jawab



:



a. Penyakit Ancylostomiasis disebabkan oleh Ancylostoma duodenale. b. Penyakit filariasis disebabkan oleh Wuchereria bancrofti c. Penyakit bronchitis disebabkan oleh Necator americanus d. Penyakit enterobiasis disebabkan oleh Enterobius vermicularis e. Penyakit filariasis disebabkan oleh Brugia malayi



BAB I FILUM PROTOZOA LATIHAN 1. Bedakan antara super kelas Mastigopora, super kelas Sarcodina, super kelas Sporozoa, dan super kelas Cilliata Jawab : Super Kelas Super Kelas Super Kelas Super Kelas Mastigophora Sarcodina Sporozoa Cilliata Karakteristik : Karakteristik : Karakteristik : Karakteristik : - Mempunya - Bentuk - tidak memiliki - Tubuhnya satu flagel umumnya organel ditutupi oleh atau lebih amuboid penggerak silia atau rambut getar - Nucleus ada - Mempunya - nutrisi Satu vakuola sporozoik - Pergerakan kontraktil dengan silia - Reproduksi - reproduksi pada - Reproduksi aseksual - Mempunyai umumnya aseksual dengan sitostoma terjadi secara biasanya pembelahan (lubang mulut) aseksual dengan multiple fission. - Nucleus ada pembelahan - Hidup di air - Reproduksi dua macam menjadi dua tawa, air laut, seksual dengan yaitu tanah, dan - pergerakan dan membentuk makronukleus ada yang mengambil gamet dengan dan parasite makanan diikuti mikronukleus menggunakan pembentukan - Reproduksi pseudopodia spora. seksual degan - Sporozoa konjugasi parasite - Reproduksi intraseluler (di aseksual dalam se). dengan pembelahan longitudinal (binary fission) - Nutrisi holozoic.



2. Coba simpulkan reproduksi seksual dan reproduksi aseksual pada hewan protozoa Jawab : a. Reproduksi seksual protozoa Reproduksi seksual protozoa dapat terjadi dengan cara konjugasi yaitu dua individu saling berdekatan kemudian terjadi pertukaran gen.



b. Reproduksi aseksual protozoa Reproduksi aseksual protozoa adalah dengan pembelahan binner, yaitu dari satu sel membelah menjadi dua sel, lalu membelah menjadi empat sel dan seterusnya. 3. Bedakan antara spesies-spesies yang hidup bebas denga spesies-spesies yang hidup sebagai parasite Jawab : - Spesies yang hidup bebas maksudnya spesies yang umumnya hidup lepas tidak bergantung terhadap organisme lain untuk memenuhi kebutuhannya, biasanya spesies hidup bebas terdapat di laut, fresh water, atau daratan. - Spesies yang hidup parasite adalah spesies yang hidupnya bersifat parasite, yaitu hidup selalu merugikan organisme yang ditempatinya (hospes). Hidup spesies sangat bergantung terhadap organisme lain. 4. Simpulkan nutrisi secara holofilik, kaprozoik, holozoic, saprozoik, dan saprofitik Jawab : - Holofilik : organisme yang dapat membuat makanan sendiri - Kaprozoik : organisme yang memakan kotoran. - Holozoic : organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Organisme yang memakan hewan atau organisme yang lebih kecil darinya. - Saprozoik : organisme yang memakan organisme yang telah mati yang telah mengalami pembusukan atau sisa-sisa hewan. - Saprofitik : organisme yang menyerap makanan dari pembusukan zat organic yang ada di sekelilingnya. 5. Bedakan reproduksi seksual dan reproduksi aseksual yang terdapat dalam Plasmodium Sp. Jawab: a. Reproduksi seksual Plasmodium sp. : Sporogami (reproduksi seksual terjadi di dalam tubuh nyamuk Anopheles sp.) - nyamuk mengisap darah manusia yang terinfeksi malaria yang mengandung plasmodium pada stadium gametosit. - Setelah itu gametosit akan membelah menjadi mikrogametosit (jantan) dan makrogametosit (betina), Keduanya mengadakan fertilisasi menghasilkan ookinete. - Ookinet masuk ke lambung nyamuk membentuk ookista. Ookista ini akan membentuk ribuan sprozoit yang nantinya akan pecah dan sprozoit keluar dari ookista. - Sporozoit ini akan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk, salah satunya di kelenjar ludah nyamuk. Dengan ini siklus sporogoni telah selesai. b. Reproduksi aseksual Plasmodium sp : Schizogami/multiple fission (reproduksi aseksual yang terjadi di dalam tubuh manusia). Siklus yang terjadi di dalam tubuh manusia dibagi atas:



-



Ekso- eritrositik : Siklus perkembangbiakan yang terjadi disaat parasite berada di dalam tubuh sel parenchym hati. - Erithrositik : Siklus yang terjadi disaat parasite berada di dalam sel darah merah manusia. Fase schizogoni bermula dari gigitan seekor nyamuk yang telah mengandung bibit penyakit di dalam tubuhnya(sporozoid). Bersama dengan tusukan nyamuk tersebut dikeluarkan zat antibeku darah untuk mencegah pembekuan darah. Bersama dengan ludah nyamuk juga ikut terbawa sporozoid memasuki alliran darah, selama lebih kurang 30 menit sporozoid yang berada dalam aliran darah, maka sporozoid akan sampai di hati akan berkembang menjadi kriptozoid. Pada hati ini terjadi reproduksi aseksual dari plasmodium. 6. Bedakan antara Plasmodium vivax, Plasmodium falciparum, dan Plasmodium malariae. Jawab : - Malaria tertiana disebabkan oleh spesies Plasmodium Vivax - Malaria tropical disebabkan oleh spesies Plasmodium Falciparum - Malaria quartana disebabkan oleh spesies Plasmodium Malariae TES FORMATIF 1. Hewan dibawah ini dapat membuat makanan sendiri, kecuali (d. Bodo sp.) 2. Super kelas protozoa yang tidak mempunyai organel gerak adalah (d. Super Kelas Sporozoa.) 3. Bentuk tubuh amoeba adalah (a. Asimetris) 4. Reproduksi aseksual yang terdapat pada plasmodium dikenal dengan istilah (c.Multiple Fission) 5. Paramaecium Caudatum mengambil nutrisi secara (c. Holozoik) 6. Hewan protozoa yang dapat menyebabkan penyakit disentri adalah (b. Entamoeba histolitica) 7. Hewan dibawah ini yang dapat menyebabkan penyakit malaria pada kera (b.Plasmodium knewlesi) 8. Isospora hominis dapat menyebabkan penyakit disentri termasuk ke dalam ordo (a.Ordo Coccida) 9. Kelas yang termasuk ke dalam super kelas cilliata yang hidup sesil adalah (a. Kelas Peritrichea) 10. Hewan yang mempunyai silia pendek dan sama bentuk ukurannya mengelilingi seluruh tubuhnya termasuk ke dalam kelas (c. Kelas Holotricea)



BAB II FILUM PORIFERA LATIHAN 1. Cobalah simpulkan tipe tubuh hewan porifera, ascanoid, syconoid, dan leuconoid. Ascanoid Syconoid Leuconoid Tipe tubuh sederhana Tipe tubuh memiliki Memiliki bentuk tubuh dinding tubuh yang dilipat yang paling kompleks menjadi saluran radial. seperti spons mandi. Porifera ini memiliki lapisan mesoglea yang tebal dengan saluran air yang bercaban-cabang.



2. Bedakan antara lapisan epidermis dan lapisan gastrodermis Lapisan epidermis Lapisan gastrodermis - Dinding tubuh sebelah luar disebut - Bagian tubuh sebelah dalam disebut dengan epidermis dengan gastrodermis - Pada lapisan epidermis terdapat sel - Bagian dalam gastoderm terdapat sel yang disebut pinakosis choanosyt



3. Bedakan antara spikula dan spongin Spikula Bahan penyusun spikula adalah zat kapur, atau zat kersik atau silica.



Spongin Bahan penyusun spongin adalah protein.



4. Coba simpulkan reproduksi seksual dan reproduksi aseksual pada hewan porifera Jawab : Perkembangbiakan porifera dapat terjadi secara aseksua maupun seksual. • Perkembangbiakan secara aseksual dibagi menjadi 2, yaitu: a. Pembentukan tunas, tunas yang terbentuk memisahkan diri dari induknya kemudian terbentuk individu baru b. Gemmulae (butir benih): Gemmulae adalah sejumlah sel mescenchim (mesoglea) yang berkelompok dan berbentuk seperti bola yang dilapisi kitin serta diperkuat oleh spikula. Gemmulae terbentuk jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan. Ketika keadaan lingkungan membaik, Gemmulae akan terbentuk menjadi individu baru. Proses pembentukan Gemmulae adalah sebagai berikut: Pertama-tama sel arkeosit mengumpulkan nutrient dengan memfagosit sel lain untuk dikumpulkan dalam rongga tubuh. Sel







tertentu kemudian mengelilingi kumpulan tersebut dan membungkusnya. Terbentuklah kumpulan/cluster dan kapsul yang mengelilingi. Pada kondisi yang tepat gemmulae menetas dan sel-sel di dalamnya keluar dan berdiferensiasi membentuk spons baru. Gemulla hanya terdapat pada porifera yang hidup di air tawar. Perkembangbiakkan secara seksual Sebagian besar porifera bersifat hermaprodit (memiliki dua alat kelamin dalam satu individu). sel-sel kelamin dihasilkan oleh sel amoeboid yaitu sel kelamin jantan dan betina. Pada porifera, ovum dan sperma dihasilkan oleh induk yang sama (hermafrodit) tetapi sel telur tidak dibuahi oleh sperma dari induk yang sama, melainkan dibuahi oleh sperma dari induk yang berbeda. Pembuahan silang terjadi antara spesies yang berdekatan. Pembuahan menghasilkan zigot dan zigot berkembang menjadi larva berflagel (larva Amphiblastula). Kemudian keluar dari mesohil bersama aliran air dari tubuh induk melalui osculum. Larva Amphiblastula berenang bebas beberapa saat kemudian menempel pada substrat dan berkembang menjadi spons muda yang sesil dan akhirnya tumbuh menjadi besar dan dewasa.



TES FORMATIF 1. 2. 3. 4. 5.



Beberapa karakteristik dari hewan porifera, kecuali (b. Triploblastik) Sel choanocyte pada hewan porifera ditemukan pada lapisan (b. Gastrodermis) Chalina sp., termasuk kedalam ordo (a. Monoxonida) Hewan porifera termasuk ke dalam hewan yang (d. Uniseksual) Sel yang berfungsi untuk mengambil makanan dari air dan dari choanocyte mencernanya dan membawa nutrient sel lain adalah (d. sel Amoebocyte) 6. Sel yang terdapat pada lapisan epidermis dikenal dengan (c. Sel pinacocyt) 7. Spesies Leucsolenia Sp., tipe subuhnya adalah (c. Tipe Ascanoid) 8. Spesies hewan dari kelas calcarean memiliki ciri diantaranya adalah spikula dari kapur atau kalsium karbonat dan biasanya berkelompok. Spesies calcarean yang hidup didaerah batuan batuan sepanjang pantai, memiliki spikula dengan 3 cabang, spesies tersebut adalah (a.Leucoselenia sp.) 9. Kelas demospongia terdiri dar 4 ordo. Diantara ordo tersebut tidak mempunyai penguat pada dinding tubuhnya, yaitu ordo (a. Myxospongida) 10. Spesies-spesies hewan dari kelas demospongia memiliki bentuk-bentuk yang berbeda atau bervariasi, spesies yang bentuknya seperti jari adalah (d. Chalina sp.)



BAB III FILUM COELENTERATA LATIHAN 1. Coba simpulkan kelas Hydrozoa, kelas Scyphozoa, dan kelas Anthozoa Jawab : Hydrozoa Scipozoa Anthozhoa - Tahap polip dan - Hewan berbentuk seperti - Hanya mempunya medusa di temukan paying disebut medusa bentuk polip di Sebagian besar - Medusa ada dua macam - Polip mempunyai spesies jantan dan betina mulut dan sekat-sekat - Tahap polip sering (dioceus). eteron kali membentuk - Hidup di laut - Hidup dilaut koloni. berkoloni - Hidup bebas berenang - Sebagian besar - Polip di bagi dalam hidup di laut dan kamar-kamar oleh hanya sedikit di air mesenteri tawar



2. Bedakan antara siklus hidup Obelia sp. dan Aurelia Aurita Jawab : ❖ Siklus hidup obelia : -



Tunas Medusa lepas dari polip dan tumbuh menjadi Medusa Dewasa.



-



Medusa Dewasa itu ada yang menghasilkan Sel telur (Ovum) dan Sel sperma (Spermatozoid).



-



Ovum dan Sperma yang dilepaskan di air



-



Di dalam air terjadilah fertilisasi. Fertilisasi yang terjadi di air akan menghasilkan Zigot.



-



Zigot berkembang menjadi larva Planula.



-



Pada larva planula terdapat silia yang digunakan untuk bergerak didalam air dan jika telah menemukan tempat yang tepat planula akan menempel pada substrat.



-



Setelah itu planula akan tumbuh menjadi polip muda, kemudian tumbuh menjadi hydrula, dan kemudian tumbuh menjadi koloni dewasa (polip obelia dewasa).



-



Pada Polip obelia dewasa yang bersifat diploid (2n) terdapat dua jenis polip. Yang pertama Polip Dengan Tentakel yang berfungsi untuk hal



nutrisi (makanan) dan yang kedua Polip Tanpa Tentakel yang berfungsi sebagai reproduksi aseksual. Polip tanpa tentakel yang melakukan reproduksi secara aseksual itu menghasilkan Tunas Medusa ❖ Siklus Hidup Aurelia aurita -



Medusa dewasa jantan dan betina akan menghasilkan gamet (sel telur dan sperma) yang haploid.



-



Fertilisasi sel telur oleh spermatozoid akan menghasilkan zigot yang diploid, Fertilisasi terjadi secara eksternal di air.



-



Zigot akan mengalami pembelahan mitosis dan berkembang menjadi blastula, gastrula, yang kemudian berkembang menjadi planula bersilia yang berenang bebas.



-



Planula akan menetap pada substart tertentu dan tumbuh menjadi polip baru yang berukuran kecil dan bertentakel yang disebut dengan skifistoma, Skifistoma dapat membentuk tunas-tunas baru.



-



Skifistoma dapat melakukan strobilasi atau pembelahan secara melintang pada ujung oral untuk menghasilkan setumpuk bakal medusa atau efira.



-



Efira akan lepas satu persatu menjadi medusa dewasa, setelah efira lepas skifistoma kembali menjadi polip.



3. Coba simpulkan hewan Hydra sp. dan Obelia sp. Jawab : Hydra sp. Obelia sp. Karakteristik : Karakteristik : - Hidup di air tawar - Hidup di laut - Menempel pada batu atau tanaman - Mempunyai 2 bentuk polip dan air medusa - Tubuh berbentuk tabung dan pada - Koloni terdiri dari polip yang dasar tubuh ada tentakel yang mempunya bentukyaitu hydran dan berfungsi untuk bergerak gonangium - Sebelah oral terdapat mulut yang - Hydran berfungsi mengambil dan terletak pada hypostoma mencerna makanan - Mempunya 6-10 tentakel - Gonangium menghasilkan medusa yang dapat mengeluarkan sperma dan telur. - Medusa dihasilkan oleh gonangium - Reproduksi bergantian dari aseksual ke seksual (mengalami metagenesis)



4. Bedakan kelas Scyphozoa dan kelas Anthozoa Jawab : Scipozoa Anthozhoa Hewan berbentuk seperti paying Hanya mempunya bentuk polip disebut medusa Medusa ada dua macam jantan dan Polip mempunyai mulut dan sekat-sekat betina eteron Hidup di laut Hidup dilaut berkoloni Hidup bebas berenang Polip di bagi dalam kamar-kamar oleh mesenteri 5. Simpulkan hewan Metridium marginatum, Astrania danae, dan Edwardsia lidyi Jawab : c. Metridium marginatum Deskripsi : - Hidup menempel - Bentuk silindris, cakram mulut dengan tentakel - Tentakel dapat dipanjangkan dan dapat dipendekkan - Kulit lunak dan kuat - Tidak ada rangka - Tentakel dikenal dengan nematokis - Oto-otot rersctor longitudinal - Reproduksi aseksual dengan fragmentasi/pembentukan tunas - Reproduksi seksual telur terfertilisasi->planula->menempel pada suatu objek->bentuk dewasa. d. Astrania danae Deskripsi : - Polip koral di air - Koloni menempel di batu - Bentuk seperti anemone laut, silindris - Memiliki mahkota bertentakel - Tampak satu dasar cangkir dari bahan CaCO3 yang disebut koralit, disebut koral - Makanan : alga, protozoa, hydroid, cacing-cacing, crustsceae, dan molusca c. Edwardsia lidyi Deskripsi : - Panjang tubuh 3 cm - Diameter 1,5 - Parasite pada Ctenophore sp. dan Mnemopsi leydyi



TES FORMATIF 1. Dibawah ini, hewan yang mengalami metagenesis adalah (a. Obelia sp.) 2. Dibawah ini, hewan yang mempunyai sel nematosit adalah (b. Hydra sp.) 3. Gonad terdapat pada dasar rongga pencernaan dan medusa langsung menghasilkan telur, ini merupakan ciri dari (b. Ordo Tracilina) 4. Ephyra (medusa muda) pada hewan Aurelia aurita dihasilkan oleh (d. Strobila) 5. Pada hewan Obelia sp. tidak ditemukan adanya medusa muda, tetapi lansung medusa dewasa. Dimana medusa ini dihasilkan (b. Gonangium) 6. Pada umumnya ordo yang terdapat pada kelas Scyphozoa tidak mengalami metagenesis, kecuali (d. Ordo Semeostomea) 7. Hewan dengan tanda-tanda, polip koral di air, koloni menempel di batu dan bentuk seperti anemon laut, merupakan hewan dari spesies (a. Astragia danae) 8. Coelenterate termasuk hewan yang diploblastic, dimana lapisan epidermis dan gastrodermis dibatasi oleh lapisan (b. Mesenchym) 9. Ciri-ciri salah satu ordo kelas zoantharian, polip biasanya kecil, gonat terjadi dalam makrosepta dan tanpa rangka. Ordo tersebut adalah (d. Zoanthidea) 10. Sub kelas Alcyonaria mempunyai beberapa ordo, yang tidak termasuk ordo Alcyonaria adalah (d. Madreporaria)



BAB IV FILUM PLATYHELMINTHES LATIHAN 1. Coba simpulkan filum Planthyhelminthes dari kelas Turbellaria, Trematoda, dan Cestoda Jawab : Kelas Turbellaria Kelas Trematoda Kelas Cestoda Karakteristik : Karakteristik : Karakteristik : - Habitat di air tawar - Hewan parasite - Berbentuk pipih seperti dan laut (parasite pada hati, pita usus, paru-paru, ginjal, - Cacing dewasa hidup di - Merupakan cacing dan pembuluh darah) pipih yang hidup dalam usus vetebrata bebas atau tidak - Mempunyai sucker - Secara morfologi parasite yang berguna untuk cestode terdiri dari : menempel dan kepala (scolex), leher - Alat gerak silia (strobilla), badan - Pemakan sisa makhluk mengambil zat (proglotid). hidup yang sudah mati makanan inang - Tidak bersilia kecuali - Kepala disebut scolex - Bernafas melalui dan memiliki alat isap difusi pada permukaan pada larva - Mempunyai mulut (sucker) yang memiliki tubuhnya sebelah anterior kait (rostelum) terbuat - Tubuh triploblastik dari kitin - Hermafrodit kecuali schistosoma - Setiap segmen yang Menyusun strobila - Dewasa dalam hospes mengandung tetap vetebrata mengandung alat - Fase seksual dalam perkembang biakan. tubuh inang utama - Hermafrodit (hospes) - Sistem ekresi terdiri dari - Fase aseksual dalam saluran pengeluaran tubuh inang perantara yang berkakhir dengan (vector) sel api. - Makin ke posterior segmen semakin melebar. - Cestode menyerap sarisari makanan melalui permukaan tubuhnya secara osmosis.



2. Bedakan antara siklus hidup Fasciola hepatica, Schistosoma japanicum, Taenia solium, dan Echinococcus granulosus Jawab : a. Siklus Hidup Fasciola hepatica



-



Telur keluar Bersama feses dan berkembang menjadi larva miracidium larva akan bergerak menggunakan cilia yang ada pada seluruh permukaan tubuhnya. Larva akan menempel pada siput Lymnaea sp. Di dalam tubuh siput berubah menjadi sporocyst, redia, serkaria. Setelah terbentuk serkaria larva tesebut akan keluar dari tubuh siput. Larva akan berenang mencari ospes perantara ke 2 di rumput. Pada lingkungan yang tidak menguntungkan maka kulitnya akan menebal dan akan berubah menjadi metasercaria. Pada saat ternak memakan rumput yang mengandung metasercaria maka custa akan menetap di usus ternak. Dan masuk kedalam hati dan berkembang menjadi dewasa



b. Siklus Hidup Schistosoma japanicum



-



Telur cacing keluar bersama fases, ditempat yang berair akan berkembang menjadi larva miracidium - Tubuh mericidium ditutupi oleh silia yang memiliki duri untuk menembus masuk ke dalam tubuh ospes perantara I yaitu siput - Di dalam tubuh siput akan berkembang menjadi sporocyst, serkaria. - Serkaria masuk kedalam tubuh manusia melalui kulit. Selanjutya menembus jaringan bawah kulit dan memasuki pembuluh darah, jantung, paru-paru, dan hati. - Di dalam hati akan berkembang menjadi dewasa jantan dan betina. Cacing betina memasuki celah tubuh jantan dan tinggal di dalam hati untuk selamanya. c. Siklus Hidup Taenia solium



-



-



Proglottid gravid yang lepas akan keluar bersama tinja, karena berkontraksi otot dari proglottid gravid maka telur keluar dari proglottid. Telur akan menempel pada benda-benda atau tanaman yang ada disekitar tinja, telur ini akan termakan oleh hospes perantara. Didalam tubuh hospes perantara, telur akan berkembang menjadi Oncosphere. Oncosphere masuk kedalam otot menjadi Cysticercus. Jika daging hospes perantara tidak sempurna dimasak maka akan masuk ketubuh manusia.



d. Siklus Hidup Echinococcus granulosus.



Echinococcus granulosus dewasa hidup dalam lumen usus halus anjing → telur keluark bersama tinja → tertelan hospes perantara (domba, kambing, babi, sapi, kuda, unta) atau manusia → telur menetas di usus halus dan melepaskan onkosfer → menembus dinding usus dan bermigrasi melalui sistem peredaran darah ke berbagai organ, terutama hati dan paru-paru → onkosfer berkembang menjadi kista hidatid → kista hidatid membesar secara bertahap menghasilkan protoscolices → hospes definitif menjadi terinfeksi dengan menelan organ yang mengandung kista hidatid → menempel pada mukosa usus → berkembang menjadi dewasa dalam waktu 32 – 80 hari.



3. Bedakan kelas Trematoda dan Cestoda a. Kelas Trematoda Karakteristik : - Hewan parasite (parasite pada hati, usus, paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah) - Mempunyai sucker yang berguna untuk menempel dan mengambil zat makanan inang - Tidak bersilia kecuali pada larva - Mempunyai mulut sebelah anterior - Hermafrodit kecuali schistosoma - Dewasa dalam hospes tetap vetebrata - Fase seksual dalam tubuh inang utama (hospes) - Fase aseksual dalam tubuh inang perantara (vector) b. Kelas Cestoda Karakteristik : - Berbentuk pipih seperti pita - Cacing dewasa hidup di dalam usus vetebrata - Secara morfologi cestode terdiri dari : kepala (scolex), leher (strobilla), badan (proglotid). - Kepala disebut scolex dan memiliki alat isap (sucker) yang memiliki kait (rostelum) terbuat dari kitin - Setiap segmen yang Menyusun strobila mengandung mengandung alat perkembang biakan. - Hermafrodit - Sistem ekresi terdiri dari saluran pengeluaran yang berkakhir dengan sel api. - Makin ke posterior segmen semakin melebar. - Cestode menyerap sari-sari makanan melalui permukaan tubuhnya secara osmosis. 4. Bedakan ordo Cyclophylidea dan ordo Pseudophylidea Ordo Cyclophylidea Ordo Pseudophylidea Karakteristik : Karakteristik : - Scolex mempunyai alat pelekat - Scolex memiliki 2 sucker yang berkembang dengan baik - Parasit pada ikan, burung, dan mamalia - Scolek dengan 4 sucker - Ukuran dewasa bermacam-macam mulai dari beberapa mm sampai 10 meter.



TES FORMATIF 1. Cacing yang termasuk kedalam filum Platyhelmintes memiliki tubuh pipih, kelas yang hidup bebas adalah (c. Turbellaria) 2. Kelas Platyhelminthes dengan karakteristik, tubuh terdiri atas 3 bagian scolex, leher dan strobila, tubuh terdiri dari proglotid dan memiliki sucker 2 atau 4. Kelas ini adalah (a. Cestoda) 3. Cacing dari kelas Trematoda memerlukan hospes perantara dalam siklus hidupnya yaitu 1 atau 2 bahkan lebih dari dua, ordo yang memerlukan hospes perantara dengan 2 atau lebih termasuk ke dalam ordo (b. Digenea) 4. Cacing dingenia memiliki beberapa famili dengan karakteristik yang berbeda-beda salah satu famili dengan ciri sexsual dimorphisme. Famili ini termasuk kedalam famili (d. Schistosomatidae) 5. Berdasarkan percabangan intestina kelas turbelia terdiri atas 7 ordo, ordo yang intestina bercabang tiga termasuk kedalam ordo (d. Tricladida) 6. Hidup di air, mempunyai satu cakram perekat dan merupakan indikasi adanya hubungan dengan trematoda, ini merupakan salah satu karakteristik dari kelas turbellaria. Ordo tersebut adalah (b. Themnocephalida) 7. Cacing pipih pada umumnya adalah hermafrodit, ada beberapa spesies yang dioceus atau kelamin terpisah, contoh spesies yang dioceus tersebut adalah (b.Schistosoma haematobium) 8. Cacing termatoda memerlukan hospes perantara di dalam siklus hidupnya ada yang 1,2, atau lebih. Cacing pipih dalam siklus hidupnya menggunakan hospes perantara yaitu siput Lymnaea sp. tempat berkembangnya larva. Spesies cacing tersebut adalah (d.Faciola hepatica) 9. Tubuh cacing pita terdiri dari proglotid-proglotid ada yang jumlahnya 4 dan sampai banyak proglotid. Spesies cacing pita yang tubuhnya hanya terdiri dari 4 proglotid adalah (d. Taenia solium) 10. Kebanyakan hewan vetebrata pada usus halusnya didapatkan spesies cacing pitam yang berbeda spesies untuk masing-masing hewan. Spesies Raillietina tetragona hospes tetapnya adalah (a. Unggas domestic)



BAB V FILUM ASCHELMINTHES LATIHAN 1. Bedakan antara sub-filum Nemathelminthes yang hidup dengan sub-filum Trochelminthes Jawab : sub-filum Nemathelminthes sub-filum Trochelminthes Karakteristik : Karakteristik : - Mempunyai ukuran tubuh besar - Mempunyai ukuran mikroskopis - Otot longitudinal di dalam dinding - Mempunyai trochus di bagian anterior tubuh tubuh yang dikelilingi oleh silia - Kebanyakan parasite - Bisa berenang, sangat dipengaruhi oleh Gerakan air - Reproduksi secara parthenogenesis - Habitatnya ada di air tawar dan ada di air laut.



2. Bedakan antara spesies Nemathelminthes yang hidup sebagai parasite dengan spesies yang hidup bebas Jawab : - Nemathelminthes yang hidup parasite akan hidup di inangnya (hospes) dan mendapatkan makanan dengan menyerap nutrisi dan darah dari inangnya. - Nemathelminthes yang hidup bebas adalah Nemathelminthes yang hidup lepas terdapat di tanah, pada akar tanaman, dan di dasar perairan, memerankan untuk menguraikan sampah organic. 3. Simpulkan antara ordo Rhabditida dengan ordo Spirorida Jawab : Ordo Rhabditida - Ordo dari hewan dari kelas nematoda yang hidup bebas dan hidup parasite. - Jenis ini hidup ditanah - Dapat terinfeksi melalui feses hewan yang mengandung telur cacing infektif. Ordo Spirurida - Ordo dari hewan dari kelas nematoda - Parasite - Hidup di jaringan 4. Simpulkan antara kelas Rotifera dengan kelas Gastrotricha Jawab : a. Kelas Rotifera Karakteristik :



- Dinding tubuh terdiri dari sinsitium, dilindungi oleh kutikula - Kelamin terpisah (Dioceus) - Ukuran mikroskopis - Reproduksi parthenogenesis dan seksual b. Kelas Gastrotricha Karakteristik : - Tubuh tidak bersegmen - Hemaprodit - Mempunyai faring sederhana TES FORMATIF 1. Beberapa kelas dibawah ini yang termasuk ke dalam sub-filum Trochelminthes, kecuali (d.Nematomorpha) 2. Diantara kelas yang terdapat pada sub-filum Ascelminthes, ada berkembangbiak secara partogenesis. Kelas yang dapat bereproduksi secara partogenesis tersebut adalah (a.Rotifera) 3. Beberapa ciri hewan Chatonotus sp., kecuali (c. Reproduksi secara parthenogenesis.) 4. Spesies Brachionus sp., merupakan salah satu spesies yang termasuk kelas Rotifera, sedangkan ordonya (a. Monogonata) 5. Berikut ciri-ciri dari sub kelas, yaitu tanpa plasmid dan cacing jantan tidak mempunyai alat kaudal. Ciri-ciri merupakan ciri dari sub-kelas (a. Apasmida) 6. Spesies yang termasuk ordo Trichurata, yang merupakan cacing cambuk pada biribiri. Spesies tersebut adalah (a. Trichuris ovis) 7. Ordo dari kelas Nematoda yang parasite pada saluran pencernaan, ginjal, dan rongga tubuh burung dan mamalia adalah ordo (c. Rhabditida) 8. Diantara ordo Nematoda ada yang hidup di dalam jaringan, ordo tersebut adalah (d.Spirudida.) 9. Spesies cacing dengan ciri, bentuk seperti kawat dan dewas tidak makan. Spesies tersebut adalah (d. Gordius sp) 10. Spesies cacing yang hidup pada akar tanaman adalah (c. Heterodera sp)