Woc Atresia Ani [PDF]

  • Author / Uploaded
  • amin
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Factor kongenital



WOC ATRESIA ANI Kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam kandungan berusia 12 minggu atau 3 bulan



Putusnya saluran dari atas dengan daerah dubur



Anus dan rectum berkembang dari embrionik bagian belakang



Komplikasi : 1. kerusakan uretra 2. Infeksi saluran kemih yang berkepanjnagan 3. Masalah yang berhubungan dengan toilet traning 4. Inkontinensia 5. prolap semukosa anorektal 6. fistula kambuhan (Betz, 2002)  



Mendorong diagfragma



Adanya gangguan / berhentinya perkembangan embroinik di daerah usus



Definisi: adalah Malforasi kongeital dimana rectum tidak mempunyai lubang keluar (Wong, 2004)



Ujung ekor bagian belakang berkembang menjadi kloaka (bakal genitourinary dan struktur anorektal



Tanda dan gejala : 1. mekonium tidak keluar dalam waktu 24 jam setelah lahir 2. Mual, muntah 3. Perut kembung 4. meconium keluar melalui sebuah fistula 5. Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu rectal pada bayi (Betz, 2002)



Mempunyai sindrom genetic, kelainan kromosom / kelainan kongenital



Orang tua yang mempunyai penyakit gen carrier



Klasifikasi menurut letaknya : 1. Tinggi (supralevator) : rectum berakhirdiatas M. elevator ani (M. puborektalis) dengan jarak antara ujung buntu rectum dengan kulit perenium >1 cm. biasanya disertai fistel kesaluran genital, pada wanita 90% dengan fistula ke vagina / perinium , padalaki-laki umumnya letak tinggi fistula ke traktus urinarius 2. Intermediate : rectum terletak pada M. levatorani tetapi tidak menembusnya 3. Rendah :rektum berakhir dibawah M. levatorani sehingga jarak antara kulit dan ujung rectum paling jauh 1 cm (Wong, 2004)



Penatalaksanaan medis : 1. Kolostomi ( pembuatan lubang anus dibagian perut ) 2. Dilatasi anal 3. Eksisi membrane anal 4. Anoplasty ( perbaikan organ anus ) (Betz, 2002)



Terjadi stenosis anal (penyempitan pada kanal anorektal)



Atresia ani



Dilakukan tindakan operasi



Pembutan lubang anus



Colostomy



Complien paru terganggu



Ujung rectum buntu Distensi abdomen



Kebutuhan O2 tidak adekuat



Penafasan optimal



Ketidakmampuan fecal dikeluarkan



Merangsang peningkatan pristaltik usus



Fekal menumpuk



Sesak Pergerakan makanan lambat



Penumpukanfeses



Pre operasi



menjadi



Kurang pengetahuan tentang tindakan operasi



Obstruksi Respon psikologis



MK: Ketidakefektifan pola nafas



Rasa penuh diperut Peningkatan HCL (asam lambung)



Muntah berlebihan



MK:Resiko kekurangan volume cairan



Anoreksia, mual, muntah



MK:Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh



Mudah masuknya kuman



Temperature meningkat



Febris



Waktu lama tidak terkontol



Penutupan anus Infeksi



MK: Resiko Infeksi



Proses peradangan Pasiendankeluargace mas



Pengeluaran inter leukin I



Terputusnya kontuinitas jaringan



Merangsang mediator kimia di ujung saraf bebas



Radix dorsalis



Implus / rangsangan



Modula spinalis



MK: Ansietas



Merangsang RAS



Persepsi nyeri



Thalamus



MK: Gangguan pola tidur



MK: Nyeri akut



Kortek serebri



MK: Hipertermi



Distensi abdomen



Penumpukan feses



MK:Konstipasi