Woc TB Paru [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DEFINISI



Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bagian bawah yang sebagian besar basil tuberkolusis masuk ke dalam jaringan paru melalui airbone infection.



PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan laboratorium Anemia, terutama bila penyakit berjalan menahun Leukositosis ringan dengan predominasi limfosit Laju Endap Darah (LED) meningkat terutama pada fase akut, tetapi pada umumnya nilainilai tersebut normal pada tahap penyembuhan Pemeriksaan radiologi Bayangan lesi radiologik yang terletak di lapangan atas paru Bayangan yang berawan atau berbecak Adanya kavitas tunggal atau gandaAdanya kalsifikasi Kelainan bilateral, terutama bila terdapat di lapangan atas paru Bayangan yang menetap atau relatif setelah beberapa minggu Pemeriksaan bakteriologik (sputum) Ditemukan kuman mikobakterium tuberkulosis dari dahak penderita, memastikan diagnosis TB paru pada pemeriksaan dahak. Uji tuberkulin Sangat penting bagi diagnosis tersebut pada anak. Hal positif pada orang dewasa kurang bernilai.



WOC TUBERKULOSIS PARU Oleh : Louis Destama, S.Kep (04064881618012) Program Profesi Ners PSIK FK Unsri



Nama Pasien Usia Jenis Kelamin Diagnosa



: An. MA : 11 Th : Laki-laki : TB Paru



ETIOLOGI



Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh basil mikrobakterium tuberkulosis tipe humanus, sejenis kuman yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/mm dan tebal 0,3-0,6/mm. Sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid). Lipid inilah yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik. Sifat kuman ini adalah aerob. Sifat ini menunjukkan bahwa kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigennya. Dalam hal ini tekanan bagian apikal paru-paru lebih tinggi dari pada bagian lainnya, sehingga bagian apikal ini merupakan tempat predileksi penyakit tuberkulosis.



Tuberkulosis Paru



MANIFESTASI KLINIS Gejala respiratorik, meliputi: Batuk Batuk darah Sesak napas Nyeri dada Gejala sistemik, meliputi: Demam keringat malam anoreksia penurunan berat badan



PENATALAKSANAAN Pada prinsipnya penatalaksanaan TB paru adalah sebabai berikut : Perlunya diagnosis yang cepat dan tepat Pemakaian paduan obat yang tepat Adanya penyakit penyerta lainnya yang mendapat terapi immunosupressi dapat mempengaruhi dan menghambat TB paru. Evaluasi pengobatan lebih ditujukan terhadap konversi sputum, walaupun kemajuan klinis dan radiologis tetap diperhatikan. Pemberian diet TKTP Usaha preventif terhadap TB hendaknya ditingkatkan seperti penyuluhan kesehatan pada klien tentang permasalahan dalam



Mycobacterium tuberkulosa tu



Menempel pada paru



Terjadi perubahan suhu meningkat



Pengeluaran zat pirogen



Masuk lewat jalan nafas



Tuberkulosis Paru



Mempengaruhi hipotalamus MK: Hipertemi



Droplet infection Terjadi proses peradangan



Menetap di jaringan paru



Mempengaruhi sel point



Dibersihkan oleh makrofag Tumbuh & berkembang di sitoplasma makrofag Keluar dari tracheobionchial bersama sekret



Focus ghon



Sembuh tanpa pengobatan Komplek primer



Menyebar ke organ lain (paru lain, sal. Pencernaan, tulang mll media (bronchogen percontuinitum, hematogen limfogen)



Bagian tengah nekrosis



Limfangitis lokal



Sembuh tanpa pengobatan



Radang tahunan di bronkus



Limfadinitis regional



Sembuh dg bekas fibrosis



Pertahanan primer tidak adekuat



Berkembang menghancurkan jaringan ikat sekitar MK: ketidak efektifan bersihan jalan nafas



NOC - Suhu tubuh dalam rentang normal - Nadi dan RR dalam rentang normal - Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, merasa nyaman NIC - Monitor suhu sesering mungkin - Berikan anti piretik - Selimuti pasien - Berikan cairan intravena - Kompres pasien pada lipat paha dan aksila



Pembentukan tuberkel



Pembentukan sputum berlebih



Secret keluar saat batuk, batuk keluar terus menerus



Menurunnya permukaan efek paru



MK: gg pertukaran gas



Membentuk jar. keju NOC - ventilasi tidak terganggu - status pernapasan: kepatenan jalan napas NIC - Kaji keefektifan pemberian oksigen dan terapi lain - jelaskan penggunaan yang benar peralatan pendukung - atur posisi pasien yang memungkinkan untuk pengembangan maksimal rongga dada - Lakukan pengisapan endotrakea atau nasotrakea jika perlu



Kerusakan membrane alveolar



NOC - keadekuatan aliran darah melewati vaskular paru - Maksimalnya pertukaran O2 dan CO2 di alveoli NIC - kaji suara napas, frekuensi kedalaman dan usaha napas - pantau status pernapasan dan oksigenasi sesuai kebutuhan - ajarkan tentang batuk efektif - berikan terapi nebulasi, jika perlu



Alveoli mengalami konsilidasi dan eksudasi



Droplet infecton



Batuk berat



Terhirup org sehat



MK: resiko penyebaran infeksi



NOC - Immune Status - Knowledge : Infection control - Risk control NIC - Pertahankan teknik isolasi - Batasi pengunjung bila perlu - Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan - Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawtan - Berikan terapi antibiotik bila perlu



Distensi abdomen



Mual & muntah



Intake nutrisi kurang



MK: Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh



NOC - Selera makan bertambah - tingkat ketersediaan zat gizi untuk memenuhi kegiatan metabolic - keadekuatan pola asupan zat gizi yang biasanya NIC - Tentukan motivasi pasien untuk mengubah kebiasaan makan - Ajarkan metode untuk perencanaan makan - Ajarkan pasien dan keluarga tentang makanan yang berizi dan tidak mahal - berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi - Diskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan kebutuhan protein pasien



DAFTAR PUSTAKA Black, J.M, et al, Luckman and Sorensen’s Medikal Nursing : A Nursing Process Approach, 4 th Edition, W.B. Saunder Company, 1995. Carpenito (2000), Diagnosa Keperawatan-Aplikasi pada Praktik Klinis, Ed.6, EGC, Jakarta Doenges at al (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Ed.3, EGC, Jakarta Johnson, Marion& Maas, Meidean. 2000. Nursing Outcome Classification. New York : Mosby. Mccloskey, Joanne& Bulechek, Gloria. 1996. Nursing Intervention Clasification. New York: Mosby. Mosby, NANDA, 2005, Panduan Diagnosa Keperawatan, Jakarta, Prima Medika Price & Wilson (1995), Patofisologi-Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Ed.4, EGC, Jakarta Smelzer,Suzanne.C,2001.buku ajar keperawatan medikal bedah brunner dan suddarth.Ed 8.Jakarta : EGC. Soedarsono (2000), Tuberkulosis Paru-Aspek Klinis, Diagnosis dan Terapi, Lab. Ilmu Penyakit Paru FK Unair/RSUD Dr. Soetomo, Surabaya. Soeparman & Waspadji (1990), Ilmu Penyakit Dalam, BP FKUI, Jakarta.