16 0 278 KB
REFLEKSI KASUS
Agustus, 2016
XANTHELASMA
DI SUSUN OLEH Nama : Nurul Aulia Abdullah NIM : N 111 15 019 Pembimbing Klinik dr. Diany Nurdin, Sp.KK, M.Kes
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TADULAKO PALU 2016
STATUS PASIEN BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN RSUD UNDATA PALU
I.
IDENTITAS PASIEN 1. Nama Pasien
: Tn. H
2. Umur
: 35 tahun
3. Jenis Kelamin
: Laki-Laki
4. Agama
: Islam
5. Alamat
: Jl. Karaya
6. Pekerjaan
: PNS
7. Tanggal pemeriksaan
II.
: 09 Agustus 2016
ANAMNESIS 1.
Keluhan Utama : Benjolan kuning pada kelopak mata kiri
2.
Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang ke poli kulit dan kelamin RSUD Undata Palu dengan keluhan adanya benjolan kuning pada kulit mata, hal ini dialami sudah sekitar 1 tahun. Pasien pernah mengangkat benjolan tersebut sekitar 1 tahun yang lalu, tapi kemudian benjolannya muncul kembali. Pasien tidak merasa gatal ataupun nyeri pada benjolan tersebut. Pasien haya merasa
terganggu
karena
benjolan
tersebut
mengganggu
penampilannya. Selama ini pasien tidak pernah mengkonsumsi obatobatan 3.
Riwayat penyakit terdahulu : Riwayat alergi obat (-) Riwayat DM (-), Riwayat asam urat (+)
4.
Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada yang menderita seperti ini
III.
PEMERIKSAAN FISIK 1.
2.
Status generalis Kondisi umum
: Sakit Sedang
Status gizi
: Baik
Kesadaran
: Kompos Mentis
Tanda-tanda vital Tekanan darah
: 110/80 mmHg
Suhu
: 37,0 0C
Respirasi
: 20x / menit
Nadi
: 80x/ menit
3.
Hygiene : baik
4.
Status dermatologis Kepala
: Tidak ada ujud kelainan kulit
Wajah
: Terdapat lesi berbentuk plakat berwarna kunin dan berbatas tegas, berukuran letinkular pada regio infraorbita sinistra
Leher
: Tidak ada ujud kelainan kulit
Ketiak
: Tidak ada ujud kelainan kulit
Perut
: Tidak dilakukan pemeriksaan
Bokong
: Tidak dilakukan pemeriksaan
Genitalia
: Tidak dilakukan pemeriksaan
Ektremitas atas
: Tidak ada ujud kelainan kulit
Ekstremitas bawah : Tidak ada ujud kelainan kulit
IV.
GAMBAR
Gambar 1. Xanthelasma pada bawah kelopah mata kiri
V.
RESUME Pasien laki-laki berusia 35 tahun datang ke poli kulit dan kelamin dengan keluhan adanya benjolan kuning kecil pada bagian bawah kelopak mata kirunya, hal ini dikeluhkan sejak 1 tahun yang lalu, kemudian pasien sempat mengankat benjolan tersebut kemudian benjolannya tumbuh kembali. Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat. Tidak ada anggota keluarga yang menderita seperti ini. Pada pemeriksaan dermatologi terlihat terdapat lesi berbentuk plakat berwarna kuning dan berbatas tegas, berukuran letinkular pada regio infraorbita sinistra
VI.
DIAGNOSA KERJA Xanthelasma
VII. DIAGNOSA BANDING - Syringioma - Milia -
ANJURAN PEMERIKSAAN / PEMERIKSAAN PENUNJANG
VIII. ANJURAN PEMERIKSAAN Pemeriksaan Histopatologi dan cek kimia darah
IX.
PENATALAKSANAAN - Non medikamentosa : Diet rendah lemak - Medikamentosa Topikal : asam trikloroasetat (25%-53%)
X.
PROGNOSIS 1. Qua ed vitam
: ad bonam
2. Qua ed funsionam
: ad bonam
3. Qua ed cosmetican : dubia ad bonam 4. Qua ed sanationam : ad bonam
PEMBAHASAN Pasien laki-laki usia 35tahun datang ke poli kulit dan kelamin RSUD Undata Palu dengan keluhan adanya benjolan kuning pada kulit mata, hal ini dialami sudah sekitar 1 tahun. Pasien pernah mengangkat benjolan tersebut sekitar 1 tahun yang lalu, tapi kemudian benjolannya muncul kembali. Pasien tidak merasa gatal ataupun nyeri pada benjolan tersebut. Pasien haya merasa terganggu karena benjolan tersebut mengganggu penampilannya. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan kondisi umum sakit ringan, status gizi baik, dan kesadaran compos mentis. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital di dapatkan tekanan darah 110/80 mmhg, nadi 80x/ menit, pernapasan 20x/ menit dan suhu 370C. Pada pemeriksaan kulit didapatkan ujud kelainan kulit berbentuk plaque berwarna kuning dan berbatas tegas, berukuran letinkular pada regio infraorbita sinistra Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan kulit yang dilakukan pasien diagnosa dengan xanthelasma. Ditinjau dari definisi xanthelasma adalah kumpulan kolesetrol di bawah kulit dengan batas tegas berwarna kekuningan biasanya di sekitar mata.1 Pada xanthelasma terjadinya akumulasi kolesterol yang berawal dari darah, dimana jumlah kolesterol yang paling banyak berasal dari LDL yang masuk melalui dinding vaskular. Dikatakan bahwa trauma dan inflamasi dapat merubah permeabilitas vaskuler sehingga lipoprotein dapat masuk ke dalam kulit dan kemudian difagositosis oleh sel dermal. Normalnya LDL mempunyai nilai kebocoran kapiler yang lambat.2 Panas lokal meningkatkan nilai kebocoran. Dapat dilihat secara eksperimen bahwa nilai kebocoran kapiler dari LDL itu dua kali lebih besar pada daerah yang lebih sering terekspose oleh gerakan fisik atau gesekan, dibandingkan daerah pada kulit yang immobilisasi. Kelopak mata lebih sering mengalami pergerakan yang konstan dan gesekan, dan hal ini mungkin alasan mengapa xanthelasma berkembang pada daerah ini.2
Gejala yang di alami oleh Tn.H sesuai dengan gejala dari xanthelasma palpebra, yaitu timbul plak irregular di kulit, warna kekuningan dan lembut berupa plaque berisi deposit lemak sering kali disekitar mata Ukuran xanthelasma bervariasi berkisar antara 2 – 30 mm, adakalanya simetris dan cenderung bersifat permanen. Pasien tidak mengeluh gatal, biasanya mengeluh untuk alasan estetika. Lesi akan bertambah besar dan bertambah jumlahnya. Biasanya lesi-lesi ini tidak mempengaruhi fungsi kelopak mata.3 Jika dilakukan pemeriksaan histopatologis pada daerah lesi, bisa di dapatkan Xanthelasma tersusun atas sel-sel xanthoma. Sel-sel ini merupakan histiosit dengan deposit lemak intraseluler terutama dalam retikuler dermis atas. Lipid utama yang disimpan pada hiperlipidemia dan xanthelasma normolipid adalah kolesterol. Kebanyakan kolesterol ini adalah yang teresterifikasi.4
Gambar 2.6 : Histologi dari xanthelasma2 Dari tampakkan klinis Tn. H didiagnosis dengan xanthelasma, adapun beberapa diagnosis banding yang menyerupai xanthelasma seperti, Diagnosis
Gejala
Syringioma
(5)
Kecil,
Gambar bulat,
dan
berbentuk
papul
tyranslusen
yang
makin lama makin banyak
pada
perabaan terasa keras dan di sekitar lesi
sering
di
temukan
telengiektasis
Lokasi
di
bagian
kelopak mata
Pemeriksaan histopatologi menunjukan
Pada
dermis di temukan kista-kista
yang
berasal dari saluran kelenjar.
Dinding
saluran terdiri dari dua lapis sel epitel. Lumen kista berisi materi yang bersifat koloidal. Sekitar kista terdapat sebukan selsel radang yang tidak spesifik. Milia
(5)
Lesi milium berupa papul-papul
yang
berbatas tegas, Lokasinya superfisial, berwarna
seperti
mutiara
hingga
kekuningan, Multipel,
berbentuk
seperti
kubah,
bentuknya
hampir
sama dan berdiameter
1-2 mm. Gambaran histopatologis identik dengan
kista
epidermoid,
tetapi
ukuran kistanya lebih kecil. Milium primer umumnya
dijumpai
pada
superfisial
dermis,
mempunyai
garis epitelium yang stratified
dengan
lapisan sel yang tebal dan
mengandung
sejumlah
keratin
berlameral
yang
konsentrik. Sedangkan
milium
sekunder, gambarannya hampir sama dengan milium primer tetapi tampak pengendapan yang
kista
disebabkan
kecendrungan terjadinya proliferasi sel epithelium setelah terjadi trauma
Pengobatan pada Tn.H Diet ketat dan obat-obatan yang menurunkan serum lipid, meskipun penting
pada pasien dengan lipid abnormal tetapi hanya
memberikan respon sedikit pada terapi xanthelasma dan juga diet lemak yang diperketat.6 Untuk pengobatan topikal yang dapat diberikan yaitu pengguanan obat topikal asam trokloroasetat (25% - 35%) dioleskan menipis yang diharapkan agen ini mengendapkan dan mengkoagulasikan protein dan lipid larut.6
DAFTAR PUSTAKA
1. Roy, Xanthelasma. 2008. http://emedicine.medscape.com/article/1213423overview# 2. Anonym.Xanthelasma.2009.http://www.palpebra.com/english/clinical_pic tures/pic_2007014.html 3. Gangopadhyay DN et al. Serum lipid profile in Xanthelasma palpebrarum. Indian journal of dermatology 1998; 43(2);53-57 4. Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C. Xanthoma and Abnormalities of Lipid Metabolism Storage. In: Rook’s Textbook of Dermatology. Hongkong;Blackwell Publishing. 2004. p.57.64-68. 5. Anonym.XanthelasmaPalpebrarum.2008.http://www.skinsight.com/adult/x anthelasmaPalpebrarum.htm 6. Roy H. 2008, Xanthelasma, (diakses dari http://www.emedicine.com)