15.bab Iv [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB IV PEMBAHASAN



4.1 URAIAN MASALAH Usaha Kerupuk Azizah merupakan usaha yang bergerak dalam bidang pembuatan kerupuk bawang dengan banyak rasa. Produk yang diproduksi adalah kerupuk bawang original, kerupuk bawang gunting, kerupuk bawang kedelai, kerupuk bawang pedas, kerupuk ubi ungu, dan stik kentang. Kerupuk bawang ini satu bungkusnya berisi 250 gram, sedangkan untuk kerupuk ubi ungu dan stik kentang satu bungkusnya berisi 200 gram. Ibu Yeni selaku pemilik usaha mempunyai 26 orang karyawan dan 26 hari kerja. Dalam satu hari usaha ini bisa menghasilkan kerupuk bawang original sebanyak 280 bungkus, kerupuk bawang gunting sebanyak 260 bungkus, kerupuk bawang kedelai dan kerupuk bawang pedas sebanyak 160 bungkus, kerupuk ubi ungu dan stik kentang sebanyak 90 bungkus. Pencatatan perusahaan ini masih tergolong sederhana, karena belum ada pemisahan antara biaya tetap dan biaya variabel, sehingga sulit dalam menentukan laba yang optimal. Perusahaan juga belum memisahkan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai pemasaran, belum menetapkan perencanaan laba dan penetapan harga jual masih berpedoman pada tertutupnya biaya yang dikeluarkan tanpa ada perincian biaya-biaya. Maka dari itu, penulis akan membantu memberikan solusi untuk perusahaan dalam perencanaan laba yang ingin diperoleh oleh Usaha Kerupuk Azizah. Berikut ini merupakan jumlah produksi Usaha Kerupuk Azizah pada bulan Mei s/d Juli 2018.



41



Dari produksi diatas dapat diketahui bahwa total produksi selama bulan Mei s/d Juli 2018 adalah 81.120 bungkus. Dimana untuk kerupuk bawang original diproduksi sebanyak 21.840 bungkus, kerupuk bawang gunting sebanyak 20.280 bungkus, kerupuk bawang kedelai sebanyak 12.480 bungkus, kerupuk bawang pedas sebanyak 12.480 bungkus, kerupuk ubi ungu sebanyak 7.020 bungkus dan stik kentang sebanyak 7.020 bungkus. Berikut adalah rincian penjualan yang terjadi selama bulan Mei s/d Juli 2018 :



Dari data penjualan yang telah dilakukan oleh Usaha Kerupuk Azizah, dapat diketahui bahwa total penjualan secara keseluruhan pada bulan Mei s/d Juli 2018 adalah sebanyak 80.957 bungkus.



42



Berikut ini merupakan rincian biaya dari biaya bahan baku dalam proses pembuatan masing-masing produk.



Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa untuk produksi kerupuk bawang original total biaya bahan baku dalam satu hari sebesar Rp1.503.000, total biaya bahan baku per bungkus sebesar Rp5.368, total biaya bahan baku selama satu bulansebesar Rp39.078.000, total biaya bahan baku selama tiga bulan sebesar Rp117.234.000, total biaya bahan penolong dalam satu hari sebesar Rp237.869, total biaya bahan penolong per bungkus sebesar Rp850, total biaya bahan penolong selama satu bulan sebesar Rp6.184.360, dan total biaya bahan penolong selama tiga bulan sebesar Rp 18.553.080.Jadi total biaya untuk produksi kerupuk bawang original dalam satu hari sebesar Rp1.740.860, biaya per bungkus sebesar Rp6.217, biaya per bulan sebesar Rp45.262.360 sedangkan biaya tiga bulan adalah sebesar Rp135.787.080.



43



Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa untuk produksi kerupuk bawang gunting total biaya bahan baku dalam satu hari sebesar Rp1.290.000, total biaya bahan baku per bungkus sebesar Rp4.962, total biaya bahan baku selama satu bulan sebesar Rp33.540.000, total biaya bahan baku selama tiga bulan sebesar Rp100.620.000, total biaya bahan penolong dalam satu hari sebesar Rp358.950, total biaya bahan penolong per bungkus sebesar Rp1.381, total biaya bahan penolong selama satu bulan sebesar Rp9.332.700



dan



total



biaya



bahan



penolong



selama



tiga



bulan



sebesar



Rp27.998.100.Jadi total biaya untuk produksi kerupuk bawang gunting dalam satu hari sebesar Rp1.648.950, biaya per bungkus sebesar Rp6.342, biaya per bulan adalah sebesar Rp42.872.700 dan biaya selama tiga bulan sebesar Rp128.618.100.



44



Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa untuk produksi kerupuk bawang kedelai total biaya bahan baku dalam satu hari sebesar Rp883.500, total biaya bahan baku per bungkus sebesar Rp5.522, total biaya bahan baku selama satu bulan sebesar Rp22.971.000, total biaya bahan baku selama 3 bulan sebesar Rp68.913.000, total biaya bahan penolong dalam satu hari sebesar Rp137.520, total biaya bahan penolong per bungkus sebesar Rp860, total biaya bahan penolong selama satu bulan sebesar Rp3.575.520 dan total biaya bahan penolong sebesar Rp10.726.560.Jadi total biaya untuk produksi kerupuk bawang kedelai dalam satu hari sebesar Rp1.021.020, biaya per bungkus sebesar Rp6.381, biaya per bulan adalah sebesar Rp26.546.520 sedangkan biaya selama tiga bulan sebesar Rp 79.639.560.



45



Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa untuk produksi kerupuk bawang pedas total biaya bahan baku dalam satu hari sebesar Rp1.092.000, total biaya bahan baku per bungkus sebesar Rp6.825, total biaya bahan baku selama satu bulan sebesar Rp28.392.000, total biaya bahan baku selama tiga bulan sebesar Rp 85.176.000, total biaya bahan penolong dalam satu hari sebesar Rp137.520, total biaya bahan penolong per bungkus sebesar Rp860, total biaya bahan penolong selama satu bulan sebesar Rp3.575.520 dan biaya bahan penolong selama tiga bulan sebesar Rp10.726.560.Jadi total biaya untuk produksi kerupuk bawang pedas dalam satu hari sebesar Rp1.229.520, biaya per bungkus sebesar Rp7.685, biaya per bulannya adalah sebesar Rp31.967.520 sedangkan biaya selama tiga bulan adalah sebesar Rp95.902.560.



46



Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa untuk produksi kerupuk ubi ungu total biaya bahan baku dalam satu hari sebesar Rp341.700, total biaya bahan baku per bungkus sebesar Rp3.797, total biaya bahan baku selama satu bulan sebesar Rp8.884.200, total biaya bahan baku selama tiga bulan sebesar Rp26.652.600, total biaya bahan penolong dalam satu hari sebesar Rp200.780, total biaya bahan penolong per bungkus sebesar Rp2.231, total biaya bahan penolong selama satu bulan sebesar Rp5.220.280 dan total biaya bahan penolong selama tiga bulan sebesar Rp15.660.840.Jadi total biaya untuk produksi kerupuk ubi ungu dalam satu hari sebesar Rp542.480, biaya per bungkus sebesar Rp6.028, biaya per bulan adalah sebesar Rp14.104.480 sedangkan biaya selama tiga bulan adalah sebesar Rp42.313.440.



47



Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa untuk produksi stik kentang total biaya bahan baku dalam satu hari sebesar Rp385.700, total biaya bahan baku per bungkus sebesar Rp4.286, total biaya bahan baku selama satu bulan sebesar Rp10.028.200, total biaya bahan baku selama tiga bulan sebesar Rp30.084.600, total biaya bahan penolong dalam satu hari sebesar Rp64.280, total biaya bahan penolong per bungkus sebesar Rp714, total biaya bahan penolong selama satu bulan sebesar Rp1.617.280, dan total biaya bahan penolong selama tiga bulan sebesar Rp5.013.840.Jadi total biaya untuk produksi stik kentang dalam satu hari sebesar Rp449.980, biaya per bungkus sebesar Rp5.000, biaya per bulan adalah sebesar Rp11.699.480 sedangkan biaya selama tiga bulan adalah sebesar Rp35.098.440.



48



4.2 ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 4.2.1 Pengklasifikasian Biaya Pengklasifikasian atau pengelompokkan biaya pada perusahaan sangatlah penting dilakukan sebelum melakukan analisis biaya volume laba untuk memperoleh hasil perhitungan yang tepat dan akurat. Seperti yang diketahui bahwa analisis biaya volume laba sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu harga jual, volume penjualan, serta biaya yang digolongkan menurut tingkat aktivitasnya. Oleh karena itu, pengaplikasian analisis biaya volume laba diperlukan klasifikasi biaya menjadi biaya tetap dan biaya variabel. 1. Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang berubah secara proporsional dengan kuantitas volume produksi atau penjualan. Jika kuantitas produksi naik / bertambah maka biaya variabel akan ikut bertambah sebesar perubahan kuantitas dikali biaya variabel per satuan. Alokasi listrik pada masing-masing produk Pada Usaha Kerupuk Azizah terdapat biaya listrik bulan Mei s/d Juli sebesar Rp1.500.000. Dimana setiap bulannya biaya listrik sebesar Rp500.000. Berikut perhitungannya :



49



Alokasi bahan bakar pada masing-masing produk Pada bulan Mei s/d Juli 2018 Usaha Kerupuk Azizah menghabiskan sebanyak 390 tabung gas yang berukuran 3 kg. Harga per tabungnya adalah Rp 22.000. berikut perhitungannya : Biaya gas sebulan



= Rp 22.000 x 390 tabung gas 3 kg = Rp 8.580.000



Biaya Gas selama 3 bulan



= 3 bulan xRp 8.580.000 = Rp25.740.000



50



Berikut adalah daftar pengalokasian biaya variabel Usaha Kerupuk Azizah yang terjadi selama bulan Mei s/d Juli 2018 untuk masing-masing produk.



Biaya variabel untuk produksi kerupuk bawang original biaya dalam satu harinya sebesar Rp1.834.884, biaya per bungkusnya sebesar Rp6.553, biaya per bulannya adalah sebesar Rp47.706.975



sedangkan



untuk



biaya



selama



Rp143.120.926.



51



tiga



bulannya



adalah



sebesar



Biaya variabel untuk produksi kerupuk bawang gunting biaya dalam satu harinya sebesar Rp1.736.258, biaya per bungkusnya sebesar Rp6.678, biaya per bulannya adalah sebesar Rp45.142.700



sedangkan



untuk



biaya



selama



Rp135.428.100.



52



tiga



bulannya



adalah



sebesar



Biaya variabel untuk produksi kerupuk bawang kedelai biaya dalam satu harinya sebesar Rp1.074.748, biaya per bungkusnya sebesar Rp6.717, biaya per bulannya adalah sebesar Rp27.943.443



sedangkan



untuk



biaya



selama



Rp83.830.329.



53



tiga



bulannya



adalah



sebesar



Biaya variabel untuk produksi kerupuk bawang pedas biaya dalam satu harinya sebesar Rp1.283.248, biaya per bungkusnya sebesar Rp8.020, biaya per bulannya adalah sebesar Rp33.364.443 sedangkan untuk biaya selama tiga bulan adalah sebesar Rp100.093.329.



54



Biaya variabel untuk produksi kerupuk ubi ungu biaya dalam satu harinya sebesar Rp572.702, biaya per bungkusnya sebesar Rp6.363, biaya per bulannya adalah sebesar Rp14.890.249



sedangkan



untuk



biaya



selama



Rp44.670.748.



55



tiga



bulannya



adalah



sebesar



Biaya variabel untuk produksi stik kentang biaya dalam satu harinya sebesar Rp537.702, biaya per bungkusnya sebesar Rp5.974, biaya per bulannya adalah sebesar Rp13.980.249 sedangkan untuk biaya selama tiga bulannya adalah sebesar Rp41.940.748. 2. Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang tidak akan berubah secara total selama periode waktu tertentu, sekalipun terjadi perubahan yang besar atas aktivitas atau volume terkait. Besar kecilnya biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi perusahaan jangka panjang, teknologi dan metode serta strategi manajemen. a. Aset Tetap Aset tetap adalah aset yang berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan. Aset semacam ini biasanya memiliki masa pemakaian yang lama dan memberi manfaat pada perusahaan selama bertahun-tahun.



56



Penyusutan aset tetap pada Usaha Kerupuk Azizah belum pernah diperhitungkan. Perhitungan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 96/PMK.03/2009. Berikut daftar dari asset tetap : Tabel 4.17 Daftar Aset Tetap Usaha Kerupuk Azizah Bulan Mei s/d Juli 2018 Keterangan



Unit



Harga



Tanah 1 Rp 20.000.000 Rp Bangunan 1 Rp 15.000.000 Rp Mobil 1 Gran max Pick Up 1 Rp 82.000.000 Rp Mobil 2 Gran max Pick Up 1 Rp100.000.000 Rp Mesin Siller 4 Rp 500.000 Rp Ampia Listrik 5 Rp 2.500.000 Rp Kulkas 1 Rp 3.000.000 Rp Kompor Besar 5 Rp 450.000 Rp Kompor Kecil 2 Rp 350.000 Rp Tambangan Digital 4 Rp 100.000 Rp Meja 8 Rp 200.000 Rp Kursi 30 Rp 50.000 Rp Mesin Kelapa 1 Rp 250.000 Rp Kuali Besar 6 Rp 150.000 Rp Blender 3 Rp 400.000 Rp Printer 1 Rp 1.800.000 Rp Laptop 1 Rp 3.200.000 Rp Jumlah Rp Sumber : Usaha Kerupuk Azizah, Data Diolah Penulis, 2018



Jumlah 20.000.000 15.000.000 82.000.000 100.000.000 2.000.000 12.500.000 3.000.000 2.250.000 700.000 400.000 1.600.000 1.500.000 250.000 900.000 1.200.000 1.800.000 3.200.000 248.300.000



Penyusutan aset tetap yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan metode garis lurus. Metode garis lurus ini digunakan apabila manfaat ekonomis yang diharapkan dari asset tetap tersebut setiap periode sama. Penyusutan garis lurus dapat dirumuskan sebagai berikut : Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Residu / Umur Ekonomis



57



i.



Bangunan (Umur Ekonomis 20 tahun) Penyusutan



= Harga Perolehan – Nilai Residu / Umur Ekonomis = Rp15.000.000 / 20 tahun = Rp750.000 / tahun = Rp62.500 / bulan



ii.



Mobil 1 Gran max Pick Up (Umur ekonomis 8 tahun) Penyusutan



= Harga Perolehan – Nilai Residu / Umur Ekonomis = Rp82.000.000 – 8 tahun = Rp10.250.000 / tahun = Rp854.167 / bulan



iii.



Mobil 2 Gran max Pick Up ( umur ekonomis 8 tahun) Penyusutan



= Harga Perolehan – Nilai Residu / Umur Ekonomis = Rp100.000.000 / 8 tahun = Rp12.500.000 / tahun = Rp1.041.667 / bulan



iv.



Mesin Siller ( umur ekonomis 4 tahun) Penyusutan



= Harga Perolehan – Nilai Residu / Umur Ekonomis = Rp2.000.000 / 4 tahun = Rp500.000 / tahun = Rp241.667/ bulan



v.



Ampia Listrik ( umur ekonomis 4 tahun) Penyusutan



= Harga Perolehan – Nilai Residu / Umur Ekonomis = Rp12.500.000 / 4 tahun = Rp3.125.000 / tahun = Rp260.417 / bulan



58



vi.



Kulkas ( umur ekonomis 8 tahun) Penyusutan



= Harga Perolehan – Nilai Residu / Umur Ekonomis = Rp3.000.000 / 8 tahun = Rp375.000 / tahun = Rp31.250 / bulan



vii.



Kompor Besar ( umur ekonomis 4 tahun) Penyusutan



= Harga Perolehan – Nilai Residu / Umur Ekonomis = Rp2.250.000 / 4 tahun = Rp562.500 / tahun = Rp46.875 / bulan



viii.



Kompor Kecil ( umur ekonomis 4 tahun) Penyusutan



= Harga Perolehan – Nilai Residu / Umur Ekonomis = Rp700.000 / 4 tahun = Rp175.000 / tahun = Rp14.582 /bulan



ix.



Tambangan Digital ( umur ekonomis 4 tahun) Penyusutan



= Harga Perolehan – Nilai Residu / Umur Ekonomis = Rp400.000 / 4 tahun = Rp100.000 / tahun = Rp8.333 / bulan



x.



Mesin Kelapa ( umur ekonomis 4 tahun) Penyusutan



= Harga Perolehan – Nilai Residu / Umur Ekonomis = Rp250.000 / 4 tahun = Rp62.500 / tahun = Rp5.208 / bulan



59



xi.



Blender ( umur ekonomis 4 tahun) Penyusutan



= Harga Perolehan – Nilai Residu / Umur Ekonomis = Rp1.200.000 / 4 tahun = Rp300.000 / tahun = Rp25.000 / bulan



xii.



Meja ( umur ekonomis 4 tahun ) Penyusutan



= Harga Perolehan – Nilai Residu / Umur Ekonomis = Rp1.600.000 / 4 tahun = Rp400.000 / tahun = Rp33.333/ bulan



xiii.



Kursi ( umur ekonomis 4 tahun ) Penyusutan



= Harga Perolehan – Nilai Residu / Umur Ekonomis = Rp1.500.000 / 4 tahun = Rp375.000 / tahun = Rp31.25 / bulan



xiv.



Kuali Besar ( umur ekonomis 4 tahun ) Penyusutan



= Harga Perolehan – Nilai Residu / Umur Ekonomis = Rp900.000 / 4 tahun = Rp225.000 / tahun = Rp18.75/ bulan



xv.



Printer ( umur ekonomis 4 tahun) Penyusutan



= Harga Perolehan – Nilai Residu / Umur Ekonomis = Rp1.800.000 / 4 tahun = Rp450.000 / tahun



60



= Rp37.500 / bulan xvi.



Laptop ( umur ekonomis 4 tahun) Penyusutan



= Harga Perolehan – Nilai Residu / Umur Ekonomis = Rp3.200.000 / 4 tahun = Rp800.000 / tahun = Rp66.667 / bulan



Berikut daftar rincian biaya penyusutan aset tetap pada Usaha Kerupuk Azizah: Tabel 4.18 Daftar Rincian Biaya Penyusutan Usaha Kerupuk Azizah Bulan Mei s/d Juli 2018 No. 1 2



Keterangan



Tanggal Perolehan Dec-04 Aus-12



UE



Jumlah / Tahun



Tanah 0 Rp Bangunan 20 Rp 750.000 Mobil 1 Gran max Pick 3 8 Rp 10.250.000 Up Jan-14 Mobil 2 Gran max Pick 4 8 Rp 12.500.000 Up Jan-15 5 Mesin Siller Aug-16 4 Rp 500.000 6 Ampia Listrik Mar-14 4 Rp 3.125.000 7 Kulkas May-16 8 Rp 375.000 8 Kompor Besar Jan-14 4 Rp 562.500 9 Kompor Kecil Jan-11 4 Rp 175.000 10 Tambangan Digital Mar-16 4 Rp 100.000 11 Meja May-14 4 Rp400.000 12 Kursi May-14 4 Rp 375.000 13 Kuali Besar Des-15 4 Rp 225.000 14 Blender Feb-16 4 Rp 300.000 15 Printer Jan-18 4 Rp 450.000 16 Laptop Jan-18 4 Rp 800.000 Total Rp 30.887.500 Sumber : Usaha Kerupuk Azizah, Data Diolah Penulis, 2018



Penyusutan / Bulan Rp Rp 62.500 Rp



854.167



Rp



1.041.667



Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp



41.667 260.417 31.250 46.875 14.583 8.333 33.333 31.250 18.750 25.000 37.500 66.667 2.573.958



Dari data tabel di atas dapat dilihat berapa jumlah penyusutan yang dialami oleh perusahaan setiap bulannya. Baik berupa penyusutan bangunan, penyusutan kendaraan,



61



dan penyusutan peralatan. Biaya tetap umum adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri ke segmen, dan akan tetap muncul meskipun salah satu segmen dihilangkan atau ditutup. b. Biaya Perlengkapan Berikut ini adalah biaya perlengkapan yang terjadi selama bulan Mei s/d Juli 2018 : Tabel 4.19 Daftar Biaya Perlengkapan Usaha Kerupuk Azizah Periode Bulan Mei s/d Juli 2018 Nilai Perlengkapan 3.914.000 3.223.500 2.999.250 10.136.750



Bulan Mei Juni Juli Total



Nilai Terpakai 690.500 224.250 164.000 1.078.750



Nilai Sisa Rp Rp Rp



3.223.500 2.999.250 2.835.250 9.058.000



Sumber : Usaha Kerupuk Azizah, Data Diolah Penulis, 2018



c. Biaya Gaji Berikut ini adalah gaji karyawan pada Usaha Kerupuk Azizah bulan Mei s/d Juli 2018: 1) Gaji Bagian Produksi Tabel 4.20 Daftar Gaji Bagian Produksi Usaha Kerupuk Azizah Periode Bulan Mei s/d Juli 2018 Bulan



Jumlah Pegawai 23 23 23



Jumlah Hari 26 26 26



Gaji/Hari



Total



Mei Rp 50.000 Rp 29.900.000 Juni Rp 50.000 Rp 29.900.000 Juli Rp 50.000 Rp 29.900.000 Rp 150.000 Total Rp 89.700.000 Sumber: Usaha Kerupuk Azizah, Data diolah Penulis, 2018



62



2) Gaji Bagian Administrasi Tabel 4.21 Daftar Gaji Bagian Administrasi Usaha Kerupuk Azizah Periode Bulan Mei s/d Juli 2018 Bulan Mei Juni Juli Total



Jumlah Pegawai 1 1 1



Jumlah Hari 26 26 26



Gaji/Hari Rp Rp Rp Rp



100.000 100.000 100.000 300.000



Total Rp Rp Rp Rp



2.600.000 2.600.000 2.600.000 7.800.000



Sumber: Usaha Kerupuk Azizah, Data diolah Penulis, 2018



3) Gaji Bagian Pemasaran Tabel 4.22 Daftar Gaji Bagian Pemasaran Usaha Kerupuk Azizah Periode Bulan Mei s/d Juli 2018 Bulan Mei Juni Juli Total



Jumlah Pegawai 2 2 2



Jumlah Hari 26 26 26



Gaji/Hari Rp Rp Rp Rp



100.000 100.000 100.000 300.000



Total Rp 5.200.000 Rp 5.200.000 Rp 5.200.000 Rp 15.600.000



Sumber: Usaha Kerupuk Azizah, Data diolah Penulis, 2018



63



Berikut daftar dari biaya tetap umum :



Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan setiap bulannya, biaya pemeliharaan mesin yang dimaksud adalah biaya perawatan mesin dalam satu bulan agar mesin tidak rusak untuk menjaga kelancaran proses produksi. Berikut daftar biaya tetap langsung pada Usaha Kerupuk Azizah:



64



4.2.2 Perhitungan Titik Impas(Break Even Point) Titik Impas adalah titik dimana pendapatan dari usaha sama dengan modal yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan. Usaha Kerupuk Azizah memproduksi enam jenis produk kerupuk bawang dengan harga Rp10.000 untuk semua jenis produk. Berikut adalah data harga jual per bungkus masing-masing produk. Tabel 4.25 Daftar Harga per Bungkus Usaha Kerupuk Azizah Bulan Mei s/d Juli 2018 Produk Harga Kerupuk Bawang Original Rp 10.000 Kerupuk Bawang Gunting Rp 10.000 Kerupuk Bawang Kedelai Rp 10.000 Kerupuk Bawang Pedas Rp 10.000 Kerupuk Ubi Ungu Rp 10.000 Stik Kentang Rp 10.000 Sumber : Usaha Kerupuk Azizah, Data Diolah Penulis, 2018 Adapun laporan laba rugi segmen berdasarkan data penjualan bulan Mei s/d Juli tahun 2018 adalah sebagai berikut :



65



66



Pada tabel laporan laba rugi segmen diatas dapat dilihat bahwa pada bulan Mei s/d Juli 2018 Usaha Kerupuk Azizah memperoleh laba sebesarRp98.368.947. Harga jual dan biaya variabel masing-masing berbeda antara satu produk dengan produk lainnya akan mempunyai lini produk yang mempunyai margin kontribusi yang berbeda. Pada perusahaan multi produk yang memproduksi bermacam-macam jenis produk perlu diidentifikasi bauran penjualan atau sales mix. Menurut Hansen dan Mowen (2009:16), bauran penjualan atau sales mix adalah kombinasi relatif dari berbagai produk yang dijual perusahaan. Bauran penjualan antar produk menggambarkan persentase (%) dari setiap penjualan produk terhadap jumlah pendapatan. Untuk kasus pada Usaha Kerupuk Azizah ini, bauran penjualan didasarkan pada unit produk yang terjual untuk masing-masing produk. Produk yang terjual tersebut adalah kerupuk bawang original, kerupuk bawang gunting, kerupuk bawang kedelai, kerupuk bawang pedas, kerupuk ubi ungu, dan stik kentang. Dengan perbandingan bauran relatifnya adalah 21.769 : 20.237 : 12.451: 12.472 : 7.038 : 6.990. Selanjutnya dengan menetapkan produk tersebut sebagai satu paket .untuk menentukan nilai paket tersebut, maka perlu diketahui harga jual per unit masing-masing produk dan biaya variabel per unit. Sehingga menghasilkan margin kontribusi per paket dan pada akhirnya dapat diketahui jumlah unit titik impas (Break Even Point). Berikut ini adalah hasil perhitungan margin kontribusi pada Usaha Kerupuk Azizah untuk bulan Mei s/d Juli 2018 :



67



Tabel 4.27 Margin Kontribusi per Paket Usaha Kerupuk Azizah Bulan Mei s/d Juli 2018 Produk



Harga Jual per Unit



Biaya Variabel per Unit



Margin Kontribusi



Kerupuk Bawang Original Rp 10.000 Rp 6.553 Rp 3.447 Kerupuk Bawang Gunting Rp 10.000 Rp 6.678 Rp 3.322 Kerupuk Bawang Kedelai Rp 10.000 Rp 6.717 Rp 3.283 Kerupuk Bawang Pedas Rp 10.000 Rp 8.020 Rp 1.980 Kerupuk Ubi Ungu Rp 10.000 Rp 6.363 Rp 3.637 Stik Kentang Rp 10.000 Rp 5.974 Rp 4.026 Total Margin Kontribusi per Paket Sumber : Usaha Kerupuk Azizah, Data Diloah Penulis,2018



Buaran Penjua lan



Margin Kontribusi per Paket



21.769



Rp



75.034.348



20.237



Rp 67.229.050



12.451



Rp 40.874.469



12.472 7.038 6.990



Rp 24.690.833 Rp 25.594.712 Rp 28.138.486 Rp 261.561.898



Dari perhitungan yang telah dilakukan dapat diketahui margin kontribusi per paket dan persamaan dasar titik impas dapat digunakan untuk menghitung jumlah paket yang harus dijual untuk mencapai titik impas yang pada akhirnya dapat digunakan untuk menghitung jumlah unit masing-masing produk yang harus dijual untuk mencapai titik impas. Perhitungan BEP paket yang biaya tetapnya diketahui sebesar Rp162.116.873. BEP Paket



=



Biaya Tetap Margin Kontribusi per Paket



=



Rp162.116.873 Rp 261.561.898



=



0,6198Paket



Setelah menentukan paket impas, masa selanjutnya adalah menentukan paket impas untuk masing-masing produk. Berikut adalah perhitungan paket impas untuk masingmasing produk pada Usaha Kerupuk Azizah :



68



Tabel 4.28 Perhitungan Titik Impas masing-masing produk Usaha Kerupuk Azizah Periode Mei s/d Juli 2018 Produk Jumlah Penjualan BEP Kerupuk Bawang Original 21.769 0,6197 Kerupuk Bawang Gunting 20.237 0,6197 Kerupuk Bawang Kedelai 12.451 0,6197 Kerupuk Bawang Pedas 12.472 0,6197 Kerupuk Ubi Ungu 7.038 0,6197 Stik Kentang 6.990 0,6197 Sumber : Usaha Kerupuk Azizah, Data Diolah Penulis, 2018



Unit/Bungkus 13.492 12.543 7.717 7.730 4.362 4.332



Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui agar Usaha Kerupuk Azizah mencapai titik impas pada bulan Mei s/d Juli 2018, perusahaan harus menjual kerupuk bawang original sebanyak 13.492bungkus, kerupuk bawang gunting sebanyak 12.543bungkus, kerupuk bawang kedelai sebanyak 7.717bungkus, kerupuk bawang pedas sebanyak 7.730bungkus, kerupuk ubi ungu sebanyak 4.362bungkus dan stik kentang sebanyak 4.332bungkus. Berikut ini adalah laporan laba rugi segmen hasil perhitungn break even point diatas :



69



70



Berikut ini penyajian dalam bentuk grafik :



4.2.3 Cost Volume Profit Analysis Sebagai Alat Perencanaan Laba Target laba bisa ditetapkan sebagai suatu persentase dari laba tahun sebelumnya, sebagai suatu persentase dari jumlah aktiva pada awal periode akuntansi berjalan, atau juga ditetapkan dari persentase penjualan. Titik impas merupakan informasi yang berguna bagi perusahaan yang ingin memperoleh laba lebih dari nol. 1. Target laba dalam jumlah rupiah Target laba dalam jumlah rupiah yaitu pihak manajemen perusahaan menargetkan laba sejumlah tertentu dimasa yang akan datang. Dalam hal ini persamaan titik impas diperlukan untuk mencapai target laba dengan menambah biaya tetap dengan target laba. Dalam kasus ini, jika diasumsikan perusahaan menginginkan laba sebesar Rp120.000.000, karena perusahaan ingin mengembangkan usahanya didaerah lain dan perusahaan akan menambah 2 orang karyawan untuk mencapai target laba tersebut. Sertaperusahaan ingin mengetahui apakah dengan target laba



71



Rp120.000.000 bisa tercapai atau tidak, jadi perusahaan harus mengetahui jumlah unit yang dijual untuk mencapai target laba. Volume Penjualan



= Biaya Tetap + Target Laba Margin Kontribusi per Paket =Rp169.919.873+ Rp 120.000.000 Rp 261.561.898 = 1,108Paket



Setelah didapatkan break even point untuk tiap bulannya, maka selanjutnya adalah menentukan break even point masing-masing produk. Berikut perhitungan dari masing-masing produk : Tabel 4.30 PerhitunganTarget Laba masing-masing produk Usaha Kerupuk Azizah Periode Mei s/d Juli 2018 Jumlah Vol. Penjualan Penjualan Kerupuk Bawang Original 21.769 1,108 Kerupuk Bawang Gunting 20.237 1,108 Kerupuk Bawang Kedelai 12.451 1,108 Kerupuk Bawang Pedas 12.472 1,108 Kerupuk Ubi Ungu 7.038 1,108 Stik Kentang 6.990 1,108 Sumber : Usaha Kerupuk Azizah, Data Diolah Penulis, 2018 Produk



Unit/Bungkus 24.129 22.431 13.801 13.824 7.801 7.748



Berdasarkan perhitungan diatas, dapat diketahui jika Usaha Kerupuk Azizah menginginkan laba pada bulan Mei s/d Juli 2018 sebesar Rp120.000.000, maka perusahaan harus menjual kerupuk bawang original sebanyak 24.129bungkus, kerupuk bawang gunting sebanyak 22.431bungkus, kerupuk bawang kedelai sebanyak 13.801bungkus, kerupuk bawang pedas sebanyak 13.824bungkus, kerupuk ubi



ungu sebanyak7.801bungkus,



dan stik kentang sebanyak



7.748bungkus. Berikut adalah laporan laba rugi segmen dari hasil perhitungan diatas:



72



73



a) Biaya Tetap Biaya tetap awal = Rp 162.116.873 + Rp7.800.000 = Rp 169.916.873 2. Target Laba dalam Persentase dari Pendapatan Penjualan Pendapatan penjualan merupakan harga dikalikan dengan kuantitas yang terjual. Jika perusahaan menginginkan untuk menghasilkan laba sama dengan 20% dari pendapatan penjualan. Penentuan persentase diambil dari target laba dalam jumlah rupiah, jadi target laba operasi adalah : Target Laba



Volume Penjualan



=



20% x Pendapatan Penjualan



=



20% x Rp 809.570.000



=



Rp 161.941.000



=



Biaya Tetap + Target Laba Margin Kontribusi per Paket



=



Rp169.919.873 + Rp 161.941.000 Rp 261.561.898



=



1,2388Paket



Berikut perhitungan dari masing-masing produk : Tabel 4.32 Perhitungan Target Laba dalam Persentase dari Pendapatan Penjualan Usaha Kerupuk Azizah Periode Mei s/d Juli 2018 Produk Jumlah Penjualan Vol. Penjualan Kerupuk Bawang Original 21.769 1,2687 Kerupuk Bawang Gunting 20.237 1,2687 Kerupuk Bawang Kedelai 12.451 1,2687 Kerupuk Bawang Pedas 12.472 1,2687 Kerupuk Ubi Ungu 7.038 1,2687 Stik Kentang 6.990 1,2687 Sumber : Usaha Kerupuk Azizah, Data Diolah Penulis, 2018 74



Unit/Bungkus 27.617 25.674 15.796 15.823 8.929 8.868



Berdasarkan perhitungan diatas, dapat diketahui jika Usaha Kerupuk Azizah menginginkan laba 20% dari pendapatan penjualanpada bulan Mei s/d Juli 2018 sebesar Rp161.941.000, maka perusahaan harus menjual kerupuk bawang original sebanyak 27.617 bungkus, kerupuk bawang gunting sebanyak 25.674 bungkus, kerupuk bawang kedelai sebanyak 15.796 bungkus, kerupuk bawang pedas sebanyak 15.823 bungkus, kerupuk ubi ungu sebanyak 8.929 bungkus, dan stik kentang sebanyak 8.868 bungkus. Berikut adalah laporan laba rugi segmen dari hasil perhitungan diatas :



75



76



Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa laba naik menjadi Rp161.914.000 setelah kenaikan penjualan sebesar 20%, saat penjualan sebesar Rp809.570.000. Berikut pembuktiannya : Laba%



= = =



Laba setelah naik 20% Penjualan Rp 161.914.000 Rp 809.570.000



X



100%



X



100%



20%



4.2.4 Resiko dan Ketidakpastian Analisis biaya volume laba merupakan harga dan biaya yang diketauhi secara pasti, namun hal ini sangat jarang terjadi karena adanya ketidakpastian dipasar. Menurut Hansen dan Mowen (2009:28), resiko dan ketidakpastian adalag bagian dari pengambilan keputusan bisnis dan bagaimana hal tersebut harus ditangani. Cara yang dapat digunakan oleh pemilik perusahaan untuk menghadapi resiko dan ketidakpastian adalah dengan menggunakan berbagai metode. Diantaranya, pihak manajemen harus mengetahui sifat dari harga, biaya, dan kuantitas di masa depan. Dua konsep yang bermanfaat bagi manajemen adalah margin of safety dan degree of operating leverage.Kedua konsep ini dapat dipertimbangkan untuk mengukur resiko, karena kedua konsep tersebut mensyaratkan pengetahuan biaya tetap dan biaya variabel. 1) Margin Pengaman (Margin of Safety) Menurut Hansen dan Mowen (2009:28), margin pengaman adalah unit yang terjual atau diharapkan terjual atau pendapatan yang dihasilkan atau diharapkan untuk menghasilkan yang melebihi volume impas.



77



Rumus perhitungan margin pengaman adalah sebagai berikut : Margin of Safety = Penjualan Aktual – Penjualan Titik Impas



Berikut perhitungan dari masing-masing produk : Tabel 4.34 Perhitungan Marjin Pengaman masing-masing produk Usaha Kerupuk Azizah Periode Mei s/d Juli 2018 Produk Kerupuk Bawang Original Kerupuk Bawang Gunting Kerupuk Bawang Kedelai Kerupuk Bawang Pedas Kerupuk Ubi Ungu Stik Kentang



Penjualan Aktual Rp Rp Rp Rp Rp Rp



217.690.000 202.370.000 124.510.000 124.720.000 70.380.000 69.900.000



Penjualan Titik Impas Rp 134.924.935 Rp 125.429.551 Rp 77.171.683 Rp 77.301.841 Rp 43.621.742 Rp 43.324.236



Marjin Pengaman Rp Rp Rp Rp Rp Rp



82.765.065 76.940.449 47.338.317 47.418.159 26.758.258 26.575.764



Sumber : Usaha Kerupuk Azizah, Data Diolah Penulis, 2018



Adapun untuk penurunan penjualan maksimal sebelum terjadi kerugian yang dinyatakan dalam Rupiah untuk kerupuk bawang original sebesar Rp82.765.065, kerupuk bawang gunting sebesar Rp76.940.449, kerupuk bawang kedelai sebesar Rp47.338.317, kerupuk bawang pedas sebesar Rp47.418.159, kerupuk ubi ungu sebesar Rp26.758.258, dan stik kentang sebesar Rp26.575.764. Untuk menentukan penurunan penjualan maksimal sebelum terjadi kerugian yang dinyatakan dalam satuan bungkus adalah sebagai berikut :



78



Tabel 4.35 Perhitungan Penurunan Penjualan sebelum terjadi Kerugian Usaha Kerupuk Azizah Periode Mei s/d Juli 2018 Jumlah BEP Unit/Bungkus Penjualan Kerupuk Bawang Original 21.769 13.492 8.277 Kerupuk Bawang Gunting 20.237 12.543 7.694 Kerupuk Bawang Kedelai 12.451 7.717 4.734 Kerupuk Bawang Pedas 12.472 7.730 4.742 Kerupuk Ubi Ungu 7.038 4.362 2.676 Stik Kentang 6.990 4.332 2.658 Sumber : Usaha Kerupuk Azizah, Data Diolah Penulis, 2018 Produk



Adapun untuk penurunan penjualan maksimal sebelum terjadi kerugian yang dinyatakan dalam satuan bungkus untuk kerupuk bawang original sebanyak 8.277bungkus, kerupuk bawang gunting sebanyak 7.694bungkus, kerupuk bawang kedelai sebanyak 4.734bungkus, kerupuk bawang pedas sebanyak 4.742bungkus, kerupuk ubi ungu sebanyak 2.676bungkus, dan stik kentang sebanyak 2.658bungkus. 2) Pengungkit Operasi (Operating Leverage) Menurut Hansen dan Mowen (2009), pengungkit operasi adalah bauran relatif dari biaya tetap dengan biaya variabel. Tingkat pengungkit operasi akan tinggi dalam perusahaan yang proporsi biaya tetapnya lebih besar dibandingkan biaya variabelnya. Sebaliknya pengungkit operasi akan rendah didalam perusahaan yang proporsi biaya tetapnya lebih kecil dibandingkan biaya variabel. Untuk menghitung operating leverage dapat menggunakan rumus sebagai berikut :



Tingkat Pengungkit Operasi = Total Margin Kontribusi Total Laba Bersih



79



Tingkat Pengungkit Operasi = Rp 261.561.898 Rp 98.368.947 = Rp 2,659 Besar pengungkit operasi untuk Usaha Kerupuk Azizah adalah sebesar Rp 2,659. Semakin besar tingkat pengungkit operasi maka semakin banyak perubahan dalam aktivitas penjualan yang akan mempengaruhi laba. Jika perusahaan menginginkan laba 20% dari penjualan. Berikut ini adalah perhitungan kenaikan penjualan 20% untuk masing-masing produk Usaha Kerupuk Azizah : Tabel 4.36 Perhitungan Pengungkit Operasi masing-masing produk Usaha Kerupuk Azizah Periode Mei s/d Juli 2018 Jumlah Kenaikan Penjualan Penjualan Kerupuk Bawang Original 21.769 120% Kerupuk Bawang Gunting 20.237 120% Kerupuk Bawang Kedelai 12.451 120% Kerupuk Bawang Pedas 12.472 120% Kerupuk Ubi Ungu 7.038 120% Stik Kentang 6.990 120% Sumber : Usaha Kerupuk Azizah, Data Diolah Penulis, 2018 Produk



Unit/Bungkus 26.123 20.236 12.450 12.471 7.037 6.989



Berikut adalah laporan laba rugi segmen untuk mengilustrasikan tingkat operating leverage untuk Usaha Kerupuk Azizah yang dihasilkan oleh masingmasing produk.



80



81



Laba yang dihasilkanUsaha Kerupuk Azizah secara keseluruhan akansebesar Rp114.432.397(selisih laba operasi setelah penjualan yaitu Rp16.063.450) yang didasari dengan kenaikan penjualan 20% dan dengan persentase kenaikan laba sebesar 53% (2,659x 20%). Pengaruh pengungkit operasi merupakan sesuatu yang sangat penting dan berharga. Ketika penjualan naik 20%, maka pengaruh ini dapat memberikan manfaat yang sangat signifikan bagi perusahaan. Jika penjualan menurun maka perusahaan juga mengalami penurunan laba.



4.3 ANALISIS SENSITIVITAS Analisis sensitivitas menurut Hansen dan Mowen (2009) adalah teknik “bagaimana jika” yang manguji dampak dari perusahaan asumsi-asumsi yang mendasari terhadap suatu jawaban. Analisis ini relatif mudah, yaitu dengan memasukkan data mengenai harga, baiay variabel, biaya tetap, dan bauran penjualan, serta dengan menggunakan rumus untuk menghitung titik impas dan laba yang akan diharapkan. Menurut Garrison, Noreen & Brewer (2013) faktor-faktor yang mempengaruhi analisis sensitivitas adalah sebagai berikut : 4.3.1



Perubahan dalam Biaya Tetap dan Volume Penjualan



Biaya tetap dapat berubah setiap tahun. Biaya tetap yang dapat berubah adalah biaya iklan. Dalam aktivitasnya,Usaha Kerupuk Azizah belum memasang iklan dalam mempromosikan produknya, promosi hanya dilakukan dari mulut ke mulut dan mendatangi toko oleh-oleh yang ada di Sumatera Barat. Pada saat ini Usaha Kerupuk Azizah ini telah menjual kerupuk bawang original sebanyak 21.769 bungkus, kerupuk bawang gunting sebanyak 20.237 bungkus, kerupuk bawang kedelai sebanyak 12.451 bungkus, kerupuk bawang pedas sebanyak



82



12.472bungkus. Kerupuk ubi ungu sebanyak 7.038 bungkus dan stik kentang sebanyak 6.990 bungkus. Jika Usaha Kerupuk Azizah berencana memasang iklan dengan biaya sebesar Rp400.000, danmanajemen memperkirakan kenaikan penjualan keenam produk masingmasing sebesar 4%. Bagaimana pengaruh persentase kenaikan penjualan ini dengan laba dan perusahaan akan memasang iklan atau tidak ?



83



Jika dengan kebijakan menambahkan biaya iklan sebesar Rp400.000 dapat meningkatkan laba perusahaan dari Rp 98.368.947 menjadi Rp 109.507.499. Maka terdapat kenaikan



84



laba sebesar Rp 11.138.552, dengan begitu perusahan dapat mengambil kebijakan tersebut. Berikut perhitungan tabel diatas dari masing-masing produk: a. Penjualan per unit naik 4% Tabel 4.39 Volume Penjualan per unit naik 4% Usaha Kerupuk Azizah Periode Mei s/d Juli 2018 Jumlah Vol. Penjualan Penjualan Kerupuk Bawang Original 21.769 104% Kerupuk Bawang Gunting 20.237 104% Kerupuk Bawang Kedelai 12.451 104% Kerupuk Bawang Pedas 12.472 104% Kerupuk Ubi Ungu 7.038 104% Stik Kentang 6.990 104% Sumber : Usaha Kerupuk Azizah, Data Diolah Penulis, 2018 Produk



Unit/Bungkus 22.640 21.046 12.949 12.971 7.320 7.270



b. Biaya tetap (biaya iklan) Biaya tetap awal



= Rp 162.116.873 + Rp 400.000 = Rp 162.516.873



4.3.2



Perubahan dalam Biaya Tetap, Harga Jual, dan Volume Penjualan



Pada analisis ini, Penulis berasumsi untuk meningkatkan volume penjualan, perusahaan akan menaikkan harga jual sebesar 2% dan meningkatkan anggaran biaya iklan sebesar Rp400.000. Jika kedua program tersebut dilakukan, maka volume penjualan akan mengalami kenaikan 3% untuk setiap produk. Berikut adalah laporan laba rugi segmennya:



85



Berdasarkan laporan laba rugi segmen diatas, terlihat jika perusahaan menaikan biaya tetap, volume penjualan dan harga jual akan meningkatkan laba bersih perusahaan sebesar Rp25.200.075, sehingga rencana ini dapat diambil oleh perusahaan.



86



Berikut perhitungan tabel diatas dari masing-masing produk: a. Penjualan per unit naik 3% Tabel 4.41 Volume Penjualan per unit naik 3% Usaha Kerupuk Azizah Periode Mei s/d Juli 2018 Jumlah Vol. Penjualan Penjualan Kerupuk Bawang Original 21.769 103% Kerupuk Bawang Gunting 20.237 103% Kerupuk Bawang Kedelai 12.451 103% Kerupuk Bawang Pedas 12.472 103% Kerupuk Ubi Ungu 7.038 103% Stik Kentang 6.990 103% Sumber : Usaha Kerupuk Azizah, Data Diolah Penulis,2018 Produk



Unit/Bungkus 22.422 20.844 12.825 12.846 7.249 7.200



b. Harga jual naik 2% dari Rp 10.000 per bungkus menjadi Rp 10.200 per bungkus. Tabel 4.42 Harga Jual per unit naik 2% Usaha Kerupuk Azizah Periode Mei s/d Juli 2018 Jumlah Harga Jual Produksi Kerupuk Bawang Original 21.769 Rp 10.200 Kerupuk Bawang Gunting 20.237 Rp 10.200 Kerupuk Bawang Kedelai 12.451 Rp 10.200 Kerupuk Bawang Pedas 12.472 Rp 10.200 Kerupuk Ubi Ungu 7.038 Rp 10.200 Stik Kentang 6.990 Rp 10.200 Sumber : Usaha Kerupuk Azizah, Data Diolah Penulis,2018 Produk



c. Biaya tetap (biaya iklan) Biaya tetap awal



= Rp 162.116.873 + Rp 400.000 = Rp 162.516.873 87



Penjualan Rp Rp Rp Rp Rp Rp



222.043.800 206.417.400 127.000.200 127.214.400 71.787.600 71.298.000



4.3.3



Perubahan dalam Biaya Variabel dan Volume Penjualan



Biaya variabel dapat berubah setiap bulan. Sering kali manajemen mempertimbangkan perurunan biaya variabel dengan penurunan volume penjualan. Biaya variabel yang sering berubah adalah biaya bahan baku. Jika usaha Kerupuk Azizah menurunkan volume penjualan akibat banyaknya pesaing dan juga penurunan biaya variabel masingmasing sebesar 4% maka dapat dilihat pada laporan laba-rugi segmen dibawah ini.



88



Berdasarkan laporan laba rugi diatas, terlihat jika perusahaan menurunkan biaya variabel dan volume penjualan sebesar 4%, mengakibatkan terjadi penurunan laba dari Rp98.368.947 menjadi Rp87.949.512, sehingga terjadi penurunan laba Rp 10.419.435. Berikut perhitungan tabel diatas dari masing-masing produk: a. Penjualan per unit turun 4%



89



Tabel 4.44 Volume Penjualan per unit turun 4% Usaha Kerupuk Azizah Periode Mei s/d Juli 2018 Jumlah Vol. Penjualan Penjualan Kerupuk Bawang Original 21.769 871 Kerupuk Bawang Gunting 20.237 809 Kerupuk Bawang Kedelai 12.451 498 Kerupuk Bawang Pedas 12.472 499 Kerupuk Ubi Ungu 7.038 282 Stik Kentang 6.990 280 Sumber : Usaha Kerupuk Azizah, Data Diolah Penulis, 2018 Produk



Unit/Bungkus 20.898 19.428 11.953 11.973 6.756 6.710



b. Biaya variabel turun 4% Tabel 4.45 Biaya Variabel per unit turun 4% Usaha Kerupuk Azizah Periode Mei s/d Juli 2018 Produk Biaya Variabel Turun 4% Kerupuk Bawang Original Rp 143.120.926 Rp 5.724.837 Kerupuk Bawang Gunting Rp 135.428.100 Rp 5.417.124 Kerupuk Bawang Kedelai Rp 83.830.329 Rp 3.353.213 Kerupuk Bawang Pedas Rp 100.093.329 Rp 4.003.733 Kerupuk Ubi Ungu Rp 44.670.748 Rp 1.786.830 Stik Kentang Rp 41.940.748 Rp 1.677.630 Sumber : Usaha Kerupuk Azizah, Data Diolah Penulis, 2018



4.3.4



Penjualan Rp 137.396.089 Rp 130.010.976 Rp 80.477.116 Rp 96.089.596 Rp 42.883.918 Rp 40.263.118



Perubahan dalam Biaya Variabel, Biaya Tetap dan Volume Penjualan



Perusahaan berniat untuk mengganti sistem penggajian dengan memperhitungkan penggajian menjadi berbasis komisi sebesar 5% dari penjualan. Perubahan sistem ini mempengaruhi kenaikan penjualan sebesar 5% untuk masing-masing produk. Bagaimana pengaruhnya terhadap laba dan apakah manajemen akan mengganti alternative ini ?Berikut perhitungan laba rugi segmennya:



90



91



Berdasarkan laporan laba rugi segmen diatas, dapat dilihat bahwa perusahaan menaikan volume penjualan sebesar 5% akan meningkatkan laba menjadi Rp13.754.171. Berikut perhitungan tabel diatas dari masing-masing produk: a. Penjualan per unit naik 5% Tabel 4.47 Volume Penjualan per unit naik 5% Usaha Kerupuk Azizah Periode Mei s/d Juli 2018



92



Jumlah Vol. Penjualan Penjualan Kerupuk Bawang Original 21.769 105% Kerupuk Bawang Gunting 20.237 105% Kerupuk Bawang Kedelai 12.451 105% Kerupuk Bawang Pedas 12.472 105% Kerupuk Ubi Ungu 7.038 105% Stik Kentang 6.990 105% Sumber : Usaha Kerupuk Azizah, Data Diolah Penulis, 2018 Produk



b. Biaya tetap (biaya iklan per bulan) Biaya tetap awal



= Rp 162.116.873 + Rp 400.000 = Rp 162.516.873



93



Unit/Bungkus 22.857 21.249 13.074 13.096 7.390 7.340