2.modul 2 ARUS KAS RASIO KEU [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Modul 2 Pengantar Arus Kas dan Rasio Keuangan



Pendahuluan



Modul 2 ini akan membahas tentang arus kas dan rasio keuangan. Laporan cash flow atau disebut laporan arus kas adalah laporan keuangan yang isinya tentang penerimaan dan pengeluaran kas dalam sebuah perusahaan pada waktu dan periode tertentu. Dengan adanya laporan cash flow ini kita akan bisa mengetahui tentang keuangan dari perusahaan apakah sedang untung atau rugi.Untuk bisa membuat laporan cash flow, dibutuhkan semua catatan tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam periode tertentu. Arus kas yang keluar adalah yang termasuk semua beban-beban yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Di akhir laporan  cash flow, manajemen bisa menilai posisi keuangan perusahaan, apakah ada keuntungan atau minus. Analisis merupakan proses untuk memecahkan sesuatu ke dalam bagian-bagian yang lebih dalam dan menyatu satu dengan yang lainnya.Dengan menggunakan rumus rasio keuangan sebagai suatu proses pengamatan indeks yang berhubungan dengan akuntansi pada laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas dengan tujuan untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan. Analisis ini digunakan untuk  memberikan gambaran informasi mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan bisnis.Analisis rasio keuangan digunakan oleh dua pengguna utama, yakni investor dan manajemen. Investor menggunakan rasio keuangan untuk melihat apakah perusahaan itu investasi yang bagus atau tidak. Dengan membandingkan rasio keuangan antar perusahaan dan antar industri, investor dapat menentukan investasi mana yang paling baik.



Setelah mempelajari Modul 2 secara keseluruhan, Anda diharapkan dapat memahami dan menjelaskan teknik dasar dalam hal evaluasi serta dapat melakukan valuasi proyek. Secara khusus Anda diharapkan dapat: 1. Menjelaskan kegunaan laporan arus kas, 2. Menjelaskan laporan arus kas secara akuntansi, 3. Menjelaskan laporan arus kas secara keuangan, 4. Menjelaskan cara mengestimasi besaran keperluan kas dan pendanaan eksternal, 5. Menjelaskan anggaran kas, 6. Menjelaskan pengertian dan manfaat rasio keuangan, 7. Menjelaskan rasio-rasio keuangan



BAB ILaporan Arus Kas



A. Laporan Arus Kas Sebagai pihak yang menanamkan dana pada perusahaan, kreditor, dan investor berkepenti ngan terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya. Salah satu indikator kem ampuan dalam membayar kewajiban adalah likuiditas. Perusahaan yang likuid berarti pempunyai kemampuan dalam membayar kewajiban dalam jangka pendek. Salah satu indikator yang bergun a dalam menilai likuiditas perusahaan adalah arus kas perusahaan yang ditunjukkan pada laporan arus kas. Laporan arus kas memuat informasi sumber dan penggunaan kas perusahaan selama sat u periode tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun. Menurut Darsono (2014) dengan melihat laporan arus kas, kita dapat menilai dan mengid entifikasi sebagai berikut : 1.



Kemampuan perusahaan untuk memperoleh arus kas masuk bersih di masa mendatang dari k egiatan operasi dari kegiatan operasi untuk membayar utang, bunga, dan dividen;



2.



Kebutuhan dana dari pihak eksternal;



3.



Alasan perbedaan antara penghasilan bersih dengan arus kas bersih dari kegiatan operasi;



4.



Dampak dari investasi dan pendanaan transaksi kas maupun non kas;



5.



Informasi arus kas historis sebagai alat prediksi arus kas dimasa mendatang. Informasi arus kas mempunyai kegunaan yang lebih baik dalam menilai likuiditas perusa



haan dibandingkan informasi yang ada pada neraca. Hal ini karena informasi akuntansi berbasis akrual banyak menggunakan alat-alat alokasi arbriter yang digunakan oleh akuntan. B. Teknik Penyusunan Laporan Arus Kas Terdapat dua metode atau teknik penyusunan arus kas yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Pada metode langsung, arus kas disusun berdasarkan buku besar kas perusahaan selama satu periode. Sedangkan pada metode tidak langsung, arus kas disusun berdasarkan perub



ahan pada komponen neraca. Perbedaan utama metode langsung dan metode tidak langsung adal ah pada laporan kegiatan operasi (darsono, 2014). Berikut adalah contoh bentuk arus kas yang disusun dengan metode langsung dan tidak lang sung : Metode Langsung



Metode Tidak Langsung Pa



d a n e y e



ARUS KAS DARI OPERASI Penerimaan Pelanggan



Laba Bersih



Pembayaran Pemasok



Penyesuaian



Pembayaran pada Karyawan



Penurunan Piutang



Pembayaran Bunga



Peningkatan Persediaan



Pembayaran Pajak



Peningkatan Utang Dagang Penurunan Biaya Dibayar Di Muka



d a



ARUS KAS DARI OPERASI



ARUS KAS INVESTASI



ARUS KAS INVESTASI



a b gia seb lu mn a, t lah ijel s k



a



Pembelian Aset Tetap



Peningkatan Aset Tetap



n b



e



Penjualan Aset Tetap



Penurunan Aset Tetap



rke



n



Pembayaran Investasi Jk Panjang



Peningkatan Investasi Jk Panjang



aan



d a



eng ARUS KAS PENDANAAN



ARUS KAS PENDANAAN



n a



r



Penambahan Pinjaman Jk Pendek



Peningkatan Pinjaman Jk Pendek



us



k



Penambahan Pinjaman Jk Panjang



Peningkatan Pinjaman Jk Panjang



as s



e



Pembayaran Dividen



Pembayaran Dividen



car



a



Penambahan Modal



Penambahan Modal



aku



n



tan



s



i.



Arus kas ini menunjukkan sumber-sumber perubahan kas. Sumber-sumber tersebut melingkupi a ktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitaspendanaan. Pada bagian ini, dikenalkan arus kas secara kcuangan. Arus kas inidianggap menunjukkan arus kas aktual yang ada pada perusahaan. Arus kasaktual ini dikenal sebagai arus kas yang tersedia atau arus kas bebas (Free CashFlow; F



CF). FCF ini tersedia bagi kreditor dan pemegang saham.Untuk mendapatkan arus kas bebas ini, pertama kali diperlukan arus kasdari aktivitas operasi. Arus kas dari aktivitas operasi ini dikenal sebagai NetOperating Profit After Taxes(NOPAT). Nopat merupakan laba operasi (EBIT)dikura ngi pajak dan ditambahkan dengan depresiasi. Ini merupakan sumber kasutama bagi perusahaan. Sumber kas ini dipergunakan untuk memenuhikebutuhan perusahaan, yakni kebutuhan investasi (arus kas dari aktivitasinvestasi) serta perubahan modal kerja. Sisa dari arus kas inilah yang dian ggapsebagai arus kas tersedia/bebas (dipakai). Dengan demikian, arus kas bebas(FCF) dapat diny atakan sebagai berikut. C. Analisis Laporan Arus Kas Semakin banyaknya perusahaan yang mencantumkan laporan arus kas dalam laporan keuang an tahunan, membuat penggunaan informasi laporan arus kas sebagai alat analisis kinerja perusa haan semakin meningkat. Salah satu analisis kinerja keuangan dengan menggunakan laporan aru s kas adalah analisis rasio laporan arus kas. Analisis laporan arus kas ini menggunakan kompone n dalam laporan arus kas dan komponen neraca dan laba rugi sebagai alat analisis rasio (Darsono, 2014). 1. Rasio Arus Kas Operasi (AKO). Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan arus kas operasi dalam membayar kewajiban lancar. Rasio ini diperoleh dengan membagi arus kas operasi dengan kewajiban lancar. AKO=



Jumlah Arus Kas Oprasi Kewajiban Lancar



2. Rasio Cakupan Arus Dana (CAD). Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampua n perusahaan dalam menghasilkan kas guna membayar komitmen-komitmennya (bun ga, pajak, dan dividen preferen). Rasio ini diperoleh dengan laba sebelum pajak dan b unga (EBIT) dibagi bunga, penyesuaian pajak, dan dividen preferen. Rasio Cakupan Arus Dana=



EBIT Bunga+ Penyesuaian Pajak + Dividen Preferent



3. Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga (CKB). Rasio ini digunakan untuk mengetahui k emampuan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang yang telah ada. Rasio ini



diperoleh dengan arus kas dari operasi tambahan pembayaran bunga, dan pembayaran pajak dibagi pembayaran bunga. Rasio Cakupan Kasterhadap Bunga=



Arus Kas Operasi+ Bunga+ Pajak Bunga



4. Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar (CKHL). Rasio ini mengukur kemampua n perusahaan dalam membayar hutang lancar berdasarkan arus kas operasi bersih. Ras io ini diperoleh dengan arus kas operasi ditambah dividen kas dibagi dengan hutang l ancar. Rasio Cakupan Kasterhadap HutangUsaha=



Arus Kas Operasi+ Deviden Kas Hutang Lancar



5. Rasio Pengeluaran Modal (PM). Rasio ini digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi dibagi dengan pengeluaran modal. PM =



Arus KasOperasi Pengeluaran Modal



6. Rasio Total Hutang (TH). Rasio ini menunjukkan jangka waktu pembayaran hutang o leh perusahaan dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hu tang. Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan total hutang. Dengan me ngetahui rasio ini, kita bisa menganalisis dalam jangka waktu berapa lama perusahaan akan mampu membayar hutang dengan menggunakan arus kas yang dihasilkan dari a ktivitas operasional perusahaan. Total Hutang=



Arus Kas Operasi Total Hutang



7. Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB). Rasio ini diperoleh dari (laba bersih + beban diakui dan dikapitalisasi +depresiasi dan amortisasi +biaya sewa dan leasing operasi dividen yang diumumkan - pengeluaran modal) dibagi (biaya bunga dikapitalisasi dan diakui + biaya sewa dan leasing operasi - proporsi hutang jangka panjang + proporsi s



ekarang dari kewajiban leasing yang dikapitalisasi). Rasio ini berguna untuk menguk ur kemmapuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kas di masa mendatang. AKBB=



Laba Bersih+ Bunga+ Depresiasi+ Sew a+ Leasing+ Dividen−Pengeluaran Modal+ Sewa Biaya Bunga+ Sewa+ Hutang Jangka Panjang+ Kewajiban Leasing



8. Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK)Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dala m menyediakan kas untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu lima tahun mendatang. Rasio ini diperoleh dengan (laba sebelum pajak dan bunga dikurangi pem bayaran pajak dikurangi pembayaran bunga dikurangi pengeluaran modal) dibagi (rat a-rata hutang yang jatuh tempo setiap tahun selama lima tahun). KAK =



EBIT −Bunga−Pajak −Pengeluaran Modal Rata−rata Hutang Lancar Selama 5 tahun



Dalam aktivitasnya, perusahaan memperoleh dana dan menggunakan dana untuk mengha silkan keuntungan. Dengan perolehan dan penggunaan dana yang baik, perusahaan akan mampu membayar semua kewajiban-kewajibannya jika jatuh tempo. Perolehan dan penggunaan dana ini dapat dilihat pada perubahan dalam neraca, baik perubahan dalam akun aktiva, kewajiban, maup un ekuitas. Kenaikan dalam aktiva menunjukkan perolehan dana, sedangkan penurunan dalam ak tivamenunjukkan perolehan dana. Pada kelompok kewajiban dan ekuitas, penurunan menunjukk an penggunaan dana, sedangkan kenaikan menunjukkan perolehan dana. Lebih lanjut Darsono (2014) menyatakan informasi arus dana yang lebih detail dapat dili hat pada laporan arus kas. Laporan ini menunjukkan perolehan dan penggunaan kas oleh perusah aan selama periode tertentu. Perolehan dan penggunaan kas ini bisa disebabkan oleh aktivitas op erasi, aktivitas pendanaan, maupun aktivitas investasi. Aktivitas operasi adalah aktivitas normal yang berkaitan dengan kegiatan penjualan. Aktivitas pendanaan berkaitan dengan kelompok huta ng jangka panjang dan modal. Sedangkan aktivitas investasi berkaitan dengan kegiatan investasi baik pada aktiva tetap maupun pada alat investasi lain.



BAB IIRasio-Rasio Keuangan



A. Definisi Rasio Keuangan Rasio keuangan adalah suatu kajian yang melihat perbandingan antara jumlah-jumlah yan g terdapat pada laporan keuangan dengan mempergunakan formula-formula yang dianggap repre sentatif untuk diterapkan. Rasio keuangan atau financial ratio ini sangat perting gunanya untuk melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. Bagi investor jangka pendek dan men engah pada umumnya lebih banyak tertarik kepada kondisi keuangan jangka pendek dan kemam puan perusahaan untuk membayar dividen yang memadai. Informasi tersebut dapat diketahui den gan cara yang lebih sederhana yaitu dengan menghitung rasio-rasio keuangan yang sesuai denga n keinginan. B. Manfaat dan Penggunaan Analisis Rasio Keuangan Menurut Fahmi, manfaat yang bisa diambil dengan dipergunakannya rasio keuangan yaitu : a.



Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebaga alat menilai kinerja dan p restasi perusahan.



b.



Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan untuk me mbuat perencanaan.



c.



Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi suatu perus ahaan dari perspektif keuangan.



d.



Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat digunakan untuk memperk irakan potensi resiko yang akan dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pe mbayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman.



e.



Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stakeholder organisani. Disamping manfaat yang diterima dengan dipakainya analisis rasio keuangan ini, maka se



cara umum ada 3 (tiga) kelompok pengguna rasio keuangan.Ini sebagaimana dikemukakan oleh Brigham dan Houston, bahwa “…analisis rasio keuangan digunakan oleh tiga kelompok itama :



(1)manajer, yang menerapkan rasio untuk membantu menganalisis, mengendalikan, dan kemudia n menigkatkan operasi perusahaan; (2) analisis kredit,termasuk petugas pinjaman bank dan analis peringkat obligasi, yang menganalisis rasio-rasio untuk membantu memutuskan kemampuan per usahaan untuk membayar utang-utangnya; dan (3) analis saham, yang tertarik pada efisiensi, resi ko, dan proyek pertumbuhan perusahaan.” C. Keunggulan Analisis Rasio Keuangan Menurut Sofyan Syafri Harahap analisa rasio mempunyai keunggulan sebagai berikut : 1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsir kan. 2. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keunga n yang sangat rinci dan rumit. D. Kelemahan Analisis Rasio Keuangan Ada beberapa kelemahan dengan dipergunakannya analisa secara rasio keuangan yaitu , 1. Penggunaan rasio keuangan akan memberikan pengukuran yang relatif terhadap kondisi s uatu perusahaan. Sisi relatif di sini yang dimaksud bahwa seperti yang dikemukakan oleh Helfert dimana rasio-rasio keuangan bukanlah merupakan kriteria mutlak.Pada kenyataan nya ,analisis rasio keuangan hanyalah suatu titik awal dalam analisis keungan perusahaan. 2. Analisis rasio keuangan hanya dapat disajikan sebagai peringatan awal dan bukan kesimp ulan akhir.Ini sebagaimana yang dikatakan oleh Friedlob dan Plewa menyebutkan analisi s rasio tidak memberikan banyak jawaban kecuali menyediakan rambu-rambu tentang ap a yang seharusnya diharapkan. 3. Setiap data yang diperoleh yang dipergunakan dalam menganalisis adalah bersumber dari laporan keuangan perusahaan. Maka sangat memungkinkan data yang diperoleh tersebut adalah data yang angka-angkanya tidak memiliki tingkat keakuratan yang tinggi, dengan alasan mungkin saja data-data tersebut dirobah dan disesuaikan berdasarkan kebutuhan.In i dapat dipahami jika dua buah perusahaan yang dijadikan perbandingan dalam suatu pen elitian yang dilakukan maka pengkajian haruslah dilakukan dengan melihat dasar perhitu ngan yang digunakan perusahaan.Seperti jika perusahaan mempergunakan tahun fiskal ya ng berbeda dan jika faktor musiman merupakan pengaruh yang penting sehingga ini nanti



nya akan mempunyai pengaruh pada rasio-rasio perbandingan yang dipergukan dalam pe nelitian tersebut. 4. Pengukuran rasio keuangan banyak yang bersifat artificial.Artificial disini artinya perhitu ngan rasio keuangan tersebut dilakukan oleh manusia, dan setiap pihak memiliki pandang an yang berbeda-beda dalam menempatan ukuran dan terutama justifikasi dipergunakann ya rasio-rasio tersebut. Dimana kadang kala justifikasi penggunaan rasio tersebut sering ti dak mampu secara maksimal menjawab kasus-kasus yang dianalisis. E. Rumus dan Perhitungan Rasio Keuangan Rumus rasio keuangan ini bersifat umum yaitu rumus yang disajikan bisa diterapkan pada seluruh bentuk bisnis yang dalam laporan keuangannya menyajikan informasi sesuai dengan for mat yang terdapat dalam rumus. Rasio keuangan ini juga bersifat khusus yaitu rumus tersebut har us disesuaikan dengan bentuk sektor bisnis yang ingin dikaji atau dianalisis dengan tujuan agar d iperoleh hasil analisis dan rekomendasi sesuai dengan keinginan yang diharapkan. a.



Rasio Likuiditas Adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tep



at waktu, dan rasio ini disebut juga dengan short term liquidity. Terbagi 2 yaitu current ratio dan quick ratio (acid test ratio). 1.



Current Ratio (rasio lancar) adalah ukuran umum digunakan atas solvensi jangka pende k, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan utang ketika jatuh tempo. Rumus current ratio : Current ratio =



Current Assets Current Liabilities



Inventories : persediaan alat-alat kantor, persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi. 2.



Quick Ratio (acid test ratio) adalah rasio cepat yang ukuran uji solvensi jangka pendek yang lebih teliti daripada rasio lancar kerena pembilangnya mengeliminasi persediaan y ang dianggap aktiva lancar yang sedikit tidak liquid dan kemungkinan menjadi sumber kerugian. Rumusnya :



Quick ratio =



3.



Current assets−Inventories Current Liabilities



Net Working Capital Ratio adalah rasio modal kerja bersih. Modal merupakan suatu uku ran dari likuiditas perusahaan. Sumber modal kerja terdiri dari : (1) pendapatan bersih, (2) peningkatan kewajiban yang tidak lancar, (3) kenaikan ekuitas pemegang saham, da n (4) penurunan aktiva yang tidak lancar. Rumusnya : Net Working Capital Ratio = Current Assets – Current Liabilities



4.



Cash Flow Liquidity Ratio adalah rasio likuiditas arus kas, menggunakan pembilang seb agai suatu perkiraan sumber kas, kas dan surat berharga menyajikan jumlah kas yang di hasilkan dari operasi perusahaan seperti kemampuan menjual persediaan dan menagih k as. Rumusnya : Cash Flow Liquidity Ratio =



Cash+ Commercial Paper+CFO Current Liabilities



Commercial Paper : surat berharga saham, obligasi, dan sejenisnya. CFO = Cash Flow from Operating Ativities b. Rasio Leverage Adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Penggunaan utang te rlalu tinggi akan membahayakan perusahaan. Rasio leverage secara umum ada 7 (tujuh) yaitu : 1.



Debt to Total Assets atau Debt Ratio Adalah sebagai rasio yang melihat perbandingan utang perusahaan, yaitudiperoleh dari pe rbandingan total utang dibagi dengan total aset. Rumusnya : Debt to Total Assets =



Total Liabilities Total Assets



2.



Debt to Equity Ratio Adalah ukuran yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatka n besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditur. Rumusnya : Debt to Equity Ratio =



3.



Total Liabilities Total Shareholders Equity



Times Interest Earned Disebut juga rasio kelipatan. Rumusnya : Times Interest Earned =



Earning Before Interest ∧Tax( EBIT ) Interest Expense



Atau rumus lain : Times Interest Earned=



LabaOperasi Beban Bunga



Interest expenxe adalah biaya dana pinjaman pada periode yang berjalan yang memperl ihatkan pengeluaran uang dalam laporan laba rugi. 4.



Cash Flow Coverage Rumusnya =



Aliran Kas Masuk+ Depreciation ¿ Cost + Dividen Saham Preferen+ Dividen Saham Preferen



¿ ( 1−Tax ) (1−Tax



Depreciation atau depresiasi atau penyusutan adalah penurunan nilai secara berangsur-an gsur yang terjadi pada berbagai jenis barang. Bagi beberapa perusahaan untuk memperla mbat penurunan nilai dengan perawatan. Maka timbul biaya perawatan yang disebut fixe d cost yaitu biaya tetap yang harus dikeluarkan oleh perusahaan selama perusahaan terseb ut terus menjalankan aktivitasnya. Tax atau pajak adalah kewajiban perusahaan yang haru s selalu dibayar kepada pihak yang berkepentingan.



5.



Long-Term Debt to Total Capitalization Adalah utang jangka panjang atau total kapitalisasi. Long term debt merupakan sumber dana pinjaman yang bersumber dari utang jangka panjang, seperti obligasi. Rumusnya : Long-Term Debt to Total Capitalization =



6.



Long−term debt Long−term debt + Ekuitas pemegang saham



Fixed Charge Coverage Disebut juga dengan rasio menutup beban tetap. Rasio menutup beban tetap adalah ukura n yang lebih luas dari kemampuan perusahaan untuk menutup beban tetap dibandingkan dengan rasio kelipatan pembayaran bunga. Rumusnya : Fixed Charge Coverage =



7.



laba usaha +Beban bunga Beban bunga+ Beban sewa



Cash Flow Adequacy Disebut juga dengan rasio kecukupan arus kas. Kecukupan arus kas digunakan untuk me ngukur kemampuan perusahaan menutup pengeluaran modal, utang jangka panjang, dan pembayaran dividen setiap tahunnya. Rumusnya : Cash Flow Adequacy =



c.



Arus kas dari aktivitas operasi Pengeluaran Modal+ Pelunasan utang+ Bayar dividen



Rasio Aktivitas Adalah rasio yang menggambarkan sejauhmana suatu perusahaan mempergunakan sumb



er daya yang dimiliki guna menunjang aktivitas perusahaan, dimana penggunaan aktivitas ini dil akukan secara sangat maksimal dengan maksud memperoleh hasil yang maksimal. Rumus rasio aktivitas secara umum ada 5 (lima) yaitu :



1.



Inventory turnover Untuk melihat sejauh mana tingkat perputaran persediaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Rumusnya : Inventory turnover =



Cost of Good Sold Average Inventory



Cost of good sold = harga pokok penjualan Average Inventory = rata-rata persediaan



2.



Day Sales Outstanding Disebut juga dengan rata-rata periode pengumpulan piutang. Rasio ini menguji bagaimana suatu perusahaan melihat periode pengumpulan piutang yang akan terlihat. Rumusnya : Day Sales Outstanding =



3.



Receivable Credit sales /360



Fixed Assets Turnover Disebut juga dengan perputaran aktiva tetap. Rasio ini melihat sejauhmana aktiva tetap yang dimiliki oleh suatu perusahaan memiliki tingkat perputarannya secara efektif dan memberikan dampak pada keuangan perusahaan. Rumusnya : Fixed Assets Turnover =



4.



Total Assets Turnover



Sales ¿ asset−Net



Disebut juga dengan perputaran total aset. Rasio ini melihat sejauh mana keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan terjadi perputaran secara efektif. Rumusnya : Total Assets Turnover = 5.



Sales Total asset



Long Term Asset turnover Disebut juga dengan rasio perputaran aset jangka panjang. Rumusnya : Long Term Asset turnover =



Sales Longterm asset



d. Rasio Profitabilitas Adalah cara mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Rasio profitabilitas secara umum ada 4 (empat) yaitu : 1.



Gross Profit Margin Merupakan margin laba kotor. Data pada rumus ini dilihat pada incomestatement atau laporan laba rugi. Rumusnya : Gross Profit Margin =



2.



Sales−Cost of Good Sold Sales



Net Profit Margin Disebut juga dengan rasio pendapatan terhadap penjualan. Marjin laba bersih sama dengan laba bersih dibagi dengan pejualan bersih. Rumsnya : Net Profit Margin =



Earning after tax(EAT ) Sales



Earning After Tax (EAT) = laba setelah pajak, dianggap sebagai laba bersih. Rumus lain bisa menggunakan :



Net Profit Margin=



3.



Net profit Sales



Return On Invesment (ROI) Adalah pengembalian investasi atau sama juga dengan Return On Total Asset (ROA). Rasio ini mengkaji sejauhmana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Rumusnya : Return On Invesment (ROI) =



4.



Earning After Tax( EAT ) Total Assets



Return on Equity (ROE) Adalah laba atas ekuitas, disebut juga dengan rasio total asset turnover atau perputaran total aset. Rasio ini mengkaji sejauhmana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas. Rumusnya : Return on Equity (ROE) =



e.



Earning After Tax(EAT ) Shareholders Equity



Rasio Pertumbuhan Adalah rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam



mempertahankan posisinya di dalam industri dan dalam perkembangan ekonomi secara umum. Rasio pertumbuhan ini yang umum dilihat dari berbagai segi yaitu dari segi sales (penjualan), Earning After Tax (EAT), laba per lembar saham, dividen per lembar saham, dan harga pasar per lembar saham. f.



Rasio Nilai Pasar



Adalah rasio yang menggambarkan kondisi dipasar. Rasio ini mampu memberi pemahaman bagi pihak manajemen perusahaan terhadap kondisi penerapan yang akan dilaksanakan dan dampaknya pada masa yang akan datang.



1.



Earning Per Share (EPS) Adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki. Rumusnya : Earning Per Share (EPS) =



2.



Earning After Tax(EAT ) Jumlah saham yang beredar



Price Earning Ratio (PER) Adalah harapan yang diinginkan investor yaitu semakin tinggiPrice Earning Ratio (PER) maka pertumbuhan laba yang diharapkan juga akan mengalami kenaikan. Rumusnya : Price Earning Ratio (PER) =



3.



Market price per share Earning per share



Book Value Per Share (BVS) Adalah perhitungan dari total modal sendiri, saham istimewa, dan saham biasa beredar. Rumusnya : Book Value Per Share (BVS) =



4.



Total shareholders equity −Preferred stock Common share outstanding



Price book Value (PBV) Rumusnya : Price book Value (PBV) =



Market price per share Book value per share



yang



5.



Dividen Yield Rumusnya : Dividen Yield =



6.



Dividen per share Market price per share



Dividen Payout Ratio (DPR) Rumusnya : Dividen Payout Ratio =



Dividen per share Earning per share



Latihan Soal



Roland Manufacturing Company Statement Of Financial Position 31th December 2019 Asset Current Asset: Cash Account Receivable Inventory Total Current Assets Fix Asset: Land Building and Machinery Total Fix Assets Total Assets Liabilities and Equity



$ 600 $ 1.000 $ 1.200 $ 2.800 $ 1200 $ 4.000 $ 5200 $ 8.000



Current Liabilities: Account Payable



$ 1.300



Income Taxes Payabel



$



Other Short-term Payabel



$ 1.100



Total Current Liabilities



600



$ 3.000



Long-term Liabilities



$ 2.000



Bonds Payabel



$ 5.500



Total Liabilities Shareholders Equity: Common Stock



$ 900



Retained Earning



$ 1.600



Total Shareholders Equity



$ 2.500



Total Liabilities and Shareholders Equity



$ 8.000



Roland Manufacturing Company Income Statement 31th December 2019 Sales Cost of Good Sold Depreciation Interest



$ 25.600 $15.000 $9.000 $400 $ 24.400 $1.200 $480 $ 720



Earing Before and Tax Tax 40% Earning After Tax



Berdasarkan data laporan keuangan diatas, hitunglah Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), dan Solvability Ratio (SR)! Jawaban: a. Current Ratio =



b. Quick Ratio =



Current Asset $ 2.800 = =0,93=93 % Current Liabilities $ 3.000



Current Asset−Inventories $ 2.800−$ 1.200 = =0,53=53 % Current Liabilities $ 3.000



c. Net Working Capital Ratio



= Current Assets – Current Liabilities = $ 2.800 - $ 3000 = $ -200



d. Debt ¿ Total Asset=



Total Liabilities $ 5.500 = = 0,6875 Total Asset $ 8.000



e. Debt ¿ Equity=



Total Liabilities $ 5.500 = = 2,2 Total Shareholders Equity $ 2.500



f. Total Asset Turnover =



g. Gross Profit Margin= h. Net Profit Margin=



i.



Sales $ 25.600 = = 3,2 Total Asset $ 8.000



Sales−Cost of Good Sold $ 25.600−$ 15.000 = = 0,41 Sales $ 25.600



Earning After Tax( EAT ) $ 720 = = 0,028 Sales $ 25.600



Return on Investment ( ROI )=



j. Total Asset Turnover ( ROI)=



Earning After Tax(EAT ) $ 720 = = 0,09 Total Asset $ 8.000



Earning After Tax ( EAT ) $ 720 = = 0,288 Shareholders Equity $ 2.500



Rangkuman



Arus kas juga dapat dilihat dari sudut pandang lainnya. Arus kas iniditunjukkan terlebih d ahulu sebagai arus kas aset (CFA). Maknanya, arus kasditerima karena aset perusahaan (aktivitas operasi). Aset perusahaan ini dimilikioleh pemegang utang (D) dan pemegang saham (S) sehingg a besaran arus kas(CFA) haruslah didistribusikan pada D (CFD) dan S (CFs). Arus kas ini dikena lsebagai arus kas secara keuangan (financial cash flow).Arus kas sangat penting untuk kelangsun gan operasional perusahaan. Tanpaadanya kas, banyak aktivitas segera tidak akan dapat dijalank an dengan baik.Biasanya, secara sederhana keperluan akan jumlah kas diperkirakan daripertumb uhan penjualan (penerimaan). Pertumbuhan penjualan ini selanjutnyamemengaruhi keperluan pe ndanaan dari luar. Secara umum, pada perusahaan yang tumbuh (growth), arus kas dariaktivitas investasi ini nilainya negatif. Hal ini justru harus diartikan baguskarena diartikan banyak kas yang keluar, teta pi pabrik/mesin/gedung yangdimiliki perusahaan semakin banyak/besar. Diharapkan, dengan pab rik yangbesar ini akan terjadi peningkatan penjualan di masa yang akan datang. Justru,jika arus k as investasi ini positif, dapat dianggap sebagai situasi yangmengkhawatirkan karena terjadi penju alan aset-aset tetap.Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah arus kas yang berkenaan dengantran saksi bagi pemegang utang (bondholder) serta pemegang saham (stockholder). Jika terjadi aliran kas masuk (misal utang bertambah), akan terjadi aruskas positif. Jika perusahaan menerbitkan sa ham baru, juga akan terjadi arus kaspositif. Jika perusahaan membeli saham yang beredar (repurc hase) berartiterjadi arus kas keluar, demikian pula jika perusahaan membayar utang. Namun,bala s jasa terhadap pemegang saham dan kreditor diperlakukan berbeda.Pembagian dividen itu terma



suk arus kas keluar. Akan tetapi, pembayaran bebanbunga tidak termasuk arus kas keluar. Arus k as dari aktivitas pendanaan dapatbernilai positif ataupun negatif.