5.1.6 EP 3 SOP Imunisasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PELAKSANAAN ANTI RABIES DAN SERUM ANTI RABIES No Dokumen :



SOP



No Revisi



:



Tanggal Terbit : Halaman



: 1 /2



PUSKESMAS



JOICE L RANTESALU



LEMPO



1.



Pengertian



NIP.198203022009022002



-Tata cara Pemberian vaksin anti rabies adalah cara pemberian vaksin anti rabies yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya Rabies atau Penykit anjing Gila. -Penyakit anjing gila adalahpenyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies dan ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies terutama anjing, kucing dan kera



2.



Tujuan



Meningkatkan pencapaian terhadap kemungkinan pencegahan penularan dan terjadinya Rabies Puskesmas Lempo.



3.



Kebijakan



4.



Referensi



1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pelayanan puskesmas 3. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015 Tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama



5. Prosedur 6. langkah-langkah



Uraian Umum Dalam pelaksananaan kegiatan pemberian vaksin anti rabies ini dilakukan beberapa langkah diantaranya; *Anamnesa:adanya kontak,jilatan atau gigitan.Kejadian didaerah tertular/terancam/Bebas,didahului tindakan Provokatif/tidak.hewan yang menggigit menunjukkan gejala rbies,hewan yang menggigit hilang,lari dan tidak dapat ditangkap atau dibunuh.hewan yang menggigit mati,tapi masih diragukan menderita rabies. *pemeriksaan fisik:identifikasi luka gigitan(status lokalis) *Bila ada indikasi pemberian vaksin anti rabies,maka terhadap luka resiko rendah di beri VAR saja *Terhadap luka resiko tinggi,selain VAR juga diberi SAR.Yang termasuk luka berbahaya adalahjilatan/luka pada mukosa,luka di atas daerah bahu(muka,kepala,leher),luka pada jari tangan/kaki,genitalia,luka yang lebar/dalam dan luka yang banyak.



7..Bagan alir 8.Hal – Hal yang perlu diperhatikan 9.Unit Terkait



1.Instalasi gawat darurat



2.Rekam medik. 10.Dokumen Terkait



11.Rekaman Historis Perubahan



No



Yang diubah



Isi perubahan



Tanggal mulai diberlakukan



PENDISTRIBUSIAN VAKSIN KE PELAYANAN LUAR GEDUNG No Dokumen :



SOP



No Revisi



:



Tanggal Terbit : Halaman



: 1 /2



PUSKESMAS



JOICE L RANTESALU



LEMPO



NIP.198203022009022002



PELAKSANA



Koordinator Imunisasi



PENANGGUNG



Kepala Puskesmas.



JAWAB PERALATAN



1. Vaksin carier 2. Cool pack/kotak dingin cair 3. Alat pemantau paparan suhu beku/Freeze tag 4. Catatan stok vaksin



LANGKAH-



1.Pelarut yang akan digunakan disimpan dalam lemari es sehari sebelumnya



LANGKAH



2.Siapkan vaksin dan pelarutnya sesuai kebutuhan berdasarkan sasaran dan jadwa pelayanan 3.Pastikan kondisi WM vaksin A atau B dan belum melewati masa kadaluarsai 4.Catat vaksin dan pelarut tersebut dalam buku stok vaksin sebagai pengeluaran 5.letakkan coolpack pada setiap sisi vaksin carier 6.masukkan vaksin dan pelarut ke dalam vaksin carier 7.letakkan vaksin sesuai sensifitasnya; *Vaksin sensitive panas(BCG,Polio,dan campak)ditempatkan pada bagian pinggir menempel pada coolpack. *Vaksin Sensitif beku(Hepatitis B,DPT-HB,TT,Td,Dt serta pelarut disimpan pada bagian tengah vaksi carier 8.Letakkan 1 buah alat pemantau paparan suhu beku diantara vaksin sensitive beku 9.Letakkan spon pada bagian atas vaksin carier 10.Tutup rapat vaksin carier 11.Hindari vaksin carier dari paparan sinar matahari langsung selama perjalanan ke tempat pelayanan 12. Periksa kembali kondisi VVM dan alat pemantau paparan suhu beku sebelum sampai di tempat pelayanan



KETERANGAN



Jangan menggunakan Colpack(kotak dingin beku/batu es) didalam vaksin carrier.



PROTAP IMUNISASI BCG No Dokumen :



SOP



No Revisi



:



Tanggal Terbit : Halaman



: 1 /2



PUSKESMAS LEMPO 1.Pengertian



BCG(Bacillus Calmette Guerin)merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit TBC yang berat sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringandapt terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG



2.Tujuan



Sebagai acuandalam pemberian imunisasiBCG agar anak mempunyai kekebalan aktif terhadap Tuberkulosis



3.Kebijakan 4.Referensi



1.Undang- Undang Republik Indonesia No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2.Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang pelayanan Puskesmas 3.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015 Tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan tingkat pertama



5.alat dan bahan



Termos/vaksin carrier Coldpaack/kotak dingin cair Spoit1cc dan jarum yang sesuai Spoit 5cc dan jarum yang sesuai Vaksin BCG Pelarut Vaksin BCG Kapas dan air bersih Sarung tangan Masker Kaartu Imunisasi Safeti box Alat tulis



6.Langkah-langkah



1.Petugas mencuci tangan 2.Pastikan vaksin dan sspoit yang akan digunakan 3.Larutkan vaksin dengan cairan pelarut BCG 1 ampul(4cc) 4.Pastikan anak belum pernah di BCG dengan menanyakan pada orang tua anak tersebut 5.Ambil 0,05cc Vaksin BCG yang kita larutkan tadi 6.Bersihkan lengan dengan kapasyang telah dibasahi air bersih, jangan menggunakan Alcohol/desinfektan sebab akan merusak vaksin tersebut 7.Suntikan vaksin tersebut bagian lengan kanan atas( tepatnya pada insertion musculus Deltoideus) secara intrakutan(ic) dibawah kulit 8.Rapikan alat-alat 9.Petugas mencuci tangan 10. Mencatat dalam buku



7.Bagan Alir



8.Hal – Hal yang perlu



1. Gunakan kata-kata yang mudah dimengerti oleh masyarakat.



diperhatikan



2. Waktu pelaksanaan



9.Unit Terkait 10.Dokumen Terkait



1. Buku register bayi 2. Status bayi 3. Kartu KMS



11.Rekaman Historis Perubahan



No



Yang diubah



Isi perubahan



Tanggal mulai diberlakukan



PENGAMBILAN VAKSIN RUTIN KE KABUPATEN No Dokumen :



SOP



No Revisi



:



Tanggal Terbit : Halaman



: 1 /2



PUSKESMAS



JOICE L RANTESALU



LEMPO 1.Pengertian



NIP.198203022009022002



Petugas imunisasi dalam melakukan pengambilan vaksin dan pelarut vaksin program imunisasi ke gudang vaksin sesuai prosedur.



2.Tujuan



Sebagai pedoman kerja petugas imunisasi dalammelakukan pengambilan vaksin dan pelarut vaksin program imunisasi ke gudang vaksin sesuai prosedur



3.Kebijakan 4.Referensi



1.Undang- Undang Republik Indonesia No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2.Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang pelayanan Puskesmas 3.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015 Tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan tingkat pertama



5.Alat dan bahan



- Persiapan alat(cold box/Vaccine carrier,coolpack/kotak dingin cair, alat pemantau paparan suhu panas/VCCM) - Waktu pelaksanaan setiap tggal 2 awal bulan -Tahapan kegiatan - Pencatatan / pelaporan



6.Langkah-langkah



a. Lakukan penghitungan kebutuhan vaksin b. Buat surat permintaan vaksin dengan menghitung sisa stok c. hubungi petugas kabupaten/kota tentang rencana pengambilan vaksin d. siapkan Cool box atau vaksin carrier yang dilengkapi Cool pack(kotak dingin cair)agar suhu terjaga antara +2 C s/d +8 C - Bila yang digunakan coolbox akan dibutuhkan 12 buah coldpack - Bila yang digunakan Vaccine carrier maka dibutuhkan 4 cool pack e. Siapkan alat transportasi yang memadai f. serahkan surat permintaan vaksin kepada petugas kabupaten/kota kemudian cocokkan vaksin yang diserahkan dengan permintaan. h. Tukarkan coolpack yang dibawah dari puskesmas dengan coolpack yang telah dikondisikan di kabupaten atau kota i. Susun coolpack ke dalam coolbox atau vaccine carrier j. masukkan vaksin ke dalam cool box atau vaccine carrier yang telah terisi coolpack k. Vaksin yang sensitive beku diletakkan di bagian tengah coolbox dan vaksin yang sensitive panas menempel pada dinding coolbox l. Letakkan alat pemantau paparan suhu beku pada bagian tengah diantara kotak vaksin dan vccm didekat kotak vaksin BCG m. Tutup rapat bagian atas coolbox atau vaccine carrier n. Selama perjalanan ke puskesmas, lindungi vaksin dari paparan sinar matahari langsung o. Sesampainya di puskesmas, buka Coolbox atau vaccine carrier dan periksa kembali



kondisi VVM dan alat pemantau suhu p. Isi formulir vaccine arrival Report (VAR) q. Masukkan vaksin ke dalam lemari es r. Catat vaksin tersebut(jumlah,jenis,No.Batch,Masa kadaluarsa, Kondisi VVM) dalam buku stok vaksin sebagai penerimaan. Catatan :Cara menyusun coolpack -Dalam cold box: 6 buah pada bagian dasar dan 6 buah pada bagian atas susun vaksin -Dalam Vaccine carrier: 1 buah pada setiap sisi 7.Bagan alir 8. Hal-hal yang perlu diperhatikan 9.Unit Terkait



Dinas kesehatan Kabupaten



10Dokumen Terkait 11.Rekaman Historis Perubahan



No



Yang diubah



Isi perubahan



Tanggal mulai diberlakukan



PEMBERIAN IMUNISASI BIAS DT(Difteri Tetanus) No Dokumen :



SOP



No Revisi



:



Tanggal Terbit : Halaman



: 1 /2



PUSKESMAS



JOICE L RANTESALU



LEMPO 1.Pengertian



NIP.198203022009022002



Petugas imunisasi



Dalam mempersiapkanalat/sarana , vaksin serta



kesiapan petugas



dalam pemberian imunisasi DT kepada anak SD Kelas 1 2.Tujuan



Sebagai pedoman kerja Petugas imunisasi dalam memberikan imunisasi DT kepada anak SD kelas 1



3.Kebijakan 4.Referensi



1.Undang- Undang Republik Indonesia No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2.Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang pelayanan Puskesmas 3.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015 Tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan tingkat pertama



5.Prosedur



- Persiapan alat (spoit 0,5 ml, kapas ) - Persiapan vaksin DT - Persiapan sasaran - Pemberian imunisasi - Memberikan informasi kepada orang tua murid melalui guru kelas mengenai jadwal Imunisasi berikutnya -Pencatatan dan pelaporan



6.Langkah-Langkah



a. petugas imunisasi datang ke lokasi sekolah yang akan dilakukan penyuntikan kepada muridnya b.Petugas menanyakan status kesehatan anak kepada guru kelas(keadaan anakyang memungkinkan untuk diberikan imunisasi atau bila tidak akan di rujuk fasilitas kesehatan terdekat c.Petugas menyiapkan alat(spoit0,5ml, kapas air hangat/DTT) d.Petugas menyiapkan vaksin Dt( vaksin dimasukkan ke dalam termos es) e.Petugas menyiapkan sasaran(memberitahukan kepada guru tentang tempat lokasi penyuntikan yaitu di 1/3 di lengan kanan f. Petugas memberikan imunisasi(memasukkanvaksin ke dalam alat suntik sebanyak 0,5 ml ke dalam spoit 0,5 ml, lalu desinfeksitempat suntikan dengan kapas air hangat/DTT dengan sekali usap, selanjutnya memberikan suntikan secara intramuscular) g.Petugas melakukan KIE tentang efek samping pasca imunisasi Dt. Pada dasarnya imunisasi Dt jarang menimbulkan efek samping. Apabila terjadi pembengkakan di bekas penyuntikan, berikan kompres air hangat. h.Petugas memberitahukan kepada guru kelas mengenai jadwal imunisasi berikutnya i. Petugas mencatat hasil imunisasi dalam buku KIA/KMS dan buku catatan imunisasi serta rekapitulasi setiap akhir bulannya.



7.Bagan alir



8.Hal-hal yang perlu diperhatikan 9.Unit terkait 10.Dokumen terkait 11.Rekaman Historis Perubahan



No



Yang diubah



Isi perubahan



Tanggal mulai diberlakukan



PEMBERIAN IMUNISASI BIAS TD ( Tetanus Difteri ) No Dokumen :



SOP



No Revisi



:



Tanggal Terbit : Halaman



: 1 /2



PUSKESMAS



JOICE L RANTESALU



LEMPO 1.Pengertian



NIP.198203022009022002



Petugas imunisasi



Dalam mempersiapkanalat/sarana , vaksin serta



kesiapan petugas



dalam pemberian imunisasi TD kepada anak SD Kelas 2dan 3 2.Tujuan



Sebagai pedoman kerja Petugas imunisasi dalam memberikan imunisasi TD kepada anak SD kelas 2 dan 3



3.Kebijakan 4. Referensi



1.Undang- Undang Republik Indonesia No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2.Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang pelayanan Puskesmas 3.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015 Tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan tingkat pertama



5.Alat dan Bahan



- Persiapan alat (spoit 0,5 ml, kapas ) - Persiapan vaksin TD - Persiapan sasaran - Pemberian imunisasi - Memberikan informasi kepada orang tua murid melalui guru kelas mengenai jadwal Imunisasi berikutnya -Pencatatan dan pelaporan



6.Langkah-langkah



a. petugas imunisasi datang ke lokasi sekolah yang akan dilakukan penyuntikan kepada muridnya b.Petugas menanyakan status kesehatan anak kepada guru kelas(keadaan anakyang memungkinkan untuk diberikan imunisasi atau bila tidak akan di rujuk fasilitas kesehatan terdekat c.Petugas menyiapkan alat(spoit0,5ml, kapas air hangat/DTT) d.Petugas menyiapkan vaksin TD( vaksin dimasukkan ke dalam termos es) e.Petugas menyiapkan sasaran(memberitahukan kepada guru tentang tempat lokasi penyuntikan yaitu di 1/3 di lengan kanan f. Petugas memberikan imunisasi(memasukkanvaksin ke dalam alat suntik sebanyak 0,5 ml ke dalam spoit 0,5 ml, lalu desinfeksitempat suntikan dengan kapas air hangat/DTT dengan sekali usap, selanjutnya memberikan suntikan secara intramuscular) g.Petugas melakukan KIE tentang efek samping pasca imunisasi TD. Pada dasarnya imunisasi TD jarang menimbulkan efek samping. Apabila terjadi pembengkakan di bekas penyuntikan, berikan kompres air hangat. h.Petugas memberitahukan kepada guru kelas mengenai jadwal imunisasi berikutnya i. Petugas mencatat hasil imunisasi dalam buku KIA/KMS dan buku catatan imunisasi serta rekapitulasi setiap akhir bulannya.



7.Bagan alir



8.Hal-hal yang perlu diperhatikan 9.Unit terkait 10. Dokumen terkait 11.Rekaman Historis Perubahan



No



Yang diubah



Isi perubahan



Tanggal mulai diberlakukan



PEMBERIAN IMUNISASI DPT-HIB No Dokumen :



SOP



No Revisi



:



Tanggal Terbit : Halaman



: 1 /2



PUSKESMAS



JOICE L RANTESALU



LEMPO



1.



Pengertian



NIP.198203022009022002



-Tata cara Pemberian vaksin anti rabies adalah cara pemberian vaksin anti rabies yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya Rabies atau Penykit anjing Gila. -Penyakit anjing gila adalahpenyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies dan ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies terutama anjing, kucing dan kera



2.



Tujuan



Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi DPT agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit Difteri(batuk rejan)



3.



Kebijakan



4.



Referensi



1.Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pelayanan puskesmas 3.Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015 Tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama



2. Alat dan bahan



-alat : Tidak ada -Bahan : Vaksin DPT Jarum Kapas



3.



Langkah –



1.Petugas mencuci tangan



Langkah



2.Pastikan vaksin yang akan digunakan 3.Jelaskan kepada ibu anak tersebut,umur anak(2-11 bulan) jumlah suntikan 3x untuk imunisasiDPT ini 4.Ambil 0,5 cc vaksin DPT 5.Bersihkan1/3 paha bagian luar dengan kapas yang sudah di basahi air bersih 6. suntikkan secara intra muscular(IM) 7.Terangkan kepada ibu anak tersebut,tentang panas akibat DPT, berikan obat penurun Panas/antipiretik kepada ibu tersebut bila anak tersebut



4. BaganAlir



5.



Hal – Hal yang perlu diperhatikan



6.



Unit Terkait



7.



Dokumen Terkait



-Buku register bayi -Kartu KMS



8.



Rekaman Historis Perubahan



No



Yang diubah



Isi perubahan



Tanggal mulai diberlakukan



PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK No Dokumen :



SOP



No Revisi



:



Tanggal Terbit : Halaman



: 1 /2



PUSKESMAS



JOICE L RANTESALU



LEMPO 1.Pengertian



NIP.198203022009022002



Yaitu infeksi virus yang ditandai dengan munculnya ruam diseluruh tubuh dan sangat menular,



2.Tujuan



Sebagai acuan dalam pemberianImunisasi campak agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit campak



3.Kebijakan 4.Referensi



1.Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pelayanan puskesmas 3.Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015 Tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama



5.Alat dan bahan



Alat : -



Pinset



-



Disposibel



Bahan : -



Vaksin



-



Pelarut



-



Kapas



-



Air



6.Langkah –



1.Petugas mencuci tangan



Langkah



2.pastikan vaksin dalam keadaan baik(no bact,exp,vvm) 3.Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset 4.Larutkan dengan cairan pelarut campak yang sudah ada 5.Pastikan umur anak tepat untuk imunisasi campak(9 bulan) 6.Ambil 0,5cc vaksin yang sudah dilarutkan tadi 7.Bersihkan lengan kiri bagian atas anak dengan kapas yang telah dibasahi air bersih 8.Bersihkan secara sub cutan 9.Rapikan alat 10. cuci tangan petugas



7.Bagan alir 8.Hal – Hal yang perlu diperhatikan



9.Unit Terkait 10.Dokumen Terkait



Buku status bayi KMS



11.Rekaman Historis Perubahan



No



Yang diubah



Isi perubahan



Tanggal mulai diberlakukan



PEMBERIAN IMUNISASI POLIO No Dokumen :



SOP



No Revisi



:



Tanggal Terbit : Halaman



: 1 /2



PUSKESMAS



JOICE L RANTESALU



LEMPO 1.Pengertian



NIP.198203022009022002



Imunisasi polio adalah pemberian vaksin polio agar dapat menimbulkan kekebalan pasif dan aktif terhadap penyakit polio



2.Tujuan



Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi polio agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit polio



3.Kebijakan 4.Referensi



1.Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pelayanan puskesmas 3.Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015 Tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama



5.Prosedur



Vaksin Pipet Polio Pinset/gunting kecil



6.Langkah-langkah



1. Petugas mencuci tangan 2.Pastikan vaksin polio dalam keadaan baik(perhatikan nomor,kadaluarsa dan vvm/ Vaksin vial monitor 3.Buka tutup vaksin dengan mengggunakan pinset/ gunting kecil 4.Pasang pipet diatas botol vaksin 5.Letakkan anak pada posisi yang senyaman mungkin 6.Buka mulut anak dan teteskan vaksin polio sebanyak 2 tetes 7.Pastikan vaksin yang telah diberikan ditelan oleh anak yang diimunisasi 8.jika dimuntahkan atau dikeluarkan oleh anak,ulangi lagi penetesannya 9. saat meneteskan vaksin ke mulut, agar vaksin tetap dalam kondisi steril 10. rapikan alat 11. petugas mencuci tangan



7.BaganAlir 8.Hal – Hal yang perlu diperhatikan 9.Unit Terkait 10.Dokumen Terkait 11.Rekaman Histori



1. KMS balita No



Yang diubah



Isi perubahan



Tanggal mulai diberlakukan



PELAKSANAAN IMUNISASI No Dokumen :



SOP



No Revisi



:



Tanggal Terbit : Halaman



: 1 /2



PUSKESMAS



JOICE L RANTESALU



LEMPO 1.Pengertian



NIP.198203022009022002



-Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu - Imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan kekebalan( Imunitas) pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit



2.Tujuan



Sebagai acuan dalam pelayanan imunisasi bagi bayi,balita dan anak sekolah di posyandu,,polindes, pustu, puskesmas, rumah sakit maupun di sekolah



3.Kebijakan 4.Referensi



1.Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pelayanan puskesmas 3.Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015 Tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama



5.Prosedur 6.Langkah – Langkah



1.Selama pelayanan imunisasi,Vaksin dan pelarut harus disimpan dalam vaccine carrier dengan menggunakan coolpack, agar suhu tetap terjaga pada temperature 20-80 c dan vaksin yang sensitive terhadap pembekuan tidak beku 2.Hindari vaccine carrier yang berisi vaccine dari cahaya matahari langsung 3.Sebelum sasaran datang vaksin dan pelarut harus tersimpan dalam vaccine carier yang tertutup rapat 4.Jangan membuka vaccine atau melarutkan vaccine bila belum ada sasaran datang 5.Pada saat pelarutan suhu pelarut dan vaksin harus sama 6.Petugas imunisasi tidak diperbolehkan membuka vial baru sebelum vial lama habis 7. Bila sasaran belum datang, vaksin yang sudah dilarutkan harus dilindungi dari cahaya matahari dan suhu luar,seharusnya dengan cara diletakkan dilubang busa yang terdapat diatas vaksin carrier 8.Dalam setiap vaccine carrier sebaiknya terdapat empat coolpack 9.Bila vaksin yang sudah dilarutkan sudah habis ,pelarutan selanjutnya dilakukan bila telah ada anak yang hendak diimunisasi.



7.Bagan Alir 8.Hal – Hal yang perlu



diperhatikan 9.Unit Terkait 10.Dokumen Terkait 11.Rekaman Historis Perubahan



1. Buku KMS No



Yang diubah



Isi perubahan



Tanggal mulai diberlakukan



PEMBERIAN IMUNISASI TT No Dokumen :



SOP



No Revisi



:



Tanggal Terbit : Halaman



: 1 /2



PUSKESMAS



JOICE L RANTESALU



LEMPO



NIP.198203022009022002



5.



Pengertian



Proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus



6.



Tujuan



Sebagai acuan untuk melaksanakan suntikan TT untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tetanus



7.



Kebijakan



8.



Referensi



1.Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pelayanan puskesmas 3.Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015 Tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama



9. Alat dan bahan



-alat : Tidak ada -Bahan : Vaksin TT Jarum suntik disposibel 2,5 ml Kapas



10. Langkah – Langkah



1.Petugas mencuci tangan 2.Pastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat 3.Siapkan bahan dan alat suntik 4.Ambil vaksin dengan jarum dan semprit disposibel sebanyak 0,5ml 5.Persilahkan pasien duduk 6. Oleskan kapas steril pada lengan kiri bagian atas 7.Suntik pada lengan kiri bagian atas secara intramuscular 8.Olesi bekas suntikan dngan kapas steril 9.Buang jarum bekas suntikan ke dalam kotak 10.Persilahkan pasien menunggu 15 menit di luar dan jika tidak terjadi efek samping pasien boleh pulang 11.Catat pada buku status dan KMS ibu hamil



11. BaganAlir 12. Hal – Hal yang perlu diperhatikan 13. Unit Terkait 14. Dokumen Terkait 15. Rekaman Historis Perubahan



Kartu KMS No



Yang diubah



Isi perubahan



Tanggal mulai diberlakukan