Abmodul13 Bedah Plastik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BEDAH PLASTIK Bedah plastik adalah suatu cabang Ilmu Kedokteran yang bertujuan untuk merekonstruksi atau memperbaiki bagian tubuh manusia melalui operasi asal kata dari bahasa Yunani “Platikos” yang berarti “Membentuk” JENIS BEDAH PLASTIK : 1. Pembedahan untuk rekonstruksi 2. Pembedahan untuk kosmetik PROSEDUR FLAP : Dalam ilmu bedah plastik, flap disamping tanduralih kulit (Graft) dan implant merupakan alat yang sangat penting untuk menanggulangi kecacatan. Perubahan yang sangat jelas adalah sangat ditonjolkannya anatomi pembuluh darah kulit dan jaringan di bawahnya, sehingga terjadi pula perubahan dalam cara membuat Flap. DEFINISI Flap adalah cangkok jaringan kulit beserta jaringan lunak yang diangkat dari tempat asalnya tetapi tetap mempunyai hubungan vascularisasi dengan tempat asal. Flap yang dipindahkan akan membentuk vascularisasi baru di tempat resipien. PENGGUNAAN FLAP 1. Penutup luka dengan vascularisasi yang miskin. 2. Rekonstruksi bagian muka. 3. Menyediakan bantalan di atas tonjolan supaya tidak mudah terjadi kerusakan. 4. Memberikan kemungkinan untuk melakukan operasi di bawah flap tersebut.



JENIS FLAP DAN PENGGUNAANNYA 1.



Flap Lokal : Flap yang berasal dari jaringan bersebelahan dengan resipien, sehingga sifat kulit hampir sama dengan daerah resipien.



2.



Flap Jauh : Flap yang berasal dari jaringan jauh dari resipien, sehingga memindahkannya memerlukan operasi yang berulang.



BEBERAPA CONTOH FLAP 1. Flap Dahi Dialiri oleh arteri temporalis superfisial serta arteri supra orbitalis untuk defek pada hidung dan pipi. 2. Flap Detopectoral Dialiri oleh arteri pectoralis dan arteri mamaria interna, untuk mengoreksi defek dinding thorak, umpamanya setelah pembedahan payudara dan wajah. 3. Flap Inguinal Dialiri arteri dan vena sirkumfleksa superfisialis, untuk menutup defek pada tangan, lengan bawah, bahkan bertahap untuk daerah kapala atau leher. FLAP JARINGAN BEBAS Adalah bentuk flap pulau yang diambil dan dilepaskan dari daerah donornya tehnik ini dapat dilakukan pada flap kulit atau flap musculocutan. ABDOMINOPLASTI Adalah sebuah prosedur bedah kosmetik yang digunakan untuk membuat perut lebih kencang. Operasi ini melibatkan pelepasan kelebihan lemak dan kulit dari perut bagian tengah dan bawah untuk mengencangkan otot dan rascia dinding perut. Jenis operasi ini biasanya dicari oleh pasien yang memiliki jaringan yang kendur setelah hamil atau orang-orang yang mengendeor setelah penurunan berat badan.



PROSEDUR Tergantung pada tingkat operasinya, abdominoplasti yang lengkap dapat memakan waktu antara 1 sampai 5 jam. Abdominoplasti sebagian (parsial)/(Abdominoplasti kerutan mini) dapat diselesaikan dalam waktu antara 1 sampai 2 jam. ABDOMINOPLASTI YANG LENGKAP Secara umum, sebuah abdominoplasti yang lengkap mengikuti tahap-tahap berikut ini:



1. Satu torehan yang dibuat dari pinggul ke pinggul tepat diatas wilayah pinggang.



2. Torehan yang lain dibuat untuk membebaskan pusat (puser) dari kulit yang mengelilingi.



3. Kulit dilepaskan dari dinding perut untuk memperlihatkan otot dan fascia yang akan dikencangkan. Dinding fascia otot dikencangkan dengan jahitan.



4. Kulit dan lemak yang tersisa dikencangkan dengan melepaskan kelebihan dan menutup kerusakan (cacat).



5. Tangkai kancing perut yang lama dibawa melalui sebuah lubang baru dan dijahit ditempatnya



6. Liposuction seringkali digunakan untuk memperbaiki zona transisi dari pahatan perut.



7. Pakaian dan kadang-kadang garmen pemampatan dipakaidan kelebihan cairan dari tempat tersebut dikosongkan. Pemulihan



• Tergantung kepada masalah yang akan ditangani, teknik operasi, dan factorfaktor lain. Dapat memakan waktu satu hingga empat minggu dan pasien disarankan untuk mengambil cuti kerja selama penyebuhan.



• Aktivitas berat khususnya lebih baik dihindari pada masa itu



• Pada awalnya akan muncul memar dan rasa tidak nyaman • Pengikat perut pendukung atau pakaian pemadatan (stagen) dapat meminimalisir pembengkakan / memar, dan menopang jaringan yang sedang diperbaiki.



• Pasien disarankan untuk menghindari semua nikotin selama satu bulan atau lebih sebelum operasi dan juga pada masa penyembuhan.



• Penyembuhan sempurna memakan waktu 3-6 bulan, dengan memudarnya bekas luka setelah itu. Mamoplasty Pengurangan payudara atau mamoplasty reduksi adalah sebuah prosedur bedah umum yang melibatkan penurunan ukuran dada dengan mengeluarkan kelebihan lemak, kulit, implant dada dan jaringan kelenjar; Seperti halnya dengan penambahan dada, prosedur ini biasanya dilakukan pada wanita, tetapi juga dapat dilakukan pada pria yang terkena gynecomastia. Pada tahun 2005, lebih dari 113.000 wanita mengalami pengurangan payudara, peningkatan 11 persen dari 2004. Prosedur Para dokter hampir selalu melakukan pengurangan payudara pada saat pasien dibawah anestesi umum. Untuk pria, kelebihan jaringan hanya dilepaskan melalui satu torehan kecil pada masing-masing dada. Hal ini menyisakan sedikit luka goresan. Teknik tradisional yang terkenal di Amerika Utara mendasarkan pasokan darah sampai ke kompleks puting dan areola (NAC) dari pelekatan pusat dan bawah pada dinding dada (teknik pedikula bagian bawah atau gundukan pusat), dengan variasi orientasi pada pedikula semacaam itu yang dijelaskan. Hal ini sekarang masih diteliti dan diperdebatkan mengenai teknik-teknik yang menghasilkan kualitas hidup yang lebih baik bagi pasien dalam jangka panjang. Liposuction telah digunakan sebagai alat Bantu untuk prosedur pengurangan



payudara untuk beberapa waktu, tetapi liposuction adalah teknik yang belum banyak dilakukan. Hasil Mamoplasti memberikan payudara yang lebih kecil, lebih ringan dan lebih kencang. Ahli bedah juga dapat mengurangi ukuran dan mengubah bentuk areola atau puting. Baik wanita maupun pria biasanya juga akan memperoleh kembali kepercayaan dirinya. Seringkali disebutkan bahwa pasien yang telah menerima pengurangan payudara adalah orang yang paling bahagia dan paling puas dari semua penerima bedah plastic. Resiko Masalah yang mungkin terjadi meliputi kesulitan dalam menyusui, luka goresan, ketidaksimetrisan, penyembuhan luka yang lambat, berubahnya sensasi puting, penahanan cairan didalam payudara, berubahnya fungsi erogen, dan perubahan yang lambat pada bentuk dan ptosis kambuhan (kekendoran/terkulai). Luka goresan akibat prosedur ini luas dan permanen. Pada awalnya, luka itu tidak halus dan berwarna merah, tetapi perlahan-lahan menyusut hingga akhirnya ukurannya lebih kecil setipis garis, dan sedikit benvarna hitam, Walaupun permanent, ahli bedah dapat membuat goresan ini tidak mencolok pada titik



dimana



tutup



dengan



potongan



rendah



dapat



dikenakan



tanpa



memperlihatkan luka. Pencegahan Kanker Walaupun tidak disarankan sebagai prosedur untuk mengurangi resiko kanker, namun resiko seorang wanita untuk menderita kanker payudara selanjuumya akan berkurang pada jumlah jaringan payudara yang tersisa. Operasi juga dapat membuat mammogram jadi lebih mudah, karena mungkin sulit untuk memperoleh pembacaan mammogram dengan banyak kelebihan jaringan. Maka dari itu, dengan jaringan yang lebih sedikit, akan lebih mudah bagi para dokter untuk memperoleh dan menafsirkan hasil mammogram.



Akan tetapi, biasanya dianjurkan agar para pasien menerima mammogram dasar baru 6 sampai 8 bulan setelah pengurangan ukuran payudara untuk mengakomodasi



perubahan-perubahan



radiografi



yang



diharapkan



dan



memberikan dasar baru untuk membandingkan penelitian imaging (gambar) di masa mendatang. SKIN GRAFT Definisi : tindakan transplantasi kulit dengan melepaskan sebagian atau seluruh tebal kulit dari daerah donor ke daerah yang membutuhkan (resipien = host) di mana



dibutuhkan suplai darah baru untuk menjamin kehidupan kulit yang



dipindahkan. INDIKASI -



Semua luka terbuka yang memiliki permukaan luka dengan vascularisasi yang cukup baik seperti otot, fasia, dermis, pericondrium, peritonium, pleura, dimana tidak dapat ditutup primer dan ingin cepat sembuh baik akibat trauma, luka bakar, luka akibat eksisi keganasan, release kontraktur, eksisi parut, eksisi tato.



PEMBAGIAN I.



Berdasarkan asal A. Autograft  berasal dari dan individu yang sama (dari diri sendiri) B. Homograft  berasal dari individu dan yang sama spesiesnya (dari orang lain) C. Heterograft  enograft berasal dari spesies lain.



II. Berdasarkan ketebalannya. A. Split Thickness Skin Graft (STG) terdiri dari epidermis dan sebagian dermis. B. Full Thickness Skin Graft (FTG), meliputi epidermis dan seluruh ketebalan dewasa.



TEKNIK ANATESI YANG DIGUNAKAN 1. Anastesi Umum Dapat diberikan secara inhalasi, intravena, intramuskuler, subkutan, peroral, per-ektal. Yang paling sering dipakai adalah pemberian secara inhalasi dan intravena. Teknik Anatesi Umum inhalasi bisa dilakukan nafas spontan dengan sungkup muka, nafas spontan dengan laringeal mask, nafas spontan dengan COPA ( Cuffet Oropharyngeal Air Way ) atau nafas kendali di intubasi. Pada anastesi umum terdapat trias anastesi yaitu hipnotik ( hilang kesadaran ), Analgetik dan Relaksasi. Hipnotik dapat dilakukan dengan hambatan mental, analgetik dapat dilakukan dengan hambatan sensoris dan relaksasi dengan hambatan refleks dan hambatan motoris. Indikasi Anatesi umum adalah: 1. Infant dan anak-anak. 2. Operasi yang luas. 3. Pasien dengan kelainan mental. 4. Bila pasien menolak anestesi lokal. 5. Opperasi yang lama. 6. Operasi dimana dengan anestesi lokal tidak praktis dan tidak menguntungkan. 7. Pasien dalam terapi anti coagulant. 8. Pasien yang alergi terhadap obat anestesi lokal. 2. Teknik Spinal Anestesi Disebut juga spinal analgesia atau subarachnoid nerve block, terjadi karena deposit obat anetesi lokal didalam ruangan subarachnoid. Terjadi blok saraf yang reversibel pada radix anterior dan posterior, radix gangglion posterior dan sebagian medula spinalis yang akan menyebabkan hilangnya aktivitas sensoris, motoris dan otonom.



Indikasi Spina Anestesi : 1. Operasi eksterimatis bawah, baik operasi jaringan lunak, tulang atau pembunuh darah. 2. Operasi didaerah perineal : Anal, rectum bagian bawah, vaginal, dan urugoli. 3. Abdomen bagian bawah : hernia, usus halus bagian distal, appendik, rectosigmoid, kadung kencing, ureter distal, dan ginekologis. 4. Abdomen bagian atas : Kolesistektomi, gaster, kolostomi transversum. Tetapi spinal anestesi untuk abdomen bagian atas tidak dapat dilakukan pada semua pasien sebab dapat menimbulkan perubahan fisiologis yang hebat. 5. Seksio sesarea ( Caesarean Section ). 6. Prosedur diagnostik yang sakit, misalnya anoskopi, dan sistoskopi. Kontra Indikasi Absolut : 1. Gangguan pembekuan darah, karena bila ujung jarum spinal menusuk pembuluh darah, terjadi pendarahan hebat dan darah akan menekan mendulla spinalis. 2. Sepsis, karena bisa terjadi meningitis. 3. Tekanan intrakranial yang meningkat, karena bisa terjadi pergeseran otak bila terjadi kehilangan cairan serebrospinal. 4. Bila pasien menolak. 5. Adanya dermatitis kronis atau infeksi kulit di daerah yang akan di tusuk jarum spinal. 6. Penyakit sistemis dengan sequele neurologis misalnya anemia pernikiosa, neurologis misalnya anemia pernikiosa, neurosyphilys, dan porphiria. 7. Hipotensi.



Kontra Indikasi Relatif : 1. Pasien dengan pendarahan. 2. Problem di tulang belakang. 3. Anak – anak. 4. Pasien tidak kooperatif, psikosis. Penanggulangan Nyeri Pasca bedah. Kontrol nyeri pasca bedah umumnya terbaik jika dikelola oleh seorang anestesiologi karena mereka dapat melakukan intervensi dengan anestesi regional atau farmakologi atau keduanya. Modaliti analgesia pasca bedah mencakup pemberian analgesia oral, analgesia parentral, blok saraf, blok neuroaksial, dengan anestetik lokal, opioids intra spinal dan juga teknik adjuvan seperti TENS dan terapi fisik. Seleksi teknik analgesia umumnya berdasarkan, tiga faktor, yaitu : pasien, prosedur dan setting (rawat jalan atau rawat inap). Pasien rawat inap Kebanyakan pasien dengan nyeri sedang sampai berat pasca bedah membutuhkan analgetik parentral atau blok saraf dengan anestesi lokal lama satu sampai enam hari setelah pembedahan. Jika pasien dapat memulai dengan intake oral dan intensitas nyeri berkurang, analgetik oral dapat diteruskan. Analgetik parentral termasuk ketorolak, opiopid dan ketamin.



1. Opioid Table. General Guidelines for Patient-Controlled Analgesia (PCA) Orders for Averange Adult. Opioid



Bolus Dose Lockout (min)



Infusion Rate1



Morphine Merperidine (Demerol) Fentanyl (Sublimaze) Hydromorphone (Dilaudid)



1-3 mg 10-15 mg 15-25 mg 0.1-0.3 mg



0-1 mg/h 0-20 mg/h 0-50 µm/h 0-0.5 mg/h



10-20 5-15 10-20 10-20



2. Blok saraf perifer Blok pada pleksus interkosta,interpleura, brakial dan saraf femoral dapat memberikan analgesia pasca bedah yang baik sekali. Pemasangan kateter memungkinkan pemberian anestetik lokal secara intermiten atau kontinue (bupivakain 0,125% atau ropivakain 0,125% yang dapat menghasilkan analgesi selama 3-5 hari pasca bedah. 3. Blokade Neuroaksial sentral & Opioid intrasepinal Pemberian campuran anestetika lokal – opioid neuroaksial ( terutama epidural) merupakan teknik yang ekselen untuk pengelolaan nyeri pasca bedah setelah prosedur abdominal, pelvis, thorak atau orthopedi pada ekstrinitas bawah. Satu suntikan tunggal neuroaksial (sub araknoid atau epidural) anestetik lokal, opioid atau kombinasi dapat dipergunakan untuk preemtif analgesia pada hari operasi. Teknik ini efektif jika mempergunakan kateter dan ditinggalkan agar obat anestesi lokal bisa diberikan secara interniten atau kontinue.



Table. Epidural Opioids. Opioid



Relative



Dose Onset



Peak



Duration



Infusion



PCA1



PCA



Lipid Morphine



(min)



Solubility 1 2-5



15-30



(min) 60-90



(h) 4-24



mg Fentanyl



600



50-



5-10



10-20



1-3



100 Hodromorphone 1.5



µg 0.75



10-15



20-30



-1.5



618



Rate



Dose



Lockout



0.3-0.9



0.2-



(min) 30



mg/h



0.3



25-50



mg 20-30



µg/h



µg/h



0.1-0.2



0.1-



mg/h



0.2



mg



µg



Morphine intratekal 0,02-0,04 mg dapat memberikan analgesia yang sangat baik untuk 4-24 jam.



Morphine epidural 0.3-0.5 mg



memberikan efek yang sama dan lebih umum digunakan. Bupivakain 0.0625-0.125% atau rovipakain 0.1-0,25% dikombinasi dengan morfin 0,1 mg/ml atau fentanil 5µg/ml memberikan analgesia sangat baik dengan dosis lebih kecil dan sedikit efek samping. Penambahan epinefrin dosis kecil 2µg/ml memperpanjang dan memperkuat anagesia epidural dan dapat mengurangi absorpsi sistemik opioid lipofilik (misalnya fentanil). Penambahan klonodin dosis kecil 50-75 µg juga menambah dan memperpanjang analgesia epidural.



Algoritme Difficult Airway



15



30