5 0 173 KB
ANALISIS SINTESIS TINDAKAN PERAWATAN LUKA DI RUANG ASTER RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN
Disusun Oleh : Dwi Ananti, S.Tr. Kep P27220019 200
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKKES KEMENKES SURAKARTA JURUSAN KEPERAWATAN PRODI PROFESI NERS 2019/2020
FORMAT LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN Analisis Sintesis Tindakan Perawatan Luka Dalam Pada Sdr. S Di Ruang Aster RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Hari
: Kamis
Tanggal
: 15 Januari 2020
Jam
: 08.15 WIB A.
Keluhan Utama :
Pasien mengeluh nyeri pada luka post operasi B.
Diagnosa Medis
Appendisitis C.
Diagnosa Keperawatan
Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur insisi D.
Data Yang Mendukung Diagnosa Keperawatan
DS : Pasien mengatakan nyeri pada luka post op pada bagian perut kanan bawah DO : 1. Keadaan umum pasien sedang 2. Kesadaran komposmentis 3. Tekanan Darah 4. Nadi
: 87x/menit
5. RR
: 20x/menit
: 110/70 mmHg
6. Suhu : 36.7oC 7. Terdapat luka post operasi ± 10 cm tertutup kassa steril.
E.
Dasar Pemikiran
Apendisitis merupakan inflamasi di apendiks yang dapat terjadi tanpa penyebab yang jelas, setelah obstruksi apendiks oleh feses atau akibat terpuntirnya apendiks atau pembuluh darahya. (Kowalak. 2011) Proses insisi kulit pada prosedur operasi dapat menstimulasi hipersensitivitas Sistem Saraf Pusat (SSP) dan nyeri dirasakan setelah prosedur operasi selesai (Syamsuhidajat & Jong, 2010). Nyeri post operasi merupakan reaksi kompleks pada jaringan yang terluka (Syamsuhidajat & Jong, 2010). Karena ada trauma pada jaringan perlu adanya perawatan yang optimal untuk mempercepat penyembuhan pasien. Perawatan post operasi adalah perawatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan setelah tindakan operasi sebagai tindak lanjut. Sedangkan luka operasi adalah luka yang disebabkan oleh tindakan operasi. Biasanya luka tipe ini lebih kecil, hanya berupa sayatan dan sudah dilakukan penjahitan jaringan sehingga biasanya luka tidak dalam kondisi terbuka. Untuk kondisi ini luka berada pada kondisi luka bersih sehingga yang harus ditekankan adalah perawatan luka selanjutnya, juga harus mempertahankan kebersihan/ sterilitasnya karena itu adalah hal yang penting yang harus diperhatikan agar luka segera sembuh, Mubarak (2010). Prosedur perawatan luka pada pasien post operasi bertujuan meningkatkan proses penyembuhan jaringan dan juga untuk mencegah infeksi.
F.
Prinsip Tindakan Keperawatan STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN LUKA
1 2
PROSEDUR PENGERTIAN TUJUAN
Membersihkan luka, mengobati luka dan menutup kembali luka dengan tekhnik steril. 1. Mencegah masuknya kuman dan kotoran ke dalam luka. 2. Memberi pengobatan pada luka. 3. Memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien.
3
KEBIJAKAN
4 5
PETUGAS PERALATAN
4. Mengevaluasi tingkat kesembuhan luka. Pasien yang luka baru maupun luka lama, luka post oprasi, luka bersih dan luka kotor. Perawat. 1. Pinset anatomis 2. Pinset chirurgis 3. Gunting debridemand / gunting jaringan. 4. Kassa steril. 5. Kom kecil 2 buah. 6. Peralatan lain terdiri dari :
6
PROSEDUR PELAKSANAA N
a.
Sarung tangan.
b.
Gunting plester.
c.
Plester.
d.
Desinfektan (Bethadin).
e.
Cairan NaCl 0,9%
f.
Bengkok
g.
Perlak / pengalas.
h.
Verband.
Obat luka sesuai kebutuhan. A. Tahap orientasi 1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik. 2. Memperkenalkan diri, menanyakan nama pasien dan tempat tanggal lahir (melihat
gelang identitas pasien). 3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien dan keluarga. 4. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien sebelum tindakan dilakukan. B. Tahap kerja 1. Dekatkan alat-alat dengan klien 2.
Menjaga privasy pasien.
3. Mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan. 4. Pasang perlak / pengalas di bawah daerah luka. 5.
Membuka peralatan.
6.
Memakai sarung tangan.
7. Basahi kasa dengan bethadin kemudian dengan menggunakan pinset bersihkan area sekitar luka bagian luar sampai bersih dari kotoran. (gunakan teknik memutar searah jarum jam) 8. Basahi kasa dengan cairan NaCl 0,9% kemudian dengan menggunakan pinset bersihkan area luka bagian dalam. (gunakan teknik usapan dari atas ke bawah) 9. Keringkan daerah luka dan Pastikan area daerah luka bersih dari kotoran. 10. Beri obat luka sesuai kebutuhan jika perlu. 11. Pasang kasa steril pada area luka sampai tepi luka. 12. Fiksasi balutan menggunakan plester atau balautan verband sesuai kebutuhan. 13.
Mengatur posisi pasien seperti semula.
14.
Alat-alat dibereskan.
15.
Buka sarung tangan
C. Tahap terminasi 1. Melakukan evaluasi hasil yang dicapai dan respon pasien Memberikan reinforcement
positif pada pasien. 2. Membaca tahmid dengan pasien. G.
dan
berpamitan
Analisis Tindakan
Perawatan luka post operasi yaitu membersihkan luka dengan teknik steril untuk
mencegah
terjadinya
infeksi,
menurunkan
pertumbuhan
mikroorganisme, meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis serta mempercepat proses penyembuhan luka.
H.
Bahaya Dilakukannya Tindakan
Perawatan luka operasi memiliki dampak yang signifikan dan sangat membahyakan apabila tidak dilakukan sesuai tekhnik steril dan SOP. Yaitu dapat memicu adanya infeksi luka operasi (ILO).
I.
Tindakan Keperawatan Lain Yang Dilakukan 1. Mengkaji Keadaan Umum dan TTV Keadaan Umum sedang Kesadaran Komposmentis Tekanan Darah : 110/70 mmHg Nadi
: 87x/menit
RR
: 20x/menit
Suhu
: 36,7oC
2. Mengkaji nyeri secara komperhensif Pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi perut kanan bagian bawah 3. Mengkaji tanda dan gejala infeksi Tidak terdapat tanda dan gejala infeksi (tumor, rubor, kalor, dolor, fungsio lasea)
4. Menganjurkan pasien untuk menaikkan asupan gizi yang cukup 5. Memberikan terapi obat sesuai advice dokter. J.
Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
S:
Pasien mengatakan keadaan sudah membaik, sudah bisa jalan
O:
Keadaan umum pasien sedang Kesadaran komposmentis Tekanan Darah : 110/70 mmHg Nadi
: 89x/menit
RR
: 20x/menit
Suhu
: 36.2oC
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi (rubor, kalor, dolor, tumor, fungsio laesa) Luka tertutup kasa bersih, luka kering dan bersih Wajah tampak segar Pasien tampak rileks dan lebih nyaman A : Resiko infeksi teratasi P : Lanjutkan intervensi di rumah (discarge planning)
K.
1.
Istirahat beberapa waktu
2.
Anjurakan melakukan teknik napas dalam saat nyeri
3.
Kontrol sesuai jadwal
4.
Minum obat sesuai anjuran
Evaluasi Diri
Tindakan sudah dilakukan sesuai dengan prinsip Standart Operasional Prosedur (SOP). Namun terkadang human error bisa terjadi saat melakukan tindakan, maka diharapkan untuk selalu hati-hati dan melakukan tindakan sesuai dengan SOP.
L.
Daftar Pustaka / Referensi
Kowalak. 2011. Keperawatan Appendisitis. Bandung: Indonesia Publishing House Mubarak, Iqbal. (2010). Buku ajar : Kebutuhan dasar manusia. EGC. Jakarta Nurarif, H., dan Kusuma. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Nanda NIC-NOC 2015. Jogjakarta : Mediaction Jogja Syamsuhidayat & Jong. (2010). Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta : EGC
Mengetahui, Pembimbing Klinik/CI
Mahasiswa praktikan,
(………………….……)
(…………………..…)