Analisa Tindakan Semi Fowler (Fenny Fer) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISA TINDAKAN MENGATUR POSISI SEMI FOWLER 40°



Oleh: Yolinda 520133



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO SEMARANG 2020



LAPORAN ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN 1



Tindakan keperawatan yang dilakukan Nama Pasien: Tn. N Diagnosa Medis: CKD



2



Diagnosa Keperawatan



3



Tujuan Tindakan



4



Prinsip- prinsip tindakan dan rasional



Posisi semifowler adalah (setengah duduk ) adalah posisi berbaring dengan menaikan kepala dan badan 30 -45 derajat . Kegunaan :• Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan Pola nafas tidak efektif b.d Hambatan upaya nafas ( kelemahan otot pernafasan (D.0005) (PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. 2017) Ventilasi maksimal, tidak ada gangguan pernafasan dan pasien merasa rileks 1. Pada saat menempatkan pasien ditempat tidur, pertahankan agar kasur yang digunakan dapat mendukung tubuh dengan baik. 2. Yakinkan bahwa alas tidur tetap bersih dan kering karena alas tidur yang lembab atau terlipat akan meningkatkan risiko terjadinya ulkus dekubitus. 3. Letakkan alat-alat bantu ditempattempat yang membutuhkan, sesuai dengan jenis posisi. 4. Jangan meletakkan satu bagian tubuh diatas bagian tubuh yang lain, terutama dengan daerah penonjolan tulang. 5. Rencanakan perubahan posisi selama 24 jam dan lakukan secara teratur



Persiapan alat :  Sandaran punggung atau kursi  Bantal atau balok penahan kaki tempat tidur bila perlu  Tempat tidur khusus (functional bed) jika perlu Pra interaksi 1. Melakukan observasi kondisi pasien 2. Mencuci tangan 3. Persiapan alat



pada



Tahap Orientasi 1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien 3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan



Fase kerja 1. Jaga privasi klien 2. Pasien di dudukkan, sandaran punggung atau kursi di letakkan di bawah atau di atas kasur di bagian kepala, di atur sampai setengah duduk dan di rapikan. Bantal di susun menurut kebutuhan. Pasien di baringkan kembali dan pada ujung kakinya di pasang penahan. 3. Pada tempat tidur khusus (functional bed) pasien dan tempat tidurnya langsung di atur setengah duduk, di bawah lutut di tinggikan sesuai kebutuhan. Kedua lengan di topang dengan bantal. 4. Pasien di rapikan. Fase terminasi 1. Melakukan evaluasi tindakan 2. Berpamitan dengan klien



5



Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahan



6



Hasil yang didapat dan makna



7



8



3. Membereskan alat-alat 4. Mencuci tangan 5. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan pada lembar observasi Kesalahan pemberian posisi akan memperberat kerja paru-paru Pencegahan: sesuai SOP



RR: batas normal, Nadi normal TTV normal Identifikasi tindakan keperawatan 1. Observasi tanda tanda vital dan lainnya yang dapat pertahankan jalan napasnya dilakukan untuk 2. Berikan Oksigen mengatasi masalah diagnosa Evaluasi diri tentang pelaksanaan tindakan sudah dilakukan sesuai tindakan tersebut prosedur. di dokumentasikan ke rekam medik pasien.



DAFTAR PUSTAKA



Boswich, John A. (2013). Perawatan Gawat Darurat . Jakata: EGC Brunner dan Suddarth. (2013), Keperawatan medikal bedah, Jakarta; EGC Kozier, B., et. al.. (2012). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep,proses, dan praktik. Jakarta: EGC Murwarni, Arita. 2009. Perawatan Pasien Penyakit Dalam. Edisi 2. Mitra Cendekia: Yogyakarta. PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI PPNI, Tim Pokja SIKI DPP. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI PPNI, Tim Pokja SLKI DPP. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI