Analisis Cerpen GW [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Konflik batin yang dialami tokoh Guru Isa dalam novel yang berjudul “Jalan tak ada ujung” Karya Mochtar Lubis Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas bahasa indonesia Guru Pengampu : Muhammad Adi Alvian, S.Pd



Disusun Oleh:



Fathi Shidqi Alkarim



X IPA 4 MADRASAH ALIYAH NEGERI 11 JAKARTA JL.H.GANDUN NO.60 RT.7/RW.8, LB. BULUS, CILANDAK , JAKARTA 2019



KATA PENGANTAR Segala puji hanya bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat limpahan karunia nikmatnya saya dapat menyelesaikan makalah yang bertajuk “Konflik batin yang dialami oleh tokoh Guru Isa dalam cerpen yang berjudul jalan tak berujung karya Mochtar lubis dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang diampu oleh Bapak Muhammad Adi Alvian Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini. Meski demikian, saya menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga saya secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca. Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat, dan untuk saya sendiri khususnya.



Jakarta 16 November 2019



Penulis



I



Daftar isi Kata pengantar



I



Daftar isi II Bab I Pendahuluan 1 Latar belakang



1



Rumusan masalah



1



Batasan masalah



1



Tujuan



1



Bab II Pembahasan 2 Kajian teori 2 Unsur intrinsik Sinopsis



2



3



Konflik batin



5



Bab III Tentang Penulis Biografi penulis



6



Karya penulis



6



Penghargaan



7



Bab IV Analisis cerpen Unsur intrinsik



8



Konflik batin



12



6



8



Bab V Penutup 13 Kesimpulan 13 Saran



13



Daftar pustaka 14



II



Bab I Pendahuluan A. Latar belakang Cerpen termasuk salah satu jenis karangan narasi, narasi merupakan karangan berupa rangkaian peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu. Selain cerpen, karangan yang tergolong kedalam jenis narasi adalah cerpen, roman, dan semua karya prosa imajinatif. Karangan jenis ini bermaksud menyajikan peristiwa atau mengisahkan apa yang telah terjadi dan bagaimana suatu peristiwa terjadi. Selain berdasarkan fakta, kejadiannya boleh berupa sesuatu yang dikhayalkan oleh penulis dan dihidupkan dalam alam fantasi yang sama sekali jauh dari realita kehidupan. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang dibuat, penulis akan merumuskan masalah yaitu: 1. Apa saja unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen yang berjudul jalan tak berujung karya Mochtar lubis? 2. Bagaimana konflik batin yang dialami Guru Isa dalam cerpen yang berjudul jalan tak berujung? C. Batasan masalah Berdasarkan rumusan masalah yang dibuat penulis akan membatasi masalah pada : 1. Unsur intrinsik yang terdapat pada novel yang berjudul jalan tak berujung karya Mochtar lubis 2. Konflik batin yang dialami oleh tokoh Guru Isa dalam novel yang berjudul jalan tak berujung D. Tujuan Dari rumusan masalah yang dibuat dapat disimpulkan tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Mengetahui unsur intrinsik yang terdapat pada cerpen 2. Konflik batin yang dialami oleh tokoh Guru Isa dalam novel jalan tak berujung karya Mochtar lubis



1



Bab II Pembahasan A. Kajian teori Cerpen adalah cerita pendek, jenis karya sastra yang memaparkan kisah ataupun cerita tentang manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek. Atau definisi cerpen yang lainnya yaitu merupakan karangan fiktif yang isinya sebagian kehidupan seseorang atau juga kehidupan yang diceritakan secara ringkas yang berfokus pada suatu tokoh sja. Maksud dari cerita pendek disini ialah ceritanya kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) kata atau kurang dari 10 (sepuluh) halaman. Selain itu, cerpen hanya memberikan kesan tunggal yang demikian dan memusatkan diri pada satu tokoh dan satu situasi saja.1 Banyak hal yang terkandung dalam cerita pendek, di dalam cerita pendek terdapat watak tokoh cerita pendek, amanat, serta sejumlah permasalahan yang dihadapi oleh tokoh cerita pendek merupakan potret kehidupan nyata disajikan oleh pengarang melalui cerita. Maka, dengan mengapresiasi cerita pendek, kita akan mendapat banyak pengalaman hidup, termasuk nilai positif watak yang berada di dalam cerita tersebut 2



B. Unsur intrinsik Unsur intrinsik merupakan sebuah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari dalam yang mewujudkan struktur suatu karya sastra3 Berikut ini merupakan unsur intrinsik yang terdapat pada sebuah cerpen: 1. Tema Unsur intrinsik cerpen yang pertama adalah tema. Dalam sebuah cerpen tema merupakan ruh atau nyawa dari setiap karya cerpen. Dengan kata lain tema merupakan ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita yang ada dari cerpen. Tema memiliki sifat umum dan general yang dapat diambil dari lingkungan sekitar, permasalahan yang ada di masyarakat, kisah pribadi pengarang sendiri, pendidikan, sejarah, perjuangan romansa, persahabatan dan lain-lain. 2. Tokoh dan penokohan Tokoh atau penokohan adalah salah satu bagian yang wajib ada dalam sebuah cerpen. Namun, yang perlu diketahui adalah tokoh dan penokohan merupakan dua hal yang berbeda dalam sebuah penulisan cerpen. Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terlibat di dalam cerita tersebut. Sedangkan penokohan adalah penentuan watak atau sifat tokoh yang ada di dalam cerita. Watak yang diberikan dapat digambarkan dalam sebuah ucapan, pemikiran dan pandangan dalam melihat suatu masalah. 3. Alur (Plot) Alur adalah urutan jalan cerita dalam cerpen yang disampaikan oleh penulis. Dalam menyampaikan cerita, ada tahapan-tahapan alur yang disampaikan oleh sang penulis. Pada umumnya alur ada 2 yaitu : a. Alur maju merupakan alur cerita yang mana jalan ceritanya berurutan atau runtut dari awal hingga akhir atau sesuai dengan tahapan yang di atas. Pengenalan tokoh, 1



http://www.pengertianku.net/2014/11/pengertian-cerpen-dan-strukturnya-dilengkapi-unsur-unsurnya.html Diunduh pada sabtu 16 November 2019, 5:18 WIB 2 Ahmad Manarul Hakim, http://www.yuksinau.id/cerpen-pengertian-ciri-unsur-struktur-fungsi/ diunduh pada sabtu 16 November 2019, 6:07 WIB 3 http://alfianjaelani.blogspot.co.id/p/pengertian-unsur-intrinsik-dan.html diunduh pada sabtu 16 November 2019, 6:14 WIB



2



4.



5.



6.



7.



permasalahan mulai muncul, permasalahan atau konflik memuncak, dan terakhir adalah penyelesaian masalah itu sendiri. b. Alur mundur merupakan alur cerita yang berlawanan dengan alur maju. Dalam jalan cerita suatu cerita pendek, pengarang menjelaskan terlebih dahulu konflik yang sedang terjadi, kemudian pembaca diajak flashback kepada suatu kejadian atau peristiwa yang menjadi penyebab konflik tersebut terjadi. Setting (Latar) Setting atau latar mengacu pada waktu, suasana, dan tempat terjadinya cerita tersebut. Latar akan memberikan persepsi konkret pada sebuah cerita pendek. Ada 3 jenis latar dalam sebuah cerpen yakni latar tempat, waktu dan suasana. Sudut Pandang Sudut pandang merupakan strategi yang digunakan oleh pengarang cerpen untuk menyampaikan ceritanya. Baik itu sebagai orang pertama, kedua, ketiga. Bahkan acapkali para penulis menggunakan sudut pandang orang yang berada di luar cerita. Gaya Bahasa Gaya bahasa merupakan ciri khas sang penulis dalam menyampaikan tulisannya kepada publik. Baik itu penggunaan majasnya, diksi dan pemilihan kalimat yang tepat di dalam cerpennya. Amanat Amanat adalah pesan moral atau pelajaran yang dapat kita petik dari cerita pendek tersebut. Di dalam suatu cerpen, moral biasanya tidak ditulis secara langsung, melainkan tersirat dan akan bergantung sesuai pemahaman pembaca akan cerita pendek tersebut. 4



C. Sinopsis Novel ini menceritkan tentang kisah seorang guru yang bernama Isa, dia sangat ketakutan dengan masa-masa revolusi. Karena Isa adalah seorang guru, oleh karena itu ia sangat dihormati oleh tetangga-tetangganya. Guru Isa mempunyai istri yang bernama Fatimah dan seorang anak yang bernama salim yang mana bukan anak kandungnya melainkan anak yang diadopsinya. Suatu ketika dia melewati gang jaksa disanalah ketika ketakutannya selama ini memuncak, ketika itu dia sedang berjalan untuk pergi ke sekolahnya. Tiba di jalan jaksa terdengar suara ubel-ubel dan teriakan para serdadu. Guru Isa berlindung di rumah yang entah tidak di kenalnya, dia melihat dari balik jendela dan melihat keluar jendela apa yang terjadi hingga tanpa sadar seorang mendobrak pintu rumah itu, yang membuat tubuhnya bergetar. Akhirnya serdadu pun pergi tapi, guru Isa bersama orang-orang lain keluar rumah untuk melihat keadaan. Disana tergeletak seorang tionghoayang tertembak oleh serdadu-serdadu tadi. Guru Isa melihat darah yang merah mengental mengalir di hadapannya. Ketika sampai disekolahpun dia masih merasa takut, kemudian guru Isa memainkan biolanya untuk menenangkan hatinya. Dan datanglah saleh, setelah beberapa saat memainkan biolanya mereka memutuskan pulang. Sampai dirumah pun ia masih merasakan ketakutannya itu. Pertemuan awalnya dengan hazil seorang pejuang muda pada masa revolusi yang pandai bermain biola dan seorang komponis. ketika guru Isa menghadiri pertemuan rapat dalam rangka perjuangan revolusi. Disana guru Isa mendapat tugas sebagai kurir(pengantar) senjata dan surat-surat di dalam kota Jakarta. Sebenarnya guru Isa ingin menolaknya tetapi ia takut dibilang pengecut dan desakan-desakan yang amat menekannya oleh karena itu dengan sangat terpaksa ia menurutnya Karena desakan4



https://notepam.com/unsur-intrinsik-cerpen/ diunduh pada 16 November 2019, 7:10 WIB



3



desakan yang amat menekannya, akhirnya guru Isa mendapat pekerjaan itu. Sejak saat itulah guru Isa ikut dalam perjuangan revolusi. Kemudian guru Isa dan hazil bertugas untuk mengambil senjata dan bom tangan yang disimpan di daerah Asam Reges, untuk mengangkut senjata dan bom tersebut mereka membutuhkan kendaraan, mereka akhirnya meminjam truk pada tuan hamidy yang dikemudikan oleh Abdullah. Guru Isa berangkat bersama hazil ke asam reges. Disana mereka bertemu dengan rakhmat yang telah menunggu mereka. Rakhmat, seorang pemuda yang berani dan bersemangat sama seperti Hazil. setelah mererka mengangkut senjata dan bom mereka akan menyimpan simpan di Manggarai, kemudian di selundupkan ke Kerawang. Penyelundupan itu berjalan dengan baik, meskipun ketakutan yang melanda guru Isa sangat membuatnya tersiksa karena baru pertama kalinya ia ikut berjuang dalam kemerdekaan. Karena kebutuhan yang mendesak dan penghasilan dari seorang guru tidak bisa menafkahi keluarganya guru Isa nekat untuk mencuri dan menjual buku tulis baru yang tersimpan di lemari di sekolahnya. Suatu hari guru Isa merasakan sakit ditubuhnya. Tubuhnya begitu demam hingga guru Isa tidak dapat keluar dari kamarnya. Saat itulah hazil menjenguknya. Disana hazil melihat Fatimah dia terlihat tertarik kepadanya. Itulah awal dari perselingkuhan hazil dan Fatimah. Karena setelah menikah selama enam bulan guru Isa tidak dapat memberikan kepuasan secara batin kepada isterinya. Pada awalnya guru Isa tidak mengetahui hubungan mereka, dia tidak curiga mengapa setiap hari hazil pergi ke rumahnya. Tetapi pada suatu hari guru Isa pulang dari sekolah dia sangat lelah dan merebahkan tubuhnya di atas kasurnya, di saat itu guru Isa menemukan pipa di balik bantalnya, dia menyadari bahwa pipa itu milik hazil. Dan Guru Isa amat marah tetapi ia lebih memilih untuk diam. Kalau dia bertanya, dia akan tahu apa yang disangkanya sungguh terjadi, karena itu lebih menakutkan hatinya dari pada keraguannya sekarang. Serdadu Inggris kemudian meninggalkan Indonesia setelah adanya perjanjian Linggar Jati dan membuat hati orang menjadi lega karena mereka tidak terjebak di antara serdaduserdadu yang setiap hari mengancam hidup mereka, dan begitu juga dengan guru Isa yang merasa kurangnya ketakutan dalam hatinya. Akan tetapi, kondisi tersebut bukanlah sesuatu yang mengenakan. karena Beberapa saat setelah kepergian serdadu Inggris, serdadu Belanda kemudian datang kembali ke Indonesia. Puncak pemberontakan mereka terjadi ketika guru Isa, Hazil, dan Rakhmat, temannya, merencanakan untuk menyerang serdadu Belanda disebuah bioskop, bioskop yang bernama Rex. Setelah usainya film di bioskop itu hazil dan rakhmat yang bertugas utnuk meledakkan bom, melemparkan bom tangan di depan pintu masuk bioskop tersebut. Beberapa serdadu Belanda terluka akibat ledakan bom tersebut. Setelah itu mereka bertiga pulang ke tempat masing-masing dan tidak saling memberi kabar untuk selang waktu yang lama. Guru Isa yang bertugas untuk mengamati keadaan di luar bioskop menjadi begitu ketakutan diapun berlari dari tempat itu karena melihat polisi militer. Setelah kejadian itu guru Isa merasa sangat ketakutan di setiap harinya. Takut kalau rakhmat atau hazil tertangkap dan mengatakan bahwa guru Isa ikut dalam pengeboman di bioskop Rex. Ketika melihat di berita bahwa telah tertangkapnya salah seorang pelempar granat tangan guru Isa pingsan dan guru Isa jatuh sakit. Setelah tiga hari berbaring di tempat tidur guru Isa baru berani berdiri dari tempat tidurnya. Dan waktu itu juga dia ditangkap oleh polisi. Guru Isa dibawa oleh polisi dan dia dipaksa mengakui tentang siapa saja yang terlibat dalam pengeboman di bioskop Rex. Mereka berdua disiksa. Karena mereka tetap tidak mau mengaku di mana Rakhmat bersembunyi. Isa tahu bahwa Hazil akan mati kerena terus disiksa, begitu juga ia akan mati bersamanya. Tapi di sana pula guru Isa sadar dan menemukan sifat kelakian-lakiannya  dan arti hidupnya sesungguhnya. 4



D. Konflik batin Konflik adalah sesuatu yang bersifat tidak menyenangkan yang terjadi dan atau dialami tokoh-tokoh cerita, yang jika tokoh tersebut mempunyai kebebasan memilih ia/mereka tidak akan memilih peristiwa tersebut menimpa dirinya. Konflik dibeda-bedakan menjadi: 1. Konflik fisik (eksternal) Konflik fisik terjadi jika tokoh berhadapan dengan sesuatu di luar dirinya. Sesuatu tersebut bisa saja tokoh lain, lingkungan manusia atau lingkungan alam 2. Konflik batin (internal) Konflik batin adalah konflik yang terjadi dalam hati dan pikiran para tokoh. Konflik tersebut terjadi karena tokoh tersebut ada masalah dengan dirinya sendiri. Misal: Tokoh mempunyai dua keinginan, harapan, keyakinan yang berlawanan. Cerpencerpen yang menonjolkan konflik batin sering mempergunakan sudut pandang “Aku”5



5



https://octacintabuku.wordpress.com/tag/konflik-batin/ diunduh pada 16 November 2019, 8:15 WIB



5



Bab III Tentang penulis A. Biografi penulis Mochtar Lubis lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 7 Maret 1922 putra dari Pandapotan Lubis, pegawai Pangreh Praja atau binnenlands bestuur (BB) pemerintah kolonial Hindia Belanda yang ketika pensiun pertengahan 1930-an menjabat sebagai Demang atau Kepala Daerah Kerinci Pendidikan dasar Mochtar Lubis diselesaikan di sekolah dasar berbahasa Belanda HIS di Sungai Penuh, kemudian dia melanjutkan pelajaran di sekolah ekonomi partikelir di Kayutanam. Pendidikan formalnya tidak sampai pada taraf AMS atau HBS. Mochtar Lubis sempat menjadi guru sekolah di Pulau Nias, sebelum datang ke Jakarta. Pada zaman Jepang, ia bekerja sebagai anggota tim yang memonitor siaran radio Sekutu di luar negeri. Sejak zaman pendudukan Jepang ia telah dalam lapangan penerangan. Ia turut mendirikan Kantor Berita ANTARA, kemudian mendirikan dan memimpin harian Indonesia Raya yang telah dilarang terbit. Ia mendirikan majalah sastra Horizon bersama-sama kawankawannya. Pada waktu pemerintahan rezim Soekarno, ia dijebloskan ke dalam penjara hampir sembilan tahun lamanya dan baru dibebaskan pada tahun 1966. Pemikirannya selama di penjara, ia tuangkan dalam buku Catatan Subversif (1980). Pernah menjadi Presiden Press Foundation of Asia, anggota Dewan Pimpinan International Association for Cultural Freedom (organisasi CIA), dan anggota World Futures Studies Federation. Novelnya, Jalan Tak Ada Ujung (1952 diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh A.H. John menjadi A Road With No End, London, 1968), mendapat Hadiah Sastra BMKN 1952; cerpennya Musim Gugur menggondol hadiah majalah Kisah tahun 1953; kumpulan cerpennya Perempuan (1956) mendapatkan Hadiah Sastra Nasional BMKN 1955-1956; novelnya, Harimau! Harimau! (1975), meraih hadiah Yayasan Buku Utama Departeman P & K; dan novelnya Maut dan Cinta (1977) meraih Hadiah Sastra Yayasan Jaya Raya tahun 1979. Selain itu, Mochtar juga menerima Anugerah Sastra Chairil Anwar (1992)..6



B. Karya penulis      



Tidak Ada Esok (novel, 1951) Si Jamal dan Cerita-Cerita Lain (kumpulan cerpen, 1950) Teknik Mengarang (1951) Teknik Menulis Skenario Film (1952) Harta Karun (cerita anak, 1964) Tanah Gersang (novel, 1966)



6



 Muhamad Nurdin Fathurrohman, https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.com/2017/03/biografi-mochtarlubis-satrawan-angkatan-1950-1960.html diunduh pada 16 November 2019, 8:40 WIB



6



                 



Senja di Jakarta (novel, 1970; diinggriskan Claire Holt dengan judul Twilight in Jakarta, 1963) Judar Bersaudara (cerita anak, 1971) Penyamun dalam Rimba (cerita anak, 1972) Harimau! Harimau! (novel, 1975) Manusia Indonesia (1977) Berkelana dalam Rimba (cerita anak, 1980) Kuli Kontrak  (kumpulan cerpen, 1982) Bromocorah (kumpulan cerpen, 1983 Jalan Tak Ada Ujung (novel , 1952 diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh A.H. John menjadi A Road With No End, London, 1968) Perlawatan ke Amerika Serikat  (1951) Perkenalan di Asia Tenggara (1951) Catatan Korea (1951) Indonesia di Mata Dunia (1955) Tiga Cerita dari Negeri Dollar (kumpulan cerpen, John Steinbeck, Upton Sinclair, dan John Russel, 1950) Orang Kaya (novel F. Scott Fitgerald, 1950) Yakin (karya Irwin Shaw, 1950) Kisah-kisah dari Eropa (kumpulan cerpen, 1952) Cerita dari Tiongkok (terjemahan bersama Beb Vuyk dan S. Mundingsari, 1953)



C. Penghargaan Mochtar lubis memperoleh penghargaan sebagai berikut :       



Magsaysay Award untuk jurnalistik dan kesusastraan Hadiah Sastra BMKN 1952 hadiah majalah Kisah tahun 1953 Hadiah Sastra Nasional BMKN 1955-1956 hadiah Yayasan Buku Utama Departeman P & K Hadiah Sastra Yayasan Jaya Raya tahun 1979 Anugerah Sastra Chairil Anwar (1992).



7



Bab IV Analisis Cerpen A. Unsur intrinsik 1. Tema. Tema dalam cerpen ini Seorang Guru sekolah yang merasa takut akan kenyataan hidupnya yang harus berjuang saat masa revolusi pasca kemerdekaan.



2. Tokoh dan penokohan a. Guru Isa  Penakut : “Tetapi dalam hatinya sendiri dia takut, bahwa keputusan yang akan diambil, dia sendiri tidak bisa hadapi dan terima.”7  Tidak menyukai perkelahian : “saya bukan orang berkelahi, bisiknya kembali … 8  Perasa : “ Sampai bisa niat mencuri masuk ke dalam kepalaku,” pikirnya, malu pada dirinya sendiri.9 b. Hazil  Pembangkang : “Ha, rupanya pistol itu masih belum juga engkau buang ? Bukankah Ayah suruh seminggu yang lalu ? Anak kepala batu! Engkau mau mati?”10  Bertekad kuat : “Jangan Ayah! Kita perlu senjata untuk kemerdekaan.”11  . Pandai : “Jika kita angkat terang – terang, siang – siang, maka tidak seorang juga serdadu Inggris yang akan curiga kita membawa mesiu,” tulis Hazil dalam suratnya.12 c. Fatimah  Pandai menahan diri : Barangkali memang perempuan lebih dapat menahan diri daripada laki – laki dalam keadaan serupa ini, atau pendidikannya menahannya.13  Perhatian : “Malariamu lagi barangkali,” kata Fatimah. “Minumlah pel. Masih ada di lemari.”14  Ingin dicintai : Dia adalah seorang perempuan yang seluruh tubuhnya dan jiwanya memekik minta dikuasai dan direbut.15 d. Rakhmat  Berani : Rakhmat sekarang telah bisa berkawan dengan kekerasan. Dia paling berani …16



7



Mochtar lubis, jalan tak ada ujung, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, Hlm. 59 Ibid Hlm. 130 9 Ibid Hlm. 24 10 Ibid Hlm 20 11 Ibid Hlm 20 12 Ibid Hlm 72 13 Ibid Hlm 62 14 Ibid Hlm 110 15 Ibid Hlm 63 16 Ibid Hlm 97 8



8



e. Tuan Hamidy  Dermawan : “Dalam perjuangan kita mesti bantu – membantu bukan? Kalau beras lepas saya juga mau sumbangkan … “17 f. Mr. Kamaruddin  Tempramental : Dia baru saja marah – marah pada babu, karena kopinya tiap pagi diberi gula banyak – banyak.18  Penyayang : … tersembunyi perasaan yang lebih besar dari kemarahan. Perasaan kesayangan seorang ayah pada anak …19 g. Serdadu serdadu atau penjajah  Tidak berperikemanusiaan : Menggeledah dengan kasar sekali, dan tangannya terlalu lama berhenti di dada perempuan itu.20



3. Alur (Plot) 



Perkenalan: Ketika tembakan pertama di Gang Jaksa itu memecah kesunyian pagi Guru Isa …21







Pertikaian: Rasa jijik dan takut memuncak dalam hati Isa melihat tangan serdadu yang kasar …22 Konflik: … ketika dia terpilih menjadi kurir – pengantar – senjata dan surat – surat di dalam kota Jakarta.23 Klimaks: Mereka akan melemparkan granat tangan itu bersama – sama, dan kemudian lari. Melemparkan granat ke tengah – tengah serdadu – serdadu Belanda yang berdesak – desak keluar dari bioskop.24 Peleraian: Hazil berkata kepadanya (Isa) “Isa, mengakulah engkau, mereka akan datang kembali.“25 Akhir Cerita: Tetapi bersama dengan itu dia tahu pula, bahwa baginya jalan baru mulai.26



 



 



4. Setting (Latar) a. Latar tempat 1. 2. 3. 4.



Gang Jaksa : “… bermain – main di jalan Gang Jaksa.” 27 Gang Sirih Wetan : “dari dalam Gang Sirih Wetan “ 28 Warung P. Damrah : “Di warung Pak Damrah …“29 Kebon Sirih : “… dari arah Kebon Sirih …“30



17



Ibid Hlm 67 Ibid Hlm 18 19 Ibid Hlm 20 20 Ibid Hlm 12 21 Ibid Hlm 8 22 Ibid Hlm 12 23 Ibid Hlm 39 24 Ibid Hlm 129 25 Ibid Hlm 161 26 Ibid Hlm 164 27 Ibid Hlm 2 28 Ibid Hlm 2 29 Ibid Hlm 3 30 Ibid Hlm 5 18



9



5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.



Asam Lama : “Jalan Asam Lama itu sepi .“31 Sekolah : “ Ketika dia tiba di rumah sekolah …“32 Rumah Mr. Kamaruddin : “… di beranda belakang rumahnya …“ 33 Kamar kerja Guru Isa : “…dan Guru Isa bekerja di kamar kerjanya.” 34 Kamar mandi : “Di kamar mandi dia bermain – main dengan Salim kecil.” 35 Pabrik Limun : “… tiba di depan pabrik limun.“36 Manggarai : “ … membawa empat peti granat tangan dan peluru ke Manggarai.” 37 Karawang : “… di seluruh daerah karawang ini.” 38 Pabrik Nimeff : “… di depan pabrik Nimeff.”39 Rumah Tuan Hamidy : “Di depan rumah Tuan Hamidy .”40 Kramatplein : “ Di Kramatplein amat ramainya.” 41 Tangsi polisi militer : “ Dia dimasukkan di kamar kecil di tangsi polisi militer di Laan Trivelli.”42



a. Latar waktu 1. Pagi hari : “… memecah kesunyian pagi Guru Isa …“ (halaman 8, paragraf 3) 43 2. Senja : “Hujan gerimis menambah senja lekas menggelap.“ (halaman 1, paragraf 1) 44 3. Malam hari : “Malam itu hujan gerimis …“ (halaman 54, paragraf 1) 45



a. Suasana 1. Menegangkan: “Astagfirullah!” Isa berseru dalam hatinya terkejut dan ngeri ketakutan. Sekilas terbayang dalam kepalanya dia ditembak mati sekarang. (halaman 11, paragraf 3) 2. Menyedihkan: Perempuan Tionghoa itu mengerang-erang menangis. Tangis terkejut dan ketakutan. Campuran perasaan – perasaan melihat suaminya berbaring berlumuran darah dan rasa takut hatinya sendiri.(halaman 13, paragraf 4) 3. Senang: Guru Isa menahan rasa senangnya, mendengar ini. Dia senang dia tidak perlu pegang uang organisasi gelap mereka.(halaman 108, paragraf 1) 4. Menyesal: Dia merasa menyesal selalu berkelahi dengan Hazil belakangan ini. (halaman 50, paragraf 2)



5. Sudut pandang Sudut pandang menggunakan sudut pandang orang ketiga, karena pengarang banyak menggunakan nama orang dan kata ganti Dia.



6. Gaya bahasa 31



Ibid Hlm 8 Ibid Hlm 17 33 Ibid Hlm 18 34 Ibid Hlm 54 35 Ibid Hlm 65 36 Ibid Hlm 79 37 Ibid Hlm 93 38 Ibid Hlm 96 39 Ibid Hlm 102 40 Ibid Hlm 105 41 Ibid Hlm 128 42 Ibid Hlm 155 43 Ibid Hlm 8 44 Ibid Hlm 1 45 Ibid Hlm 54 32



10



   



Majas personifikasi: Dan lari dari ancaman yang telah lama memeluk seluruh kota.46 Majas hiperbola: dan cahaya kilat memancar – mancar.47 Majas simbolik: Kanak – kanak itu berlompatan seperti monyet turun ke jalan.48 Majas Asosiasi atau Simile : api yang membakar cinta pada tanah airnya, hebat seperti hembusan taufan 49 Majas Pleonasme : … terhempas ke bawah jauh – jauh.50 Majas Repetisi : Hazil yang gila. Rencana gila, Markas di luar kota yang gila?51



 



7. Amanat  



  



 



Kita harus selalu siap sedia melawan rasa takut untuk mendapatkan kemerdekaan. Janganlah terlalu banyak memendam perasaan takut, itu akan menyebabkan kita hanya menerima kekalahan yang bukan kita inginkan dari apa yang ingin kita menangkan. Perjuangan dalam bentuk apapun dapat membentuk kepribadian seseorang menjadi lebih baik. Kita akan jatuh dalam ketakutan yang hebat bila kita tidak mengubah pola pikir kita akan ketidak mampuan menghadapi cobaan. Menghadapi kenyataan dan ketakutan yang berlebih akan membuat mental seseorang menjadi lebih kuat dan telah belajar bagaimana harus hidup dengan rasa takut Kita akan bisa menguasai diri sendiri, bila kita telah berdamai dengan rasa takut. Kebahagiaan manusia adalah dalam perkembangan orang seseorang yang sempurna dan harmonis dengan manusia lain.



B. Konflik batin Novel ini menceritkan tentang kisah seorang guru yang bernama Isa, dia sangat ketakutan dengan masa-masa revolusi. Pada novel ini mengisahkan seorang guru yang hidup pada masa 46



Ibid Hlm 1 Ibid hlm 1 48 Ibid hlm 3 49 Ibid hlm 33 50 Ibid hlm 43 51 Ibid hlm 131 47



11



revolusi yang awalnya takut pada para serdadu hingga memberanikan dirinya untuk melawan para serdadu tersebut yang diawali dengan pertemuan antara guru Isa dengan Hazil yang mengubah hidupnya. Berikut kutipannya :



“Astagfirullah!” Isa berseru dalam hatinya terkejut dan ngeri ketakutan. Sekilas terbayang dalam kepalanya dia ditembak mati sekarang.52 Hazil yang berbicara paling banyak. Membawa bermacam macam rencana tentang cara cara mencari senjata. Dan kemudian, alangkah terkejutnya dia, ketika dia terpilih menjadi kurir pengantar senjata dan surat surat didalam kota Jakarta. Alasan pemuda pemuda itu ialah, karena dia guru sekolah, maka orang tidak akan curiga padanya53



52 53



Ibid hlm 11 Ibid hlm 39



12



Bab V Penutup A. Kesimpulan Novel jalan tak ada ujung yang ditulis oleh Mochtar Lubis tidak hanya bisa dilihat atau dianalisis secara intrinsiknya saja namun konflik batin yang dialami tokoh pun sangat kuat peranannya dalam proses penciptaan karya sastra ini. Dari sebuah sejarah, karya sastra bisa dibuat seindah mungkin yang tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan nilai estetika dalam karya namun nilai realita yang kuat juga bisa menjadi dasar pembuatan sebuah karya sastra.



B. Saran Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.



13



Daftar Pustaka



     



http://www.pengertianku.net/2014/11/pengertian-cerpen-dan-strukturnya-dilengkapiunsur-unsurnya.html Diunduh pada sabtu 16 November 2019, 5:18 WIB http://alfianjaelani.blogspot.co.id/p/pengertian-unsur-intrinsik-dan.html diunduh pada sabtu 16 November 2019, 6:14 WIB Ahmad Manarul Hakim, http://www.yuksinau.id/cerpen-pengertian-ciri-unsur-strukturfungsi/ diunduh pada sabtu 16 November 2019, 6:07 WIB https://notepam.com/unsur-intrinsik-cerpen/ diunduh pada 16 November 2019, 7:10 WIB https://octacintabuku.wordpress.com/tag/konflik-batin/ diunduh pada 16 November 2019, 8:15 WIB Muhamad Nurdin Fathurrohman, https://biografi-tokohternama.blogspot.com/2017/03/biografi-mochtar-lubis-satrawan-angkatan-1950-1960.html diunduh pada 16 November 2019, 8:40 WIB







Mochtar Lubis, jalan tak ada ujung, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta



14