Analisis Isu Instansi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS INDIVIDU DISTANCE LEARNING 1 ANALISIS ISU INSTANSI



OLEH : AFRIZAL SETYO WIBISONO S.Kom (Sekretariat Daerah Kabupaten Sampang)



PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN III TAHUN 2021



BAB I IDENTIFIKASI DAN DESKRIPSI ISU



1.1 Penetapan Isu yang Diidentifikasi dan Dideskripsikan Proses penetapan isu dilakukan dengan environmental scanning pada unit kerja Environmental scanning adalah proses pengumpulan informasi tentang berbagai peristiwa dan hubungannya dengan lingkungan eksternal dan internal organisasi. Hal tersebut adalah isu yang memiliki makna masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi serta dideskripsikan



1.1.1



Identifikasi dan Deskripsi Isu



Selama masa Blended Learning yang dijalani di Sekretariat Daerah Kabupaten Sampang bagian pengadaan barang dan jasa penulis berusaha mengidentifikasi isu-isu yang ditemui saat bekerja. Berikut ini adalah isu-isu penting hasil environmental scanning :



1. Lambat dan Sulitnya pengajuan pembiayayaan Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) 2. Minimnya pembinaan dan pendampingan khusus terhadap SDM (Sumber Daya Manusia) pada unit kerja Barang dan jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Sampang



3. Dalam unit kerja Barang dan Jasa tidak ada anggota yang bersedia menjabat sebagai Jabatan Fungsional Tertentu Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa dikarenakan penghapusan hak mendapatkan honor.



4. Kurang efektifnya pengelolaan pengarsipan dokumen kerja di unit kerja Barang dan Jasa



Isu Utama Dari keempat isu di atas, akan dipilih satu isu utama. Metode yang dapat digunakan untuk menentukan isu utama adalah dengan memberikan bobot (scoring technic) pada tiap masalah sesuai kategori kepentingannya. Salah satu metode pembobotan ini adalah Metode USG (Urgency, Seriousness, and Growth Lan).gkahnya adalah dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu utama. Tabel berikut menunjukkan proses pembobotan pada isu-isu yang telah ditemukan



Tabel 1.1 Analisis Tapisan Isu dengan Metode USG



Score No 1



Isu Lambat dan Sulitnya pengajuan pembiayayaan



U



S



G Total



3



2



3



8



3



4



4



11



1



4



5



10



1



5



4



10



Diklat (Pendidikan dan Pelatihan)



2



Minimnya pembinaan dan pendampingan khusus terhadap SDM (Sumber Daya Manusia) pada unit kerja Barang dan jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Sampang



3



Dalam unit kerja Barang dan Jasa tidak ada anggota yang bersedia menjabat sebagai Jabatan Fungsional Tertentu Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa dikarenakan penghapusan hak mendapatkan honor.



4



Kurang efektifnya pengelolaan pengarsipan dokumen kerja di unit kerja Barang dan Jasa dokumen yang dibutuhkan hilang dan tidak jelas siapa yang bertanggung jawab menyimpan



Skala Pengukuran: Urgency



: Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti



Seriousness



: Seberapa serius suatu isu harus dibahas dan dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan



Growth



: Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani



1 : Sangat Tidak Urgent/Serious/Grow 2 : Tidak Urgent/Serious/Grow 3 : Cukup Urgent/Serious/Grow 4 :Urgent/Serious/Grow 5 : Sangat Urgent/Serious/Grow Tabel di atas menunjukkan bahwa isu utama yang terpilih adalah isu “ Minimnya pembinaan dan pendampingan khusus terhadap SDM (Sumber Daya Manusia) pada unit kerja Barang dan jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Sampang “ karena mendapat hasil pembobotanya paling besar.



BAB II DAMPAK DAN GAGASAN PEMECAHAN ISU



2.1 Dampak Isu Kemudian lebih jauh lagi, dampak yang mungkin timbul apabila isu utama tersebut tidak segera ditangani adalah:



1. Kurangnya pengetahuan secara teori maupun praktik anggota unit kerja terkait kegiatan pengelola pengadaan barang dan jasa serta kegitan pengadministrasian



2. Tidak terbangun sinergitas kekompakan kerjasama antar tim kerja pengelola pengadaan barang dan jasa karena kurangnya fasilitas



3. Berpotensi menimbulkan gagal paham pada masing-masing anggota unit kerja dalam memhami permasalahan karena kurangnya pengetahuan terhadap kasus-kasus terbaru terkait pengadaan



4. Mengakibatkan potensi kerugian negara dalam hal pengelolaan keuangan daerah karena tidak efektif dan efisiennya kegiatan pengadaan karena kurangnya pengalaman dan pengetahuan mengenai kegiatan pengadaan barang dan jasa



2.2 Penyebab Isu Utama Penyebab dari Isu Minimnya pembinaan dan pendampingan khusus terhadap SDM (Sumber Daya Manusia) pada unit kerja Barang dan jasa yaitu mekanisme pemetaan dan perencanaan pembinaan kepegawaian tidak efektif dan kurang di dukung dengan dana yang memadai serta tidak jadi program prioritas instansi 2.3 Gagasan Pemecahan Isu Utama Terkait isu yang diangkat yaitu mengenai “ Minimnya pembinaan dan pendampingan khusus terhadap SDM (Sumber Daya Manusia) pada unit kerja Barang dan jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Sampang” Maka disusun gagasan pemecahan isu yang nantinya bisa menjadi solusi yaitu :



1. Melakukan usul pembuatan tim khusus pendampingan dan pembinaan advokasi untuk para sumber daya manusia pengelola pengadaan barang dan jasa.



2. Menyediakan platform online digital khusus yang berisi sekumpulan materi pembelajaran dan pelatihan yang terbaru, terstruktur dan selalu up to date serta bersumber dari sumber pembelajaran yang terpercaya



3. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pemetaan pembinaan kepegawaian



4. Rutin setiap Minggu satu kali minimal melakukan pelatihan mandiri secara langsung terkait utamanya mengenai kegiatan pengadministrasian dokumen serta Teknik-teknik penggunaan aplikasi office tools bekerja sama dengan tim yang memiliki kompetensi dibidang Teknologi Informasi



5. Rutin melakukan monitoring dengan cara menyediakan dokumen check list quality control terhadap kinerja masing-masing bagian sesuai dengan tanggung jawab kerja yang sudah dibagi



BAB III PENUTUP DAN KESIMPULAN



3.1 Kesimpulan Kesimpulan dari laporan kegiatan Identifikasi isu aktual pada unit kerja Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Sampang adalah sebagai berikut :



1. Identifikasi isu aktual yang telah dilakukan didapatkan 4 poin isu aktual, dan setelah dianalisis menggunakan teknik analisis USG didapatkan 1 isu utama yang memiliki poin tertinggi untuk di identifikasi lebih lanjut yaitu isu mengenai Minimnya pembinaan dan pendampingan khusus terhadap SDM (Sumber Daya Manusia) pada unit kerja Barang dan jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Sampang 2. Membuat tim khusus pembinaan, meningkatkan kualitas perencanaan pembinaan, membuat platform Digital Pelatihan dan Pembelajaran , Monitoring dan quality control adalah solusi yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan utama terkait kegiatan pembinaan kepegawaian



3. Bahwasanya mengidentifikasi isu aktual dan memberikan solusi permasalahan terkait pembinaan sumber daya manuasia pada unit kerja Barang dan Jasa ini merupakan salah satu kegiatan bentuk implementasi dari 4 konsensus dasar Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Yaitu •



Mewujudkan tujuan NKRI yaitu sesuai amanah Pembukaan UUD 1945 alenia ke – 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, mengamalkan







Pengamalan dari Pancasila sila ke 5 butir ke 11 yaitu Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.







Berupaya meningkatkan skill dan kemampuan merupakan untuk mengabdi pada tugas negara merupakan cerminan dari perilaku Bela Negara dalam bentuk ilmu pengetahuan



LAMPIRAN DATA DAN FAKTA KEGIATAN IDENTIFIKASI ISU AKTUAL



1. Dokumentasi Kegiatan Wawancara dengan Kepala Sub Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Ibu Siti Fahriyah, ST. MT.. pada tanggal 12 Maret 2021 untuk mendapatkan gambaran isu aktual pada unit kerja



2. Data Kebutuhan Pegawai setiap jabatan pada unit Barang dan Jasa yang semuanya masih banyak yang tidak terpenuhi antara jumlah kebutuhan (K) dan juga yang di ada (B), hal ini menunjukan bahwasannya memang perlu adanya peningkatan kualitas pegawai melaui mekanisme kegiatan pembinaan yang terstruktur dan tepat agar dapat menutup kekuarangan dari segi kuantitas dengan kualitas



Jabatan



Kls



B



K



+/-



Jabatan



Kls



B



K



+/-



Jabatan



Kls



B



K



+/-



7



2



4



-2



7



0



1



-1



8



0



9



-9



Kls



B



K



+/-



9



0



4



-4



Penelaah Kebijakan Pengolah Data



6



1



1



0



Pengadministrasi LPSE



6



0



1



-1



Pengadaan Barang dan Jasa



Analis Data dan Informasi



7



1



5



Analis Sistem



-4



Informasi



Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Tk.



8



0



6



Pranata Komputer



-6



Pertama



Pertama



Jabatan



Kls



B



K



+/-



9



0



4



-4



Pengelola Pengadaan Barang /Jasa Tk. Muda



Jabatan Pranata Komputer Muda



7



0



4



Arsiparis Terampil



-4



Mahir Pengelola Pengadaan



7



0



1



-1



Barang/Jasa Tk. Pertama



Kls



B



K



+/-



9



0



2



-2



Jabatan Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Tk. Muda



Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Tk. Madya



11



0



0



0



Pranata Komputer Madya



Pengelola Pengadaan 11



0



1



-1



Barang/Jasa Tk. Madya



11



0



1



-1