6 0 85 KB
Tugas Individu Analisis isu instansi Ria Adythia Asmara, S.Kep., Ners A.
Latar Belakang Hand hygiene merupakan tindakan sederhana dengan mencuci tangan yang terbukti dapat mencegah penyakit. Akan tetapi, tindakan sederhana ini seringkali tidak dihiraukan oleh masyakat. Padahal ketidakpatuhan dalam mencuci tangan berdampak besar pada kesehatan manusia. Hal ini dapat menyebabkan munculnya beberapa penyakit seperti diare, infeksi saluran penapasan, pneumonia, infeksi cacing, infeksi mata, dan infeksi kulit. Pentingnya tindak hand hygiene terhadap kesehatan menjadi perhatian dikalangan tenaga medis. Puskesmas merupakan tempat pelayanan kesehatan yang memberikan perawatan
kepada pasien dengan berbagai penyakit. Hal ini tidak menutup
kemungkinan adanya bakteri/ mikoorganisme yang menyebar di puskesmas. Bakteri/ mikroorganisme yang ada di puskesmas ini menyebabkan infeksi yang disebut sebagai Health-care Acquired infections (HAIs). Health-care Acquired infections (HAIs) disebabkan bakteri nosokomial yang didapat selama berada di puskesmas. Transisi patogen atau penyakit ini dimulai dari satu pasien dan menyebar ke pasien lain yang dapat terjadi melalui tenaga medis. Pada kulit pasien terdapat patogen yang dapat menyebar di permukaan sekitar pasien yang kemudian mengkontaminasi lingkungan. Akibatnya, tenaga medis terkontaminasi tangannya dengan cara menyentuh lingkungan atau kulit pasien selama melakukan rutinitas memeriksa pasien. Sebagai seorang perawat di puskesmas, penulis harus memberikan pelayanan kesehatan masyarakat dengan profesional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, penulis
menemukan isu tentang
kurangnya kesadaran tenaga medis akan pentingnya hand hygiene dalam pelayanan pasien di Puskesmas Sodonghilir Kabupaten Tasikamalaya. Menyikapi hal tersebut maka saya memutuskan untuk mengangkat isu meningkatkan kesadaran tenaga medis akan pentingnya hand hygiene dalam pelayanan pasien.
B.
Identifikasi Isu, Penetapan Isu, Dampak bila Isu Tidak Dipecahkan 1. Identifikasi Isu Daftar isu yang diperoleh dalam lingkungan kerja Puskesmas Sodonghilir dikaitkan dengan agenda ke dua pelatihan dasar CPNS.
Tabel 1.1 Identifikasi Isu di Puskesmas Sodonghilir
No 1
Identifikasi Isu Kurangnya
3
Kondisi
Ini
Yang
Diharapkan Meningkatkan
kesadaran tenaga
kesadaran tenaga
pentingnya menggunakan
medis akan
medis akan
APD level 2
pentingnya hand
pentingnya hand
hygiene dalam
hygiene dalam
pelayanan pasien
pelayanan pasien
Kurangnya
Meningkatkan
kesadaran tenaga
kesadaran tenaga
pentingnya hand hygiene
medis akan
medis akan
dalam pelayanan pasien
pentingnya hand
pentingnya hand
di Puskesmas Sodonghilir
hygiene dalam
hygiene dalam
pelayanan pasien
pelayanan pasien
Kurangnya
Meningkatkan
medis
Kurangnya tenaga
kesadaran Manajemen
Kondisi Saat
Kurangnya
tenaga
2
Sumber Isu
kesadaran Manajemen
medis
Rendahnya
akan ASN
akan ASN
Kesadaran Pelayanan
Sasaran vaksinasi covid- Publik, WOG
kesadaran sasaran kesadaran sasaran
19
vaksinasi akan
vaksinasi akan
pentingnya
pentingnya
pelaksanaan
pelaksanaan vaksinasi
vaksinasi dosis ke
dosis ke dua
dalam
pelaksanan
vaksinasi dosis ke dua
dua (Sumber: Tim Manajemen Puskesmas Sodonghilir, 2021)
2. Penetapan Isu a. Penetapan Kualitas Isu dengan metode APKL Rancangan yang akan dilaksanakan ditetapkan menggunakan metode APKL. Metode APKL didasarkan pada Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak.
Tabel 1.2 Tabel Parameter APKL No 1
Indikator Aktual (A)
Keterangan Isu yang sedang terjadi atau dalam proses kejadian, sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat, atau isu yang diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat. jadi bukan isu yang sudah lepas dari perhatian masyarakat atau isu yang sudah basi.
2
Problematik (P)
Isu
yang
menyimpang
dari
harapan
standar,
ketentutan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya. 3
Kekhalayakan (K)
Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup
orang
banyak, masyarakat pelanggan pada umumnya, dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang tertentu saja. 4
Layak (L)
Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggung jawab.
Isu-isu yang sudah diidentifikasi kemudian dianalisis menggunakan metode APKL. Analisis APKL dilakukan dengan memberikan nilai positif atau negatif pada masingmasing kriteria aktual, problematik, kelayakan, dan kekhalayan. Jika isu yang ditemukan memenuhi kriteria maka diberi nilai positif, sebaliknya jika tidak memenuhi kriteria diberi nilai negatif. Jika semua kriteria memiliki nilai positif, maka isu dinyatakan memenuhi persyaratan dan berkualitas. Jika tidak, maka isu dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dan kurang berkualitas. Analisis dari isu – isu yang
ada di Puskesmas
Sodonghilir menggunakan metode APKL disajikan pada tabel berikut :
Tabel 1.3. Analisis APKL Isu Kriteria No. 1.
Identifikasi Isu Kurangnya kesadaran tenaga medis akan
A P +
+
K
L
-
+
pentingnya menggunakan APD level 2 2.
Kurangnya kesadaran tenaga medis akan
Keterangan Tidak Memenuhi Syarat
+
+
+
+
Memenuhi Syarat
+
+
+
-
Tidak memenuhi
pentingnya hand hygiene dalam pelayanan pasien di Puskesmas Sodonghilir 3.
Rendahnya Kesadaran Sasaran vaksinasi covid-19 dalam pelaksanan vaksinasi dosis
Syarat
ke dua
Beberapa isu yang memenuhi kriteria APKL antara lain : 1. Kurangnya kesadaran tenaga medis akan pentingnya menggunakan APD level 2 Isu ini memenuhi kriteria APKL karena kesadaran tenaga medis akan pentingnya penggunaan APD level 2 dalam pelayanan pasien masih sangat rendah. Puskesmas masih belum bisa merealisasikan APD level 2 untuk setiap petugas medis.. Ada beberapa faktor yang dimungkinkan menjadi penyebab kurangnya kesadaran tersebut yaitu: kurangnya pengetahuan serta kurang komitmennya antara tim penanggulangan pencegahan infeksi dan tenaga medis. 2. Kurangnya kesadaran tenaga medis akan pentingnya hand hygiene dalam pelayanan pasien di Puskesmas Sodonghilir Isu ini memenuhi kriteria APKL karena kesadaran tenaga medis akan pentingnya hand hygiene dalam pelayanan pasien masih sangat rendah. Hal ini disebabkan karena belum terbentuknya tim Pencegahan Penyakit Infeksi (PPI) dan kurangnya pengetahuan tenaga medis tentang pentingnya hand hygiene. 3. Rendahnya kesadaran sasaran vaksinasi covid-19 dalam pelaksanaan vaksinasi dosis ke dua Isu ini memenuhi kriteria APKL sampai saat ini penemuan absen ketidakhadiran pada saat vaksinasi dosis ke dua . Beberapa faktor penyebab Rendahnya Kesadaran Sasaran vaksinasi covid-19 dalam pelaksanan vaksinasi dosis ke dua antara lain : kurang komitmennya tim vaksinasi dan sasaran
vaksinasi, perencanaan kegiatan yang belum terperinci, dukungan linsek yang belum maksimal, dan kurangnya pengetahuan masyarakat .
3. Dampak Apabila Isu Tidak Diselesaikan Berikut ini merupakan dampak jika isu-isu yang muncul tidak segera dilakukan penyelesaiannya yaitu: a. Visi dan misi puskesmas akan bermasalah dan tidak bisa berjalan dengan semestinya b. Terjadi penyebaran penyakit antar pasien dengan tenaga medis dan tenaga medis dengan pasien c. Penyebaran penyakit akan sangat meningkat di lingkungan Puskesmas Sodonghilir d. Menurunnya tingkat kesehatan masyarakat khususnya di kecamatan Sodonghilir e. Menurunya tingkat kefektifan vaksinasi covid-19 yang sudah diberikan Tabel 1.4 Analisa SWOT Masalah
Kekuatan (Strength)
Kelemahan (Weaknesses)
Peluang
Ancaman (Treath)
(Opportunity) Kurangnya
a. Adanya
a. Masih ada perawat yang
Adanya
Resiko terjadinya
kesadaran tenaga
penyuluhan dan
belum melakukan cuci
ketersediaan alat-
penyebaran infeksi
medis akan
pemantauan
tangan sebelum kontak
alat sumber
adanya tuntutan
pentingnya hand
tentang Hand
dengan pasien, sebelum
pendukung yang
yang lebih tinggi
hygiene dalam
hygiene dari pihak
tindakan aseptik dan
optimal, seperti
dari masyarakat
pelayanan pasien di
PPI dan Kepala
setelah kontak dengan
handrub disetiap
terhadap pelayanan
Puskesmas
ruangan 2.
lingkungan pasien
bed pasien, sabun
keperawatan yang
Sodonghilir
Tersedianya
sesuai dengan hasil
dan air mengalir
professional
handrub di setiap
observasi pada tanggal .
(sarana
tempat tidur pasien b. Tersedianya air
b. Masih kurangnya motivasi perawat dalam
mengalir, sabun
melaksanakan Hand
antiseptikdan tissu
hygiene berdasarkan
sebagai sarana
five moments.
handwash
handwash) dan tisue