Analisis Program Puskesmas Indralaya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS PROGRAM PUSKESMAS INDRALAYA PROGRAM KESEHATAN OLAHRAGA



Oleh 1. Juniarti Z.



04021181320012



2. Sitta Jannatu A.



04021181320027



3. Umiarti Meilina



04021181320035



PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA 2017



PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan terus dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dalam usahauntuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Sebagaimana telah diamanatkan dalam UU No. 36/2009 tentang Kesehatan pada Bab XII Kesehatan Kerja Pasal 164-166 menyebutkan bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Upaya kesehatan kerja dimaksud meliputi pekerja di sektor formal dan informal, berlaku bagi setiap orang selain pekerja yang berada di lingkungan tempat kerja dan juga bagi kesehatan pada lingkungan tentara nasional Indonesia baik darat, laut, maupun udara serta kepolisian Republik Indonesia. Selain itu, pemerintah harus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap masyarakat dan terhadap setiap penyelenggara kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya kesehatan di bidang kesehatan dan upaya kesehatan. Pasal 80 dan 81 dinyatakan bahwa upaya kesehatan olahraga ditujukan untuk



meningkatkan



kesehatan



dan



kebugaran



jasmani



masyarakat,



peningkatan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat, sebagai upaya dasar dalam meningkatkan prestasi belajar, prestasi kerja dan prestasi olahraga, upaya kesehatan olahraga melalui aktivitas fisik, latihan fisik, dan olahraga. Upaya kesehatan olahraga lebih mengutamakan pendekatan preventif dan promotif tanpa mengabaikan pendekatan kuratif dan rehabilitatif, yang penyelenggaraannya oleh pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Kesehatan Kerja dan Olahraga sangat berperan dalam pencapaian target MDGs. Dengan adanya Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga dapat menciptakan masyarakat umum dan pekerja sehat, bugar dan produktif, sehingga dapat meningkatkan ekonomi keluarga. Hal ini dapat berdampak terhadap pengurangan kemiskinan dan meningkatkan umur harapan hidup serta berdaya ungkit terhadap penurunan IMR dan MMR. Begitu pula terhadap pekerja perempuan dengan adanya upaya kesehatan kerja dan olahraga akan menciptakan pekerja wanita yang sehat, bugar dan produktif sehingga akan



berdampak terhadap peningkatan kualitas kesehatan pekerja perempuan, bagi pekerja perempuan yang hamil dan mempunyai anak dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anaknya yang berdampak terhadap menurunnya angka kematian balita.



B. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pelaksanaan program Kesehatan Olahraga di Puskesmas Indralaya tahun 2017 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui kegiatan program Kesehatan Olahraga di Puskesmas Indralaya tahun 2017 b. Melakukan analisis program Kesehatan Olahraga di Puskesmas Indralaya tahun 2017



TINJAUAN TEORI A. Definisi Upaya kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang memanfaatkan aktifitas fisik dan atau olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas dan kemampuan Puskesmas.



B. Tujuan Upaya Kesehatan Olahraga Tujuan penyelenggaraan upaya kesehatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para petugas kesehatan tentang kesehatan olahraga di tingkat pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas), sehingga dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat agar masyarakat agar masyarakat terhindar dari berbagai penyakit tidak menular dan dapat meningkatkan derajat kesehatan, kebugaran serta produktifitas kerja.



C. Program Pendukung Upaya Kesehatan Olahraga Berbagai implementasi program upaya kesehatan ini dapat bergantung sesuai kebutuhan suatu puskesmas sesuai wilayah kerjanya. Adapun contohnya antara lain: 1. Olahraga Preventif Dalam pemeriksaan kadar kolesterol, denyut nadi, tekanan darah, konseling fitnes, olahraga bersama, dll. 2. Olahraga pada wanita Merupakan suatu langkah untuk menangani kerentanan wanita. Guna meningkatkan derajat kesehatan wanita dari berbagai penyakit yang bergantung pada fungsi anatomis dan fisiologis wanita. Sasaran : Wanita dapat dilihat berdasarkan pengelompokan umur, atau status reproduksinya. Jenis Kegiatan : Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dnegan situasi dan kondisi setempat, contohnya: senam ibu hamil, senam refleksi untuk ibuibu, senam relaksasi untuk pekerja wanita, dll



3. Olahraga pada usia lanjut Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat, contohnya konseling usia, pemeriksaan rutin usia lanjut, senam kebugaran. Sasaran : Lansia di setiap desa binaan Jenis Kegiatan : Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dnegan situasi dan kondisi setempat, contohnya: senam lansia, penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan.



HASIL ANALISIS A. Gambaran Umum 1. Geografi dan Topografi Puskesmas Indralaya terletak diwilayah Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir. Dengan luas wilayah kecamatan sebesar ± 101,22 Km. Kecamatan Indralaya memiliki Batasan Administrasi sebagai berikut : Sebelah Utara



: berbatasan dengan Indralaya Utara



Sebelah Selatan



: berbatasan dengan Indralaya selatan



Sebelah Timur



: berbatasan dengan Pemulutan Barat



Sebelah Barat



: berbatasan dengan Inderalaya Utara



Untuk mencapai Kabupaten Sehat telah ditetapkan



isi, Misi



dan Motto



Puskesmas Indralaya Tahun 2016 yaitu : Visi” Tercapainya Kecamatan Indralaya sehat dan Mandiri Menuju Terwujudnya Indonesia Sehat” Misi : 



Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, proaktif, terjangkau dan terintegrasi.







Mengatasi masalah kesehatan masyarakat dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia.







Memelihara dan Meningkatkan Kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat serta lingkungan.







Menjadikan puskesmas sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan dan Penggerak Peran serta Masyarakat di bidang kesehatan.



Motto Puskesmas Indralaya” Memverikan Pelayanan secara Cepat, Tepat, Ramah, Tulus dan Ikhlas” 2. Demografi Penduduk Kecamatan Indralaya tahun 2016 berjumlah 41.567 jiwa. Sedangkan penduduk yang termasuk kedalam 12 Desa Wilayah Kerja Puskesmas Indralaya Berjumlah 32,474 jiwa. Jumlah penduduk terendah berada di Desa Sejaro Sakti yaitu 1,170 jiwa. Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kelurahan Indralaya raya yaitu 2,102 jiwa/km2, dan terendah di Desa Ulak Segelung yaitu 1,244 jiwa/km2.



3. Keadaan Lingkungan Menurut H.L. Blum, derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor antara lain : 1.



Lingkungan



2.



Prilaku



3.



Pelayanan Kesehatan



4.



Herediter atau Keturunan



Di Kecamatan Indralaya khususnya Wilayah Kerja Puskesmas Indralaya yang terdiri dari 3 Kelurahan dan 9 Desa ini, penyakit yang berbasis lingkungan masih tinggi seperti Penyakit ISPA, Diare dan TB Paru. Penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan seperti Diare, ISPA, TBC, dan lain-lain, selain lingkungan dan saranan kesehatan lingkungan, juga disebabkan karena faktor prilaku dan gaya hidup masyarakat yang kurang sehat.



B.



Pelaksanaan Program Kesehatan Olahraga Puskesmas merupakan unit pelaksana teknik dinas kesehatan



kabupaten/kota



yang



bertanggung



jawab



dalam



menyelenggarakan



pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah terdapat di dalamnya upaya pelaksanaan, baik itu upaya pelaksanaan kesehatan wajib dan upaya pelaksanaan kesehatan pengembangan. Berdasarkan hasil wawancara dari ketua program Kesehatan Olahraga di puskesmas Indralaya, program kesehatan olahraga merupakan program pengembangan yang berjalan beriringan dengan program wajib. Pelaksanaan yang dilakukan dari Program Kesehatan Olahraga di Puskesmas Indralaya berupa senam yang tidak hanya dilaksanakan untuk pekerja puskesmas, namun juga untuk masyarakat khususnya lansia dan ibu hamil. Pembinaan dan pelayanan yang telah dilakukan mempunyai fungsi secara menyeluruh yang pelaksanaannya sudah terjadwal secara teratur setiap satu bulan sekali baik untuk lansiamaupun ibu hamil. Untuk pelaksanaan senam bagi lansia pun telah mencakup posyandu lansia. Posyandu lansia dilaksanakan untuk



meningkatkan derajat



kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan untuk mencapai masa tua yang



bahagia dan berdaya guna bagi keluarga, selain itu menekatkan pelayanan dan perat serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara mesyarakat lanjut usia. Puskesmas seringkali melaksanakan olahraga untuk lansia dalam kegiatan posyandu lansia selain pemeriksaan dan pengobatan. Kegiatan upaya program kesehatan olahraga dilakukan secara menyeluruh meliputi pendekatan promotif diharapkan dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan daya tubuh lansia dengan cara dilakukan penyuluhan kepada lansia serta pemeriksaan kesehatan, selain itu pendekatan preventif dengan cara pelaksanaan olahraga seperti senam lansia yang diharapkan dapat mencegah timbulkan penyakit atau penyulit akibat kurangnya gerak, rehabilitatif dan kuratif juga diperhatikan. Hal ini disampaikan oleh pemegang program kesehatan olahraga di puskesmas Indralaya. Pelaksanaan program kesehatan olahraga bagi ibu hamil berupa senam ibu hamil. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan sang ibu serta janin yang ada dalam kandungan ibu. Senam yang dilakukan juga dapat mengurangi stres dan ketegangan yang dirasakan serta dapat memperlancar persalinan. Selain itu, petugas puskesmas atau tenaga kesehatan juga menanamkan kerjasama dengan klien serta memberikan informasi berupa penyuluhan kepada ibu hamil.



C. Analisis 6 M 1. Men (Sumber Daya) Program kesehatan olahraga di Puskesmas Indralaya memiliki struktur kepengurusan sebagai berikut: Ketua Pebriyanti, KmKl



Wakil Leli



Koordinator Pelaksana Gita Amd.Keb Adapun koordinatorpelaksana senam di desa dibantu oleh 12 bidan yang tersebar disetiap 12 desa di Indralaya. Setiap bidan desa dibantu oleh 2 orang asisten pribadi untuk kepentingan pelaksanaan program Kesehatan Olahraga. Semua orang yang terlibat dalam menjalankan program Kesehatan Olahraga telah mendapat pelatihan khusus di LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan). 2. Methode Kesehatan Olahraga yang dilakukan yaitu senam lansia dan senam ibu hamil yang dilaksanakan rutinsetiap bulan. Sedangkan senam untuk pegawai puskesmas dilaksanakan senam SKJ (Senam Kesehatan Jasmani) setiap hari Jum’at pagi di lingkungan puskesmas. Senam dipimpin oleh anggota program Kesehatan Jasmani yang telah mendapat pelatihan khusus. 3. Money Tidak ada dana khusus dalam pelaksanakan senam di puskesmas, sedangkan dana untuk senam di setiap desa didapatkan dari BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial).



4. Material Bahan dan alat yang digunakan dalam pelaksanaan senam yaitu sound system, kaset dan tape recorder. 5. Machine Pelaksanaan senam lansia dan ibu hamil dilaksanakan di lapangan atau halaman rumah warga/ kepala desa. 6. Market Sasaran dari program Kesehatan Olahraga yaitu masyarakat desa khususnya lansia dan ibu hamil yang ada di masing-masing desa binaan.



D. SWOT Program Kesehatan Olahraga Puskesmas Indralaya 1. Strength (Kekuatan) a.



Sumber daya



Program Kesehatan Olahraga ini memiliki jumlah tenaga kesehatan sebanyak 39 orang yang terdiri dari ketua, wakil, pelaksana, 12 bidan desa dan 24 asisten. Setiap anggota dalam program Kesehatan Olahraga telah diberi pelatihan sehingga memudahkan dalam terlaksananya setiap gerakan senam. b.



Sarana



Peralatan yang digunakan untuk melaksanakan senam sudah cukup lengkap dan dapat difungsikan dengan baik. c.



Prasarana



Letak bangunan puskesmas Indralaya berada di pinggir jalan lintas timur sumatera, sehingga akses menuju puskesmas mudah dijangkau. Selain itu juga, lokasinya berdekatan dengan pusat perbelanjaan yaitu pasar Indralaya. d.



Dana



Untuk pelaksanaan senam di puskesmas tidak membutuhkan dana khusus. e.



Manajemen puskesmas



Program Kesehatan Olahraga telah memiliki program kerja dan organisasi yang terstruktur. 2. Weakness (Kelemahan) a.



Sumber daya Tidak terdapat kendala dalam pelaksanaan senam oleh tenaga kesehatan karena tenaga kesehatan yang mendampingi masingmasing desa sudah mencukupi. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya belum ada tenaga kesehatan yang melakukan pendataan kelompok olahraga seperti kelompok usia, jenis kelamin dan jenis olahraga.



b.



Sarana Tidak terdapat kendala dalam sarana yang ada di Puskesmas Indralaya. Segala alat yang digunakan dapat difungsikan dengan



baik. Akan tetapi, dalam pelaksanaan program Kesehatan Olahraga tidak ada yang memberi sarana pemeriksaan kesehatan sebelum dan setelah senam dilakukan. c.



Prasarana Pada saat dilakukan pengkajian, bangunan di puskesmas sedang dilakukan perbaikan/ renovasi sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan senam pada hari jum’at di halaman puskesmas hingga perbaikan bangunan selesai. Selain itu juga, tidak terdapat ruangan khusus bagi program Kesehatan Olahraga di puskesmas, sehingga ruangan menjadi cukup sempit akibat tenaga kesehatan yang memegang 1 hingga 2 program puskesmas dikumpulkan menjadi satu.



d.



Dana Tidak ada dana khusus dalam pelaksanaan senam di puskesmas, sehingga



apabila terdapat



keperluan mendadak mengalami



kesulitan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. e.



Manajemen puskesmas Anggota program Kesehatan Olahraga belum melaksanakan tugasnya dengan baik.



3. Opportunity : a.



Masyarakat (lansia dan ibu hamil) bersedia diberikan pelayanan kesehatan dengan melakukan senam secara terjadwal setiap 1 bulan sekali di masing-masing desa binaan puskesmas indralaya.



b.



Sebagai puskesmas induk di kecamatan indralaya.



c.



Puskesmas indralaya termasuk ke dalam puskesmas tipe A yang memiliki pelayanan UGD 24 jam dan Gawat Darurat Kebidanan.



d.



Berada di dekat pusat keramaian seperti pasar sehingga dapat menjadi pusat pelayanan gadar.



e.



Manajemen puskesmas Program Kesehatan Olahraga telah memiliki program kerja dan organisasi yang terstruktur.



f.



Dengan tenaga SDM yang ada, dapat mengoptimalkan pelaksanaan program kesehatan olahraga



4. Treats a. Partisipasi lansia dan ibu hamil dalam mengikuti kegiatan senam berisiko berkurang dikarenakan program yang dilaksanakan kurang berinovasi. b. Partisipan yang mengikuti senam tidak tertib dalam mengikuti kegiatan senam setiap bulannnya misalnya partisipan datang pada pertemuan senam pada bulan pertama, akan tetapi pada bulan selanjutnya partisipan tidak mengikuti kegiatan senam.