7 0 165 KB
ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI RUANG IBS .RS PKU SRUWENG
I. PENGKAJIAN A. Pengumpulan Data
1. Anamnesis a. Identitas 1) Identitas Pasien Nama
: Ny.S
Umur
45
Jeniskelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Suku Bangsa
: Jawa
Status perkawinan` : Sudah Menikah Alamat : Sruweng No. RM
009xxxx
Diagnosa medis
: FAM
Tanggal masuk
: 25 maret 2021
Tanggal pengkajian : 25 maret 2021 2) Identitas Penanggung Jawab Nama
: Tn.P
Umur
50
Jeniskelamin
: Laki laki
Agama
: Islam
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
: Wiraswasta
Suku Bangsa : Jawa Hubungan dg Klien : Suami Alamat : Sruweng
b. Riwayat Kesehatan 1) Keluhan Utama Pasien mengatakan merasa ada benjolan dimamae sinistra dan merasa tidak nyaman dengan saat ini. 2) Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengatakan merasa ada benjolan di mamae sinistra dan pasien mengatakan merasa tidak nyaman dengan keadaan ini. Pasien mengatakn ingin diambil benjolannya karena merasa takut jika membesar. Kemudian klien periksa ke RS PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG, dokter mengajukan klien melakukan tindakan operasi FAM. 3) Riwayat Penyakit Dahulu Pasien mengatakan tidak ada penyakit dahulu. 4) Riwayat Penyakit Keluarga Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga. 5) Riwayat Kesehatan Pasien mengatakan tidak ada riwayat alergi, pasien mengatakan belum pernah melakukan operasii sebelumnya, belum pernah melakukan aborsi, dan tidak ada riwayat anestesi sebelumnya. Pasien mengatakan tidak merokok, minum- minuman keras, dan mengamsumsi obat – obatan. 6) Riwayat pengobatan : - Obat/resep
:-
- Obat bebas ( vitamin, herbal ) :- Aspirin
:-
- Anti nyeri 7) Kebiasaan :
:-
- Merokok
: ya/tidak
, jika ya,jumlah :
- Alkohol
: ya/tidak
, jika ya,jumlah :
- Kopi/teh/soda
: ya/tidak
, jika ya,jumlah :
- Olahraga rutin : ya/tidak
, jika ya,jumlah :
8) Alergi : ya/tidak
, jika ya, sebutkan :
9) Status kesehatan saat ini :
c.
- Hilangnya gigi
: ya/tidak
- Maslah leher pendek
: ya/tidak
- Batuk
: ya/tidak
- Sesak napas
: ya/tidak
- Gangguan saluran napas atas
: ya/tidak
- Nyeri dada - Denyut jantung tidak normal
: ya/tidak : ya/tidak
- Muntah
: ya/tidak
- Pingsan
: ya/tidak
- Kejang
: ya/tidak
- Stroke
: ya/tidak
- Sedang hamil
: ya/tidak
- Kelainan tulang belakang
: ya/tidak
- Obesitas
: ya/tidak
- Cemas
: ya/tidak,
- Nyeri
: ya/tidak,
Tingkat kecemasan: sedang Skala nyeri: 0
Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual) 1) Udara atau oksigenasi : -
Gangguan pernafasan
: tidak
-
Alat bantu pernafasan
: tidak
-
Sirkulasi udara
: normal
- Letak tempat tinggal 2) Air
: dataran tinggi
a) Sebelum sakit : - Konsumsi air
:Sumur/PDAM/Kali
- Kondisi air
: masak/tidak dimasak
- Frekwensi minum air: 1 liter / hari b) Saat operasi : Minum air - Frekuensi
: 1 liter/hari
- Jenis
: air sumur
- Cara
: oral
- Keluhan
:-
3) Nutrisi/ makanan a) Sebelum sakit
:
-
Frekuensi
: 3x / hari
-
Jenis
: Nasi, sayur, dan lauk
-
Porsi
: sedang
-
Diet khusus
: tidak ada
-
Makanan yang disukai : makanan pedas Pantangan : tidak ada
-
Napsu makan
b) Saat sakit
: normal
:
-
Frekuensi
: 3x / hari
-
Jenis
: Nasi, sayur, dan lauk
-
Porsi
: sedang
-
Diet khusus
: tidak ada
-
Makanan yang disukai : makanan pedas
- Napsu makan 4) Eliminasi
: normal
a) BAB - Sebelum sakit :
Frekuensi
: sehari sekali
Konsistensi
: padat
Warna
: kuning
Bau
: sengat
Cara
: jongkok
- Saat Sakit
Frekuensi
: sehari sekali
Konsistensi
: padat
Warna
: kuning
Bau
: sengat
Cara
: jongkok
Keluhan
: tidak ada
b) BAK -
Sebelum sakit
:
Frekuensi
: 3x / hari
Konsistensi
: cair
Warna
: bening
Bau
: tidak ada
Cara
: jongkok
-
Saat sakit
:
Frekuensi
: 3x / hari
Konsistensi
: cair
Warna
: bening
Bau
: tidak ada
Cara
: jongkok
Keluhan
: tidak ada
5) Pola aktivitas dan istirahat a) Aktivitas Kemampuan Perawatan Diri
0
1
Makan dan minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
2
3
4
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total b) Istirahat Dan Tidur Sebelum sakit -
Pasien mengatakan frekuensi waktu aktivitas lebih sedikit dari pada waktu beristirahat.
-
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami insomnia.
-
Pasien mengatakan saat malam tidur selama 7 jam dan siang 4 jam.
Saat sakit -
Paien mengatakan tidak pernah insomnia
- Pasien mengatakan saat malam tidur selama 7 jam dan siang 4 jam. 6) Interaksi sosial -
Kegiatan Lingkungan
: tidak ada
-
Interaksi Sosial
: sesuai kebutuhan
- Keterlibatan Kegiatan Sosial : tidak ada 7) Pencegahan risiko yang mengancam kehidupan dan kesejahteraan manusia : -
Konsumsi vitamin
: tidak ada
-
Imunisasi
: iya
-
Olahraga
: jarang
-
Upaya keharmonisan keluarga : iya
- Sters dan adaptasi : tidak 8) Peningkatan kesehatan dan peningkatan fungsi manusia -Hubungan dengan lingkungan masyarakat, keluarga, kelompok, teman: harmonis -
Pemanfaatan pelayanan kesehatan : BPJS
9) Pemeriksaan psikologis Pasien mengatakan sedikit cemas, pasien mengatkan belum pernah menjalani pembedahan sebelumnya, dan pasien mengatakan ini operasi pertama. 2. Pemeriksaan Fisik 1) Keadaan Umum Kesadaran : komposmetis GCS
: verbal: 5, Motorik 6, dan Mata
: 4 Penampilan : baik Tanda-tanda Vital : Nadi = 80 x/menit, , TD = 120/80 mmHg, RR = 16 x/menit, BB: 45 Kg Status fisik pasien : ASA I 2) Pemeriksaan Kepala Simetris, tidak ada lesih, kulit kepala bersih, warna rambut hitam, dan tidak ada nyeri tekan
3) Pemeriksaan Wajah : Inspeksi : eksprei wajah tegang, warna norma, tidak ada edema, tidak ada nyeri tekan, tidak ada gigi goyang dan palsu, nilai mallampati 1. 4) Pemeriksaan Mata Mata simetris dan lengkap, tidak ada oedem, luka dan benjolan, dan bulu mata tidak rontok. 5) Pemeriksaan Telinga Bentuk simetris, pendengaran baik, dan telinga bersih 6) Pemeriksaan Hidung Tidak ada polip, tidak ada sekret, dan bentuk simetris 7) Pemeriksaan Mulut dan Faring Bibir tidak pecah, warna bibir normal, tidak ada gigi palsu, caries, kotoran, tidak bau mulut, dan tidak ada gigi goyang 8) Pemeriksaan Leher Bentuk leher simetris, dan berukuran normal 9) Pemeriksaan Payudara dan Ketiak Bentuk simetrisada benjolan di mamae kanan (massa pada mamae sinistra). Puting tidak menonjol.di mamae kanan (massa pada mamae sinistra). 10)
Pemeriksaan Torak a) Pemeriksaan Thorak dan Paru Bentuk normal pergerakan dada simetris, dan tidak ada lesi b) Pemeriksaan Jantung
Tidak tampak pulsasi ictis cordis, ictus cordis tidak kuat angkat, bunyi jantung 1 dan 2 reguler, suara jantung tudak murmur 11) Pemeriksaan Abdomen Bentuk cembung karena ada janin, simetris. - Palpasi Ginjal : Tidak ada nyeri tekan 12) Pemeriksaan Tulang Belakang : Tidak ada kelainan tulang belakang 13) Pemeriksaan Genetalia Rambut pubis bersih, tidak ada lesi dan terpang selang DC
14) Pemeriksaan Ekstremitas a)
Ekstremitas Atas - Inspeksi Otot antar sisi kanan dan kiri simetris, tidak ada fraktur - Palpasi Edema : Lakukan uji kekuatan otat : 5
b) Ekstremitas
Bawah : Inspeksi Otot antar sisi kanan dan kiri simetris, tidak ada fraktur Palpasi Edema : tidak ada Lakukan uji kekuatan otot : 5 Kesimpulan palpasi ekstermitas : -
Edema :
-
uji kekuatan otot :
55 55
55 55
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS 1. Menguji tingkat kesadaran secara kuantitaif dengan GCS (Glasgow Coma Scale) - Eye /Menilai respon membuka mata 4 - Verbal/Menilai respon Verbal 5 - Motorik/Menilai respon motorik 6 Pemeriksaan tingkat kesadaran secara kualitatif : Compos mentis 2. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak Tidak ada nyeri kepala, tidak ada mual –muntah, tidak ada kejang, tidak penurunan tingkat kesadaran.
3. Data Penunjang Diagnostik a. Pemeriksaan Laboratorium
No.
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
1.
Hemoglobin
13,6
12,0 – 16,0
2.
Leukosit
9,1
4,0 - 12,0
3.
Trombosit
113
150 – 450
4.
Eritrosit
4,51
3,50 – 5,20
5.
Neotrofil %
60
50-70
6.
Basofil l%
0,1
0,0-0,1
7.
Eosinofil %
0,7
0,5-5,0
8.
Limfosit%
30
20-40
9.
Monosit %
11
3,0-12,0
10. Basofil #
0,01
0,02-0,50
11. Esinofil #
0,06
0,00-0,10
12. Limfosit #
1,16
0,80-4,0
13. Monosit #
0,19
0,12-1,20
14. Netrofil #
6
2,0-7,0
15. HbsAg
Non-reaktif
16. Screening B20
Non-reaktif
17. Screening
Anti
Non-reaktif
SARS-COVID
4. Pertimbangan Anestesi a. Jenis Anestesi: General Anestesi b. Teknik Anestesi: LMA c. Obat2an Anestesi : - Obat premedikasi: fentanyl 100 mcg/2ml - Obat induksi : propofol 10mg/ml - Obat analgesic: keterolak 30mg/ml - Obat anti emetic:ondansentron 4 mg/ml - Obat vasokontriktor: ephedrine 10 mg/ml d. Cairan kristaloid : RL 1000 ml
5. Kebutuhan cairan a.
Monitoring cairan Kebutuhan cairan pasien selama operasi yang harus terpenuhi 1) Rumus maintenance (M): 2xkgBB 2x 45 kg = 90 ml 2) Rumus pengganti puasa (PP): 2cc x jam puasa x bb 2 cc x 6 jam x 4550 kg = 540 ml 3) Rumus stress operasi (SO): Jenis operasi (b/s/k) x BB 6 x 45 kg = 270 ml
b. Prinsip pemberian cairan durante operasi (Jam I-IV) 1) Jam I : M + ½ PP + SO = 90 ml + 270 ml +270 ml = 630ml 2) Jam II dan III : M + ¼ PP + SO = 90 ml + 135ml+ 270 ml= 495ml 3) Jam IV : M + SO = 90 ml +270 ml = 360 ml Tahap Pre anestesi Pada saat preanestesi TD pasien 120/80 mmHg, N 80 x/mnt, RR 16 x/menit terpasang infus RL pada tangan kanan, Rencana anestesi menggunakan tekhnik general Anestesi. a. Persiapan pasien 1) Mengecek kelengkapan status pasien 2) Mengganti baju paien dengan pakaian kamar ok, menggunakan nurse cup, dan masker 3) Mengecek lokasi operasi telah diberii tanda 4) Mengecek TTV 5) Mengklarifikasi riwayat asma, DM, HT dan alergi 6) Memposisikan pasien 7) Memasang nasal kanul (oksigen) pada pasien dan berfungsi
b. Pesiapan mesin 1) Mengecek sumber gas apakah sudah terpasang dan tidak ada kebocoran 2) Menghdupkan mesin anestesi dan tidak ada kebocoran 3) Mengecek isi volatil agent 4) Mengecek kondisi absorben c. Persiapan alat : Alat general anestesi 1) S (Scope)
: Laryngoscope dan stesoscope
2) T (Tube)
: LMA ukuran 3
3) A (Aiway)
: OPA
4) T (Tape)
: Plester
5) I (Introducer)
: Mandring dan stilet
6) C (Conector) 7) S (Suction)
: Spuit (3ml dan 10 ml), Nasal Kanul dan selang suction
d. Persiapan obat 1) Anti emetik
: Ondansentron 4 mg/ 2ml (2 ampul)
2) Analgesik
: ketorolac 30 mg/ml
3) Premedakasi
: fentanyl 100 mcg/2ml
4) Induksi : Propofol 1% 10mg/ml 5) Obat vasokontriktor : ephedrine 10 mg/ml TAHAP INTRA ANESTESI Seluruh angggota tim sudah melakukan konfirmas, dokter bedan dan anestesi serta perawat sudah melakukan konfirmasi nama pasien, prosedur, dan lokasi insisi. Antibiotik sudah diberikan 60 menit sebelumnya. 1.
Jenis Pembedahan
: Limpektomi
2.
Jenis Anestesi
: General Anestesi
3.
Teknik Anestesi
: LMA
4.
Ukuran LMA
5.
Mulai anestesi
: Pukul 14.00 WIB
6.
Mulai Operasi
: Pukul 14.15 WIB
3
7.
Posisi
: supinasi
8.
Suhu ruangan 21 oc, suhu pasien 36,8
9.
Antiemetik
: Ondancentrone 4mg/2 ml iv
10. Analgesik
: ketorolac 30 mg/ml iv
11. Premedikasi
: Fentanyl 100 mcg/ 2 ml iv
12. Obat Induksi
: Propofol 90 mg/9 ml iv
13. Obat vasokontriktor : ephedrine 10 mg/ 5ml ( 1 ml dioplos dengan 4 ml aquades) 14. Maintanance
: Sevoflurane 2,5 vol% N2O : O2 50 : 50 (2lt : 2lt)
15. Cairan kritaloid
: RL 1000 mg/2 ml
16. Respirasi
: spontan
17. Selesai operasi
: 15.00 WIB
18. Selesai anestesi
: 15.00 WIB
19. Pemantauan hemodinamik Observasi tanda tanda vital intra operasi n o
Waktu dan
TD
Nadi
SpO2
RR
tindakan
x/menit
%
kali/menit
1.
14.00
mm Hg 132/ 86
83
100
16
120/ 80
77
100
16
110/ 66
74
100
16
110/ 60
70
99
16
115/ 67
70
99
16
100/ 60
80
99
16
Fentanyl 100 mcg/ 2 ml iv 2.
14.05 Propofol 90 mg/9 ml iv
3.
14.10 Oksigenasi pasien
4.
14.15 Pemasangan LMA
5.
6.
14.20 Maintanance sevo 2 vol% N2O:O2 50:50 ( 2 lt: 2 lt) 14.25 Ondancentrone 4mg/2ml. iv Ketorolac 30 mg/ml . iv asam tranexamat
7.
8.
500mg /ml 14. 30 Ephedrine 10 mg/ml, pasien mengalami hipotensi 14.35 Maintenance intra, monitoring TTV
9.
15.00 LMA, tensi, dan pulse oximeter Dilepas
92/ 57
88
100
16
110/ 65
80
100
16
120/ 80
80
100
16
TAHAP POSTANESTESI Pada saat posoperasi TD pasien 120/80 mmHg, N 80 x/mnt, RR 16 x/menit suhu badan 36oc terpasang infus RL pada tangan kanan. 1. Kesadaran pasien: Baik 2. Aaldrete score 7 (masih lemah ) 3. Keadaan psikologis -
Pasien mulai sadar penuh pukul 15.15
- pasien mengatakan mual dan ingin muntah, di berikan tambahan ondansentron 4mg/2 ml iv 4. Terdapat Bekas luka insisi pada payudara kanan 5. Terpasang nasal kanul 4 l/menit 6. Pada jam 1 16.00 post anestesi aldrete skore 10, sehingga pasien dapat dipindahkan ke bangsal
B. Analisa Data
No
Symptom
Problem PREANESTESI
1
Ds:
Ansietas
-
Pasien mengatakan sedikit cemas.
-
Pasien mengatakan belum pernah menjalani pembedahan sebelumnya.
Do: -
Pasien tampak cemas
-
TD : 132/86 mmHg
-
N : 83 x / mnt
-
RR : 16 x / mnt INTRAANESRESI
1
Ds:
Hipotensi atau penurunan curah jantung
Do: -
Pemberian obat propofol
-
Pemberian obat fentanyl
-
TD 92/57
-
N 88 x mnt
-
RR 16 x/mnt
-
Sp02 100% POSTANESTESI
1
Ds:
Risiko Jatuh
Do:
2
-
Pasien Post general anestei
-
Terpasang infus RL 500 mg/ml
-
Pucat
-
Td 120/80 mmhg
-
Aldretee core 7 ( masih lemah)
Ds: - pasien mengatakan mual dan ingin muntah Do:
Mual dan muntah
-
Pasien tampak gelisah
-
Di berikan tambahan injeksi ondansentrone 4mg/2 ml iv
-
Td : 120/80 mmHg
-
N : 80 x/menit
-
Suhu 360c
II. Problem ( Masalah ) a. PRE ANESTESI 1. ansietias b. INTRA ANESTESI 1. hipotensi atau penurunan curah jantung c. PASCA ANESTESI 1. Risiko jatuh 2. Mual muntah
Rencana Intervensi Nama: Ny. S Umur
: 45 tahun
Jenis kelamin
No
No. RM : 009xxxx Dx : FAM
: perempuan
Ruang: Operasi 1
Problem (
PRE ANESTESI Tujuan
Masalah ) Ansietas
Rasional
Intervensi
Setelah
-
Dampingi pasien
dilakukan
-
Jelaskan
jenis
asuhan
prosedur
tindakan
keperawatan
operasi yang akan
kenyamanan untuk
anestesi
dilakukan
pasien
pre
-
Mendampngi pasien menciptakan
anestesi selama -
Ajarkan
15
napas dalam
ketakutan
Kolaborasi dengan
didasarkan pada
kecemasan
tim
informasi yang
klien berkurang
pemberian sedtive
tidak akurat, yang
dengan kriteria
jika perlu.
dapat diatasi
menit,
diharapkan
-
relaksasi -
medi
Beberapa
untuk
hasil : -
-
dengan data akurat.
Pasien
-
-
Metode ini dapat
mengakan
meningkatkan
siap
kontrol
melakukan
meningkatkan
pembiusan
kenyamanan atau
TTV
relaksasi
normal: TD:
-
120-
14-/80-90 mmHg. -
dapat
Nadi
60-
dan
Obat sedasi dapat mengurangi cema
rasa
100 x/menit -
RR
12-20
x/menit -
Pasien tampak rilex
Diagnosa
INTRA ANESTESI TUJUAN
N
INTERVENSNI
Rasional
O 1
Hipotensi atau
Setelah
penurunan
dilakukan
cairan untuk
curah jantung
asuhan
menjaga
keperawatan
volume cairan
anestesi
tubuh
selama intra
Memberi
Kelola
anestesi,
pemberian
masalah
adrenalin dgn
hipotensi atau
dokter
penurunan curah jantung berkurang dengan kriteria hasil: - tensi dalam batas normal 100/70120/80 - nadi dalam batas normal 60-100 - saturasi dalam batas normal 95%-100%
Monitor vital sign
-
-
Untuk memenuhi kebutuhan cairan dan menjaga hemodinamik pasien Untuk menaikan tensi yang turun Agar TTV terpantau agar bisa menentukan tindakan lanjutan yg di perlukan
No Diagnosa
Post Anestesi Tujuan
Resiko jatuh
Setelah
Intervensi -
Berikan pembatas - Pemberian
dilakukan
kanan
tindakan
pasien
keperawatan selama
-
anetei
selama
20
menit,
-
dan
kepala
pembatas pasien
jatuh
ditinggikan - Meninggikan
setiap 30 menit
kepala setiap 30
Kurangi
menit
diharapkan
kerentanan
resiko
terhadap
jatuh
kiri
mencegah
Pastikan agak
post
Rasional
klien
untuk
memastikan
resiko
kepatenan
misalnya
tidur klien
posisi
dapat
jatuh
diminimalisir
luruskan leher dan - Lakukan intervensi
dengan kriteria
tulang
belakang
hasil,
secara
sering,
kerentanan
jangan
biarkan
terhadap
pasien
tidak jatuh.
klien resiko
jatuh
ekstremitas
dari - Pemantauan status
terjulur -
untuk mengurangi
tempat tidur
kesadaran
untuk
Pantau
mencegah
klien
kondisi
kesadaran klien
bergerak secara tiba-tiba dan menyebabkan jatuh.
Mual muntah
Setelah - mengetahui tanda - Observasi tanda dan dilakukan dan gejala mual gejala mual tindakan - Membantu paasien - Anjurkan pasien keperawatan mengurangi efek untuk menelan air anestesi selama mual ludah post operasi - Untuk mengatasi - Kolaborasi dengan diharapkan efek mual dokter pemberian berkurangnya obat anti mual rasa mual dengan kriteria hasil: 1. Pasien diharapkan tidak mual lagi 2. Pasien di harapkan bisa tenang
III.Pelaksanaan Nama: Ny. S Umur
No. RM : 009xxx
: 45 tahun
Jenis kelamin
Dx : FAM
: perempuan
No Hari/Tanggal/Jam
Ruang: Operasi 1
Problem (Masalah
Tindakan implementasi preanetesis
Paraf
Kesehatan Anestesi) 1
25/03/2021
ansisetas
13.45
-
mendampingi pasien
-
menjelaskan jenis prosedur
Randy
tindakan operasi yang akan dilakukan -
mengajarkan relaksasi napas dalam
-
berkolaborasi dengan dokter pemberian
13.50 obat sedasi jika diperlukan
No Hari/Tanggal/Jam
Problem (Masalah
Tindakan implementasi intraeanetesis
Paraf
Kesehatan Anestesi) 25/03/2021
Hipotensi atau
14.15
penurunan curah jantung
- Memberi
cairan
untuk
menjaga
volume cairan tubuh - mengelola
pemberian
sesuai perintah dokter -
Memonitor vital sign
adrenalin
Randy
No Hari/Tanggal/Jam
Problem (Masalah
Tindakan implementasi posteanetesis
Paraf
Kesehatan Anestesi) 1
25/03/2021 15.10
Risiko jatuh
-
memberikan pembatas kanan dan kiri
Randy
pasien -
memastikan
kepala
agak
ditinggikan
setiap 30 menit -
mengurangi kerentanan klien terhadap resiko jatuh misalnya luruskan leher dan tulang belakang secara sering, jangan biarkan ekstremitas terjulur dari tempat tidur
2
25/03/2021 15.15
Mual dan muntah
memantau kondisi kesadaran klien
- Observasi tanda dan gejala mual - Anjurkan pasien untuk menelan air ludah - Kolaborasi dengan dokter pemberianobat anti mual
Nur fauziah
IV. Evaluasi No
Problem ( Masalah ) Ansietas
Evaluasi PreAnestesi 25/03/2021. 13.45 S: - Pasien mengatakan cemas berkurang - Pasien mengatakan siap melakukan anestesi O: - Pasien tampak lebih rilex - Td 132/80 mmHg - Nadi 77 x/menit - RR 16 x/menit A: - Masalah ansietas teratasi sebagian P: - Hentikan intervensi - Lanjutkan tindakan general anestesi Penata anestesi Randy
No
Problem ( Masalah ) Hipotensi atau penurunan curah jantung
Evaluasi Intra Anestesi 25/03/2021. 14.15 S:O: -
Pasien tampak belum sadar
-
Terpasang infus RL 20 tpm pada tangan kanan
-
Td 92/57mmHg
-
Nadi 90 x/menit
-
RR 16 x/menit
-
Maintanance sevo 2 vol%
-
N2O:O2 50:50 ( 2 lt: 2 lt)
A: -
Masalah Hipotensi atau penurunan curah jantung teratasi sebagian
-
Lanjutkan intervensi dengan memonitoring vital sign pasien. Penata anestesi
P:
Randy No
Problem ( Masalah ) Risiko jatuh
Mual dan muntah
Evaluasi PreAnestesi 25/03/2021 15.10 S :O: - Tanda risiko jatuh terpasang - Pagar bed kanan kiri terpasang - TD: 120/80 mmhg - N: 80 - RR 16 - SPO2 % : 100% A: masalah resiko jatuh teratasi sebagian P: pertahankan intervensi 25/03/2021 15.15 S : pasien mengatakan mual dan ingin muntah O: - Pasien tampak gelisah - Di berikan tambahan injeksi ondansentrone 4mg/2 ml iv - Stelah di berika tambahan ondansentrone pasien tampak lebih tenang - Td : 120/80 mmHg - N : 80 x/menit - Suhu 360c - SPO2 % : 100% A: masalah mual muntah teratasi sebagian P: intervensi di hentikan