19 0 82 KB
LAPORAN PENDAHULUAN (LP) FIBROADENOMA MAMMAE (FAM) A. Pengertian Fibroadenoma adalah suatu tumor jinak yang merupakan pertumbuhanyang meliputi kelenjar dan stroma jaringan ikat (Brunner & Suddath, 2001)Fibroadenoma payudara
yangbersimpai
benjolan
yang
mammae jelas,
adalah
berbatas
tumor
jelas,
dapatdigerakkan. Fibroadenoma
jinak
pada
soliter,
berbentuk
mammae
umumnya
dikenal dengan tumormammae (Kumar, V., Cotran, R. S., Robbins, S. L., 2007 ). Ketika
sejumlah
sel
di
dalam
payudara
tumbuh
dan
berkembangdengan tidak terkendali, inilah yang disebut kanker payudara. Selsel tersebutdapat menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke seluruh tubuh. Kumpulanbesar dari jaringan yang tidak terkontrol ini disebut tumor atau benjolan. Akantetapi, sifatnya
yang
tidak
Teorinya,
merupakan
kanker
karena
tidak menyebar atau mengancam nyawa. Tumor ini disebut
tumor jinak. Tumoryang menyerang
semua tumor
jaringan setiap
dapat
menyebar
ke
seluruh
sekitardisebut
kanker
jaringan
padapayudara
jenis
atau
tubuh tumor
dapat
atau ganas.
membentuk
kanker, biasanya timbul pada saluran ataukelenjar susu (Kumar, V., Cotran, R. S., Robbins, S. L., 2007) B. Etiologi Belum
ada
penyebab
spesifik,
namun
factor
predisposisi
terjadinyafibroadenoma mammae adalah siklus menstruasi yang tidak teratur (Price, SA. Dan Wilson LM., 1993). Selain itu ada beberapa faktor resiko diantaranya : 1. Anak perempuan dari ibu dengan kanker payudara (herediter)
2. Menarke dini. Resiko Tumor payudara meningkat pada wanita yangmengalami menstruasi sebelum usia 12 tahun. 3. Nulipara dan usia maternal. Lanjut saat kelahiran anak pertama. Wanitayang melahirkan setelah usia 30 tahun lebih berisiko mengalami Tumorpayudara. 4. Menopause pada usia lanjut. Menopause setelah usia 50 tahun. 5. Pernah mengalami radiasi didaerah dada C. Manifestasi Klinis Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth (2014) menjelaskan tanda gejala tumor mammae antara lain: 1. Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan, pada penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal 2. Nyeri terkadang dirasakan 3. Ada bagian yang menonjol ke permukaan 4. Ada penekanan pada jaringan sekitar 5. Ada batas yang tegas 6. Bila diameter mencapai 10 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa ( GiantFibroadenoma) 7. Memiliki kapsul dan soliter 8. Benjolan dapat digerakkan 9. Pertumbuhannya lambat 10. Mudah diangkat dengan lokal surgery 11. Bila segera ditangani tidak menyebabkan kematian D. Patofisiologi Sampai saat ini penyebab dari tumor jinak payudara belum diketahui(idiopatik). Namun, ada faktor predisposisi yang mendukung terjadinya tumorpada payudara adalah siklus menstruasi yang tidak teratur. Hal itu disebabkankarena pada fase luteal dalam siklus menstruasi terjadi peningkatan kadarhormon estrogen dan penurunan kadar hormon progesteron.
Sedangkan secara fisiologisnya pada saat menstruasi hormon estrogendan progesteron
meningkat
dan
dua
hari
sebelum
menstruasi
berakhir
hormonestrogen dan progesteron menurun. Secara normalnya, fungsi estrogen untukperkembangan jaringan stroma pada payudara, pertumbuhan sistem duktusyang luas, dan untuk deposit lemak pada payudara. Sedangkan progesteronberfungsi untuk peningkatan perkembangan dari lobulus dan alveoli payudara,menyebabkan sel-sel alveolar berproliferasi, membesar dan bersifatsekretorik (Kumar, V., Cotran, R. S., Robbins, S. L., 2007) Pembesaran
jaringan
payudara
terjadi
akibat
meningkatnya
kadarestrogen dan defisiensi kadar hormon progesteron dari ketidakteraturan siklusmenstruasi.
Sehingga
terjadi
peningkatan
deposit
lemak
dan
perkembanganjaringan payudara. Dan juga penurunan pembentukan lobulus dan alveoli.Apabila kejadian ini berlangsung secara terus-menerus dapat mengakibatkantumor payudara (Guyten & Hall, 1997). Tumor
dapat
terjadi
karena
mutasi
dalam
DNA
sel.
Penimbunanmutasi merupakan pemicu munculnya tumor. Penimbunan mutasi di jaringanfibrosa dan jaringan epitel dapat menyebabkan proliferasi sel yang abnormalsehingga akan tampak tumor yang membentuk lobus- lobus hal
inidikarenakan
menyebabkan
terjadi
gangguan
pada
nukleus
sel
yang
selkehilangan fungsi deferensiasi yang disebut anaplasia.
Dengan rangsanganestrogen fibroadenoma mamae ukurannya akan lebih meningkat (Kumar, V., Cotran, R. S., Robbins, S. L., 2007) E. Pemeriksaan penunjang 1. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) 2. Pemeriksaan
laboratorium
:
darah
rutin,
gula
daeah,
enzim
(alkalifosfotose, LDH), sitologi pada cairan putting susu 3. Mammografi Mamografi
adalah
suatu
pemeriksaan
untuk
mammae
(payudara)dengan menggunakan sinar x-ray dosis rendah. Dipakai untuk
mendeteksidini tumor payudara pada wanita, tanpa disertai keluhan atau yang disertaikeluhan. Keluhan seperti adanya benjolan pada payudara, cairan yangtidak normal keluar dari puting payudara atau adanya nyeri pada payudara(sebelum atau sesudah menstruasi - untuk menyingkirkan bahwa nyeriyang ditimbulkan bukan dikarenakan sindroma pre menstrual) 4. Biopsi Biopsi
bedah
dilakukan
dibawah
anastesi
lokal.
Biopsi
mencakupeksisi lesi dan mengirimkannya ke laboraturium untuk dilakukanpemeriksaan patologis.Bila ukuran tumor tidak terlalu besar, maka semua benjolan diangkatdengan cara operasi yang dilakukan dalam pembiusan total, disebut biopsieksisi. Bila tumor ukurannya besar, biasanya diambil sampel dari benjolanyang ada, disebut biopsi insisi. Setelah dilakukan biopsi, jaringan tumordikirim untuk pemeriksaan patologi anatomi (PA) untuk penentuan tumorjinak atau ganas (kanker). Bila hasil PA jinak maka dengan pengangkatantumor pengobatan
sudah
selesai.
Namun
bila
hasilnya
berarti
adalahkanker ,
harus dilanjutkan oleh operasi kedua yaitu dengan tindakan bedahkuratif yaitu mastektomi radikal (pengangkatan payudara dengan sebagianbesar kulitnya,
m.pektoralis
mayor
dan
minor,
serta
semua
kelenjar
ketiaksekaligus) (Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth., 2014) F. Penatalaksanaan Medis 1. Insisi permukaan, dilakukan pada tumor dengan ukuran lebih besar dari 5 cm. 2. Eksisi tumor dengan anastesi lokal ataupun umum. Ini dilakukan untuktumor yang berukuran < 5 cm. selanjutnya specimen operasi periksa potologis. Bila penderitanya muda dengan lesi kecil, diagnosa dapat dibuatdengan aspurasi jarum halus bila penderita tidak menginginkan biopsidengan eksisi. Fibroadenoma yang lebih besar dari 3 cm harus diangkatkarena dapat menyebabkan nyeri dan tumbuh terus.
G. Komplikasi Tumor
mammae
tidakmendapatkan
bisa
berkembang
penanganan
yang
menjadi baik.
kanker
Kemudian
mammae Ca
jika
mammae
dapatbermetastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) menuju keparu,pleura, tulang dan hati. H. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri akut b d agen cidera fisik 2. Gangguan integritas kulit b d luka operasi 3. Risiko infeksi No 1.
Diagnosa NANDA Nyeri akut Setelah
Intervensi NOC dilakukan
NIC
asuhan Pain Management 1. Lakukan pengkajian berhubungan keperawatan selama ... x 24 jam nyeri secara dengan agen diharapkan nyeri dapat teratasi. komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, cidera fisik Dengan kriteria hasil : durasi, frekuensi, Pain level kualitas dan faktor presipitasi No. Indikator Ir Er 2. Observasi reaksi 1 Melaporkan nonverbal dari ketidaknyamanan nyeri 3. Gunakan teknik 2 Ekspresi komunikasi terapeutik nyeri untuk mengetahui 3 Periode nyeri pengalaman nyeri Keterangan pasien 4. Kaji kultur yang 1. Keluhan ekstrem mempengaruhi respon 2. Keluhan berat nyeri 5. Kontrol lingkungan 3. Keluhan sedang yang dapat 4. Keluhan ringan mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
5. Tidak ada keluhan
3.
Gangguan integritas kulit
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan gangguan integritas kulit teratasi dengan kriteria hasil Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes Indikator
I R
1. Integritas kulit 2. Perfusi jaringan baik 3. Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit Keterangan 1. Keluhan ekstrem 2. Keluhan berat 3. Keluhan sedang 4. Keluhan ringan 5. Tidak ada keluhan
E R
pencahayaan dan kebisingan 6. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal) 7. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri 8. Tingkatkan istirahat 9. Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil NIC : Pressure Management Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar Hindari kerutan padaa tempat tidur Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali Monitor kulit akan adanya kemerahan Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien Monitor status nutrisi pasien Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
6
Risiko Infeksi
Setelah
dilakukan
asuhan Infection control 1. Bersihkan lingkungan keperawatan selama ... x 24 jam setelah dipakai pasien diharapkan risiko infeksi dapat lain 2. Pertahankan teknik teratasi. Dengan kriteria hasil : isolasi Risk control 3. Batasi pengunjung bila perlu 4. Instruksikan pada pengunjung untuk No. Indikator Ir Er mencuci tangan saat 1 Identifikasi berkunjung dan setelah tanda infeksi berkunjung 2 Jumlah meninggalkan pasien 5. Gunakan sabun leukosit antimikrobia untuk cuci 3 Monitor tangan faktor risiko 6. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah infeksi tindakan kperawtan 7. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung 8. Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat 9. Tingktkan intake nutrisi 10. Berikan terapi antibiotik bila perlu DAFTAR PUSTAKA
Alexander PM, 1995. Current Medical Diagnosis & Treatment, 34 th ed., Appleton & Lange, International Edition, Connecticut 2005, 729-32. Doenges .,1999. BUKU AJAR FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi 11. Alih bahasa : Irawati, et al. Jakarta : EGC Kumar, V., Cotran, R. S., Robbins, S. L., 2007. BUKU AJAR PATOLOGI Edisi 7. Jakarta : EGC Mansjoer, A., Suprohaita, Wardhani, Wahyu I., Setiowulan, W., 2000. KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN Edisi Ketiga Jilid Kedua. Jakarta : Media Aesculapius
Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. 2014.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC. Price, SA. Dan Wilson LM., 1993, Patofisiologi: Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit bag 2. Jakarta: EGC