Fam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

2. FIBROADENOMA MAMMAE (FAM) •



Fibroadenoma mammae (FAM) adalah tumor jinak payudara yang paling sering terjadi pada wanita, yang berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan glanduler (epitel).







Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak pada payudara yang bersimpai jelas, berbatas jelas, soliter, berbentuk benjolan yang dapat digerakkan.







Terjadi peningkatan aktivitas estrogen secara absolut maupun relatif sehingga memberikan kontribusi untuk perkembangannya, dan memang lesi serupa mungkin muncul dengan perubahan fibrokistik (fibroadenomatoid changes).







Secara makroskopis irisannya tampak tumor jaringan payudara bentuk bulat oval, putih keabuan, ukuran bervariasi, berbatas jelas, padat, kenyal, mobile.



Etiologi & Epidemiologi •



Penyebab FAM : belum pasti →→ di hub. dengan hormon estrogen.







FAM membesar pada saat mens atau hamil







FAM biasanya terjadi pasa usia muda → umumnya pada usia 15-25 thn, < 5% terjadi pada usia di atas 50 thn



PENYEBAB GANGGUAN 1. Peningkatan aktivitas Estrogen yang absolut atau relatif. 2. Genetik : riwayat neoplasma payudara dlm keluarga 3. Faktor-faktor predisposisi : a. Usia : < 30 tahun b. Jenis kelamin c. Geografi d. Pekerjaan



e. Hereditas f. Diet g. Stress h. Lesi prekanker



Gejala 1. Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan, pada penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal 2. Ada bagian yang menonjol ke permukaan 3. Ada penekanan pada jaringan sekitar 4. Ada batas yang tegas 5. Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa ( Giant Fibroadenoma ) 6. Memiliki kapsul dan soliter 7. Benjolan dapat digerakkan 8. Pertumbuhannya lambat 9. Mudah diangkat dengan lokal surgery 10. Bila segera ditangani tidak menyebabkan kematian



Patofisiologi •



Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada masa reproduksi yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas



jaringan setempat yang berlebihan terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan ke dalam kategori mammary displasia. •



Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya. Pada gambaran histologis menunjukkan stroma dengan proliferasi fibroblast yang mengelilingi kelenjar dan rongga kistik yang dilapisi epitel dengan bentuk dan ukuran yang berbeda.



Secara histologis dibedakan: - Intracanalicular FAM → FAM yang dibentuk dari pemecahan antara stroma fibrosa yang mengandung serat jaringan epitel. Jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar berbentuk panjang-panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau menghilang. - Pericanalicular FAM → FAM yang menyerupai kelenjar atau kista yang dilingkari oleh jaringan epitel pada satu atau banyak lapisan. Yakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau beberapa lapis. •



FAM → letaknya di batasi antar jaringan mammae oleh suatu jaringan penghubung



Ciri mikroskopisnya yaitu tampak: •



sel tumor dengan proliferasi sel epitel dengan inti bulat







Bisa membentuk struktur tubulus atau celah / “slit”







kalo membentuk struktur tubulus brarti yg tipe perikanalikuli







kalo membentuk struktur celah, brarti tipe intrakanalikuli







Pada lapang pandang lain, tampak proliferasi stroma fibromyxoid dengan sel2 stellate.



Klo secara umum, pembagiannya: •



FAM di bedakan menjadi 3 macam : 1. common FAM 2. giant FAM ( umumnya uk > 5 cm) 3. juvenile FAM → pada remaja



Diagnosis FAM dapat didiagnosis dengan 3 cara yaitu: 1. Pemeriksaan fisik 2. Mammografi / ultrasound 3. FNA



Pemeriksaan Penunjang •



Mamografi



Mamografi dapat dilakukan sebagai tambahan untuk pemeriksaan fisik dalam mengevaluasi benjolan payudara atau sebagai alat skrining. Mamografi umumnya tidak bermanfaat pada wanita yang lebih muda dari 35 tahun. Ultrasonografi mungkin berguna dalam mengevaluasi benjolan pada perempuan muda ini. Mamografi biasanya dianjurkan sebagai bagian dari evaluasi pada wanita berusia lebih dari 35 tahun yang memiliki massa payudara, untuk membantu mengevaluasi massa dan



untuk mencari lesi lainnya. Adalah kesalahan mengandalkan hasil mammogram negatif apabila secara klinis dicurigai adanya benjolan. Temuan mamografi yang mengesankan kanker termasuk peningkatan densitas, batas ireguler, spiculation, dan mikro kalsifikasi berkerumun tidak teratur. Bulat, lesi padat pada mamografi mungkin mempresentasikan lesi kistik. Ultrasonografi sering dapat mengesankan suatu lesi kistik, dan aspirasi jarum dapat menegaskan hal ini. USG •



Ultrasonografi



tidak



memiliki



peran



tunggal atau kajian awal dalam skrining untuk kanker payudara. Namun, sangat berguna untuk mengevaluasi benjolan payudara dan dalam mendefinisikan lebih lanjut kelainan dari mammografi. Hal ini terutama berguna pada wanita yang lebih muda dari 35 tahun, ketika massa yang terdeteksi pada skrining mamografi tetapi



tidak teraba, ketika seorang pasien menolak aspirasi pada sebuah massa, dan jika massa terlalu kecil atau terlalu dalam untuk aspirasi. •



Risiko kanker adalah rendah jika sebuah simple cyst ditemukan pada USG. Sebuah penelitian tidak menemukan kanker pada 223 kista. Namun, beberapa ahli merekomendasikan bergerak langsung ke aspirasi jarum halus jika simple cyst ditemukan di lokasi yang teraba massa. Dalam pengalaman peneliti, hanya menemukan satu kanker dalam suatu "simple cyst" yang dicatat oleh USG; " kista "adalah berukuran 2 cm, baru, dan teraba oleh pasien dan dokter, dan hal itu dibenarkan berdasarkan aspirasi.



FNA (Fine Needle Aspiration) Aspirasi jarum halus dapat dilakukan untuk aspirasi sesuatu yang teraba yang dicurigai kista. Sebuah jarum pengukur no 22 atau 24 dimasukkan ke dalam kista yang telah distabilkan dengan tangan yang lain. Jika cairan yang didapat nonbloody, dapat dibuang, karena tidak ada kanker ditemukan dalam cairan kista nonbloody. Suatu recheck klinis harus dilakukan dalam 4 sampai 6 minggu. Cairan berdarah harus dikirim untuk analisis patologis. Kanker ditemukan kira-kira 1% dari aspirasi berdarah. Kalau tidak ada cairan yang diperoleh, sel dapat diperoleh untuk evaluasi sitologi dengan biopsi aspirasi jarum halus. 1,3,4 •



Core Needle Biopsy



Jarum yang lebih besar (14-18) digunakan untuk core needle biopsy. Hal ini kebanyakan digunakan untuk mengevaluasi massa payudara nonpalpable (yang ditemukan pada mamografi saja), dengan bimbingan ultrasound atau mammografi. Pembuktian antara core needle biopsy dan biopsi bedah adalah 94% di tujuh penelitian.  Triple Diagnosis! Kombinasi pemeriksaan fisik, mamografi, dan biopsi aspirasi jarum halus untuk mendiagnosis benjolan yang teraba disebut sebagai triple diagnosis. Ada sensitivitas yang sangat baik (99%) dan spesifisitas (99%) dengan pendekatan ini. Jika salah satu dari tiga modalitas mengesankan kanker, biopsi eksisi adalah dibenarkan



Terapi Terapi tergantung dari beberapa hal : 1. Ukuran 2. Ada rasa nyeri atau tidak 3. Usia pasien 4. Hasil biopsi Terapi FAM dilakukan dengan pengangkatan tumor , biasanya dengan general anaesthetic. Tekhnik operasi, secara umum: •



Setelah disinfeksi beri marker di atas tumor







Incisi tepat di garis areola mamma (incisi periareoler)







Incisi diperlebar dan diperdalam dgn gunting kearah tumor







Tumor di bebaskan secara tajam







Lap operasi ditutup lapis demi lapis+handscoen drain







Tumor → PA



Pencegahan dan Deteksi Dini 1. Hindari faktor-faktor resiko 2. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) Berdiri



di



depan



cermin



sambil



kedua



tangan



diletakkan



di



sisi



tubuh.



Angkat kedua lengan dan amati dengan seksama kulit di payudara apakah ada kerutan, lekukan, perubahan ukuran atau bentuk. Lihat apakah ada perubahan bentuk simetri pada kedua payudara. Amati juga apakah puting susu masuk ke dalam atau ada cairan aneh yang keluar dari puting. Sekarang letakkan kedua tangan di samping pingul lalu amati payudara Anda. Setelah itu letakkan kedua tangan di belakang kepala



dan



lakukan



hal



serupa.



* Periksa kedua payudara sambil berdiri di bawah shower ketika mandi. Lakukan hal yang serupa pada saat berbaring.



Taruh satu tangan di belakang kepala, sementara tangan yang satu melakukan gerak pijatan memutar searah jarum jam di daerah



jaringan



payudara,



puting,



dan



jaringan



di



bawah



ketiak.



Ulangi cara ini pada payudara yang sebelah. Bila Anda melakukannya saat mandi, sabun dan air membuat kulit licin hingga mampermudah pemeriksaan. * Periksa apakah ada benjolan yang tidak lenyap atau tidak berubah. Benjolan yang abnormal bisa muncul tiba-tiba dan menetap. Benjolan ini berbeda-beda bentuk dan kekerasannya dan kadang terasa keras dengan tepi yang tidak teratur. Kadang benjolan itu berupa penebalan jaringan tanpa garis batas yang jelas. Ingat, benjolan kanker biasanya tidak terasa sakit. Setiap bulan lakukan pemeriksaan sendiri terhadap payudara agar bila ada benjolan baru bisa segera diketahui.



3. Pemeriksaan klinik 4. Mammografi 5. Melaporkan tanda dan gejala pada sumber/ahli untuk mendapat perawatan