Askeb Bandung Hiperplasia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY E P2A2 DENGA SUSP HIPERPLASIA ENDOMETRIUM DAN MIOMA UTERI DI VK ALAMANDA RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG



DI SUSUN OLEH : NAMA : FITRIANTI HASANAH NIM : 105011132



YAYASAN PENDIDIKAN CENDRAWASIH AKADEMI KEBIDANAN PALU T.A 2012/2013



TINJAUAN TEORI MIOMA UTERI A. PENGERTIAN Mioma uteri adalah tumor yang paling umum pada traktus genitalis (Derek LlewellynJones, 1994). Mioma uteri adalah tumor jinak otot rahim, disertai jaringan ikatnya (www. Infomedika. htm, 2004). Myoma Uteri umumnya terjadi pada usia lebih dari 35 tahun. Dikenal ada dua tempat asal myoma uteri yaitu pada serviks uteri (2 %) dan pada korpus uteri (97%).



B. ETILOGI Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri dan diduga merupakan penyakit multifaktorial. Dipercayai bahwa mioma merupakan sebuah tumor monoklonal yang dihasilkan dari mutasi somatik dari sebuah sel neoplastik tunggal. Sel-sel tumor mempunyai abnormalitas kromosom, khususnya pada kromosom lengan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumor, di samping faktor predisposisi genetik, adalah estrogen, progesteron dan human growth hormone.



C. KLASIFIKASI Klasifikasi mioma dapat berdasarkan lokasi dan lapisan uterus yang terkena 1. Lokasi Cerivical (2,6%), umumnya tumbuh ke arah vagina menyebabkan infeksi. Isthmica (7,2%), lebih sering menyebabkan nyeri dan gangguan traktus urinarius. Corporal (91%), merupakan lokasi paling lazim, dan seringkali tanpa gejala. 2. Lapisan Uterus -



Mioma Uteri Subserosa



-



Mioma Uteri Intramural



-



Mioma Uteri Submukosa



D. MANIFESTASI KLINIK -



Perdarahan abnormal



-



Penekanan rahim yang membesar



-



Nyeri



-



Infertilitas



-



Kongesti vena,



-



Gangguan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan.



-



Kehamilan dapat mengalami keguguran.



-



Persalinan prematuritas.



-



Gangguan proses persalinan.



A. KOMPLIKASI -



Perdarahan sampai terjadi anemia.



-



Nekrosis dan infeksi, setelah torsi dapat terjadi nekrosis dan infeksi.



-



Pengaruh timbal balik mioma dan kehamilan.



B. PEMERIKSAAN PENUNJANG -



Pemeriksaan Darah Lengkap : Hb: turun, Albumin : turun, Lekosit : turun / meningkat, Eritrosit : turun.



-



USG : terlihat massa pada daerah uterus.



-



Vaginal Toucher : didapatkan perdarahan pervaginam, teraba massa, konsistensi dan ukurannya.



-



Sitologi : menentukan tingkat keganasan dari sel-sel neoplasma tersebut.



-



Rontgen : untuk mengetahui kelainan yang mungkin ada yang dapat menghambat tindakan operasi.



HIPERPLASIA ENDMETRIUM A. PENGERTIAN Hiperplasia endometrium adalah pertumbuhan yang berlebih dari kelenjar, dan stroma disertai pembentukan vaskularisasi dan infiltrasi limfosit pada endometrium. Bersifat noninvasif, yang memberikan gambaran morfologi berupa bentuk kelenjar yang irreguler dengan ukuran yang bervariasi. Pertumbuhan ini dapat mengenai sebagian maupun seluruh bagian endometrium.



B. PENYEBAB Hiperplasia endometrium ini diakibatkan oleh hiperestrinisme atau adanya stimulasi unoppesd estrogen (estrogen tanpa pendamping progesteron / estrogen tanpa hambatan). Kadar estrogen yang tinggi ini menghambat produksi Gonadotrpin (feedback mechanism). Akibatnya rangsangan terhadap pertumbuhan folikel berkurang, kemudian terjadi regresi dan diikuti perdarahan. Pada wanita perimenopause sering terjadi siklus yang anovulatoar sehingga terjadi penurunan produksi progesteron oleh korpus luteum sehingga estrogen tidak diimbangi oleh progesteron. Akibat dari keadaan ini adalah terjadinya stimulasi hormon estrogen terhadap kelenjar maupun stroma endometrium tanpa ada hambatan dari progesteron yang menyebabkan proliferasi berlebih dan terjadinya hiperplasia pada endometrium. Juga terjadi pada wanita usia menopause dimana sering kali mendapatkan terapi hormon penganti yaitu progesteron dan estrogen, maupun estrogen itu sendiri



C. KATEGORI 1. Simplek : kategori ringan dan tak akan berakhir dengan keganasan sehingga penderita tetap masih bisa hamil. 2. Kistik / Kelenjar / Adenomatous: juga tergolong tidak berbahaya. 3. Atipik : kategori berbahaya, biasanya merupakan cikal bakal terjadinya kanker. Ini yang perlu diwaspadai.



D. GEJALA 1. siklus menstruasi tak teratur, tidak haid dalam jangka waktu lama (amenore) ataupun menstruasi terus-menerus dan banyak. 2. Selain itu, akan sering mengalami plek bahkan muncul gangguan sakit kepala, mudah lelah dan sebagainya.



E. DAMPAK Dampak berkelanjutannya adalah bisa mengalami kesulitan hamil terserang anemia. Hubungan suami-istri pun terganggu karena biasanya terjadi perdarahan yang cukup parah.



A. PENEGAKAN DIAGNOSIS Terjadinya penebalan dinding rahim bisa diketahui dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Namun untuk memastikannya perlu dilakukan kuratase. Hasil kuretan dinding rahim akan dikirim ke bagian Patologi Anatomi untuk didiagnosa lebih lanjut.



DAFTAR PUSTAKA



- https://www.facebook.com/permalink.php?id=103322743170854&story_fbid=1033262 73170501



ASUHAN KEBIDANAN PADA NY E P2A2 DENGA SUSP HIPERPLASIA ENDOMETRIUM DAN MIOMA UTERI DI VK ALAMANDA RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG No register



: 1292647



Tanggal pengkajian



: 15 juli 2013



Nama umur



: Ny. E



Umur



: 48 tahun



Alamat



: RT 05 RW 01 kel bregbeg kab Ciamis



Agama



: islam



Pekerjaan



: PNS



S 1. Ibu mengeluh ada benjolan diperut sejak 1 tahun yang lalu, pada saat kontrol IUD diadakan USG, dr Sp Og mengatakan ada miom, lalu ibu disarankan untuk kontrol PA 2. Ibu mengatakan keluar darah dari vaginanya sering, sejak 1 tahun yang lalu. 3. Nyeri perut di sangka nyeri BAK/BAB



O KU



: baik



Kesadaran



: komposmentis



TB



: 150 cm



BB



: 64 KG



TTV



: TD : 120/80 mmHg, N : 80 x/m, S : afebris, R : 20 x/m



Pemeriksaan fisik : Konjungtiva



: tidak anemis



Sclera



: tidak ikterus



Abdomen



: datar lembut, teraba masa, permukaan rata, gerak terbatas



Inspekulo



: fluor albus (-), portio (+), floxs (-)



A = Ny E P3A2 umur 48 tahun dengan susp. Hiperplasia endometrium + mioma uteri P= 1. Melakukan pemeriksaan Tanda Tanda Vital Jam 14.30



TTV : TD : 110/80 mmHg, N : 80 x/m, S : afebris, R : 20 x/m



2. Melakukan kolaborasi dengan dr Sp. OG untuk tindakan kuretase, alat sudah disiapkan, diantaranya -



2 wadah air DTT dan larutan klorin



-



Baskom 1



-



1 kom betadin



-



Bak instrumen steril



-



Tenakulum



-



Klem ovum



-



Spekulum sim



-



Tang abortus



-



Sonde uterus



-



Lidokain 2 amp



-



Has secukupnya



-



Dispo



-



handscoon



3. Jam 15.00



mengatur posisi ibu litotomi



4. Memberikan obat sipositoria Jam 15.15



memasukan terapi kaltropen 1 kapsul



5. Membantu dr Sp.OG untuk melakukan tindakan kuretase Jam 15.30



dilakukan kuretase oleh dr dan asisten, telah diambil sampel jaringan



untuk pemeriksaan PA Laboratorium 6. Mencuci alat alat kuretase Jam 16.00



mencuci alat antara lain :



2 wadah air DTT dan larutan klorin Baskom 1



1 kom betadin Bak instrumen steril Tenakulum Klem ovum Spekulum sim Tang abortus Sonde uterus 7. Memberitahu ibu dan keluarga untuk kembali datang konotrol setelah ada hasil lab PA Jam 16.30 ibu bersedia untuk kontrol kembali dengan membawa hasil laboratorium 8. Atas instruksi dr pasien pulang