11 0 130 KB
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA I.
Identitas Kepala Keluarga a. Nama
: Tn. T
b. Umur
: 38 tahun
c. Jenis kelamin : Laki-laki d. Suku/bangsa : Makassar/Indonesia e. Pendidikan
: SMP
f. Agama
: Islam
g. Pekerjaan
: Tukang becak
h. Alamat
: Jl. Perintis Kemerdekaan VI No. 15 d Makassar
i. N O
Komposisi keluarga :
Nma
Umur L
1 Ny. T 2 A
P 34
13
3 H 4 F
Hbngn
5 10bl
P d d k
Ket
B Polio DPT H-B Cam C pak 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 G
Istri
SMP
An
TT
x
An
SD
x
An
-
x
j. Genogram
IMUNISASI
x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x
x x x
Keterangan : : Meninggal dunia : Laki-laki : Perempuan : Tinggal serumah k. Tipe keluarga Tipe keluarga Tn. T. adalah keluarga inti (Nuclear Family) l. Status sosial ekonomi keluarga Tn. T. berpenghasilan tidak menentu. Penghasilan tambahan diperoleh dari istri dengan berdagang kue. Hal ini dilakukan karena Tn. T. sudah tidak segiat dulu lagi dalam menarik becak akibat pengaruh penyakit yang dideritanya. m. Aktifitas rekreasi keluarga Keluarga tidak memiliki waktu untuk rekreasi keluar kota, namun hampir setiap hari nonton TV pada tetangga dan kadang-kadang mendengarkan radio/tape. II.
Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga a.
Keluarga Tn. T. mempunyai 3 orang anak, anak pertama berumur 13
tahun dan anak kedua berumur 5 tahun dan anak ketiga berumur 10 bulan, sehingga keluarga Tn T. berada pada tahap perkembangan keluarga dengan usia sekolah, balita dan bayi. b.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Keluarga Tn.
T. tidak mengalami hambatan dalam memenuhi tugas perkembangan keluarga. c.
Riwayat keluarga inti
Tn. T. sedang menderita penyakit tuberculosis dan mengalami drop out dari pengobatan dengan system DOTS. Setelah 2 bulan pengobatan gejala yang dirasakan seperti batuk sudah berkurang, tetapi Rasa lemah cepat lelah, aktivitas berat timbul. sesak (nafas pendek), sulit tidur, masih
kadang-kadng muncul sehingga Tn. T. merasa tidak perlu lagi untuk melanjutkan pengobatan dan juga merasa bosan dengan berobat yang lama. Menurut Tn. T. keluarganya tidak mempunyai masalah kesehatan. Ny.T. dan anak-anaknya tidak pernah mengalami gangguan kesehatan yang berarti selain influenza biasa. Apabila ada anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan, sarana kesehatan yang digunakan adalah puskesmas. d.
Riwayat keluarga sebelumnya
Riwayat keluarga dari Tn. T. tidak ada yang menderita penyakit keturunan, sedangkan pada keluarga Ny. T. terdapat riwayat penyakit hipertensi yang diderita oleh ayahnya. Ayahnya meninggal karena stroke. Riwayat kesehatan
Tn.T mengatakan ia sudah sembuh karena
sudah lama berobat meskipun sudah mendapat penjelas- an dari petugas tentang lama pemberian OAT (6 bulan)
Tn.T mengatakan rasa lemah cepat lelah,
aktivitas berat timbul. sesak (nafas pendek), sulit tidur, masih kadangkadng muncul.
Tn.T mengatakan sudah capek minum obat
karena terlalu banyak.
Ny.T mengatakan suami-nya sudah sembuh
karena tidak batuk darah lagi.
Tn.T senang menggen-dong anaknya yang bayi
dan menciumnya.
TN.T mengatakan keluarganya
yang ditunjuk
sebagai PMO, tidak ada, pulang kampung.
Tn. T mengatakan , meski agak cepat lelah, tapi
sekarang sudah tidak batuk lagi. Tn. T Kadang buang dahak di sembarang tempat
Tn. T kadang yang jaga anaknya yang masih
bayi kalau istrinya pergi menjual kue. Ny. T, mengaku kadang lupa mengingatkan
suaminya minum obat, karena sibuk bekerja menjual kue
III.
Pengkajian Lingkungan a.
Karakteristik rumah
Rumah keluarga Tn. T. merupakan rumah dinding papan lantai tanah dengan luas 5 x 6 M2 terdapat 1 kamar tidur, ruang tamu sekaligus ruang keluarga, dapur sekaligus ruang makan, ventilasi kurang, jendela jarang dibuka, lingkungan kotor dan banyak sampah berserakan, pencahayaan kurang, rumah terasa lembab dan gelap, peletakan perabotan sudah tertata rapi, septic tank dan sumur numpang pada tetangga, sumber air minum yang digunakan adalah air sumur. Kondisi rumah kurang sehat dimana
ventilasi
kurang
memenuhi
syarat
kesehatan
sehingga
pencahayaan kurang. Ny.T mengatakan jendela jarang dibuka karena banyak debu dan nyamuk. Lingkungan rumah nampak kotor,banyak sampah berserakan Pencahayan rumah kurang sehat,rumah terasa lembab dan gelap b.
Karakteristik tetangga
Karakteristik dan komunitas setempat padat, terlihat kumuh, interaksi dengan tetangga terbina dengan baik. c.
Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga hidup menetap. d.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tidak ada perkumpulan khusus dalam masyarakat namun hubungan dengan
masyarakat
cukup
akrab.
Jarang
mengikuti
masyarakat karena kesibukan pekerjaan sehari-hari. e.
System pendukung keluarga
kegiatan
di
Selain Tn. T. yang lagi sakit, kondisi kesehatan keluarga yang lain dalam keadaan baik, tidak ada fasilitas khusus yang dapat mendukung apabila mengalami
masalah
kesehatan.
Ny.
T,
mengaku
kadang
lupa
mengingatkan suaminya minum obat, karena sibuk bekerja menjual kue
IV.
Struktur Keluarga a.
Pola komunikasi keluarga
Bahasa sehari-hari yang digunakan sehari-hari di rumah maupun di masyarakat adalah bahasa Indonesia, namun kadang-kadang bahasa makassar. b.
Struktur kekuatan keluarga
Tn.
R.
merupakan
pemegang
keputusan
dalam
keluarga
dapat
mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku, namun saat ini justru Tn. T. yang sedang mengalami sakit. c.
Struktur peran
Tn. T. selain sebagai kepala keluarga juga sebagai pencari nafkah bagi keluarga, namun saat ini kadang digantikan anaknya karena kondisi tubuhnya yang dirasa belum kuat. Ny. T. sebagai ibu rumah tangga yang saat ini harus membantu Tn. T. untuk mencari nafkah dengan berjualan kue, sehingga kadang meninggalkan bayi dijaga oleh anak keduanya.. Anak pertama putus sekolah kelas 3 SD berperan membantu bapaknya menarik becak. Anak kedua berperan membantu ibunya menjaga adiknya. d.
Nilai atau norma keluarga
Keluarga terkadang masih menganut/menggunakan nilai dan norma suku makassar, termasuk dalam mengatasi masalah yang berhubungan dengan kesehatan. V.
Fungsi Keluarga a.
Fungsi afektif
Dalam keluarga Tn. T.. antara ayah, ibu dan anak-anak saling menghargai, mendukung dan berinteraksi dengan harmonis. b.
Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn. T. membina hubungan sosial yang baik dengan anggota keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggalnya. Tn. T. selalu mengajarkan cara mencari uang pada anaknya. c.
Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga Tn. T sudah mampu mengenal sebagian masalah yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan tetapi belum mampu merawat anggota keluarga yang sakit. d.
Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. T. mempunyai 3 orang anak dan sudah mengikuti program Keluarga Berencana. e.
Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. T. tergolong keluarga pra sejahtera. VI.
Stres dan Koping Keluarga a.
Stres jangka pendek dan jangka panjang
Saat ini keluarga Tn. T. tidak mengalami stressor jangka pendek tetapi untuk jangka panjang Tn. T. mengkhawatirkan tentang sekolah anaknya. b.
Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Dalam mengatasi masalah, keluarga Tn. T. berusaha menghadapi dengan tenang dan mengutamakan komunikasi yang dalam keluarga. c.
Strategi koping yang digunakan
Keluarga menggunakan strategi koping berupa pendekatan spiritual dan kadang berkonsultasi dengan orang lain. VII.
Pemeriksaan Keluarga
Pemeriksaan KEPALA Rambut
Tn.T Hitam, ikal
Ny.T Hitam, lurus
A Hitam, ikal
H Hitam, ikal
F Hitam, lurus
Mata Hidung Telinga Gigi-mulut LEHER Tonsil kelenjar DADA Bentuk dada Jantung Paru Gerakan PERUT Bising usus Nyeri tekan KULIT turgor Ekstremitas : Gerakan Kelainan LAIN-LAIN Tekanan darah Denyut nadi Respirasi Berat badan
TAK TAK TAK Berbau
TAK TAK TAK Bersih
TAK TAK TAK Bersih
TAK TAK TAK Bersih
TAK TAK TAK Bersih
TAK TAK
TAK TAK
TAK TAK
TAK TAK
TAK TAK
Simetris Normal Ronchi (+) Simetris
Simetris Normal TAK Simetris
Simetris Normal TAK Simetris
Simetris Normal TAK Simetris
Simetris Normal TAK Simetris
(+) (-)
(+) (-)
(+) (-)
(+) (-)
(+) (-)
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
TAK TAK
TAK TAK
TAK TAK
TAK TAK
TAK TAK
130/80 mmHg 80 x/mnt 20 x/mnt 55 Kg
120/80mmH g 70 x/mnt 20 x mnt 54 Kg
100/80mmH g 80 x/mnt 24 x/mnt 34 Kg
90 x/mnt 24 x/mnt 16 Kg
100 x/mnt 28 x/mnt 7 Kg
ANALISA DATA DATA Data subjektif : 1. Tn.T mengatakan ia sudah sembuh karena sudah lama berobat meskipun sudah mendapat penjelasan dari petugas tentang lama pemberian OAT (6 bulan) 2. Ny.T mengatakan suaminya sudah sembuh karena tidak batuk darah lagi 3. Tn.T mengatakan rasa lemah cepat lelah, aktivitas
MASALAH KESEHATAN
MASALAH KEPERAWATAN
Terjadi peningkatan virulensi kuman tuberkulosis, akibat terhentinya pengobatan
Resiko tinggi infeksi sekunder dan penularan TBC pada anggota keluarga Tn.T b/d : Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, cara pencegahan & penularan
berat timbul. sesak (nafas pendek), sulit tidur, masih kadang-kadng muncul 4. Tn.T mengatakan sudah capek minum obat karena terlalu banyak Data objektif Kondisi rumah kurang sehat dimana ventilasi kurang memenuhi syarat kesehatan sehingga pencahayaan kurang Tn.T senang menggen-dong anaknya yang bayi dan menciumnya Data Subyektif : 1. Tn.T mengatakan sudah capek minum obat karena terlalu banyak. 2. Tn.T mengatakan ia sudah sembuh karena sudah lama berobat meskipun sudah mendapat penjelas- an dari petugas tentang lama pemberian OAT (6 bulan). 3. TN.T mengatakan keluarganya yang ditunjuk sebagai PMO, tidak ada, pulang kampung. 4, Tn. T mengatakan , meski agak cepat lelah, tapi sekarang sudah tidak batuk lagi. 5. Ny. T, mengaku kadang lupa mengingatkan suaminya minum obat, karena sibuk bekerja menjual kue Data obyektif : 1. Tn.T senang menggendong anaknya yang bayi dan menciumnya. 2. Tn. T Kadang buang
Drop out dalam program OAT yang telah diprogramkan selama 6 bulan
Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan Behubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
dahak di sembarang tempat 3. Tn. T kadang yang jaga anaknya yang masih bayi kalau istrinya pergi menjual kue
Data Subyektif : 1. Ny.T mengatakan jendela Lingkungan rumah jarang dibuka karena kurang sehat banyak debu dan nyamuk Data Obyektif : 1.Lingkungan rumah nampak kotor,banyak sampah berserakan 2. Pencahayan rumah kurang sehat,rumah terasa lembab dan gelap 3. ruang tamu sekaligus ruang keluarga 4. dapur sekaligus ruang makan 5. ventilasi kurang, jendela jarang dibuka 6. lingkungan kotor dan banyak sampah berserakan 7. septic tank dan sumur numpang pada tetangga
Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan kurang sehat berhubungan dengan : ketidaksanggupan keluarga memelihara lingkungan rumah yang dapat memenuhi syarat kesehatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN : 1. sekunder
dan
penularan
TBC
pada
anggota
Resiko
tinggi
keluarga
Tn.T
infeksi b/d
:
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, cara pencegahan & penularan. Ditandai dengan : Data subjektif :
Tn.T mengatakan ia sudah sembuh karena sudah lama
berobat meskipun sudah mendapat penjelas- an dari petugas tentang lama pemberian OAT (6 bulan) Ny.T mengatakan suami-nya sudah sembuh karena tidak
batuk darah lagi Tn.T mengatakan rasa lemah cepat lelah, aktivitas berat
timbul. sesak (nafas pendek), sulit tidur, masih kadang-kadng muncul Tn.T mengatakan sudah capek minum obat karena terlalu
banyak Data objektif
Kondisi rumah kurang sehat dimana ventilasi kurang memenuhi
syarat kesehatan sehingga pencahayaan kurang
Tn.T senang menggen-dong anaknya yang bayi dan menciumnya Kurang pengetahuan
2.
tentang kondisi, pengobatan, pencegahan Behubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan Data Subyektif :
Tn.T mengatakan sudah capek minum obat karena terlalu banyak. Tn.T mengatakan ia sudah sembuh karena sudah lama berobat
meskipun sudah mendapat penjelas- an dari petugas tentang lama pemberian OAT (6 bulan).
TN.T mengatakan keluarganya yang ditunjuk sebagai PMO, tidak
ada, pulang kampung.
Tn. T mengatakan , meski agak cepat lelah, tapi sekarang sudah
tidak batuk lagi.
Ny. T, mengaku kadang lupa mengingatkan suaminya minum obat,
karena sibuk bekerja menjual kue Data obyektif :
Tn.T senang menggen-dong anaknya yang bayi dan menciumnya.
Tn. T Kadang buang dahak di sembarang tempat
Tn. T kadang yang jaga anaknya yang masih bayi kalau istrinya pergi menjual kue. 3.
Keadaan
rumah
dan
sanitasi
lingkungan
kurang
sehat
berhubungsan dengan :ketidaksanggupan keluarga memelihara lingkungan rumah yang dapat memnuhi syarat kesehatan Data Subyektif : Ny.T mengatakan jendela jarang dibuka karena banyak debu dan nyamuk Data Obyektif : Lingkungan rumah nampak kotor,banyak sampah berserakan Pencahayan rumah kurang sehat,rumah terasa lembab dan gelap ruang tamu sekaligus ruang keluarga dapur sekaligus ruang makan ventilasi kurang, jendela jarang dibuka lingkungan kotor dan banyak sampah berserakan septic tank dan sumur numpang pada tetangga
PRIORITAS MASALAH KESEHATAN 1. Resiko tinggi infeksi sekunder dan penularan TBC Kriteria Sifat Masalah Ancaman Kesehatan ( 2 ) Kemungkinan masalah dapat diubah (2) Potensi masalah untuk dicegah (2)
Perhitungan
SKOR
2 /3 x 1
2/3
2/2 x 2
2
2/3 x 1
2/3
PEMBENARAN Ancaman Kesehatan (semakin beresiko karena ada anggota keluarga yang masih bayi dan sistem imun masih belum sempurna) Masalah mudah diubah karena pengobatan tidak membutuhkan biaya (gratis) sehingga mudah bagi Tn.T berobat kembali Penularan terhadap anggota keluarga yang lain dapat dicegah bila TBC dapat dilakukan tindakan pengobatan
Penonjolan Masalah (0)
0/2 x 1 Total skor
0
dan perawatyan yang adekuat namun butuh monitoring yang ketat dan kesadaran yang tinggi bagi Tn.T Keluarga tidak menyadari bahwa TBC yang diderita Tn.T masih dapat ditularkan karena kumannya belum mati total
3 1/3
2. Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan Kriteria Sifat Masalah Ancaman Kesehatan (1)
Perhitungan 2/3 x 1
SKOR 2/3
Kemungkinan masalah dapat diubah (1)
1/2 x 2
1
Potensi Masalah 2/3 x 1 untuk dicegah (2) cukup Penonjolan 0/2 x 1 Masalah (0) Total skor
2/3 0
PEMBENARAN Anggota keluarga akan tertular kuman tuberkulosis paru, dengan kondisi TN. T, selalu mengendong anaknya yang masih kecil Sebagian, mengingat status kesehatan Tn. T terganggu sehingga butuh orang yang dapat membantunya dalam program pengobatannya. Dengan memberi penjelasan secara singkat dan jelas, keluarga Tn.T dapat mengerti dan memahami Masalah tidak dirasakan keluarga, dimana semua anggota keluarga merasa bahwa Tn. T sudah sembuh
2 3/4
3. Lingkungan Rumah dan Sanitasi Lingkungan kurang sehat Kriteria 1.Sifat Masalah Ancaman Kesehatan (2) Kemungkinan
Perhitungan SKOR 2/3 x 1 2/3
PEMBENARAN Ancaman kesehatan
1/2 x 2
Ada kemauan dari keluarga untuk
1
masalah dapat diubah (1) Potensi Masalah 3/3 x 1 untuk dicegah (1) Penonjolan 0/2 x 1 Masalah (0) Total skor
1 0
menciptakan lingkungan rumah yang sehat Kondisi rumah yang sehat dapat mencegah timbulnya penyakit Lingkungan rumah yang sekarang diangap tidak bermasalah
2 2/3
Berdasarkan hasil pembobotan masalah diatas, maka urutan prioritas masalah kesehatan dan keperawatan Tn.T sebagai berikut : Prioritas 1 Prioritas 2
: Resiko terjadi penularan penyakit TBC : Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan
dalam keluarga Tn.T Prioritas 3
: Lingkungan rumah dan sanitasi lingkungan kurang sehat
N DIAGNOSA O 1 Resiko tinggi penularan TBC pd anggota kelg Tn.T b/d : Ketidakmampuan kelg merawat anggota kelg yang sakit, pencegahan dan penularan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI TUPAN TUPEN KRITERIA STANDARD Setelah Keluarga − Tn.T mau 1. Kaji pengetahuan keluarga ttg Tn. T dilakukan mampu kembali menjalani penyakit yang diderita salah 1 anggota dapat tindakan merawat pengo- batan keluarga, cara pencegahan penularan melanjutkan keperawat anggota serta lama program pengobatan yang pengobatannya yaitu 6 bulan, an, tidak keluarga namun kategori harus dijalankan sesuai program terjadi yang sakit pengobatan 2. Diskusikan ttg pentingnya yang telah penularan (TBC) berubah menjadi pengobatan serta bahaya yg akan ditentukan ditanggung oleh seluruh anggota − Ny. T dan kategori 2 Ny. T keluarga karena pengobatan yang tidak anggota mampu tuntas keluarga dapat memberikan 3. Diskusikan pd anggota berpartisipasi dukungan moril keluarga ttg hal-hal yang perlu dilakukan dalam proses untuk penguatan bila Tn.T merasa jenuh dalam pengobatan menjalankan proses pengobatan (memberikan 4. Berikan penguatan / support ) reinforcement positif pada keluarga atas − Keluarga pendapat dan perilaku yang benar mengetahui 5. Identifikasi orang-orang yang cara-cara beresiko terkena infeksi seperti anggota pencegahan keluarga, teman, orang dalam satu penularan perkumpulan. 6. Anjurkan pasien menutup mulut dan membuang dahak di tempat ul penampu- ngan yang tertutup jika batuk. 7. Tekankan untuk tidak menghentikan terapi yang dijalani.
2 Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan kurang sehat b/d : ketidaksanggupan kelg memelihara lingk rumah yg memenu hi syarat ke sehatan
Keluarga -Kelg me - Kelg dpt mem − Kaji pengetahuan Ling 1. dpt mencip ngetahui bersihkan keluarga tentang lingkungan yang sehat. kungan rumah takan lingk pentinglingkungan 2. Memberikan bersih rumah dan nya lingk - Kelg dpt mem − penyuluhan kesehatan pada keluarga Jen sanitasi yg sehat buka jendela dela dibuka tentang : lingkungan thd pence- sesering − Hubungan kebersihan rumah setiap hari miniyang sehat gahan pe- mungkin agar mal jam 6–9 dengan kesehatan terutama penyakit – nyakit cahaya dapat pagi penyakit yang disebabkan oleh -Kelg dpt masuk kedalam lingkungan yang kurang sehat memberirumah − Memberikan penjelasan tentang ciri kan pen– ciri rumah yang sehat cahayaan − Mengidentifikasi masalah lingkungan yang baik keluarga yang dapat diperbaiki sesuai terhadap dengan sumber daya yang dimiliki rumah keluarga − Pengertian tentang lingkungan yang sehat. − Syarat - Syarat lingkungan sehat. − Hubungan penyakit dengan lingkungan yang kurang sehat. − Pencegahan penyakit menular. − Cara – cara pembuatan WC, SPAL, tempat sampah yang memenuhi syarat kesehatan 3. Beri pujian atas kemauan keluarga untuk berubah .
3 Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan, pencegahan.
Menyatakan pemahaman proses penyakit/ prognosis & kebutuhan pengobatan
Mengiden tifikasi gejala yang memerlukan evaluasi / intervensi.
Melakukan perubahan prilaku dan pola hidup untuk memperbaiki kesehatan umum dan menurunkan resiko pengaktifan ulang Tuberkulosis paru.
Menerima perawatan kesehatan adekuat.
1. Kaji kemampuan belajar pasien misalnya: tingkat kecemasan, perhatian, kelelahan, tingkat partisipasi, lingkungan belajar, tingkat pengetahuan, media, orang dipercaya. 2. Identifikasi tanda-tanda yang dapat dilaporkan pada dokter misalnya: hemoptisis, nyeri dada, demam, kesulitan bernafas, kehilangan pendengaran, vertigo. 3. Tekankan pentingnya asupan diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) dan intake cairan yang adekuat. 4. Berikan Informasi yang spesifik dalam bentuk tulisan misalnya: jadwal minum obat. 5. jelaskan penatalaksanaan obat: dosis, frekuensi, tindakan dan perlunya terapi dalam jangka waktu lama. Ulangi penyuluhan tentang interaksi obat Tuberkulosis dengan obat lain. 6. jelaskan tentang efek samping obat: mulut kering, konstipasi, gangguan penglihatan, sakit kepala, peningkatan tekanan darah 7. Anjurkan pasien untuk tidak minurn alkohol jika sedang terapi INH. 8. Rujuk perneriksaan mata saat mulai dan menjalani terapi etambutol.
9. Dorong pasien dan keluarga untuk mengungkapkan kecemasan. Jangan menyangkal. 10. Berikan gambaran tentang pekerjaan yang berisiko terhadap penyakitnya misalnya: bekerja di pengecoran logam, pertambangan, pengecatan. 11. Anjurkan untuk berhenti merokok. 12. Review tentang cara penularan Tuberkulosis dan resiko kambuh lagi.