Askep KMB 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN



Disusun Oleh : Nama



: Endah Nuritasari



NIM



: A12020043



Kelas



: 2A



PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA (REGULAR A) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG TAHUN 2022



KASUS GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN Tn A umur 60 tahun bekerja sebagai pedagang, datang berobat ke poli bedah dengan keluhan tidak bisa kencing sejak 2 hari yang lalu, meskipun rasa kencing ada. Penderita harus mengejan saat buang air kecil dan keluhannya urin menetes. Penderita juga mengeluh tidak puas setelah melakukan buang air kecil. Rasa nyeri juga dirasakan, selain itu penderita juga sering melakukan buang air kecil lebih dari 5x saat malam hari. Sebelumnya riwayat LUTS seperti nockturia, urgensi sering dirasakan. IPSS (International Prostate Symptom Score) > 30 dan skor kualitas hidup (QoL) > 5. TD 110/80 mmHg, RR 22 x/menit, SB 37ºC, BB 60 kg, Nadi, 8x/menit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan regio suprapubik bulging, dan pemeriksaan colok dubur didapatkan adanya pembesaran prostate. Oleh dokter yang memeriksanya dianjurkan di pasang dower cateter dan selanjutnya di rencanakan tindakan TURP. A. DATA SUBJEKTIF 1.



Identitas Pasien Nama



: Tn A



Umur



: 60 tahun



Agama



: Islam



Alamat



: Banyumas



Pekerjaan



: Pedagang



B. RIWAYAT KESEHATAN 1.



Keluhan Utama Tn. A datang berobat ke poli bedah dengan keluhan tidak bisa kencing sejak 2 hari yang lalu.



2.



Riwayat Kesehatan Sekarang Pasien Tn K usia 50 tahun datang ke RS PKU Muhammadiyah Gombong jam 09:00 pada tanggal 21 Desember 2021, dengan keluhan tidak bisa kencing sejak 2 hari yang lalu, meskipun rasa kencing ada. Penderita harus mengejan saat buang air kecil dan keluhannya urin



menetes. Penderita juga mengeluh tidak puas setelah melakukan buang air kecil. Rasa nyeri juga dirasakan, selain itu penderita juga sering melakukan buang air kecil lebih dari 5x saat malam hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan regio suprapubik bulging, dan pemeriksaan colok dubur didapatakan adanaya pembesaran prostate. Oleh dokter yang memeriksanya dianjurkan di pasang dower cateter dan selanjutnya di rencanakan tindakan TURP. 3.



Riwayat Kesehatan Dahulu Sebelumnya riwayat LUTS seperti nockturia, urgensi sering dirasakan.



4.



Riwayat Kesehatan Keluarga Tidak ada



C. POLA



PEMENUHAN



KEBUTUHAN



DASAR



VIRGINIA



HENDERSON 1. Pola Oksigenasi -



Sebelum sakit : pasien bernafas dengan normal, tanpa alat bantu pernafasan



-



Saat sakit : pasien bernafas dengan normal, tanpa alat bantu pernafasan.



2. Pola Nutrisi -



Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak mengalami gangguan makan dan minum, makan 3x sehari dan minum 8 gelas air perhari.



-



Saat sakit : pasien mengatakan tidak nafsu makan dan perut terasa cepat penuh.



3. Pola Eliminasi -



Sebelum sakit : pasien mengatakan 6 bulan yang lalu BAB dan BAK normal.



-



Saat sakit : pasien mengatakan tidak bisa BAK selama 2 hari.



4. Pola Aktivitas -



Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat beraktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain.



-



Saat sakit : pasien mengatakan tidak dapat beraktivitas seperti biasanya, karena mengalami sakit berat.



5. Pola Istirahat dan Tidur -



Sebelum sakit : pasien mengatakan biasa tidur ±8 jam/hari tanpa ada keluhan di malam hari.



-



Saat sakit : pasien mengatakan susah tidur karena terganggu dengan rasa nyeri yang dirasakan.



6. Pola Mempertahankan Suhu -



Sebelum sakit : pasien mengatakan jika dingin memakai jaket dan selimut. Jika panas hanya memakai baju tipis dan menyerap keringat.



-



Saat sakit : pasien mengatakan selalu menggunakan jaket dan selimut.



7. Pola Berpakaian -



Sebelum sakit : pasien dapat berpakaian secara mandiri tanpa bantuan orang lain.



-



Saat sakit : pasien berpakaian dibantu keluarga.



8. Pola Gerak dan Keseimbangan -



Sebelum sakit : pasien mengatakan bergerak sesuai keinginan.



-



Saat sakit : pasien mengatakan bergerak secara terbatas.



9. Pola Personal Hygnie -



Sebelum sakit : pasien mandi 2x sehari pagi dan sore, gosok gigi dan keramas.



-



Saat sakit : pasien diseka 2x sehari oleh keluarganya setiap pagi dan sore. Pasien belum keramas selama di rumah sakit.



10. Pola Komunikasi -



Sebelum sakit : pasien berkomunikasi dengan lancar.



-



Saat sakit : pasien berkomunikasi dengan lancar.



11. Pola Rasa Aman dan Nyaman -



Sebelum sakit : pasien tidak merasa gelisah, pasien merasa nyaman didekat keluarga.



-



Saat sakit



: pasien mengatakan tidak nyaman karena pasien



merasakan nyeri akibat tidak bisa kencing dan pembesaran prostat. 12. Pola Bekerja -



Sebelum sakit : pasien dapat melakukan kegiatan rutin seperti biasanya sebagai pedagang.



-



Saat sakit : pasien tidak dapat bekerja dan tidak dapat melakukan kegiatan seperti biasanya.



13. Pola Rekreasi -



Sebelum sakit : pasien biasanya pergi berekreasi ketempat wisata paling tidak 2 minggu sekali.



-



Saat sakit : pasien hanya berbaring.



14. Pola Spritual -



Sebelum sakit : pasien menjalankan shalat lima waktu dan menjalankan ibadah sesuai ajaran yang dianutnya.



-



Saat sakit : pasien menjalankan ibadah diatas tempat tidur dan berdoa untuk kesembuhannya.



15. Pola Belajar -



Sebelum sakit : pasien mengatakan mendapat informasi dari TV, koran, atau radio.



-



Saat sakit : pasien mengatakan belum tahu banyak tentang penyakit yang dideritanya.



D. DATA OBJEKTIF 1.



Pemeriksaan Umum Keadaan Umum



: Sakit Berat



Kesadaran



: Compos Mentis



TD



: 110/80 mmHg



RR



: 22x/ menit



SB



: 37 ºC



BB



: 60 kg



Nadi



: 84x/ menit



2.



Pemeriksaan Fisik a. Kepala Inspeksi : bentuk kepala oval dan simetris Palpasi : tidak ada benjolan/ massa tidak ada bekas luka , tidak ada pembengkakan b. Muka Inspeksi : bentuk muka oval dan simetris Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada bekas luka, tidak ada pembengkakan c. Mata Inspeksi : bentuk simetris, bulat, konjungtiva mata anemis. Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan d. Hidung Inspeksi : tulang hidung berada tepat di tengah, tidak ada pernapasan cuping hidung, lubang hidung sama besar. Palpasi : tidak ada nyeri tekan di daerah sinus, tidak teraba lender. e. Telinga Inspeksi : bentuk daun telinga lengkap, tidak ada cairan yang keluar. Palpasi : tidak ada pembengkakan f. Mulut Inspeksi : bibir kering pucat, tampak gigi, dan cukup bersih, tidak ada peradangan. Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pembengkakan g. Leher Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar limfa. Palpasi : pergerakan menelan bisa dilakukan dengan baik, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening. h. Thorax 1) Paru-paru Inspeksi : bentuk simetris, warna sama dengan kulit lain, tidak ada jejas.



Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan benjolan, tidak ada vocal premitus normal. Perkusi : bunyi sonor. Auskultasi : terdengar bunyi vesikuler. 2) Jantung Inspeksi : terlihat ictus corais Palpasi : IC teraba Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal Auskultasi : suara normal tidak ada suara tambahan 3) Abdomen -



Inspeksi : warna kulit sawo matang, tidak terjadi pembesaran area abdomen



-



Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan



-



Perkusi : bunyi timpani



-



Auskultasi : supel tidak ada kelainan.



i. Genetalia : terdapat pembesaran prostat, dan terpasang cateter. j. Ekstremitas : kanan kiri sama anatomis, terpasang infus di extremitas dextra. k. Kulit : turgor baik tidak ada luka. E. HASIL PEMERIKSAAN No. 1.



Hasil Pemeriksaan IPSS (International Prostate Symptom Score) > 30 dan skor kualitas hidup (QoL) > 5. TD 110/80 mmHg, RR 22 x/menit, SB 37ºC, BB 60 kg, Nadi, 8x/menit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan regio suprapubik bulging, dan pemeriksaan colok dubur didapatkan adanya pembesaran prostate.



F. PENGOBATAN Oleh dokter yang memeriksanya dianjurkan di pasang dower cateter dan selanjutnya di rencanakan tindakan TURP. G. ANALISA DATA



No 1 DS : -



Data Fokus Pasien



Problem Retensi urine



mengatakan



tidak



bisa



obstruksi kandung



kencing



kemih



ditandai



sejak 2 hari yang lalu



dengan



adanya



meskipun



pembesaran



rasa



kencing ada. -



Etiologi Sumbatan



prostat.



Sebelumnya



riwayat



LUTS



seperti



nockturia,



urgensi



sering dirasakan DO : -



Keadaan umum :



-



TD



: 110/80



mmHg



2



-



RR



: 22x/ menit



-



SB



: 37 ºC



-



BB



: 60 kg



-



Nadi



: 84x/ menit



DS : -



Nyeri akut Pasien



mengatakan



kemih



ditandai



harus mengejan saat



dengan rasa nyeri



buang



kecil



yang



tidak



dirasakan.



air



urinnya menetes. -



Distensi kandung



Pasien tidak



mengatakan puas



setelah



melakukan buang air kecil nyeri



dan



merasa



kerap



-



Pasien



mengatakan



buang air kecil lebih dari 5x saat malam hari. DO : -



Pasien



tampak



merintih kesakitan H. DIAGNOSA KEPERAWATAN No



I.



Diagnosa Keperawatan



. 1.



Retensi urine berhubungan dengan adanya sumbatan obstruksi kandung kemih



2



Nyeri akut berhubungan dengan distensi kandung kemih



INTERVENSI KEPERAWATAN No



Dx.



.



Keperawatan



Dx 1.



Luaran Keperawatan



Retensi Urine Tujuan: Setelah



dengan



selama 1x24 jam retensi urin pada



Sumbatan



klien



obstruksi



Kriteria hasil :



dilakukan



tindakan berkurang



Kriteria



Awal Target



kemih



Hasil Berkemi



2



5



h Distensi



2



5



adanya pembesaran prostat. Nyeri



untuk



berkemih tiap 2 jam dan bila tiba-tiba dirasakan 2) Observasi aliran urin, dan



kekuatan



pancarannya



Vesika



3) Awasi dan catat waktu serta 4) Berikan



obat



sesuai



indikasi (antispamodik)



Urinaria



akut Tujuan



klien



perhatian jumlah urin



kandung



dengan



2.



1) Dorong



berhubungan



ditandai



Intervensi



:



Setelah



dilakukan 1) Kajian nyeri, perhatikan



berhubungan



tindakan



keperawatan



dengan



1x24



Distensi



nyeri



kandung



Kriteria hasil :



selama jam



pada



pasien



dan



intensitas



nyeri (1-10).



hilang 2) mempertahankan 3) pertahankan



ditandai dengan



rasa yang



tirah



baring jika di indikasikan



kemih



nyeri



lokasi



Kriteria



Awal



Target



Hasil Nyeri



Skala 8



Hilang



patensi



kateter dan selama sistem dirainase



pertahankan



selang bebas dari lekukan



kerap



dan bekukan



dirasakan.



4) kolaborasi



dalam



pemberian antipasmodik.



J.



IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Tanggal/



Dx. Keperawatan



Implementasi



Respon Pasien



Jam Selasa, 21



Retensi



Desember



berhubungan dengan



untuk



2021



Sumbatan



tiap 2 jam dan bila setiap 2 jam



Pukul



kandung



kemih



13.00-



ditandai



dengan



14.00



adanya



Urine 1) Dorong obstruksi



klien DS : pasien mengatakan berkemih sudah berusaha berkemih



tiba-tiba dirasakan



DO : pasien tampak ke kamar mandi setiap 2



pembesaran



jam sekali



prostat. DS : pasien mengatakan 2) Observasi



urin,



aliran perhatian



jumlah urin dan kekuatan pancarannya



jumlah urin pasien sudah seperti



biasanya



dan



lancar DO : urin pasien tampak sudah normal DS : Pasien mengatakan



sudah berusaha berkemih secara teratur 3) Awasi



waktu



dan catat DO : Pasien tampak saat teratur dalam berkemih



berkemih DS : pasien mengatakan sudah paham terhadap obat DO 4) Berikan



obat



sesuai



indikasi



:



pasien



meminum



obat



tampak yang



telah diberikan



(antispamodik) Selasa, 21



Nyeri



akut 1) Kajian



Desember



berhubungan dengan



perhatikan



2021



Distensi



kandung



dan



Pukul



kemih



ditandai



nyeri (1-10).



19.00-



dengan



20.00



yang kerap dirasakan.



rasa



nyeri, DS : pasien mengatakan lokasi cukup nyeri karena 3 hari



intensitas tidak BAK DO : tampak skala nyeri



nyeri



pasien 6 2) Mempertahankan



DS : pasien mengatakan



tirah baring jika di nyaman dengan posisi indikasikan supinasinya DO



:



pasien



menikmati



tampak posisi



supinasinya DS : Pasien mengatakan



3) Pertahankan



patensi kateter dan selama dirainase



sistem



nyaman ketika dipasang kateter DO : Pasien tampak bisa BAK



dengan



lancar



pertahankan selang dengan kateter bebas dari lekukan dan bekukan



DS : pasien mengatakan paham



4) Kolaborasi



dengan



dalam meminum



pemberian



antispasmodik



antipasmodik



DO



:



Pasien



aturan obat tampak



teratur meminum obat



K. EVALUASI KEPERAWATAN No Diagnosa Hari/tanggal/tahun 1 Retensi urin b.d Jum’at, 23 Desember pembesaran



2021



prostat



Evaluasi S : pasien merasakan sudah bisa



berkemih



dengan



normal O : urin pasien tampak dalam batas normal A : Masalah teratasi P : hentikan intervensi



2



Nyeri Akut b.d Rabu, 21 Desember



S : Pasien mengatakan



distensi



nyerinya sudah tidak ada



2021



kandung kemih O : tampak derajat nyeri pasien 0 A : Masalah teratasi P : hentikan intervensi