Autobiog Rafi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

AUTOBIOGRAFI PUTRI DWI MULYANTI ORIENTASI: Namaku Putri Dwi Mulyanti, aku lahir di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau pada tanggal 11 November 2002. Aku adalah anak ke 2 dari 4 bersaudara. Dari sepasang suami istri yaitu Agus Mulyadi dan Maryanti. Putri adalah panggilan akrabku. Aku terlahir dari keluarga yang sederhana. Ayahku seorang karyawan swasta PT.RAPP tepatnya di bisnis unit Recovery Boiler, sedangkan ibuku hanyalah seorang ibu rumah tangga. Kediaman ku di Jalan Arbes, Gg. Anugrah No.026, Pangkalan Kerinci. Kakakku bernama Kiki Sefly Mulyanti, ia seorang alumni Universitas Riau angkatan 2017 jurusan Ilmu Komunikasi, tepatnya 1 tahun yang lalu telah bergelar S.Ikom, kini ia tengah bekerja di Perkantoran PTSI dibidang Training Center. Adikku yang pertama bernama Asyifa Tri Mulyanti, dia merupakan anak ketiga. Ia tengah duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar. Adikku bersekolah di SD Taruna Andalan. Dan merupakan alumni TK Taruna Andalan. Dan adikku yang terakhir, yaitu anak ke 4, ia bernama Salwa Fauziyyah Mulyanti, ia tengah duduk di bangku kelas 2 SD Taruna Andalan, ia juga merupakan alumni TK Taruna Andalan. Aku adalah seorang siswi kelas 12 jurusan IPA di SMA Plus Taruna Andalan. Sekolah kami beralamatkan di Komplek Perumahan II PT. RAPP, sekolah ini berada di bawah naungan PT. RAPP. Oleh sebab itu terdapat perbedaan biaya uang sekolah antara anak yang orangtua nya bekerja di RAPP dengan yang tidak. Aku merupakan alumni SMP Plus Taruna Andalan. Alumni SD Global Andalan sejak kelas 1 SD- hingga 3 SD dan dilanjutkan dengan SD Taruna Andalan sejak kelas 4 SD- 6 SD. Untuk Taman Kanak- Kanak, aku adalah lulusan TK Global Andalan yang beralamatkan di Komplek Perumahan I PT. RAPP. Sama halnya dengan Sekolah Taruna, Sekolah Global juga termasuk di bawah naungan PT. RAPP. Dalam keseharianku,aku memiliki hobi yang berkaitan dengan sosial, komunikasi, dan sastra. Di sela- sela waktu kosongku aku menyalurkan hobi ku melalui sebuah buku diary ku, disana aku membuat puisi, cerpen, curhatan- curhatan ku, pendapat ku tentang lingkungan sekitar, dan yang lainnya. Terkadang aku juga sesekali membaca puisi dengan berlatar backsound lalu memposting di story media sosial ku. Selain itu aku juga sering melatih public speaking ku didepan kaca, karena aku adalah seorang yang berkepribadian kurang percaya diri di depan umum, oleh karena itu aku melatihnya untuk meningkatkan kepercayaan diriku. Menulis juga merupakan rutinitas saat waktu luangku, karena menurutku dengan menulis aku



bisa mengungkapkan perasaan hatiku. Dengan tulisan yang tidak seberapa tidak mengurung niatku untuk tetap menulis yang aku inginkan. PERISTIWA & MASALAH: Dalam perjalanan hidupku sejak dari sebangku SD banyak jatuh bangun yang pernah kulalui. Akibat ketidakseriusan dalam belajar, mulai dari kelas 1 SD untuk pertama kalinya di semester 2 aku mendapatkan peringkat 5 yang dimana membuat ku tersadar akibat ketidakseriusan dalam belajar ku, jika aku mebiarkannya begini maka aku tidak akan bisa jadi pemenang, kejadian semester 2 itu sangat berharga bagiku, peajaran untukku agar aku berubah, dan lebih serius serta fokus dalam belajar, dan alhasil seterusnya hingga kelas 3 SMP aku dapat mempertahankan peringkat ku 3 besar. Masa- masa SMP adalah masa dimana aku sedang sejatuh- jatuhnya. Banyak proses yang kulalui demi mendewasakan diri dan bersikap lapang dada. Masa SMP aku kerap dibully karena kondisi fisikku yang tidak seperti siswa SMP pada umumnya, banyak ejekan, hujatan, cemooh yang keluar dari mulut teman- teman bahkan guru karena tubuhku yang terlalu mungil layaknya siswi SD. Hal ini juga sempat membuat ku down, sejatuh-jatuhnya. Tetapi berkat motivasi orang tua ku, sahabat dekat, dan karena kekuatan hati yang diberikan tuhan, aku mampu melewatinya, menganggap kritikan tersebut sebagai bahan bakar semangat ku untuk bisa mengukir prestasi, membuktikan pada mereka walau fisikku yang tak seberapa ini tetapi aku mampu meberikan yang terbaik. Aku mengikuti pengembangan di masa SMP. Bidang yang silih berganti juga merupakan fakta yang pahit yang harus aku terima. Dimulai saat aku mengikuti pengembangan sains, di Hlomba aku gagal diikutsertakan dalam perlombaan karena kemampuan yang tidak sehebat teman sepengembanganku ini, akhirnya aku tersisihkan dan dikeluarkan secara diam- diam tanpa sepengatahuanku. Aku benar- benar shock kala itu, galau, kecewa, down, sedih, jatuh, semua rasa bercampur aduk kualami. Saat aku benar- benar berharap untuk dapat memberikan hasil yang terbaik dengan segala usahaku, ketekunan ku, berlatih dan mengulang kembali soal- soal. Saat itu aku mencoba menerima keadaan pahit. Selanjutnya aku kembali diikutkan ke pengembangan IPS yang berujung sama seperti pengembangann IPA, aku benarbenar dalam kondisi down dan tidak tahu lagi aku harus apa. Hingga akhirnya itu berubah saat salah satu guruku memerintahkanku untuk mengikuti lomba Karya Tulis dalam rangka pemilihan Duta Sanitasi Provinsi Riau, ada sedikit keraguan dan trauma karena yang lalu, tetapi guruku mencoba meyakinkan ku, dan



mengatakan bahwa aku pasti bisa. Perjuangan pun dimulai, penelitian yang menyebabkan pulang sekolah hingga hampir maghrib, latihan yang tak hentinya, menulis berlembar-lembar dengan waktu yang ditentukan, menghafal hasil penelitian, dan mempresentasikan hasil penelitian dengan baik. Banyak perjuangan serta pengorbanan yang dilakukan demi bisa mencetak prestasi nantinya. Dan akhirnya, aku tak menyangka aku dapat meraih juara 1 dan menjadi Duta Sanitasi Provinsi Riau 2016, dalam perlombaan guruku berpesan, jangan langsung down dengan melihat lawan lombamu. Pesan itulah yang dapat menjadikanku percaya diri selama perlombaan. Berlanjut ke nasional, tidak membuahkan hasil juara, tetapi aku masuk dalam kategori 20 besar. Pencapaian yang membuat ku sangat bersyukur. Aku tak menyangka akan jadi begini akhirnya. Atas support guruku yang meyakinkanku bahwa aku pasti bisa. Jujur saja, orangtuaku awalnya tak mendukung ku dalam perlombaan ini, dan meragukan aku bisa atau tidak. Oleh karena iitulah, aku sangat berusaha keras untuk meyakinnkan pada orangtuaku bahwa sebenarnya aku mampu. Tahun 2018, kembali aku mengikuti perlombaan bersama timku. Untuk tingkat Kabupaten Pelalawan, para peserta lomba lainnya memiliki hasil penelitian yang sungguh wah, terbilang biaya mahal. Penelitian kami, hanyalah menggunakan objek daun singkong, dan tidak mengeluarkan biaya sedikitpun, yang membuat kami agak sedikit down melihat peserta lainnya. Untuk itu, saya mengeluarkan suara yang powerfull Dalam tim ini, aku sebagai ketua tim, sehingga berkewajiban untuk mempresetasikan hasil penelitian, dengan meyakinkan para juri atas pertanyaan yang mereka lontarkan, dan ternyata Alhamdulillah kami mendapatkan juara 1, dan berhak lanjut ke Nasional. Untuk berangkat ke Nasionaal hanya aku, dan guru pembimbingku. Perjuangan selanjutnya harus lebih semangat lagi, percaya diri saat melihat hasil penelitian peserta lainnya yang berasal dari 33 provinsi berbeda, yang menurutku hasil penelitiannya sangat luar biasa. Atas berkat rahmat Tuhan, dukungan guru, orangtua, dan timku, aku berhasil membawa medali perak Lomba Penelitian Siswa Nasional. Dengan pencapaaian yang belum seberapa itu, kini teman- teman sekolahku tidak ada lagi yang melontarkan kata ejekan fisik terhadapku. Aku berbagi cerita dan perjuangan serta pengalaman dalam lomba yang dapat memotivasi mereka untuk berprestasi juga. Untuk pertama kalinya aku diundang dalam penganugerahan siswa berprestasi, sungguh benarbenar tidak menyangka. Aku sangat bersyukur dapat memberikan sedikit kebahagiaaan pada orangtuaku. Masa SMP berakhir, selanjutnya aku melanjutkan pendidikan di SMA Plus Taruna Andalan. Kini perjuangan kembali dimulai, aku ditempatkan dikelas IPA 1 yang dimana kumpulan dari anak- anak yang kemampuannya lebih, dan terbilang pintar. Di SMA ini aku tidak mendapat 10 besar, tapi tak megurung niatku untuk tetap berusaha dan belajar



bersaing diantara teman- temanku yang pintar. Di SMA ini aku mengikuti organisasi OSIS untuk melatih kepemimpinanku, banyak hitam putih ku saat memasuki OSIS ini, aku harus siap menerima segala kritikan., nasihat, dari teman- teman semua. Siap untuk dibenci dan bahan pembicaraan. Membuatku hampir tidak sanggup untuk melanjutkan organisasi ini, tetapi dengan support dari sahabat, dan anggota lainnya aku harus tetap menjalani amanah dari Kepala Sekolah ini. Pengembangan yang ku ikuti adalah Astronomi, berkali- kali lomba namun selalu gagal. Karena, menurutku astronomi inni bukan keahlianku. Aku nyaman dengan bidang yang aku mampu. Kini aku tekun untuk fokus di kelas 12 dan mempelajari bahan- bahan pelajaran untuk PTN nantinya. REORIENTASI : Begitulah kisah perjuangan dan pasang surut dalam hidupku. Menurutku setiap tingkatan pendidikan atau kehidupan yang kita lalui, maka berbeda- bedalah perjuangan yang akan kita tempuh, setiap perjuangan tidak mungkin mengkhianati hasil dan tidak ada yang tidak bisa. Fisik bukanlah penghalang kamu utuk berprestasi. Setiap manusia tidak mungkin selalu berada di atas ada saatnya ia merasakan di bawah, sehingga kita harus punya kesiapan saat kita ditempatkan oleh Tuhan di atas atau di bawah nantinya. Aku yakin jika kita selalu berusaha, maka Tuhan sudah mempersiapkan kesuksesan sesuai dengan perjuangan yang telah kita lalui.