Bab 1 Pembahasan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada bab ini akan diterangkan mengenai Alif Layyinah. Alif layyinah adalah huruf alif yang tidak pernah menerima harokat. Ada dua cara penulisan Alif Layyinah yang pertama yaitu ditulis huruf Ya’, dan yang kedua ditulis berupa Alif.Alif layyinah yang berada ditengah kalimat secara muthlaq ditulis dengan alif baik.Alif Layyinah yang berada diahir kalimat yang menggunakan huruf ya’. Diantaranya adalah setiap isim yang terdiri dari tiga huruf, setiap isim arobi yang lebih dari tiga huruf, lima isim alam ajami/ isim 4 non arab, lima isim mabni, setiap fi’il tiga huruf yang alifnya mengganti dari ya’, setiap fi’il yang lebih dari tiga huruf, Didalam empat kata seperti ,‫ على‬,‫الى‬ ‫ بلى‬,‫ح))))تى‬. Isim yang menjadi mudhof apabila di idhofahkan kepada ya’mutakallim. Munada’ yang di idhofahkan kepada ya’mutakallim. Serta menjelaskan Alif sebagai pengganti nun taukhid khofifah. B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud Alif Layyinah? 2. Bagaimana cara menulis Alif Layyinah? 3. Ada berapa cara penulisan Alif Layyinah yang berada di ahir kalimat? C. Tujuan Masalah 1. Mengetahui devinisi Alif Layyinah 2. Mengetahui cara menulis Alif layyinah 3. Mengetahui cara menulis Alif Layyinah yang berada diahir kalimat.



1



BAB II PEMBAHASAN A. Devinisi Alif Layyinah Alif adalah huruf tertentu yang tidak menerima harokat. Alif itu ada dua macam, yaitu alif labisah dan alif layyinah. Alif layyinah adalah huruf alif yang tidak akan pernah menerima harokat, cara penulisan huruf ini tergantung letak huruf tersebut didalam kata. Apabila terletak ditengah kata maka ditulis berupa huruf alif. Contoh ‫ مال‬,‫ قال‬. Apabila terletak akhir kata maka dua cara penulisan. Yang pertama yaitu ditulis huruf Ya’, dan yang kedua ditulis berupa Alif. B. Cara Penulisan Alif Layyinah di Tengah Kalimat Alif layyinah yang berada ditengah kalimat secara muthlaq ditulis dengan alif baik menengahinya tersebut disebabkan oleh huruf asal, Contoh: ‫قال‬ ‫ نام‬,‫ صام‬,‫ قام‬,, atau selainnya. C. Cara Penulisan Alif Layyinah di Akhir Kalimat Alif layyinah yang berada diakhir kalimat ditulis dengan ya’ didalam tujuh tempat, yaitu ; 1. Didalam setiap isim yang terdiri dari tiga huruf yang terdapat alif pengganti dari ya’. Contoh: ‫ اله))دى‬,‫ الف))تى‬kalau alifnya mengganti wawu maka ditulis alif.Contoh: ‫ العصا‬,‫ العال‬,‫ العصا‬,‫القفا‬ 2.



Didalam setiap isim arobi yang lebih dari tiga huruf dan huruf



sebelum terahir bukan ya.’Contoh: ‫ خجلى‬,‫ حبلى‬,‫ ك))برى‬,‫ص))غرى‬, dan kalau huruf sebelum terakhir berupa ya’ maka ditulis alif dengan secara mutlaq. Contoh: ‫ ثريا‬,‫ محيا‬,‫ ريا‬,‫ قضايا‬,‫دنيا‬ 3.



Didalam lima isim alam ajami/ isim 4 non arab



2



Contoh ‫ بخارى‬,‫ كسرى‬,‫ متى‬,‫ عيسى‬,‫ موسى‬dan isim alam yang selain lima isim alam ini ditulis dengan alif. Contoh ‫ شبرا‬,‫ بنها‬,‫ يافا‬,‫ زليخا‬,‫دارا‬ 4.



Didalam lima isim mabni



Contoh ‫ االلى‬,‫ اولى‬,‫ م))تى‬,‫ أنى‬,‫ ل))دى‬,selain lima isim mabni tersebut ditulis dengan alif. Contoh ‫ إذا‬,‫ أنا‬,‫مهما‬ 5. Didalam setiap fi’il tiga huruf yang alifnya mengganti dari ya’ Contoh ‫ رمى‬,‫ رعى‬,‫ مشى‬,‫ س))عى‬dan kalau alifnya mengganti wawu maka ditulis alif. Contoh ‫ عفا‬,‫ غزا‬,‫ دعا‬dan ada sebagian ulama menulis bagian yang kelima ini dengan alif secara muthlak. 6. Didalam setiap fi’il yang lebih dari tiga huruf apabila huruf sebelum alif bukan ya’. Contoh: ‫ ص))لى‬,‫ خلى‬,‫ اتى‬,‫ اهتدى‬,‫ أهدى‬dan apabila berupa ya’ maka ditulis alif karena benci berkumpulnya dua bentuk ya’.Contoh: ,‫يحيىا‬ ‫ تزيا‬,‫ تبيا‬,‫استحيا‬ 7. Didalam empat kata seperti ‫ بلى‬,‫ حتى‬,‫ على‬,‫ الى‬,sedangkan huruf yang lain ditulis alif. Contoh: ‫ خال‬,‫ هال‬,‫ال‬, Dan didalam keterangan diatas terdapat dua qaidah yang umum, yaitu Setiap alif yang berada didalam kalimat yang fa’ atau ain fi’ilnya berupa wawu maka ditulis dengan ya’. Contoh ‫ هوى‬,‫ جوى‬,‫ وقى‬,‫وعى‬ Setiap alif yang berada didalam kalimat yang ain fi’ilnya berupa hamzah juga ditulis dengan alif karena ulama benci kepada berkumpulnya dua alif. Contoh: ‫ فأى‬,‫ شأى‬,‫بأى‬



3



D. Alif sebagai Ya’ Mutakallim



‫ا المضاف الى ياء المتكلم يجب كسر اخر لمناسبة الياء ان لم يكن منقصورا او مثنى او جمعا مذكرا سالما‬ Isim yang menjadi mudhof apabila ingin di idhofatkan kepada ya’mutakallim, maka huruf akhir isim tersebut wajib kasrah karena penyesuaian dengan huruf ya’ mutakallim. Dengan syarat isim tersebut bukan termasuk isim manqus, maqsur, mustanna, dan isim jama’ mudzakarsalim. Perhatikan contoh berikut ini ‫ي=صديقي‬+‫صديق‬ Munada’ yang dimudhafkan pada ya’ Mutakallim bisa berupa isim Mu’talakhir atau shahih akhir. Apabila berupa isim Mu’talakhir, maka hukum nya sama dengan ketika tidak menjadi munada’, sebagaimana penjelasannya dalam bab mudhaf pada ya’ mutakallim yaitu menetapkan ya mutakallim dengan berkharakat fathah.Contoh:‫ يا فتا ى‬.Apabila berupa isim shahih, maka boleh dibac adengan lima cara: 1.Membuang ya’ mutakallim dan menetapkan haraka tkasrah sebagai dalil t erbuangnya ya’ mutakallim.Contoh: ‫يا غالم‬ 2.Menetapkanya’ dengan berharaka tsukun. Contoh: ‫يا غالم‬ 3.Mengganti ya dengan alif yang ditetapkan. Contoh:‫يا غالما‬ 4. Menetapkan ya dengan berharakat fathah. Contoh:‫يا غالمي‬ E. Alif sebagai pengganti nun taukhid khofifah Masuk pada kalmia tfiil yang bukan bentuk lampau atau sedang yaitu dua nun taukhid yang berfungsi untuk mengkokohkan nun taukhid khofifah yang sukun dan nun taukhid tsaqilah yang berharaka tfathah kecuali yang masuk pada fiil tertentu. Nun taukhid yang berfungsi menaukidi kalimah fiil itu ada dua bentuk: 4



1. Nun taukhid tsaqilah ( berat karena tasydid) mabni fathah. 2. Nun taukhid khafifah( ringan karen asukun) mabn isukun. Kedua nun tersebut boleh digunakan



untuk menaukidi fiil amar



dengan tanpa syarat, tidak boleh menaukidi dengan fiil madhi. Sedangkan untuk fiil mudhori’ harus ditafsil dengan beberapa syarat. Hukum nun tauhid khofifahNun tauhid khofifah tidak boleh jatuh setelah dhamir tsaniyyah sehingga tidak boleh diucapkan atau setelah nun niswah, sehingga tidak boleh diucapkan. Nun taukhid khofifah jika disbanding dengan huruf mati, maka nun itu dibuang karena menyelamatkan dari bertemunya dua huruf mati, seperti ‫ اكرم الكريم‬yang asalnyaadalah‫اك)رمن‬. Dan diperbolehkan untuk menggantinya dengan alif ketika waqa fseperti ‫ اكتبا‬yaitu pewaqafan dar i‫اكتبن‬.



5



BAB III Kesimpulan Alif adalah huruf tertentu yang tidak menerima harokat. Alif dibagi menjadi dua macam yaitu alif yabisah dan alif layyinah. Alif yabisah adalah huruf alif tertentu yang menerima harokat, huruf alif ini diistilahkan dengan hamzah, sementara alif alif layyinah adalah alif yang tidak menerima harokat. Alif layyinah yang berada ditengah kalimat secara mutlaq ditulis dengan alif baik menengahinya tersebut disebabkan oleh huruf asal. Alif layyinah yang berada diakhir kalimat ditulis dengan ya’ didalam tujuh tempat. Didalam setiap isim yang terdiri dari tiga huruf yang terdapat alif pengganiti dari ya’, didalam setiap isi, arobi, didalam lima isim alami ajami, didalam lima isim mabni, didalam setiap fiil tiga huruf yang alifnya mengganti dari ya’, didalam setiap fiiliyang terdiri lebih dari tiga huruf apanila huruf sebelumnya bukan ya’ dan didalam empat huruf non arab.



6



DAFTAR PUSTAKA Dimyathi, M. Affifuddin. Panduan Praktis Menulis Bahasa Arab. (Malang:CV LISAN ARABI. 2017) Hafidz, Muhammad. Imla Aplikatif. (Jakarta: PT gramedia.2018)



7