Bab Iv DK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

37 BAB IV METODE PENELITIAN



4.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Quasi Eksperiment Design (eksperimen semu) dengan rancangan One Group Pretest-posttest Design. Menurut Sugiyono (2017) metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Melalui penelitian hasil uji coba eksperimen ini, penulis berusaha menemukan data-data kuantitatif terkait pengaruh pelatihan kader posyandu jiwa (PAKU JIWA) terhadap sikap dan pengetahuan kader kesehatan jiwa. Sampel akan diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal, kemudian diberi perlakuan berupa pelatihan tentang kesehatan jiwa dan pelaksanaan posyandu jiwa, selanjutnya diberi postest untuk mengetahui keadaan setelah perlakuan. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang Tahun 2019. Waktu penelitian dan pengumpulan data dilakukan bulan September-Oktober 2019. 4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari satu-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga bisa makhluk hidup lain ataupun benda-benda alam yang lain (Nisfiannoor, 2009). Pada penelitian ini, yang menjadi populasi adalah kader kesehatan jiwa di Kecamatan Sumberpucung. 4.3.2 Sampel Sampel adalah objek yang diteliti. Pada penelitian ini, sampel diambil dari data Puskesmas Sumberpucung yang didapatkan melalui Koordinator Penanggung Jawab Program Kesehatan Jiwa. Jumlah kader sebanyak 35 orang, dengan rincian 5 kader dari setiap desa.



38 4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampling dilakukan dengan metode total sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2007). Teknik ini sangat cocok dengan penelitian ini karena jumlah populasi pada penelitian ini kurang dari 100. Kriteria pemilihan sampel terbagi menjadi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel yang diambil berdasarkan kriteria inklusi, yaitu karakteriktik sampel yang dapat dimasukkan atau layak untuk diteliti. Kriteria Inklusi: 1. Kader Kesehatan Jiwa yang sudah ditunjuk oleh masing-masing desa 2. Pendidikan terakhir kader minimal SD/MI Kriteria Eksklusi: 1. Kader kesehatan jiwa yang tidak mengikuti pelatihan sampai selesai 2. Kader kesehatan jiwa yang tidak bersedia mengisi kuisioner pre-test dan post-test 4.4 Tahapan Penelitian Adapun tahap-tahap dari pelaksanaan penelitian ini adalah: 1.



Mengumpulkan



data



kader



kesehatan



jiwa



di



Kecamatan



Sumberpucung tahun 2019 sebagai populasi sasaran. 2.



Mengumpulkan kader kesehatan jiwa di Kecamatan Sumberpucung



3.



Mempersiapkan materi pelatihan tentang Kesehatan jiwa dan pelaksanaan posyandu jiwa.



4.



Uji coba kuesioner setelah itu dilakukan uji validitas dan reliabilitas.



5.



Melakukan pre-test sebelum dilakukan perlakuan berupa pelatihan.



6.



Pemberian pelatian kesehatan jiwa dan workshop pelaksanaan posyandu jiwa di Kecamatan Sumberpucung yang disampaikan oleh dokter muda.



7.



Melakukan post-test setelah dilakukan intervensi.



8.



Pengolahan dan analisa data.



39 4.5 Rencana Manajemen dan Analisa Data 4.5.1 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian (Hidayat, 2007). Data yang diperoleh terdiri dari: 1. Data Primer Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti dari yang sebelumnya tidak ada serta tujuannya disesuaikan dengan keperluan penelitian (Rizkia, 2012). Data primer penelitian ini diperoleh secara langsung dari hasil pendataan kader kesehatan jiwa di kecamatan sumberpucung menggunakan formulir biodata dan pengisian surat persetujuan, Assessment pretest dan post-test. 2. Data Sekunder. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh pihak lain dan data sudah ada (Rizkia, 2012). Data sekunder diperoleh dari instansi kesehatan yang terkait yaitu data dari Puskesmas Sumberpucung Kabupaten Malang. Selain itu data juga diperoleh melalui studi pustaka dan data berbasis elektronik. 4.5.2



Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti



dalam mengumpulkan data (Sastroasmoro, 2008). Pengukuran pengetahuan dan sikap penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuisioner pre-test dan posttest yaitu responden hanya perlu memberi tanda terhadap alternatif jawaban yang dipilih. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan kader kesehatan jiwa tentang kesehatan jiwa menggunakan metode Guttman (Shaughenessy dkk, 2007). Hal yang diukur adalah segala sesuatu yang diketahui oleh kader posyandu jiwa tentang gangguan jiwa dan peran kader posyandu jiwa, meliputi: pengertian ODGJ, penyebab gangguan jiwa, macam-macam gangguan jiwa, tanda dan gejala gangguan jiwa, dampak gangguan jiwa, penanganan gangguan jiwa, dan peran kader dalam penanganan ODGJ di Posyandu Jiwa



40 dengan Assessment yang terdiri dari 14 item pertanyaan dalam bentuk soal. Metode penilaian pengetahuan adalah: Jawaban Benar Salah



Favourable 1 0



Unfavourable 0 1



Tabel 4.1 Skor Penilaian Pengetahuan kader kesehatan jiwa tentang kesehatan jiwa dan pelaksanaan posyandu jiwa Indikator 1. 2. 3.



Mempunyai pengetahuan tentang pengertian orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)



Nomor Soal Favourable Unfavourable



1 1



Mempunyai pengetahuan tentang penyebab gangguan jiwa Mempunyai pengetahuan tentang macammacam gangguan jiwa,



4.



Mempunyai pengetahuan tentang tanda dan gejala gangguan jiwa



5.



Mempunyai pengetahuan tentang dampak gangguan jiwa



6



Mempunyai pengetahuan tentang penanganan gangguan jiwa



7



Mempunyai pengetahuan tentang peran kader dalam pelaksanaan posyandu jiwa Jumlah



Jumlah



2



1



3



1



4



1



5



1



6



1



7,8,9,11,14



10,12,13



8



7



7



14



Tabel 4.2 Indikator Kuesioner Pengetahuan kader kesehatan jiwa tentang kesehatan jiwa dan pelaksanaan posyandu jiwa Instrumen Assessment pre-test dan post-test untuk kader, sebelumnya dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas pada sampel dimana karakteristiknya sama dengan sampel pada penelitian ini. Uji validitas digunakan untuk menunjukkan tingkat validitas atau kesalahan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen



41 menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto, 2006). Perhitungan dilakukan menggunakan teknik Kolerasi Bivariate Pearson. Penilaian validitas dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jika nilai r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid 2. Jika nilai r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid. Jumlah responden uji coba adalah 29 responden. Uji coba dilakukan pada kader kesehatan yang mengikuti kegiatan prolanis pada tanggal 20 September 2019. Hasil uji validitas instrument pada penelitian ini diterangkan dalam tabel 4.3 Butir Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14



r hitung 0.543 0.690 0.768 0.712 0.607 0.768 0.607 0.768 0.607 0.768 0.690 0.712 0.607 0.690



r-tabel



0.3673



Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid



Tabel 4.3 Uji Validitas Instrumen Hasil uji validitas instrumen pengetahuan tentang kesehatan jiwa yang terdiri dari 14 butir pertanyaan didapatkan nilai r hitung butir pertanyaan lebih besar dari r tabel (0.3673) menunjukkan bahwa butir pertanyaan instrument valid dan dapat digunakan pada penelitian selanjutnya. Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arikunto, 2006). Pertanyaan yang sudah dinyatakan valid kemudian diukur reliabilitasnya. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode alfa cronbach. Yaitu membandingkan antara r hasil dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tidak signifikan 5%. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila r hasil (nilai cronbach’s alpha) > 0,70 (Gozhali, 2011). Hasil pengujian realibilitas pada instrumen penelitian ini akan dijelaskan pada tabel



42 Variabel Pengetahuan



Cronbach Alpha 0.7760



Kriteria > 0.7000



Keterangan Reliable



Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Instrumen Nilai cronbach alpha (0.7760) maka dapat disimpulkan variabel telah reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya



Penilaian sikap kader kesehatan jiwa menggunakan modifikasi skala likert yaitu menghilangkan kelemahan yang dikandung oleh skala lima tingkat dengan menidiakan kategori jawaban tengah berdasarkan tiga alasan, yaitu 1) kategori tersebut memiliki arti ganda, biasanya diartikan belum dapat memutuskan jawaban, 2) kecenderungan menjawab tengah, 3) dengan 4 tingkatan dapat melihat kecenderungan responden ke arah setuju atau tidak setuju. Maka lima alternatif jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (SS), Netral (N), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS) (Sugiyono, 2017). Hal yang diukur adalah mengenai penerimaan, respon, sikap menghargai dan tanggung jawab dalam 10 bentuk pernyataan. Metode penilaian sikap adalah : Tabel 4.12. Skor Penilaian Sikap tentang kesehatan jiwa dan pelaksanaan posyandu jiwa Jawaban Favourable Unfavourable Sangat Setuju (SS) 5 1 Setuju (S) 4 2 Normal (N) 3 3 Tidak Setuju (TS) 2 4 Sangat Tidak Setuju 1 5 (STS) Tabel 4.13. Indikator Kuisioner Sikap tentang kesehatan jiwa dan pelaksanaan posyandu jiwa Butir Pernyataan No. 1. 2. 3. 4.



Indikator Menerima Merespon Menghargai Bertanggung jawab Jumlah



Favourable Unvafourable



Jumlah



1,2 2 3 1 14 1 5,6,9,10 7,8 6 8 2 10 (Lestari & Maliki, 2006 dengan Modifikasi)



43 Instrumen kuisioner akan dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas pada sampel berjumlah 29 orang pada kader kesehatan yang mengikuti prolanis di puskesmas sumberpucung. Hasil uji validitas instrumen pada penetian ini diterangkan dalam tabel 4.14.



44 Tabel 4.14. Uji Validitas Instrumen Sikap Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1



r hitung 0.569 0.717 0.577 0.751 0.767 0.669 0.416 0.573 0.781



r-tabel



0.3637



0.644



0



Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid



Tabel 4.15. Uji Reabilitas Instrumen Sikap Variabel



Cronbach



Kriteria



Keterangan



> 0.700



Reliable



Alpha Komunikasi efektif



0.751



Hasil uji validitas intrumen pada tabel 4.13 tentang sikap yang terdiri dari 10 butir didapatkan nilai r hitung butir lebih besar dari r tabel (0.3637) menunjukkan bahwa butir instrumen valid dan dapat digunakan pada penelitian selanjutnya. Nilai cronbach alpha pada tabel 4.14 adalah 0.751 dimana lebih besar dari 0,700 maka dapat disimpulkan variabel telah reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.



4.5.3



Pengolahan dan Analisa Data Sebelum dilakukan analisis data perlu dilakukan pengolahan data terlebih



dahulu. Tahapan-tahapan pengolahan dan analisis data yaitu sebagai berikut:



1. Editing Editing adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk meneliti kembali kelengkapan jawaban yang telah ada pada formulir dan lembar observasi bila



45 ada kekurangan atau ketidaksesuaian dapat langsung dilengkapi dan disempurnakan. 2. Coding Coding adalah kegiatan mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Pemberian kode angka pada atribut variabel ini untuk memudahkan dalam pengumpulan dan pengelompokan data. 3. Entry data Entry data adalah kegiatan memasukan data ke dalam program atau software komputer untuk selanjutnya dilakukan pengolahan data. 4. Tabulating Data yang didapat dari lapangan kemudian diolah dengan mentabulasikan dan kemudian dipindahkan ke dalam tabel yang sesuai dengan kebutuhan analisa. 5. Cleaning data Cleaning data bertujuan memeriksa kemungkinan adanya kesalahan kode atau ketidaklengkapan yang terjadi saat pemasukan data kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. 6. Analisis Data Analisa statistik seluruh teknis pengolahan data dianalisis secara komputerisasi menggunakan Software Statistical Product and Service Solution 22 PS (SPSS 22). a. Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian yang disajikan dalam distribusi frekuensi dalam bentuk persentase dari tiap variabel (Rikwidigdo, 2010). b. Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk menentukan keeratan hubungan antara dua variabel. Pada penelitian ini dilakukan uji pendahuluan yaitu uji normalitas Saphiro Wilk untuk mengetahui distribusi data tersebut normal atau tidak sehingga dapat ditentukan analisis yang akan digunakan selanjutya. Data yang berdistribusi normal akan dilakukan uji paramentrik



46 pairing t-test. Namun, bila tidak berdistribusi normal maka data diuji dengan



non-parametrik



menggunakan



Wilcoxon



Sign-Rank



test



(Rikwidigdo, 2010). 4.6 Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, sebelumnya peneliti mengajukan permohonan izin kepada institusi yang bersangkutan, yakni di wilayah kerja Puskesmas Sumberpucung, Kabupaten Malang. Setelah mendapatkan izin kemudian kuesioner dibagikan kepada responden yang akan diteliti dengan menekankan pada masalah etika sebagai berikut : 1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity). Peneliti telah menjelaskan maksud, tujuan dan manfaat penelitian ini kepada responden dan melakukan informed consent, setelah responden bersedia maka responden harus menandatangani lembar persetujuan sebagai bukti kesediaan menjadi responden. Namun, untuk responden yang menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak responden untuk menolak. 2. Menghormati privasi dan kerahasiaan responden penelitian (respect for privacy and confidentiality) Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar pedoman wawancara atau hasil penelitian yang akan disajikan. Peneliti hanya akan menggunakan kode pada lembar pedoman wawancara dan mengunakan inisial dalam penyajian hasil penelitian serta akan membuat password ketika data dimasukan kedalam file tersendiri dan yang boleh mengetahui password tersebut hanya penelitidan para pembimbing. 3. Keadilan dan inklusivitas (respect for justice/inclusiveness) Peneliti menjaga prinsip keadilan dengan memberikan perlakuan yang sama pada setiap responden dan tidak membeda-bedakan ras, agama, dan sebagainya. 4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harm and benefits).



47 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat maupun responden sendiri. Manfaat (reward) yang diberikan kepada respondenya itu responden mengetahui tentang gangguan jiwa dan penangana serta perawatan terhadap orang dengan gangguan jiwa.



4.7 Alur Penelitian Penelitian Kuantitatif Desain Penelitian Cross Sectional



Kec.Sumberpucung



35 Sampel



48 Kriteria Inklusi : Kader Kesehatan Jiwa yang sudah ditunjuk oleh masing-masing desa Pendidikan terakhir kader minimal SD/MI



Kriteria Eksklusi : Kader kesehatan jiwa yang tidak mengikuti pelatihan sampai selesai Kader kesehatan jiwa yang tidak bersedia mengisi kuisioner pre-test dan post-test  



Kader yang memenuhi kriteria Instrumen Penelitian



Kuisioner Pengetahuan



Pengisian Kuisioner Sikap



Pengambilan Data Analisis Data



Uji Validitas dan Uji Reliabilitas



Kuisioner Dinyatakan Valid dan Reliabel



Hasil Pembahasan Kesimpulan