16 0 100 KB
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Masalah Penyebab masalah bisa berasal dari man, money, material, method. Berikut ini analisis dari tiap komponen yang menyebabkan kurang optimalnya program SDIDTK di Puskesmas Talang Ratu Palembang tahun 2015 : a. Manusia (man) Dalam menjalankan program SDIDTK di Puskesmas Talang Ratu Palembang hanya memperhatikan sasaran langsung program SDIDTK yaitu semua anak umur 0-6 tahun yang berada di wilayah Puskemas. Sedangkan sasaran tidak langsung program yaitu pendidik, petugas lapangan KB, petugas sosial yang terkait dengan pembinaan tumbuh kembang anak, serta petugas sektor swasta dan profesi lainnya tidak diperhatikan/dilibatkan. Seharusnya Puskesmas Talang Ratu bisa memanfaatkan sumber daya yang berada diwilayah kerjanya sebagai sasaran tidak langsung program untuk melaksanakan kegiatan SDIDTK seperti tenaga kesehatan yang bekerja di lini terdepan (dokter, bidan, perawat, ahli gizi, penyuluh kesehatan masyarakat), tenaga pendidik, petugas lapangan KB, petugas sosial yang terkait dengan pembinaan tumbuh kembang anak, petugas sektor swasta dan profesi lain yang terkait sehingga tujuan program ini dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Petugas pelaksana program SDIDTK di puskesmas tidak hanya menangani masalah program SDIDTK, tetapi juga merangkap tugas lain. Sedangkan dalam pengelompokkan kerja untuk pelaksanaan SDIDTK harus diperhatikan, diposyandu dilakukan setiap bulan oleh kader dan dibina oleh 2 petugas/tenaga kesehatan dari puskesmas. Kelompok kerja untuk pelaksanaan SDIDTK di TK/playgroup terdiri dari 2-6 orang tenaga kesehatan dari puskesmas dan dibantu oleh guru di TK/Playgroup tersebut, dilakukan 1-2 kali dalam setahun dan biasanya mengikuti jadwal pemberian vitamin A. Tidak ada penyusunan kelompok kerja khusus untuk pelaksanaan program SDIDTK.
30
31
Guru sebagai pendidik hanya diminta untuk membantu melakukan pengukuran BB dan TB pada waktu yang bersamaan dengan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas. Secara khusus memang tidak ada pembagian kelompok kerja bagi mereka yang terlibat pelaksanaan program SDIDTK di TK/playgroup tersebut. Sebenarnya guru bisa melakukan deteksi dini penyimpangan pertumbuhan seperti mengukur BB dan TB serta deteksi dini penyimpangan perkembangan yaitu KPSP, TDL dan TDD pada waktu tertentu sesuai dengan usia anak, tanpa harus menunggu datangnya petugas Puskesmas ke TK/playgroup atau jadwal pembagian kapsul vitamin A. Kegiatan SDIDTK di posyandu memakai sistem 5 meja yang lebih banyak melakukan deteksi dini peyimpangan pertumbuhan seperti mengukur BB dan TB. Untuk pemeriksaan deteksi dini penyimpangan perkembangan dan penyimpangan mental emosional tidak pernah dilakukan secara khusus oleh kader maupun petugas Puskesmas. Demikian juga untuk melakukan stimulasi perkembangan sesuai dengan usia anak. b. Pendanaan (money) Sumber pembiayaan program stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang balita di Puskesmas Talang Ratu ini didapatkan dari dana BOK (Bantuan Operasional Kesehatan). Sebelum petugas puskesmas melakukan kegiatan program SDIDTK, petugas sebelumnya membuat perincian dana dan akan diserahkan kepada dinas kesehatan sehingga dana BOK akan diterima sesuai dengan kebutuhan yang telah dirincikan. Namun terkadang dana yang dikeluarkan puskesmas untuk program SDIDTK masih terbatas. c. Sarana (material) Dalam pelaksanaannya, Puskesmas Talang Ratu menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk penyelenggaraan program SDIDTK. Untuk dana transportasi sudah masuk ke dalam dana BOK. Namun dana BOK terkadang datang terlambat, sehingga dapat menyulitkan berjalannya program SDIDTK dengan baik.
32
d. Metode (methode) Metode yang digunakan pada program stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) dengan memberikan konseling kepada orang tua tentang perkembangan dan pertumbuhan anaknya. Apabila ditemukan anak yang memiliki gangguan pertumbuhan dan perkembangan maka akan segera di rujuk. Rujukan diperlukan jika masalah atau penyimpangan perkembangan anak tidak dapat ditangani meskipun sudah dilakukan tindakan intervensi. Pencatatan dan pelaporan masih belum terencana dengan baik. Seharusnya pencatatan dan pelaporan melibatkan beberapa fasilitas kesehatan diwilayah kerja puskesmas dengan keterlibatan kader puskesmas. Penyuluhan mengenai deteksi dini tumbuh kembang secara lengkap kepada guru-guru TK/Playgroup masih kurang. Hal ini berguna agar terbentuk kerjasama yang baik antara petugas dari puskesmas dan guru sebagai pelaksana tidak langsung program SDIDTK agar program SDIDTK dapat berjalan dengan lancar. 4.2. Prioritas Masalah Berdasarkan pembahasan diatas, harus ditetapkan satu prioritas masalah yaitu dengan menggunakan metode USG yang menggunakan pertimbangan beberapa aspek yaitu : a. Urgency (dilihat dari mendesak atau tidaknya masalah tersebut) b. Seriousness (tingkat keseriusan masalah) c. Growth (tingkat perkembangan masalah) Masalah yang mempunyai total angka tertinggi dari hasil penjumlahan yang akan menjadi prioritas masalah.
Tabel 4.1. Penentuan Prioritas Penyebab Masalah No. 1.
Masalah Petugas pelaksana program tidak langsung kurang dilibatkan dalam menjalankan program SDIDTK
Urgensi 5
Seriousness 5
Growth 5
Total 125
2.
Petugas program SDIDTK merangkap tugas lain
4
4
3
48
3
Penyuluhan mengenai SDIDTK masih kurang
3
3
4
36
4.
Pencatatan dan Pelaporan belum baik
1
2
2
4
33
Dari hasil skoring dengan metode USG diatas, didapatkan prioritas masalahnya adalah dalam menjalankan program SDIDTK di Puskesmas Talang Ratu hanya memperhatikan sasaran langsung program SDIDTK yaitu semua anak umur 0-6 tahun yang berada di wilayah kerja Puskesmas. Sedangkan sasaran tidak langsung program yaitu tenaga pendidik, petugas lapangan, petugas sosial yang terkait dengan pembinaan tumbuh kembang anak serta petugas sektor swasta dan profesi lainnya tidak diperhatikan/dilibatkan.
4.3. Mencari Akar Penyebab Masalah Manusia
Metode Pelaksana program tidak langsung kurang dilibatkan
Petugas program yang merangkap tugas lain
Pencatatan dan pelaporan belum baik
Kurangnya penyuluhan kepada pelaksana program tidak langsung
Kesulitan transportasi khusus ke lokasi
Dana yang dikeluarkan terbatas Sarana
Dana
Lingkungan
Belum optimalnya kinerja dalam menjalankan program SDIDTK
Guru sekolah kurang mengerti masalah tumbuh kembang anak Kurang dilatih oleh petugas kesehatan
Gambar 4.1 Fishbone Diagram Mencari Akar Penyebab Masalah
34
4.4. Penyelesaian Masalah Tabel 4.2. Tabel Cara Penyelesaian Masalah Penyebab Masalah
Alternatif Penyelesaian Masalah
Hanya
Melibatkan sasaran tidak
memperhatikan
langsung program yaitu
sasaran
langsung tenaga pendidik, petugas
program
SDIDTK lapangan, petugas sosial
yaitu semua anak yang umur
0-6
yang
berada
terkait
tahun pembinaan
wilayah
di kembang
anak
kerja menjalankan
Puskesmas
Penyelesaian Masalah Terpilih
Memperhatikan/melibatkan
dengan
sasaran
tumbuh
program.
tidak
langsung
dalam program
SDIDTK. - Memberikan
pelatihan
pada guru oleh petugas Guru kurang masalah
sekolah
kesehatan komunikasi mengerti - Menjalin yang baik dan tumbuh
kembang anak
Memberikan pelatihan pada guru oleh petugas kesehatan
memberikan penjelasan mengenai
SDIDTK
kepada guru.
Dari tabel di atas untuk penyelesaian masalah terpilih bagi program stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) di Puskesmas Talang Ratu Palembang adalah memperhatikan/melibatkan sasaran tidak langsung program yaitu tenaga pendidik, petugas lapangan, petugas sosial yang terkait dengan pembinaan tumbuh kembang anak. Penyelesaian masalah ini juga dihrapkan memiliki dampak yang lebih baik dalam pencapaian program SDIDTK di Puskemas Talang Ratu Palembang.