Bayi Meninggal Mendadak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEMATIAN BAYI MENDADAK Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : ASKEB Neonatus Dosen pembimbing : Vira Handayani, S.ST, M.Kes



OLEH KELOMPOK VI : 1) YUSI RASMIANTI (16.642) 2) WIRIA AKMAJAYANTI (170401020)



AKBID PUANGRIMAGGALATUNG SENGKANG TAHUN AJARAN 2018/2019



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan HidayahNya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “KEMATIAN BAYI MENDADAK”. Kami juga ucapkan banyak terima kasih kepada ibu Vira Handayani, S.ST, M.Kes Selaku dosen pengajar ASKEB Neonatus yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan manfaat pada pembaca umumnya, dan penulisnya khususnya. Kami menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari sempurna, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah dan tugas berikutnya.



Sengkang, Oktober 2018



Penyusun



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................



i



DAFTAR ISI .......................................................................................................



ii



BAB I



BAB II



BAB III



PENDAHULUAN A. Latar belakang ..........................................................................



1



B. Rumusan masalah.....................................................................



3



C. Tujuan .....................................................................................



3



PEMBAHASAN A. Defenisi kematian bayi mendadak ...........................................



4



B. Etilogi kematian bayi mendadak ..............................................



5



C. Faktor resiko kematian bayi mendadak ...................................



6



D. Tanda dan gejala kematian bayi mendadak .............................



7



E. Pencegahan kematian bayi mendadak......................................



8



F. Cara penanganan Sindroma Kematian Bayi Mendadak ..........



10



PENUTUP A. Kesimpulan ..............................................................................



11



B. Saran .........................................................................................



11



DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................



12



BAB I PENDAHULUAN A.



LATAR BELAKANG Sindrom Kematian Bayi Mendadak merupakan penyebab utama kematian bayi



pasca neonatus di Negara maju, umumnya mencapai 40-50% dari kematian bayi umur antara 1 bulan dan 1 tahun. Di Amerika Serikat, angka SKBM adalah 1,3/1.000 kelahiran hidup; paling tidak 6.000 kematian terjadi setiap tahun. SKBM jarang sebelum umur 1 bulan, insidensi puncak adalah 2-4 bulan, dan 95% dari semua kasus SKBM terjadi pada umur 6 bulan. (Behrman, dkk. 2012). SIDS adalah penyebab kematian paling umum sebelum berusia 1 tahun, terjadi pada 2 dari setiap 1000 kelahiran hidup di masyarakat umum. Distribusi etnik 2,5 sampai 6,0 setiap 1000 kelahiran hidup orang Amerika Asli dan Afro Amerika dan 1,0 sampai 2,5 dari setiap 1000 kelahiran hidup orang Asia, orang kulit putih, dan Amerika Latin. (Kurnianingsih, dkk. 2010). Di Indonesia, sekitar 65,6 juta wanita dan 43 juta anak-anak terpapar asap rokok atau menjadi perokok pasif. Soewarno Kosen mengungkapkan bahwa banyak warga Indonesia terpapar asap rokok karena 91,8% perokok merokok di rumah. Asap rokok yang terhirup oleh ibu hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya abortus, solusio plasenta, plasenta previa, insufisiensi plasenta, kelahiran prematur, kecacatan pada janin, dan BBLR. Hal ini dapat meningkatkan kematian neonatus dan sindrom kematian bayi mendadak (Prawirohardjo, 2009).



Dengan adanya kasus-kasus tersebut penulis tertarik untuk membahas materi mengenai Sindrom Kematian Bayi sehingga bisa menambah wawasan yang berakibat pula pada Asuhan yang diberikan kepada bayi.



B.



RUMUSAN MASALAH a. Apa pengertian Sindroma Kematian Bayi Mendadak? b. Apa saja etilogi Kematian Bayi Mendadak? c. Faktor resiko Kematian Bayi mendadak? d. Apa saja Tanda dan Gejala Sindroma Kematian Bayi Mendadak? e. Bagaimana pencegahan Kematian Bayi Mendadak? f. Bagaimana cara penanganan pada orang tua yang kehilangan anaknya karena SindromaKematian Bayi Mendadak Dan Asuhan Kematian Bayi Mendadak?



C.



Tujuan a. Mengetahui pengertian Sindroma Kematian Bayi Mendadak. b. Mengetahui etilogi kematian bayi mendadak. c. Mengetahui faktor resiko kematian bayi meninggal. d. Mengetahui Tanda dan Gejala Sindroma Kematian Bayi Mendadak. e. Mengetahui pencegahan Kematian Bayi Mendadak f. Mengetahui cara penanganan pada orang tua yang kehilangan anaknya karena Sindroma Kematian Bayi Mendadak Dan Asuhan Kematian Bayi Mendadak.



BAB II PEMBAHASAN A.



Pengertian Sindrom kematian bayi mendadak Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SKBM) didefinisikan sebagai kematian



mendadak pada bayi atau anak kecil yang tidak terkirakan pada anamnesis dan tidak terjelaskan dengan pemeriksaan postmortem menyeluruh, yang meliputi autopsy, penyidikan terjadinya kematian, dan tinjauan riwayat medis keseluruhan. Diperlukan autopsy pada semua kematian bayi mendadak dan tidak diharapkan karena riwayat dan penyidikan terjadinya kematian tidak cukup untuk mengesampingkan penyebab lain dari sekian banyak penyebab kongenital dan akuisita. (Behrman,dkk. 2012) SIDS didefinisikan sebagai kematian bayi mendadak di bawah usia 1 tahun yang tetap tidak dapat dijelaskan setelah pemeriksaan postmortem lengkap, termasuk penyelidikan terhadap peristiwa kematian dan tinjauan ulang mengenai riwayat kasus. (Sutarra, dkk. 2009) Risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak: Suatu keadaan ketika bayi kurang dari 1 tahun berisiko mengalami kematian mendadak, tidak dapat diduga berdasarkan riwayat dan tidak dapat dijelaskan dengan pemeriksaan postmortem. (CarpenitoMoyet. 2007) SKBM telah dikenal sejak zaman injil. Namun, meskipun upaya yang luas telah dilakukan, penyebab SKBM tetap belum dketahui. Tidak ada cara yang tepat untuk identifikasi prospektif, dan tidak ada strategi yang terbukti untuk intervensi. Kelainan



perkembangan batang otak atau keterlambatan maturasi yang dikaitkan dengan neuroregulasi pengendalian kardiorespirasi, regulasi tidur-bangun, dan keteraturan sirkadian tampaknya merupakan hipotesis yang paling menarik dan komprehensif. (Behrman,dkk. 2012) Sindroma Kematian Bayi Mendadak (SIDS, Sudden Infant Death Syndrome) adalah suatu kematian yang mendadak dan tidak terduga pada bayi yang tampaknya sehat. SIDS merupakan penyebab kematian yang paling sering ditemukan pada bayi yang berusia 2 minggu-1 tahun. 3 dari 2000 bayi mengalami SIDS dan hampir ketika mereka sedang tidur. Kebanyakan SIDS terjadi pada usia 2-4 bulan dan terjadi di seluruh dunia.



B.



Etiologi kematian bayi mendadak Penyebab ketidaknormalan itu masih belum diketahui jelas. Namun, bukti



statistik menunjukkan ada kaitan bayi yang terpapar tembakau selama kehamilan dengan sindrom mati mendadak pada bayi. Tim dokter yang dipimpin Dr Anne Chang, seorang profesor di bidang pernapasan di Royal Children’s Hospital Foundation di Brisbane, Australia, berupaya mencari kaitan antara kedua hal itu dengan mengamati 20 bayi sehat berusia sekitar tiga sampai lima bulan. Usia itu merupakan usia yang berisiko mati mendadak. Para ahli mengamati sepuluh ibu bayi yang tidak merokok pada masa kehamilan, sedangkan yang lain merokok selama kehamilan. Untuk penelitian, bayi diletakkan di punggung, posisi yang direkomendasikan untuk mencegah kematian mendadak. Kemudian, bayi-bayi itu diganggu oleh suara nyanyian yang kekuatannya mencapai



80 desibel dari pengeras suara di dekat mereka setelah tidur. Tes dilakukan selama para bayi tidur nyenyak dan dalam keadaan terang sepanjang tahap tidur antara sepuluh sampai dua belas jam. Irama jantung dan pernapasan serta respons tingkah laku bayi seperti gerakan badan dan membuka mata diamati. Para peneliti menemukan tidak ada perbedaan cara tidur bayi atau bangun ketika suara terdengar selama tidur nyenyak. Periode ditentukan oleh kecepatan gerak mata di samping pupil. Tetapi, perbedaan besar meningkat pada respons mereka selama membuka mata atau bergerak selama periode itu, bahkan ketika rangsangan terhadap telinga diperbesar. Para peneliti percaya penemuan itu menambah kecurigaan bahwa nikotin dapat berakibat pada perkembangan kunci fungsi motoris bayi, yakni memerintahkan otak untuk tidur dan membangunkan serta fungsi jantung serta paru-paru. Penyebabnya tidak diketahui. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa SIDS lebih sering terjadi pada bayi yang tidurnya tengkurap dibandingkan dengan bayi yang tidurnya terlentang atau miring. Karena itu sebaiknya bayi ditidurkan dalam posisi terlentang atau miring. Resiko terjadinya SIDS juga ditemukan pada bayi yang pada saat tidur wajahnya menghadap ke kasur atau selimut yang lembut/empuk. Karena itu sebaiknya bayi ditidurkan diatas kasur yang keras



C.



Faktor Resiko kematian bayi mendadak a. Tidur tengkurap (pada bayi kurang dari 4 bulan) b. Kasur yang lembut (pada bayi kuran dari 1 tahun) c. Bayi premature d. Riwayat SIDS pada saudara kandung



e. Banyak anak f. Musim dingin g. Ibunya perokok h. Ibunya pecandu obat terlarang i. Ibunya berusia muda j. Jarak yang pendek diantara 2 kehamilan k. Perawatan selama kehamilan yang kurang l. Golongan sosial-ekonomi rendah. SIDS lebih banyak ditemukan pada bayi laki-laki.



D.



Tanda dan Gejala SIDS a) Jeda pernafasan karena Apnea dan sianosis yang lama selama tidur. Telah diobservasi pada dua bayi yang kemudian dianggap meninggal karena SIDS dan adanya obstruksi saluran nafas bagian atas dengan jeda pernafasan serta bradikardia yang lama pada bayi-bayi dengan SIDS abortif. Walaupun demikian masih belum pasti apakah apnea sentral atau apnea obstruktif yang lebih penting dalam terjadinya SIDS b) Cacat batang otak karena sedikitnya 2 kepingan bukti telah mengisyaratkan bahwa bayi-bayi dengan SIDS memiliki abnormalitas pada susunan saraf pusat. c) Fungsi saluran nafas atas yang abnormal, berdasarkan pada perkembangan dan anatomi, maka bayi yang muda dianggap beresiko tinggi terhadap saluran



pernafasan bagian atas, apakah keadaan ini terjadi pada SIDS masih belum di ketahui. d) Reflek saluran nafas yang hiperreaktif karena masuknya sejumlah cairan ke dalam laring dapat merangsang timbulnya reflek ini dan di duga menimblkan apnea, maka di berikan perhatian yang cukup besar akan kemungkinan reflek gasoesofagus dan aspirasi sebagai mekanisme primer terjadinya SIDS pada beberapa bayi. e) Abnormalita jantung, beberapa ahli mengajukan adanya ketidakstabilan pada jantung muda, tetapi tidak mendapatkan bukti yang meyakinkan saat ini untuk menunjukan bahwa aritma jantung memainkan peranan pada SIDS.



E.



Pencegahan Kematian Bayi Mendadak a. Selalu letakkan bayi Anda dalam posisi terlentang ketika ia sedang tidur, walaupun saat tidur siang. Posisi ini adalah posisi yang paling aman bagi bayi yang sehat untuk mengurangi risiko SIDS. b. Jangan pernah menengkurapkan bayi secara sengaja ketika bayi tersebut belum waktunya untuk bisa tengkurap sendiri secara alami. c. Gunakan kasur atau matras yang rata dan tidak terlalu empuk. Penelitian menyimpulkan bahwa risiko SIDS akan meningkat drastis apabila bayi diletakkan di atas kasur yang terlalu empuk, sofa, bantalan sofa, kasur air, bulu domba atau permukaan lembut lainnya. d. Jauhkan berbagai selimut atau kain yang lembut, berbulu dan lemas serta mainan yang diisi dengan kapuk atau kain dari sekitar tempat tidur bayi Anda.



Hal ini untuk mencegah bayi Anda terselimuti atau tertindih benda-benda tersebut. e. Pastikan bahwa setiap orang yang suka mengurus bayi Anda atau tempat penitipan bayi untuk mengetahui semua hal di atas. Ingat setiap hitungan waktu tidur mengandung risiko SIDS. f. Pastikan wajah dan kepala bayi Anda tidak tertutup oleh apapun selama dia tidur. Jauhkan selimut dan kain penutup apapun dari hidung dan mulut bayi Anda. g. Pakaikan pakaian tidur lengkap kepada bayi Anda sehingga tidak perlu lagi untuk menggunakan selimut. Tetapi seandainya tetap diperlukan selimut sebaiknya Anda perhatikan hal-hal berikut ini: Pastikan kaki bayi Anda berada di ujung ranjangnya, Selimutnya tidak lebih tinggi dari dada si bayi,Ujung bawah selimut yang ke arah kaki bayi, Anda selipkan di bawah kasur atau matras sehingga terhimpit. h. Jangan biarkan siapapun merokok di sekitar bayi Anda khususnya Anda sendiri. Hentikan kebiasaan merokok pada masa kehamilan maupun kelahiran bayi Anda dan pastikan orang di sekitar si bayi tidak ada yang merokok. i. Jangan biarkan bayi Anda kepanasan atau kegerahan selama dia tidur. Buat dia tetap hangat tetapi jangan terlalu panas atau gerah. Kamar bayi sebaiknya berada pada suhu yang nyaman bagi orang dewasa. Selimut yang terlalu tebal dan berlapis-lapis bisa membuat bayi Anda terlalu kepanasan. j. Temani bayi Anda saat ia tidur. Jangan pernah ditinggal-tinggal sendiri untuk waktu yang cukup lama.



F.



Penatalaksanaan Orang tua yang kehilangan anaknya karena SIDS memerlukan dukungan



emosional. Penyebab kematian anaknya tidak diketahui, sehingga mereka seringkali merasa bersalah. Mungkin ada baiknya jika orang tua merencanakan untuk memiliki anak lagi. a. Bantu orang tua mengatur jadwal untuk melakukan konseling b. Berikan dukungan dan dorongan kepada orang tua,biarkan orang tua mengungkapkan ii rasa dukanya c. Berikan penjelasan mengenai SIDS ,berikan kesempatan pada orang tua untuk mengungkapkan pertanyaan mereka d. Beri pengertian kepada orang tua bahwa perasaan yang mereka rasakan adalah hal yang wajar e. Beri keyakinan pada sibling (jika ada) bahwa mereka tidak bersalah terhadap kematian bayi tersebut,bahkan jika mereka sebenarnya juga mengharapkan kematian bayi mereka f. Jika kemudian ibu melahiorkan bayi lagi,beri dukungan pada orang tua selama beberapa bulan pertama paling tidak sampai melewati usia bayi yang meninggal sebelumnya.



BAB III PENUTUP A.



Kesimpulan Setelah di teliti SIDS merupakan suatu penyebab kematian pada bayi berusia 2



bulan samapai 1 tahun,yang tidak jelas penyebabnya namun salah satu faktor pencegahan yaitu jangan biarkan bayi tidur tengkurap disengaja dan membiarkan bayi tertidur sendiri tanpa pengawasan. B.



Saran Dalam penanganan kasus ini diharapkan para orang tua khususnya bagi ibu



untuk lebih memberikan perlindungan dan pengawasan dikala bayinya tidur dan jauhkan bayi dari tempat yang terlalu nyaman seperti kasur yang terlalu empuk, dengan selimut penuh bulu serta terlalu banyak boneka yang akhirnya akan menyulitkan bayi bergerak dan bernapas.



DAFTAR PUSTAKA



Buku acuan nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Bina Pustaka Prawirohardjo Sarwono Jakarta,2009 Behrman,dkk.1996.ilmu kesehatan anak volume .jakarta.EGC bayi-meninggalmendadadak. Html Fauziah, S. d. (2012). Askeb Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Yogyakarta: Nuha Medika. http://makalah-asuhan-kebidanan.blogspot.com/2010/11/bayi-meninggalmendadak.html Sudarti, M. (2010). Kelainan dan Penyakit Pada Bayi dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika. www.Media castore.com www.Wikipedia.com