B.indo X - Bab 3 Teks Anekdot [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Bab 3 Menyampaikan Ide Melalui Anekot Kompetensi Dasar 3.



Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknik, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.



4.



Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.



Kompetensi Inti 3.5



Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna tersirat.



3.6



Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot.



4.5



Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot, baik lisan maupun tulis.



4.6



Menciptakan kembali teks anekdot dengan memperhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan maupun tulis.



Peta Konsep Menyampaikan Ide Melalui Anekdot Aspek pembelajaran meliputi



Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat



Mengontruksi Makna Tersirat dalam Sebuah Teks Anekdot



Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot



Menciptakan Teks Anekdot dengan Memperhatikan Struktur dan Kebahasaan



Apersepsi Pernahkah kamu membaca kolom kartun Benny dan Mice di koran Kompas? Kolom kartun tersebut menyajikan cerita lucu, namun juga berupa sindiran. Cerita semacam itu disebut anekdot. Tahukah kamu apa itu anekdot? Teks anekdot adalah cerita pendek bersifat lucu, namun mempunyai maksud untuk mengkritik. Umumnya, sindiran dan kritikan pada anekdot berhubungan dengan layanan publik di bidang sosial, lingkungan, politik, dan sosial. A. Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat Teks anekdot merupakan cerita singkat yang menarik dan lucu, dapat menggambarkan suatu kejadian atau orang yang sebenarnya. Anekdot umumnya diambil dari pengalaman seseorang atau tokoh terkenal. Tujuan dari teks anekdot adalah memberikan hiburan kepada pembaca. Bacalah teks berikut!



Seratus Ungkapan Semanis Madu Setelah lulus ujian negara di Beijing, seorang pria muda ditunjuk sebagai pejabat pemerintahan ibu kota provinsi. Dia pergi untuk mengucapkan selamat tinggal kepada mentornya, seorang menteri senior. “Bekerja di lokasi provinsi seperti itu tidak mudah. Kamu harus berhati-hati,” kata sang Mentor. “Baiklah, terima kasih, Pak,” kata Pemuda itu, “Mohon jangan khawatir. Saya telah menyiapkan seratus ungkapan semanis madu di benak saya. Kalau bertemu dengan pejabat di sana, saya akan mengggunakannya. Dia pasti akan senang.” “Bagaimana kamu dapat melakukannya? Kita adalah pria sejati. Kita mempunyai prinsip. Kita seharusnya tidak menggunakan sanjungan,” sahut sang Mentor. Sang Pemuda menjawab, “Sayang, pada kenyataannya banyak orang senang disanjung. Hanya beberapa pria yang benar-benar sejati seperti Anda yang tidak suka disanjung.” “Mungkin kamu benar,” Mentor mengangguk sambil tersenyum. Kemudian sang Pemuda menceritakan hal ini kepada temannya, “Saya sudah menggunakan satu dari persediaanku. Sekarang aku memiliki sembilan puluh sembilan ungkapan yang tersisa.” Mengamati Amatilah peristiwa lucu di sekitar Anda yang berkaitan dengan masalah sosial yang menyangkut orang terkenal. Peristiwa tersebut dapat dijadikan bahan anekdot! 1. Mendata Pokok-Pokok Anekdot Anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Anekdot bertujuan untuk mengkritik atau menyindir secara halus melalui cerita lucu. Tema yang umumnya diangkat dalam anekdot, di antaranya politik, hukum, sosial, budaya, dan lingkungan. Anekot diambil dari cerita nyata yang diberi unsur rekaan, seperti partisipan, tempat, dan waktu kejadian. Perhatikan pokok-pokok isi teks anekdot "Seratus Ungkapan Semanis Madu” berikut! a. Menjadi pejabat pemerintahan melalui ujian negara. b. Tahu berbalas budi. c. Semua orang senang mendapat pujian. 2. Mengidentifikasi Penyebab Kelucuan Anekdot Teks anekdot pada dasarnya berisi cerita lucu. Unsur kelucuan dari teks anekdot dapat diketahui melalui kegiatan mengidentifikasi. Penyebab kelucuan dapat berupa cerita tentang kebodohan, kesalahpahaman, kesalahdengaran, ketidaktahuan, kesombongan, dan kecelakaan akibat ulah sendiri. Teks anekdot “Seribu Ungkapan Semanis Madu” mengandung unsur kelucuan, yaitu seorang pejabat senior yang memberi nasihat bahwa pria sejati tidak seharusnya menggunakan sanjungan; hanya beberapa pria sejati yang tidak suka disanjung seperti sang pejabat senior sehingga penyebab kelucuannya adalah sang pejabat suka disanjung. MENANYA Bacalah sebuah teks anekot. Apakah Anda menemukan unsur kelucuan dan penyebab kelucuannya? Susunlah pertanyaan mengenai makna tersirat dari teks anekot tersebut! Tugas Mandiri Bacalah teks anekdot dari berbagai sumber. Temukan kelucuan dan pokok-pokok isi teks tersebut! Tugas Kelompok



Bersama teman-teman kelompok Anda, carilah beberapa teks anekdot dari berbagai sumber. Berdiskusilah untuk mengindentifikasi penyebab kelucuan yang terdapat dalam dari teks tersebut! Soal Latihan 1. Apa yang dimaksud dengan anekdot? 2. Apa tujuan dari anekdot? 3. Sebutkan tema yang umum diangkat dalam anekdot! 4. Apa saja penyebab kelucuan dari anekdot? 5. Berasal dari mana biasanya teks anekdot dibuat? B. Mengonstruksi Makna Tersirat dalam Sebuah Teks Anekdot Anekdot adalah cerita singkat yang lucu dan menarik. Namun, tidak semua cerita lucu dikategorikan teks anekdot. Anekdot memiliki unsur lucu, jengkel, dan konyol yang dirangkai menjadi cerita yang menarik dan memiliki pesan moral. Anekdot kadang disamakan dengan cerita humor. Padahal keduanya berbeda. Perbedaan anekdot dan teks humor adalah anekdot memiliki pesan moral, unsur kelucuan, dan struktur teks. 1. Membandingkan Anekdot dan Humor Teks 1 Sewa hotel Amir mendekati ayahnya yang tengah membaca koran di teras rumah. Amir penasaran dengan berita tentang pencuri ayam yang dihukum lima tahun yang sedang dibaca oleh ayahnya. Amir yang masih polos kemudian bertanya kepada ayahnya. “Ayah, mengapa maling ayam dihukum penjara lima tahun, sedangkan koruptor yang mencuri uang sampai miliaran hanya dihukum kurang dari setahun. Apakah di Indonesia keadilan sudah tidak ada?” tanya Amir penasaran. “Kamu tahu mengapa koruptor mencuri banyak, tetapi hukumannya sebentar? Karena mereka mencuri untuk menyewa hotel. Uang miliaran yang dicuri itu disesuaikan dengan lama mereka menginap di hotel. Makanya hukumannya hanya sebentar. Bayangkan saja kalau hukumannya makin lama, ya uang yang dicuri akan semakin banyak.” jelas ayah Amir. “Oh begitu ya, Yah. Baiklah saya mengerti sekarang.” jawab Amir. Sumber: https://made-blog.com/contoh-teks-anekdot/



Teks 2 Katak Mendatangi Peramal Seekor katak pergi menemui seorang peramal. Ia ingin mengetahui apakah ia beruntung dalam urusan asmara atau tidak. Peramal itu kemuian membaca telapak tangan si katak dan berkata, “Aku mempunyai kabar baik dan buruk. Mau dengar yang mana lebih dahulu?” Si Katak ingin menengar kabar baik lebih dahulu. Peramal pun berkata, “Kamu akan bertemau seorang gadis cantik. Dia akan tertarik padamu dan ingin mengetahui segala sesuatu tentangmu. Dia ingin kamu terbuka padanya dan memberikan hatimu padanya.” “Wah, itu hebat!” kata si Katak. “Tetapi, apa kabar buruknya?” “Kamu akan bertemu dengannya di kelas Biologi.” Sumber: https://www.liputan6.com/citizen6



Kedua teks tersebut dapat diketahui perbedaannya. Berikut perbedaan kedua teks tersebut. Aspek



Sewa Hotel



Katak Mendatangi Peramal



Ide cerita



Kisah nyata



Rekaan



Isi



Masalah terkait tokoh publik atau masalah yang menyangkut orang banyak



Masalah kehidupan sehari-hari, umum



Fungsi Komunikasi



Menyampaikan kritik/sindiran secara halus



Menghibur



Makna Tersirat



Menyadarkan para pejabat pemerintah agar tidak melakukan korupsi



Tidak ada makna atau pesan tersirat yang disampaikan.



2. Menganalisis Kritik yang Disampaikan dalam Anekdot Teks anekdot berfungsi untuk menyampaikan kritik berupa sindiran secara tidak langsung. Kritik tersebut untuk menghindari konflik pihak yang menyampaikan sindirian dan pihak yang disindir. Teks anekdot bertujuan agar pesan tersampaikan dan kritik dapat diterima oleh pihak yang dikritisi tanpa menyinggung perasaan. Oleh karena itu, teks anekdot ditulis menggunakan ungkapan berupa kata, frasa, klausa, atau kalimat bermakna idiomatis, bukan makna sebenarnya. Kata, Frasa, Klausa, atau Kalimat



Makna Idiomatis



Mencuri untuk menyewa hotel



Selama masa tahanan mendapat fasilitas layaknya menginap di hotel.



Bayangkan saja kalau hukumannya makin lama, ya uang yang dicuri akan semakin banyak.



Semakin besar uang yang dikorupsi, hukuman yang diterima semakin lama.



Berdasarkan identifikasi dalam tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa kritik yang disampaikan dalam teks anekdot Sewa Hotel ditujukan pada para pejabat pemerintah yang menyalahgunakan wewenang, jabatan, atau instansinya untuk mencari keuntungan pribadi. 3. Menganalisis Makna Tersirat dalam Teks Anekdot Makna tersirat dalam teks anekdot berupa kritikan atau sindiran. Makna tersebut lebih mengarah pada pesan moral yang hendak disampaikan melalui anekdot. Perhatikan tabel berikut! Judul Anekdot



Kritikan dan Sindiran



Makna Tersirat



Seratus Ungkapan Semanis Madu



Hanya beberapa pria yang benar-benar sejati seperti Anda yang tidak suka disanjung.



Menjadi pejabat senior hendaknya tidak gila pujian dan sanjungan harus mengabdi dengan tulus.



Sewa Hotel



Hukuman penjara yang tidak adil terhadap maling ayam dibanding koruptor.



Hukum seharusnya ditegakkan mengadili koruptor dengan hukuman yang setimpal.



MENGEKSPLORASI Temukan perbedaan ciri, tujuan, kebahasaan antara teks anekdot dan teks humor. Kamu dapat mencari tahu dari berbagai sumber yang relevan! Tugas Mandiri Bacalah teks anekdot dan humor dari berbagai sumber. Bandingkan ide cerita, isi, dan fungsi dari kedua teks tersebut. Presentasikan hasilnya di depan kelas untuk mendapatkan penilaian! Tugas Kelompok



Bersama teman-teman kelompok Anda, carilah sebuah teks anekdot. Berdiskusilah untuk menganalisis kritik dan makna tersirat dalam teks tersebut! Soal Latihan 1. Apa yang dimaksud dengan teks humor? 2. Sebutkan perbedaan teks anekdot dan teks humor! 3. Apa fungsi teks anekdot? 4. Apa tujuan teks anekdot? 5. Apa yang dimaksud dengan makna tersirat? C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot 1. Mengidentifikasi Struktur Teks Anekdot Teks anekdot memiliki struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Cerita anekdot tidak perlu panjang. Namun, yang terpenting singkat dan sesuai struktur serta kaidah yang digunakan. a. Abstraksi, yaitu struktur bagian awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam teks. b. Orientasi, yaitu struktur yang menggambarkan situasi yang terjadi di awal-awal cerita atau gambaran suasana yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa. c. Krisis, yaitu struktur yang berisi kejadian-kejadian/masalah pokok atau bagian inti teks anekdot. d. Reaksi, yaitu struktur yang menunjukkan penyelesaian atau solusi yang muncul di dalam krisis. e. Koda, yaitu struktur yang menggambarkan perubahan yang terjadi pada tokoh cerita teks anekot atau bagian akhir yang memberikan kesimpulan. Perhatikan teks berikut! Racun Serangga Pada hari Minggu yang cerah, keluarga Pak Amin sedang berkebun. Sang Ibu melihat putra sulungnya berlari, dia bertanya. Ibu: “Mengapa kamu, Ardi?” Ardi: “Bu, adik menelan ulat.” Ibu: “Loh, bagaimana bisa? Tadi sudah Ibu perintahkan agar kamu menjaga adik dengan baik. Panggilkan ayah untuk membawanya ke rumah sakit!” Jawab Ibu dengan panik. Ardi: “Ah, jangan panik dan khawatir, Bu. Tunggu hingga ulat mati. Masalahnya, tadi adik saya suruh minum racun agar ulat di perutnya mati.” Seketika sang Ibu pingsan. Sumber: https://contohsoal.co.id/contoh-anekdot/



Perhatikan teks anekdot dengan pola penyajian narasi berikut! Di suatu kelas yang tidak kondusif sedang ada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Pak guru dengan semangat menjelaskan materi. “Sekarang kita masuk bab UUD ‘45,” kata Pak guru, “Ali, perhatikan sungguh-sungguh, jangan mengobrol terus!” “Ya, Pak,” jawab Ali dengan muka masam. Pak guru menjelaskan beberapa perubahan yang terjadi dalam UUD ‘45, “Undang-undang Dasar 1945 atau UUD ‘45 sudah beberapa kali mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Semua peraturan yang ada di Indonesia diatur berdasarkan UUD 1945.”



Tiba-tiba Ali berkoar, “Pak, setahu saya UUD belum pernah mengalami perubahan dari dahulu sampai sekarang, tetapi kalau semua peraturan itu diatur dalam UUD, saya setuju, Pak!” Pak guru terhenyak seraya mengernyitkan dahi, “Apa maksudmu, Ali?” “Semua peraturan itu, kan, ujung-ujungnya duit, Pak! UUD, Pak, UUD!” jawab Ali. Sontak semua siswa tertawa dan Pak guru pun ikut tertawa. Sumber: http://www.kajianteori.com



Selanjutnya, perhatikan contoh teks anekdot dengan pola penyajian dialog berikut. Dosen yang Menjadi Pejabat Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang. Tono : “Saya heran, dosen ilmu politik kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.” Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan, sih, Ton.” Tono : “Ya, kamu tahu sebabnya?” Udin : “Barangkali saja, beliau capai atau kakinya tidak kuat berdiri.” Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab, dia juga seorang pejabat.” Udin : “Loh, apa hubungannya?” Tono : “Ya. Kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.” Udin : “???” Sumber: http://belajarsastra13.blogspot.com/2018/10/caramembuat-teks-anekdot-sebagaipemula.html



2. Pola Penyajian Teks Anekdot Teks anekdot dapat disajikan dalam bentuk narasi ataupun dialog. Dialog merupakan bentuk penyajian menggunakan kalimat langsung berupa kutipan langsung dari perkataan seseorang. Kalimat langsung dalam teks dialog memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a. Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“...”). b. Huruf awal setelah tanda petik ditulis dengan huruf kapital. c. Pembicara dan hal yang dikatakan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). 3. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot Teks anekdot menggunakan kaidah kebahasaan sebagai berikut. a. Menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu. b. Menggunakan kalimat retoris (kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban). c. Menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu, seperti kemudian dan lalu. d. Menggunakan kata kerja aksi, contoh menelan, menjaga, dan berlari. e. Menggunakan kalimat imperatif (kalimat perintah). Contoh: Panggilkan ayah untuk membawanya ke rumah sakit! f. Menggunakan kalimat seru yang bertujuan untuk mengajak pada sesuatu hal. g. Khusus teks anekdot berbentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan. Perhatikan contoh analisis struktur teks dan kebahasaan teks anekdot berikut! Struktur Teks



Teks Anekdot “Upah untuk Seminggu”



Abstraksi



Setiap hari Sabtu Nasruddin pergi ke pasar membeli keperluan rumah tangga. Barangbarang belanjaan dimasukkan ke sebuah keranjang besar. Karena sudah tua, ia tidak kuat lagi membawa keranjang yang cukup berat itu. Jadi, ia menyuruh seorang kuli panggul membawanya dengan memberikan upah yang layak.



Orientasi



Suatu kali Nasruddin pulang dari belanja. Ia berjalan di depan mendahului kuli yang



membawa keranjangnya. Tanpa disadari, kuli itu kabur membawa keranjang Nasruddin beserta isinya. Krisis



Sabtu berikutnya ia pergi ke pasar lagi. Seorang teman mengatakan, “Lihat, Nasruddin! Bukankah itu orang yang minggu lalu membawa lari keranjangmu?”



Reaksi



Nasruddin justru bersembunyi di samping seekor keledai. Ia diam di situ hingga kuli yang membawa kabur keranjangnya keluar dari pasar. Temannya heran dan bertanya, “Apa yang kamu lakukan di situ? Mengapa kamu tidak menangkap kuli itu?”



Koda



“Oh,” kata Nasruddin, “kuli itu telah seminggu lamanya membawa keranjangku yang cukup berat. Aku khawatir ia menagih upahnya. Bayangkan kalau yang ditagih adalah upah seminggu selama ia membawa keranjangku! Pasti uangku tak cukup membayarnya!” Sumber: https://360nasruddinhoja.wordpress.com/



Selanjutnya, perhatikan contoh analisis kebahasaan pada teks anekdot berjudul “Upah untuk Seminggu” berikut. a. Terdapat kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu. -



Suatu kali Nasruddin pulang dari belanja.



-



“Lihat, Nasruddin! Bukankah itu orang yang minggu lalu membawa lari keranjangmu?”



b. Terdapat kalimat retoris. “Lihat, Nasruddin! Bukankah itu orang yang minggu lalu membawa lari keranjangmu?” c. Terdapat konjungsi. -



Karena sudah tua, ia tidak kuat lagi membawa keranjang yang cukup berat itu.



-



Ia diam di situ hingga kuli yang membawa kabur keranjangnya keluar dari pasar.



-



Bayangkan kalau yang ditagih adalah upah seminggu selama ia membawa keranjangku.



d. Terdapat kata kerja aksi: membeli, membawa, menyuruh, mendahului, memberikan, menagih, dan membayar. e. Terdapat kalimat perintah. Lihat, Nasruddin! f. Terdapat kalimat seru. -



Bayangkan kalau yang ditagih adalah upah seminggu selama ia membawa keranjangku!



-



Pasti uangku tak cukup membayarnya!



MENGASOSIASI Bersama teman-teman kelompok Anda, diskusikan struktur dan ciri kebahasaan teks anekdot dan teks humor! Tugas Mandiri Carilah contoh-contoh teks anekdot dengan tema pendidikan. Teks anekdot dengan pola penyajian dialog dan narasi. Temukan isi dari teks tersebut! Tugas Kelompok Bentuklah kelompok beranggota 4−5 siswa! Carilah teks anekdot, kemudian analisis struktur dan kebahasaan teks tersebut. Presentasikan hasilnya di depan kelas. Kelompok lain memberikan tanggapan dan penilaian!



Soal Latihan 1. Sebutkan struktur teks anekdot! 2. Apa yang dimaksud dengan orientasi? 3. Apa yang dimaksud dengan koda? 4. Apa isi anekdot di media cetak? 5. Sebutkan bentuk penyajian teks anekdot! D. Menciptakan Teks Anekdot dengan Memperhatikan Struktur dan Kebahasan Teks anekdot disajikan dengan menulis ulang teks yang didengar atau dibaca dengan pola penyajian berbeda. Penyajian menggunakan gaya penceritaan yang berbeda pula. Namun, tetap memperhatikan struktur dan unsur kebahasaan. 1. Menceritakan Kembali Isi Anekdot yang Dibaca dengan Pola Penyajian Berbeda Anekdot yang berbentuk teks narasi dapat diubah menjadi dialog. Begitu pula sebaliknya. Anekdot berbentuk narasi disajikan dengan kejelasan tokoh, alur, peristiwa, dan latar. Anekdot juga memperlihatkan sifat/watak para tokoh dengan jelas. Pelajaran yang ingin disampaikan dapat disimpulkan. Anekdot berbentuk dialog disajikan dalam bentuk percakapan. Latar tidak selalu dijelaskan dalam cerita. Penyajiannya lebih mudah dimengerti karena menggunakan ekspresi. Perhatikan contoh anekdot berikut dan bentuk-bentuk penyajiannya. Pengemis Bersedekah Seorang bapak yang sudah tua menjadi pengemis. Ia sedang meminta sedekah kepada seorang pemuda. Pemuda tersebut adalah seorang mahasiswa. Pengemis



:



“Mas, permisi dan maaf Bapak mau minta sedikit sedekah.”



Mahasiswa :



“Ini Pak. Saya meminta kembalian Rp5.000,00, Pak.”



Pengemis



“Ini Mas, uang kembaliannya.”



:



Mahasiswa :



“Loh Pak, kan saya minta kembalian  Rp5.000,00. Tetapi ini kok uangnya Rp7.000,00? Harusnya kan cuma Rp5.000,00?”



Pengemis



“Enggak apa-apa kok, Mas. Ya hitung-hitung saya lagi bersedekah kepada mas.”



:



Sang mahasiswa langsung melongo melihat pernyataan dari pengemis tersebut. Sumber: https://moondoggiesmusic.com/contoh-teks-anekdot/



Selanjutnya, teks anekdot “Pengemis Bersedekah” dapat diceritakan kembali dengan pola penyajian yang berbeda. Berikut pola penyajian narasi dari teks di atas. Pengemis Bersedekah Seorang bapak yang sudah tua menjadi pengemis. Ia sedang meminta sedekah kepada seorang pemuda. Pemuda tersebut adalah seorang mahasiswa. Pengemis itu berkata kepada sang Pemuda, “Mas, permisi dan maaf Bapak mau minta sedikit sedekah.” Sambil menggigit Hpnya, kemudian mahasiswa merogoh kantongnya untuk mengambil dompet. Ia mengambil uang Rp10.000,00 untuk diberikan kepada sang pengemis. Ia memberi sambil berkata, “Ini Pak. Saya meminta kembalian Rp5.000,00, Pak.” Pengemis menjawab, “Ini Mas, uang kembaliannya.” Pengemis tersebut sambil memegang mangkuk yang di dalamnya berisi uang recehan.



Mahasiswa berkata, “Loh Pak, kan saya minta kembalian  Rp5.000,00. Tetapi ini kok uangnya Rp7.000,00? Harusnya kan cuma Rp5.000,00?” “Enggak apa-apa kok, Mas. Ya hitung-hitung saya lagi bersedekah kepada mas,” jawab Pengemis sambil pergi dengan senyuman. Sang mahasiswa langsung melongo melihat pernyataan dari pengemis tersebut. 2. Menyusun Teks Anekdot Berdasarkan Kejadian yang Menyangkut Orang Banyak atau Perilaku Tokoh Publik Sebelum menyusun anekdot terdapat beberapa hal harus diperhatikan. Di antaranya, tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, alur, dan pola penyajian teks anekdot. Adapun langkah-langkah menulis teks anekdot yang baik dan menarik sebagai berikut. a. Menentukan topik. Topik adalah ide cerita yang akan diceritakan. b. Mencari bahan referensi. Misalnya, buku, majalah, koran, internet; observasi; atau imajinasi. c. Menentukan pesan atau sindiran yang akan disampaikan. Pesan atau sindiran dapat disajikan secara tersirat maupun tersurat. d. Menentukan unsur lucu, konyol, atau jengkel untuk membuat sindiran atau kritikan. e. Menentukan alur cerita berdasarkan struktur dan kebahasaan teks anekdot. Perhatikan contoh teks anekdot yang disusun berdasarkan perilaku tokoh publik berikut! Mencuri Sandal Pada suatu pagi, Arya terserempet oleh sepeda motor yang ugal-ugalan. Kecelakaan tersebut mengakibatkan sandal Arya putus. Arya pun mempunyai niat untuk mencuri sandal di masjid. Arya hendak mengambil sandal terbaik di masjid itu. Sambil duduk di teras masjid, ia memperhatikan setiap orang yang akan masuk ke masjid. Ketika targetnya sibuk beribadah, ia akan segera mengambil sandal. Ternyata aksinya berjalan lancar. Arya berhasil mendapatkan sandal berwarna hitam. Tidak diduga sang pemilik sandal menyadari bahwa Arya telah mencuri sandalnya. Pemilik sandal langsung teriak dan mengejar Arya. Apes sekali Arya. Perutnya yang buncit membuat ia tidak bisa berlari kencang. Arya pun dibawa ke kantor polisi. Setelah dilakukan penyelidikan, Arya divonis dengan pasal pencurian dan kasusnya akan disidangkan satu minggu lagi. Hari persidangan telah tiba. Arya duduk di kursi tersangka dengan wajah tertunduk. Hakim : “Arya, umur 24 tahun, telah terbukti mencuri sandal seharga Rp30.000,00. Dengan ini Anda dihukum selama 5 tahun penjara.” Arya : “Loh! Pak, ini tidak adil. Mengapa hukuman saya jauh lebih berat dibandingkan para koruptor?” Kemudian hakim memberikan penjelasan kepada Arya. Ia mencuri sandal sehingga merugikan seseorang Rp30.000,00. Sementara itu, para koruptor mencuri uang Rp2 miliar sehingga merugikan 200 juta rakyat Indonesia. Nah, kalau dihitung koruptor hanya merugikan Rp10,00 setiap orang. Jadi, kerugian akibat tindakan yang dilakukan oleh Arya lebih besar daripada tindakan yang dilakukan oleh para koruptor. Sumber: https://sahabatnesia.com/contoh-teks-anekdot-singkat-dan-lucu/



Mengomunikasikan Presentasikan hasil diskusi kelompok Anda tentang struktur dan ciri kebahasaan teks anekdot dan teks humor pada kegiatan sebelumnya. Catatlah semua tanggapan yang diberikan sebagai bahan perbaikan/koreksi!



Tugas Mandiri Buatlah teks anekdot dengan pola penyajian dialog atau narasi. Kemudian, tukarkan pada teman semeja Anda. Mintalah dia menceritakan kembali teks anekdot Anda dengan bahasa dan pola penyajian yang berbeda! Tugas Kelompok Bentuklah kelompok yang beranggota 4−5 siswa! Berdiskusilah untuk menyusun teks anekdot bertema politik dengan memperhatikan struktur, bahasa, dan pola penyajiannya! Soal Latihan 1. Bagaimana cara menulis ulang teks anekot yang dibaca atau didengar? 2. Apa yang harus diperhatikan dalam menulis teks anekdot? 3. Sebutkan langkah-langkah menulis teks anekdot! 4. Apa yang dimaksud dengan gambar karikatur? 5. Sebutkan penyajian teks anekdot berbentuk narasi!



EVALUASI KOMPETENSI 3 A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar! 1. Pernyataan yang tidak tepat tentang teks anekdot adalah …. a. Anekdot bercerita tentang orang penting atau terkenal dan berdasarkan pada kejadian yang sebenarnya. b. Anekdot bukanlah lelucon karena tujuan utamanya adalah tidak hanya untuk membangkitkan tawa, tetapi juga untuk mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum daripada kisah singkat itu sendiri. c. Anekdot berupa cerita humor yang menarik karena lucu dan mengesankan untuk membangkitkan tawa. d. Anekdot melukiskan suatu sifat karakter dengan ringan, tetapi menghentak dalam kilasan pemahaman yang langsung pada intinya. e. Anekdot bisa saja sesingkat pengaturan dan provokasi dari sebuah kelakar. 2. Berikut yang termasuk teks anekdot adalah ... a. Pernahkah Anda membuat SIM, misalnya SIM C? Mengurus SIM tentu memerlukan waktu dan biaya. Tulisan ini bertujuan untuk berbagi pengalaman dalam mengurus SIM C dengan jalan yang benar. b. Perdagangan bebas yang diusung oleh sebuah negara dipastikan dapat menguntungkan atau merugikan negara yang bersangkutan. Dampak negatif kebijakan politik negara di sektor ekonomi ini mudah kita temukan di Indonesia. c. Aini mengikuti wawancara kerja. Petugas bertanya kepada Aini, “Aini, Bapakmu buruh, ya?” Aini kaget dan heran, “Kok Bapak tahu?” Sambil tersenyum, petugas berkata, “Pipimu nggak berstempel springbed, tapi tikar.” Aini jadi bingung, “Maksud Bapak?” Petugas pun menghentikan candaannya, “Bercanda, Mbak Aini.” Aini masih bersungut-sungut, tetapi ia harus menjawab pertanyaan petugas selanjutnya. d. Saudara-saudara yang saya hormati, Beberapa hari yang lalu, masyarakat sedang merayakan pesta demokrasi memilih presiden dan wakil presiden secara langsung. Saya berharap, siapa pun yang menjadi presiden dan wakil presiden, kita harus berlapang dada untuk menerima segala kebijakannya. e. Harimau (Panthera tigris) digolongkan ke dalam mamalia, yaitu binatang yang menyusui. “Kucing besar”itu adalah hewan pemangsa dan pemakan daging. Harimau dapat mencapai tinggi 1,5 meter, panjang 3,3 meter, dan berat 300 kilogram. Bulunya berwarna putih dan cokelat keemasanemasan dengan belang atau loreng berwarna hitam. 3. Kaidah teks anekdot meliputi …. a. pesan moral, sindiran, dan kebahasaan b. pesan moral, kelucuan/kekonyolan, dan sindiran c. pesan moral, kelucuan/kekonyolan, sindiran, dan kebahasaan d. struktur, pesan moral, sindiran, dan kelucuan/kekonyolan e. kelucuan/kekonyolan, sindiran, dan kebahasaan 4. Aspek yang harus ada dalam struktur teks anekdot adalah .… a. krisis – reaksi – koda b. orientasi – krisis – reaksi c. abstraksi – orientasi – krisis d. abstraksi – reaksi – koda e. orientasi – krisis – koda 5. Cermatilah teks berikut! Seorang tua tengah menggembalakan kambingnya di padang rumput hijau yang luas. Kalimat tersebut akan diletakkan dalam struktur teks anekdot pada bagian …. a. krisis



b. reaksi c. koda d. orientasi e. abstraksi 6. Berikut yang termasuk teks anekdot adalah .… a. Reuni berlangsung di sekolah dan Irwan bertanya pada Rudi, ”Wah, kamu jadi pejabat, ya?”. “Kok tahu?” tanya Rudi, lalu Irwan menjawab’ “Ya, tahu lah, wajahmu, kan, gambar uang.” Mereka tertawa bersama, hanyut dalam suasana gembira. b. Program akselerasi sangat dibutuhkan oleh pelajar yang memiliki ritme belajar cepat. Meskipun sering dikatakan terlalu mahal, hal itu tidak berarti bahwa program ini tidak diperlukan. c. Sudah diketahui oleh semua orang bahwa pendidikan formal itu penting. Akan tetapi, apakah seseorang akan menjadi pemimpin sosial atau pemimpin politik yang bagus pada kemudian hari tidak selalu ditentukan oleh pendidikan formalnya karena pengalaman juga menjadi faktor penentu kesuksesan. d. Meskipun pemerintah melarang transaksi spesies binatang langka, dalam praktiknya populasi binatang yang dilindungi makin berkurang. Beragam motif manusia berusaha memiliki secara pribadi binatangbinatang tersebut karena ada pasar yang berani membeli spesies binatang langka dengan harga tinggi. e. Pembangunan permukiman, pabrik, dan perkantoran dilakukan dengan memanfaatkan wilayah hutan tempat berbagai jenis binatang hidup. Ketika hutan dirusak untuk tujuan-tujuan tersebut, habitat binatangbinatang itu hidup dan ketersediaan pangannya berkurang sehingga menyebabkan kepunahan. 7. Struktur yang menggambarkan secara general mengenai isi teks anekdot sehingga pembaca dapat memiliki sebuah gambaran tentang pembahasan adalah .... a. reaksi b. koda c. abstraksi d. krisis e. orientasi Cermatilah teks teks anekdot berikut untuk menjawab soal nomor 8−10! (1) Dikisahkan pada suatu cerita seorang pengemis tua yang sedang meminta sedekah kepada seorang anak muda, anggap saja dia seorang mahasiswa. (2) Pengemis



:



“Mas, sedekahnya, Mas?”



(3) Anak Muda :



(membuka dompet dan mengambil uang 10 ribuan) Ini, Pak, tapi kembalian lima ribu, ya!



(4) Pengemis



“Ini, Mas, kembaliannya, terima kasih,” (mengulurkan mangkuk yang isinya uang).



:



(5) Anak Muda :



“Loh, Pak, kok kembaliannya tujuh ribu?



(6) Pengemis



“Tidak apa-apa, Mas, itung-itung saya juga sedekah ke Mas.



:



8. Struktur bagian orientasi teks anekdot tersebut ditunjukkan okeh nomor .... a. (1) b. (2) c. (3) d. (4) e. (5) 9. Struktur bagian krisis teks anekdot tersebut ditunjukkan okeh nomor .... a. (1) b. (2)



c. (3) d. (4) e. (5) 10.Struktur bagian reaksi teks anekdot tersebut ditunjukkan okeh nomor .... a. (1) b. (2) c. (3) d. (4) e. (5) Cermatilah teks teks anekdot berikut untuk menjawab soal nomor 11 dan 12! Seorang pelaut berdiri di atas kapal melihat keindahan laut yang tenang dan damai. “Seandainya keadaan keluargaku seperti ini pasti kebahagiaan yang ada”. Namun, kemudian badai ganas menghadang hingga kapalnya oleng dan hampir tenggelam. Kapalnya selamat setelah dia membuang semua muatannya dengan bersusah payah. Kejadiaan tersebut mengingatkan padanya kalau dia seorang ‘pelaut ulung’. Badailah yang membuatnya ulung. Pikirannya kembali kepada keluarganya. “Bagaimana kalau istri dan anakku yang kubuang? Apakah aku akan memperoleh ketenangan dan merasakan kebahagiaan?” ujar si pelaut. Si pelaut tersenyum-senyum memikirkan istri dan anaknya. 11.Kalimat yang menunjukkan abstraksi adalah … a. Si pelaut tersenyum-senyum memikirkan istri dan anaknya. b. Badailah yang membuatnya ulung. c. Seorang pelaut berdiri di atas kapal melihat keindahan laut yang tenang dan damai. d. “Seandainya keadaan keluargaku seperti ini pasti kebahagiaan yang ada”. e. Namun, kemudian badai ganas menghadang hingga kapalnya oleng dan hampir tenggelam. 12.Cermatilah teks berikut! “Bagaimana kalau istri dan anakku yang kubuang? Apakah aku akan memperoleh ketenangan dan merasakan kebahagiaan?” Pernyataan tersebut merupakan bagian .... a. abstraksi b. orientasi c. krisis d. reaksi e. koda Cermatilah teks teks anekdot berikut untuk menjawab soal nomor 13 dan 14! Seorang ayah mengajari anaknya berenang karena anaknya yang tak bisa berenang sering diejek temantemannya . “Ayah akan ajari dari gaya tersulit sampai termudah Nak,” kata sang Ayah. Setelah beberapa hari latihan renang itu, sang ayah tampak bersedih, sementara sang anak tampak gembira. “Terima kasih, Yah, sudah mengajari gaya berenang yang paling aku kuasai. Namun, kenapa Ayah tampak tidak senang melihatku dapat berenang?” tanyanya. “Yang kamu kuasai itu gaya batu, Nak!” jawab ayahnya dengan mencoba bersabar. 13.Kalimat yang menunjukkan krisis adalah ... a. “Yang kamu kuasai itu gaya batu, Nak,” jawab ayahnya dengan mencoba bersabar. b. Terima kasih, Yah, sudah mengajari gaya berenang yang paling aku kuasai. Namu, kenapa Ayah bersedih?



c. Seorang ayah mengajari anaknya berenang. d. Ayah akan ajari dari gaya tersulit sampai termudah Nak. e. Setelah beberapa hari latihan renang itu, sang ayah tampak bersedih, sementara sang anak tampak gembira. 14.Kalimat yang menunjukkan reaksi adalah ... a. Seorang ayah mengajari anaknya berenang. b. Ayah akan ajari dari gaya tersulit sampai termudah Nak. c. Setelah beberapa hari latihan renang itu, sang ayah tampak bersedih, sementara sang anak tampak gembira. d. Terima kasih, Yah, sudah mengajari gaya berenang yang paling aku kuasai. Namu, kenapa Ayah bersedih? e. “Yang kamu kuasai itu gaya batu, Nak,” jawab ayahnya dengan mencoba bersabar. 15.Perhatikan teks berikut! (1) Bu guru pun tersenyum (2) “Siapa yang bisa membuat perumpamaan bagi penegakan hukum di negeri kita?” tanya Bu guru di depan kelas. (3) Bu guru bertanya kenapa disebut hukum kantong kresek (4) Tidak lama kemudian seorang anak menjawab dengan lantang (5) “Hukum kantong kresek Bu, kata anak itu.” (6) “Hanya bisa menyelesaikan kasus kecil, Bu, kalau kasus besar tidak pernah muat.” Susunan tels anekdot yang tepat adalah .... a. (1)-(2)-(3)-(4)-(5)-(6) b. (1)-(2)-(4)-(5)-(3)-(6) c. (2)-(4)-(5)-(3)-(6)-(1) d. (2)-(4)-(3)-(5)-(1)-(6) e. (3)-(2)-(1)-(4)-(5)-(6) 16.Cermatilah kalimat berikut! Mahasiswa tercengang dan tertawa, sedangkan dosen menggeleng-gelengkan kepala. Kalimat tersebut akan diletakkan dalam struktur teks anekdot pada bagian .... a. koda b. reaksi c. krisis d. orientasi e. abstraksi Cermatilah teks berikut untuk menjawab soal nomor 17 dan 18! Suatu hari guru menerangkan tentang biopori di depan kelas. “Biopori itu dapat dijadikan sebagai salah satu usaha menghindari banjir” jelasnya. “Sekarang, Ibu beri tugas pada kalian untuk membuat biopori di sekitar rumah, lalu kalian foto. Fotonya nanti ditempel di buku tugas dan berikan deskripsi”. Tiba-tiba seorang siswa berkomentar.”Syukurlah, Bu, jalan menuju rumah saya sudah banyak bioporinya, tetapi kata bapak itu bukan untuk menanggulangi banjir, melainkan biopori akibat sering banjir”. Mendengar itu semua siswa di kelas dan bu guru tertawa. 17.Kalimat yang menunjukkan krisis adalah ….



a. Mendengar itu semua anak dan Bu guru tertawa. b. Tiba-tiba seorang siswa berkomentar, ”Syukurlah Bu, jalan menuju rumah saya sudah banyak bioporinya, tetapi kata bapak itu bukan untuk menanggulangi banjir, melainkan biopori akibat sering banjir”. c. Suatu hari guru menerangkan tentang biopori di depan kelas. d. “Biopori itu dapat dijadikan sebagai salah satu usaha menghindari banjir” jelasnya. e. Sekarang, Ibu beri tugas pada kalian untuk membuat biopori di sekitar rumah, lalu kalian foto. 18. Reaksi dalam teks anekdot tersebut adalah .... a. Tiba-tiba seorang anak berkomentar. b. Mendengar itu semua anak dan Bu guru tertawa. c. Biopori itu dapat dijadikan sebagai salah satu usaha menghindari banjir” jelasnya. d. Syukurlah, Bu, jalan menuju rumah saya sudah banyak bioporinya. e. Fotonya nanti ditempel di buku tugas dan berikan deskripsi. Cermatilah teks anekdot berikut untuk menjawab soal nomor 19 dan 20! Seorang dosen Fakultas Hukum sedang memberi kuliah Hukum Pidana. Saat tiba sesi tanya jawab si Ali bertanya pada dosen, “Apa kepanjangan dari KUHP, Pak?” Namun, dosen tidak menjawab sendiri, tetapi dilemparkannya pertanyaan pada Ahmad. “Saudara Ahmad, coba bantu untuk menjawab pertanyaan saudara Ali!” pinta beliau. Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak!” tegasnya. Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya geleng-geleng kepala seraya menambahkan pertanyaan, “Dari mana Saudara tahu jawaban itu?” Ahmad pun dengan tegas menjawab pertanyaan tersebut, “Nenek pernah berkata, ‘Pengalaman adalah guru yang terbaik’, begitu, Pak!” Seisi kelas pun menjadi penuh riang tawa. 19. Kelucuan teks anekdot terdapat pada bagian … a. Para mahasiswa menertawakan keluguan Ahmad menjawab pertanyaan dosen. b. Para mahasiswa tertawa mendengar jawaban Ahmad. c. Dosen sedang memberi kuliah tentang hukum pidana. d. Saat sesi tanya jawab antara mahasiswa dan dosen. e. Saat Ahmad memplesetkan KUHP menjadi “Kasih Uang Habis Perkara”. 20. Arti pernyataan “kasih uang habis perkara” dalam teks tersebut adalah …. a. setiap perkara dapat diselesaikan dengan uang b. setiap perkara tidak dapat diselesaikan c. setiap perkara dikenai biaya d. setiap perkara dapat ditindaklanjuti dengan uang e. setiap perkara tidak dapat diuangkan 21.Pernyataan yang tidak tepat tentang perbedaan antara teks anekdot dengan teks humor adalah …. a. Ide cerita teks anekdot dari perisriwa nyata, sedangkan teks humor murni rekaan. b. Isi teks anekdot berupa masalah terkait tokoh penting atau masalah yang menyangkut orang banyak, sedangkan isi teks humor berupa masalah umum. c. Teks anekdot berupa cerita humor cerdas yang menarik, sedangkan teks humor hanya berupa cerita lucu dan untuk membangkitkan tawa.



d. Teks Anekdot berfungsi sebagai penyampaian kritik secara halus, sedangkan teks humor berfungsi untuk menghibur. e. Anekdot mempunyai makna tersirat di dalamnya, sedangkan teks humor tidak mempunyai pesan khusus. 22.Cermatilah teks berikut! Teks 1 Seekor kutu tinggal pada tanduk banteng. Setelah di sana sekian lama dan merasa ingin pindah, dia kemudian bertanya pada banteng apakah sang banteng memang ingin pindah. “Aku tak tahu kapan kau datang,” jawab si banteng, “kurasa aku pun tak perlu memberi peringatan saat kau pergi.” Teks 2 Sejak bertemu dengan dia, hidupku menjadi lebih berarti. Setiap hari aku mendapatkan wejanganwajangan darinya. Salah satunya wejangan bagaimana cara menikmati hidup agar tidak tamak dan selalu bersyukur. “Seandainya bisa, manusia pasti akan menggenggam dunia,” katanya suatu saat. Teks 3 Saudara-saudara yang saya hormati, beberapa hari yang lalu, masyarakat sedang merayakan pesta demokrasi memilih presiden dan wakil presiden secara langsung. Saya berharap, siapapun yang menjadi presiden dan wakil presiden, kita harus berlapang dada untuk menerima segala kebijakannya. Berdasarkan teks tersebut, yang termasuk teks anekdot adalah …. a. Teks 1 b. Teks 1 dan 2 c. Teks 2 d. Teks 2 dan 3 e. Teks 3 23. Cermatilah teks berikut! Teks 1 Dono :



“Besok pagi coblosan, kamu pilih nomor berapa?”



Wati :



“Bagiku semua nomor bagus, saya akan memilih wakil rakyat yang dapat membawa Indonesia ke kancah internasional.”



Dono :



“Nomor satu atau dua?”



Wati :



“Rahasia, dong!”



Teks 2 Seorang anak dan bapaknya di gubuk pinggir sawah sedang menunggu padi dari serangan burung. Anak :



“Pak, kenapa burung tidak boleh makan padi kita?”



Bapak : “Kalau dimakan burung, nanti kita tidak dapat makan.” Anak :



“Kalau tidak boleh makan padi, nanti burung makan apa? Makan batu, Pak?”



Hal yang membedakan kedua teks tersebut adalah .… a. penggunaan perumpamaan b. penggunaan konjungsi c. bahasa d. pesan moral e. unsur kelucuan Cermatilah teks teks anekdot berikut untuk menjawab soal nomor 24 dan 25!



(1) Minggu depannya, Pak Mali naik ke atas mimbar. (2) Ia lagi-lagi menanyakan hal yang sama, “Apakah kalian tahu materi yang akan Saya sampaikan dalam khotbah ini?” (3) Kali ini para hadirin sudah bersiap untuk pertanyaan itu. (4) Sebagian dari mereka menjawab “Tidak” dan sebagian lagi menjawab “Ya”. (5) Pak Mali berkata lagi, “Baiklah, jika demikian, sebagian yang sudah tahu materi saya bisa menceritakan kepada lainnya yang belum tahu.” Ia kembali turun meninggalkan mimbar. 24. Ketidakefektifan dan kesalahan huruf kapital pada paragraf di atas terdapat pada nomor.... a. (1) dan (2) b. (1), (2), (3) c. (2), (3), (4) d. (2) dan (4) e. (4) dan (5) 23. Unsur kelucuan dalam teks tersebut ditunjukkan oleh kalimat nomor .... a. (1) b. (2) c. (3) d. (4) e. (5) Cermatilah teks teks anekdot berikut untuk menjawab soal nomor 26 dan 27! Di suatu persidangan, seorang hakim memberikan hukuman dua tahun penjara terhadap pemuda berusia 22 tahun yang terbukti mencuri ayam jago milik warga. (1) Terdakwa : “Pak Hakim, tunggu dulu, ayam yang saya curi paling mahal harganya hanya Rp100.000,00. Mengapa saya di jatuhi hukuman dua tahun penjara? Itu koruptor yang ditangkap kemarin, yang mencuri uang rakyat 200 miliar cuma dihukum 1,5 tahun?” (2) Hakim : “Begini, Anda telah merugikan warga senilai Rp100.000,00, sedangkan koruptor yang Anda maksudkan itu merugikan 200 juta orang senilai 200 milyar rupiah. Jika dirinci kerugian yang di timbulkan dari tindakan itu, ia korupsi hanya Rp1000,00 per orang.” (3) Terdakwa : “Lalu? Sebentar, Pak Hakim ...” (4) Hakim : “Lalu apa? Sudah, jelas, kan, tindakan Anda jauh lebih merugikan orang lain. Karena itu, sudah sepantasnya Anda diberi hukuman yang lebih berat.” (5) Terdakwa : (pingsan) 26. Bagian krisis teks anekdot tersebut ditunjukkan oleh nomor .... a. (1) b. (2) c. (3) d. (4) e. (5) 27. Bagian reaksi teks anekdot tersebut ditunjukkan oleh nomor .... a. (1) b. (2) c. (3) d. (4) e. (5) Cermatilah teks teks anekdot berikut untuk menjawab soal nomor 28 dan 29!



(1) Nana pulang selepas kerja dengan naik taksi online setelah memesan via aplikasi di smartphone-nya. Selama perjalanan, suasana sangat hening, tidak ada percakapan sedikit pun antara sopir dengan Nana. (2) Tiba-tiba Nana teringat bahwa uang di dompetnya tidak cukup untuk membayar biaya taksi tesebut. Nana pun menepuk pundak si sopir dengan maksud untuk meminta berhenti di ATM terdekat agar dapat mengambil uang. Namun, entah mengapa si sopir langsung membanting setirnya ke kiri dan ke kanan dan sambil terus berteriak histeris. Nana pun ikut teriak dan panik. Untung saja sopir dapat mengendalikan mobilnya sehingga semuanya selamat. (3) Sopir : “Mbak sih pake nepuk pundak saya tadi. Saya, kan, jadi panik, kaget setengah mati, Mbak!” (4) Nana : “Lah, masa di tepuk pundak saja sudah kaget seperti itu? Sopir kok kagetan gitu?” (5) Sopir : ”Soalnya ini pertama kalinya saya menjadi sopir online, Mbak.” (6) Nana : ”Memangnya pekerjaan bapak sebelumnya apa?” (7) Sopir : (sedih) “Selama 10 tahun saya jadi sopir mobil jenazah, Mbak.” (8) Nana terdiam dan masih mencoba menenangkan diri atas kejadian tersebut dan masih belum tahu harus berbuat apa. 28. Bagian orientasi teks anekdot tersebut ditunjukkan oleh nomor .... a. (1) b. (2) c. (6) d. (7) e. (8) 29. Unsur kelucuan dalam teks tersebut ditunjukkan oleh kalimat nomor .... a. (3) b. (5) c. (6) d. (7) e. (8) 20. Contoh anekdot dalam kehidupan kita sehari-hari dan merupakan perwujudan dari seni adalah .... a. puisi cinta b. lukisan abstrak c. keramik d. lukis pasir e. karikatur B. Lengkapilah pernyataan-pernyataan berikut dengan jawaban yang tepat! 1. 2. 3. 4. 5.



Penyampaian makna dalam teks anekdot dilakukan dengan cara .......... Anekdot digunakan untuk menyampaikan .......... dengan cara yang tidak kasar atau menyakiti. Seringkali teks anekdot disamakan dengan teks .......... Kritik dalam anekdot disampaikan dalam bentuk .........., tidak disampaikan secara langsung. Makna tersirat yang terdapat dalam teks aneksdot lebih mengarah pada bentuk .......... yang hendak disampaikan penulisnya. 6. Teks anekdot memiliki struktur .......... 7. Anekdot dapat disajikan dalam bentuk .......... dan ........... 8. Struktur bagian teks anekdot yang menjelaskan pokok masalah utama dengan cara yang unik dan tidak biasa adalah ..........



9. Struktur bagian teks anekdot yang berupa penyelasaian masalah menggunakna cara-cara yang juga unik dan berbeda adalah .......... 10.Gambar olok-olok yang mengandung pesan, sindirin, dan sebagainya yang dapat dikatakan sebagai teks anekdot dalam bentuk lain disebut .......... C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas! 1. Jelaskan pengertian makna tersirat! Jawab: ____________________________________________________________________________ Cermatilah anekdot berikut untuk menjawab soal nomor 2−4! Jono dan Lono sudah bersahabat cukup lama, dari kecil sampai mereka dewasa. Saat ini Jono bekerja di perusahaan kayu, sedangkan Lono bekerja di lembaga penyelamat lingkungan. Di perusahaannya, Jono menjadi tukang tebang kayu yang paling rajin dan sangat disukai oleh bosnya. Suatu hari, Jono dan Lono sedang berbincang tentang tokoh-tokoh besar dunia. Jono selalu bercerita tokoh-tokoh besar luar negeri dan tidak pernah menyinggung tokoh dalam negeri. “Jon, dari tadi kamu selalu bercerita tentang tokoh-tokoh luar negeri. Lalu, tahukah kamu siapa tokoh yang paling berpengaruh di negara ini? Bahkan dia memiliki pengaruh besar untuk masa depan dunia ini,” tanya Lono. “Tentu tahu, Ir. Soekarno,” jawab Jono penuh percaya diri. “Bukan!” sanggah Lono. “Lalu, siapa?” tanya Jono dengan heran. “Jawabannya adalah kamu!” jawab Lono sambil menunjuk Jono. Jono kebingungan mendengar jawaban tersebut. 2. Identifikasilah masalah dalam teks anekdot tersebut! Jawab: ____________________________________________________________________________ 3. Identifikasilah penyebab kelucuan dalam teks anekdot tersebut! Jawab: ____________________________________________________________________________ 4. Identifikasilah pesan yang disiratkan dalam teks anekdot tersebut! Jawab: ____________________________________________________________________________ Cermatilah teks anekdot berikut untuk menjawab soal nomor 5−7! Suatu hari di sebuah kantor, seorang manajer menegur karyawannya yang tidak mengerjakan tugas kantor. Manajer : “Roger! Kamu tahu, tidak, apa kesalahan kamu?” Ronald : “Saya tidak tahu,Pak. Kesalahan saya apa, Pak?” Manajer : “Dari minggu lalu kamu diberi tugas. Kenapa tidak kamu kerjakan? Ronald : “Saya tidak mengerti, Pak.” Manajer : “Kamu itu gimana sih? Mau membangkang teguran saya, hah! Ronald : “Bukan demikian maksud saya, Pak. Memangnya salah saya apa, Pak? Bukankah Bapak sendiri yang berkata bahwa tidak bagus ketika masih di kantor memikirkan hal-hal di luar urusan kantor, apalagi mengerjakan pekerjaan yang di luar keperluan kantor. Manajer : “Ya, benar. Itu, memang tidak baik!” (memotong ucapan Roger) Ronald : “Nah, itu yang saya terapkan dalam hidup saya, Pak. Jika memang tidak baik memikirkan kegiatan lain di luar keperluan pekerjaan/kantor ketika masih di jam kantor, tidak baik pula mengerjakan pekerjaan kantor di saat saya berada di rumah, Pak. Karena itu saya tidak mengerti letak kesalahan saya, Pak, Maaf. Manajer : (tercengang dengan diam seribu bahasa) 5. Jelaskan struktur anekdot tersebut!



Jawab: ____________________________________________________________________________ 6. Apakah informasi yang terdapat dalam teks anekdot tersebut? Jawab: ____________________________________________________________________________ 7. Sebutkan kaidah kebahasaan teks anekdot yang ada dalam teks tersebut! Jawab: ____________________________________________________________________________ Cermatilah anekdot berikut untuk menjawab soal nomor 8–10! Ramli adalah karyawan perusahaan swasta yang sedang berkembang. Ramli mempunyai kebiasaan yang tidak baik, yaitu suka mengeluh ketika mendapat tugas dari atasannya. Hari ini, Ramli mendapat tugas dari atasannya untuk meninjau suatu daerah terpencil. Ramli hanya ditemani seorang sopir perusahaan. Sepanjang perjalanan, Ramli terus bercerita keluh kesahnya kepada sang sopir. Si sopir sampai bosan mendengarnya. Hingga pada suatu ketika, Ramli melihat pemandangan aneh di tepi jalan. Dengan heran, Ramli bertanya kepada si sopir. “Pak, Anda tahu mengapa sapi-sapi tersebut dibiarkan begitu saja di tengah oleh pemiliknya?” “Oh, itu, Pak. Sapi-sapi tersebut dibiarkan begitu saja di tengah jalan karena mereka suka mengeluh ketika diberi makanan oleh pemiliknya.” jawab si sopir dengan kalem. Ramli hanya mengernyitkan dahi. Ia hanya tersenyum kecut ketika ia sadar bahwa jawaban si sopir menyindir dirinya yang masih merasa kurang bersyukur. 8. Tunjukkan kalimat yang menyatakan struktur bagian krisis teks anekdot tersebut! Jawab: ____________________________________________________________________________ 9. Tunjukkan kalimat yang menyatakan struktur bagian reaksi teks anekdot tersebut! Jawab: ____________________________________________________________________________ 10.Tunjukkan kalimat yang menggunakan kata kerja aksi dalam teks anekdot tersebut! Jawab: ____________________________________________________________________________ Perbaikan Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas! 1. Jelaskan pengertian anekdot! Jawab: ____________________________________________________________________________ 2. Tuliskan tujuan utama pembuatan teks anekdot! Jawab: ____________________________________________________________________________ 3. Sebutkan beberapa ciri umum teks anekdot! Jawab: ____________________________________________________________________________ 4. Jelaskan struktur teks anekdot! Jawab: ____________________________________________________________________________ 5. Tuliskan kaidah kebahasaan teks anekdot! Jawab: ____________________________________________________________________________ Pengayaan Bacalah teks anekdot berikut, kemudian identifikasilah struktur, penyajian isi, kebahasaan, dan makna yang tersirat dalam teks tersebut! Seorang polisi yang sedang patroli memberhentikan seorang pengendara mobil. Setelah mobil berhenti, petugas menghampiri dan bertanya pada si pengendara. Polisi : “Maaf, selamat siang. Bisakah saya melihat surat-suratkelengkapan mengemudi Anda?



Agus : Polisi : Agus : Polisi : Agus Polisi Agus Polisi Agus



: : : : :



Polisi : Agus : Polisi : Agus :



“Bisa, Pak. Sebentar” “Baiklah, surat-surat Anda lengkap. Anda dalam keadaan sehat, juga menggunakan sabuk pengaman saat berkendara. Namun, apakah Anda tahu kesalahan Anda kenapa saya berhentikan?” “Tidak, Pak.” “Anda tadi langsung tancap gas dan belok kiri tanpa memberikan tanda sebelum belok. hal itu membahayakan bagi sesama pemakai jalan. Kenapa Anda melakukan itu?” “Karena melihat Bapak berpatroli, Pak” “Lihat saya berpatroli kok Anda langsung ngebut? “Karena Bapak mengganggu konsentrasi saya saat mengemudi.” “Lhoh, kok bisa? Mengapa demikian?” “Merujuk pada UU No. 22 Th. 2009 tentang LLAJ, apa pun yang menganggu konsentrasi saat menyetir, harusnya dilarang, kan, Pak? “Iya, benar, karena itu sangat menbahayakan pengemudi.” Nah, bagi orang seperti saya yang deg-degan setiap melihat polisi di jalan, hal yang paling mengganggu konsentrasi saat mengemudi adalah keberadaan polisi itu sendiri, Pak. (hening) ... “Iya, sudah, maafkan saya kalau begitu. Silakan kembali melanjutkan perjalanan Anda. Hati-hati di jalan, ya!” “Baik, Pak. Terima kasih.”



KUNCI JAWABAN Kunci Latihan Soal Materi A. Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat 1. Anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. 2. Anekdot bertujuan untuk mengkritik atau menyindir secara halus melalui cerita lucu. 3. Tema yang umumnya diangkat dalam anekdot, di antaranya politik, hukum, sosial, budaya, dan lingkungan. 4. Penyebab kelucuan dapat berupa cerita tentang kebodohan, kesalahpahaman, kesalahdengaran, ketidaktahuan, kesombongan, dan kecelakaan akibat ulah sendiri. 5. Teks anekdot biasa dibuat dari pengalaman seseorang atau tokoh terkenal. B. Mengonstruksi Makna Tersirat dalam Sebuah Teks Anekdot 1. Teks humor adalah teks berisi cerita yang cenderung secara spontan memancing tawa pembaca. 2. Perbedaan teks anekdot dan teks humor. a. Anekdot bertujuan untuk menyindir orang penting. Sedangkan, teks humor bertujuan menghibur dan tidak berisi sindiran kepada orang penting. b. Teks anekdot terdapat kritik, sedangkan teks humor tidak terdapat kritik. c. Teks anekdot memiliki isi yang terstruktur, sedangkan teks humor isinya tidak terstruktur. d. Teks anekdot menggunakan bahasa yang sopan dan penulisan baku, sedangkan teks humor mengandung bahasa kurang sopan sebagai humor. 3. Teks anekdot berfungsi untuk menyampaikan kritik berupa sindiran secara tidak langsung. 4. Teks anekdot bertujuan agar pesan tersampaikan dan kritik dapat diterima oleh pihak yang dikritisi tanpa menyinggung perasaan. 5. Makna tersirat adalah makna pembicaraan atau tulisan yang tidak disampaikan secara jelas, tetapi tersembunyi sehingga dapat dimengerti dengan benar untuk memahami keseluruhan tulisan. C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot 1. Teks anekdot memiliki struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. 2. Orientasi, yaitu struktur yang menggambarkan situasi yang terjadi di awal-awal cerita atau gambaran suasana yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa. 3. Koda merupakan bagian akhir dari cerita unik tersebut. 4. Di media cetak anekdot berisikan kritik-kritik sosial mengenai kehidupan sehari-hari. 5. Teks anekdot biasa disajikan dalam bentuk dialog dan narasi. D. Menciptakan Teks Anekdot dengan Memperhatikan Struktur dan Kebahasan 1. Menulis ulang teks anekdot menggunakan bahasa yang berbeda. 2. Struktur dan unsur kebahasaan teks anekdot. 3. Langkah-langkah menulis teks anekdot. a. Menentukan topik. b. Mencari bahan referensi. c. Menentukan pesan atau sindiran yang akan disampaikan. d. Menentukan unsur lucu/konyol/jengkel. e. Menentukan alur cerita berdasarkan struktur teks anekdot. f. Mengembangkan teks anekdot menjadi teks utuh.



g. Menyuting teks. h. Merevisi teks sesuai dengan hasil suntingan. 4.



Gambar karikatur diciptakan untuk menuangkan sebuah anekdot atau lelucon dengan mewakili objek wajah tertentu dan menggambarkan visualisasi yang bersifat melebih-lebihkan.



5. Anekdot berbentuk narasi disajikan dengan kejelasan tokoh, alur, peristiwa, dan latar. EVALUASI KOMPETENSI 3 A. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar! 1. c. Anekdot berupa cerita humor yang menarik karena lucu dan mengesankan untuk membangkitkan tawa. Pembahasan: Pernyataan yang tidak tepat tentang teks anekdot terdapat pada opsi jawaban c karena pernyataan tersebut mengacu pada teks humor. 2. c. Aini mengikuti wawancara kerja. Petugas bertanya kepada Aini, “Aini, Bapakmu buruh, ya?” Aini kaget dan heran, “Kok Bapak tahu?” Sambil tersenyum, petugas berkata, “Pipimu nggak berstempel springbed, tapi tikar.” Aini jadi bingung, “Maksud Bapak?” Petugas pun menghentikan candaannya, “Bercanda, Mbak Aini.” Aini masih bersungut-sungut, tetapi ia harus menjawab pertanyaan petugas selanjutnya. Pembahasan: Teks anekdot terdapat pada opsi jawaban c karena terdapat penrnyataan krisis dan reaksi. 3. c. pesan moral, kelucuan/kekonyolan, sindiran, dan kebahasaan Pembahasan: Kaidah teks anekdot meliputi pesan moral yang tersirat dalam cerita, kelucuan/kekonyolan, sindiran , dan kebahasaan yang memakai ragam santai dalam membentuk krisis (masalah) dan reaksi. 4. b. orientasi – krisis – reaksi Pembahasan: Aspek yang harus ada dalam struktur teks anekdot adalah orientasi – krisis – reaksi yang mebedakannya dengan teks humor . 5. e. abstraksi Pembahasan: Pernyataan tersebut mengawali cerita sebagai latar yang mendukung suasana dalam teks anekdot. 6. a. Reuni berlangsung di sekolah dan Irwan bertanya pada Rudi, ”Wah, kamu jadi pejabat, ya?”. “Kok tahu?” tanya Rudi, lalu Irwan menjawab’ “Ya, tahu lah, wajahmu, kan, gambar uang.” Mereka tertawa bersama, hanyut dalam suasana gembira. Pembahasan: Teks anekdot adalah terdapat pada opsi jawaban a karena terdapat penrnyataan krisis dan reaksi. 7. d. krisis Pembahasan: Struktur yang menggambarkan secara general mengenai isi teks anekdot sehingga pembaca dapat memiliki sebuah gambaran tentang pembahasan adalah krisis. 8. b. (2) 9. d. (4) 10.e. (5) 11.c. Seorang pelaut berdiri di atas kapal melihat keindahan laut yang tenang dan damai. Pembahasan: Kalimat yang menunjukkan abstraksi terdapat pada opsi jawaban c karena pernyataan tersebut menjadi awal teks anekdot.



12.c. krisis Pembahasan: Pernyataan tersebut merupakan bagian krisis atau masalah. 13.b. Terima kasih, Yah, sudah mengajari gaya berenang yang paling aku kuasai. Namu, kenapa Ayah bersedih? Pembahasan: Kalimat yang menunjukkan krisis dalam teks anekdot tersebut terdapat pada opsi jawaban b karena pernyataan tersebut merupakan bagian masalah. 14.e. “Yang kamu kuasai itu gaya batu, Nak,” jawab ayahnya dengan mencoba bersabar. Pembahasan: Kalimat yang menunjukkan reaksi terdapat pada opsi jawaban e karena ada pernyataan reaksi “sabar” terhadap krisi atau masalah. 15.c. (2)-(4)-(5)-(3)-(6)-(1) Pembahasan: Susunan teks anekdot yang tepat sesuai dengan struktur teksnya terdapat pada opsi jawaban c. 16.b. reaksi Pembahasan: Kalimat tersebut menyiratkan reaksi terhadap krisis/masalah dalam teks anekdot. 17.b. Tiba-tiba seorang siswa berkomentar, ”Syukurlah Bu, jalan menuju rumah saya sudah banyak bioporinya, tetapi kata bapak itu bukan untuk menanggulangi banjir, melainkan biopori akibat sering banjir”. Pembahasan: Kalimat yang menunjukkan krisis teks anekdot terdapat pada opsi jawaban b karena pernyataan tersebut merupakan inti masalah. 18.b. Mendengar itu semua anak dan Bu guru tertawa. 19. e. Saat Ahmad memplesetkan KUHP menjadi “Kasih Uang Habis Perkara”. Pembahasan: Kelucuan teks anekdot terdapat pada opsi jawaban e, saat Ahmad memplesetkan KUHP menjadi “Kasih Uang Habis Perkara”. 20.a. setiap perkara dapat diselesaikan dengan uang 21.c. Teks anekdot berupa cerita humor cerdas yang menarik, sedangkan teks humor hanya berupa cerita lucu dan untuk membangkitkan tawa. 22.c. Teks 2 Pembahasan: Teks 1 merupakan teks fabel; Teks 2 merupakan teks eksposisi ceramah/khotbah. 23.e. unsur kelucuan Pembahasan: Hal yang membedakan kedua teks tersebut adalah unsur kelucuannya. 24.b. (1), (2), (3) Pembahasan: Ketidakefektifan dan kesalahan huruf kapital pada paragraf tersebut terdapat pada nomor (1) kata naik pasti diartikan gerakan yang merngarah ke atas. (2) penulisan kata saya yang ditulus Saya, dan (3) kata para dan hadirin sama-sama meyatakan arti jamak atau banyak. 23.e. (5) Pembahasan:



Unsur kelucuan dalam teks tersebut ditunjukkan oleh nomor (5) karena terdapat kekonyolan sikap yang ditunjukkan pelaku utama cerita. 26.b. (2) Pembahasan: Kalimat yang menunjukkan krisis dalam teks anekdot tersebut terdapat pada opsi jawaban b karena pernyataan tersebut merupakan bagian masalah. 27.c. (3) Pembahasan: Kalimat yang menunjukkan reaksi terdapat pada opsi jawaban c karena ada pernyataan yang mengungkapkan reaksi tidak terima atas keputusan hakim. 28.b. (2) Pembahasan: Bagian orientasi dalam teks anekdot berfungsi untuk mengenalkan masalah. 29.d. (7) Pembahasan: Pernyataan yang tidak tepat tentang teks anekdot terdapat pada opsi jawaban d karena pernyataan tersebut mengacu pada teks humor. 30.e. karikatur Pembahasan: Karikatur adalah gambar olok-olok yang mengandung pesan, sindirin, dan sebagainya. B. Lengkapilah pernyataan-pernyataan berikut dengan jawaban yang tepat! 1. 2. 3. 4. 5.



Penyampaian makna dalam teks anekdot dilakukan dengan cara tersirat. Anekdot digunakan untuk menyampaikan kritik dengan cara yang tidak kasar atau menyakiti. Seringkali teks anekdot disamakan dengan teks humor. Kritik dalam anekdot disampaikan dalam bentuk sindiran, tidak disampaikan secara langsung. Makna tersirat yang terdapat dalam teks aneksdot lebih mengarah pada bentuk pesan moral yang hendak disampaikan penulisnya. 6. Teks anekdot memiliki struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. 7. Anekdot dapat disajikan dalam bentuk dialog dan narasi. 8. Struktur bagian teks anekdot yang menjelaskan pokok masalah utama dengan cara yang unik dan tidak biasa adalah krisis. 9. Struktur bagian teks anekdot yang berupa penyelasaian masalah menggunakna cara-cara yang juga unik dan berbeda adalah reaksi. 10.Gambar olok-olok yang mengandung pesan, sindirin, dan sebagainya yang dapat dikatakan sebagai teks anekdot dalam bentuk lain disebut karikatur. C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas! 1. Makna tersirat adalah makna yang tersembunyi atau sengaja disembunyikan oleh pengarang di dalam teks/karyanya. 2. Masalah dalam teks anekdot tersebut adalah Joko meledek/menyindir Roni dengan melemparkan pertanyaan menjebak yang terkait dengan bahasan dalam perbincangan mereka, sedangkan Roni tidak sadar bahwa pertanyaan yang diberikan Joko adalah pertanyaan retoris yang menjebaknya. 3. Penyebab kelucuan dalam teks anekdot tersebut adalah Roni tidak sadar bahwa pertanyaan yang diberikan Joko adalah pertanyaan retoris yang menjebaknya sehingga ia kelihatan bodoh.



4. Pesan yang disiratkan dalam teks anekdot tersebut adalah hendaknya jangan sok tahu dalam segala urusan/hal karena jika bertemu orang yang lebih tahu, akan membuat malu diri sendiri. 5. Struktur anekdot tersebut! Abstraksi Suatu hari di sebuah kantor, seorang manajer menegur karyawannya yang tidak mengerjakan tugas kantor. Orientasi Manajer : “Roger! Kamu tahu, tidak, apa kesalahan kamu?” ... Krisis Ronald : “Bukan demikian maksud saya, Pak. Memangnya salah saya apa, Pak? Bukankah Bapak sendiri yang berkata bahwa tidak bagus ketika masih di kantor memikirkan hal-hal di luar urusan kantor, apalagi mengerjakan pekerjaan yang di luar keperluan kantor. ... Reaksi Manajer : (tercengang dengan diam seribu bahasa) 6. Informasi yang terdapat dalam teks anekdot tersebut adalah kesalahpahaman seorang karyawan dalam penerimaan suatu nasihat dari atasannya, kemudian ia menerapkan nasihat itu pada hal lain sehingga mengakibatkan suatu kekacauan. 7. Kaidah kebahasaan yang paling mencolok dalam teks anekdot tersebut adalah penggunaan ragam santai/akrab dalam kalimat langsung karena berbentuk dialog/percakapan! 8. Kalimat yang menyatakan struktur bagian krisis teks anekdot tersebut adalah: Dengan heran, Ramli bertanya kepada si Sopir. “Pak, Anda tahu mengapa sapi-sapi tersebut dibiarkan begitu saja di tengah oleh pemiliknya? “Oh, itu, Pak. Sapi-sapi tersebut dibiarkan begitu saja di tengah jalan karena mereka suka mengeluh ketika diberi makanan oleh pemiliknya.” jawab si sopir dengan kalem. 9. Kalimat yang menyatakan struktur bagian reaksi teks anekdot tersebut adalah: Ramli hanya mengernyitkan dahi. 10. Kalimat yang menggunakan kata kerja aksi dalam teks anekdot tersebut adalah: a. Ramli terus bercerita keluh kesahnya. b. Ramli melihat pemandangan aneh di tepi jalan. c. Ramli bertanya kepada si sopir. Perbaikan Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas! 1. Anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya, sebagai bentuk kritikan yang disampaikan secara halus (sindiran). 2. Tujuan utama pembuatan teks anekdot adalah untuk mengkritik terhadap perilaku tokoh atau masalah yang aktual dalam masyarakat yang disampaikan secara halus (sindiran) sehingga tidak ada yang tersinggung. 3. Beberapa ciri umum teks anekdot yaitu bersifat humor atau lucu, memiliki tujuan tertentu, menggelitik, bisa membuat pembaca merasa terhibur, bersifat menyindir, bisa jadi mengenai orang penting atau masalah umum/sosial, dan diceritakan/disampaikan hampir mirip dengan dongeng dan terlihat nyata. a. Berupa teks yang mendekati perumpamaan atau bentuk sebuah dongeng, layaknya karangan cerita berdasarkan imajinasi dan ditambah dengan segala hal yang bersifat nyata atau benar-benar terjadi di masayarakat.



b. Menampilkan tokoh-tokoh atau figur yang dekat dengan kehidupan sehari-hari atau juga orang penting yang ada dalam dunia nyata dan mudah kita temui dalam keseharian. Contohnya adalah orang-orang pemerintahan (pejabat), anggota keluar, dan lainnya. c. Memiliki sifat humoris, lucu, menggelitik, dan berbau lelucon, tapi menyindir untuk memberi kritik dengan cara yang berbeda dengan gaya semacam guyonan yang sengaja, dibuat dengan tujuan tertentu, seperti untuk menyindir hal yang berkaitan dengan isu sosial dalam negeri yang sudah menjadi rahasia umum. d. Terselip kritikan atau tujuan dari pembuatnya dengan cara yang lebih lucu, santai, dan mampu diterima oleh masyarakat. 4. Struktur teks anekdot adalah sebagai berikut. a. Abstraksi :



bagian awal dalam teks yang disebut anekdot yang berfungsi untuk menggambarkan teks secara umum sehingga pembaca dapat membayangkan.



b. Orientasi :



deskripsi awal dari suatu masalah atau bagian yang memperkenalkan masalah dalam teks anekot.



c. Krisis



:



bagian yang menjelaskan masalah utama yang disampaikan dengan warna-warna unik juga tidak biasa, atau bahkan menimpa penulisnya sendiri.



d. Reaksi



:



bagian yang akan melengkapi dalam bentuk mengklarifikasi masalah menggunakan caracara yang juga unik dan berbeda.



e. Koda



:



bagian penutup teks anekdot.



5. Kaidah kebahasaan teks anekdot yaitu sebagai berikut. a. Memakai pertanyaan dengan keterampilan bahasa yang kreatif dan efektif atau retoris. b. Menulis sesuai struktur yang diawali dengan bagian abstraksi dan diakhiri dengan bagian koda. c. Menyatakan peristiwa atau bagian dari peristiwa menggunakan konjungsi temporal atau kata yang menyatakan keterangan waktu lampau (dibuat secara berurut dan kronologis). d. Memakai predikat verba/kata kerja aksi. e. Memakai kalimat yang berbau perintah atau kalimat lamgsung (dalam bentuk dialog). Pengayaan Bacalah teks anekdot berikut, kemudian identifikasilah struktur, penyajian isi, kebahasaan, dan makna yang tersirat dalam teks tersebut! (Kebijaksanaan Guru) Struktur Teks Anekdot Abstraksi Seorang polisi yang sedang patroli memberhentikan seorang pengendara mobil. Orientasi Setelah mobil berhenti, petugas menghampiri dan bertanya pada si pengendara. Polisi : “Maaf, selamat siang. Bisakah saya melihat surat-suratkelengkapan mengemudi Anda? Agus : “Bisa, Pak. Sebentar” Polisi : “Baiklah, surat-surat Anda lengkap. Anda dalam keadaan sehat, juga menggunakan sabuk pengaman saat berkendara. Namun, apakah Anda tahu kesalahan Anda kenapa saya berhentikan?” Agus : “Tidak, Pak.” Krisis Polisi : “Anda tadi langsung tancap gas dan belok kiri tanpa memberikan tanda sebelum belok. Hal itu membahayakan bagi sesama pemakai jalan. Kenapa Anda melakukan itu?” Agus : “Karena melihat Bapak berpatroli, Pak” Polisi : “Lihat saya berpatroli kok Anda langsung ngebut?



Agus : Polisi : Agus : Polisi : Agus : Reaksi Polisi : Koda Agus :



“Karena Bapak mengganggu konsentrasi saya saat mengemudi.” “Lhoh, kok bisa? Mengapa demikian?” “Merujuk pada UU No. 22 Th. 2009 tentang LLAJ, apa pun yang menganggu konsentrasi saat menyetir, harusnya dilarang, kan, Pak? “Iya, benar, karena itu sangat menbahayakan pengemudi.” Nah, bagi orang seperti saya yang deg-degan setiap melihat polisi di jalan, hal yang paling mengganggu konsentrasi saat mengemudi adalah keberadaan polisi itu sendiri, Pak. (hening) ... “Iya, sudah, maafkan saya kalau begitu. Silakan kembali melanjutkan perjalanan Anda. Hati-hati di jalan, ya!” “Baik, Pak. Terima kasih.”



Penyajian isi Teks tersebut menggunakan bentuk dialog/percakapan. Fitur Kebahasaan 1. Teks tersebut menggunakan bentuk dialog/percakapan sehingga menggunakan kalimat langsung dan menggunakan ragam bahasa akrab/santai. 2. Teks tersebut memakai pertanyaan dengan keterampilan bahasa yang kreatif dan efektif atau retoris pada bagian krisis. 3. Teks tersebut memakai predikat verba/kata kerja aksi dan menggunakan kalimat yang berbau perintah/imperatif atau kalimat lamgsung (dalam bentuk dialog). Makna yang Tersirat dalam Teks Makna yang dirsiratkan dalam teks tersebut adalah sindiran kepada polisi yang dirasa kerap kali berada di tempat dan waktu yang tidak tepat menurut pengendara/pemakai jalan.