CBR BK [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REVIEW Mk: bimbingan konseling



SKOR NILAI:



KONSEP DASAR BIMBINGAN KELOMPOK (Dra.Hj. Sitti Hartinah DS.,MM :2009)



DISUSUN OLEH : NAMA



: ANDRE YOGI SAHPUTRA NASUTION



NIM



: 1183111073



KELAS



: REGULER-D



DOSEN PENGAMPU



: MISWANTO, S.Pd, M.Pd



PRODI



: PGSD



MATA KULIAH



: BK



PROGRAM STUDI S1 PGSD FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 1 OKTOBER 2018



KATA PENGANTAR



0



Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT,Tuhan yang Maha Esa,yang telah memberikan rahmat dan karunianya serta kesehatan kepada saya,sehingga mampu menyelesaikan tugas”CRITICAL BOOK REVIEW”.Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah saya yaitu,”DASARDASAR BIMBINGAN KONSELING”. Tugas critical book review ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua khususnya dalam hal pemahaman tentang dasar-dasar bimbingan konseling.Saya menyadari bahwa tugas critical book review ini masih jauh dari kesempurnaan.Apabila terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam tugas ini,saya mohon maaf karena sesungguhnya ilmu dan pemahaman saya yang masih terbatas,karena keterbatasan ilmu dan pemahaman saya yang belum seberapa.Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun guna menyempurnakan tugas ini.Saya berharap semoga tugas critical book review ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga saya khususnya.Atas perhatiannya,saya mengucapkan terima kasih.



Wassalam, Medan, 29 September 2018



Andre Yogi Sahputra Nasution



DAFTAR ISI



1



KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………........1 DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………….2 BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………..3   



LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………………….……………….………3 TUJUAN…………………………………………………………………………………………………………………………….3 MANFAAT…………………………………………………………………………………………………………………………3



BAB II ISI BUKU…………………………………………………………………......………………………4  



IDENTITAS BUKU……………………………………………………………………………………………………………..4 RINGKASAN BUKU UTAMA………………………………………………………………………………………………5



BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………… 17 



KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU……………………………………………………………………………….17



BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………………………18 



KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………………………18



 SARAN……………………………………………………………………………………………………………………………..18 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………19



BAB I PENDAHULUAN



2



LATAR BELAKANG Ditinjau dari segi sejarah perkembangannya,pelayanan bimbingan di Amerika Serikat yang dipelopori oleh FrankPearsons pada awal abad ini,sama seperti pelayanan bimbingan pada individual. Tidak lama setelah frank pearsons mencanangkan konsep-konsepnya tentang biimbingan jabatan,beberapa sekolah di jenjang pendidikan menengah mulai mengelola program kegiatan bimbingan kelompok dengan memanfaatkan kelompok structural yang sudah terbentuk,yaitu unit satuan kelas. Sebagai akibatnya,selama tahun 1920-an istilah bimbingandan pendidikan memiliki arti yang tidak jauh berbeda satu sama lain.Sejak pertengahan tahun 1930-an lahir cabang ilmu terapan baru yang khusus mempelajari cara anggota dalam suatu kelompok berinteraksi satu sama lain dan beroperasi bersama. Mengenal dan memahami anak mutlak diperlukan dalam rangka membimbing karena uniknya keadaan setiap individu.Oleh karena itu,apabila ingin membimbing dan menolong mereka,lebih dulu harus dimiliki pemahaman yang mantap tentang individu-individu yang akan dibimbing.Setelah itu kita dapat menentukan teknik atau metoda pembimbing yang juga sangat beragam.Diantara ragam teknik bimbingan adalah pendekatan secara kelompok.Sehubungan dengan banyaknya kemungkinan metoda yang dapat digunakan,berikut akan dibahas”Pendekatan kelompok sebagai metoda pembimbing”.



Tujuan  Menambah wawasan pembaca tentang pentingnya memahami pendekatan bimbingan.  Memotivasi pembaca untuk mengenal lebih jauh apakah bimbingan itu.  Menguatkan pemahaman pembaca mengenai dasar bimbingan kelompok dalam bimbingan dan konseling.



Manfaat A.Bagi Penulis 1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar BK 2. Melatih kemampuan penulis dalam mengkritisi suatu buku. 3. Melatih kreativitas dalam membandingkan buku yang satu dengan buku yang lain. B.Bagi Pembaca 1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai macam-macam bimbingan,khususnya bimbingan kelompok serta kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.



BAB II 3



ISI BUKU Identitas buku Buku Utama



Judul buku



: KONSEP DASAR BIMBINGAN KELOMPOK



Pengarang



: Dra.Hj.Sitti Hartinah DS.,MM.



Penerbit



: Refika Aditama



Kota/tahun terbit



: Bandung/2009



Jumlah halaman



: 205



ISBN



: 979-1073-63-5



BAB I HAKIKAT BIMBINGAN KONSELING A.Hakikat Pendekatan Kelompok 4



Bimbingan kelompok dilaksanakan jika masalah yang dihadapi beberapa murid relative mempunyai kesamaan atau saling memppunyai hubungan serta mereka mempunyai kesediaan untuk dilayani secara kelompok.Oleh karena itu, tekanan sebenarnya masih terletak pada pemberian bimbingan kepada murid masing-masing.Dengan kata lain ahli bimbingan mengusahakan serta mengharapkan agar tiap-tiap murid mengambil manfaat dari dibimbing secara kelompok bagi dirinya sendiri.Terdapat kemungkinan bahwa murid tertentu mengambil manfaat lebih besar dari bimbingan kelompok daripada bimbingan perseorangan.Terdapat murid yang merasa sukar untuk membuka diri kepada penyuluh dalam membicarakan masalahnya dengan penyuluh secara langsung.Akan tetapi,pada saat diberikan bimbingan kelompok murid tersebut sungguh-sungguh memperhatikan dan menggunakan informasi atau pedoman yag dberikan untuk memecahkan masalahnya sendiri.Bimbingan kelompok tidak termasuk menumbuhkan atau memperkembangkan suatu kelompok.Dalam hal ini,kelompok merupakan wadah dimana didalamnya diadakan upaya bimbingan dalam rangka membantu individu-individu yang memerlukan bantuan. B.Kegunaan Bimbingan Kelompok 1. Melalui bimbingan kelompok,murid dilatih menghadapi suatu tugas bersama atau memecahkan suatu masalah bersama. 2. Dalam mendiskusikan sesuatu bersama,murid didorong untuk berani mengemukakan pendapatnya dan menghargai pendapat orang lain. 3. Banyak informasi yang dibutuhkan oleh murid dapat diberikan secara kelompok dan cara tersebut lebih ekonomis. C.Keuntungan Menggunakan Metode Pendekatan Kelompok 1. Melalui kelompok dapat menghilangkan beban-beban moril seperti malu,penakut,sifat egoistic,agresif dan lain sebagainya 2. Melalui kelompok,dapat dihilangkan ketegangan emosi,konflik,kekecewaan dan lain sebagainya 3. melalui kelompok,dapat dikembangkan gairah hidup dalam melakukan tugas,suka menolong,disiplin,dan sikap sosial lainnya. D.Prinsip-prinsip pendekatan kelompok Saat seperti ini,pembimbing dapat menciptakan suasana yang dapat menunjang perkembangan anak sehingga membantu anak mengenal kenyataan,bersikap dan berusaha memperbaiki diri.Pemberian bimbiingan harus meliputi seluruh bidang kebutuhan individu dalam proses perkembangan sehingga pembimbing harus mempunyai kerjasama yang baik dengan berbagai badan atau lembaga agar dapat memberikan pelayanan yang lengkap sesuai dengan kebutuhan anak/individu.Dalam layanan bimbingan,lebih ditekankan pada segi-segi pencegahan/preventif terhadap segala sesuatu yang dapat menimbulkan gangguan,baik dalam perkembangan maupun dalam penyesuaian individu.Meskipun demikian,segi kuratif dan segi perseratif tidak boleh diabaikan.



BAB II KERUMUNAN DAN KELOMPOK Pengertian Kerumunan 5



Suatu kerumunan terbentuk apabila sejumlah orang yang satu dengan yang lainnya tidak mempunyai ikatan hubungan berkumpul,walaupun mereka berada pada suatu tempat yang sama.Pengkajian mengenai kerumunan mendapat tempat yang cukup penting dalam bahsan psikologi sosial.Para ahli psikologi sosial begitu tertarik pada persoalan tersebut,dimana pada analisis tentang kerumunan bayak sekali ditemukan halhal yang menarik,baik ditinjau dari sudut perilaku individual maupun tingkah laku atau gerak massa yang merupakan suatu fenomena yang saling berkaitan. Lebon berpendapat bahwa,suatu tingkah laku kolektif dalam kerumunan dapat muncul karena setiap individu dalam kerumunan tesebut dapat mentransformasikan segi-segi mental kedalam suatu dinamika mental kolektif.Dimana disebutkan bahwa individu yang terlihat didalam suatu kerumunan tidak lagi menampilkan kekhasan pribadi,tetapi pribadi dan perorangan tesebut telah turut dalam suatu dinamika mental kolektif.Keadaan tersebut mengakibatkan individu tersebut larut dan melakukan tindakan yang seolaholah telah diatur dan diarahkan oleh kekuatan bersama yang disebut sebagai “The Mental Unity”. Pengertian kelompok Brodbeek dan Lewin (1958) mendefinisikan kelompok dengan menggambarkannya sebagai kumpulan individu yang mempunyai hubungan tertentu,yang membuat mereka saling ketergantungan satu sama lain dalam ukuran-ukuran yang bermakna.Menurutnya kelompok adalah untuk melangsungkan hidupnya karena dengan kelompok manusia dapat memenuhi kebutuhan,mengembangkan diri,potensi,dan aktualisasi diri.Hal tersebut bertolak dari pemikiran bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang tetap memiliki keinginan untuk bergabung dengan orang lain atau keinginan berkelompok (Yusuf,1998:69) Pembentukkan Kelompok Homogen dan Heterogen Suatu kelompok disebut homogen apabila sifat dan kualitas anggota-anggotanya sama.Sebaliknya,suatu kelompok yang disebut heterogen adalah apabila sifat dan kualitas anggotanya berbeda.Dalam rangka mencapai suatu tujuan bersama,pembentukkan kelompok homogen dan heterogen tetap fungsional.Tentu saja diperlukan perlakuan-perlakuan tertentu untuk mengajak dua macam kelompok tersebut mencapai tujuan bersamanya. Organisasi di dalam Kelompok Suatu badan atau suatu organisasi adalah wadah kegiatan anggota-anggota kelompok dalam upaya mencapai tujuan bersama.Agar upaya mencapai tujuan tersebutdapat berjalan dengan efektif dan efisien ,perlu disusun mekanisme kerja yang disepakati oleh kelompok.Berdasarkan mekanisme kerja kelompok itulah,disusun pembagian tugas diantara anggota kelompok tersebut.Setiap anggota kelompok yang memikul tugas tertentu akhirnya menjadi agen dari kelompok tersebut. Organisasi dalam kelompok dapat bersifat sederhana atau terperinci ,tergantung pada sukar atau tidaknya cara-cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan kelompok tersebut.



BAB III Proses Pertumbuhan Kelompok A.Manusia Membutuhkan Kelompok 6



Untuk memenuhi kebutuhannya,manusia melakukan berbagai upaya.Upaya tersebut selalu berpedoman kepada pengetahuan kebudayaan yang dimiliki dan digunakannya untuk mempersepsikan suatu ketentuan yang dihadapinya dan setelah disertai harapan-harapan tertentu terhadap objek,ia akan melakukan sesuatu atau berperilaku terhadap objek tersebut baik berupa benda-benda maupun manusia lain. B.Tahap-Tahap Pertumbuhan Kelompok Dalam proses dinamika kelompok,apabila diamati bagaimana anggota kelompok mengalami kehidupan fase demi fase,akan terlihat sebagai proses yang unik yang akan dilalui oleh semua anggota dalam rangka menuju ke arah terbentuknya kelompok yang kohesif dan berfungsi untuk mencapai tujuan kelompok.Fase pertumbuhan kelompok sebagaimana dikemukakan Tuckman dkk. adalah: 1. 2. 3. 4.



phase forming (fase pembentukan rasa ke kelompokkan) phase storming (fase pancaroba) phase norming (fase pembentukkan norma) phase performing (fase berprestasi)



Derajat kekompakan kelompok merupakan ukuran seberapa besar keinginan para anggotanya untuk tetap setia berada dalam kelompok.Hal tersebut dapat dilihat dari :  Motivasi anggota untuk menciptakan kesejahteraan bagi seluruh anggota kelompok  Motivasi anggota untuk mempercepat pencapaian tujuan kelompok  Motivasi anggota kelompok untuk berpartisipasi dalam segala aktivitas kelompok.(Cartweight dan Zander). Kelompok merupakan suatu kehidupan yang kompleks dan mempunyai proses pertumbuhan yang analog dengan kehidupan manusia secara pribadi,yaitu: tahap bayi,kanak-kanak dan dewasa.Dalam setiap tahap terdapat empat dimensi yang memerlukan perhatian,yaitu: dimensi perilaku,tugas/hasil,hubungan antar pribadi dan kepemimpinan. Berdasarkan banyaknya teori yang membahas tentang perkembangan dan pertumbuhan kelompok,penulis lebih cenderung memilih teori yang dikembangkan oleh Bruce W.Tuckman(1965),William Schutz(1971),dan Wilfried Bion(1961).Meskipun Syamsuetal(1991) Dalam Tarya D.Suganda(1987) menyebutkan kelemahan teori Tuckman dan kawan-kawan karena tidak adanya evaluasi atau feedback,penulis melihat evaluasi atau feedback tersebut dalam konteks laboratorium ilmu perilaku terakumulasi dalam metode dinamika kelompok itu sendiri,dimana umpan balik tersebut justru diberikan secara langsung oleh peserta latih,melalui kesempatan yang diberikan oleh fasilitator pada setiap akhir dari suatu fasedinamika kelompok yang menggambarkan keberhasilan dan mungkin juga kegagalan dari proses dinamika kelompok.



BAB IV Jenis-Jenis Kelompok dan Aspek Psikologis



7



A.Jenis-Jenis Kelompok Jenis-jenis kelompok dibedakan atas beberapa klasifikasi.Cara yang umum dipakai dalam pengklasifikasian melalui dua tipe,yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder,kelompok sosial dan kelompok psikologikal.Mengenai sistematika klasifikasi kelompok yang ada,terdapat banyak variasi diantara para penulis yang ahli dan kerap tidak jelas atas dasar apa diadakan klasifikasi tertentu.Banyak sistematika bersifat dikotomis yang dikemukakan dalam buku Jane Warters,Group Guidance Principles and Practices (1998:10),yaitu : a. b. c. d. e. f.



Kelompok primer dan sekunder Sociogroup dan Psychogroup Kelompok yang terorganisasi dan kelompok yang tak terorganisasi In group dan Out group Kelompok yang keanggotaannya bebas serta atas dasar Kelompok tertutup dan Kelompok terbuka



B.Karakteristik Kelompok 1. Kelompok bimbingan (a Group for Guidance) Istilah kelomppok bimbingan,khusus digunakan di institusi pendidikan sekolah dan menunjukkan pada sejumlah siswa dan mahasiswa yang dikumpulkan bersama untuk kegiatan bimbingan.Di Amerika dikenal dengan sebutan Home Room,yaitu di sekolah-sekolah menengah sejumlah siswa yang berasal dari satuan kelas dan tingkatan kelas berkumpul di ruang tertentu sebelum pelajaran dimulai dan sesudah pelajaran selesai. 2. Kelompok konseling (Counseling Group) Istilah kelompok konseling sebenarnya tidak hanya digunakan di institusi pendidikan sekolah ,tetapi di Indonesia hanya digunakan oleh jajaran tenaga bimbingan pada jenjang pendidikan menengah dan perguruan tinggi.Kelompok konseling dibentuk untuk keperluan konseling dibawah tanggung jawab seorang konselor professional. 3. Kelompok –T(Training Group) Kelompok –T memfokuskan pada proses kelompok itu sendiri dan mencakup studi tentang dinamika kelompok melalui pengalaman konkret dalam interaksi satu sama lain di dalam kelompok.Metode yang digunakan adalah refleksi atas pengalaman konkret dalam menjalani proses kelompok. 4. Kelompok pertemuan(Encounter Group) Kelompok pertemuan dirancang untuk memberikan pengalaman mendalam saat berkomunikasi dengan orang lain sehingga para anggota lebih paham akan diri sendiri dan keunikan orang lain. 5. Kelompok Maraton(Marathon Group)



8



Kelompok marathon bertemu selama satu atau dua hari dalam kontak pribadi yang insentif dan berlangsung terus menerus,tanpa banyak kesemppatan beristirahat.Interaksi dan kontinu tersebut diharapkan membawa orang sampai menunjukkan dirinya sebagaimana adanya. 6. Kelompok Bantuan Diri Kelompok ini terdiri atas orang yang menyadari telah ketagihan obat bius atau alcohol.Mereka berkumpul bersama dengan orang lain yg senasib dan saling memberikan dukungan dalam usaha melepaskan diri dari kebiasaannya yang buruk tersebut. 7. Kelompok Terapi Kelompok ini terdiri atas orang yang mengalami gangguan serius dalam kesehatan mental dan atau menunjukkan gejala perilaku neurotic,bahkan mungkin psikotik.



C.Aspek Psikologis Kelompok Peristiwa psikologis dalam kelompok meliputi berbagai kehidupan peristiwa yang hampir selalu terjadi apabila dua orang atau lebih berada dalam suatu kelompok dan terjadi sebuah proses hubungan.Proses hubungan yang dapat terjadi anatra lain berupa: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Komunikasi Konflik Kerjasama Umpan balik Saling percaya Keterbukaan Realisasi diri Saling ketergantungan Kelompok yang efektif atau yang kurang efektif.



Peristiwa psikologis tersebut akan dapat berjalan baik jika berlangsung dalam sebuah kelompok tanpa mengalami hambatan antara individu yang terlibat.Apabila ini terjadi,akan menghasilkan sebuah kelompok yang sangat efektif untuk berlangsungnya sebuah layanan bimbingan kelompok.



BAB V 9



Dinamika Kelompok dan Unsur-Unsurnya A.Pengertian Dinamika Kelompok Dinamika kelompok merupakan pengetahuan yang mempelajari gerak atau tenaga yang memyebabkan gerak tersebut.Biasanya,perkataan dinamika digunakan untuk menggambarkan hubungan sebab akibat.Dinamika kelompok adalah pengetahuan pengetahuan yang mempelajari masalah-masalah kelompok.Oleh karena itu,dinamika kelompok mencoba menerangkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam kelompok dan mencoba menemukan serta mempelajari keadaan dan gaya yang dapat memengaruhi kehidupan kelompok. Cartwright dan Zander(1968:7) mendeskripsikan dinamika kelompok sebagai suatu bidang terapan yang dimaksud untuk peningkatan pengetahuan tentang sifat dan ciri kelompok serta hukum perkembangan interelasi dengan anggota,kelompok lain,dan lembaga-lembaga yang lebih besar.Dinamika kelompok sebagai kekuatan operasional suatu kelompok akan memicu adanya proses kelompok dalam melakukan pertukaran semangat dan interaksi di antara anggota dan pemimpin kelompok.Dinamika kelompok merupakan jiwa yang menghidupkan dan menghidupi suatu kelompok (Prayitno, 2004:23).Melalui kelompok,setiap dinamika anggota kelompok diharapkan dapat dan mampu tegak sebagai perporangan yang sedang mengembangkan dirinya dalam hubungannya dengan orang lain.Ada beberapa aspek dalam dinamika kelompok,yaitu:      



Komunikasi dalam kelompok Konflik dalam kelompok Kekuatan dalam kelompok Kohesi kelompok Pengambilan keputusan Pemecahan masalah



B.Unsur-Unsur Dinamika Kelompok 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Tujuan kelompok Kekompakan kelompok Struktur kelompok Fungsi tugas kelompok Pengembangan dan pemeliharaan kelompok Suasana kelompok Efektivitas kelompok Tekanan kelompok Maksud terselubung



Dinamika kelompok mengarahkan anggota kelompok untuk melakukan hubungan interpersonal satu sama lain.Jalinan hubungan interpersonal tersebut merupakan wahan bagi para anggota untuk saling berbagi pengetahuan,pengalaman bahkan perasaan satu sama lain,sehingga memungkinkan terjadinya proses belajar di dalam kelompok yang kohesif.



BAB VI 10



KEANGGOTAAN KELOMPOK A.Hakikat Anggota Kelompok Keanggotaan merupakan salah satu unsur pokok dalam proses kehidupan kelompok.Tanpa anggota,tidaklah mungkin ada kelompok dan kegiatan atau kehidupan kelompok tersebut sebagian besar didasarkan pada peranan para anggotanya.Peranan pemimpin kelompok tidak akan terwujud tanpa keikutsertaan secara aktif para anggota kelompok dan bahkan lebih dari itu.Secara ringkas,peranan anggota sangatlah menentukan.Dapat dikatakan,anggota kelompok justru merupakan badan dan jiwa kelompok tersebut Para ahli menyebut ada lima hal yang hendaknya diperhatikan dalam menilai apakah kehidupan sebuah kelompok adalah baik atau kurang baik,yaitu: 1. 2. 3. 4. 5.



Hubungan yang dinamis antar anggota Tujuan bersama Adanya hubungan langsung antara besarnya kelompok dan sifat kehidupan kelompok Itikad dan sikap terhadap orang lain Kemampuan mandiri.



B.Kepemimpinan Okasional Anggota Kelompok Dalam kegiatan kelompok yang berjalan dengan baik,fungsi-fungsi kepemimpinan biasanya juga berjalan dengan baik.Akan tetapi,pada saat kelompok mengalami ketegangan,kekacauan,pertengkaran,dan kebosanan,pemimpin kelompok cenderung memihak ,kepemimpinannya lebur dalam proses kegiatan kelompok.Dalam keadaan seperti ini,biasanya muncul tokoh-tokoh dari anggota kelompok untuk melakukan satu atau beberapa fungsi dari funngsi-fungsi kepemimpinan tanpa menggantikan pemimpin kelompok.Peristiwa tersebut disebut dengan kepemimpinan okasional. C.Komunikasi Dalam Kelompok Pola komumikasi yang pada umumnya berlaku dalam kelompok ialah yang disebut pola dasar komunikasi bintang dan pola dasar komunikasi roda.Dengan pola dasar komunikasi roda,komunikasi di dalam kelompok lebih partisipatif dan demokratis,cenderung mengembangkan keterlibatan dan komitmen anggota kelompok.Sebaliknya,dengan pola dasar komunikasi bintang,komunikasi dalam kelompok lebih bersifat direktik dan otokratik.Waktu yang diperlukan dalam berkomunikasi relatif singkat,tetapi melibatkan sedikit anggota kelompok dan dirasakan lebih banyak control dan memungkinkan timbulnya kekerasan. Sifat demokratik dan kurang demokratik yang terdapat pada pola dasar komunikasi roda dan bintang hendaknya tidak dihubungkan dengan sifat baik dan kurang baik.Hal tersebut sebenarnya bergantung pada sifat-sifat yang terdapat pada setiap elemen di dalam kelompok tersebut. Anggota-anggota kelompok yang sudah terbiasa dengan komunikasi instruktif,biasanya dapat menikmati kondisi yang dihadapi kelompok.Komunikasi yang bersifat memerintah,sering dianggap sebagai petunjuk tentang apa yang harus mereka lakukan.



BAB VII 11



MASALAH KELOMPOK DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK



A.Masalah-masalah kelompok Masalah yang cocok diselesaikan melalui pendekatan kelompok adalah masalah-masalah yang banyak dihadapi anak SD,sekolah lanjutan pertama,sekolah lanjutan atas,antara lain: 1.Masalah anak dengan rumah,antara lain: a. b. c. d. e.



Standar norma kehidupan di sekolah dan di rumah sampai saat ini terasa bebeda. Adanya interaksi dengan keluarga yang kurang harmonis sehingga timbul konflik di batin anak. Broken Home,yaitu perpecahan rumah tangga seperti perceraian,permaduan,perserongan,anak tiri,dll. Latar belakang ekonomi yang tidak baik. Pengaruh lingkungan sekitar.



2.Masalah anak dengan sekolah: a. Sekolah merupakan tempat yang tidak menyenangkan atau dibenci orang lain termasuk anak. b. Guru kurang memperhatikan sifat anak,kurang adil,suka memberi tugas terlalu berat,suka marah,dll. c. Pergaulan anak disekolah kurang sehat. 3.Masalah anak dengan pengisian waktu luang 4.Masalah anak dengan pribadinya: a. Menilai secara berlebihan dan tidak sesuai dengan kenyataan sehingga timbul tindakan yang terkadang tidak terkontrol,sombong,atau meremehkan orang lain. b. Menilai dirinya terlalu kurang dari kenyataan sehingga menimbulkan perasaan malu dan takut secara berlebihan. 5.Masalah anak dengan masa depan: a. Masalah akan kelanjutan studi anak tersebut b. Masalah anak dengan pemilihan pekerjaan yang tepat 6.Masalah anak berhubungan dengan moral dan agama a. Masalah sikap anak terhadap budi pekerti dan agama dan menyebabkan ia tenggelam di dalam konflik b. Masalah adat istiadat dan norma kehidupan dirumah dan di sekolah yang berbeda c. Masalah pergaulan



B.Pelaksanaan Bimbingan Kelompok



12



Layanan bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan konseling yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama,melalui dinamika kelompok mem[peroleh berbagai bahan dari narasumber tertentu dan atau membahas secara bersama-sama pokok bahasan tertentu yang berguna untuk menunjang pemahamannya dan kehidupannya sehari-hari.Dengan layanan bimbingan kelompok,para siswa dapat diajak untuk bersama-sama mengemukakan pendapat tentang sesuatu dan membicarakan topic-topik penting.Dengan demikian,selain dapat membuahkan hubungan yang baik diantara anggota kelompok,kemampuan berkomunikasi antar individu,pemahaman berbagai situasi dan kondisi lingkungan.Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan bimbingan kelompok adalah fungsi pemahaman dan pengembangan. C.Penyelenggaraan Layanan Bimbingan Kelompok Layanan bimbingan kelompok memanfaatkan dinamika kelompok untuk mencapai tujuan layanan bimbingan.Agar dinamika kelompok yang berlangsung dalam kelompok tersebut da[pat efektif dan berguna bagi pembinaan para anggota kelompok,jumlah anggota sebuah kelompok tidak boleh terlalu besar,sekitar 1015 orang.Untuk terselenggaranya layanan bimbingan kelompok,terlebih dahulu perlu dibentuk kelompokkelompok siswa.Terdapat dua jenis kelompok,yaitu kelompok tetap dan kelompok tidak tetap atau incidental. Terdapat dua jenis topik yang dapat dibicarakan dalam bimbingan kelompok,yaitu topik tugas yang merupakan penugasan dari guru pembimbing/konselorkepada kelompok untuk dibicarakan dan topik bebas yang dimunculkan dan dipilih oleh anggota kelompok untuk dibicarakan dalam kelompok. Selain menyelenggarakan layanan bimbingan kelompok secara terjadwal untuk setiap kelompok siswa yang diasuhnya,guru pembimbing juga perlu menawarkan topik yang akan dibahas dalam bimbingan kelompok yang keanggotaannya bebas dan sukarela.Dalam layanan bimbingan kelompok,guru pembimbing/konselor secara langsung berada dalam kelompok tersebut dan bertindak sebagai fasilitator dalam dinamika kelompok yang terjadi,dengan menerapkan strategi pengembangan dan teknik-teknik bimbingan kelompok. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya layanan bimbingan kelompok,guru pembimbing dapat melakukan: a. Penilaian kesegaran (laiseg) b. Penilaian jangka pendek (laijapen) c. Penilaian jangka panjang (laijapang)



BAB VIII 13



PIMPINAN KELOMPOK A.HAKIKAT PEMIMPIN Pengertian kepemimpinan adalah hubungan antara dua orang atau lebih,dimana salah seorangnya mempengaruhi yang lainnya untuk mencapai tujuan bersama.Dengan pengertian tersebut,seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi yang lainnya.Hal tersebut berarti diperlukan adanya kemampuan untuk melakukan interaksi dengan bawahannya. Kepemimpinan adalah komponen yang kelima dalam proses kelompok.Di dalam kelompok seluruh,seluruh anggota saling tergantung dan saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan dibentuknya kelompok.Dengan demikian,dibedakan antara seorang pemimpin yang telah dipilih dan peranan kepemimpinan yang dapat dipegang oleh orang yang berlainan pada saat yang berbeda.Kepemimpinan dipandang sebagai sesuatu yang berakar dalam kelompok itu sendiri,bukan sesuatu yang bersumber dari satu orang saja.Kepemimpinan mencakup sejumlah tugas yang dipandang sebagai tugas untuk kelompok.Semua tugas tersebut harus dilakukan atau dipenuhi,terlepas dari siapa yang melakukan tugas tesebut. Menurut pendapat David M.Johnson dan Frank P.Johnson,kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai penggunaan kekuasaan demi kemajuan dan kebesamaan kelompok.Kekuasaan tersebut bukan manipulasi yang mengandung kelicikan untuk mengontrol dan mengatur orang lain.Kekuasaan tersebut adalah pengaruh yang dimiliki oleh seseorang terhadap kemajuan dan kebersamaan kelompok dan ha tersebut pada dasarnya bernada positif. B. Kekuatan Pemimpin Kelompok Untuk dapat mempengaruhi orang lain,pada diri seorang pemimpin diperlukan adanya kekuatan agar dapat mengarahkan atau mempengaruhi orang lain pada pencapaian tujuan.Pada dasarnya,dalam suatu organisasi telah dipersiapkan kekuatan yang dapat digunakan pemimpin mempengaruhi dan mengatur bawahannya,yaitu: Legitimasi,Coercive power,Reward power,Expert power,Referent power. Untuk dapat memengaruhi orang lain,selain menggunakan kekuatan yang ada atau yang dimilikinya,diperlukan pula pengetahuan tentang gaya kepemimpinan yang dilakukan pemimpin.Dengan gaya kepemimpinan yang digunakan olehnya,pengaruh terhadap bawahannya akan memberikan iklim psikologis tertentu. C. Gaya Kepemimpinan Sebenarnya,tidak terdapat gaya kepemimpinan yang paling baik atau paling buruk.Semuanya tergantung kepada banyak hal,tetapi tiga faktor kepemimpin yang utama ialah hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin,berat ringannya tugas yang harus dipikul kelompok,dan kuatnya kekuasaan pemimpin.Gaya kepemimpinan yang paling efektif ialah gaya kepemimpinan yang lahir sebagai olahan tiga faktor kepemimpinan tersebut dann ternyata dengan gaya kepemimpinan seperti itu,tujuan berhasil dicapai kelompok.



BAB IX 14



TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KEGIATAN KELOMPOK dalam LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK A.Tahap I : Tahap Pembentukan Kegiatan awal dari sebuah kelompok dapat dimulai dengan pengumpulan(calon)anggota kelompok dalam rangka kegiatan kelompok yang direncanakan,meliputi: -Pengenalan dan Pengungkapan Tujuan -Terbangunnya Kebersamaan -Keaktifan Pemimpin Kelompok -Beberapa Teknik pada Tahap Awal -Pola Keseluruhan B.Tahap II : Peralihan Setelah suasana kelompok terbentuk dan dinamis,kelompok sudah mulai tumbuh dan kegiatan kelompok hendaknya dibawa lebih jauh oleh pemimpin kelompok menuju kepada kegiatan kelompok yang sebenarnya.Oleh karena itu ,perlu diselenggarakan tahap peralihan. Tahap ketiga merupakan inti kegiatan kelompok,maka aspek-aspek yang menjadi isi dan pengiringnya cukup banyak dan masing-masing aspek tersebut perlu mendapat perhatian yang seksama dari pemimpin kelompok.Kegiatan pada tahap ketiga tersebut mendapatkan alokasi waktu yang terbesar dalam keseluruhan kegiatan kelompok. C.Pembahasan Setelah segala sesuatu yang menyangkut permasalahan yang di tugaskan tersebut jelas bagi seluruh anggota kelompok,di mulailah pembahasan permasalahan tersebut.Suasana pembahasan pada dasarnya sama dengan suasana pembahasan masalah atau topik pada kelompok bebas.Suasana yang dinamis perlu dikembangkan seluas-luasnya.Anggota kelompok perlu didorong dan dirangsang untuk ikut serta dalam pembahasan secara penuh. D.Tahap IV : Pengakhiran Kegiatan suatu kelompok tidak berlangsung terus-menerus tanpa berhenti.Setelah kegiatan kelompok memuncak pada tahap ketiga,kegiatan kelompok kemudian menurun dan selanjutnya kelompok akan mengakhiri kegiatannya pada saat yang dianggap tepat.



BAB X 15



BIMBINGAN KELOMPOK di INSTITUSI PENDIDIKAN A.Bimbingan Kelompok di Institusi Pendidikan Bimbingan kelompok di institusi pendidikan menyajikan salah satu penngalaman pendidikan,selainberagam pengalaman yang lain seperti pengajaran di dalam kelas dan keterlibatan dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler.Istilah kurikulum sekolah dalam arti yang luas menunjuk pada semua pengalaman pendidikan yang dikenakan pada para siswa dibawah tanggung jawab sekolah.Bimbingan kelompok merupakan salah satu pengalaman melalui pembentukan kelompok atau group yang dibentuk dalam rangka pengelolaan kegiatan bimbingan.Disekolah juga dibentuk beraneka kelompok lain yang juga dirancang untuk memberikan suatu pengalaman pendidikan,meskipun mungkin mempunyai sasaran lain daripada sasaran layanan bimbingan. B.Bimbingan Kelompok yang Dipegang oleh Konselor Sekolah Tujuan pelayanan bimbingan secara kelompok tidak berbeda dengan tujuan pelayanan bimbingan,tetapi agar orang yang dilayani menjadi mampu mengatur kehidupan sendiri,memiliki pandangan sendiri dan berani menanggung sendiri efeknya,serta konsekuensi dari segala tindakannya.Tujuan tersebut akan dicapai melalui pelayanan secara kelompok. Kegiatan yang lebih mencolok diperguruan tinggi adalah kegiatan melayani mahasiswa-mahasiswi tertentu yang memiliki kebutuhan khusus seperti kelompokkonseling dan kelompok training kepemimpinan yang semuanya merupakan kelompok kecil.Kelemahan utama dalam bimbingan kelompok adalah kontak pribadi antara konselor sekolah dan masing-masing siswa terbatas dan kurang mendalam sehingga konselor sulit mengetahui apakah pelayanannya mencapai sasaran yang dituju dan siswa kurang dapat diajak berefleksi lebih mendalam.Hal tersebut makin terasa dengan kelompok yang lebih besar.Disekolah menengah biasanya terjadi hal demikian agar semua siswa terjangkau. C.Kaitan Bimbingan Kelompok dengan Kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler



BAB III 16



PEMBAHASAN



Keunggulan Buku Keunggulan dari buku ini ialah penulis menggunakan banyak teori dari para ahli dalam setiap bab pembahasan,pemilihan tatabahasa yang mudah dipahami oleh pembaca,sedikit menggunakan bahasa ilmiah, Runtut pembahasan sudah tepat.



Kelemahan Buku Pemilihan cover yang kurang menarik,terdapat rangkaian kalimat yang diulang.



BAB IV 17



PENUTUP



Kesimpulan Pelayanan bimbingan dan konseling disekolah dan madrasah dari satuan tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi semakin dibutuhkan.Seiring dengan pesatnya perkembangan IPTEK,berbagai persoalan pun muncul dengan segala kompleksitasnya.Guna memecahkan persoalan tersebut,proses pendidikan dan pembelajaran perlu bersinergi dengan pelayanan bimbingan dan konseling.



Saran Optimalisasi pelayanan bimbingan dan konseling perlu didukung sumber daya manusia yang memadai,dalam arti memiliki pengetahuan dan wawasan tentang bimbingan dan konseling terutama tentang bimbingan kelompok dan konseling kelompok.



DAFTAR PUSTAKA



18



Abu Ahmadi CS.Bimbingan dan konseling di sekolah.Jakarta:Rineka Cipta. Adiwoso Riga.1992. Etnografi Komunikasi.Materi Perkuliahan Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Anonymous.1976. Teknik Diskusi Kelompok. Bulakan S.J.1971.Teknik Diskusi Berkelompok.Jakarta: Yayasan Kanisius. Carolina Nitimihardjo dan Jusman Iskandar.1993.Dinamika Kelompok.Bandung:Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial. Cartwright,D&A.Zander.1960.Group Dynamic Research and Theory.New York:Harper and Row Publisher. Crow and Crow.An Introduction to Guidance,American Book Company,New York. Dahlan.M.D.1985.Beberapa Pendekatan Penyuluhan (Konseling).Bandung:CV Diponegoro. Dewa Ketut Sukardi.2000.Bimbingan dan Konseling di Sekolah.Jakarta:Rineka Cipta. Depdikbud.(1986).Materi Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V.Buku IB.Metodologi Penelitian.Jakarta:Depdikbud.Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi. Dinkmyer & Munro,J.J. 1978.Group Counseling.Itasca Illionis:F.E.Peacock Publisher. Dyer,W.W.& Vriend,J.1988.Counseling Techniques That Work.New York:American Association for Counseling and Development. Epstein,N.B.& Bishop,D.S.1981.”Problem Centered System Therapy of the Family”.Journal of Marital and Family Therapy.7,23-31. Foley,W.J. & Bonney,W.C.1966.”A Developmental Model for Counseling Group”.Personal and Guidance Journal.XLIV,576-580.



Penilaian



19



Nama Mahasiswa



: ANDRE YOGI SAHPUTRA NASUTION



Judul buku



: KONSEP DASAR BIMBINGAN KELOMPOK



Nama Pengarang



: Dra.Hj. Sitti Hartinah DS., MM.



Penerbit /Thn Terbit/Jlh hlm : Refika Aditama/2009/205



Aspek Penilaian No . Aspek yang dinilai 1 Tampilan laporan 1. Kesesuaian sistematika laporan 2. Tampilan (kemenarikan) laporan 3. Logika susunan isi lapiran Sub total



Bobot 30 10 10 10



2



70



Isi laporan (critical book report) 1. Pendahuluan ( latar belakang tujuan,manfaat) 2. Isi buku (ringkasan buku setiap bab) 3. Pembahasan (keunggulan,kelemahan) 4. Penutup (kesimpulan dan saran) Sub total Total



Perolehan nilai



Ket



10 20 30 10 100



Medan,29 September 2018 Penilai /dosen



(……………………………………)



20



21