CBR Manajemen Inovasi Sasya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REPORT (CBR) MANAJEMEN INOVASI



DOSEN PENGAMPU Sienny , SE., M.Pd.



Disusun oleh: Nama : Sasya Chairunisa NIM : 7173210031 Kelas : Manajemen – B



JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN



1



KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena berkat rahmad dan hidaayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Tugas “Critical Book Report (CBR)” bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penganggaran dari Bapak Syahrizal Chalil, SE., M.Si. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya menerima kritikan serta saran yang membangun guna menyempurnakan tugas ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun tugas-tugas selanjutnya. Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan tugas ini terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksud penulis



Medan, Mei 2019



Penulis



2



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.....................................................................................................2 DAFTAR ISI....................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................4 BAB II RINGKASAN ISI BAB BUKU........................................................................5 BAB III REVIEW BUKU A. Kelebihan.............................................................................................................30 B. Kelemahan...........................................................................................................31 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan..........................................................................................................32 B. Saran....................................................................................................................32 DAFTAR PUSTAKA



3



BAB I Pendahuluan a. Judul buku Buku 1: Manajemen Inovasi Peluang Sukses Menghadapi Perubahan. Buku 2 : Manajemen Inovasi Untuk Usaha Kecil Dan Mikro. b. Pengarang, penerbit, dan tahun terbit: Buku 1 1. Pengarang



: Wawan Dhewanto, dkk



2. Penerbit



: CV Andi Offset



3. Tahun Terbit : 2013 Buku 2 1. Pengarang



: Wawan Dhewanto, dkk



2. Penerbit



: CV Alfabeta



3. Tahun Terbit : 2015



4



BAB II RINGKASAN ISI BUKU Buku 1 Bab I Manajemen Inovasi dan Inovasi Manajemen Schumpeter mendefinisikan inovasi sebagai kombinasi baru dari faktor-faktor produksi yang dibuat oleh pengusaha dan pemikiran inovasi adalah kekuatan pendorong yang penting dalam pertumbuhan ekonomi. Konsep inovasi yang dibuat nya terdiri atas konsep makro yang kemudian bergeser menjadi mikro. Konsep makro berkaitan dengan inovasi yang dilakukan secara makro yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi, sedangkan konsep mikro terkait dengan inovasi yang dilakukan oleh perusahaan. Pendekatan yang kedua adalah innovation as an outcome dimana dikatakan bahwa inovasi adalah produk yang dibuat atau penciptaan produk yang memiliki nilai tambah. Inovasi dibagi dua yaitu, inovasi radikal adalah adanya teknologi yang mendorong inovasi dalam menciptakan sesuatu yang baru bagi perusahaan dan juga untuk pasar atau pelanggan. Inovasi yang kedua yaitu, inovasi incremental biasanya dikategorikan sebagai inovasi yang berorientasi pasar karena ide-ide yang didapatkan dalam penciptaan produk baru berasal dari pasar, sehingga sering disebut sebagi produk yang berorientasi pasar atau marketable product.



5



Manajemen inovasi merupakan alat yang digunakan oleh manajer maupun organisai atau perusahaan untuk mengembangkan prosuk dan inovasi organisasi atau dengan kata lain manajemen inovasi adalah pengelolaan dan pengorganisasian sebuah proses. Perkembangan konsep manajemen inovasi dibagi menjadi empat generasi: 



Generasi Pertama (dari tahun 50an sampai dengan pertengahan tahuan 60an), konsep manajemen inovasi pada generasi awal ini lebih menekankan pada penelitian dan pengembangan (R&D) perusahaan dalam menghasilkan produk-produk inovatif, sehingga ppendekatan inovasi technology oriented sehingga pendekatan inovasi yang dilakukan adalah technology push dan cenderung menghasilkan radical innovation.







Generasi Kedua (dari pertengahan tahun 60an sampai dengan akhir tahun 70an), periode ini berada dalam kondisi perekonomian dunia yang stabil dan menuju kemakmuran, sehingga kondisi pasar menjadi kompetitif dan keterlibatan pemerintah pada sisi permintaan menjadi dominan.







Generasi Ketiga (dari akhir tahun 70an sampai dengan awal tahun 90an). Pada generasi ini, pendekatan inovasi yang dilakukan sudah mengkombinasikan strategi market pull dengan technology push, namun fokus yang dilakukan hanya sebtas pada inovasi produk dan proses, sehingga cenderung mengabaikan inovasi perusahaan.







Generasi Keempat (dari awal tahun 90an sampai dengan awal tahun 2000an). Kemajuan teknologi dn informasi menjadikan globalisasi sebagai faktor utama dalam periode ini, dimana kompetisi tingkat global semakin ketat.



6



Bab II Mengelola Kreativitas Kreativitas adalah sebuah ide atau gagasan yang mampu membawa perubahan dalam sebuah aktivitas kehidupan. Kreativitas dan pengetahuan hal yang sangat penting dalam menerapkan sebuah inovasi. Pemikiran kolektif adalah pemikiran yang memiliki proses dan pola yang berbeda-beda antarindividu di dalam perusahaan. Kreativitas membutuhkan pemikiran yang memperluas persepsi dan pandangan seseorang sehingga menghasilkan cara baru untuk menyelesaikan sebuah masalah. Amabile (1996) mendefinisikan tiga komponen utama dalam kreativitas: 1. Pengetahuan; seumua pemahaman relevan yang membawa individu mengusahakan kreativitas. 2. Pemikiran kreativitas; berkaitan dengan bagaimana orang mendekati masalah dan bergantung pada kepribadian dan pemikiran atau gaya kerja. 3. Motivasi; merupakan kunci untuk menghasilkan produk menjadi kreatif dan yang paling penting adalah gairah intrinsic dan minat dalam pekerjaan tersebut. Kreativitas memiliki tujuan untuk membuat perubahan atau inovasi, sehingga kehidupan yangterbatas menjadi lebih menarik dan dapat terpenuhi. Inovasi tidak bisa lepas dari kreativitas. Inovasi adalah hasil penerapan dari ide-ide kreatif dalam bentuk produk baru, jasa atupun proses. Kreativitas menjadi dasar terpenting di dlam proses



7



inovasi dalam perusahaan, baik di perusahaan-perusahaan besar maupun perusahaanperusahaan kecil. Tantangan setiap perusahaan adalah bagaimana untuk menemukan kembali potensi kreativitas yang ada di dalam perusahaan nya. Salah satu pendekatan untuk membantu perusahaan mencapai kesuksesan adalah dengan mengembangkan keterampilan dan kreativitas pribasi masing-masing karyawannya. Salah satu cara perusahaan mengembangkan kreativitas individu pegawainya adalah dengan mengembangkan pemikiran kreatif. Pemikiran kreatif adalah kemauan untuk berpikir melebihi apa yang terlihat . Bab III Inovasi Produk Inovasi produk merupakan hasil dari pengembangan produk oleh suatu perusahaan atau industri, baik yang sudah ada maupun belum. Pengembangan produk sangat penting untuk keberlangsungan bisnis, terutama dalam membentuk loyalitas pelanggan. Inovasi produk secara lebih baik dapat terlaksana dengan memahami praktik apa yang terbaik yang harus diadopsi untuk proses pengembangan produk, dan kemudian mengadopsi praktik-praktik ini untuk mengulangi kesuksesan dan proses maturity dari perusahaan yang memiliki performa terbaik. Inovasi produk menjadi tanggung jawab seluruh bagian dalam bisnis. Baik departemen pemasaran, operasional, keuangan, akuntansi, pembelian, semua



8



merupakan bagian integral dari suatu organisasi untuk mengembangkan produk secara efektif dan efisien. Ide-ide baru dapat tercipta terutama dari kebutuhan konsumen yang tersampaikan kepada salah satu karyawan dalam perusahaan yang dapat mengembangkannya menjadi suatu nilai tambah akan produk lama atau menjadi produk pengganti yang lebih diharapkan customer. Pelanggan menghasilkan ide-ide yang lebih inovatif dibandingkan dengan para teknisi yang bekerja dalam perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, mengumpulkan saran-saran konsumen sangatlah penting untuk menjadikannya sebagai bahan pertimbangan pengembangan produk baru yang lebih sukses di pasaran karena sesuai dengan kebutuhan konsumen. Perubahan paradigm customer dari peserta pasif menjadi kontibutor aktif dalam inob=vasi sebuah produk telah disarankan untuk waktu yang lama. Pelanggan memiliki pengetahuan yang unik tentang bagaimana mereka menggunakan produk dalam rumahnya. Bab IV Inovasi Jasa Konsep inovasi jasa pertama kali dibahas oleh Miles dan telah dikembangkan dalam dua dekade terakhir. Berikut merupakan konsep inovasi yang dikemukakan oleh Miles : Inovasi dalam pelayanan, inovasi dalam proses, inovasi dalam perusahaan jasa, organisasi, dan industri. Inovasi jasa adalah konsep baru atau peningkatan layanan secara signifikan yang diterapkan ke dalam praktik bisnis.



9



Misalanya saluran baru untuk interaksi pelanggan, sistem dstribusi atau konsep teknologi. Den hertog (2000) mengidentifikasi empat dimensi inovasi jasa yaitu konsep jasa, interface klien, sistem service delivery dan pilihan teknologi. Fitur jasa dan potensi inovasi fitur layanan yang terkait dengan produksi jasa adalah teknologi dan gedung, tenaga kerja , organisasi proses kerja, fitur produksi, organisasi industri. Fitur layanan yang terkait dengan produk jasa yaitu sifat produk dan fitur produk. Fitur jasa yang terkait dengan konsumsi jasa ada pengiriman produk, peran konsumen dan organisasi konsumsi. Fitur layanan yang terkait dengan pasar jasa adalah penataan pasar, peraturan dan pemasaran. Inovasi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan reutasi dan citra perusahaan dalam tiga cara utama, pertama tingkat efisiensi dan kualitas layanan. Kedua, proyeksi citra publik yang akan meningkatkan daya tarik internasional dan menarik investor. Ketiga, kaji banding untuk penilaian dan atau memiiki kepentingan dalam memenuhi komitmen yang dirasakan dalam opini publik. Bab V Manajemen Inovasi Dan Teknologi Manajemen



teknologi



didefenisikan



sebagai



penghubung



teknik,ilmu



pengetahuan, disiplin manajemen untuk merencanakan, mengembangkan, dan menginplementasikan kemampuan teknologi untuk membentuk dan mencapai tujuan strategis dan operasional dari sebuah organisasi.



10



Globalisasi dan teknologi adalah dua pendorong paling signifikan dari kinerja bisnis. Perusahaan mendapatkan keuntungan dari skala ekonomi dan ruang lingkup degan memanfaatkan teknologi global, tetapi juga mereka membutuhkan teknologi untuk beroperasi secara global. Defenisi manajemen inovasi adalah pendekatan yang komprehensif untuk manajerial dalampemecahan masalah dan tindakan berdasarkan kerangka pemecahan masalah integratif serta pemahaman tentang keterkaitan antara aliran inovasi, tim organisasi, evolusi organisasi. Proses inovasi adalah proses yang berkesinambungan dalam organisasi. Ini bukan proses yang terjadi sekali, tetapi berkelanjutan menghasilkan suatu inovasi yang dibutuhkan untuk keberlangsungan perusahaan. Manajemen teknologi melibatkan lingkup yang lebih luas untuk melanjutkan dan memelihara teknologi yang ada daripada inovasi. Inovasi langsung melibatkan penemuan dan pengembangan produk baru dan atau proses. Bab VI Komersialis dan Transfer Teknologi Komersialisasi adalah kelanjutan dari suatu pengembangan produk baru yang belum diketahui dan pasar. Komersialisasi adalah proses transformasi teknologi baru yang membuat produk sukses secara komersial. Proses komersialisasi termasuk upaya seperti penilaian pasar, desain produk, teknik manufaktur, manajemen hak kekayaan intelektual, pengembangan strategi pemasaran,meningkatkan modal, dan pelatihan pekerja.



11



Konsep dari komersialisasi teknologi adalah sebagai evaluasi dan prioritas dan kegiatan proyek research & development, jika perlu juga memperhatikan dampak proyek



tersebut.



Sebuah



proyek



mungkin



adalah



pengembangan



atau



pengkomersialisasian sebuah produk baru dan proses pembuatan atau kerumitan dari suatu produk, proses pengemasan serta pemasaran yang dianggap satu unit kegiatan. Tujuan evaluasi adalah untuk mengukur potensi komersialisasi suatu proyek, yaitu pergerakan dari laboratorium ke pasar Teori adopsi dan difusi inovasi (Rogers, 1962) adalah kerangka sistemik yang berguna untuk menggambarkan, baik adopsi atau nonadopsi teknologi baru. Difusi terjadi secara progresif dalam satu pasar ketika informasi dan pendapat tentang teknologi baru disebarkan di antara pengguna potensial melalui alur-alur komunikasi. Dengan cara ini, pengguna memperoleh pengetahuan baru tentang teknologi. Bab VII Taman Ilmu dan Teknologi Taman ilmu dan teknologi atau science technology park didirikan untuk merangsang pembentukan dan pengembangan perusahaan yang berbasis pada terciptanya teknologi baru. Menurut Association Of University Related Research Park science park memiliki tiga karakteristik dasar: 1) Dirancang untuk mendorong pembentukan dan pertumbuhan perusahaan yang inovatif



12



2) Menyediakan lingkungan yang memungkinkan perusahaan besar untuk mengembangkan hubungan dengan kecil 3) Mempromosikan hubungan formal dan operasional dalam lembaga yang menjadi pusat penciptaan pengetahuan, seperi perguruan tinggi Selain menyediakan ruang bagi produk berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi, science park dapat menjadi rumah untuk penelitian ilmiah,inovasi teknologi dan inkubasi, pelatihan, peramalan, serta fasilitas untuk pameran produk pengembangan pasar. Menurut Kharabsheh (2012), Science Technology Park yang telah sukses dalam pengelolaan dan pengembangannya memiliki faktor – faktor sebagai indikator kesuksesan sebagai berikut : a. Budaya dalam pengambilan resiko “Entrepreneurism” ( jiwa kewirausahaan) b. Manajemen STP yang tidak memihak c. Lingkungan yang kondusif d. Keterlibatan perusahaan asing e. Kesamaan visi



13



Bab VIII Inovasi Hijau Inovasi hijau adalah tanggung jawab bersama karena merupakan hasil produk dari pemerintah, sector swasta dan individu masyarakat. Nilai-nilai dan makna ‘inovasi hijau’ juga dikenal dengan istilah lain, yaitu: 



Eco-Inovasi







Inovasi Lingkungan







Inovasi Berkelanjutan Saat ini ada banyak definisi inovasi hijau. Yang menarik adalah definisi-



definisi tersebutdapat dikelompokkan menjadi tig kategori (Hordern dkk., 2008). Mereka melihat inovasi hijau sebagai: 1) Pengurangan dampak lingkungan: 2) Pengenalan/ penciptaan kinerja lingkungan. 3) Peningkatan kinerja lingkungan. Literature inovasi hijau focus dengan peran inovasi dalam memberikan solusi untuk berbagai isu lingkungan, termasuk: 



Produk hijau, dengan mengurangi dampak lingkungan selama siklus hidup mereka dengan lingkup yang lebh besar bagi mereka untuk diperbarui/ulang.







Proses



yang



lebih



efisien,



untuk



meminimalkan,



menggunakan kembali/mendaur ulang limbah. 14



mengobati,



dan







Teknologi alternative, untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan polutan lain serta menyediakan energy yang dapat diperbarui.







System inovasi, untuk mengukur dan memantau dampak lingkungan, juga termasuk system sosioteknis baru. Inovasi hijau diharapkan dapat menghasilkan produk-produk yang ramah



lingkungan, tidak hanya untuk kelangsungan hidup produk tersebut tetapi untuk keberlanjutan lingkungan hidup. Bab IX Inovasi Terbuka Saat ini msih banyak perusahaan yang mengembangkan konsep inovasi tertutup. Perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang teknologi cenderung menggunakan



inovasi



tertutup.



Perusahaan



sangat



berhati-hati



dalam



mengembangkan inovasi di bidang tenologi. Keuntungan dari penggunaan proses inovasi secara tertutup adalah kerahasiaan dalam kekayaan intelektual terjamin. Output inovasi yang dilakukan perusahaan menjadi hak milik perusahaan dan dapat dipatenkan.



Apabila output tersebut berhasil, perusahaan tersebut akan menjadi



pelaku utama dalam bisnis. Fetterhoff dan Voelkel (2006) mengusulkan sebuah model termasuk lima tahap berikut: (1) Mencari peluang. (2) Mengevaluasi potensi pasar dan daya cipta. (3) Merekrut mitra pembangunan potensial. 15



(4) Menangkap nilai melalui komersialisasi. (5) Memperluas penawaran inovasi. Model inovasi terbuka memungkinkan manajer untuk dapat mengorganisir pengetahuan yang keluar dan masuk ke dalam perusahaan melalui pembuatan, pembelian, kerjasama atau menjual pengetahuan eksternal perusahaan. Bab X Manajemen Inovasi Bebasis Pengetahuan Manajemen pengetahuan adalah sebuah konsep baru yang mempunyai peranan yang penting yang berasal dari konsep yang sudah ada sebelumnya yaitu, inovasi (Nonaka dan Takeuchi, 1995). Secara ekonomis, inovasi merupakan elemn yang paling penting dari pertumbuhan ekonomi karena inovasi diibaratkan sebagai bumbu utama bagi perusahaan untuk menciptakan pertumbuhannya dalam jangka panjang (Darroch dan McNaughton, 2002). Secara konseptual, hubungan antara manajemen pengetahuan dan inovasi telah didiskusikan secara mendalam oleh beberapa pakar yang menyimpulkan bahwa manajemen inovasi seharusnya tidak bisa dipisahkan dari manajemen inovasi seharusnya tidak bisa dipisahkan dari manajemen pengetahuan dan Xu, dkk (2010) menciptakan sebuah model yang komprehensif yang menggamarkan berbagai aspek dari manajemen pengetahuan yang mendukung inovasi berkelanjutan.



16



Terdapat beberapa tahapan dalam proses manajemen pengetahuan, dimana pada tiap tahapnya terdapat proses pembentukan ide-ide yang akan menjadi sebbuah bentuk inovasi untuk menciptakan nilai tambah bagi organisasi.proses manajemen pengetahuan pada dasarnya terbagi menjadi empat tahapan, yaitu (Alavi dan Leidner, 2001): a. Creating Knowledge-internal creating and external acquiring b. Storing Knowledge-in documents and in routine c. Transferring Knowledge d. Applying Knowledge Teknologi dalam proses manajemen pengetahuan merupakan salah satu faktor utama selain proses (process) dan sumber daya manusia (people). Bab XI Manajemen Inovasi Pada Usaha Kecil Menengah Bila



dibandingkan



dengan



perusahaan



besar,



UKM



memungkinkan



perusahaan untuk lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan lingkungannya. Oleh karena itu, keberadaan UKM menjadi penting sebagai penggerak kewirausahaan dan pembangunan ekonomi. Berikut adalah perbedaan antara UKM dengan perusahaan besar berdasarkan manajemen, struktur, budaya dan sumber daya manusia (Nada, et.al, 2012):



17



a) Manajemen: Seorang manajer di perusahaan besar memiliki kekuatan dalam hal mendelegasikan beberapa tanggungjawab mereka terhadap manajemen yang lebih rendah. b) Struktur: UKM struktur yang sederhana sehingga membuat pengambilan keputusan di UKM lebih fleksibel mengatasi perubahan. c) Budaya: UKM cenderung memiliki budaya yang lebih kekeluargaan dibandingkan perusahaan besar. d) Sumber Daya Manusia (SDM): Kelemahan yang dihadapi oleh UKM adalah dalam memperkerjakan SDM yang ahli dan berpengalaman. Buku 2 Bab I Manajemen Inovasi Proses inovasi merupakan aktivitas yang sangat penting dalam sebuah organisasi atau usaha. Proses inovasi tetap menjadi keunggulan daya siang dan pertumbuhan sebuah usaha. Organisasi atau unit bisnis yang secara konsisten mampu dan mau menerapkan proses inovasi dan mengelola inivasi tersebut dengan baik akan mendapatkan keunggulan secara finansial dan pertumbuhan. Inti dari sebuah kegiatan inovasi adalah bagaimana melakukan sebuah kegiatan yang dapat menambah nilai dannkeunggulan dari keadaan atau kondisi saat ini. Proses inovasi tidak hanya dapat menciptakan pertumbuhan dan keunggulan bagi usaha yang sudah berjalan dan stabil tetapi juga menciptakan peluang bagi



18



muncul dan bertumbuhnya usaha-usaha kecil dan mikro yang baru. Kemampuan berinovasi seharusnya tidak hanya berada pada level unit usaha tetapi juga berada pada level Negara. Inovasi terbuka merupakan sebuah konsep dimana proses inovasi yang semula dilakukan secara sendiri-sendiri dirubah untuk dilakukan secara bekerjasama. Dalam lingkungan bisnis yang begitu sangat kompetitif, sulit bagi sebuah institusi bisnis termasuk usaha kecil dan mikro untuk dapat menguasai semua bentuk sumberdaya dan keahlian, oleh karena itu membentuk aliansi atau kerjasama adalah sesuatu yang baik untuk dilakukan, termasuk dalam kegiatan inovasi. Proses inovasi adalah proses yang berisiko, bila tidak dikelola dengan baik akan memberikan kegagalan, tetapi bila dikelola dengan baik akan memberikan keuntungan yang besar. Ketika sebuah usaha kecil dan mikro melakukan proses inovasi, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengukur tingkat keberhasilan proses inovasi yang telah dilakukannya. Bab II Usaha Kecil dan Mikro Usaha kecil dan mikro biasanya dikelola oleh pemilik modal usaha itu sendiri dan berbentuk bisnis keluarga. Oleh karena itu biasanya kesuksesan usaha serupa ini sangat bergantung kepada kapabilitas kewirausahaan dan manajerial pemiliknya. Berdasarkan UU no. 20 tahun 2008 tentang UMKM dijelaskan bahwa pemerintah sangat mendorong terciptanya usaha-usaha tersebut.



19



Batasan usaha mikro, kecil dan menengah menurut Badan Pusat Statistik merujuk kepada jumlah pekerja yang terdapat di usaha tersebut; usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah. Pett dan Wolff dalam tulisannya membedakan antara usaha kecil dan mikro melalui orientasi kewirausahaan, orientasi belajar, dan kompetensi teknologi informasi yang dimiliki oleh suatu usaha. Pett dan wolff dalam mendefinisikan usaha kecil dan mikro sebagai usaha yang memiliki orientasi kewirausahaan yang terbatas, orientasi belajar yang harus besar untuk dapat bersaing, namun lebih cenderung ke bentuk pengadaptasian dari usaha menengah atau besar; serta berkompetensi pengelolaan teknologi informasi yang masih sangat terbatas. Pihak



yang



menentukan



dalam



keberhasilan



sebuah



usaha



adalah



pimpinannya, yaitu tergantung pada kemampuannya dalam melaksanakan fungsifungsi manajemen, disamping pemegang saham, para langganan, para kreditur, pemerintahd an lain-lain. Usaha mikro merupakan usaha dengan karakteristik berpenghasilan rendah, bergerak di sektor informal dan sebagian besar termasuk dalam kelompok keluarga miskin. Sinergi dan peran serta masyarakat dalam pembangunan ekonomi merupakan perwujudan dari demokrasi ekkonomi. Bab III Nilai Inovasi Pada Usaha Kecil dan Mikro Inovasi biasanya mengacu pada kata sifat seperti: memperbarui, mengubah, atau membuat pproses mauoun produk, serta cara dalam melakukan sesuatu sehingga



20



menjadi lebih efektif. Inovasi dapat menjadi bagi pertumbuhan dan keberhasilan bisnis anda, dan membantu anda beradaptasi dan tumbuh di pasar. Banyaknya usaha kecil dan mikro yang ada bukan berarti secara otomatis menandakan pertumbuhan bisnisnya. Inovasi sangat penting untuk daya tahab bisnis, apapun jenis bisnisnya apakah itu sektor kreatif, industri, fashion, kekayaan alam, dan lain sebagainya. Usaha kecil dan mikro harus membuat inovasi sebagai bagian mendasar dari pengembangan organisasi mereka dikarenakan inovasi dapat menciptakan kesuksesan bisnis. Charan dan lafley berpendapat bahwa inovasi tidak hanya mendorong pertumbuhan keuntungan perusahaan tetapi juga meningkatkan berbagai kemampuan seperti kemampuan untuk memasuki pasar dan menarik pelanggan. Dengan memahami serta menggunakan inovasi dalam bersaing dengan perubahan dalam dunia bisnis yang dinamis, pelaku usaha harus terus maju dengan kekayaan ide-ide kreatif dan inovatifnya yang dapat dirubah menjadi produk dan jasa yang kompetitif. Oslo Manual telah mengidentifikasi dan membedakan empat jenis utama dari inovasi, yaitu: produk, proses, pemasaran, dan organisasi. Inovasi proses adalah penerapan dari metode produksi atau pengiriman atau metode dalam aktivitas penunjang lainnya yang bersifat baru atau yang secara siginifikan mengalami peningkatan. Inovasi pemasaran adalah implementasi dari metode pemasaran baru yang melibatkan perubahan signifikan dalam desain produk atau kemasan, penempatan produk, promosi produk atau harga. Inovasi organisasi



21



adalah implementasi dari sebuah metode organisasi baru dalam praktik bisnis perusahaan, organisasi kerja atau hubungan eksternal. Bab IV Sumber dan Pemetaan Inovasi Inovasi menjadi kata yang semakin populer khususnya dalam konteks bisnis, hal ini dikarenakan persaingan global yang semakin ketat.Proses inovasi di mulai dengan analisis sumberdaya kesempatan yang menjadi obyek. Inovasi beresifat konseptual dan perseptual, dapat di pahami dan dilihat inovator harus maelihat bertanya dan mendengar orang lain dalam mencari inovasi.



Mereka



berfikir keras dengan segenap kemampuan otaknya, mereka melakukan perhitungan dengan cermat dan mendengarkan pendapat orang lain, serta memperhatikan potensi pengguna inovasi yang di carinya untuk memenuhi harapan nilai dan kebutuhan.Inovasi yang berhasil pada umumnya sederhan dan terfokus dan di tujukan pada aplikasi yang di desain khas, jelas dan cermat. Inovasi lebih banyak melibatkan kerja fisik dari pada pemikiran. Bab V Inovasi dan Resiko Manajemen resio berati proses unntuk mengerti dan memahami alasan dan sifat dasar dari ketidakpastian masa depan dan membuat perencanaan produktif untuk mengurangi dari ancaman saat ini atau mengambil kesempatan atau peluang



22



dari masa yaang sekarang. Analisis resiko membantu sebuah organisasi mencapai sebuah pemahaman dari kerusakan yang ditimbukan dari sebuah risiko proyek. Faktor lain yang dapat membawa kepada kegagalan proyek adalah sikap untuk menanggani risiko yang ada dari usaha kecil dan mikro. Key Innovation adalah inti dari bisnis dan teknologi. Kebocoran informasi pribadi akan mengarah pada pelanggan dari copyright dan kompetitor kepada pelanggan yang artinya menciderai reputasi dan kehilangan pasar. Penanganan yang benar dari hasil keluaran teknologi termasuk persetujuan confidential dengan pegawai dan pelangga untuk menghindari material bisnis yang dicuri ataupun bocor. Bab VI Inovasi Produk dalam Usaha Kecil dan Mikro Inovasi produk bukan hanya sebuah pengembangan produk, namun dapat berupa pengenalan produk baru. Peningkatan karakteristik atau kegunaan produk tersebut juga dianggap sebagai nilai tambah hasil dari inovasi produk yang dilakukan perusahaan. Inovasi produk sebagai sebuah perancangan produk baruatau membuat pembaharuan dari produk yang sebelumnya sudah hadir. Inovasi produk bukan hanya merupakan bentuk dari penciptaan produk baru yang dihasilkan perusahaan, namun dapat diartikan pula sebagai penigkatan mutu (baik dari segi bahan baku, bentuk fisik ataupun kemampuan). Barang yang sebelumnya dipasarkan.



23



Inovasi produk bukan hanya dapat dilakukan pada barang yang tangible, namun juga dapat dilakukan pada barang yang intangible atau juga dapat berupa dari kombinasi keduanya. Bab VII Inovasi Jasa pada Usaha Kecil dan Mikro Inovasi merupakan berbagai yang baru, dan pembaharuan hal yang lama, baik dalam proses dan aktivitas organisasi, penciptaan produk baru,atau proses implementasi ide yang dapat dimanfaatkan oleh sebuah organisasi. Pengalaman menyenangkan yang dialami oleh konsumen dapat menjadi nilai tambah bagi perusahaan penyedianya. Karakter- karakter yang dapat menjadi indikator atau pembeda antara produk jasa dan produ diantaranya intangibility (wujud), simultaneity (waktu yang serempak), heterogeneity (beraneka ragam),perishable (mudah rusak), ownership (kepemilikan),opportunities “bundling” (peluang untuk pengelompokan). Tiga jenis inovasi yang paling penting untuk diperhatikan, yaitu inovasi produk, inovasi proses, inovasi pemasaran. Beberapa bidang usaha yang melakukan inovasi jasa diantaranya airport, financial services, retail. Salah satu inovasi yang dilakukan dalam perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa adalah menyediakan customer service. Selain mengenal dan memahami produk, beberapa kriteria berikut ini dapat menjadi pertimabangan menjadi customer sevice



adalah



reliability



(kehandalan),



24



assurance



(jaminan),



empati,



dan



resvonsiveness (daya tanggap). Terdapat tiga sektor bisnis yang merupakan urat nadi aktivitas service, yang sangat menjajikan dan berkontribusi dalam mendorong pengembangan UKM diantaranya jasa logistik, jasa teknologi informasi dan komunikasi dan jasa keuangan. Bab VIII Inovasi Hijaupada Usaha Kecildan Mikro Inovasi hijau merupakan suatu konsep inovasi yang lazim ditemukan di perusahaan besar sebagai bagian dari tanggung jawab sosial kepada masyarakat dan lingkungan. Mereka merumuska suatu konsep inovasi yang tidak hanya memenuhi aspek ekonomi, sosial, dan teknologi, namun juga mempertimbangkan aspek dampak temuan tersebut bsgi kelestarian lingkungan. Pada gelombang keempat terjadi mega tren global seperti globalisasi, perkembangan teknologi yang semaki pesat, perubahan demografi,munculnya negara berkebang yang keberadaannya semakin mendapatkan perhatian dunia, dan perhatian masyarakat terkait dengan permasalahan lingkungan. Dalam kontribusi



usaha kecil dan mikro untuk mendorong ekonomi hijau



dan pembangunan yang berkesinambungan terdapat hambatan dari sisi eksternal usaha yang berasal dari para pembuat kebijakan. Mereka dapat mendorong pertumbuhan usaha kecil dan mikro yang memulai usaha dengan basis inovasi hijau. Eko – efisiensi merupakan strategi penting dalam menciptakan industri yang bisa mengikuti baik kehendak pasar, maupun berdampak baik bagi lingkungan. Semakin efektif eko –efisiensi suatu usaha, maka semakin meningkat potensi kesinambungan



25



usaha tersebut dan kondisi ini hampir independen dengan aktivitas dan ukuran usaha di berbagai situasi ekonomi. Karena meningkatnya kesadaran akan masalah lingkungan dan tekanan untuk mengurangi emisi karbon nasional, permintaan untuk praktik bisnis yang ramah lingkungan telah tumbuh. Kegiatan eko- inovasi ini diharapkan dapat memberikan konsumsi daya alam yang lebih rendah. Eko – inovasi merupakan perilaku yang pro lingkungan yang giat, yang melibatkan perubahan proses bisnis untuk mengurangi limbah dan mengurangi konsumsi bahan baku. Tingkah laku pro lingkungan mendorong adanya suatu kemampuan untuk memasarkan produk dengan eko-inovasi dan jasa produk baru. Bab IX Inovasi dan Teknologi Badan bisnis ini umumnya menggunaka teknologi sebagai strategi kunci dan menganggap teknologi sebagai resource mereka yang dapat digunakan sebagai technology advantage. Entrepreneur kadang merasa sebagai pencipta kedinamisan dalam pengembangan teknologi, peningkatan sosial dan pertumbuhan ekonomi. Keuntungan yang dimiliki oleh perusahaan yang baru dan masih berskala kecil terletak pada sisi behaviral sementara batasi yang dihadapi mereka bersifat resource issue. Dengan menggunakan perspektif dari basis sumber daya, Mata et al (1995) menaruh dua gagasan untuk menjelaskan sustained competitive advantage. Konsep



26



pertama adalah keragaman sumber daya yang menjelaskan persaingan perusahaan mungkin bervariasi dari sumber daya dan kapabilitas mereka. Konsep kedua adalah kelangkaan sumber daya dimana peredaan di antara sumber daya dan kapabilitas antara perusahaan yang akan bersaing mungkin akan berlangsung lama. Berdasarkan penelitian mengenai group dynamics (Silbertang, 2008), dapat dikatakan bahwa munculnya kepemimpinan adalah suatu grup atau kelompok yang dapat beradaptasi pada perubahan lingkungan dan perbedaan internal yang berada di dalam konteks fasilitas, kemampuan potensial dan intelegensi budaya. Bab X Manajemen Imitasi Strategi imitasi bukanlah sesuatu yang tabu dan terlarang, strategi ini bisa menjadi alternatif yang tidak hanya dapat dilakukan oleh usaha kecil dan mikro tetapi beberapa industri besar telah berhasil dan sukses menerapkan strategi imitasi ini. Meskipun



strategi



imitasi



dipilih



sebagai



sebuah



cara



alternatif



untuk



mengembangkan bisnis industri kecil tetapi strategi inovasi tetap harus menjadi sebuah mimpi dan cita-cita setiap pelaku bisnis. Stategi imitasi adalah sebuah strategi alternatif bagi pelaku bisnis dalam hal ini adalah usaha kecil dan mikro yang bisa dilakukan untuk menghindari kegagalan dan keterbatasan dalam melakukan strategi inovasi. Imitasi dapat dilakukan dalam 3 tipe atau cara yang bisa dilakukan oleh pelaku bisnis antara lain usaha kecil dan



27



mikro dalam melakukan strategi imitasi yaitu: harga lebih rendah, mengimitasi dan meningkatkan (imitate dan improve), dan kekuatan pasar (market power). Persaingan usaha begitu sangat dinamis sehingga memahami persaingan usaha dengan menggunakan strategi imitasi menjadi penting. Usaha kecil dan mikro yang akan melakukan imitasi juga harus menyadari bahwa industri pesaing yang diimitasi juga akan melakukan usaha untuk meminimalisasi ancaman, industri pesaing tidak akan tinggal diam dengan apa yang dilakukan oleh usaha kecil dan mikro.



28



BAB III Review Buku a. Keunggulan/ Kekuatan buku Buku 1 Dalam buku pertama manajemen inovasi peluang sukses menghadapi perubahan isi bukunya jelas dan mudah dimengerti, sehingga sipembaca mudah memahami isi dari buku ini. Serta dalam buku ini juga ada dicantumkan contoh implementasi tiap per bab. Sehingga sipembaca buku ini setelah mengerti dengan teori-teori yang telah dibaca diakhir bab akan mengetahui contoh implementasi dari teori-teori dan paparan yang dibaca di awal per bab. Buku 2 Dalam buku manajemen inovasi yang ke dua ini tampilan bukunya cukup menarik, dan cover bukunya juga cukup menarik dan warnanya juga cerah sehingga membuat pembaca tertarik untuk membaca isi buku tersebut. Tulisan dalam buku ini juga mudah dipahami dan tidak terlalu banyak penulisan kata yang salah. Didalam buku ini juga diberikan contoh tentang materi tiap bab, sehingga sipembaca lebih mengerti dan mengetahui caramengaplikasikannya.



29



b. Kelemahan/kekurangan buku Buku 1 Tampilan dari cover buku ini kurang menarik, warnanya juga tidak menarik karena dominan warna hitam. Daftar pustaka dalam buku ini dibuat per bab dimana dicantumkan diakhir bab, menurut saya itu terlalu berlebihan dan membuat pemborosan kertas. Buku 2 Dalam buku ini kekurangannya hamper sama dengan buku yang ke dua yaitu didalam buku ini dicantumkan daftar pustaka tiap perbab yang menyebabkan pemborosan kertas.



30



BAB IV Kesimpulan Dan Saran a. Kesimpulan Dari hasil critical book review yang saya kerjakan, kesimpulan yang dapat saya ambil dari kedua buku ini adalah bahwa didalam kedua buku ini meurut saya sudah bagus dan lengkap. Namun, dari kedua buku ini memiliki kekurangan yang sama yaitu peletakan daftar pustka yang dicantumkan di setiap bab yang menurut say terlalu berlebihan karena membuat pemborosan kertas. Jadi, dari antara kedua buku ini yang menurut saya lebih bagus dari segi isinya adalah buku yang pertama yaitu Manajemen Inovasi: Peluang Sukses Menghadapi Perubahan. Sedangkan yang lebih bagus dari segi cover adalah buku yang kedua Manajemen Inovasi: Untuk Usaha Kecil Dan Mikro. b. Saran Sebaiknya penulis tidak perlu mencantumkan datfar pustaka disetiap bab dan menambah contoh-contoh implementasi yang lebih sering terjadi dikalangan masyarakat agar si pembaca lebih mudah untuk memahami dan mengaplikasikan teori-teori yang tercantum disetiap bab.



31



Datar Pustaka Dhewanto, dkk. 2013. Manajemen Inovasi: Peluang Sukses Menghadapi Perubahan. Bandung: CV Andi Offset. Dhewanto, dkk. 2015. Manajemen Inovasi: Untuk Usaha Kecil Dan Mikro. Bandung: CV Alfabeta.



32