CBR Manajemen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REPORT PENGANTAR MANAJEMEN



Dosen Pengampu : Aurora Elise Putriku, SE, M.Si



Disusun Oleh : Clarissa Danella Manurung 7193142015



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019



KATA PENGANTAR



Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Book Report mata kuliah Pengantar Manajemen ini tepat pada waktunya. Saya menyadari bahwa di dalam Critical Book Report yang telah saya selesaikan ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan masukan serta kritikan guna membangun dan meningkatkan pengetahuan saya. Saya berharap agar Critical Book Report ini bisa memberikan banyak manfaat baik untuk saya pribadi dan orang banyak. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih.



Medan, Oktober 2019



Clarissa Danella Manurung (7193142015) i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ......................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii IDENTITAS BUKU ............................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1 1.2 Tujuan ............................................................................................................ 1 1.3 Manfaat .......................................................................................................... 1 BAB II RINGKASAN ISI BUKU ...................................................................... 2 BAB III PENUTUP ............................................................................................. 43 3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 43 3.2 Saran .............................................................................................................. 43



ii



IDENTITAS BUKU



Buku Utama Judul



: Pengantar Manajemen (3 in 1)



Penulis



: Andri Feriyanto dan Endang Shyta Triana



Penerbit



: Madia tera



Tahun Terbit : 2015 ISB



: 978-602-70569-1-6



Buku Pembanding Judul



: Pengantar Manajemen edisi 2



Penulis



: Syaifuddin Lubis, dkk



Penerbit



: Madenatera



Tahun Terbit : 2019 ISBN



: 978-602-5470-06



iii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sering kali kita bingung dalam memilih buku referensi untuk dibaca dan dipahami. Terkadang kita memilih satu buku, tetapi kurang memuaskan hati, misalnya dari segi bahasa, pembahasan materi, tampilan buku, dan lain sebagainya. Oleh karena itu critial book report ini dibuat untuk mendeskripsikan atau menggambarkan isi buku dengan secara singkat, yang diharapkan dapat mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi, terkhusus pada pokok pembahasan pengantar manajemen.



1.2 Tujuan 1. Membandingkan satu topik yaitu pengantar manajemen dalam dua buku yang berbeda. 2. Mengetahui buku mana yang lebih layak untuk dijadikan referensi antara buku utama dan buku pembanding.



1.3 Manfaat 1. Terpenuhinya tugas CBR mata kuliah Pengantar Manajemen 2. Menambah pengetahuan tentang topik pembahasan dari kedua buku. 3. Memberikan gambaran kepada pembaca isi kedua buku.



1



BAB II RINGKASAN ISI BUKU



Bab I Administrasi Manajamen Organisasi A. Pengertian Administrasi Istilah administrasi berasal dari bahasa latin ad dan ministrate yang artinya pemberian jasa atau bantuan, yang dalam bahasa inggris disebut administration yaitu melayani dengan sebaik-baiknya. Administrasi dalam arti sempit, menurut Soewarno Handayaningrat mengatakan administrasi berasal dari kata administrate (bahasa belanda) yaitu meliputi kegiatan catat mencatat, surat menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda yang bersifat teknis ketatausahaan. Administrasi dalam arti luas, menurut The Liang Gie mengatakan administrasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Unsur-unsur administrasi ialah: 1. Dua orang manusia atau lebih 2. Tujuan 3. Tugas yang hendak dilaksanakan 4. Sarana dan prasarana B. Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur. Manajemen adalah suatu proses penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam rangka penerapan tujuan dan sebagai kemampuan atau keterampilanorang



2



yang menduduki jabatan manajerial untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. Administrasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan, hanya kegiatan nya saja yang dapat dibedakan. Orang yang menjalankan proses manajemen disebut manajer. Proses manajamen yang harus dijalankan manajer yaitu : 1. Planning (Perencanaan) 2. Organizing (Pengorganisasian) 3. Leading (Kepemimpinan) 4. Controlling (Pengendalian) Ada tiga tingkat/level manajemen, yaitu : 1. Manajemen Puncak (Top Management) 2. Manajemen Menengah (Middle Management) 3. Manajemen Lini Pertama (Lower/First Level Management) C. Pengertian Organisasi Organisasi adalah suatu unit sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih, dikoordinasi secara sadar, dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai satu atau serangkaian tujuan (Robbins dan Judge) Tiga level analisis perilaku organisasi yaitu : 1) Tingkat organisasi, 2) Tingkat kelompok, 3) Tingkat individu.



3



D. Hubungan Manajemen, Administrasi dan Organisasi Administrasi menentukan tujuan dan kebijaksanaan, sedangkan organisasi sebagai wadah untuk mencapai tujuan, untuk merealisasikan tercapainya tujuan diperlukan manajemen.



Perbandingan : -



Pada bab pertama dari buku ini terdapat pembahasan materi tentang administrasi dan organisasi, sedangkan dalam buku pembanding tidak ada pembahasan mengenai administrasi, dan organisasi dibahas hanya di bab 7



-



Pada bab ini tidak ada pembahasan mengenai fungsi dan prinsip manajamen.



-



Pada bab ini terdapat pembahasan materi tentang tingkatan atau level manajemen, tingkat manajer, dan keterampilan manajer sedangkan dalam buku pembanding ketiga materi tersebut dibahas pada bab 2.



4



Bab II Perencanaan (Planning) A. Pengertian Perencanaan (Planning) Perencanaan secara garis besar diartikansebagai proses mendefenisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. B. Proses Perencanaan 1. Empat Tahap dalam Perencanaan a. Menetapkan tujuan b. Merumuskan keadaan c. Memgidentifikasi segala kemudahan dan hambatan d. Mengembangkan rencana 2. Alasan Perlunya Perencanaan Maksud dibuatnya perencanaan adalah melihat program-program yang dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuantujuan di waktu yang akan datang. C. Hubungan Perencanaan dengan Fungsi Lain Perencanaan adalah fungsi paling dasar dari manajemen lainnya. D. Macam-macam Perencanaan 1. Perencanaan Organisasi 2. Perencanaan Dimensi Waktu 3. Perencanaan dari Dimensi Lain E. Tanggung Jawab untuk Menetapkan Tujuan Perencanaan 1. Staf Perencanaan 2. Satuan Tugas Perencanaan



5



3. Dewan Direksi 4. CEO 5. Komite Eksekutif 6. Manajemen Lini F. Tipe-tipe Perencanaan 1. Tujuan 2. Strategi 3. Kebijakan 4. Prosedur 5. Anggaran 6. Rencana Proyek 7. Rencana Fungsional G. Management By Objectves (MBO) Management By Objectves (MBO) adalah salah satu metode yang digunakan



untuk



menghubungkan



tujuan



organisasi



dengan



perencanaanya. MBO adalah suatu metode formal atau semiformal yang diawali dari penetapan tujuan, pelaksanaan kemudian evaluasi.



Perbandingan : -



Bab ini membahas materi tentang perencanaan sedangkan pada buku pembanding materi ini dibahas pada bab 6



-



Pada bab ini hanya membahas materi perencanaan dan pengambilan keputusan dibahas pada bab 9, sedangkan dalam buku pembanding



6



materi perencanaan dan pengambilan keputusan disatukan dalam 1 bab. -



Terdapat pembahasan materi tentang macam-macam perencanaan dan tipe perencanaan



-



Dalam bab ini tidak ada pembahasan materi kendala-kendala dalam perencanaan, sedangkan dalam buku pembanding dibahas materi tersebut.



7



Bab III Organisasi (Organizing) A. Pengertian Organisasi Organisasi adalah keseluruhan proses pengelompokkan orang, alat-alat, tugas, tanggungjawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Pengorganisasian (Organizing) adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antarpekerja yang efektif diantara mereka dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang wajar sehingga mereka bekerja secara efisien. Pengorganisasian juga dapat didefenisikan sebagai suatu pekerjaan membagi tugas, mendelegasikan otoritas, dan menetapkan aktivitas yang dilakukan manajer pada seluruh hierarki organisasi. Dalam pengorganisasian diperlukan tahapan sebagai berikut : 1. Mengetahui dengan jelas tujuan yang hendak dicapai 2. Deskripsi pekerjaan yang harus dioperasikan dalam aktivitas tertentu 3. Klasifikasi aktivitas dalam kesatuan yang praktis 4. Memberikan rumusan yang realistis mengenai kewajiban yang hendak diselesaikan, sarana dan prsarana fisik, serta lingkungan yang diperlukan 5. Menunjukkan sumber daya manusia



yang menguasai bidang



keahliannya 6. Mendelegasikan otoritas apabila dianggap perlu kepada bawahan.



8



B. Ciri-Ciri Organisasi a. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dilihat b. Adanya kegiatan yang berbeda tetapi satu sama lain saling terkait c. Tiap-tiap anggota menyumbangkan kemampuannya d. Adanya koordinasi dan kewenangan e. Adanya suatu tujuan Tiga elemen organisasi : 1. Sekelompok orang 2. Interaksi dan kerjasama 3. Tujuan bersama C. Unsur-Unsur Organisasi 1. Orang 2. Kerjasama 3. Tujuan Bersama 4. Peralatan (Equipment) 5. Lingkungan (Environment) 6. Kekayaan Alam D. Macam-Macam Organisasi 1. Organisasi Formal Organisasi Formal adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. 2. Organisasi Informal



9



Organisasi Informal adalah kumpulan dua orang atau lebih yang terlibat pada suatu aktivitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. E. Struktur Organisasi Struktur Organisasi adalah pembagian aktivitas kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka macam dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat spesialisasi aktivitas kerja. Gibson (1980) menekankan bahwa struktur bertalian dengan hubungan yang relatif pasti yang terdapat diantara pekerjaan dalam organisasi. Hubungan yang pasti tersebut timbul dari proses keputusan sebagai berikut. 1. Pembagian Kerja (Division of Labour) 2. Departementalisasi (Departementalization) 3. Permasalahan Rentang Kendali (Span of Control) 4. Delegasi Kekuasaan (Delegation of Authority) F. Manajemen dan Tata Kerja Hubungan manajemen dan tata kerja sangat diperlukan demi tercapainya suatu tujuan. Hubungan manajemen dan tata kerja ialah proses kegiatan dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber serta waktu agar pelaksanaan kegiatan tercapai tujuannya.



10



G. Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi 1. Organisasi Garis Organisasi Garis adalah bentuk organisasi



yang



memiliki garis



wewenang yang saling berhubungan langsung secara vertikal antara pimpinan dan bawahan. 2. Organisasi Garis dan Staf Organisasi dimana dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staf, staf memberi masukan, bantuan pikiran, saran-saran, dan data informasi yang dibutuhkan. 3. Organisasi Fungsional Organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian. 4. Organisasi Panitia Organisasi dimana masing-masing anggotanya mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kkolektif.



Perbandingan : -



Pada bab ini membahas materi organisasi dan pengorganisasian, sedangkan pada buku pembanding materi ini dibahas pada bab 7 dan 8



-



Terdapat



kesalahan



dalam



judul



bab



ini



yaitu



“Organisasi



(Organizing), dimana kita tahu bahwa Organizing itu adalah bahasa inggris dari Pengorganisasian bukan Organisasi. -



Pada bab ini lebih fokus membahas tentang organisasi, sedangkan dalam buku pemanding lebih fokus membahas pengorganisasian



11



-



Pada bab ini hanya membahas materi organisasi dan pengorganisasian, sedangkan



pada



buku



pembanding



materi



yang



dibahas



pengorganisasian, organisasi ,kekuasaan, kewenangan, dan tanggung jawab.



12



Bab IV Penggerakan (Actuating) A. Pengertian Penggerakan Di dalam bahasa inggris, ada lima istilah yang artinya hampir sama tetapi maknanya berbeda untuk pengertian menggerakkan orang lain, yaitu: Directing, Actuating, Leading, Commanding, dan Motivating. Penggerakan merupakan hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaga nya secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan. B. Prinsip Penggerakan Pengarahan harus berpegang kepada tiga prinsip, yaitu : 1. Prinsip mengarah kepada tujuan 2. Prinsip keharmonisan dengan tujuan 3. Prinsip kesatuan komando Selain tiga prinsip diatas, perlu diingat prinsip-prinsip lain sebagai berikut: a. Efisien b. Komunikasi c. Jawaban terhadap pertanyaan 5W+1H d. Penghargaan/insentif Jadi, penggerakkan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuatu dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Namun demikian, untuk menggerakkan orang-orang manajer harus memiliki kemampuan yang disebut kepemimpinan (leadership).



13



C. Tujuan Dan Fungsi Penggerakan 1. Tujuan Penggerakan Tujuan Penggerakan dalam suatu organisasi adalah usaha atau tindakan dari pimpinan dalam rangka menimbulkan kemauan dan membuat bawahan menjalankan tugasnya sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Tiga tahap tindakan penggerakan : a. Memberikan semangat, motivasi, inspirasi atau dorongan b. Pemberian bimbingan lewat contoh-contoh tindakan atau teladan c. Pengarahan yang dilakukan dengan memberikan petunjuk yang benar, jelas dan tegas. 2. Fungsi Penggerakan a. Memengaruhi orang-orang supaya bersedia menjadi pengikut b. Menaklukan daya tolak orang-orang. c. Membuat seseorang atau orang-orang suka mengerjakan tugas dengan baik. d. Mendapatkan,



memelihara,



dan



memupuk



kesetiaan



pada



pimpinan, tugas, dan organisasi tempat mereka bekerja e. Menanamkan, memelihara, dan memupuk rasa tanggung jawab seseorang terhadap masyarakat. D. Macam-Macam Penggerakan 1. Orientasi Cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya k egiatan dapat dilakukan dengan baik.



14



2. Perintah Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada dibawahnya untuk melakukan suatu kegiatan tertentu. 3. Delegasi Wewenang Dalam



delegasi



wewenang



pimpinan



melimpahkan



sebagian



wewenang yang dimilikinya kepada bawahan. E. Teori-Teori Motivasi Penggerakan a. Model Tradisional b. Model Hubungan Manusiawi c. Model Sumber Daya Manusia d. Teori-teori Motivasi e. Teori Motivasi Kepuasan f. Teori Motivasi Proses Perbandingan : -



Pada bab ini membahas tentang penggerakan (actuating), sedangkan dalam buku pembanding tidak ada bab yang membahas tentang materi ini.



15



Bab V Pengawasan (Controlling) A. Pengertian Pengawasan Pengawasan berarti tidak hanya meihat dan melaporkan hasil kegiatan, tetapi juga memperbaiki dan meluruskannya sehingga mencapai tujuanyang sesuai dengan apa yang direncanakan. Sedangkan menurut Admosudirdjo, pengawasan adalah keseluruhan kegiatan yang membandingkan atau mengukur apa yang sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma-norma, standar atau rencana yang telah ditetapkan. B. Jenis-Jenis Pengawasan 1. Pengawasan Intern dan Ekstern 2. Pengawasan Preventif dan Represif 3. Pengawasan Aktif dan Pasif C. Tahap-Tahap Proses Pengawasan 1. Tahap Penetapan Standar 2. Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan 3. Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan 4. Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan 5. Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi D. Bentuk-Bentuk Pengawasan 1. Pengawasan Pendaulu 2. Pengawasan Concurrent



16



3. Pengawasan Umpan Balik



a. Syarat-Syarat Pengawasan 1. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan 2. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi 3. Pengawasan harus mempunyai pandangan kedepan 4. Pengawasan harus objektif, teliti dan sesuai standard 5. Pengawasan harus luwes dan fleksibel 6. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi 7. Pengawasan harus ekonomis 8. Pengawasan harus mudah dimengerti 9. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan atau koreksi b. Prinsip Pengawasan Memastikan



pelaksanaan



pekerjaan



sesuai



rencana,



merefleksikan sifat-sifat kebutuhan dari aktivitas



harus



yang harus



dievaluasi, dapat dengan segera melaporkan penyimpangan, fleksibel dapat merefleksikan pola organisasi, ekonomis, dapat dimengerti dan dapat menjamin diadakannya tindakan korektif. c. Manfaat Pengawasan 1. Untuk



memberikan



ruang



reguler



bagi



supervisi



guna



merenungkan isi dan pekerjaan mereka 2. Untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam bekerja



17



3. Untuk meminta informasi dan perspektif lain mengenai pekerjaan seseorang, 4. Dan lain-lain. Perbandingan : -



Pada bab ini membahas materi pengawasan (controlling), sedangkan pada buku pembading materi ini dibahas pada bab 12 / bab terakhir.



-



Pada bab ini pembahasan materi tidak selengkap pembahasan di buku pembanding.



18



Bab VI Pemotivasian (Motivation) A. Pengertian Motivasi Motivasi adalah suatu sugesti atau dorongan dorongan yang muncul karena diberikan oleh seseorang kepada orang lain atau dari diri sendiri. Pemotivasian adalah keseluruhan proses pemberian motivasi kepada para pegawai agar mereka mau dan suka bekerja sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien. B. Sejarah Teori Motivasi Sekitar tahun 1950-an merupakan periode perkembangan konsep-konsep motivasi. Teori-teori yang berkembang pada masa itu adalah Teori Hierarki Kebutuhan, Teori X dan Y, dan Teori Dua Faktor. C. Teori-Teori Motivasi 1. Teori Hierarki Kebutuhan Teori hierarki kebutuhan (Abraham Maslow), terdapat lima kebutuhan yaitu a) Kebutuhan Fisiologis (Fisiologic) b) Kebutuhan Keamanan (Safety) c) Kebutuhan Kasih Sayang (Belonging and Love) d) Kebutuhan Harga Diri (Self esteem) e) Kebutuhan Aktualisasi Diri 2. Teori X dan Teori Y



19



Teori ini dikemukakan oleh Douglas McGregor, yaitu dengan mengajukan dua pandangan berbeda tentang manusia, negatif dengan tanda X da positif dengan tanda Y. 3. Teori Motivasi Herzberg (Teori Dua Faktor) Teori ini dibuat oleh Frederick Herzberg. Menurutnya ada dua faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan yaitu : 1) Faktor higinie, memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan. 2) Faktor motivator, memotivasi seseorang untuk mencapai kepuasan 4. Teori Motivasi Vroom (Teori Harapan) Teori ini menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakin tidak dapat melakukannya, sekalipu n hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu : 1) Ekspetasi (harapan) 2) Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi 3) Valensi, yaitu respon terhadap outcome 5. Teori



Motivasi



Achievement



McClelland



(Teori



Kebutuhan



Berprestasi) Teori ini dikemukakan oleh David McClellan dan kawan-kawannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan, yaitu : 1. Kebutuhan pencapaian (need for achievement)



20



2. Kebutuhan akan kekuatan (need for power) 3. Kebutuhan hubungan (need for affiliation) 6. ERGTeory (Teori ERG) Teori ini dikemukakan oleeh Clayton Aldefer, teori ini mengemukakan bahwa ada tiga kebutuhan manusia, yaitu : 1. Existence, berhubungan dengan kebutuhan untuk mempertahankan keberadaan seseorang dalam hidupnya 2. Relatedness, berhubungan dengan kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. 3. Growth, berhubungan dengan kebutuhan pengembangan diri. D. Bentuk-Bentuk Motivasi a. Kompensasi bentuk uang b. Pengarahan dan pengendalian c. Penetapan pola kerjaa yang efektif d. Kebajikan



1. Jenis-Jenis Motivasi 1) Motivasi Intrinsik 2) Motivasi Ekstrinsik 2. Variabel-Variabel Motivasi a. Motif Motif adalah dorongan yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan perbuatan guna memenuhi kepuasannya yang belum terpuaskan.



21



b. Harapan Vroom mengajukan 3 konsep dasar, yaitu : 1) Valence atau kadar keinginan seseorang, 2) Instrumentality atau alat perantara, 3) Expectancy atau keyakinan untuk mewujudkan keinginan itu sendiri. c. Insentif Menurut Cut Zurnali, insentif adalah suatu perangsang atau daya tarik yang sengaja diberikan kepada karyawan dengan tujuan agar karyawan ikut membangun, memelihara, dan mempertebal serta mengarahkan sikap atau tingkah laku mereka kepada satu tujuan yang akan dicapai perusahaan. E. Motivasi dan Perilaku Perilaku individu pada umumnya didorong oleh keinginan untuk merealisasikan tujuan.



Setiap individu memiliki beragam aktivitas



kebutuhan. Seluruh kebutuhan itu berkompetensi untuk melahirkan perilakunya. Paul Hersey dan Kenneth H Blanchard mengemukakan bahwa berkurangnya suatu kebutuhan disebabkan oleh : 1) Pemuasan kebutuhan 2) Pemblokiran pemuasan 3) Ketegangan kognitif 4) Frustasi 5) Rasionalisasi 6) Regresi



22



7) Fiksasi 8) Resignasi 9) Kekuatan motif yang meningkat



1. Hubungan antara Motivasi dan Perilaku Hubungan antara motivasi dan perilaku dapat terwujud dalam enam variasi yaitu : 1. Sebuah perilaku dapat hanya dilandasi oleh sebuah motivasi 2. Sebuah perilaku dapat hanya dilandasi oleh beberapa motivasi 3. Perilaku yang sama dapat dilandasi oleh motivasi yang sama 4. Perilaku yang sama dapat dilandasi oleh motivasi yang berbeda 5. Perilaku yang berbeda dapat dilandasi oleh motivasi yang sama 6. Perilaku yang berbeda dapat dilandasi oleh motivasi yang berbeda 2. Elemen Penggerak Motivasi Karyawan a. Kinerja (Achievement) b. Penghargaan (Recognition) c. Tantangan (Challenge) d. Tanggungjawab (Responsibility) e. Pengembangan (Development) f. Keterlibatan (Involvement) g. Kesempatan (Opportunity) F. Teknik Pengukuran Motivasi Salah satu cara untuk mengukur motivasi karyawan adalah dengan menggunakan teori pengharapan (expectation theory). Teori pengharapan



23



adalah sesuatu yang bermanfaat untuk mengukur para individu guna membuat suatu permasalahan motivasi. G. Metode-Metode Motivasi 1. Motivasi Langsung Motivasi langsung adalah motivasi baik materiil maupun non materiil yang diberikan secara langsung pada setiap karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan tercapainya kepuasan, contoh pujian dan tunjangan. 2. Motivasi Tak Langsung Motivasi



tak langsung adalah pemeberian motivasi dalam bentuk



fasilitas-fasilitas pendukung dalam menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas agar karyawan senang atau betah dan bersemangat dalam kerjanya, contoh menyediakan ruangan kerja yang nyaman. Perbandingan : -



Pada bab ini membahas materi pemotivasian (motivation), sedangkan pada buku pembading materi ini dibahas pada bab 9.



-



Pembahasan materi dalam bab ini lebih lengkap dibandingkan pembahasan dalam bab di buku pembanding, karena terdapat penjelasan tentang sejarah, bentuk, hubungan motivasi dan perilaku, dan metode dari motivasi.



24



Bab VII Kepemimpinan (Leadership) A. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. B. Gaya Kepemimpinan Gaya Kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk memengaruhi bawahannya. Secara relatif ada tiga macam gaya kepemimpinan yang berbeda yaitu otokratis, demokratis atau partisipatif, dan laissez-faire. Gaya kepemimpinan pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin, pada dasarnya dapat diterangkan melalui tiga aliran teori yaitu : 1. Teori Genetis (Keturunan) Teori ini menyatakan pendapat bahwa seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan. 2. Teori Sosial Teori ini menyatakan pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup. 3. Teori Ekologis Teori ini menyatakan bahwa seseorang hanya akan menjadi pemimpin yang berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki



25



bakat kepemimpinan. Bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman yang memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.



Adapun jenis gaya-gaya kepemimpinan yang ada, sebagai berikut. a. Gaya Kepemimpinan Otoriter b. Gaya Kepemimpinan Demokratis c. Gaya Kepemimpinan Bebas/ Laissez-faire Selain yang sudah disebutkan diatas, gaya kepemimpinan berdasarkan dari kepribadian yaitu : a. Gaya Kepemimpinan Karismatis b. Gaya Kepemimpinan Diplomatis c. Gaya Kepemimpinan Otoriter d. Gaya Kepemimpinan Moralis



C. Dasar Dan Sikap Kepemimpinan Yang Efektif Dasar kepemimpinan agar berjalan dengan efektif adalah sebagai berikut : a. Penentuan Tujuan b. Komunikasi c. Kepercayaan d. Akuntabilitas (Pertanggungjawaban) Selanjutnya, Andri Wongso memaparkan delapan sikap kepemimpinan yang efektif, yaitu



26



a. Vision b. Transformational c. Balancing between Reward and Punishment d. Good Listener e. Anger management f. Dicipline Oriented g. Cybermetics Control h. Meritocracy



D. Karakter Kepemimpinan E. Syarat Menjadi Pemimpin Yang Baik F. Delegasi Wewenang Bagi Kepemimpinan Sukses Dan Efektif G. Teori-Teori Kepemimpinan a. Teori Kepemimpinan Fungsional b. Teori Kepemimpinan Fiedler c. Path Goal Theory Perbandingan : -



Dalam bab ini sikap pemimpin dibuat dalam bahasa inggris, ada lebih baiknya dibuat dengan bahasa indonesianya juga.



-



Dalam bab ini, materi nya disajikan lebih sedikit daripada pada bab dibuku pembanding. -



Materi-materi yang disajikan lebih mudah dipahami, daripada materimateri yang ada dalam buku pembanding



27



Bab VIII Perilaku Organisasi A. Pendahuluan Adapun tujuan kita mempelajari perilaku keorganisasian menurut Nimran (1999) adalah sebagai berikut : 1. Memahami perilaku yang terjadi di dalam keorganisasian 2. Meramalkan kejadian-kejadian yang terjadi di dalam organisasi. 3. Mengendalikan perilaku Ketiga perilaku tersebut diatas disebut “Prediksi, Eksplanasi atau Penyelarasan berbagai peristiwa. Dan Pengendalian. B. Defenisi Perilaku Organisasi Perilaku organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas kerja sama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan (Indriyo Gitosudarmo, 1997) C. Pendekatan Studi Perilaku Organisasi a. Pendekatan Tradisional b. Pendekatan Hubungan Kerja Manusia c. Pendekatan Perilaku Organisasi D. Lingkup Perilaku Organisasi Untuk mempelajari perilaku manusia dalam organisasi melalui tiga tingkatan analisis, yaitu : 1. Tingkatan individu 2. Tingkatan Kelompok



28



3. Tingkatan Organisasi Variabel-varriabel yang mempengaruhi perilaku organisasi adalah : a. Variabel Dependen, antara lain : 1. Produktivitas 2. Keabsenan (kemangkiran) 3. Pengunduran diri 4. Kepuasan kerja b. Variabel Independen, antara lain : 1. Variabel level individu 2. Variabel level kelompok 3. Variabel level sistem organisasi Sedangkan fokus dalam mempelajari perilaku keorganisasian adalah : a) Perilaku b) Struktur c) Proses E. Pendekatan Teori Kepribadian 1. Pendekatan Ciri 2. Pendekatan Psikodinamik 3. Pendekatan Humanistik F. Pengertian Budaya Organisasi Budaya organisasi dapat memengaruhi cara orang dalam berperilaku dan harus menjadi patokan dalam setiap program pengembangan organisasi dan kebiakan yang diambil.



29



Budaya organisasi adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi, yang kemudian memengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi. G. Fungsi Budaya Organisasi Menurut Robbis, fungsi budaya organisasi sebagai berikut a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain. b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen d. Budaya merupakan pereka sosial yang membantu mempersatukan organisasi. e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memaandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan Perbandingan : -



Pada bab ini ada pembahasan materi tentang perilaku organisasi sedangkan dalam buku pembanding tidak ada pembahasan dari materi tersebut.



-



Pada bab ini materi budaya organisasi dijadikan satu bab dengan materi perilaku organisasi, sedangkan pada buku pembanding materi budaya organisasi dijadikan satu bab dengan materi lingkungan perusahaan.



-



Terdapat banyak pengertian organisasi dari beberapa pendapat para ahli.



30



-



Materi budaya organisasi yang dibahas hanya terdiri dari pengertian dan fungsi nya, sedangkan pada buku pembanding terdiri dari pengertian, elemen, proses terbentuk, bagaimana cara menyesuaikan orang dengan budaya organisasi, dan kekuatan menjaga sebuah budaya.



31



Bab IX Pengambilan Keputusan (Decision Making) A. Pengertian Pengambilan keputusan (Decision Making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah, menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik. B. Dasar Pengambilan Keputusan Menurut George Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah : a. Intuisi b. Pengalaman c. Fakta d. Wewenang e. Rasional C. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Pengambilan Keputusan Menurut Terry faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan adalah : 1. Hal-hal berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional. 2. Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi 3. Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan orang lain.



32



4. Jarang sekali ada satu pilihan yang memuaskan 5. Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental 6. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama 7. Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis 8. Setiap keputusan hendaknya dikembangkan 9. Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya Kemudian terdapat enam faktor lain yang juga ikut memengaruhi pengambilan keputusan, yaitu 1. Fisik 2. Emosional 3. Rasional 4. Praktikal 5. Interpersonal 6. Struktural D. Teknik Pengambilan Keputusan a. Operational Research/Riset Operasi, yaitu penggunaan metode saintifik dalam analisa dan pemecahan persoalan. b. Linier Programming, riset dengan rumus matematis teori pengambilan keputusan. c. Gaming War Game, teori penentuan strategi. d. Probability, teori kemungkinan yang diterapkan pada kalkulasi rasional atas hal-hal tidak normal.



33



E. Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan 1. Berdasarkan Program atau Regularitas a. Pengambilan



keputusan



terprogram



atau



terstuktur,



yaitu



pengambilan keputusan yang sifatnya rutinitas, berulang-ulang, dan cara menaganinya telah ditentukan. Pengambilan keputusan terprogram ini melalui : 



Prosedur







Aturan







Kebijakan



b. Pengambilan keputusan tidak terprogram yaitu pengambilan keptusan yang tidak rutin dan sifatnya unik, sehingga memerlukan pemecahan khusus. 2. Berdasarkan Tingkat Kepentingannya 3. Berdasarkan Tipe Persoalan a. Keputusan internal jangka pendek b. Keputusan internal jangka panjang c. Keputusan eksternal jangka pendek d. Keputusan eksternal jangka panjang 4. Berdasarkan Lingkungannya a. Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti b. Pengambilan keputusan dalam kondisi risiko c. Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti d. Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik F. Proses Pengambilan Keputusan



34



Keputusan adalah hasil yang dicapai dari proses pengambilan keputusan. Secara umum keputusan dapat dibagi 2 jenis, yaitu : 1. Keputusan Strategis, yaitu bebagai kebijakan atau keputusan organisasional. 2. Keputusan Operasional, adapun keputusan operasiona menyangkut pengelolaan organisasi sehari-hari. Disisi lain, adapula pembagian jenis keputusan berdasarkan masalah yang dihadapi, yaitu : a. Keputusan yang diprogramkan (program decision) b. Keputusan yang tidak diprogramkan (non-programmed decision)



Berikut ini tahap-tahap dalam pengambilan keputusan : a. Tahap 1 : Pemahaman dan Perumusan Masalah b. Tahap 2 : Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan c. Tahap 3 : Pengembangan Alternatif-Alternatif d. Tahap 4 : Evaluasi Alternatif-Alternatif e. Tahap 5 : Pemilihan Alternatif Terbaik f. Tahap 6 : Implementasi Keputusan g. Tahap 7 : Evaluasi Hasil-Hasil Keputusan Perbandingan : -



Terdapat banyak defenisi pengambilan keputusan yang dikemukakan oleh para ahli.



35



-



Pada bab ini materi pengambilan keputusan dibuat dalam satu bab, sedangkan dalam buku pembanding materi pengambilan keputusan disatukan dengan materi fungsi perencanaan.



-



Pada bab ini hanya terdiri dari 6 subbab, sedangkan dalam buku pembanding bab yang membahas materi pengambilan keputusan terdiri dari 19 bab.



-



Dalam bab materi pengambilan keputusan dalam buku pembanding dijelaskan juga materi pengambilan keputusan kelompok, sedangkan dalam buku utama tidak.



36



Bab X Komunikasi Dalam Organisasi A. Pengertian Komunikasi Ada tiga unsur utama dari defenisi komunikasi yang luas dan komprehensif yaitu : 1. Komunikasi Harus Dipandang Sebagai Suatu Proses 2. Pengiriman Informasi, Arti dan Pengertian 3. Mencakup Aspek Manusia dan Bukan Manusia B. Unsur-Unsur Komunikasi 1. Komunikator/Pengirim/Sender Merupakan orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada komunikan. 2. Komunikan/Penerima/Receiver Merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator. 3. Saluran/Media/Channel Merupakan saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada komunikan dan sebaliknya.Pesan dapat berupa kata-kata atau tulisan, tiruan, gambaran. Perantara yang dapat digunakan



seperti telepon, televisi, email, smartphone, dan



sebagainya. C. Tahap-Tahap Berkomunikasi a. Tahap Idea, yaitu proses penciptaan gagasan atau informasi yang dilakukan oleh komunikator



37



b. Tahap Encoding, adalah gagasan atau informasi disusun dalam serangkaian bentuk simbol atau sandi. c. Tahap Pengiriman, adalah gagasan atau pesan yang telah disimbolkan atau disandikan dikirim melalui saluran yang tersedia. d. Tahap Penerimaan, dapat melalui proses mendengarkan, membaca atau mengamati. e. Tahap Decoding, dimana pesan-pesan yang diterima diinterpretasikan, dibaca, diartikan dan diuraikan secara langsung atau tidak langsung melalui suatu proses berpikir. f. Tahap Tindakan, tindakan yang dilakukan oleh komunikan sebagai respon terhadap pesan-pesan yang diterimanya. D. Komunikasi Dalam Organisasi Komunikasi Organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian. Proses komunikasi dalam organisasi diantaranya adalah ; 1. Komunikasi Internal Proses komunikasi diantara para pengurus dan anggota dalam ruang lingkup suatu organisasi, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal. Komunikasi internal terdiri atas empat bagian, yaitu : a. Downward Communication (Komunikasi dari Atas ke Bawah) Komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajer mengirimkan pesan kepada bawahannya.



38



b. Upward Communication (Komunikasi dari Bawah ke Atas) Komunikasi yang terjadi ketika bawahan mengirim pesan kepada atasannya. c. Horizontal Communication (Komunikasi Sesama) Komunikasi yang berlangsung diantara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang sama. d. Interline Communication (Komunikasi Lintas Saluran) Komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. 2. Komunikasi Eksternal Proses komunikasi diantara para pengurus dan anggota suatu organisasi dengan orang atau masyarakat umum, yaitu a. Komunikasi dari organisasi kepada masyarakat b. Komunikasi dari masyarakat kepada organisasi E. Fungsi Komunikasi Dalam Organisasi Fungsi organisasi menurut para ahli adalah sebagai berikut : 1. Sendjaja a. Fungsi Informatif b. Fungsi Regulatif c. Fungsi Persuasif d. Fungsi Integratif 2. Scott dan T.R Mitchael a. Kendali, kontrol, pengawasan b. Motivasi



39



c. Pengungkapan emosional d. Informasi 3. Thayer a. Memberi informasi b. Membujuk c. Memerintah d. Memberi instruksi e. Mengintegrasikan organisasi F. Gaya, Bentuk, Peran, Dan Hambatan Komunikasi Dalam Organisasii 1. Gaya Komunikasi dalam Organisasi a. The Controlling Style Gaya ini ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatas, memaksa, dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapa orang lain. b. The Equalitarian Style Dalam gaya komunikasi ini anggota dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana rilkes, santai, dan informal. c. The Structuring Style Dalam gaya komunikasi ini, pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kegiatan, aturan, dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut.



40



d. The Dynamic Style Gaya komunikasi ini memiliki kecendrungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan. e. The Relinguishing Style Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah. f. The Withdrawal Style Tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan oraang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan. 2. Bentuk Komunikasi Dalam Organisasi a. Komunikasi Berdasarkan Bentuk 



Komunikasi Langsung







Komunikasi Tidak Langsung



b. Komunikasi Berdasarkan Sasaran 



Komunikasi Massa Komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam jumlah besar.







Komunikasi Kelompok Komunikasi yang sasarannya sekelompok orang umumnya dapat dihitung dan dikenal dan merupakan komunikasi timbal balik.



41







Komunikasi Perorangan Komunikasi antar dua orang dengan tatap muka atau dapat juga melalui telepon.



c. Komunikasi Berdasarkan Arah Pesan 



Komunikasi Satu Arah Komunikasi yang sasarannya tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik.







Komunikasi Timbal Balik







Komunikasi yang sasarannya mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik.



3. Peran Komunikasi Dalam Organisasi Komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting agar tidak terjadi salah penyampaian informasi antaranggota dalam suatu organisasi dan agar tercapainya tujuan tertentu. Tujuan Komunikasi dalam sebuah organisasi sangat memberikan banyak manfaat secara langsung, yaitu memudahkan para anggota bekerja dari instruksi- instruksi yang diberikan dari atasan dan untuk mengurangi kesalahpahaman yang biasa terjadi dan memang sudah melekat dalam organisasi. 4. Hambatan Komunikasi Dalam Organisasi a. Hambatan dari Proses Komunikasi 



Hambatan



dari



pengirim



pesan,



disampaikan belum jelas bagi dirinya.



42



pesan



yang



akan







Hambatan dalam penyandian/simbol, bahasa dan simbol antara si pengirim dan penerima mempunyai arti yang berbeda.







Hambatan media, hambatan media komunikasi seperti gangguan suara dan aliran listrik.







Hambatan dalam bahasa sandi, hambatan yang terjadi dalam menafsirkan sandi oleh penerima.







Hambatan dari penerima pesan, kurangnya perhatian saat menerima pesan dan prasangka yang keliru.







Hambatan dalam memberikan balikan, balikan memberikan interpretatif, tidak tepat waktu dan tidak jelas.



b. Hambatan Fisik Misalnya gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi, dan sebagainya. c. Hambatan Semantik Faktor pemahaman bahasa dan penggunaan istilah yang berbeda. d. Hambatan Psikologis Misalnya, perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan. e. Hambatan Manusiawi Terjadi karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi, dan sebagainya. Hambatan-hambatan Komunikasi yang biasa terjadi dalam organisasi sebagai berikut :



43



a. Bahasa b. Kebisingan c. Terlalu bertele-tele d. Kesulitan mendengar e. Ketidakpercayaan f. Emosi g. Lingkaran umpan balik Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi dalam Organisasi 1. Gunakan umpan balik 2. Kenali si penerima pesan 3. Rencanakan secara teliti G. Komunikasi Efektif Dalam Organisasi Komunikasi yang sulit dipahami untuk kemudian diimplementasikan dalam program organisasi tentu bukan masalah baru. Sejak lama, orang merumuskan bagaimana agar komunikasi sebagai hubungan timbal-balik, tidak hanya memainkan peran sebagai pengiriman pesan kepada pihak lain, tetapi juga menjaadi perekat yang besifat sosio-psikologis, terlebih dalam sebuah organisasi yang menghendaki kerjasama yang strategis.



Perbandingan : -



Pada bab ini materi yang dibahas hanya tentang komunikasi dalam organisasi, sedangkan dalam buku pembanding materi yang dibahas adalah komunikasi, tim yang efektif dan kelompok kerja.



44



-



Pada bab ini materi yang dijelaskan lebih sedikit dibandingkan materi yang dijelaskan dalam buku pembanding.



-



Pada bab ini tidak ada penjelasan materi tentang model komunikasi.



45



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur (mengelola). Manajemen adalah suatu proses penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam rangka penerapan tujuan dan sebagai kemampuan atau keterampilan



orang



yang



menduduki



jabatan



manajerial



untuk



memperoleh sesuatu hal dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatanlegiatan orang lain.



3.2 Saran Menurut saya, kedua buku ini layak digunakan oleh para mahasiswa karena kedua buku ini memberikan pemahaman tentang pengantar manajemen. Namun saya lebih merekomendasikan buku pembanding yang berjudul Pengantar Manajemen (3 in 1), karena dalam buku ini materi dijelaskan secara singkat, padat, dan jelas mulai dari pengertian manajemen, fungsi manajemen, budaya organisasi, sampai kepada komunikasi dalam organisasi.



46